Oleh:
KELOMPOK 1
HALAMAN SAMPUL..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................................1
1.2 Tujuan dan Manfaat.................................................................................2
BAB II JOB ANALYSIS...........................................................................................3
2.1 Definisi dan Pengertian Job Analysis......................................................3
2.2 Kegunaan Analisis Jabatan.....................................................................6
2.3 Informasi Yang Diperoleh Dari Job Analysis..........................................9
2.4 Tujuan Analisis Jabatan….......................................................................9
2.5 Tahapan Proses Job Analysis.................................................................10
2.6 Proses Analysis Jabatan…......................................................................11
2.7 Metode Pengumpulan Data Analisis Jabatan….....................................14
2.8 Variasi Metode Analisis Jabatan...........................................................18
2.9 Metode Analisis Jabatan Baru...............................................................20
BAB III JOB DESCRIPTION..................................................................................22
3.1 Pengertian Job Description....................................................................22
3.2 Isi Job Description.................................................................................23
3.3 Tujuan Job Description..........................................................................23
3.4 Manfaat Job Description........................................................................23
3.5 Elemen-elemen Job Description...........................................................25
3.6 Pedoman Uraian Pekerjaan....................................................................27
3.7 Membuat Job Description......................................................................29
3.8 Indikator Deskripsi Pekerjaan…...........................................................30
3.9 Unsur-Unsur Deskripsi Pekerjaan….....................................................31
BAB IV KESIMPULAN.........................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................36
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Manusia akan mau dan mampu untuk bekerja dengan dengan baik bilamana
ditempatkan pada posisi dengan jabatan yang sesuai dengan minat dan
kemampuannya, serta bila mana bisa memenuhi kebutuhannya dengan melakukan
pekerjaan itu. lni berarti bahwa perusahaan harus bisa menempatkan orang pada
jabatan-jabatan yang sesuai dengan minat dan kemampuannya, dengan tidak lupa
mempertimbangkan upaya pemenuhan kebutuhannya.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa manajemen sumberdaya manusia sangat
erat kaitannya dengan motto "The Right Man on the Right Place and the Right Time".
Jadi manajemen sumber daya manusia pada saat yang tepat harus bisa mengusahakan
agar tenaga kerja itu ditempatkan pada posisi yang tepat sesuai dengan minat dan
kemampuannya.
Penerapan motto "The Right Man on the Right Place at the Right Time" ada
beberapa hal yang harus diketahui. Dari sudut perusahaan, maka unsur pertama yang
harus diketahui adalah unsur "Place-" nya, sebab perusahaan sebagai organisasi
adalah wadah tempat manusia (man) bekerja. Tempat bekerja ini seringkali seeara
lebih spesifik disebut sebagai Jabatan.
Seringkali timbul kesalahpahaman tentang pengertian jabatan ini. Jabatan
kadang- kadang diartikan sebagai posisi atau pekerjaan, tanpa penjelasan lebih jauh,
sehingga perlu ada pengertian yang seragam dalam memahami tulisan ini.
Sering dijumpai adanya jabatan yang sama untuk jabatan-jabatan yang
mempunyai tugas-tugas yang berbeda. Sebaliknya untuk tugas-tugas yang sama
adakalanya diberikan nama jabatan yang berbeda pada perusahaan yang berbeda.
Bahkan ironisnya para pemegang jabatan itu sendiri kadangkala tidak tahu atau
merasa ragu tentang apa yang seharusnya dikerjakan
1
Permasalahan tersebut perlu dilakukan Analisa Jabatan ( Job Analysis). Suatu
studi yang secara sistematis dan teratur mengumpulkan semua informasi dan fakta
yang berhubungan dengan suatu jabatan
Berdasarkn hal tersebut diatas , makalah ini akan membahas tentang Job
Analysis dan Job Description.
Makalah ini dibuat selain untuk memenuhi kewajiban dalam pengumpulan tugas
kelompok mata kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia juga agar dapat
menjelaskan secara menyeluruh tentang definisi, manfaat dan metode dalam analisis
jabatan (Job Analysis), uraian jabatan (Job Description).
2
BAB II
JOB ANALYSIS
3
Menurut Milkovich & Newman (1999) analisis jabatan adalah proses
pengumpulan informasi secara sistematik terhadap berbagai informasi terpercaya dan
relevan, berhubungan dengan pekerjaan, dan asal-usul dari suatu jabatan tertentu
(“job analisis is the systematic process of collecting relevant, work-related
information related to the nature of a specific job”). Hal senada juga dikemukan oleh
Bernardin & Russel: “job analisis is the process of gathering information about a
job” (Bernardin & Russel, 1993).
