Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH

Manajemen Keuangan Kesehatan


(Dosen: Rahma Yeni, SKM, MKM)

Ujian Tengah Semester


Manajemen Keuangan Kesehatan

Dibuat Oleh:
KRISNA DESRIA
20210000039

PROGRAM STUDI S2 KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
SEMESTER GENAP
2021/2022
Ujian Tengah Semester Manajemen Keuangan Kesehatan

Hari/ Tanggal : 9 Juni 2022


Waktu : s/d 12 Juni 2022
Dosen : Rahma Yeni, SKM, MKM

Petunjuk Khusus :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan jelas dan benar


Open Book (sertakan sumber buku atau referensi dalam jawaban Saudara)
Dikumpulkan dalam bentuk softcopy dikirim via email ke yeniyahya320@gmail.com

1. Jelaskan hal-hal yang membuat laporan keuangan suatu


perusahaan dapat memberikan informasi yang bermakna !
JAWABAN :
Laporan keuangan merupakan salah satu syarat untuk melihat sehat atau
tidaknya sebuah bisnis pada suatu perusahaan. Dengan terdapatnya
laporan maka akan sangat membantu pihak pemegang saham dalam
proses pengambilan keputusan, serta sangat bermanfaat dalam melihat
keadaan pada saat ini ataupun dijadikan sebagai alat untuk memprediksi
keadaan masa yang akan datang
5 hal penting dalam membuat laporan keuangan suatu perusahaan yang
dapat memberikan informasi :
a. Karakteristik laporan keuangan
Laporan keuangan perusahaan harus ditampilkan secara kualitatif
dan kuantitatif dengan memiliki karakteristik seperti :
- Laporan harus relevan : Sebuah laporan keuangan akan
dianggap relevan dan sesuai ketika laporan yang disajikan
mampu membuat pengambil keputusan dalam sebuah
perusahaan menentukan kebijakan baru yang digunakan untuk
meningkatkan pendapatan dan memperbaiki aspek lainnya.
- Isi laporan harus handal : Sebuah laporan keuangan yang baik
akan dinyatakan handal ketika pembuat laporan keuangan
memberikan informasi yang handal dan tepat sasaran. Terdapat
3 kriteria handal disini yaitu : jujur, dapat diverifkasi dan netral
atau tidak berpihak pada kepentingan manapun.
- Laporan keuangan yang baik mudah dimengerti : Sebuah
laporan keuangan perlu disusun dengan baik sehingga segala
bentuk transaksi yang tercatat didalamnya bisa lebih dimengerti
oleh setiap pemimpin divisi yang ada di perusahaan
bersangkutan. Ketika laporan bisa terbaca dengan jelas, strategi
yang digunakan untuk perencanaan penjualan ke depan juga
makin jelas.
- Unsur perbandingan ada pada laporan keuangan yang baik :
Sebuah laporan keuangan yang baik perlu memiliki informasi
yang lengkap dan tepercaya. Sehingga laporan yang diberikan
pada pihak pengambil keputusan dari perusahaan bersangkutan
bisa menjadi perbandingan. Perbandingan mengenai apa saja
yang harus diperbaiki untuk pelaporan keuangan ke depan
termasuk strategi untuk pemasaran produk.
b. Isi laporan keuangan
Berikut adalah isi dari laporan keuangan yang baik dan benar di
perusahaan :
- Laporan laba rugi : Laporan keuangan perusahaan yang dibuat
harus berisi laporan laba rugi yang diperoleh dari jual beli produk
atau jasa yang dilakukan perusahaan bersangkutan. Laporan
laba rugi nantinya diperlukan untuk menghitung berapa efisiensi
kinerja yang sudah tercapai dan menerapkan strategi bagaimana
laba perusahaan bisa ditingkatkan di periode yang berikutnya.
- Laporan cash in dan cash out : Laporan keuangan juga berisi
laporan kas masuk dan kas keluar. Laporan ini umumnya berisi
transaksi keuangan yang dilakukan sebuah perusahaan selama
periode tertentu. Untuk laporan kas masuk biasanya berisi
pendapatan kotor yang diperoleh dari penjualan jasa dan produk.
Sedangkan untuk arus kas keluar bisa berisi laporan pembayaran
pengeluaran tetap atau variabel per bulan seperti biaya listrik,
perawatan inventaris di perusahaan, biaya telepon, dan lainnya.
- Laporan arus kas atau Cash flow : laporan cash flow adalah
kombinasi yang memasukkan cash in dan cash out secara
berkesinambungan dan digunakan untuk mengetahui apakah
laporan keuangan antara cash in dan cash out sudah benar-
benar sesuai atau tidak. Laporan keuangan yang baik
terkait cash out juga bisa digunakan untuk mengetahui secara
tidak langsung, dana yang tersisa masih dalam kondisi aman
atau tidak.
- Laporan perubahan ekuitas : Setiap perusahaan wajib
menyertakan laporan perubahan ekuitas, di mana laporan ini
berisi laporan perubahan aktiva ataupun modal yang diberikan di
awal hingga di akhir periode laporan.
- Laporan neraca total atau kas besar : Segala jenis transaksi
keuangan yang berlangsung dalam sebuah perusahaan
kemudian dirangkum ke dalam sebuah neraca yang menyajikan
segala jenis transaksi beserta buktinya.
c. Tujuan laporan keuangan : Laporan keuangan perusahaan dibuat
sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak-pihak yang
terkait dalam usaha, baik itu pihak internal maupun eksternal.
Sebuah perusahaan akan sangat membutuhkan laporan keuangaan
yang baik yang disajikan secara lengkap sebagai laporan
pertanggungjawaban dari semua divisi atas pengelolaan
perusahaan.
d. Fungsi laporan keuangan : Laporan keuangaan juga memiliki
berbagai macam fungsi seperti membantu pihak manajemen
mengetahui resiko keuangan. Bisa juga membantu seluruh pihak
perusahaan untuk mengetahui kondisi keuangan, menilai persentase
laba yang bisa dicapai, hingga membuat perencanaan bisnis.
e. Perlunya penggunaan software akuntansi untuk membuat
laporan keuangan : Ketika sebuah perusahaan telah menjadi besar
dan semakin kompleks dengan banyaknya laporan yang harus
dibuat dan tidak memiliki sumber daya yang bisa menyajikan laporan
keuangan secara lengkap, maka perusahaan harus sudah memiliki
software akuntansi.

