Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

“PRODUKTIVITAS”
MATA KULIAH: MANAJEMEN MUTU TERPADU
DOSEN PENGAMPUH: YUNILA, S.E., M.Si

OLEH : KELOMPOK 2

ARWINI INDRAWATI (219401003) KELAS A


FATIMAH AZZHARA (219401013) KELAS A
ALFINA OKTAFIANI (219401002) KELAS B
AYUNI RAHMA P (219401005) KELAS B

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
UNIVERSITAS LAKIDENDE
2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan makalah Manajemen Mutu Terpadu yang
berjudul “Produktivitas” tepat pada waktunya.
Harapan penulis semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi penulis sendiri khususnya
dan bagi orang lain pada umumnya. Disamping itu penulis menyadari bahwa makalah
ini dapat terselesaikan dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
tidak lupa kami sampaikan ucapan banyak terima kasih.

Konawe, 03 Noember 2021

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan Makalah

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Produktivitas

2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produktivitas

2.3 Lingkungan Perbaikan Produktivitas

2.4 Tujuan Pengukuran Produktivitas

2.5 Manfaat Pengukuran Produktivitas

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Produktivitas merupakan salah satu komponen yang harus dimiliki oleh suatu
perusahaan apabila ingin mencapai tujian yang telah ditetapkan perusahaan. Dalam
kegiatannya perusahaan harus mampu meningkatkan produktivitasnya dari waktu ke
waktu karena menyangkut pada produksi perusahaan. Peningkatan kualitas, efisien dan
ektifitas tidak hanya tergantung pada teknologi mesin-mesin modern, modal yang cukup
dan adanya bahan baku yang bermutu saja. Namun semua faktor tersebut tidak terjadi
apa-apa tanpa adanya dukungan dari sumber daya manusia yang baik dan bisa
mengembangkan kemampuan dan keahlian mereka serta dapat menunjukkan dalam
grafik produktivitas kerja karyawan.
Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar telah memiliki modal sumber daya,
tinggal diusahakan agar jumlah penduduk yang sedemikian besar itu dapat digerakan agar
menjadi sumber daya yang produktif. Tingkat pendidikan, jaminan sosial dan pelatihan
dibutuhkan agar mendorong dan meningkatkan produktivitas keryawan sebagai faktor
pendorong untuk meningkatkan potensi kerja mereka. Salah satu tema bidang
ketenagakerjaan adalah tingkat produktivitas kerja yang dimiliki tenaga kerja atau
karyawan. Ardika Sulaeman (2014) memberikan pendapat bahwa produktivitas kerja
karyawan merupakan faktor yang sangat penting dalam menunjang keberhasilan suatu
usaha. Dengan demikian, baik pengusaha maupun karyawan yang terlibat berupaya
meningkatkan produktivitasnya, dengan berbagai kebijakan yang secara efisien maupun
meningkatkan produktivitas karyawan.
Tingkat pendidikan menurut Hariandja (2002: 169) adalah suatu proses jangka
panjang yang menggunakan prosedur sistematis dan teroeganisir, yang mana tenaga kerja
manajerial mempelajari pengeyahuan konseptual dan teoritis untuk tujuan-tujuan umum.
Ketika suatu perusahaan sudah memperhatikan tingkat pendidikan pegawainya,
selanjutnya harus melalui pelatihan untuk dapat menjalankan pekerjaan dengan baik
sehingga terciptanya produktivitas kerja yang baik. Pendidikan di dalam suatu perusahaan
dalah suatu proses pengembangan kemampuan kearah yang diinginkan oleh perusahaan
yang bersangkutan (Soekidjo Notoatmodjo, 2003: 29). Pendidikan yang dimiliki
seseorang juga akan mempengaruhi produktivitas kerjanya, karena dengan pendidikan
inilah seseorang memiliki modal untuk melakukan produktivitas di dalam suatu
1
pekerjaan. Melalui pendidikan, seorang karyawan dapat memiliki keterampilan sehingga
karyawan lebih terampil maka dengan mudah karyawan mampu bekerja dengan
menggunakan fasilitas kerja dengan baik. Jaminan Sosial adalah jaminan yang diberikan
oleh perusahaan akan dapat memberikan ketenangan dan perasaan aman pada para
pekerja dengan adanya jaminan sosial ini para pekerja tidak perlu merasa khawatir atau
was-was apabila sesuatu hal terjadi menimpanya.
Setiap perusahaan atau pengusaha diwajibkan untuk mengikutsertakan tenaga
kerjanya dalam jaminan sosial yang meliputi jaminan kematian, jaminan kecelakaan,
jaminan haritua dan jaminan pemeliharaan kesehatan. Perusahaan dapat berkembang dan
lancar apabila di dukung oleh tingkat pendidikan yang baik, jaminan sosial dan
pelatihan.Selain tingkat pendidikan dan jaminan sosial ada pula faktor lain yaitu
pelatiahan untuk meningkatkan produktivitas karyawan. Pelatihan proses yang meliputi
serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian
bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga kerja profesional kepelatihan
dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam
bindang pekerjaan tertentu. Pelatihan menurut Edwin B. Flippo (1995:75) merupakan
suatu usaha peningkatan knowgle dan skill seorang karyawan untuk menerapkan aktivitas
kerja tertentu. Dengan pelatihan perusahaan memperoleh masukan yang baik menghadapi
tantangan-tantangan manajemen yang terus berkembang dengan memiliki karyawan yang
dapat memenuhi penyelesaian masalah-masalah yang ada. Produktivitas sendiri
merupakan suatu kekuatan yang menghasilkan barang dan jasa selain itu juga berdampak
pada peningkatan standar hidup. Menurut Sedarmayanti (2009: 65) produktivitas kerja
bukan semata-mata ditunjukan untuk mendapatkan hasil kerja sebanyakbanyaknya
melainkan kualitas untuk kerja juga penting diperhatikan, Sedangkan menurut Malayu S.
P. Hasibun (2007:76) produktivitas kerja adalah perbandingan antara output dengan
input, di mana outpunya harus mempunyai nilai tambah dan teknik pengerjaannya yang
lebih baik.