Analisis jabatan (Job Analysis) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi
yang berhubungan dengan jabatan secara sistematis dan teratur, antara lain mengenai
dimensi /fungsi-fungsi dan indikator pekerjaan; pendidikan dan kompetensi tenaga
yang diperlukan; teknologi/peralatan yang diperlukan; prosedur operasi
melaksanakan pekerjaan; hasil pekerjaan; kompensasi tenaga pelaksana; teknik
menilai kinerja (Wirawan 2015). Analisis jabatan merupakan cara yang paling banyak
digunakan berbagai organisasi untuk mendapatkan berbagai informasi tentang
pekerjaan ( Morgeson & Campion 2000), tetapi tujuan sebenarnya adalah untuk
memberikan informasi bagi proses selanjutnya dari sistem manajemen sumber daya
manusia (Levine et al. 1983). Analisis jabatan (job analysis) dilakukan untuk
mendapatkan sebuah deskripsi dari pekerjaan. Dan menjadi dasar dari proses
selanjutnya manajemen sumber daya manusia (Goffin et al. 2011).
4
Berdasarkan batasan-batasan di atas maka menurut penulis analisis pekerjaan
memiliki arti yang sama dengan analisis jabatan, yaitu proses pengumpulan inforamsi
yang berkaitan dengan pekerjaan yang dilakukan seorang pekerja secara sistematis
Jenis analisis jabatan menurut Gomes (2003;95-101) membagi dua jenis analisis
jabatan, yaitu analisis jabatan tradisional (traditional job description) dan analisis
jabatan yang berorientasikan hasil (result-oriented job description).
5
Kelebihan dari model Result-Oriented Job Description (RODs) adalah bahwa
model ini menyediakan sarana untuk menghubungkan input personil dan output
organisasi bagi para perencana program, menyediakan sarana untuk memperkenalkan
pada para pekerja baru atas harapan dan tujuan yang ditetapkan untuk evaluasi
terhadap performansi pekerja bagi para manajer, memberikan gambaran yang jelas
mengenai harapan performansi, kualifikasi minimal yang dibutuhkan untuk promosi
dan penempatan para pegawai, dan meningkatkan dampak bagi para manajer
kepegawaian terhadap produktifitas organisasi. Selain kelebihan yang telah
dipaparkan, model analisis hasil juga mempunyai beberapa kelemahan yaitu
perubahan dalam syarat dan standar harus dilakukan peninjauan kembali atas RODs,
setiap kedudukan memerlukan RODs tersendiri, dan beberapa kedudukan tidak
mempunyai standar performansi yang tidak dapat diukur.
Analisis Jabatan mencakup 2 (dua) elemen, yaitu :
1. Uraian Jabatan (Job Description) dan
2. Spesifikasi Jabatan (Job Spesification) atau Persyaratan Jabatan (Job
Requirement).
6
2. Klasifikasi jabatan (job classification).
Klasifikasi jabatan adalah suatu penyusunan jabatan/ pekerjaan menjadi kelas-
kelas, kelompok-kelompok atau keluarga yang sesuai dengan beberapa skema
yang sistematis. Skema klasifikasi tradisional yang berdasarkan pada kewenangan
organisasi, teknologi yang berdasarkan isi pekerjaan/tugas dan perilaku manusia
yang berdasarkan isi jabatan.
7
6. Penilaian kinerja (performance appraisal).
Penilaian kinerja adalah suatu evaluasi yang sistematis mengenai pelaksanaan
pekerjaan para pegawai oleh pengawasnya atau pihak lain yang melakukan
penilaian. Maksud utama penilaian kinerja adalah mempengaruhi kinerja melalui
keputusan-keputusan administratif (misalnya, promosi, pemberhentian, transfer,
atau meningkatkan gaji atau insetif) dan umpan balik yang sifatnya membangun
yang diberikan kepada seorang pegawai (misalnya, menginformasikan kepada
seorang pegawai mengenai kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang
berhubungan dengan pekerjaan).
9. Efisiensi
Memperbaiki efisiensi dalam pekerjaan, meliputi baik perkembangan proses-
proses kerja yang optimal maupun mendesain peralatan dan fasilitas fisik yang
lain dengan referensi khusus dari aktivitas-aktivitas pekerjaan pegawai, termasuk
prosedur kerja, layout pekerjaan, dan standar-standar pekerjaan.
8
10. Keamanan (Safety).
Merupakan upaya meningkatkan keselamatan dalam pekerjaan meliputi
pengembangan proses-proses pekerjaan dengan optimal dan mendesain dengan
aman peralatan-peralatan dan fasilitas-fasilitas fisik. Keamanan berfokus pada
pengidentifikasian dan pengurangan ketidak amanan perilaku kerja, kondisi-
kondisi fisik, dan kondisikondisi lingkungan.
