Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH DASAR ILMU GIZI KESEHATAN

MASYARAKAT
“Mineral dan Air “

Disusun Oleh Kelompok 5 :


Hermawan Andi Pradana 02190200040
Erlinda
Bd. Septri

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU

PROGRAM STUDI S1-2 KESEHATAN MASYARAKAT

JAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu wata’ala atas
anugerah yang telah di limpahkan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
Dasar Ilmu Gizi Kesehatan Msayarakat yang berjudul tentang “Mineral dan
Air”. Penyusunan makalah ini di latar belakangi oleh keinginan saya untuk
memberikan informasi tentang pentingnya Mineral dan Air bagi kehidupan
terutama dalam ilmu gizi kesehatan masyarakat. Penulisan dan penyusunan
makalah ini berdasarkan pengetahuan dan informasi yang di dapatkan saya
mengenai mineral dan air,

Saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang kami


buat ini masih jauh dari kata sempuma. Untuk saran dan kritik yang membangun
sangat saya butuhkan untuk melengkapi makalah yang saya buat. Akhir kata tidak
lupa saya ucapkan banyak terima kasih atas segala bentuk dukungan dari berbagai
pihak dalam penyelesaian makalah ini.

Jakarta, Oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..........................................................................................................1
1.2 Tujuan........................................................................................................................2
a. Tujuan Umum.............................................................................................................2
b. Tujuan Khusus............................................................................................................2
BAB II ISI................................................................................................................................3
2.1 Mineral dan Air.........................................................................................................3
a. Mineral........................................................................................................................3
b. Air 3
2.2 Jenis dan Bentuk Mineral.........................................................................................3
a. Jenis mineral................................................................................................................3
b. Bentuk mineral............................................................................................................4
2.3 Manfaat Macam Mineral Mikro dan Makro..........................................................4
a. Mineral mikro..............................................................................................................4
b. Mineral makro.............................................................................................................8
2.4 Sumber – Sumber Macam Mineral Mikro dan Makro.......................................12
a. Mineral mikro............................................................................................................12
b. Mineral makro...........................................................................................................12
2.5 Sumber – Sumber Air.............................................................................................13
2.6 Kualitas Air..............................................................................................................15
2.7 Manfaat Air..............................................................................................................18
BAB III PENUTUP................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan...................................................................................................................21
4.2 Saran 21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan fungsinya
tidak pernah dapat digantikan oleh senyawa lain. Air juga merupakan komponen penting
dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, serta cita
rasa makanan kita. Bahkan dalam bahan makanan yang kering sekalipun, seperti buah
kering, tepung, serta biji-bijian, terkandung air dalam jumlah tertentu.

Semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda, baik itu bahan
makanan hewani maupun nabati. Air berperan sebagai pembawa zat-zat makanan dan
sisa-sisa metabolisme, sebagai media reaksi yang menstabilkan pembentukan
biopolimer, dan sebagainya.

Bahan pangan kita baik yang berupa buah, sayuran, daging, maupun susu, telah banyak
berjasa dalam memenuhi kebutuhan air manusia. Buah mentah yang menjadi matang
selalu bertambah kandungan airnya, misalnya calon buah apel yang hanya mengandung
10% air akan dapat menghasilkan buah apel yang kadar airya 80%; nanas mempunyai
kadar air 87% dan tomat 95%. Buah yang paling banyak kandungan airnya adalah
semangka dengan kadar air 97%.

Kandungan air dalam bahan makanan ikut menentukan acceptability, kesegaran, dan
daya tahan bahan itu. Selain merupakan bagian dari suatu bahan makanan air merupakan
pencuci yang baik bagi bahan makanan tesebut atau alat-alat yang akan digunakan dalam
pengolahannya. Bila badan manusia hidup dianalisis komposisi kimianya, maka akan
diketahui bahwa kandungan airnya rata-rata 65% atau sekitar 47 liter per orang dewasa.
Setiap hari sekitar 2,5 liter harus diganti dengan air yang baru. Diperkirakan dari
sejumlah air yang harus diganti tersebut 1,5 liter berasal dari air minum dan sekitar 1,0
liter berasal dari bahan bakanan yang dikonsumsi.

Selain air, mineral yang terkandung dalam air pun juga sangat penting dan merupakan
salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup di samping
karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat anorganik atau kadar
abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua senyawa organik akan rusak;

1
sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon dioksida (CO) hidrogen menjadi uap
air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N) Sebagian besar mineral akan tertinggal
dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa anorganik sederhana, serta akan terjadi
penggabungan antar individu atau dengan oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.

Berbagai unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau
belum semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non
esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis
makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur
mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral
mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk komponen organ di dalam tubuh.
Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya
terdapat dalam jaringan dengan konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah
logam yang perannya dalam tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya
dalam jaringan sangat kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh
makhluk hidup yang bersangkutan.

