Anda di halaman 1dari 23

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

PRODUKTIVITAS KERJA

Sebagai memenuhi syarat Ujian Akhir Semester

Dosen :
Dr. Mahmudah Enny Widyaningrum, Dra.Ec.,M.Si

Di Susun Oleh :
Nurul Hidayati (2022121020)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN


UNIVERSITAS BHAYANGKARA
SUSRABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan karunia-

Nya serta kemudahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen

Sumber Daya Manusia “Produktivitas kerja.” sebagai syarat untuk mememuhi tugas

Ujian Akhir Semester .

Dalam penyusunan ini tak lepas peran dari berbagai pihak yang turut

mendukung, membimbing dan bekerja sama sehingga penelitian ini dapat terlesaikan.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Dr. Mahmudah Enny Widyaningrum, Dra.Ec.,M.Si sebagai Dosen mata kuliah Bisnis

Internasioal yang telah memberikan kesempatan untuk bisa menimba ilmu di

Universitas Bhayangkara Surabaya.

Semoga segala bantuan dan kebaikan tersebut mendapat limpahan balasan dari

Allah SWT. Akhir kata, semoga apa yang ada dalam ini dapat bermanfaat bagi

pembaca.

Gresik, 17 Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….... i
DAFTAR ISI………………….……………………………………………. ………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………….………………………………..1
1.2 Rumusan Masalah………………………….……………………..……...............2
1.3 Tujuan Penelitian …...………………………..………………………………….2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Produktivitas……………………………………..……………….…....3
2.2 Faktor –Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja........…………….……8
2.3 Indikator Produktivitas kerja …..…….………………....……...…..………..…10
2.4 Upaya Strategi Peningkatan produktivitaskerja…….………………………......12

BAB III PENUTUP


5.1 Kesimpulan……………………………………………………..……….…..…18
5.2 Saran…………………………………………………………………….…..…19
DAFTAR PUSTAKAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produktivitas adalah suatu konsep yang bersifat universal yang

bertujuan untuk menyediakan lebih banyak barang dan jasa untuk lebih banyak

manusia, dengan menggunakan sumber-sumber riil yang makin sedikit.”

Produktivitas adalah suatu pendekatan interdisipliner untuk menentukan tujuan

yang efektif, pembuatan rencana, aplikasi penggunaan cara yang produktivitas

untuk menggunakan sumber-sumber secara efisien, dam tetap menjaga adanya

kualitas yang tinggi. Produktivitas mengikutsertakan pendayagunaan secara

terpadu sumber daya manusia dan keterampilan, barang modal teknologi,

manajemen, informasi, energi, dan sumber- sumber lain menuju kepada

pengembangan dan peningkatan standar hidup untuk seluruh masyarakat,

melalui konsep produktivitas semesta total. Produktivitas mempunyai

pengertiannya lebih luas dari ilmu pengetahuan, teknologi dan teknik

manajemen, yaitu sebagai suatu philosopi dan sikap mental yang timbul dari

motivasi yang kuat dari masyarakat, yang secara terus menerus berusaha

meningkatkan kualitas kehidupan.

Kondisi politik dan ekonomi dewasa ini telah mendorong pegawai

untuk memberikan perhatiannya terhadap pengembangan kemampuan

kerjanya. Dengan adanya inflasi ekonomi, gelombang resesi dan pengurangan

dalam alokasi pegawai, nilai efisiensi administrasi telah memberikan pengaruh

yang sangat kuat. Pengaruh nilai efisiensi jika dibandingkan dengan nilai – niai

1
seperti keadilan sosail, respossibilitas politik maka efektifitas pegawai telah

memiliki andil yang besar dalam mempengaruhi pembangunan. Upaya-upaya

perbaikan produktivitas telah mendorong pemahaman yang sangat kompleks,

dan bahkan pada motivasi kerja pegawai juga.