9
2. Job classification, yaitu penyusunan pekerjaan-pekerjaan kedalam kelas-kelas,
kelompok-kelompok, atau jenis-jenis berdasarkan rencana sistematika tertentu
3. Job evaluation, yaitu suatu prosedur pengklasifikasian pekerjaan berdasarkan
kegunaan masing-masing di dalam organisasi dan dalam pasar tenaga kerja
luar yang terikat
4. Job desinng restructuring, yaitu meliputi usaha-usaha untuk mengalokasikan
dan merestrukturisasi kegiatan pekerjaan kedalam berbagai kelompok
5. Personel requirement, yaitu berupa persyaratan atau spesifikasi tertentu bagi
suatu pekerjaan
6. Performance appraisal, yaitu merupakan penilaian sistematis yang dilakukan
oleh supervisor terhadap performansi pekerjaan dari para pekerja
7. Worker training, yaitu pelatihan yang ditujukan kapada para pekerja
8. Worker mobility, yaitu dinamika keluar-masuknya seseorang dalam posisi,
perkerjaan-pekerjaan, dan okupasi-okupasi tertentu
9. Efficiency, ini mencangkup penggabungan proses kerja yang optimal dan
rancangan keamanan dari peralatan dan fasilitas, serta prosedur kerja, susunan
kerja dan standar kerja
10. Safety, berfokus pada identifikasi dan peniadaan perilaku kerja yang tidak
aman, kondisi fisik dan kondisi lingkungan
11. Human resource planning, kegiatan antisipasi dan reaktif melalui suatu
organisasi
12. Legal, aturan dan ketentuan lain yang berkaitan dengan organisasi.
1
- Mengkaji dokumentasi pekerjaan yang ada.
- Mengumpulkan data
- Mengidentifikasi rekomendasi-rekomendari.
Mathis and Jackson (2000), mengembangkan lima tahapan dalam proses analisis
jabatan yang harus diadakan dengan suatu cara yang efektif. Lima tahapan itu
nampak dalam gambar 1.1
1
Gambar 1.1
Tahapan Dalam Proses Analisa Jabatan
PLANNING THE JOB ANALYSIS
Draft job descriptions and specification Review draft with manager and employees Identify recommendations
Finalize job/description and recomendations
↓
Sebelum mengumpulkan data dari para manajer dan karyawan, adalah penting
MAINTANNING AND UPDATING JOB DESCRIPTION AND JOB SPECIFICATION
untuk melakukan proses perencanaan terhadap analisis jabatan. Permasalahan
utama A. Updateperencanaan
dalam job descriptionanalisis
and specifications as organization
pekerjaan adalah changes
menjawab dan
B. Periodically review all jobs
mengidentifikasi
1
sasaran dan analisis pekerjaan itu. Selanjutnya perencana meminta persetujuan dan
dukungan dari manajemen puncak untuk menghindari munculnya keresahan dan
resisensi manajerial dan karyawan.
Pada tahap ini analisis sudah dapat dilakukan. Berbagai data yang diperlukan
dikumpulkan melalui sebuah angket yang disertai dengan sebuah surat yang
menjelaskan proses dan instruksi untuk pengisian dan mengembalikan angket
analisis pekerjaan itu. Setelah data terkumpul, kegiatan berikutnya adalah
melakukan pemilahan (sortir) menurut kelompok atau unit-unit. Bila perlu untuk
mencocokan data perlu digunakan wawancara atau pertanyaan tambahan.
Apabila data yang dikumpulkan sudah sesuai, maka selanjutnya menyiapkan draft
uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan. Begitu draft tersebut rampung diisi,
selanjutnya ditinjau ulang oleh manajer. Setelah selesai ditinjau oleh manajer,
uraian pekerjaan kemudian didistribusikan oelh bagian SDM ke para manajer,
supervisor, dsn pegawai.
Begitu uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan telah selesai dan ditinjau ulang
oleh semua individu yang sesuai, sebuah system harus dikembangkan untuk
menjaga
1
keakuratannya. Satu cara efekitf untuk menjamin terjadinya tinjauan ulang yang
akurat adalah menggunakan uraian pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan dalam
aktivitas SDM lainnya. Misalnya, setiap kali terjadi kekosongan, uraian dan
spesifikasi pekerjaan harus ditinjau ulang dan direvisi secara tepat sebelum
kegiatan perekrutan dan seleksi dimulai.
1. Observasi
Dalam metode observasi ini, para analis mengadakan observasi langsung terhadap
pekerjaan atau mengadakan pengamatan pada segmen-segmen pekerjaan, dan
laporan mengenai pekerjaan.
Keuntungannya:
Dengan melakukan observasi pekerjaan, para analis mendapatkan pemahaman
lebih mendalam mengenai pekerjaan dari pada mengandalkan laporan para pejabat
yang seringkali kurang akurat.
Kelemahannya:
Para analis kurang mampu mengobservasi aspek-aspek mental dari pekerja atau
pejabat (pengambilan keputusan oleh manajer). Tidak mungkin mengambil sampel
semua aspek-aspek penting pekerja, karena banyak hal yang sulit diukur secara
kuantitatif.
2. Melakukan sendiri pekerjaan
Metode ini berbeda dengan metode observasi. Dalam metode ini para analisis
melakukan sendiri pekerjaan tersebut.
1
Keuntungannya:
Dengan menggunakan metode ini para analis menerima langsung faktor-faktor
konstektual pekerjaan, termasuk bahaya-bahaya atau resiko-resiko fisik,
permintaan sosial (social demand), keteganganketegangan emosional, dan
persyaratan- persyaratan mental. Metode ini bermanfaat untuk pekerjaan yang
mudah dipelajari.