1.2 Tujuan
a. Tujuan Umum
Mengetahui tentang pengertian dan manfaat mineral dan air

b. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dalam makalah ini adalah, sebagai berikut :

a. Mengetahui pengertian mineral dan air


b. Mengetahui jenis dan bentuk mineral
c. Mengetahui manfaat dari macam mineral mikro dan makro yang dibutuhkan
tumbuh manuria
d. Mengetahui sumber – sumber macam mineral mikro dan makro
e. Mengetahui sumber – sumber air
f. mengetahui kualitas air yang baik
g. Mengetahui manfaat dari air

2
BAB II
ISI

2.1 Mineral dan Air

a. Mineral
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per
hari sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari. Mineral-
mineral yang dibutuhkan tubuh akan memiliki fungsi khas-nya masing-masing seperti
kalsium yang berperan dalam pembentukan struktur tulang & gigi, natrium berfungsi
dalam menjaga kesimbangan cairan tubuh atau juga kalsium yang berfungsi untuk
memperlancar peredaran darah (Yusuf, 2018).

b. Air
Air adalah bagian dari kehidupan makhluk hidup. Air bukan merupakan hal
yang baru, karena tidak satu pun kehidupan dapat berlangsung tanpa adanya air.
Air juga dikatakan sebagai benda mutlak dalam kehidupan manusia. Air terdiri
dari unsur kimia, yaitu ion hydrogen dan ion oksigen. Unsur-unsur inilah yang
kemudian membentuk H2O (air). Air merupakan komponen utama baik dalam
tanaman maupun hewan termasuk manusia. Tubuh manusia terdiri dari 60- 70%
air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh berbentuk larutan dengan pelarut
air. Unsur hara dalam tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk
larutannya. Sebagian besar keperluan air sehari-hari berasal dari sumber air tanah
dan sungai, air yang berasal dari PAM juga bahan bakunya berasal dari sungai,
oleh karena itu kuantitas dan kualitas sungai sebagai sumber air harus dipelihara
(Achmad, 2004)

2.2 Jenis dan Bentuk Mineral

Menurut jenisnya dan bentuknya, mineral dibagi menjadi dua yaitu (Yusuf, 2018) :

a. Jenis mineral

1. Mineral Organik

3
Mineral organik adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita,
yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti
nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.

2. Mineral Anorganik

Mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi
tubuh kita. Contohnya: Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi),
Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari
resapan tanah dan lain.

b. Bentuk mineral

1. Mineral Mikro

Mineral mikro merupakan mineral yang dibutuhkan tumbuh dengan jumlah


kebutuhannya kurang dari (<100 mg per hari) atau lebih sedikit di bandingkan
dengan mineral makro. Berikut termasuk mineral mikro antara lain: Besi, Seng,
Iodium, Selenium, Tembaga, Mangan, Kromium, Fluor.

2. Mineral Makro

Mineral makro merupakan mineral yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah lebih
dari 100 mg sehari, contohnya: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium, Klorida,
Kalium.

2.3 Manfaat Macam Mineral Mikro dan Makro

Menurut Yusuf dalam buku kimia pangan dan gizi bentuk mineral terbagi menjadi
dua yaitu mikro dan makro, di dalam kelompok tersebut terbagi menjadi beberapa
jenis inti diantaranya adalah sebagi berikut:

a. Mineral mikro

1. Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh
manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum
tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal,
terutama untuk kaum wanita.

4
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan bernafas (nafas terengah-
engah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan
perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-
pecah, iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut

2. Zinc / seng
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan
dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia, arti penting zat seng
sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat vital
bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya sebagai zat
perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang ada di tubuh manusia.
Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka
jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu.
Selain itu, seng berperan pula dalam proses pembentukan genetik, yaitu pada
DNA.

Beberapa gejala kekurangan Zinc / seng adalah: Pertumbuhan melambat,


Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi yang tak
kunjung sembuh, Kelelahan yang hebat, Kerontokan pada rambut.,
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau, Kesulitan
dalam melihat dikegelapan, Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).

3. Iodium
Jenis mineral inis selalu berhubungan dengan garam. Bahkan WHO, lembaga
kesehatan dunia milik PBB, pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam
beriodium di negara berkembang. Peran iodium bagi tubuh iodium tergolong
sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Di dalam tubuh, iodium
sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid. Iodium digunakan untuk memproduksi
tiroksin dalam kelenjar tiroid. Tiroksin adalah hormon yang mengatur aktivitas
berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme, bahkan
menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup. Apabila persediaan
yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan membesar
sehingga membentuk benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit
hipotiroid. Tanda-tanda hipotiroid adalah kelopak mata tampak lebih cembung,
muka kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan iodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid
terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya

5
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat,
hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar,
jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan
tidak beraturan. Dalam memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu
sehari-hari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan iodium
perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/
hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan
masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
4. Selenium

Selenium merupakan zat mineral yang mampu menjegah terjadinya kanker. Hal
tersebut terbukti dan akan lebih kuat jika digabungkan dengan vitamin E,
efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-
sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut
glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang
paten, dan karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi membran-membran
sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai
miniatur kekuatan polisi yang mencari dan menghancurkan sel-sel pemberontak
dan radikal-radikal bebas dalam tubuh. Selain sebagai antikanker selenium juga
memilihi beberapa fungsi antara lain: Meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri, menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan
payudara manusia., mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh, membersihkan
darah dari efek kemoterapi dan malfungsi liver dan merupakan stimulan yang
paten bagi sistem kekebalan.