Menurut Ambar Teguh dan Rosidah (2020:101) Produktivitas

menyangkut masalah hasil akhir, yakni seberapa besar hasil akhir yang

diperoleh didalam proses produksi. Dalam hal ini tidak terlepas dengan

efisiensi dan efektifitas. Berbicara tentang produktivitas tidak dapat terlepas

dari kedua hal tersebut. Efisiensi diukur dengan rasio Output dan input. Atau

dengan kata lain mengukur efisiesnsi memerlukan identifikasi dari hasil.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan produktivitas?

2. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?

3. Apa saja indikator Poduktivitas kerja?

4. Bagaimana strategi meningkatkan produktivitas kerja?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Untuk memahami konsep produktivitas secara keseluruhan

2. Untuk mengetahui factor-faktor yang memperngaruhi produktivitas kerja

3. Untuk mengetahui Indikator-Indikator produktivitas kerja

4. Untuk Memahami strategi dalam meningkatkan produktivitas kerja.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Produktivitas

Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran

(barang barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).

Produktivitas adalah ukuran efisiensi produktif. Suatu perbandingan antara

hasil keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja.,

sedangkan keluaran diukur dalam kesatuan fisik, bentuk, dan nilai.

Dibidang industri, produktivitas mempunyai arti ukuran yang relative

nilai atau ukuran yang ditampilkan oleh daya produksi, yaitu sebagai campuran

dari hasil produksi dan aktivitas sebagai ukuran yaitu seberapa baik kita

menggunakan sumber daya dalam mencapai hasil yang di inginkan (Ravianto,

1991). Selanjutnya Webster (dalam Edy Sutrisno, 202:99) memberikan batasan

tentang produktivitas, yaitu a). keseluruhan fisik dibagi unit dari usaha

produksi, b). tingkat keefektifan dari manajer industri didalam penggunaan

aktivitas untuk produksi, c). keefektifan dalam menggunakan tenaga kerja dan

peralatan. Dalam setiap kegiatan produksi, seluruh sumber daya mempunyai

peran yang menentukan tingkat produktivitas, maka sumber daya tersebut perlu

dikekola dan diatur dengan baik.

Sumber daya manusia merupakan elemen yang paling strategis dalam

organisasi, harus di akui dan diterima manajemen, peningkatan produktivitas

3
kerja hanya mungkin dilakukan oleh manusia. Sebaliknya, sumber daya

manusia pula yang dapat menjadi penyebab terjadinya pemborosan dan efisiensi

dalam bentuk nya (sigian, 2002) dalam Edy Sutrisno (2020:99). Karena itu

memberikan perhatian kepada unsur manusia merupakan salah satu tuntutan

dalam keseluruhan upaya peningkatan produktivitas kerja.

Menurut Tohardi (2002) dalam Edy Sutrisno (2020:100)

mengemukakan bahwa produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap

mental yang selalu mencari perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu

keyakinan bahwa seseorang dapat melakukan pekerjaan lebih baik hari ini

daripada hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini.

Pendapat tersebut didukung oleh Ravianto (1991), mengatakan

produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai

pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hari

esok harus lebih abik dari hari ini. Sikap yang demikian akan mendorong

sesorang untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi harus mengembangkan diri

dan meningkatkan kemampuan kerja dengan cara selalu mencari perbaikan-

perbaikan dan peningkatan.

Adapun masyarakat mencapur adukan pengertian produktivitas dengan

produksia, sehingga perbedaan produktivitas dan produksi sulit dipahami secara

jelas. Produksi atau hasil produksi dinyatakan sebagai bilangan yang bukan

rasio da berdimensi satu. Produksi atau hasil produksi itu sama dengan

pembilang di dalam rumus produktivitas kerja. Pada umumnya dengan

4
menambah masukan akan terjadi peningkatan produksi, demikian pula

sebaliknya dengan mengurangi masukan akan terjadi penurunan produksi.

Peningktan produksi menunjukkan pertambahan nilai yang dicaai, sedangkan

produktivitas mengandung pengertian pertambahan hasil yang dicapai,

sedangkan produktivitas mengandung pengertian pertambahan hasil dan

perbaikan cara pencapaian produksi (Ravianto,1991). dengan demikian,

jelaslah perbedaan produksi dan produktivitas, dimana produksi tidak selalu

disebabkan oleh peningkatan produktivitas, karena produksi dapat meningkat

walaupun produktivitas tetap atau menurun.

