ANALISIS JABATAN
UNIVERSITAS PATTIMURA
TAHUN 2022
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Analisis Jabatan" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Manajemen Sumber Daya Manusia.
Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang Analisis Jabatan bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Topik pembahasan tentang Job Analysis (analisa jabatan) dan Job Design (rancangan
jabatan) dalam fungsi oprasional MSDM adalah pengadaan karyawan bagi keperluan
organisasi. Masalah dalam penentuan kebutuhan karyawan tidak hanya dalam MSDM, tetapi
terjadi pada seluruh bagian departemen (produksi, pemasaran, keuangan, dan lain-lain) dalam
organisasi. Karena itu penentuan akan kebutuhan karyawan perlu adanya kerjasama antar
bagian departemen. Di dalam menentukan kualitas karyawan kita harus menarik kariawan
untuk bekerja pada organisasi sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan dan dibutuhkan
organisasi, maka lebih dulu harus dibutuhkan standar SDM sebagai perbandingan. Standart
ini merupakan persyaratan minimum yang harus dipenuhi agar karyawan dapat mengerjakan
pekerjaanya dengan baik. Penentuan mutu ini menyangkut:
Studi terhadap isi jabatan untuk menentukan kebutuhan karyawan disebut dengan
“Analisis jabatan”. Analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mempelajari dan
mengumpulkan berbagai informasi yang berhubungan dengan berbagai operasi dan
kewajiban suatu jabatan, dengan kegiatan mencatat, mempelajari dan menyimpulkan
keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang berkaitan dengan masing-masing jabatan secara
sistematis dan teratur, yaitu: apa yang dilakukan pekerja pada jabatan tersebut, apa wewenang
dan tanggung jawabnya, mengapa pekerjaan tersebut harus dilakukan, bagaimana cara
melakukannya, alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam melaksanakan pekerjaan
tersebut, besarnya upah dan lamanya jam bekerja, pendidikan, pengalaman dan latihan yang
di butuhkan, keterampilan, sikap dan kemampuan yang di perlakukan untuk melakukan
pekerjaan tersebut, dan lain-lain.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka penulis
merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1
1. Jelaskan mengenai definisi job analysis?
2. Bagaimana Proses analisis jabatan dan deskripsi jabatan?
3. Jelaskan mengenai peran analisis jabatan dalam MSDM?
4. Jelaskan gambaran mengenai pelaksanaan analisis jabatan?
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Job Analysis
Menurut Hasibuan (2005) Job Analysis adalah menganalisis dan mendesain pekerjaan
apa saja yang harus di kerjakan, bagaimana pekerjaannya, dan mengapa pekerjaan itu
harus di lakukan. Menurut Gomes (2003) analisis jabatan adalah proses pengumpulan
informasi mengenai suatu pekerjaan yang di lakukan seorang pekerja, yang dilaksanakan
dengan mengamati atau mengadakan interview pada pekerjaan, dengan bukti-bukti yang
benar dan supervisor.
Menurut Benandin dan Russell dalam Gomes (2003) mengatakan analisis pekerjaan
ini akan menghasilkan daftar uraian pekerjaan pernyataan tertulis mengenai kewajiban-
kewajiban pekerja dan bisa mencakup standar kualifikasi, yang merinci pendidikan dan
pengalaman minimal yang di perlakukan bagi seorang pekerja untuk melaksanakan
kewajiban dari kedudukannya secara memuaskan. Menurut Robbin (1993) mendefinisikan
analisis jabatan sebagai suatu bentuk pengembangan uraian terperinci dari tugas-tugas
yang harus di lakukan dalam suatu jabatan dengan jabatan lain yang ada, dan penentuan
tentang pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan-kemampuan lain yang di perlukan
karyawan untuk melakukan pekerjaan secara efesien dan efektif.
Secara umum analisis jabatan merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi dan
menentukan secara rinci tugas-tugas dan persyaratan dari suatu jabatan tertentu.
Proses analisis jabatan merupakan suatu kegiatan pengumpulan data terkait proses
pekerjaan yang nantinya akan dilaksanakan oleh karyawan. Berbagai pendekatan dapat
digunakan untuk melakukan kajian terhadap suatu jabatan, dan yang biasa digunakan
adalah:
3
3. Pengamatan (observasi), artinya mengamati kegiatan karyawan tertentu yang
sedang melakukan tugas, sehingga akan menghasilkan informasi yang kaya
mengenai tugas-tugas yang di kerjakan pada jabatan tersebut.
4. Wawancara (interview), artinya suatu cara yang baik jika dalam memahami
pekerjaan tertentu tidak tergali dengan sempurna maka ditambah dengan melakukan
wawancara dengan sejumlah orang yang berkaitan.
Pendekatan yang paling sering digunakan adalah interview dan biasa dipergunakan baik
untuk pekerja harian maupun pekerja bulanan. Tak kalah observasi sering digunakan
terutama untuk pekerja harian. Meskipun demikian harus di sadari bahwa masing-masing
teknik tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihan. Seperti halnya dengan kelemahan
questionnaire and written narrative yaitu terletak pada data yang diperoleh sering kali tidak
lengkap, tidak teratur. Akan tetapi kelebihannya adalah bisa dipergunakan sebagai latar
belakang pengetahuan untuk melakukan interview terhadap pemangku-pemangku jabatan.