5. Tembaga
Tembaga merupakan mineral yang bermanfaat untuk mencegah dan mengobati
defisiensi tembaga. Manfaat tembaga adalah membantu tubuh menggunakan
zat besi dan gula, membentuk sel darah merah, serta berguna dalam
menjalankan fungsi saraf dan pertumbuhan tulang. Selain hal tersebut
kekurangan tembaga menyebabkan anemia pada anak yang menderita
malnutrisi dan jika berlebihan dapat menjadi pengendapan di dalam otak,
kerusakan hati.
6. Mangan

6
Mangan adalah salah satu jenis mineral penting yang dibutuhkan otak, sistem
saraf, dan sistem enzim tubuh untuk menjalankan berbagai fungsinya.
Antaralain:
 Menjaga kesehatan tulang
Bersama kalsium, zinc, dan tembaga, mangan bermanfaat dalam menjaga
kesehatan tulang. Khususnya pada orang lanjut usia (lansia), mangan dan
nutrisi-nutrisi ini dapat mendukung kepadatan mineral tulang dan
mencegah terjadinya osteoporosis hingga komplikasinya.
 Melawan radikal bebas berlebih
Mangan adalah bagian dari enzim antioksidan yang penting bagi tubuh,
yakni enzim superoksida dismutase (SOD). Antioksidan ini berfungsi untuk
melindung tubuh dari radikal bebas berlebih yang berpotensi menyebabkan
kerusakan sel, sehingga Anda terhindar dari berbagai penyakit kronis,
seperti kanker.
 Mengontrol kadar gula darah
Mangan adalah salah satu mineral yang terlibat dalam pengeluaran hormon
insulin, yakni hormon yang diperlukan untuk mengangkut gula dari aliran
darah ke sel-sel tubuh. Dengan tercukupinya mangan, kerja insulin menjadi
optimal, sehingga kadar gula dalam darah tetap stabil.
 Meningkatkan fungsi dan kesehatan otak
Mangan dapat merangsang pergerakan impuls listrik yang lebih cepat dan
efisien di dalam otak ataupun ke seluruh tubuh. Dengan begitu, fungsi otak,
termasuk kemampuan berpikir, mengingat, dan memecahkan masalah, akan
meningkat.
 Mempercepat proses penyembuhan luka
Mangan juga dapat mempercepat proses penyembuhan luka, karena
mangan berperan penting dalam pembentukan kolagen pada sel-sel kulit.
Kolagen merupakan salah satu senyawa yang diperlukan untuk
menyembuhkan luka. Dengan produksi kolagen yang maksimal, luka bisa
sembuh dengan lebih cepat.
 Meredakan gejala PMS
Beberapa penelitian menyebutkan bahwa mangan yang dikombinasikan
dengan kalsium dapat membantu meredakan gejala sindrom

7
pramenstruasi (PMS), seperti kram dan nyeri perut, kecemasan, perubahan
suasana hati, bahkan depresi.
 Menjaga fungsi dan kesehatan kelenjar tiroid
Mangan juga berperan dalam produksi hormon tiroksin oleh kelenjar tiroid.
Hormon tiroksin berperan dalam banyak proses metabolisme tubuh.
Hormon ini dapat mengontrol nafsu makan, menjaga berat badan ideal, dan
memastikan kerja organ tubuh tetap optimal.

Selain manfaat yang sangat banyak kekurangan mangan juga berisiko tinggi
yang dapat menimbulkan masalah kesehatan diantaranya adalah penurunan
berat badan, iritasi kulit, mual & muntah, perubahan warna rambut dan
menghambat pertumbuhan. Kelebihan mangan juga dapat menyebabkan
kerusakan sarar. Kebutuhan perhari mangan dalam tubuh manusia adalah 3,5
miligram

7. Chromium

Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial
dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari
sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama
dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong glukosa
(karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan chromium yang
optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak
terlalu banyak menjaga kadar gula darah.

8. Fluor

Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun
tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi saat
dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor bertanggung
jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat
mulai pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus dilakukan saat
jumlah fluor yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat
merusak pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum menjadi gigi tetap.
Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah: pertumbuhan dan pembentukkan
struktur gigi dan mencegah terjadinya karies gigi.

8
b. Mineral makro

1. Natrium (Na)

Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler. 35-40 % terdapat


dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan
pankreas mengandung banyak natrium. Fungsi lain dari natrium antara lain:
Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer, Mengatur
tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel, Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan
mengimbangi zat-zat yang membentuk asam, Berperan dalam transmisi saraf
dan kontraksi otot, dan Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat
angkut zat gizi lain melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai
pompa natrium. Selain hal tersebut dampak kekurangan dan kelebihan natrium
adalah: Menyebabkan kejang, apatis kehilangan nafsu makan, muntah, diare,
keringat berlebihan, dan diet rendah natrium. Akibat kelebihan natrium dapat
menimbulkan keracunan yang dalam keadaan akut menyebabkan edema dan
hipertensi.

