DOSEN
HENRY PRIYANTORO
DISUSUN OLEH :
Krisna Desria
NPM20210000039
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Allah Subhanahu Wata’ala atas
anugerah yang telah dilimpahkan sehingga saya dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul tentang “Manajemen Pemeliharaan Peralatan Kesehatan di
Rumah Sakit”. Makalah ini disusun sebagai penugasan dari mata kuliah
Manajemen Logistik. Saya selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa
makalah yang saya buat ini masih jauh dari kata sempurna. Untuk saran dan
kritik yang membangun sangat saya butuhkan untuk melengkapi makalah yang
saya buat. Akhir kata tidak lupa saya ucapkan banyak terima kasih atas segala
bentuk dukungan dari berbagai pihak dalam penyelesaian makalah ini.
Jakarta, Mei
2022 Penyusun
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 4
C. Ruang Ringkup....................................................................................................... 5
PEMBAHASAN............................................................................................................ 16
A. Latar Belakang
Menganalisis pekerjaan tidak boleh diabaikan dalam manajemen
sumber daya manusia, karena merupakan bagian yang penting dalam
proses mencapai kesuksesan sebuah organisasi atau lembaga. Analisis
pekerjaan adalah suatu aktivitas yang sistimatis untuk menelaah suatu
pekerjaan dengan menentukan tugas, kewajiban dan tanggung jawab dari
suatu pekerjaan, pengetahuan, kemampuan dan keahlian yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaan dalam organisasi. (Muspawi :
2017)
Sebuah pekerjaan merupakan gambaran dari pencerminan tugas-tugas,
kewajiban-kewajiban, serta tanggung jawab nyata dari setiap anggota
karyawan terhadap pekerjaannya. Analisis pekerjaan mempelajari
gambaran atau desain dari aktivitas-aktivitas yang menentukan tugas-
tugas, kewajiban-kewajiban, dan wujud tanggung jawab dari setiap
pekerjaan yang dilakukan karyawan.
Dalam suatu kegiatan dibutuhkan informasi yang dapat ditangani atau
diselesaikan dengan bantuan pengawasan atau yang mendapat
kepercayaan dalam catatan pembukuan tertulis manajer. Dengan
banyaknya tugas yang perlu diperhatikan, keterangan informasi tentang
tugas-tugas, hubungan dengan para pelamar, penentuan kompensasi
atau imbalan, bahan-bahan yang berhubungan dengan sumber daya
manusia perlu diperhitungkan dan dibakukan.
Departemen SDM harus dapat membantu para manajer dan para stafnya,
para pengguna SDM, dan Jaringan Sistem Informasi Sumber Daya
Manusia (Human Resources Information System=HRIS) dengan
memberikan informasinya tentang pekerjaan, serta mengembangkan
prinsip perencanaan desain pekerjaan (job-design principle). Bagaimana
mencari solusi dan memberikan informasi untuk menyelesaikan kesulitan
yang muncul merupakan tantangan dalam dunia kerja.
4
Selanjutnya untuk menentukan analisis pekerjaan dapat diuraikan dalam
bentuk spesifikasi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan. Spesifikasi dan
deskripsi pekerjaan berisi tentang uraian nama pekerjaan atau jabatan,
tugas dan fungsi dasar, wewenang, tugas-tugas, penggunaan teknologi,
ruang lingkup kegiatan, tanggung jawab, hubungan kerja dan kriteria
penilaian hasil kerja.
Analisis pekerjaan dapat diaplikasikan sebagai alat untuk perencanaan
SDM pada tingkat manajerial, profesional dan teknikal (Najib ahmad,
2019)
B. Rumusan Masalah
Mengetahui dan memahami Analisis jabatan dan Desain Pekerjaan baik
serta cara pengimplementasiannya dalam perusahaan.
