Di susun oleh:
BAB I ............................................................................................. 1
BAB II ............................................................................................ 3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam konteks ini, ruang lingkup analisis jabatan dapat dibagi menjadi dua
dimensi utama, yaitu analisis jabatan makro dan analisis jabatan mikro. Analisis
jabatan makro membahas aspek lebih luas terkait dengan struktur organisasi secara
keseluruhan, sementara analisis jabatan mikro lebih berfokus pada aspek individu
dari setiap posisi kerja.
Dalam makalah ini, kami akan membahas kedua dimensi ruang lingkup
analisis jabatan, mulai dari konsep dasar hingga implikasi praktisnya dalam
manajemen sumber daya manusia. Kami akan memperkenalkan pembaca pada
pemahaman tentang analisis jabatan makro dan mikro serta pentingnya kedua
dimensi ini dalam pengelolaan sumber daya manusia secara efektif.
1
2
3
4
Profil pekerjaan A B C D
Analisa jabatan mikro yaitu analisa jabatan dengan lingkup tunggal, sempit
dan knusus yang dilakukan dan dipergunakan untuk suatu unit organisasi tertentu.
Analisa jabatan mikro bersifat spesifik dan tertentu yaitu khas untuk organisasi itu
sendiri, berlingkup sempit sehingga dibuat secara rinci untuk menunjukkan
spesifiknya sifatnya yang spesifik ini diperlukan untuk memberdakan dengan hasil
analisa jabatan dari organisasi.
Analisa jabatan mikro bersifat pasti dalam arti informasi yang disajikan
harus defenitif yaitu informasi harus disajikan secara lengkap tidak boleh hanya
sebahagian kira-kira, contoh atau misalnya. Untuk mendapatkan informasi yang
rinci dan pasti, analisa jabatan dalam lingkup mikro ini menggunakan metode
sensus artinya semua sasaran harus diteliti tidak cukup hanya dengan sampel saja.
Analisa jabatan menghasilkan informasi jabatan yang bisa dipergunakan untuk
kepentingan mikro dan makro.
1. Inventarisasi Jabatan.
2. Penyusunan Formasi Pegawai Baru.
3. Rekruitmen, Seleksi dan Penempatan.
4. Penyusunan Jenjang Jabatan dan Pola Promosi.
8
1. Uraian Jabatan.
2. Spesifikasi Jabatan.
3. Kamus Jabatan.
4. Klasifikasi Jabatan dalam suatu sektor atau wilayah.
9
1. Antar Kerja.
Hasil dari analisa jabatan bisa dimanfaatkan para pengantar kerja
untuk mempertemukan para pencari kerja dengan jabatan-jabatan
yang cocok dengan memberi penyuluhan atau mewawancarainya.
2. Bimbingan Jabatan.
Memberi bimbingan dan petunjuk tentang jabatan tersebut.
3. Penyuluhan Jabatan.
4. Kamus Jabatan.
5. Penyusuna Tenaga Kerja Makro.
Butir informasi yang diperlukan dalam pernyusunan atenaga kerja
makro Nama jabatan, Lelak jabatan, Uraian tugas, Waktu yang
dibutuhkan per tugas, Daftar jabatan per unit kerja dan satuan dari
hasil kerja.
6. Klasifikasi jabatan dalam hal ini diperlukan untuk statistik,
perbandingan, pertukaran informasi dan pelaporan yang berbasis
pada pekerjaan.
7. Pengaturan informasi jabatan untuk perburuhan.
8. Penyediaan informasi jabatan untuk usaha mendiri peningkatan
parodukivitas kerja dan lain-lain.
10
1. Uraian Jabatan.
2. Spesifikasi Jabatan.
3. Evaluasi Jabatan.
1. Klasifikasi Jabatan.
2. kamus Jabatan Baik Nasional ataupun Internasional.
3. Lembar Prospek Kerja.
4. Uraian Jabatan Tenaga Kerja.
5. Spesifikasi Jabatan untuk Latihan.
Hasil dari analisa jabatan dari kedua lingkup ini akan dapat digunakan untuk
program atau kegiatan ketenaga kerjaan.
3.1 Kesimpulan
Analisis jabatan makro adalah analisis jabatan dengan lingkup cakupan atau
rangkuman luas, umum, meliputi beberapa atau banyak organisasi (Internasional,
Nasional, Regional dan Sektoran). Analisis jabatan makro ini yang memerlukan
adalah DEPNAKER, BPS, BAPPENAS, DEPDIKBUD, BAKN, BAPPEDA, dan
Departemen Sekteral. Analisis jabatan ini menghasilkan informasi jabatan makro
yang dapat digunakan untuk kepentingan ketenaga kerjaan makro, perencana
kependudukan, dan statistik yang berbatas pada jabatan.
11
12
3.2 Saran
13