Menurut Aigner (dalam Hidayat, 19930 dalam Edy Sutrisno (2020:101)

mengatakan bahwa filsafat menenai produktivitas sudah sejak awal peradaban

manusia, karena makna produktivitas adalah keinginan dan upaya manusia

untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan dan penghidupan di segala

bidang. Dengan kata lain, filsafat produktivitas adalah keinginan manusia untuk

membuat hari ini lebih baik dari hari kemarin dan membuat hari esok lebih baik

dari pada hari ini.

Ada tiga aspek uatama yang perlu ditinjau dalam menjamin

produktivitas ang tinggi, yaitu : (a) aspek kemmapuan manajemen tenaga kerja

; (b) aspek efisinesi tenaga kerja dana ; (c) aspek kondisi lingkugan pekrjaan.

Ketiga aspek tersebut saling terkait dan terpadu dalam suatu system dan dapat

diukur dengn berbagi ukuran yang realtif sederhana (Singodimedjo, 200).

Produktivitas harus menjadi bagian yang tak boleh dilupakan dalam

penyusunan strategi bisnis, yang tak boleh dilupakan dalam penyusunan strategi

5
bisnis, yang mencakup bidang produksi, pemasaran, keuangan dan bidang

lainnya.

Selanjutanya, dijelaskan bahwa orang yang mempunyai sikap tersebut

terdorong untuk menjadi dinamis, kreatif, inovatif, serta terbuka namun tatap

kritis dan tanggap terhadap ide-ide baru dan perubahan- perubahan. Dalam

kaitannya dengan tenaga kerja, maka produktivitas tenaga kerja merupakan

perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja per-

satuan waktu. Faktor manusia telah menjadi fokus penghargaan dunia sejak

abad ke-18 yang popular dengan penerapan ilmu perilaku manusia, oleh karena

itu produktivitas tidak di lihat sebagai konsep produksi dan ekonomi saja, yanga

melupakan kepentingan tenaga kerja dan lingkungan (Ravianto, 1991). Menurut

Singodimedjo (2000) dalam Edy Sutrisno (2020:101) rumusan umum dari

produktivitas mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai

(Output) dengan keseluruhan sumber daya yang di gunakan (input). Atau di

definisikan sebagai Indeks produktivitas, yaitu :

IP = Hasil yang dicapai = Output

Sumber Daya yang digunakan Input

Produkivitas kerja memerlukan perubahan sikap mental yang dilandasi

kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan cara kerja hari esok

lebih baik daripada hari ini. Peningkatan produktivitas, dilakukan oleh

pribadi yang dinamis dan kreatif. Uraneck dan Geoller (dalam Ravianto,

6
1991), memberikan tiga belas langka membina pribadi yang dinamis dan

kreatif, yaitu :

1. Kemampuan otak untuk menghasilkan gagasan yang tak terbatas

jumlahnya

2. Memeperoleh gairah hidup untuk menunjang pribadi yang dinamis

3. Memecahkan maslah hidup dengna berhasil baik dan penuh dengan

daya cipta

4. Memanfaatkan waktu lebih baik, sehingga dapat menambah

penghasilan

5. Melontarkan gagasan kepada orang lain sehingga nmendatangakn

hasil pelaksanaan yng memuaskan

6. Mengembangkan sutau kepribadian yang dinamis sepanjang hari

7. Memperbanyak penghasilan

8. Bisa berhasil dalam bidang pekrjaan yang telah dipilih

9. Membuat gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan cara yang

lebih efektif

10. Membimbing orang lain dengan cara yang lebih efektif

11. Membina hidup berumah tangga dan pribadi yang lebih dinamis

12. Menikmati hidup dan memnafaatkan sebnayak mungkin unsur-

unsur dalam kehidupan

13. Menjadi masunia yng lebih baik

Menurut Kusrianto (1990), mengemukakan bahwa produktivitas

adalah perbandingan anatara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga

7
kerja per satuan waktu. Peran serta tenaga kerja disini adalah penggunaan

sumber daya serta efisien dan efektif.