Kelemahannya:
Metode ini mungkin berbahaya pada pekerjaan yang berisiko (misalnya, pemadam
kebakaran, petugas patroli) atau tidak etik/ilegal untuk pekerjaan yang
memerlukan lisensi atau latihan yang lebih mendalam (misalnya, dokter, psikolog,
apoteker). Para analisis mungkin hanya mengekspos atau menguraikan pekerjaan
tersebut, terbatas pada tingkat keseringan melakukan pekerjaan itu.
3. Wawancara
Dalam metode ini, para pewancara harus memilih para pejabat, para pengawas, para
bawahan, para klien, sumber lain yang dianggap mengetahui.
Keuntungannya:
Para pewancara dapat mengumpulkan informasi baik secara fisik, maupun mental
mengenai orang-orang yang diwawancarai. Para pewancara sebaiknya
menggunakan berbagai sumber, agar dapat memperoleh informasi yang
komprehensif mengenai pekerjaan itu.
Kekurangannya:
Kualitas atau nilai data yang diperoleh tergantung dari kecakapan atau
keterampilan yang dimiliki oleh pewancara. Nilai data yang diperoleh dari sumber
informasi akan dicatat, pertanyaan yang diajukan bersifat mendua (ambiguous).
Data yang diperoleh dari sumber informasi akan cacat, jika orang yang
diwawancarai curiga terhadap alasan penelitian atau pengumpulan informasi
analisis pekerjaan (misalnya, takut akan adanya perubahan kompensasi, takut akan
adanya pemindahan jabatan, dan sebagainya). Hal ini dapat menyebabkan orang
yang diwawancarai memberikan informasiinformasi yang tidak benar.
1
4. Kejadian-kejadian yang kritis (critical incidents)
Dalam metode ini berusaha mendeskripsikan perilaku atau penampilan pegawai
yang sangat jelek atau yang sangat baik. Perilakuperilaku tersebut dijelaskan
dimana kejadiannya (context) dan konsekuensi-konsekuensinya.
Keuntungannya:
Para analisis dapat dengan mudah memperoleh informasi tersebut, karena
perilakunya jelas dan dapat diukur. Informasiinformasi yang demikian ini siap
digunakan untuk tujuan penilaian kinerja dan latihan para pegawai.
Kekurangannya:
Pendeskripsian rata-rata atau perilaku-perilaku tertentu pegawai tidak terkumpul
dan informasi secara keseluruhan tidak diperoleh.
5. Buku harian
Buku harian ini penting dalam analisis pekerjaan, terutama aktivitas kerja
keseharian para pejabat. Dalam buku harian tersebut menggambarkan catatan
penting mengenai pekerjaan.
Keuntungannya:
Buku harian mudah dipakai, karena ditulis dengan bahasa dan istilah yang mudah
dimengerti. Hal ini dapat memudahkan para pengawas menggunakannya
(misalnya, dalam pengembangan ukuranukuran penilaian kerja).
Kelemahannya:
Memakan waktu untuk mempelajari dokumen-dokumen. Dalam menganalisis
buku harian itu mungkin bisa dilakukan, tetapi tidak semua kegiatan-kegiatan
pegawai (misalnya keinovasian) masuk dalam buku harian, hanya yang penting-
penting saja.
6. Catatan-catatan latar belakang organisasi (background records)
Metode ini berusaha mereviu atau mengumpulkan materi-materi yang relevan,
seperti, bagan-bagan organisasi, kamus penanaman jabatan, manual latihan
1
organisasi, manual kebijakan-kebijakan, prosedur-prosedur organisasi, uraian
pekerjaan yang ada.
Keuntungannya:
Dengan adanya catatan latar belakang organisasi akan dapat membantu para analis
mendapatkan informasi awal dalam dalam rangka mengembangkan pertanyaan
wawancara dan kuesioner. Para analis mendapatkan informasi yang berguna yang
mengenai konteks pekerjaan dan hal ini relatif lebih mudah dilakukan atau
dkumpulkan.
Kelemahannya:
Dengan menggunakan catatan-catatan latar belakang organisasi, mungkin tidak
memberikan informasi yang lengkap dan umumnya menggunakan metode lain
sebagai pelengkap dalam mengumpulkan data. Bahan-bahannya mungkin sudah
kadaluarsa (out of date). Metode ini menyediakan informasi terbatas, khususnya
mengenai pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan karakteristik-karakteristik
lainnya yang diperlukan dalam menilai tugas-tugas atau pekerjaan.
7. Kuesioner
Keuntungannya:
Dibandingkan dengan metode-metode yang lainnya, biayanya agak murah dan
cepat dapat menjangkau jumlah sample yang besar.jawaban-jawabannya dapat
dikuantifisir dan dapat dianalisa dalam berbagai cara (misalnya, membandingkan
antara jabatan dan departemen untuk maksud kompensasi atau latihan)
Kelemahannya:
Pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam kuesioner sering diinterpretasikan salah
oleh responden. Jawaban yang diperoleh mungkin ”rate”nya rendah, sehingga
tidak dapat digeneralisir. Memberi skor atau menganalisa kuesioner memakan
waktu
1
yang lama. Pertanyaan-pertanyaan yang sifatnya terbuka (open-ended questions)
sulit dikuantifisir dan kalau menggunakan analisis isi (content analysis) memakan
waktu yang lama.