2. Jelaskan hal-hal yang dapat menggambarkan peningkatan


efektifitas pengelolaan asset perusahaan !
JAWABAN :
Aset (asset) adalah sumber daya yang dikuasai oleh perusahaan sebagai
akibat dari peristiwa masa lalu dan memberikan manfaat ekonomi di masa
yang akan datang. Dalam dunia usaha, aset merupakan sebuah kewajiban
yang harus dimiliki tiap perusahaan.

Efektifitas Penguna Aset


Efektivitas diartikan pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana
dalam jumlah tertentu yang direncanakan sebelumnya untuk menghasilkan
sejumlah barang dan jasa yang dijalankannya (Othenk, 2008).
Jadi efektivitas penggunaan aset merupakan penggunaan rekening-
rekening yang ada dalam aset tersebut untuk menghasilkan pendapatan
yang optimal. Secara yuridis untuk menghitung efektivitas tersebut menurut
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 06/per/M.KUKM/V/2006
adalah
a. Rasio perputaran kas dengan membandingkan pendapatan bersih
dengan rata-rata kas dengan standar baik bila lebih dari 2,5 kali dalam
setahun untuk bisnis riil.
b. Rasio perputaran piutang yaitu penjualan kredit dibagi dengan rata-
rata piutang. Standarnya dikatakan baik jika di atas 10 kali dalam
setahun.
c. Rasio perputaran persediaan dengan membagi HPP oleh rata-rata
persediaan. Standar dikatakan baik jika lebih dari 2,5 kali dalam
setahun.
d. Rasio perputaran aset tetap yaitu aset tetap dibagi dengan penjualan
bersih.
e. Rasio perputaran total aset yaitu penjualan bersih dibagi dengan total
aset. Standar baik jika lebih dari 2,5 kali.