C. Ruang Ringkup
Ruang lingkup pada makalah ini adalah
Menjelaskan Job Analysis, Job Design (Desain Pekerjaan), Job Description
(Deskripsi Pekerjaan), Job Description (Deskripsi Pekerjaan) Job
Specification (Spesifikasi Pekerjaan) Job Specification (Spesifikasi
Pekerjaan)
5
BAB III
LANDASAN TEORI
6
tersebut. Informasi tersebut dalam bentuk deskripsi dan spesifikasi
pekerjaan yang digunakan untuk membantu manajemen dalam
menentukan jenis orang yang akan direkrut dan dipekerjakan
b) Penilaian prestasi Penilaian prestasi dilakukan dengan
membandingkan prestasi dari setiap karyawan dengan standar
prestasi perusahaan. Para manajer menggunakan analisis
pekerjaan untuk menentukan aktivitas pekerjaan tersebut dan
standar prestasinya.
c) Kompensasi Informasi analisis pekerjaan sangat penting untuk
memperkirakan nilai dari setiap pekerjaan dan kompensasi yang
tepat. Kompensasi (gaji/upah/bonus) biasanya bergantung pada
keterampilan dan tingkat pendidikan yang dibutuhkan oleh
pekerjaan tersebut, tingkat bahaya dan keamanan pekerjaan, dan
tingkat tanggung jawab yang diperkirakan kedalam kelompok.
Analisis pekerjaan memberikan informasi untuk menentukan nilai
relatif dari setiap pekerjaan, kemudian kelompok yang tepat untuk
mengerjakannya.
d) Pelatihan Deskripsi pekerjaan harus memberi gambaran tentang
aktivitas, keterampilan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh
pekerjaan tersebut.
7
a. Menentukan penggunaan hasil informasi analisis pekerjaan
Artinya penganalisa harus mengetahui secara jelas apa
keguanaan hasil informasi analisis pekerjaan.
b. Mengumpulkan informasi tentang latar belakang Artinya
penganalisis harus mengumpulkan dan mengkualifikasi data,
meninjau informasi latar belakang seperti bagan organisasi,
bagan proses dan uraian pekerjaan.
c. Menyeleksi muwakal (orang yang akan diserahi) jabatan yang
akan dianalisa Artinya penganalisis harus memilih beberapa
muwakal untuk dianalisis, hal ini berguna untuk menghemat biaya
dan waktu jika banyak pekerjaan yang akan dianalisa.
d. Mengumpulkan informasi analisis pekerjaan Artinya penganalisis
kemudian mengadakan analisis pekerjaan secara aktual dengan
menghimpun data tentang aktifitas pekerjaan karyawan.
e. Meninjau informaasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan
Artinya analisis pekerjaan menyediakan informasi tentang hakikat
dan fungsi pekerjaan. Informasi hendaknya diverifikasi dengan
pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan itu serta atasan
karyawan yang bersangkutan.
f. Menyusun uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan Artinya
penganalisi pekerja kemudian menyusun uraian pekerjaan, uraian
jabatan dan evaluasi pekerjaan.
g. Meramalkan atau memperhitungkan perkembangan perusahaan
Artinya penganalisis harus mampu memperhitungkan dan
meramalkan perkembangan uraian pekerjaan, spesifikasi
pekerjaan, apakah dikemudian hari diperlukan pengayaan
pekerjaan, perluasan pekerjaan dan penyederhanaan pekerjaan
pada perusahaan. Hal ini berguna untuk memperhitungkan
kemampuan karyawan seiring dengan perkembangan jaman dan
pembaharuan teknologi
8
5. Metode Analisa Pekerjaan
Membuat analisis pekerjaan yang berisi beberapa metode yang dapat
digunakan untuk memperoleh data dan fakta yang akurat dan dapat
membantu validitasnya. Metode tersebut adalah sebagal berikut.
a) Metode wawancara, dengan cara mengadakan percakapan langsung
dengan para pegawal, yang dilakukan di tempat mereka bekerja atau
disesualkan dengan kesediaan karyawan tugas, jabatan, dan hal-hal
lain yang berkaitan dengan pekerjaannya, atau diperdalam dengan
meminta mengenai manajemen perusahaan, kepernimpinan,
pertanggungjawaban, gaji,bonus, dan sebagainya.
b) Metode observasi, dilakukan dengan memegang pegawai pada saat
melaksanakan tugasnya secara langsung.