Dari definisi- definisi tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa

produktivitas kerja terdiri dari 3 aspek utama, yaitu : pertmaa, roduktivitas

adalah keluaran fisik per unit dari usaha produktif, kedua, produktivitas

merupakan tingkat ke efektifan dari manajemen industri didalam

penggunaan fasilitas-fasilitas untuk produksi dan ketiga, produktivitas

adalah keefektifan dari penggunaan tenaga kerja dan peralatan. Tetap

intinya adalah rasio dari hasil kerja dengan waktu yang dibutuhkan untuk

menghasilkan produk dari seorang tenaga kerja.

2.2 Faktor-Faktor Yang Memepengaruhi Produktivitas Kerja

Setiap perusahaan selalu berkeinginan agar tenaga kerja yang di

miliki mampu meningkatkan produktivitas yang tinggi. Produktivitas

tenaga kerja dengan rugi oleh beberapa factor baik yang berhubungan

dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktorlain sepertoi tingkat

pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja, motivasi, gizi dan

kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial, lingkungan kerja, iklim

kerja, teknologi, saran produksi, manajemen dan presentasi. (Ravianto, 199)

dalam Edy Sutrisno (2020:102).

Menurut Simanjuntak (1993) dalam Edy Sutrisno (2020 : 103), ada

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan

yaitu :

8
1. Pelatihan

Latihan Kerja dimaksudkan untuk melengkapi karyawan dengan

keterampilan dan cara-cara yang tepat untuk menggunakna perlatan

kerja. Untuk itu, latihan kerja diperlukan bukan saja sebagai pelengkap

akan tetapi sekaligus untuk memberikan dasar-dasar pengetahuan.

Karena dengan latihan berarti para karywan belajar untuk mengerjakan

sesuatu dengan benar-benar dan tepat, serta dapat memeperkecil atau

meninggalkan kesalahan- kesalahan yang pernah dilakukan.

2. Mental dan kemampuan fisik karyawan

Keadaan mental dan fisik karyawan merupakan hal yang sangat

penting untuk menjadi perhatian bagi organisasi, sebab keadaan fisik

dan mental karyawan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan

produktivitas kerja karyawan.

3. Hubungan antara atasan dan bawahan

Hubungan atasan dan bawahan akan mempengaruhi kegiatan

yang dilakukan sehari-hari. Bagaimana pandangan atasan terhadap

bawahan, sejauh mana bawahan yang diikut sertakan dalam penentu

tujuan. Sikap yang saling jalin- menjalin telah mampu meningkatkan

produktivitas karyawan dalam bekerja, dengan demikian, jika karyawan

diperlakukan secara baik, maka karyawan tersebut akan berpartisipasi

dengan baik pula dalam proses produksi, sehingga akan berpengaruh

pada tingkat produktivitas kerja.

9
Adapun Tiffin dan Corick (dalam Siagian, 203), dalam Edy

Sutrisno (2020: 103), mengatakan bahwa faktor- faktor yang

memepegaruhi produktivitas kerja dapat disimpulkan menjadi du

golongan, yaitu :

1. Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, temperamen,

keadaan fisik individu, kelebihan, dan motivasi.

2. Faktor yang ada di luar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara,

penerangan, waktu istirahat, lama kerja, bentuk organisasi,

lingkungan sosial, dan keluarga.

Dengan demikian, jika karywan diperlakukan secara baik oleh

atasan atau adanya hubungan antar karyawan yang baik, maka karyawan

tersebut akan berpartisipasi dengan baik pula dalam proses produksi,

sehingga akan berpengaruh pada tingkat produktivitas kerja.

2.3 Indikator Produktivitas Kerja

Menurut Edy Sutrisno (2020:104) Produktivitas merupakan hal

sangat peting bagi para karyawan yang ada di perusahan. Dengan adanya

produktivitas kerja diharapkan pekerjaan akan terlaksana secara efisien dan

efektif, sehingga ini semua akhirnya sangat diperlukan dalam pencapaian

tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk mengukur produktivitas kerja,

diperlukan suatu indikator, Sebagai berikut :

1. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas,

kemampuan seorang karyawan sangat bergantung kepada

10
keterampilan yang dimiliki serta profesionalisme mereka dalam

bekreja ini. Ini memberikan daya untuk menyelesaikan tugas-tugas

yang di embannya kepada mereka.