2.8 Variasi metode analisis jabatan
Ada 4 variasi metode analisis pekerjaan (Bernardin and Russel, 1993), yaitu
tipe- tipe analisis informasi jabatan yang tersedia, bentuk informasi jabatan yang
diilustrasikan, standarisasi analisis isi pekerjaan, dan sumber analisis pekerjaan.
Variasi-variasi metode analisis jabatan ini akan dibahas secara sepintas di bawah ini.
1. Tipe-tipe informasi jabatan
Metode analisis pekerjaan dapat menghimpun berbagai tipe informasi. Tipe
informasi yang dapat dihimpun, seperti informasi pekerjaan secara menyeluruh
yang biasa disebut dengan pendekatan “Task inventory Comprehensive
Occupational Data analisys Program (TICODAP)”. Pendekatan ini biasanya
disebut metode yang berorentasi pada tugas/ pekerjaan. Dikatakan demikian
karena mengidentifikasi tugas-tugas atau kewajiban yang diperlukan untuk
pelaksanaan penyelesaian pekerjaan.
Metode PAQ dan metode analisis pekerjaan lainnya juga mengumpulkan data
dengan menggunakan mesin-mesin, alat-alat dan dipakai untuk membantu
pelaksanaan pekerjaan. Metode lainnya juga memberikan laporan faktor-faktor
pekerjaan kontekstual (misalnya, kondisi-kondisi pekerjaan secara fisik, bahaya-
bahaya lingkungan, berhubungan teman-teman sekerja). Beberapa metode analisis
jabatan juga menyediakan informasi mengenai standar-standar pelaksanaan
pekerjaan (misalnya, standar kualitas dan kuantitas, dan analisis yang salah) dan
syarat-syarat khusus pelanggan.
1
2. Bentuk informasi jabatan
Informasi analisis jabatan dapat dipresentasikan dalam bentuk kualitatif dan
kuantitatif, tergantung pada analisis jabatan yang dipakai. Pada umumnya, metode
analisis jabatan dipresentasikan dalam bentuk kualitatif, dalam artian bahwa
jabatan itu dideskripsikan dalam bentuk narasi, bukan dengan cara menurut angka,
hasilnya berbentuk verbal atau deskripsi narasi informasi pekerjaan. Contohnya,
metode CIT (Critical Incident Technique) yang menggunakan metode kualitatif,
sedangkan metode yang lainnya, seperti, PAQ dan TICODAP yang menggunakan
metode kuantitatif yang menyediakan informasi dalam bentuk numerik.
3. Standarisasi isi analisis jabatan
Pada umumnya profesional manajemen sumber daya manusia membuat metode
yang bersifat umum untuk mendapatkan informasi analisis jabatan. Beberapa
metode analisis jabatan mempunyai sejumlah pertanyaan atau sejumlah jawaban
yang diperlukan. Analisis jabatan memerlukan informasi mengenai tujuan utama
jabatan (position), pentingnya pekerjaan dilaksanakan, pengetahuan, kemampuan,
keterampilan, dan karakteristik-karakteristik lain yang harus dimiliki seorang
pemegang jabatan, apa hasil pekerjaan dan siapa pelanggan utama yang
memerlukan produk atau jasa itu. Pendekatan-pendekatan umumnya lebih
terstandarisasi, contohnya, PAQ telah terstandarisasi isi analisis pekerjaan untuk
semua pekerjaan yang dipelajari. Begitu pula metode lain yang telah di
standarisasi isi analisis pekerjaan (daftar tugas-tugas) untuk satu kelompok
pekerjaan yang sama, tetapi analisis yang lain mungkin menggunakan daftar
pekerjaan yang berbeda.
a. Subject matter experts (SMEs). Dalam SMEs ini analisis jabatan dilakukan
dengan hanya menulis statemen-statemen tugas yang meliputi dimensi-dimensi
utama pekerjaan.
b. Statemen-statemen tugas di edit.
c. Masing-masing statemen tugas diranking berdasarkan skala banyaknya waktu
yang digunakan, tingkat kesukaran, dan tingkat kritisnya.
d. Nilai pentingnya suatu tugas yang dapat di lihat dengan menggunakan rumus
berikut ini :
Nilai pentingnya tugas = Tingkat kesukaran x Tingkat kritis + Waktu yang
digunakan.
e. Statemen-statemen tugas kemudian diranking sesuai dengan nilai pentingnya
suatu tugas. Berdasarkan hal di atas, SMEs yang menggunakan pendekatan
yang berorientasi pada pekerjaan yang dapat mendorong pengetahuan,
2
kemampuan, keterampilan dan karakteristik-karakteristik lain dari para
pekerja, yang
2
berdasarkan pada statemen tugas dan nilai pentingnya tugas tersebut. Begitu
pula SMEs dapat mengetahui apakah KASOCs (Knowledges, Abilities, Skills,
other Caracteristics) ”perlu bagi pekerja baru” dan “practical experts”.