2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari produktivitas?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas?
3. Apa saja lingkungan perbaikan produktivitas?
4. Apa tujuan adanya pengukuran produktivitas?
5. Apa Manfaat dari pengukuran produktivitas?

1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah:
1. Untuk menjelaskan pengertian dariproduktivitas
2. Untuk menyebutkan faktor yang mempengaruhi produktivitas
3. Unruk menjelaskan lingkungan perbaikan produktivitas
4. Untuk mengetahui tujuan dari pengukuran produktivitas
5. Untuk mengetahui manfaat dari pengukuran produktivitas
BAB II

PEMBAHASA
N

2.1 Pengertian Produktivitas

Pengertian produktivitas dapat diartikan secara umum sebagai tingkat perbandingan


antara hasil keluaran (output) dengan memasukkan (input) Bernandin dan
Russell(1993). John Soeprihanto berpendapat bahwa produktivitas diartikan sebagai
perbandingan antara hasil-hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang
dipengaruhi atau perbandingan jumlah produksi (output) dengan sumber daya yang
digunakan (input) (Toni Setiawan, 2012: 148).
Menurut Parmiti (2000: 202) menyatakan secara umum produktivitas adalah
menunjuk pada rasio output terhadap input mencangkup biaya produksi dan biaya
peralatan, sedangkan output bisa terdiri dari penjualan, pendapat dan kerusakan.
Sedangkan pengertian produktivitas secara filosofi, dan menurut Dewan Produktivitas
Nasional produktivitas merupakan sikap mental yang selalu berusaha dan mempunyai
pandangan bahwa suatu kehidupan hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok
lebih baik dari hari ini. Secara teknis produktivitas merupakan perbandingan antara hasil
yang dicapai dan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan, dengan membandingkan
jumlah yang dihasilkan dengan setiap sumber yang digunakan, produktivitas adalah
ukuran yang menunjukkan pertimbangan antara input dan outputyang dikeluarkan
(Sunyoto, 2012:41).
Secara konseptual, produktivitas adalah hubungan antara keluaran atau hasil
organisasi dengan masukan yang diperlukan. Produktivitas dapat dikuantifikasi dengan
membagi keluaran dengan masukan. Menaikkan produktivitas dapat dilakukan dengan
memperbaiki rasio produktivitas, dengan menghasilkan lebih banyak keluaran atu
output yang lebih baik dengan tingkat masukan sumber daya tertentu (Blecher, 1987: 3).
Produktivitas sering diukur dalam bentuk masukan dan keluaran ekonomi. Akan tetapi,
masukan dan keluaran sumber daya manusia dan sosial juga merupakan faktor penting.
Jika perilaku organisasi lebih baik, dapat memperbaiki kepuasan kerja sehingga terjadi
peningkatan hasil sumber daya manusia.
Memahami konsep dan teori produktivitas secara baik dapat dilakukan dengan cara
membedakannnya dari efesiensi dan efektivitas. Efektivitas dapat didefinisikan sebagai
tingkat ketepatan dalam memilih atau menggunakan suatu metode untuk melakukan
sesuatu (efektif=do right things). Efesiensi dapat didefinisikan sebagai tingkat ketepatan
dan berbagai kemudahan dalam melakukan kegiatan (efesiensi=do things right).
Efensiensi diukur sebagai rasio output dan input. Pengukuran efesiensi adalah penentuan
outcome dan penentuan jumlah sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan outcome
dan penentuan jumlah sumber daya yang dipakai untuk menghasilkan outcome tersebut.
Di sektor swasta dan di banyak kasus sektor public, efesiensi dan produktivitas dianggap
sinonim. Selain efesiensi, produktivitas juga dikaitkan dengan kualitas output yang
diukur berdasarkan beberapa standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