2. Klorida (Cl)

Klor merupakan kation utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi


adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang),
lambung dan pankreas. Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam
dapur. Beberapa sayuran dan buah juga mengandung klor. Fungsi lain klorida
antara lain: Memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan
ekstraseluler, Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL,
yang diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan, Membantu
pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur pembentuk asam
lainnya, membantu mengangkut karbondioksida ke paru-paru dan keluar dari
tubuh, Mengatur system rennin-angiotensin-aldosteron yang mengatur
keseimbangan cairan tubuh. Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare
kronis, dan keringat berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah.
Jadi AKG minimum klor sehari sebesar 750 mg. Klor diabsorpsi di usus halus dan
dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan klor mengikuti kehilangan
natrium.

3. Kalium (K)

9
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan
cairan intraseluler. Fungsi dari kalium antara lain: Memelihara keseimbangan
cairan dan elektrolit serta keseimbangan asam dan basa bersama natrium,
membantu transmisi saraf dan kontraksi otot, Sebagai katalisator dalam banyak
reaksi biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein
dan berperan dalam pertumbuhan sel. Kekurangan kalium dapat terjadi karena
kebanyakan kehilangan melalui saluran cerna atau ginjal. Kelebihan kalium
akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan tubuh sehari
tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat menyebabkan
gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat terjadi bila ada
gangguan fungsi ginjal.

4. Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada
dalam jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan
intraseluler, kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk
transmisi saraf, kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas
membrane sel. Kalsium mengatur kerja hormon dan faktor pertumbuhan.
Fungsi utama dari kalsium antara lain: Pembentukan tulang dan gigi, menjadi
bagian integral dari struktur tulang dan sebagai tempat menyimpan kalsium,
mengatur pembekuan darah, sebagai katalisator reaksi biologi, seperti absorpsi
vitamin B12, tindakan enzim pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin
oleh pancreas, pembentukan dan pemecahan asetilkolin, menjadi relaksasi dan
kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan myosin, berperan dalam
fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan, meningkatkan fungsi
transport membran sel, stabilisator membrane, dan transmisi ion melalui
membrane organel sel. Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan
menyebabkan gangguan pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan
rapuh. Pada usia lanjut terjadi osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan
stress. Dapat juga terjadi pada perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga
menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia pada orang dewasa dan terjadi karena
kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah yang rendah dapat menyebabkan
tetani atau kejang. Kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan
ginjal, gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.

10
5. Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat
badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat
organic, fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau
pelepasan energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP). Fungsi dari fosfor antara
lain: Klasifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang,
Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan vitamin
B, Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer, Bagian dari ikatan tubuh
esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan fosfolipid, Mengatur keseimbangan
asam basa. Selain hal tersebut kekurangan fosfor juga bisa mengakibatkan
kerusakan tulang dengan gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
6. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan
interselular. Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan
magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam
ikatan hemoglobin dalam darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium
terlibat dalam berbagai proses metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang
dan gigi, otot, jaringan lunak dan cairan tubuh lainnya. Magnesium berperan
penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium berperan sebagai
katalisator dalam reaksi biologi termasuk metabolisme energi, karbohidrat,
lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan stabilitas
bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak. Magnesium mencegah
kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email gigi. Kekurangan
magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta berbagai
kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan
fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut
(intravena).
7. Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan
biotin serta asam amino metionin dan sistein. Rantai samping molekul sistein yang
mengandung sulfur berkaitan satu sama lain sehingga membentuk jembatan

11
disulfide yang berperan dalam menstabilkan molekul protein. Sulfur terdapat
dalam tulang rawan, kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan
ikat yang bersifat kaku. Sulfur berperan dalam melarutkan sisa metabolisme
sehingga bisa dikeluarkan melalui urin, dalam bentuk teroksidasi dan dihubungkan
dengan mukopolisakarida. Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga
sekarang belum diketahui adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita
konsumsi cukup mengandung protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika
kekurangan protein. Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino
berlebih pada hewan yang akan menghambat pertumbuhan.

2.4 Sumber – Sumber Macam Mineral Mikro dan Makro

a. Mineral mikro

1. Besi
Sumber-sumber alami zat besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan
sayur-sayuran berwarna hijau tua.
2. Zinc / seng
Sumber-sumber alami zinc adalah: daging sapi, makanan laut
bercangkang, kacang – kacangan, biji – bijian, susu dan telur
3. Iodium
Sumber-sumber alami iodium adalah: makanan laut dan garam beriodium
4. Selenium
Sumber-sumber alami iodium adalah: daging sapi, daging ayam, makanan
laut (tuna, salmin, udang, makarel, sotong dan sarden), tahu, jamur
shiitake, telur, kelapa, biji wijen dan bayam
5. Tembaga
Sumber utama: Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang
dikeringkan, dan gandum.
6. Mangan
Sumber utama: gandum dan buah – buahan yang dikeringkan
7. Chromium
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu
dan kacang hijau
8. Fluor