2. Menigkatkan hasil yang dicapai

Berusha untuk meningkatkan hasil yang dicapai. Hasil yang

merupakan salah satu yang dapat di rasakan baik oleh yang

mengerjakan maupun yang menikmati hasil pekerjaan tersebut. Jadi,

upaya untuk memanfaatkan produktivitas kerja bagi masing- masing

yang terlibat dalam suatu pekerjaan

3. Semangat kerja

Ini merupakan usaha untuk lebih baik dari kemarin.

Indikator ini dilihat dari etos kerja dan hasil yang dicapai dalam satu

hari kemudian dibandingkan dengan hari sebelumnya.

4. Pengembangan diri

Senantiasa mengembangakan diri untuk meningkatkan

kemampuan keja. Pengembangan diri dapat didapat dilakukan

dengan tantangan dan harapan dengan apa yang akan dihadapi.

Sebab semakin kuat tantangannya pengembangan diri mutlak

dilakukan. Begitu juga harapan untuk menjadi lebih baik pada

gilirannya akan sangat berdampak pada keinginan karyawan untuk

meningkatkan kemampuan.

11
5. Mutu

Selalu berushaa untuk meningkatkan mutu lebih baik dari

yang telah lalu. Mutu merupakan hasil pekerjaan yang dapat

menunjukan kualitas kerja seorang pegawai. Jadi, meningkatkan

mutu bertujuan untuk memberikan hasil yang yang terbaik yang

pada gilirannya akan sangat berguna bagi perusahaan dan dirinya

sendiri.

6. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai degna keseluruhan

sumber daya yang digunakan. Masukan dan keluaran merupakan

produktivitas yang memberikan pengaruh yang cukup sigifikan bagi

karyawan.

2.4 Upaya Peningkatan produktivitas

Bahwa peningkatan produktivias kerja dapat dilihat sebagai masalah

keperilakuan, tetapi juga dapat mengandung aspek-aspek teknis. Untuk

mengatasi hal itu perlu pemahaman yang tepat tentang faktor-faktor penentu

keberhasilan meningkatkan prodktivitas kerja, sebagian diantaranya berupa

etos kerja yang harus dipegang teguh oleh semua karyawan dalam

organisasi.

Yang dimaksud etos kerja aadalah norma-norma yang bersifat

mengikat dan ditetapkan secara eksplisit serta praktek-praktek yang

diterima dan daikui sebagai kebiasanan yng wajar untuk dipertahankan dan

12
diterapkan dalam kehidupan kekaryaan para anggota suatu oragnisasi.

Adapun fakto-faktor tersebut menurut siagian (2002) dalam Edy Sutrisno

(2020:105) adalah :

1. Perbaikan terus-menerus

Dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja, salah satu implikasi

ialah bahwa seluruh komponen organissai harus melakukan perbaikan

secara terus menerus. Pandangan ini bukan hanya merupakan salah satu etos

kerja yang penting sebagai bagian dari filsafat manajemen mutakhir.

Pentingnya etos kerja ini terlihat dengn lebih jelas apalagi di ingat bahwa

sustu organisasi selalu dihadakan kepada tuntutan yang terus menerus

berubah, baik secara internal maupun eksternal. Tambahan pula, ada

ungkapan yang mengatakan bahwa satu-satunya hal yang konstan didunia

adalah perubahan. Secara internal, strategi organisasi dan perubahan

pemanfatan teknologi, perubahan kebijaksanaan, dan perubahan dalam

praktik-praktik SDM sebagai akibat diterbitkan perundang undangan baru

oleh pemerintah dan berbagai faktor lain yang tertuang dalam berbagai

keputusan manajemen. Adapaun perubahan eksternal adalah perubahan

yang terjadi dengan cepat karena dampak tindakan suatu organisasi yang

dominan perannya dimasyarakat.