Efisiensi diartikan sebagai ukuran penggunaan sumber daya dalam suatu proses.
Di mana makin hemat penggunaan sumber dayanya itu dikatakan makin efisien
dan hal itu diindikasikan dengan adanya perbaikan proses menjadi lebih murah
dan lebih cepat. (Sedarmayanti, 2014). Dengan demikian efisiensi penggunaan
aset merupakan pemanfaatan aset yang dimiliki perusahaan dengan perencanaan
yang matang supaya dapat menekan biaya, waktu dan tenaga sehingga
mendapatkan hasil optimal dan cepat.
Efisiensi penggunaan aset suatu perusahaan dalam melakukan kegiatan
operasinya dapat dilihat dengan menggunakan:
1) Rasio net profit margin yaitu sisa hasil usaha bersih dibagi dengan penjualan
bersih. Standar efisiensi baik jika hasilnya diatas 12%.
2) Rasio operasional yaitu HPP ditambah dengan biaya operasional kemudian
dibagi dengan penjualan netto. Standar baik bila ada kenaikan dari tahun
sebelumnya.

3. Jelaskan peran analisa keuangan dalam sebuah keputusan investasi!


JAWABAN :
Analisis laporan keuangan perlu dilakukan secara cermat dengan
menggunakan metode dan teknik analisis yang tepat untuk menghasilkan
keputusan yang tepat. Selain itu analisis keuangan juga dilakukan untuk
menghindari penyimpangan di dalam keuangan perusahaan
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahaui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat
kesehatan suatu perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio
keuangan, analisis kelemahan dan kekuatan di bidang finansial akan sangat
membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu dan prospeknya di masa
datang.
Adapun tujuan dan manfaat dilakukan analisis keuangan menurut kasmir
(20088: 68) yaitu untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan dan
periode tertentu, baik harta, kewajiban, modal maupun hasil usaha yang
telah tercapai untuk beberapa periode, lalu untuk megetahui kelemahan apa
yang menjadi kekurangan perusahaan, untuk mengetahui kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengetahui langkah –langkah perbaikan apa saja
yang dapat dilakukan perusahaan kedepannya yang berkaitan dengan posisi
keuangan saat ini, untuk melakukan penilaian kinerja menajemen kedepan.

Berikut beberapa manfaat utama analisis laporan keuangan pada perusahaan:


1) Membantu stakeholder internal dan eksternal untuk membuat keputusan yang
tepat mengenai investasi berdasarkan pendapatan perusahaan dan profitabilitas
masa depan.
2) Memberikan pandangan yang objektif tentang solvabilitas dan kesehatan
keuangan perusahaan bagi lembaga keuangan untuk menentukan keputusan
pinjaman.
3) Sebagai penggambaran secara akurat mengenai efisiensi operasional dan
kemajuan yang dihasilkan perusahaan berdasarkan keputusan yang dibuat di
masa lalu oleh para pemangku kepentingan.

Peran analisa keuangan dalam sebuah keputusan investasi :


1. Bagi Investor : Untuk memaksimalkan kekayaan pemegang saham
2. Bagi perusahaan : mengetahui posisi keuangan perusahaan saat ini, secara
mendalam dapat terlihat apakah perusahaan mencapai target yang telah
ditetapkan atau tidak.