12
Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan
makanan hasil ternak

b. Mineral makro

1. Natrium (Na)
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang
lain berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang
diawetkan dengan garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah
mengandung sedikit natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan,
mentega dan makanan laut lainnya.
2. Klorida (Cl)
Sumber klorida bisa ditemukan di dalam garam dapur.
3. Kalium (K)
Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama adalah
makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
4. Kalsium (Ca)
Sumber kalsium terutama pada susu dan keju. Selain itu ikan dimakan dengan
tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong,
daun lamtoro.
5. Fosfor (P)
Fosfor terdapat pada makanan yang kaya protein, seperti daging, ayam, ikan,
telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta sereal.
6. Magnesium (Mg)
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, sereali tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik
7. Sulfur (S)
Sumber alami sulfur berasal dari telur, bawang putih, daging merah, makanan
laut dan asparagus

2.5 Sumber – Sumber Air


1. Air laut

13
Air laut mempunyai sifat asin, karena mengandung garam NaCl. Kadar garam
NaCl dalam air laut 3%, sebagai air laut tidak memenuhi persyaratan sebagai air
minum.
2. Air atmosfir
Air atmosfir (air meteriologik) adalah air dalam keadaan murni, sangat bersih
karena adanya pengotoran udara yang disebabkan oleh kotoran-kotoran industri
atau debu lainnya. Selain itu, air hujan menpunyai sifat agresif terutama terhadap
tempang penampungan, sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi
(karatan).
3. Air permukaan
Air permukaan merupakan air hujan yang mengalir dipermukaan bumi. Pada
umumnya air permukaan ini akan mengalami pengotoran selama pengairannya.
Seperti air lumpur, batang-batang kayu, daun-daun, kotoran industri kota dan
lainnya (Sutrisno dkk., 2010). Air permukaan dibagi atas 2 macam, yaitu:
a. Air sungai
Air sungai berasal dari mata air dan air hujan yang mengalir pada permukaan
tanah. Secara fisik, air sungai terlihat berwarna cokelat dengan tingkat
kekeruhan yang tinggi karena bercampur dengan pasir, lumpur, kayu, dan
kotoran lainnya.
b. Air rawa
Air rawa merupakan air permukaan yang mengumpul pada cekungan
permukaan tanah. Permukaan air biasanya berwarna hijau kebiruan. Warna
tersebut disebabkan oleh banyaknya lumut yang tumbuh permukaan air
maupun dasar rawa (Alamsyah, 2006).
4. Air tanah
Air tanah merupakan air yang terdapat di dalam lapisan tanah atau batuan di
bawah permukaan tanah. Air tanah berasal dari air hujan yang meresap ke dalam
tanah. Dalam proses peresapan tersebut, air tanah mengalami penyaringan oleh
lapisan-lapisan tanah. Air tanah lebih jernih dibandingkan air permukaan. Air
tanah memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi (Alamsyah, 2006). Air
tanah terbagi atas :
a. Air tanah dangkal
Air tanah dangkal terjadi karena daya proses resapan air dari permukaan tanah.
Lumpur akan tertahan, demikian juga dengan bakteri, sehingga air tanah akan
14
jernih, tetapi lebih banyak mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut)
karena melalui lapisan tanah yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu
untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah berfungsi sebagai
penyaring. Tetapi pengotoran masih berlangsung, setelah melalui rapat air, air
akan terkumpul, ini merupakan air tanah dangkal dimana air tanah ini
dimanfaatkan sebagai sumber air minum melalui sumur-sumur dangkal
(Sutrisno dkk, 2010).
b. Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat pada kedalaman 100-300 meter dibawah permukaan
tanah. Air tanah dalam berwarna jernih dan sangat baik untuk dipergunakan
sebagai air minum karena telah mengalami proses penyaringan berulang-ulang
oleh lapisan tanah. Air tanah dalam memiliki kualitas yang lebih baik daripada
kualitas air tanah dangkal. Hal ini disebabkan proses penyaringan air tanah
dalam lebih panjang, lama, dan sempurna dibandingkan dengan air tanah
dangkal.
c. Mata air
Mata air adalah air tanah yang keluar langsung dari permukaan tanah. Mata air
memiliki kualitas air hampir sama dengan kualitas air tanah dalam dan sangat
baik untuk air minum. Mata air dapat digunakan untuk keperluan lainnya,
seperti mandi dan mencuci. Air yang dihasilkan oleh mata air cukup dan tidak
dipengaruhi oleh musim, sehingga dapat dipergunakan untuk kepentingan
umum dalam jangka waktu lama (Alamsyah, 2006).

2.6 Kualitas Air

Kualitas air adalah karakteristik mutu yang dibutuhkan untuk pemanfaatan tertentu
dari sumber-sumber air. Dengan adanya standar kualitas air, orang dapat mengukur
kualitas air dari berbagai macam air. Setiap jenis air dapat diukur konsentrasi
kandungan unsur yang tercantum didalam standar kualitas sehingga dapat diketahui
syarat kualitasnya yang dapat digunakan sebagai tolak ukur. Standar kualitas air
bersih dapat berarti sebagai ketentuanketentuan berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan RI No.416/MEN/KES/PER/IX/1990 yang dituangkan dalam bentuk angka
atau pernyataan yang menunjukkan persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut
tidak menimbulkan gangguan kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan

15
dalam segi estetika. Dengan demikian, air yang digunakan sebagai kebutuhan air
bersih seharihari sebaiknya tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan
mempunyai suhu yang sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga menimbukan
rasa nyaman. Berikut syarat-syarat kualitas air

1. Syarat Fisik
a. Warna
Warna di dalam air terbagi dua, yakni warna semu dan warna sejati. Warna
semu adalah warna yang disebabkan oleh partikelpartikel penyebab kekeruhan
(seperti tanah, pasir, dan lain-lain), partikel halus Besi, Mangan, partikel
mikroorganisme, warna industri, dan lain-lain. Warna sejati adalah warna yang
berasal dari penguraian Zat Organik alami seperti humus, lignin, tanin, dan
asam organik lain. Tingkat zat warna air dapat diketahui melalui pemeriksaan
laboratorium dengan metode fotometrik. Untuk standar air bersih diharapkan
kandungan zat warnanya ≤ 50 TCU.
b. Kekeruhan Air
Kekeruhan air dikatakan keruh apabila air tersebut banyak mengandung
partikel bahan yang tersuspensi sehingga memberikan warna/ rupa yang
berlumpur dan kotor. Bahan yang menyebabkan kekeruhan meliputi tanah liat,
lumpur, bahan-bahan organik yang tersebar dari partikel-partikel kecil yang
tersuspensi. Kekeruhan pada air adalah satu hal yang harus dipertimbangkan
karena akan mengurangi dalam segi estetika, menyulitkan dalam usaha
penyaringan, dan akan mengurangi efektivitas usaha desinfeksi. Tingkat
kekeruhan air dapat diketahui melalui pemeriksaan laboratorium dengan
metode Turbidimeter. Untuk standar air bersih Kekeruhan yang diperbolehkan
maksimum 25 NTU.
c. Total Dissolved Solid (TDS)
Total Dissolved Solid (TDS) atau muatan padatan terlarut adalah seluruh
kandungan partikel baik berupa bahan organik maupun anorganik yang
terlarut dalam air. Bahan-bahan tersuspensi dan terlarut pada perairan alami
tidak bersifat toksik, akan tetapi jika berlebihan akan meningkatkan kekeruhan
selanjutnya akan menghambat penetrasi cahaya matahari ke kolom air yang
berpengaruh terhadap proses fotosintesis di perairan
2. Syarat Kimia

16
a. pH
pH menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer,
dan mewakili konsentrasi hidrogen ionnya. Air minum sebaiknya netral, tidak
asam atau basa untuk mencegah terjadinya pelarutan logam berat dan korosi
jaringan distribusi air minum. pH standar untuk air bersih sebesar 6,5 – 9. Air
adalah bahan pelarut yang baik sekali, jika dibantu dengan pH tidak netral
dapat melarutkan berbagai elemen kimia yang dilaluinya.
b. Kesadahan (Calsium Karbonat (CaCO3))
Kandungan ion Mg dan Ca dalam air akan menyebabkan air bersifat sadah.
Kesadahan air yang tinggi dapat merugikan karena dapat merusak peralatan
yang terbuat dari Besi melalui proses pengkaratan (korosi), juga dapat
menimbulkan endapan atau kerak pada peralatan. Masalah yang timbul adalah
sulitnya sabun membusa sehingga masyarakat tidak suka memanfaatkan
penyediaan air bersih tersebut.
c. Sulfat (SO4)
Sulfat adalah senyawa yang stabil secara kimia karena merupakan bentuk
oksida paling tinggi dari unsur belerang. Sulfat dapat dihasilkan dari oksida
senyawa sulfida oleh bakteri golongan heterotrofik anaerob menjadi asam
sulfida. Sulfat di dalam lingkungan (air) dapat berada secara ilmiah dan atau
dari aktivitas manusia misalnya dari limbah industri dan limbah laboratorium.
Selain itu juga berasal dari oksidasi senyawa organik yang mengandung
Sulfat, antara lain industri kertas, tekstil, dan industri logam.
d. Besi (Fe) dan Mangan (Mn)
Kandungan Besi dan Mangan dalam air berasal dari tanah yang memang
banyak mengandung banyak mineral dan logam yang larut dalam air tanah.
Besi larut dalam air dalam bentuk fero-oksida. Kedua jenis logam ini, pada
konsentrasi tinggi menyebabkan bercak noda kuning kecoklatan untuk Besi
atau kehitaman untuk Mangan sehingga meninggalkan endapan coklat dan
hitam pada bak mandi, atau alat-alat rumah tangga. Air yang mengandung
Besi atau Mangan juga menyebabkan pakaian menjadi kusam setelah dicuci.
8) Sianida Kehadiran unsur Sianida (Sn) dalam air bersih menyebabkan
timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah
e. Sianida (Sn)