2. Peningaktan Mutu hasil pekerjaan

Berkaitan dengan upaya melakukan perbaikan secara terus menerus

ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan segala

komponen organisasi. Padahal, mutu baik tidak hanya berikatan dengan

13
produk yang dihasilkan dan dipasarkan, baik berupa barang maupun jasa,

akan tetapi menyangkut segala jenis kegiatan dimana oragnisasi terlibat.

Berarti mutu menyangkut semua jenis kegiatann yang diselenggrakan oleh

semua satuan kerja, baik pelaksana tugas pokok maupun pelaksana tugas

penunjang, dalam organisasi. Peningkatan mutu tersebut tidak hanya

penting secara internal, akan tetapi juga secara eksternal karena akan

tercermin dalam interaksi oragnisasi dengan lingkungannya yang pada

gilirannnya turut membentuk citra organisasi dimata berbagai pihak dari

luar oraganissai. Jika ada organisasi yang mendapat penghargaan dalam

bentuk ISO 9000, misalnya sisi meningkatkan mutu produkya, akan tetapi

karena dinilai hasil meningkatkan mutu semua jenis pekerjaan dan proses

manajemen dakam orgabissai yang bersangkutan,

3. PemberdayaanSDM

SDM merupakan unsur yang paling strategis dalam organisai kerena,

memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat mendasar yang

harus dipegang teguh oleh semua lemenmamnajemen dalam hierarki

organisai. Memberdayakan SDM mengandung berbagai kiat seperti

mangakui harkat dan martabat manusia perkayaan mutu kerkaryaan dan

penerapan gaya manjaemen yang partisipatif melalui proses denokratisasi

kehidupan berorganisasi.

14
Menurut Ambar Teguh dan Rosidah (2020:103) Skala produktivitas

menjaadi tuntutan utama seiring dengan pertambahan penduduk, sehingga

semakin besar juga kapasitas layanan yang harus diberikan. Organisasi

publik harus menanggung risiko luasnya layanan, variasi dan segmentasi

laanan publik. Disisi lain ukuran organisasi publik selama ini mnejadi

masalah terkiat dengan pemenuhan efisiensi struktur yang harus rightsizing.

Akhirnya teknologi sebagai strategi pemungkas untuk meningkatkan

produktivitas layanana ini. Dengan menggunakan alat teknologi, maka

pelayaan menjadi lebih mudah dijangakau oleh masyarakat, sehingga

produktivitas organisasi publik juga meningkat.

1. Pengaruh manajer personalia terhadap program-program produktivitas

Ada beberapa pengaruh yang ditimbulkan dari manjer personalia

terhadap program pencapaian produktivitas, adapaun pengaruh tersebut

meliputi :

a. Kesempatan manajer untuk memberikan pengaruh adalah dalam rangka

pelaksaan proyek yang melibatkan beberapa saran manajemen. Dalam

hal ini manajer personalia mempunyai posisi yang unik dalam

mengajukan penyesuaian-penyesuaian dalam standar kinerja

departemen.

b. Dalam perbaikan–perbaikan produktivvitas secara langsung

berhubungan dengan motivasi karyawan

c. Dalam pengelompokkan proyek-proyek produktivitas, salah satu pusat

bagian isunya adalah insenstif kerja, desain pegawai, pegawai yang

15
berkaitan dengan penilaian kerja, tujuan pelatihan serta alternatif jadwal

kerja. Jenis proyek ini bertujuan untuk memeberikan motivasi kerja

d. Keahlian adalah memperluas ilmu perilaku yang diterapkkan dalm

kebijakan fiskal. Keberhaislan program-program yang didesain untuk

meningkatkan motivasi pegawai harus mampu mengembangkan diluar

pegetahuan keahlian mengenai motivasi dan keahlian terhadap hasil-

hasil programnya. Keahlian manajer personalia untuk mnyederhanakan

metode dan cara kerja, memahami perilaku kerja yang efektif, mengenai

kemampuan pegawai, mengembangkan kemampuan, dapat

meningkatkan skala produktivitas organisasi publik. Intinya manajer

personalia harus memanfaatkan kondisi dengan tepat, agar p[egawai

dapat berfungsi secra optimal.