Sedangkan metode observasi dan interview memberikan data yang lebih lengkap, lebih teliti
dan penggunaan waktu yang lebih baik. Jika pelaksanaan tugas merupakan pekerjaan yang
sederhana dan berulang-ulang, maka teknik observasi yang digunakan lebih banyak.
Informasi yang diperoleh dari kegiatan analisa jabatan ini sebagai berikut:
Hasil analisa jabatan ini akan memberikan gambaran tentang tugas dan tanggung
jawab setiap pekerjaan yang dilaksanakan, dan hasilya mencakup 2 elemen yaitu:
4
C. Deskripsi jabatan (Job Description)
Proses analisis jabatan yang pertama merupakan deskripsi jabatan, yaitu suatu catatan
yang sistematis tentang tugas dan tanggung jawab suatu jabatan tertentu, yang ditulis
berdasarkan fakta-fakta yang ada. Penyusunan deskripsi jabatan sangat penting, terutama
untuk menghindarkan terjadinya perbedaan pengertian, menghindari terjadinya pekerjaan
rangkap, dan mengetahui batas-batas tanggung jawab serta wewenang masing-masing
jabatan. Hal-hal yang perlu dicantumkan dalam deskripsi jabatan pada umumnya meliputi:
1. Identifikasi jabatan, yaitu informasi tentang nama jabatan, bagian nomor kode
jabatan dalam suatu organisasi.
2. Ikhtisar/ringkasan jabatan, yang berisi penjelasan singkat tentang jabatan dan
sebagai tambahan informasi pada identifikasi jabatan, apabila nama jabatan tidak
cukup jelas.
3. Tugas-tugas yang harus dilaksanakan, hal ini yang menjadi inti dari deskripsi
jabatan. Dimulai dengan menyusun beberapa pertanyaan tentang apa, mengapa
suatu pekerjaan dilaksanakan, dan bagaimana cara melaksanakannya.
4. Pengawasan yang harus dilakukan dan yang di terima. Bagian ini menjelaskan
nama-nama jabatan yang ada di atas, di bawah jabatan, dan tingkat pengawasan
yang hendak di lakukan.
5. Hubungan dengan jabatan lain. Bagian ini menjelaskan hubungan vertikal dan
horizontal jabatan ini dengan jabatan-jabatan lainnya kaitannya dengan jalur
promosi, aliran dan prosedur kerja.
6. Mesin, peralatan dan bahan-bahan yang bisa digunakan.
7. Kondisi kerja, menjelaskan tentang kondisi fisik lingkungan kerja dari sebuah
jabatan. Misalnya suhu panas, dingin, berdebu, bising, dan lain-lain terutama
kondisi kerja yang berbahaya.
Hal lain yang bisa ditambahkan untuk melengkapi penjelasan di atas, di dalam
pembuatan deskripsi jabatan bagian terpenting adalah pembuatan tugas-tugas yang harus di
laksanakan untuk jabatan tersebut.
5
D. Manfaat Analisis Jabatan Pada Manajemen SDM
Manfaat penting pada analisa jabatan dalam pengelolaan SDM adalah untuk kepentingan:
Selain memberikan manfaat bagi organisasi, analisis jabatan bermanfaat bagi SDM dalam
mencapai tujuan pribadinya, dengan di tempatkan pada bagian yang sesuai dengan bidang
(kualifikasi) yang di miliki, para karyawan di berikan peluang besar mengembangkan dirinya
dan merealisasi potensi semaksimal mungkin.
Spesifikasi jabatan adalah persyaratan minimal yang harus dipenuhi oleh orang yang
menduduki suatu jabatan tertentu agar ia dapat melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dengan baik. Spesifikasi jabatan ini dapat disusun secara bersama-sama dengan
deskripsi jabatan, tetapi dapat disusun secara terpisah. Beberapa hal yang pada umumnya di
masukkan dalam spesifikasi jabatan adalah:
Deskripsi jabatan dan spesifikasi jabatan, sebagai hasil dari analisis jabatan mempunyai
banyak manfaat, antara lain:
6
6. Sebagai dasar untuk menyusun jalur promosi
7. Untuk merencanakan perubahan-perubahan dalam organisasi dan penyederhanaan
kerja
Analisis jabatan pada dasarnya adalah suatu proses pengumpulan, penelitian penguraian
data jabatan yang tahapannya sebagai berikut:
7
sendiri dengan caranya sendiri, tidak dibatasi. Bila daftar pertanyaan itu
bersifat tertutup (closed), maka pertanyaan sudah dibuat sedemikian rupa
sehingga informan tinggal menjawab iya/tidak, atau benar/salah.
c. Metode referensi
Metode ini mengandalkan pada pengetahuan dan keahlian, rujuakn yang ada
dan perbandingan dengan oraganisasi lain. Metode ini jarang digunakan.
d. Metode kombinasi
Metode ini berarti mengunggunakan beberapa metode diatas sekaligus.