4. Jelaskan mengenai manjemen kas dan faktor2 penting dalam


pengelolaannya serta berikan contoh yang bisa diaplikasikan di tempat
kerja Saudara!
JAWABAN :
Manajemen kas sangatlah diperlukan, agar kas perusahaan dapat dikelola
secara efektif, mengingat kas sangat penting untuk menggerakkan usaha
perusahaan. Manajemen kas yang baik dan efektif meliputi pembuatan
rencana atau anggaran kas yang tepat, untuk menjaga keseimbangan
antara tingkat likuiditas perusahaan namun tetap dapat meningkatkan
profitabilitasnya.
 Definisi Menajemen Kas
Mike Williams (dalam Rahmadi Murwanto et al, 2006 : 5) mendefinisikan
Manajemen Kas adalah strategi dan proses untuk mengelola secara efektif
dan efisien arus kas jangka pendek dan saldo-saldo kas yang ada dalam
pemerintah maupun dengan sektor-sektor lain.
 Tujuan Manajemen Kas
Pada dasarnya manajemen kas ini bertujuan untuk mempertimbangkan
sebuah risiko dana imbal hasil supaya terjadi keseimbangan antara
mempunyai terlalu banyak atau sedikit kas.
Bila terlalu sedikit kas yang diinvestasikan, jika mengurangi kesempatan
untuk mendapatkan imbal hasil yang lebih menguntungkan dimasa yang
akan datang. Tapi jika terlalu banyak kas yang diinvestasikan, maka akan
terjadi cash insolvency.
Kas yang cukup akan meningkatkan kemampuan perusahaan memenuhi
segala pengeluaran yang dibutuhkan oleh perusahaan. Kas yang cukup
bisa diartikan sebagai cadangan kas yang dipelihara pada titik minimum
sehingga tidak terlalu banyak kas yang ideal dan justru dapat
mendatangkan potensi keuntungan bila diinvestasikan pada instrumen
investasi lainnya

 Manajemen kas dirancang untuk memenuhi 2 outcame :


1. Perlambat cash outflow
 Pembelian dengan kredit
 Memanfaatkan float
 Pembayaran secara sentral
 Cek dibayar pada saat hari tertentu

2. Mempercepat cash inflow


 Penjualan kas
 Pemotongan kas ( Cash discount )
 Desentralisasi pusat penerimaan pembayaran
 Lock Box system
 Faktor – factor dalam pengelolaan manajemen kas :
 Ramalan arus kas dan saldo kas yang akurat dan tepat pada
waktunya untuk mengeliminasi kebutuhan (atau untuk
meminimalisasi biaya) akan pinjaman jangka pendek.
 Proses penagihan piutang yang efisien dari titik penerimaan
sampai ke tempat di mana dana yang diperoleh dapat digunakan
atau diinvestasikan.
 Perencanaan pengeluaran yang akurat untuk memastikan bahwa
semua kewajiban dibayar tepat waktu, tetapi bukan berarti
sebelum jatuh tempo.
 Efisien dan responsivitas yang lebih tinggi dalam proses
Manajemen Kas dan penyediaan kas menunjang layanan
pemerintah.
 Manajemen posisi-posisi risiko terkonsolidasi
 Integrasi Manajemen Kas dengan manajemen hutang.