2. Lingkup perbaikan produktivitas

Dalam membicarakan tenatnag lingkup produktivitas ini tidak

terlepas dengan program-program produktivitas. Sebuah produksi atau

layanan merupakan rantai pelaksanaan kegiatan yang slaing berhubungan

dengan yang lainnya. Untuk itulah terjadi permasalahan penurunan produksi

atau tidak optimalnya produksi perlu diteliti hal hal yang terkait, yang

dimungkinkan sebagai penyebabnya. Dalam hal ini memiliki keterkaitan

dengan struktur organisasi, proses-proses dan prosedur-prosedur

pelaksanaan antara lain :

a. Fleksibeltas dalam prosedur-prosedur pelayanan sipil

16
b. Sentralisasi manajemen yang mendukung pelayanan seperti

mengetik, daftar gaji, pembelian dan lain- lain

c. Desentralisasi yang terpilih atau reorganisasi kedalam unit-unit

yang sama.

d. Meningkatkan pemakaian ukuran-ukuran kinerja san standar

untuk memonitor produktivitas

e. Konsolidasi pelayanan- pelayanan

f. Penggunaan model-model keputusan ekonomi rasional untuk

menjadwalkan dan masalah-maslaha konservasi energi lainnya.

g. Recylin projects.

Dengan melaksanakan hal-hal tersebut diatas , maka arah

pencapaian produktivitas ini akan lebih terpandu. Kondisi

tersebut akan memeudahakan pegawai dan seklaigus tim

manajemen untuk mewujudkan target-target secra rasional,

dengan menfaatkan fasilitas dan SDM yang tersedia secraa

efisien.

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Produktivitas kerja ada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari

hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Sikap yang

demikina akan mendorog seseorang untuk tidak cepatmersa puas, akan

tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja

dengan cara selalu nmencari perbaikan-perbaikan dan peningkatan. Ada

tiga aspek utama yang perlu ditinjau dalam menjamin produktivitas

yang tingi yaitu : aspek kemampuan manajemen tenaga kerja, aspek

efisiensi kerja dan aspek kondisii lingkungna perkerjaan. Ketiga aspek

tersebut saling terkait dan terpadu dalam suatu sistem dan dapat diukur

dengan berbagai ukuran yang relative sederhana. Produktivitas harus

menjadi bagian yang tidak boleh diluapakn dalam penyusunan strategi

bisnis, yang mencakup bidang produksi, pemasaran, keuangan dan

bidang ilmu lainnya.

2.2 Saran

Setiap perusahaan, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan

jasa dalam pencapaian tujuannya mendapatkan keuntungan (profit

oriented) yang sebesar- besarnya dengan pengorbanan (biaya) yang

sekecil-kecilnya pada dasarnya semua itu akan diraih dengan strategi

18
pengkatan produktivitas-produktivitas daripada sumber daya-sumber

daya perusahaan (input) dalam penciptaan output yang lebih lebih dari

input. Penguasaan dan pemahaman konsep tentang produktivitas dan

manajemen perubahan adalah salah satu konsep strategis yang diperlukan

dalam menjalankan aktivitas-aktivitas perusahaan untuk pencapaian

tujuan-tujuan perusahaan. Oleh karena itu pemahaman tentang konsep

produktivitas dan manajemen perubahan adalah dipandang hal yang

sangat penting dalam peningkatan kinerja suatu perusahaan baik untuk

kalangan akademisi, mahasiswa dan para manajer perusahaan.

19
DAFTAR PUSTAKA

Edy Sutrisno (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan ke-11. Jakarta :
Kencana.
Muhammad Busro (2018). Teori-teori Manajemen Sumber Daya Manusia.
Cetakan ke-1. Jakarta : Prenadamedia Group.
Ambar T & Rosidah (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia pendekatan
teoretik dan praktik untuk organisasi publik. Cetakan ke-1. Yogjakarta:
Gava Media

20

Anda mungkin juga menyukai