2. Kuesioner desain jabatan yang multi metode (Multimethods job design
questionnaire – MJDQ).
Metode ini merupakan suatu alat yang digunakan untuk mendesain pekerjaan.
Metode ini disusun dari item-item yang didesain untuk mengukur/menilai prinsip-
prinsip desain pekerjaan, motivasi, mekanistik, dan perspektif/biologi, perseptual
/motor.
Pada item-item yang sifatnya motivasional diukur dari tingkat otonomi pada
pekerjaan dan tingkat interaksi sosial yang diperlukan. Item-item mekanistik
diukur dari spesialisasi material dan prosedurprosedur dan tingkat pengulangan
yang diperlukan. Item-item yang bersifat biologi diukur dari desain alat, tingkat
usaha, dan daya tahan. Item perseptual/motor berkenaan dengan penerangan
tempat kerja, kontrol, dan mempertunjukkan identifikasi dan visibilitinya.
2
BAB III
JOB DESCRIPTION
a. Edwin B. Flippo, job description adalah rumusan kewajiban dan tanggung jawab
dalam pekerjaan-pekerjaan tertentu yang disususn secara jelas dan teratur.
b. John B. Miner dan Mary Green Miner, job description adalah pernyataan tertulis
tentang tugas, kewajiban dan perilaku-perilaku yang diperlukan dalam pekerjaan
tertentu serta kualifikasi pribadi yang perlu dimiliki oleh calon-calon untuk
pekerjaan tertentu.
c. Menurut Stone, 2005 Job description (deskripsi pekerjaan) atau deskripsi posisi
adalah pernyataan tertulis yang menjelaskan mengapa pekerjaan ada, apa yang
dilakukan pemegang pekerjaan sebenarnya, bagaimana mereka melakukannya dan
dalam kondisi apa pekerjaan itu dilakukan. Tidak ada format standar yang
digunakan untuk menulis deskripsi pekerjaan; format, pada kenyataannya,
tergantung pada preferensi manajemen dan bagaimana deskripsi pekerjaan akan
digunakan.
d. Sedangkan menurut Grensing & Pophal, 2006, deskripsi pekerjaan adalah
rekaman tertulis mengenai tanggung jawab dari pekerjaan tertentu. Dokumen ini
menunjukkan kualifikasi yang dibutuhkan untuk jabatan tersebut dan menguraikan
bagaimana pekerjaan tersebut berhubungan dengan bagian lain dalam perusahaan.
2
Jadi yang dimaksud dengan Job Description adalah informasi tertulis yang
menguraikan tugas dan tanggung jawab, kondisi pekerjaan, hubungan pekerjaan, dan
aspek-aspek pekerjaan pada suatu jabatan tertentu dalam organisasi.
2
2. Untuk menghindari tumpang tindih tanggung jawab dalam melaksanakan
tugas.
3. Memberikan kemudahan dalam berbagai aktivitas SDM.
4. Membantu karyawan dalam perencanaan karir, mengurangi praktik
diskriminasi dalam promosi dan pemindahan serta memudahkan evaluasi
pekerjaan.
5. Bermanfaat juga untuk program keselamatan kerja.
6. Untuk perencanaan perubahan organisasi dan reorganisasi.
7. Memberi arahan tentang pengalaman yang diperlukan untuk pelaksanaan
pekerjaan.
8. Untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja, agar pekerjaan tersebut bisa
efektif dan efisien.
9. Membantu memperbaiki administrasi dan pengendalian pekerjaan.
2
5. Wawancara. Deskripsi pekerjaan memberikan informasi yang ringkas dan
lengkap kepada pewawancara tentang pekerjaan.
6. Orientasi. Deskripsi pekerjaan akan membantu menentukan persyaratan-
persyaratan pekerjaan dan menolong karyawan baru memahami secara jelas
tentang tugas dan tanggung jawabnya.
7. Pelatihan. Deskripsi pekerjaan dapat dipakai untuk penentuan kebutuhan
pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan untuk kinerja yang lebih efektif dan
efisien.
8. Evaluasi pekerjaan. Deskripsi pekerjaan dapat dipakai untuk menentukan
faktor-faktor yang terbandingkan dalam proses evaluasi pekerjaan.
9. Penilaian kinerja. Deskripsi pekerjaan dapat menentukan landasan-landasan
menilai karyawan selama penilaian kinerja.
10. Survey Kompensasi. Deskripsi pekerjaan dapat memberikan informasi untuk
perbandingan-perbandingan internal (melalui evaluasi pekerjaan) maupun
perbandingan-perbandingan internal (melalui analisis survei).
11. Penempatan keluaran. Deskripsi pekerjaan dapat memainkan peran penting
dalam proses perubahan karir.