5. Jelaskan resiko dan keuntungan yang mungkin timbul akibat penjualan


secara kredit?
JAWABAN :
Penjualan kredit mengacu pada penjualan non-tunai di mana
pelanggan diizinkan untuk melakukan pembayaran atas barang atau
jasa yang mereka beli di kemudian hari. Di sini pembeli memiliki
kesempatan untuk membayar barang di masa depan baik dengan
jumlah penuh dalam satu pembayaran atau dengan cicilan reguler
kecil selama periode yang disepakati oleh kedua belah pihak.
Keuntungan penjualan kredit :
 Meningkatkan omzet perusahaan.
 Meningkatkan keuntungan perusahaan
 Meningkatkan hubungan dagang antara perusahaan dengan
pelanggannya.
Resiko penjualan secara kredit :
 Kegagalan bayar oleh nasabah sehingga akan berdampak pada
penambahan piutang
 Kas perusahaan akan berkurang
6. Jelaskan faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam
penganggaran modal?
JAWABAN :
Keseluruhan proses identifikasi atas proyek potensial, estimasi arus kas untuk setiap
proyek, penggunaan teknik analisis, seleksi keputusan, dan kemudian penerapan
proyek tersebut melibatkan sejumlah pertimbangan keperilakuan atas dampak-
dampak yang luas. Identifikasi dan spesifikasi atas proyek potensial memerlukan
kreativitas dan kemampuan untuk mengubah ide yang bagus menjadi suatu proyek
yang praktis. Ketidakpastian yang melekat dalam data yang menggambarkan suatu
proyek (seperti mengestimasikan waktu dari arus kas atau nilai sisa) tidak
memungkinkan penerapan teknik seleksi untuk dapat sepenuhnya obyektif. Karena
hasil dari teknik analisis harus diinterpretasikan dengan hati-hati, maka kemampuan
manusia untuk mempertimbangkan dan menilai adalah faktor yang penting.
1) Masalah dalam mengidentifikasi proyek potensial
Orang-orang yang terlibat dalam proses penganggaran harus memiliki
kemampuan yang kreatif dan mencari dan mengamati susunan proyek modal
yang potensial untuk organisasi. Setelah diidentifikasi, mereka harus merinci
secukupnya atau mendefinisikan sehingga dapat dilakukan proses-proses
pertimbangan. Tidak kalah pentingnya penjelasan variable keputusan, dimana
pengambilan keputusan berdasarkan adopsi proyek tidak seharusnya digunakan.
2) Masalah prediksi yang disebabkan oleh perilaku manusia
Memproyeksikan kemulusan dan kesesuaian dari aktivitas individual maupun
kelompok aktivitas untuk suatu periode selama lima sampai dua puluh tahun
adalah tindakan yang berbahaya. Secara serupa, kemungkinan adanya
keresahan tenaga kerja dan politik yang terjadi dalam proyek modal yang
melibatkan otomasi atau tugas-tugas klerikal yang tidak memerlukan
keterampilan sebaiknya mempertimbangkan dalam memprediksikan data untuk
seleksi proyek. Tingkat perputaran karyawan yang potensial juga harus
dipertimbangkan ketika mengembangkan estimasi yang akurat dari biaya yang
berkaitan dengan proyek tersebut.
3) Masalah manajer dan ukuran kinerja jangka pendek
Aspek keperilakuan lain dari prosedur seleksi proyek adalah bahwa metode
peninjauan kinerja adalah tidak konsisten dengan metode seleksi proyek.
Penilaian dan kompensasi kinerja cenderung bersifat jangka pendek, biasanya
untuk tahun, kuartal, atau bulan lalu. Dengan demikian fokus dari manajemen
tingkat bawah dan sampai tingkat tertentu, manajemen tingkat menengah tentu
saja akan berupa kinerja jangka pendek, yang sering kali diukur dengan tingkat
pengembalian akuntansi.
Sedikit sekali proyek yang akan dimulai dan diselesaikan oleh manajer yang
sama karena tingkat perputaran yang cukup besar (misalnya promosi, transfer,
dan seterusnya) yang terjadi dikebanyakan organisasi. Manajer cenderung untuk
memilih proyek-proyek yang mereka mulai oleh pendahulunya. Jika perputaran
manajer cukup cepat, maka tidak ada seorangpun yang dapat dianggap
bertanggungjawab untuk keberhasilan atau kegagalan dari proyek manapun.
Modal akan terbuang percuma jika manajer baru secara periodik membuang
proyek-proyek dari manajer sebelumnya dan memulai proyek baru, hanya untuk
diikuti oleh manajemen baru lainnya yang meneruskan siklus tersebut.
4) Masalah yang disebabkan identifikasi diri dengan proyek
Dalam beberapa kasus, manajer dapat bertahan dalam posisi mereka tanpa
dipromosikan atau ditransfer. Hal ini dapat menimbulkan kesulitan jika manajer
mengidentifikasikan dirinya dengan proyek yang mereka pikirkan dan mereka
mulai. Karena proyek umumnya diidentifikasikan dengan orang atau divisi
tertentu, orang semacam itu cenderung untuk menjadi terlibat secara pribadi
dengan proyek-proyek masa lalu yang mereka pilih dan mungkin mencoba agar
proyek tersebut berhasil atau tampak berhasil setelah proyek tersebut didanai.
5) Pengembangan anggota dan proyek modal
Dalam proses seleksi proyek, manajemen puncak harus mempertimbangkan
apakah proyek yang diusulkan adalah baik untuk pengembangan dari si pengusul
proyek tersebut pada saat ini. Proyek tersebut mungkin terlalu besar bagi orang
atau divisi tersebut untuk diserap tanpa membuat mereka menjadi putus asa.
Disisi lain, manajemen puncak dapat mendorong divisi untuk terlibat dalam
proyek-proyek yang secara ekonomi tidak menarik, tetapi menawarkan manfaat
pelatihan karyawan yang potensial di masa depan yang tidak dapat
dikuantifikasikan. Dengan demikian, suatu perusahaan dapat melaksanakan
suatu proyek yang melibatkan sedikit laba atau bahkan tidak sama sekali hanya
untuk manfaat pelatihan karyawan. Pertimbangan karyawan mungkin saja
melebihi nilai sekarang bersih yang negatif dari proyek modal individual, terutama
untuk proyek-proyek yang lebih kecil.
6) Penyusunan anggaran modal sebagai ritual
Beberapa ilmuwan keperilakuan menyarankan bahwa seluruh proses
penyusunan anggaran modal adalah sebuah ritual. Mereka menyarankan bahwa
hanya sedikit proyek yang diajukan oleh manajer tingkat bawah kecuali jika
usulan tersebut memiliki peluang yang bagus untuk disetujui. Ketika suatu proyek
memperoleh persetujuan awal pada tingkat organisasi lebih bawah, proyek
tersebut biasanya harus melalui serangkaian peninjauan dan persetujuan ke
tingkat organisasi yang lebih tinggi. Ketika proses persetujuan atas proyek
tersebut berjalan, proyek tersebut telah menerima persetujuan pada beberapa
tingkatan bawah, para pembuat keputusan dan analisis di tingkat atas biasanya
tidak mau menolaknya.
Dengan demikian, manajer tingkat atas biasanya menolak suatu proyek hanya
jika terdapat alasan yang sangat kuat untuk melakukannya. Dan ketika proses
persetujuan atas proyek tersebut naik semakin tinggi dan hierarki, momentum
tersebut terus tumbuh sehingga keputusan akhir lebih menyerupai suatu
anugerah dan bukannya keputusan pemberian persetujuan yang rasional.
7) Perilaku mencari risiko dan menghindari risiko
Kondisi tertentu dari tingkat penghindaran risiko oleh pengambilan keputusan
dalam penyusunan anggaran modal akan mempengaruhi bagaimana orang
tersebut akan bereaksi terhadap proyek. Berdasarkan kelompok data yang sama,
dua pengambilan keputusan yang berbeda kemungkinan besar akan membuat
keputusan yang berlawanan bergantung pada perasaan mereka terhadap risiko.