2.2 Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produktivitas


Banyak hasil penelitian yang memperlihatkan bahwa Produktivitas sangat
dipengaruhi oleh faktor-faktor yaitu:
1. Knowledge
2. Skills
3. Abilities
4. Attitudes
5. Behaviors

Klingner dan Nanbaldian (1993) menyatakan bahwa produktivitas merupakan fungsi


utama perkalian dari usaha pegawai (effort) yang didukung dengan motivasi yang tinggi,
dengan kemampuan pegawai (ability), yang diperoleh melalui latihan-latihan.
Produkivitas yang meningkat berarti performansi yang baik akan menjadi feedbeck bagi
usaha, atau motivasi pekerjaan pada tahun berikutnya. Selain keterkaitan produktivitas
dengan usaha dankemampuan sumber daya manusia, produktivitas juga memiliki
hubungan keterkaitan dengan efesiensi, efektivitas, dan kualitas (Toni Setiawan, 2012:
150). Adapun fungsi-fungsi kepegawaian yang utama adalah pengadaan alokasi,
pengembangan, dan hukuman dari sumber daya manusia pengembangan pegawai secara
historis kurang mendapat perhatian. Fungsi pengembangan pegawai memusatkan
perhatian pada peningkatan kemampuan dan motivasi dari para pegawai pemerintah
untuk bekerja.

2.3 Lingkungan Perbaikan Produktivitas

Bidang bidang yang berkaitan dengan program-program peningkatan atau perbaikan


produktivitas antara lain adalah yang pertama mencakup dinamika perubahan-perubahan
di dalam struktur organisasi, kedua mencakup proses-proses dalam manajemen sumber
daya manusia dan ketiga mencakup prosedur-prosedur pelaksanaan MSDM.
Lingkup perbaikan produktivitas menurut Gomes (1995) adalah:
1. Fleksibilitas dalam melakukan prosedur-prosedur pelayanansipil
2. Sentralisasi manajemen yang mendukung pelayanan, seperti mengetik, daftar gaji,
dan pembelian.
3. Mengumpulkan laporan-laporan keuangan untuk meningkatkan pendapatan
4. Desentralisasi yang terpilih atau reorganisasi ke dalam unit – unit yang sama
5. Pemakaian yang meningkat mengenai ukuran-ukuran kinerja dan standar-standar
kerja untuk memonitor produktivitas
6. Konsulidasi pelayanan-pelayanan
7. Penggunaan modal-modal keputusan ekonomi rasionalis untuk menjadwalkan dan
masalah-masalah konservasi energi lainnya.

Adapun teknik memperbaiki produktivitas menurut (Wibowo, 2012: 116)


menunjukan adanya beberapa cara untuk memaperbaiki produktivitas yaitu:
1. Studi kerja (work study)
Studi kerja yang digunakan untuk mempelajari pekerjaan orang dan mengindikasi
faktor yang memengaruhi efesiensi. Biasanya digunakan dalam usaha
meningkatkan output dari jumlah sumber daya tertentu dengan sedikit atau tanpa
investasi kapital lebih lanjut.
2. Pengembangan organisasi (organization development)
Pengembangan organisasi adalah proses yang terencana, dikelola, dan sistematis.
Tujuannya adalah mengubah sistem, budaya, dan perilaku organisasi dengan
maksud memengaruhi efektivitas organisasi.
3. Curah gagasan(brainstorming)
Suatu proses membangkitkan gagasan secara terorganisir untuk menghindari
evaluasi terlalu dini karena apabila demikian, dapatmenutup timbulnya gagasan
yang baik.
4. Forced field analysis
Merupakan alat untuk menganalisis situasi yang perlu diubah. Hal ini
memfasilitasi perubahan dalam organisasi dengan meminimalkan usaha dengan
gangguan.
5. Nominal group technique
Merupakan pendekatan partisipatif pada penemuan fakta, identifikasi masalah dan
kekuatan, membangkitkan gagasan, dan mengevalusai progress.