2
2) Mengidentifikasi hubungan pekerjaan
Bagian ini berisi daftar tugas pekerjaan utama dan tanggung jawab. Ini adalah
jantung dari deskripsi pekerjaan dan harus menunjukkan dengan jelas dan
spesifik apa yang harus dilakukan karyawan. Mengingat perubahan yang
cepat, kebutuhan untuk meningkatkan kinerja, fleksibilitas dan multiskilling,
tugas dan tanggung jawab semakin sering dinyatakan sebagai standar kinerja
berasal dari tujuan strategis bisnis organisasi. Namun demikian, banyak
format deskripsi pekerjaan masih mendaftar standar kinerja secara terpisah
(atau tidak sama sekali).
Lima sampai delapan pernyataan tugas utama dan tanggung jawab cukup
untuk menggambarkan sebagian besar pekerjaan. Sebuah kesalahan umum
dalam bagian ini adalah daftar setiap tugas, tugas dan tanggung jawab terlepas
dari pentingnya. Sebuah tugas atau tugas yang sering dilakukan tidak perlu
signifikan dalam mencapai tujuan pekerjaan. Sebuah tugas utama dan
tanggung jawab adalah satu dari yang penting di mana non-kinerja atau
substandar kinerja akan secara signifikan mempengaruhi hasil yang
dibutuhkan dan permintaan tindakan perbaikan oleh manajemen. Pemegang
pekerjaan,
2
khususnya, cenderung untuk memenuhi deskripsi pekerjaan ketika mereka
tahu mereka sedang digunakan untuk tujuan evaluasi pekerjaan. Dengan
demikian, adalah penting bahwa pernyataan ini jelas dan ringkas dan
memberikan gambaran yang akurat dari kata menggambarkan tugas utama
dan tanggung jawab dicakup oleh pekerjaan. Mereka paling baik dinyatakan
sebagai daftar dari hasil bahwa pekerjaan ini dirancang untuk mencapai jadi
kinerja pekerjaan dapat diukur secara obyektif.
d. Relationships (Hubungan)
Bagian ini mengidentifikasi hubungan dengan posisi lainnya (di dalam dan
luar organisasi) yang diperlukan untuk kinerja yang memuaskan. Contohnya,
posisi apa yang melapor langsung untuk pekerjaan ini? Apa kontak pekerjaan
yang paling sering dalam organisasi itu? Apa kontak pekerjaan yang paling
sering dan penting di luar organisasi?
e. Know-How (Pengetahuan/Mengetahui-Bagaimana)
2
g. Accountability (Akuntabilitas)
h. Authority (Kewenangan)
Bagian keadaan khusus berkaitan dengan apa yang khusus, tidak biasa atau
berbahaya mengenai posisi dan atau lingkungan tempat pekerjaan itu
dilakukan (misalnya, kotor, berdebu, berbahaya, tekanan tinggi, jam panjang).
Bagian ini mengidentifikasi (a) standar yang dibutuhkan untuk kinerja yang
efektif dan (b) tindakan untuk mengevaluasi kinerja.
l. Licenses (Lisensi)
2
3.6 Pedoman Uraian Pekerjaan
b. Tugas bagian terpisah dan tanggung jawab jelas, sederhana dan ringkas
Jelas identitas hasil akhir atau standar kinerja yang akan dievaluasi
Tidak ada format standar dari sebuah job description, yang jelas sebuah job
description memuat beberapa hal, diantaranya:
2. Ringkasan pekerjaan (job summary), berisi tugas dan tanggung jawab umum dari
pekerjaan.
3
3. Tugas dan tanggung jawab pekerjaan (responsibilities & duties), berisi tugas dan
tanggung jawab secara terinci dari suatu pekerjaan.
1. Apa yang dilakukan. Setelah menempati jabatan yang ditetapkan apa yang
dilakukan dengan tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang diemban oleh
seorang karyawan untuk menjalankan aktivitas organisasi perusahaan.
2. Kecakapan. Kemampuan seorang karyawan menjalankan tugas yang
diberikan kepadanya dan kesanggupan membangun hubungan dengan rekan
kerja, ataupun dengan atasan.
3. Pendidikan yang diperlukan. Setiap jabatan yang ada masing-masing
diperlukan pendidikan apa yang diperlukan untuk untuk menduduki jabatan
tersebut.
4. Kondisi. Dimana jabatan itu dilaksanakan seseorang karyawan yang duduk
dalam suatu jabatan harus mampu melihat keadaan, keterangan tentang bahan
yang dipakai, serta mampu memahami apa yang harus dilakukan di intern
organisasi serta di ekstern organisasi.
3
5. Jenis dan kualitas orang yang diperlukan untuk jabatan tersebut. Pada
keterangan diatas bahwa seseorang yang akan memangku jabatan harus
memenuhi kriteria yang ditentukan oleh perusahaan.