c) Metode angket, berisi daftar pertanyaan yang harus dipenuhi oleh
responden atau permintaan jawaban dari responden dalam bentuk
tertulis. Pegawai sebagai responden diharapkan memberikan data
d) tentang jabatannya. Analis meminta pegawai menjawab pertanyaan
untuk mengevaluasi tugas mempertanyakan dengan jabatan dan
tanggung jawabnya. Hasil pengumpulan data melalui angket harus
klarifikasi dan diuji berdasarkan pendekatan kuantitatif
e) Metode catatan karyawan, evaluasi pekerjaan dikumpulkan dengan
meminta para karyawan mendeskripsikan kegiatan mengumpulkan
harian-hari dalam buku harian atau log.
f) Metode kombinasi, melakukan penelitian dengan mengumpulkan
semua metode pengumpulan data, yaitu observasi, angket
wawancara, dan catatan karyawan untuk digunakan metode yang
bersamaan sehingga data-data yang diperoleh lebih akurat dan
mendalam. (Najib ahmad, 2019)
9
1) Mengidentifikasi jabatan yang akan dianalisis Mengidentifikasi dengan
cara mencari tahu jabatan-jabatan apa saja yang ada dalam organisasi.
2) Menentukan teknik pengumpulan informasi Teknik pengumpulan data
dapat dilakukan dengan berbagai cara:
a) Membuat kuesioner, yaitu daftar pertanyaan yang disusun secara
sistematis mengenai informasi yag dibutuhkan tentang jenis tugas,
rincian tugas, tanggung jawab, karakteristik petugas yang
dibutuhkan untuk melakukannya, kondisi kerja, kesehatan dan
keselamatan kerja, standar untuk kerja, dan lain-lain. Teknik ini
merupakan cara yang paling luas dilakukan sebab disamping lebih
murah, juga lebih cepat karena dapat mengumpulkan informasi
beberapa jabatan sekaligus.
b) Interview, yaitu melaksanakan dialog secara langsung dengan
pegawai mengenai aspek diatas. Teknik ini lebih kompleks dan
dapat memakan waktu yang lebih lama sebab harus mewawancarai
beberapa petugas secara terpisah
c) Mengadakan observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung ke
lapangan untuk melihat kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Observasi juga dapat dilakukan terhadap peralatan yang dipakai,
kondisi kerja, standar kerja dan lain-lain.
d) Panel of expert, yaitu diskusi antar atau para ahli yang berkaitan
dengan pekerjaan, dalam hal ini para manajer, supervisor, atau
teknisi dibidang yang sedang dianalisis, yang diasumsikan memiliki
pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan yang sedang
dianalisis.
e) Employee logs, yaitu catatan harian para petugas yang diterima
untuk mencatat setiap hari kegiatan yang dilakukan dalam
pekerjaannya, peralatannya yang digunakan, dan lain-lain.
i. c. Penggunaan kuesioner Penggunaan kuesioner merupakan
teknik yang paling luas dipakai, hal demikian karena lebih
memungkinkan untuk menanyakan berbagai aspek yang lebih luas
mengenai pekerjaan. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana
10
bentuk kuesioner yang digunakan, apakah cukup dengan satu
bentuk kuesioner saja, dan apa saja yang akan ditanyakan.
11
e) Untuk mengintegrasikan kebutuhan individual karyawan dengan
kebutuhan organisasi.
12
Unsur keperilakuan mencakup pada:
1) otonomi dalam pelaksanaan pekerjaan;
2) variasi tugas;
3) identitas tugas;
4) pentingnya pekerjaan seseorang; dan
5) umpan balik.
13
Penjelasan jabatan dibawah dan diatasnya, yaitu sesuai harus dijelaskan
jabatan darimana sipetugas dipromosikan dan jabatan mana sipetugas akan
dipromosikan.
14
Menurut Herjanto (2000), hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam
menyusun desain pekerjaan adalah sebagai berikut :
1. Perluasan tugas (job enlargement), meliputi pemberian tugas yang
lebih besar secara horizontal, tetapi pekerjaan tambahan itu berada
pada tingkat kecakapan dan tanggung jawab yang setara dengan
pekerjaan semula. Perluasan pekerjaan ditujukan agar tanggung
jawab dan wewenang karyawan lebih besar. (Gibson,1983).