17
Kehadiran unsur Sianida (Sn) dalam air bersih menyebabkan timbulnya rasa
dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah (karat) dalam air akibat
oksidasi oleh oksigen yang terlarut dan dapat bersifat racun bagi manusia.
Timbal
f. Timbal merupakan logam berat yang sangat beracun, dapat dideteksi secara
praktis pada seluruh benda mati di lingkungan dan seluruh sistem biologis.
Komponen ini beracun terhadap seluruh aspek kehidupan. Rekomendasi dari
WHO, logam berat Pb dapat ditoleransi dalam seminggu dengan takaran 50
mg/kg berat badan untuk dewasa dan 25 mg/kg berat badan untuk bayi dan
anak-anak. Mobilitas Timbal di tanah dan tumbuhan cenderung lambat dengan
kadar normalnya pada tumbuhan berkisar 0,5 – 3 ppm
3. Mikrobiologi
Di bidang mikrobiologi air, kehadiran mikroorganisme tertentu khususnya bakteri
dan mikroalga dapat digunakan sebagai mikroorganisme parameter atau indikator
alami terhadap kehadiran pencemar organik. Misalnya seperti adanya bakteri Coli
di dalam badan air diparalelkan dengan adanya kontaminasi materi fekal.
Sehingga lebih tinggi kandungan bakteri Coli maka air lebih kotor dan tidak
memenuhi syarat air yang dapat digunakan untuk kepentingan manusia khususnya
untuk air minum yang tidak membahayakan kesehatan.
Syarat – syarat diatas menjadikan indikator sebagai air bersih yang bisa dikonsumsi
atau diminum. Air minum harus memenuhi syarat tidak berasa, berwarna, jernih,
bebas bahan kimia, radioaktif dan bakteri yang berbahaya. Selain hal tersebut bebgai
jenis Air minum dalam kemasan juga harus memalui proses, tanpa bahan pangan
lainnya dan bahan tambahan pangan, dikemas secara aman untuk diminum. Air
minum dalam kemasan ada tiga macam yaitu air mineral, air demineral, air mineral
alami. Air mineral adalah air minum dalam kemasan yang mengandung mineral
dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral. Air demineral adalah air minum
dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian secara destilasi deioninasi,
reverse osmosis (RO). Air mineral alami adalah air minum yang diperoleh langsung
dari sumber alami atau di bor dari sumur dalam, dengan proses terkendali yang
menghindari pencemaran atau pengaruh luar atas sifat kimia, fisika dan mikrobiologi
air mineral (Menperin RI, 2011).

2.7 Manfaat Air

18
Semua makhluk hidup memerlukan air, karena air merupakan kebutuhan dasar bagi
kehidupan. Bagi manusia, air adalah kebutuhan yang sangat mutlak karena zat
pembentuk tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air berjumlah sekitar 73 % dari
bagian tubuh tanpa jaringan lemak. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain
untuk proses pencernaan, metabolisme, mengangkat zat-zat makanan dalam tubuh,
mengatur keseimbangan suhu tubuh dan menjaga tubuh jangan sampai kekeringan
(Harini, 2007). Air yang dibutuhkan oleh manusia untuk hidup sehat harus memenuhi
syarat kualitas dan secara kuantitas (jumlahnya) juga terpenuhi. Diperkirakan untuk
kegiatan rumah tangga yang sederhana paling tidak membutuhkan air sebanyak
100L/orang/hari. Jumlah air untuk keperluan rumah tangga perhari perkapita tidak
sama untuk tiap negara. Pada negara maju umumnya dapat dikatakan jumlah
pemakaian air per hari per kapita lebih besar dari pada negara berkembang karena
faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air sangat bervariasi sehingga rata-rata
pemakaian air per kapita per hari berbeda.

Melansir Medical News Today, beberapa alasan pentingnya minum air bagi tubuh
antara lain,
1. Sebagai pelumas sendi
Tulang rawan, ditemukan di sendi dan cakram tulang belakang, mengandung
sekitar 80 persen air. Pergerakan sendi bergantung pada cairan yang
mengelilinginya sebagai bantalan dan agar bisa bergerak bebas. Tak minum cukup
air dapat menyebabkan persendian terasa kaku dan nyeri.
2. Penghasil air liur dan lendir
Air liur membantu untuk mencerna makanan dan menjaga mulut, hidung, dan
mata tetap lembab. Ini mencegah dari gesekan dan kerusakan. Banyak minum air
juga menjaga mulut tetap bersih. Selain itu, mengonsumsi selain air yang berasa
dapat mengurangi kerusakan gigi.
3. Air menyalurkan oksigen ke seluruh tubuh
Darah terdiri atas lebih dari 90 persen air, dan darah membawa oksigen ke
berbagai bagian tubuh. Air yang diminum diserap oleh usus, dan diedarkan ke
seluruh tubuh dalam bentuk cairan tubuh seperti darah. Ini yang membuat orang
tetap hidup. Air mengirimkan oksigen dan nutrisi ke sel, dan membuang zat sisa
yang tidak berguna untuk tubuh melalui urin.
4. Meningkatkan kesehatan dan kecantikan kulit