Masih menurut Hasibuan (2010), beberapa indikator dalam deskripsi pekerjaan yaitu:
3
b. Ringkasan pekerjaan (job summary)
Ringkasan pekerjaan merupakan rangkuman umum perihal tanggung jawab
utama dan komponen-komponen yang membedakan pekerjaan tersebut dengan
pekerjaan lainnya. Ringkasan pekerjaan memberitahukan apa pekerjaan tersebut,
bagaimana pelaksanaannya dan mengap.
c. Hubungan kerja
Hubungan dengan jabatan-jabatan lain bertujuan untuk menetapkan bentuk
hubungan promosi secara vertikal dan horizontal dari arus dan prosedur pekerjaan.
Hubungan ini sangat perlu dicantumkan supaya terlihat keterkaitan pekerjaan satu
sama lain, bagaimana sistem dan prosedur pekerjaan yang berlaku di perusahaan,
serta bagaimana jalan arus dokumen dalam organisasi yang bersangkutan.
d. Wewenang (authority)
Wewenang adalah hak untuk memutuskan apa yang harus dilakukan dan hak
untuk melakukannya, atau mengharuskan orang lain untuk melakukannya. Asas
dasar yang menguasai hubungan ini adalah asas persamaan antara wewenang dan
tanggung jawab. Asas ini menyatakan bahwa sejumlah wewenang yang sama harus
menyertai delegasi tanggung jawab.
3
kedua yang lebih populer adalah pengelompokan tugas-tugas dan pekerjaan dan
mendaftarnya secara terpisah.
Dalam kewajiban diuraikan pekerjaan apa yang akan dilakukan, bagaimana cara
melakukannya, dan apa sasaran pelaksanaan kewajiban itu. Sehingga dengan
membaca urutan tersebut para pembaca mendapat informasi yang lebih jelas.
f. Kondisi kerja
Uraian pekerjaan juga mencantumkan kondisi kerja yang tercakup dalam
pekerjaan. Hal ini dapat mencakup hal-hal, seperti kebisingan, kondisi bahaya atau
panas. Hal ini diperlukan dikarenakan untuk kebutuhan sumber daya manusia, apakah
kondisi kerja yang ada itu cocok atau tidak dengan pendidikan, kondisi fisik, dan
mental yang bersangkutan.
Menurut Ardana dkk (2012), unsur-unsur yang dimuat dalam deskripsi pekerjaan
meliputi beberapa item informasi, antara lain adalah sebagai berikut:
1. Nama jabatan/pekerjaan, digunakan untuk memberi ciri dan gambaran atas isi
pekerjaan.
3
5. Hasil kerja, yaitu segala sesuatu yang dicapai sebagai akibat dari proses
pengolahan bahan kerja dengan perangkat kerja dalam waktu dan kondisi
tertentu sesuai dengan tujuan organisasi.
6. Bahan kerja, yaitu masukan yang diproses menjadi hasil kerja.
7. Perangkat kerja, yaitu semua sarana kerja yang digunakan untuk memproses
bahan kerja menjadi hasil kerja.
8. Sifat jabatan, yaitu waktu atau bilamana dalam keadaan bagaimana jabatan
dilaksanakan.
9. Uraian tugas jabatan, yaitu memaparkan rincian pekerjaan yang merupakan
tugas pokok yang dilakukan pemegang jabatan dalam proses bahan kerja
menjadi hasil kerja dengan menggunakan perangkat kerja.
10. Tanggung jawab, yaitu rincian atas segala sesuatu yang dipertanggung-
jawabkan oleh pemegang jabatan.
11. Wewenang, yaitu hak dan kekuasaan pemegang jabatan untuk mengambil
sikap atau tindakan tertentu.
12. Korelasi/hubungan jabatan, yaitu hubungan timbal balik antara pemegang
jabatan yang satu dengan pemegang jabatan yang lain.
13. Risiko bahaya dalam pekerjaan, yaitu sesuatu yang mungkin dihadapi berupa
bahaya fisik dan mental.
14. Syarat jabatan, yaitu kualifikasi yang harus dipenuhi oleh pemegang jabatan
untuk dapat melaksanakan pekerjaan
3
BAB 4
KESIMPULAN
Perencanaan sumber daya manusia adalah proses analisis dan identifikasi yang
dilakukan organisasi terhadap kebutuhan akan sumber daya manusia, sehingga
organisasi tersebut dapat menentukan langkah yang harus diambil guna mencapai
tujuannya. Untuk mengetahui kebutuhan sumber daya manusia dapat digunakan
berbagai macam metode.
3
DAFTAR PUSTAKA
Arianto Hervi Titus. Makalah Job Analysis, Description dan Spesification. Dapat
diakses pada:
https://www.academia.edu/11952345/Makalah_Job_Analysis_Description_a
nd Spesification
Effendi Makhsun Ali. 2016. Job Description, Job Spesification Dan Job Design.
Dapat Di Akses Pada: http://rembangplosok.blogspot.com/2016/09/makalah-
job- description-job.html
Sari Eliana.2008. Modul Manajemen Sumber Daya Manusia Teori dan Aplikasi. Jaya
Baya University Press. Jakarta Timur
Syafri Wirman, Alwi. 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi
Publik. IPDN Press.Sumedang