2. Pengayaan tugas (job enrichment), mencakup penambahan tugas
dengan tanggung jawab yang lebih tinggi seperti perencanaan dan
pengendalian.
3. Perputaran tugas (job rotation), yaitu melakukan penukaran tugas
antar-pekerja secara periodik untuk menghindari rutinitas dan
pekerjaan pegawai yang monoton.
15
BAB III
PEMBAHASAN
STUDI KASUS GELAR SARJANA UNTUK PEMBACA METERAN
Mr. Lukman adalah seorang Manajer HRD sebuah Perusahaan Listrik Lokal
dengan jumlah pelanggan puluhan ribu disuatu wilayah. Sebagai Manajer HRD,
Mr. Lukman bertugas melakukan perekrutan karyawan disebuah wilayah dimana
perusahaan tersebut baru saja melakukan ekspansi usaha. Total karyawan
Pembaca Meteran yang diperlukan diwilayah tersebut sebanyak 100 orang
karyawan. Untuk memenuhi ketersediaan karyawan tersebut, Mr. Lukman telah
berupaya keras untuk melakukan perekrutan. Sebagai Petugas Pembaca
Meteran, tugas yang harus dilakukan para Pembaca Meteran tersebut terbilang
cukup sederhana. Dimana tugas diawali dengan kedatangan para Petugas
Pembaca Meteran tersebut ke rumah-rumah pelanggan listrik yang berada
didalam area tanggung jawabnya. Setelah sampai dirumah Pelanggan, lalu
mencari lokasi keberadaan meteran dan mencatat angka yang tertera didalam
meteran tsb. Jika Petugas tersebut menemukan kecurangan pada meteran,
maka menjadi tugasnya untuk melaporkan adanya kecurangan tersebut kepada
Bagian terkait. Selain tugas tersebut, tidak ada pengambilan keputusan ataupun
konsekuensi lain terkait dengan tugas membaca meteran tersebut, karena
perhitungan beban biaya bukan menjadi tugasnya. Atas pekerjaan tersebut,
diberikan gaji sebesar UMR yang berlaku
Suatu hari Mr. Lukman dihubungi oleh Direktur Utama Perusahaan Listrik Lokal
tsb. “Mr. Lukman, saya kurang sepakat dengan spesifikasi pekerjaan yang hanya
mempersyaratkan pendidikan SMA untuk Petugas Pembaca Meteran. Dalam
merencanakan masa depan perusahaan kita, dibutuhkan orang-orang dengan
pendidikan lebih baik diperusahaan ini. Untuk itu, saya memutuskan mengubah
persyaratan pendidikan untuk pekerja Pembaca Meteran yang semula lulusan
SMA menjadi lulusan Perguruan Tinggi…!!” Mendengar komentar dari Direktur
Utama tersebut, Mr. Lukman mencoba memberikan argumentasi, “Bapak
Pimpinan, perusahaan kita tumbuh dengan cepat. Jika kita ingin orang yang
16
cukup untuk mengisi posisi Pembaca Meteran , kita tidak bisa memaksa para
lulusan Perguruan Tinggi untuk bersedia menerima pekerjaan serta bayaran
tersebut..”
1. Haruskah ada spesifikasi tingkat pendidikan untuk pekerjaan membaca
meteran tersebut
2. Anda susun sebuah Deskripsi Pekerjaan (Job Description) atas posisi
Pembaca Meteran tersebut
Jawab Pertanyaan
1. Haruskah ada spesifikasi tingkat pendidikan untuk pekerjaan membaca
meteran tersebut
17
2. Anda susun sebuah Deskripsi Pekerjaan (Job Description) atas posisi Pembaca
Meteran tersebut
JOB DESCRIPTION
PEMBACA METERAN
18
DAFTAR PUSTAKA
Naji ahmad, solehudin agung, bilab imadul anisa, 2019 Analisis pekerjaan dan desain
pekerjaan dalam perusahaan
Syafri Wirman dan alwi, 2014 Menajemen sumber daya manusia dalam organisasi
public
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/mbis/2014/jiunkpe-is-s1-2014-
31410096-31033-pekerjaan-chapter2.pdf
19