Metode observasi dapat mengungkapkan hal-hal yang tidak dapat diuraikan
secara tertulis seperti kondisi kerja, arus kerja, proses, keterampilan yang
dibutuhkan dan peralatan yang digunakan. Metode wawancara dilakukan
mengingat tidak semua jabatan dapat dianalisis secara tertulis. Jabatan seperti:
jabatan teknis, profesional, kepengawasan dan eksekutif sebaiknya dikaji
melalui wawancara atas pemegang jabatan yang bersangkuta. Metode daftar
pertanyaan kurang berhasil, karena tidak semua karyawan telah mengisi
formulir atau dapat membaca dan menulis dengan baik. Setiap kategori
karyawan harus diberi kuesioner tersendiri dengan gaya bahasa khusus guna
mencegah kesalahan pahaman dalam penafsiran. Metode studi referensi
misalnya dapat dilakukan dengan menganalisis buku catatan harian untuk
mendapatkantentang informasi tentang suatu jabatan atau posisi. Tetapi
metode ini agak sulit dilakukan karena tidak semua catatan harian berguna,
karena penulis tidak merumuskan kegiatan yang sebenarnya. Masih banyak
pekerjaan yang tidak membiasakan diri membuat catatan harian seperti
pesuruh atau mekanik.
3. Tahap pengelola data
Setelah proses pengumpulan data selesai, dilakukan pengelolaan data yaitu:
a. Menentukan faktor-faktor dari penilaian jabatan
b. Menentukan bobot nilai dari setiap faktor
c. Analisis hasil interview dan kuesioner yang telah di isi
d. Analisis persyaratan jabatan
e. Menyusun deskripsi jabatan
f. Melakukan pola penilaian jabatan
8
H. Pengertian Job Design (desain pekerjaan)
Desain pekerjaan adalah proses dimana penentuan tugas-tugas yang akan dilaksanakan,
metode-metode yang digunakan dalam melaksanakan tugas, dan bagaimana pekerjaan
tersebut berkaitan dengan pekerjaan lainnya dalam organisasi. Job design adalah spesifikasi
isi, metode, dan hubungan berbagai pekerjaan untuk memenuhi tuntutan bisnis dan kebutuhan
pribadi pemegang jabatan. Desain pekerjaan merupakan salah satu faktor pendorong
keberhasilan produktivitas organisasi. Tujuan desain pekerjaan secara umum adalah unruk
mengatur penugasan-penugasan kerja yang memenuhi kebutuhan organisasi, teknologi, dan
keperilakuan atau kepuasan individu. Adapun tujuan dari job design adalah sebagai berikut:
Dalam mendesain pekerjaan, perlu merakit sejumlah tugas menjadi sebuah pekerjaan atau
sekelompok pekerjaan. Dalam pekerjaan yang cukup rumit, individu mungkin harus
melaksanakan beragam tugas yang saling terkait, dimana setiap tugas memiliki sejumlah
fungsi. Demikian pula sebuah tim, bisa menjalankan beragam tugas yang saling terkait satu
sama lain. Kopmpleksitas dalam sebuah pekerjaan merupakan pencerminan dari jumlah dan
ragam tugas, beragamnya keterampilan yang digunakan, atau rangkaian dan lingkup
keputusan yang akan dibuat. Struktur internal sebuah tugas mengandung 3 unsur, yaitu:
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Analisis jabatan adalah suatu kegiatan yang sangat berguna untuk berbagai
keperluan perancangan organisasi dan perancangan jabatan (job design) adalah
suatu keharusan dan harus dilakukan sejak awal. Untuk organisasi yang masih
baru dan strukturnya masih berkembang terus lebih baik menekankan pada
perancangan jabatan (job design) dan membuat uraian jabatan yang fleksibel
sehingga bisa di sesuaikan terus.
2. Orgaanisasi yang sudah mapan hendaknya melaksanakan analisis jabatan. Tetapi
mengingat perubahan-perubahan yang terjadi dengan cepat, maka analisis jabatan
harus diulangi paling lambat setiap 3 tahun sekali untuk mengecek apakah
informasi yang diperoleh masih benar.
3. Semua personel manager harus menguasai teknik analisis jabatan dan
perancangan jabatan (job design) karena kegiatan ini merupakan basis kegiatan-
kegiatan lain di bidang MSDM.
10
DAFTAR PUSTAKA
https://accurate.id/marketing-manajemen/analisis-jabatan/#:~:text=Berdasarkan
%20laman%20Wikipedia%2C%20analisis%20jabatan%20itu%20sendiri
%20merupakan,langkah%20mengidentifikasi%20tugas%20dan%20juga%20syarat
%20suatu%20pekerjaan.
https://www.mingseli.id/2020/10/pengertian-analisis-jabatan-menurut-para-ahli.html
https://ilmumanajemenindustri.com/pengertian-analisis-jabatan-job-analysis-tujuan-
analisis-jabatan/
https://www.dosenpendidikan.co.id/analisis-jabatan/
11