Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRODUKTIVITAS KERJA

Dosen Pengampu :
Dr. Ir. Hj. R. Sabrina, M.Si

DISUSUN OLEH :

Heru Musafa (2004300040)


Ananda Husna Siregar (2004300041)
M. Ali Darbi Hasibuan (2004300001)
Ridwan Alkhoiri (2004300028)

JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah Swt atas karunia-Nya
yang dilimpahkan kepada kami selaku hamba-Nya yang lemah hingga kami
akhirnya memperoleh kekuatan/kemampuan untuk dapat menyelesaikan makalah
ini dengan judul “PRODUKTIVITAS KERJA”
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah sederhana ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna baik isi maupun tata letak
desainnya, karena kami masih dalam proses tahap pembelajaran. Oleh karena itu
kritik dan saran dari dosen serta teman-teman sangatlah kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.
Kepada dosen pembimbing yang telah membantu dan memberikan ide-ide
serta dukungan dalam proses penyusunan makalah ini, kami ucapkan terimakasih
sebesar-besarnya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................. 3
BAB PENDAHULUAN............................................................................... 4
A. Latar Belakang............................................................................ 4
B. Rumusan Masalah....................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 6
A. Pengertian Produktivitas Kerja..................................................... 6
B. Faktor Yang Mempengaruhi Produktivitas Kerjaa...................... 8
C. Indikator Kerja............................................................................. 11
D. Produktivitas Dan Efisiensi Administrasi Dalam MSDM........... 11
E. Lingkungan Perbaikan Produktivitas............................................ 11
F. Meningkatkan Peranan Manajer Sumber Daya Manusia..............12
BAB III PENUTUP...................................................................................... 14
A. Kesimpulan.................................................................................. 14
B. Saran............................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 15

3
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Produktivitas kerja karyawan merupakan suatu akibat dari persyaratan
kerja yang harus dipenuhi oleh setiap karyawan. Persyaratan itu adalah
kesediaan karyawan untuk bekerja dengan penuh semangat dan tanggung
jawab. Seorang karyawan yang memenuhi persyaratan kerja adalah
karyawan yang dianggap mempunyai kemampuan, jasmani yang sehat,
kecerdasan dan pendidikan tertentu dan telah memperoleh keterampilan
untuk melaksanakan tugas yang bersangkutan dan memenuhi syarat yang
memuaskan diri dari segi kualitas dan kuantitas. Motivasi dan pengalaman
kerja yang baik dapat juga menunjang keberhasilan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Sebab melalui adanya dua faktor tersebut akan
meningkatkan tingkat produktivitas kerja yang tinggi sehingga menunjang
keberhasilan perusahaan. Sebaliknya jika tingkat produktivitas kerja
menurun akan menghambat perusahaan tersebut dalam mencapai
tujuannya.
Setiap perusahaan selalu menginginkan produktivitas dari setiap
karyawannya meningkat. Untuk mencapai hal tersebut, perusahaan harus
memberikan motivasi yang baik kepada seluruh karyawannya agar dapat
mencapai prestasi kerja dan meningkatkan produktivitas. Selain itu,
ditambah suatu pengalaman kerja yang dimiliki oleh para karyawannya,
akan memberikan suatu hubungan yang besar dalam upaya mecapai
tingkat produktivitas yang tinggi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu produktivitas?
2. Apa faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja?
3. Apa saja indikator produktivitas kerja?
4. Apa itu motivasi kerja?

4
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari produktivitas
2. Untuk mengetahui jenis-jenis motivasi
3. Untuk mengetahui teori-teori motivasi
4. Untuk mengetahui apa itu motivasi kerja

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Produktivitas
Produktivitas secara umum diartikan sebagai hubungan antara keluaran
(barang-barang atau jasa) dengan masukan (tenaga kerja, bahan, uang).
Produktivitas adalah ukuran efesiensi produktif. Suatu perbandingan antara hasil
keluaran dan masukan. Masukan sering dibatasi dengan tenaga kerja, sedangkan
keluaran diukur dalam ke satuan fisik, bentuk dan nilai.
Pengertian produktivitas menurut Melayu S.P Hasibuan, produktivitas kerja
merupakan rasio antara hasil kegiatan (output) dan segala pengorbanan atau biaya
untuk mewujudkan hasil tersebut (input)
Menurut George J. Washin, produktivitas mengandung dua konsep utama,
yaitu efisiensi dan efektivitas. Efisiensi mengkur tingkat sumber daya baik
manusia, keuangan, maupun alam yang dibutuhkan untuk memenuhi tingkat
pelayanan yang dikehendaki, efektivitas mengukur hasil mutu pelayanan yang
dicapai.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, jelas bahwa produktivitas
merupakan perbandingan antara hasil kerja dengan bahan, waktu, dan tenaga
yang digunakan dalam memproduksi barang atau jasa dengan menggunakan
sumber-sumber yang ada secara efektif dan efisien, tetapi tetap menjaga mutu
barang atau jasa yang dihasilkan.
Dalam kaitannya dengan tenaga kerja, makan produktivitas tenaga kerja
merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga
kerja per satuan waktu. Faktor manusia telah menjadi fokus penghargaan dunia
sejak abad ke 18 yang populer dengan penerapan ilmu perilaku manusia, oleh
karena itu produktivitas tidak dilihat sebagai konsep produksi dan ekonomi saja,
yang melupakan kepentingan tenaga kerja dan lingkungan.
Tenaga kerja dapat mengolah sumber daya alam yang terbatas dengan diiringi
produktivitas tenaga kerja yang tinggi sehingga dapat tercapai pemenuhn
ketentuan pembangunan dengan berbagai kahlian yang dimiliki. Setiap
perusahaan tentu berharap memiliki produktivitas kerja yang tinggi, efisien, dan
efektif. Manfaat praktis dalam pengukuran produktivitas adalah dalam
menentukan pembayaran atau upah bagi para pekerja yang benar-benar
berprestasi dengan yang kurang berprestasi dalam melaksanakan tugasnya.