8) Membagi kemiskinan
Fenomena “membagi kemiskinan” seringkali memiliki dampak yang penting
dalam proses penyusunan anggaran modal. Hal ini terjadi ketika tersedia lebih
banyak proyek anggaran modal yang potensial lebih menguntungkan
dibandingkan dengan dana yang tersedia untuk mendanainya, suatu kondisi yang
disebut dengan rasionalisasi modal.

7. Jelaskan pengertian modal kerja jika ditinjau dari konsep kualitatif


dan konsep kuantitatif serta konsep fungsionil !
JAWABAN :
Modal kerja adalah manajemen aktiva lancar perusahaan, yaitu kas,
sekunitas, piutang dan persediaan, serta pendanaan (terutama kewajiban
lancar atau jangka pendek) yang diperlukan untuk mendukung aktiva
lancar.
Menurut kasmir pengertian modal kerja terdapat didalam tiga konsep
yaitu:
1. Konsep kuantitatif
Modal kerja menurut konsep ini adalah keseluruhan dari aktiva lancar.
Atau sering juga disebut dengan modal kerja bruto (gross working
capital).
2. Konsep kualitatif
Modal kerja konsep ini adalah sebagai dari aktiva lancar yang benar-
benar dapat digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tanpa
menggunakan likuiditas yaitu yang merupakan kelebihan aktiva lancar
di atas hutang lancar. Atau sering juga disebut dengan modal kerja
netto (net working capital)
3. Konsep fungsional Konsep ini mendasarkan pada fungsi dari dana
dalam menghasilkan pendapatan (income). Setiap dana yang
dikerjakan atau digunakan dalam perusahaan adalah menghasilkan
pendapatan