2.4 Tujuan pengukuran produktivitas


Pada umumnya, pengukuran produktivitas karyawan dilakukan oleh seluruh pihak
manajemen perusahaan guna memantau performa kinerja dan prestasi yang mampu diraih
oleh setiap karyawan di dalam perusahaan tersebut. Dengan adanya pengukuran
produktivitas, maka akan membantu pihak manajemen perusahaan dalam mengukur dan
menilai kinerja seorang karyawan. Nantinya, hasil penilaian prestasi karyawan ini akan
menjadi patokan bagi pihak manajemen perusahaan dalam mengambil suatu tindakan.
Apabila proses penilaian prestasi kerja bisa dilakukan secara objektif dan juga jujur,
maka hal ini akan mampu meningkatkan motivasi karyawan untuk terus bekerja dengan
giat lagi kedepannya. Sedangkan proses penilaian karyawan tersebut akan
memungkinkan karyawan untuk mendapat pelatihan, dipromosikan, diberikan
kompensasi, atau di demosikan.

2.5 Manfaat pengukuran produktivitas


Vincent Gaspersz dalam bukunya yang berjudul Manajemen Produktivitas Total
menjelaskan bahwa ada beberapa manfaat yang didapat perusahaan jika melakukan
pengukuran produktivitas, yaitu:
1. Perusahaan akan mendapatkan informasi dan bisa menilai efisiensi berbagai
sumber dayanya. Upaya proses perencanaan sumber daya tentunya akan menjadi
lebih efisien dan efektif.
2. Perusahaan mampu menyelaraskan kembali tujuan ekonomis serta non-
ekonomisnya dengan cara membuat skala prioritas berdasarkan nilai
produktivitasnya.
3. Perusahaan mampu mengubah perencanaan target tingkat produktivitas yang
dilakukan dimasa depan dengan berpatokan pada tingkat produktivitas saat ini.
4. Perusahaan bisa menetapkan strategi untuk memperbaiki kondisi produktivitas
dengan berpatokan pada kesenjangan produktivitas yang terdapat dalam tingkat
perencanaan dan yang mampu diukur.
5. Perusahaan bisa mendapatkan informasi terkait nilai produktivitasnya yang
dibandingkan dengan kompetitor lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output) dengan
pemasukan, penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu kegiatan dikatakan
meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil tambahan sebagai produk
sampingan atau by-product. Pendapat lain mengemukakan bahwa suatu organisasi
dikatakan produktif apabila mencapai tujuannya dan itu terjadi dengan mengubah
masukan menjadi pengeluran dengan biaya terendah. Produktivitas merupakan ukuran
kinerja termasuk efektivitas dan efesiensi.

Suatu organisasi atau perusahaan yang akan mampu bersaing dan dapat bertahan
dalam gelombang perubahan yang terus terjadi, yang sedang melanda dunia adalah
organisasi atau perusahaan yang memiliki produktivitas yang tinggi, yang mana hasil
dari pemasukanya (input), penjualannya lebih besar dibandingkan dengan biaya
pengeluarannya (output). Namun sebaliknya dengan organisasi yang memiliki tingkat
produktivitas yang rendah secara perlahan atau cepat akan runtuh atau kalah dari arena
pertandinganusaha.

3.2 Saran
Semoga dengan tersusunnya makalah ini mampu menambahkan pengetahuan bagi
kita semua. Dan juga harapan dari penulis bukan hanya sekedar dibaca melainkan juga
difahami dengan jelas. Walaupun penyusunan makalah yang berjudul “Produktivitas”
ini sudah dilakukan semaksimal mungkin dan sudah dapat diselesaikan, namun kritik,
dan saran tetap kami harapkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://accurate.id/bisnis-ukm/arti-produktivitas/.html

Anda mungkin juga menyukai