19
Saat terserang dehidrasi, kulit bisa menjadi lebih rentan terhadap gangguan kulit
dan kerutan dini. Maka penting untuk menjaga kulit agar tetap sehat dengan
banyak minum air putih.
5. Memberikan perlindungan pada otak, sumsum tulang belakang, dan jaringan
sensitif lainnya
Dehidrasi dapat mempengaruhi struktur dan fungsi otak. Ini juga terlibat dalam
produksi hormon dan neurotransmiter. Dehidrasi yang berkepanjangan dapat
menyebabkan masalah pada pemikiran dan penalaran.
6. Mengatur suhu tubuh
Air yang disimpan di lapisan tengah kulit muncul ke permukaan kulit sebagai
keringat ketika tubuh memanas. Saat berolahraga, air menguap dan mendinginkan
tubuh. Ketika suhu tubuh naik, sirkulasi darah ke kulit meningkat, memungkinkan
pembuangan panas melalui keringat, membantu menjaga tubuh pada suhu
konstan. Beberapa ilmuwan mengatakan, ketika jumlah air pada tubuh hanya
sedikit, suhu tubuh akan meningkat dan biasanya orang akan kesulitan mentolerir
panas tubuh.
7. Menjaga kadar kelembapan kulit
Air memiliki peran yang penting dalam menjaga kadar kelembapan pada kulit
secara optimal karena dapat membantu regenerasi sel-sel kulit. Air juga
melengkapi kebutuhan jaringan kulit dan membantu menjaga elastisitas kulit. Hal
tersebut membantu penundaan munculnya tanda-tanda penuaan seperti keriput dan
garis-garis halus pada kulit. Konsumsi air yang cukup pada tubuh juga dapat
membantu melengkapi kebutuhan jaringan kulit dan meningkatkan tingkat
elastisitas kulit Anda. Hal tersebut bukan hanya membuat kulit terlihat lebih
cantik tapi juga dapat menunda munculnya keriput dan garis-garis halus pada kulit
yang merupakan tanda-tanda penuaan.
8. Mencegah penyakit kulit
Dengan mengonsumsi air secara rutin dan dalam kadar yang dianjurkan, dapat
membantu kulit anda dalam mencegah beberapa hadirnya gangguan penyakit
kulit. Seperti psoriasis, yang merupakan penyakit peradangan kulit menahun.
Penyakit kulit ini biasanya ditandai dengan ruam kemerah-merahan, menebal dan
terkelupasnya kulit, terasa keringnya kulit, serta munculnya sisik-sisik. Tanda
lainnya yang biasanya terjadi pada psoriasis juga disertai dengan rasa perih atau
gatal pada bagian kulit tertentu. Ada juga penyakit kulit lainnya seperti eksim.
20
Penyakit ini disebabkan oleh peradangan pada kulit. Biasanya, eksim membuat
kulit gatal, merah dan kering, bahkan pecah-pecah dan kasar. Eksim dapat terjadi
pada bagian tubuh mana pun.
9. Menghilangkan jerawat
Salah satu permasalahan sehari-hari dalam urusan merawat kecantikan kulit
adalah mengatasi jerawat. Dengan konsumsi air putih yang cukup, Anda bisa
mengurangi kemungkinan munculnya jerawat hingga 70%.Hal ini disebabkan
sifat dari air putih yang dapat memperlancar proses detoksifikasi dalam tubuh,
sehingga racun-racun yang ada di dalam tubuh dapat keluar dengan lebih cepat
dan juga lancar.

21
BAB III
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Mineral dan air adalah suatu kesatuan zat alam yang tidak bisa dipisahkan dan
sangat bermanfaat bagi manusia serta kehidupan di dunia. Mineral mempunyai dua
jenis yaitu organi dan anorgani serta mempunyai dua bentuk yaitu mikro dan makro
yang dimana setiap bentuknya mempunyai karakter dan fungsi masing – masing di
dalam tubuh, mineral juga terdapat berbagai sumber alami yang dapat kita dapatkan
dan konsumsi sebagai keperluan tubuh manusia. Air juga sangat bermanfaat bagi
manusia, terdapat berbagai sumber air, kualitas air yang aman dan baik dikonsumsi
serta manfaat air yang sangat banyak bagi manusia.

4.2 Saran

Diharapkan dengan adanya penulisan makalah ini dapat memberikan manfaat


serta menjadi penambah wawasan dan pemahaman bagi teman-teman semua
sehingga nantinya akan bisa dipergunakan untuk keperluan rujukan makalah
pengembangan atau lainnya.

22
DAFTAR PUSTAKA

Achmad R. 2004. Kimia Lingkungan. Jakarta: ANDI Yogyakarta


Alamsyah.,2006. Tinjauan ilmiah kadar vitamin C. Rineka cipta. Jakarta.
Departemen Kesehatan (1990). Peraturan Menteri Kesehatan No.
416/MENKES/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Pengawasan Kualitas Air.
Jakarta.
Harini, 2007. Air Bersih Yang Dilupakan. Artikel. (http://www.buletincf.com) diakses 18
Maret 2013, 20:45.
Kementerian Perindustrian RI. (2011). Peraturan Menteri Perindustrian Republik
Indonesia Nomor 96/M-IND/PER/12/2011 Tentang Persyaratan Teknis Industri Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK). Jakarta
Sutrisno, CT dan Suciastuti, E. 2010. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Jakarta : Rineka
Cipta.
Yusuf Y. 2018. Modul Sederhana dan Ilmiah untuk Belajar Kimia pangan dan gizi.
Jakarta

23

Anda mungkin juga menyukai