8. Jelaskan mengapa persediaan dapat dipandang sebagai investasi


modal?
JAWABAN :
Persediaan merupakan bagian utama dari modal kerja, sebab jumlahnya yang
paling besar. Menurut Lukman (2000) persediaan merupakan investasi yang
paling besar dalam aktiva lancar untuk sebagian besar perusahaan industri.
Persediaan diperlukan untuk dapat melakukan proses produksi dan penjualan
secara lancar. Persediaan bahan mentah dan barang dalam proses diperlukan
untuk menjamin kelancaran proses produksi.
Manajemen persediaan (inventory management) yang baik merupakan kunci
keberhasilan setiap perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun
perusahaan dagang. Pengelolaan persediaan secara baik memungkinkan
penggunaan sumber daya dan penjadwalan produksi secara efisien.
Perusahaan memiliki persediaan dengan maksud menjaga kelancaran
operasionalnya. Perusahaan tidak harus memiliki persediaan yang sebanyak-
banyaknya. Persediaan yang banyak memungkinkan bisa memenuhi permintaan
pelanggan yang mendadak, namun persediaan yang terlalu banyak
mengakibatkan modal kerja besar pula. Pada dasarnya jika perusahaan bisa
memprediksi dengan tepat pada waktunya sesuai dengan jumlah yang
diperlukan, maka jumlah persediaan bisa kecil sekali atau bahkan nol dan teknik
ini sering disebut sebagai teknik persediaan just in time atau zero inventory.
Untuk memprediksi permintaan pelanggan secara tepat memang sulit, oleh
karena itu perlu direncanakan agar persediaan tidak terlalu banyak dan tidak
terlalu sedikit. Jika persediaan terlalu banyak akan menghadapi berbagai risiko
seperti besarnya biaya penyimpanan dan pemeliharaan di gudang, kerugian
karena kerusakan dan turunnya kualitas bahan, sehingga semua ini akan
memperkecil keuntungan. Jika persediaan terlalu kecil mempunyai dampak
menekan keuntungan juga, karena kekurangan bahan baku mengakibatkan
perusahaan tidak bisa bekerja dengan kapasitas yang optimal.
REFERENSI :

Alyanananda Sifa, Mulyana Iwan, Efektivitas dan efesiensi penggunaan aset


kaitanya dengan return on asset

Arief Setyani Komara 2017, Peranan analisis laporan keuangan untuk menilai
kinerja keuangan perusahaan

Ikatan banker Indonesia, Manajemen Risiko Mengendalikan Manajemen


Risiko Bank, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2015), edisi pertama

Sumber: Salsabila Ardelia Indra. Faktor-faktor Keperilakuan Pada


Penganggaran Modal. Jambi:2020.

http://directory.umm.ac.id/sistem-pakar/ALK%20BAB%20II.pdf

http://repository.um-surabaya.ac.id/280/3/BAB_II.pdf

https://www.modalrakyat.id/blog/manajemen-kas

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/8599/f.%20BAB
%20II.pdf?sequence=6&isAllowed=y

https://id.strephonsays.com/credit-sales-and-vs-accounts-receivable-
2212

https://www.harmony.co.id/blog/4-karakteristik-laporan-
keuangan#:~:text=Karakteristik%20Laporan%20Keuangan%20adalah
%20segala,tersebut%20di%20suatu%20periode%20akuntansi.

https://www.coursehero.com/file/21554316/8-131021090300-phpapp02/

Anda mungkin juga menyukai