6
Peningkatan produktivitas pada dasarnya adalah usaha yang dilakukan terhadap
faktor-faktor masukan dengan cara penambahan atau peningkatan sumber daya
yang ada.
Menurut Sudriamunawar (dalam Novianti. 2006 : 18) pada dasarnya
pengukuran produktivitas mempunyai berbagai dimensi sesuai dengan tujuan dan
pengukuran yang bersangkutan. Sehubungan dengan itu, maka keadaan
produktivitas yang baik atau meningkat akan terlihat dari ada atau tidaknya
faktor-faktor seperti kecakapan, kematangan bawahan, situasional dan
lingkungan.
Produktivitas kerja memerlukan perubahan sikap mental yang dilandasi kerja
hari ini harus lebih baikdari hari kemarin, dan cara kerja hari esok lebih baik dari
hari ini. Peningkatan produktivitas dilakukan oleh pribadi dinamis dan kreatif.
Produktivitas kerja merupakan sikap mental. Sikap mental yang selalu mencari
perbaikan terhadap apa yang telah ada. Suatu keyakinan bahwa seseorang dapat
melakukan pekerjaan lebih baik dari hari ini dari pada hari kemarin dan hari esok
lebih baik hari ini. Sikap yang demikian akan mendorong seseorang untuk tidak
cepat merasa puas, akan tetapi harus mengembangkan diri dan meningkatkan
kemampuan kerja dengan cara selalu mencari perbaikan-perbaikan dan
peningkatan.
Produktivitas dihasilkan dari kapasitas SDM dalam menggunakan alat kerja,
metode kerja, modal kerja, bahan buku, dan informasi dengan rasio produktifitas
dapat digunakan untuk :
a) Mengetahui kemampuan manajemen mencapai tujuan (gaol) dan sasaran
(objective) organisasi
b) Membandingkan prestasi dengan prestasi organisasi sejenis
c) Mengetahui arah kecendrungan (trends) kinerja organisasi
Dimensi waktu dapat dijadikan sebagai tolal ukur mengetahui tingkat
produktivitas, hal ini disebabkan dimensi waktu merupakan faktor berada
diluar pengendalian manusia, sehingga objektivitasnya sangat baik. Di
dalam suatu prosese produksi barang atau jasa, makin sedikit waktu yang
digunakan untuk memproses produk yang sama, berarti produktivitasnya
makin tinggi.

7
B. Faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja
Produktivitas tenaga kerja menunjukkan kemampuan seorang tenaga kerja atau
pekerja untuk menghasilkan jumlah output dalam satu satuan waktu tertentu.
Produktifitas tenaga kerja tersebut dapat merupakan efisiensi pemanfaatan tenaga
kerja. Hal ini mengingat bahwa secara nyata, seorang pekerja dalam melakukan
pekerjaannya belum tentu memanfaatkan seluruh kemampuan yang dimilikinya.
Produktivitas tenaga kerja adalah pencerminan dari mutu tenaga kerja jika hal-
hal lain dianggap tetap sama. Menurutnya, perubahan (peningkatan) produktivitas
kerja dapat terjadi karena pengaruh beberapa hal yaitu : (Kasnawi,2006)
1) Sumber daya alam yang tersedia dalam jumlah yang lebih besar atau
mutu yang lebih baik.
2) Sumber daya modal fisik tersedia dalam jumlah yang lebih banyak atau
mutu yang lebih baik.
3) Mutu modal manusia itu sendiri yang meningkat.
4) Kondisi dan lingkungan kerja yang lebih baik.
Sedangkan menurut Ambar Teguh Sulistyani dan Rosidah (2003) faktor yang
menentukan besar kecilnya produktivitas kerja antara lain :
- Knowledge
- Skills
- Abilities
- Attitude
Adapun penjelasan dari kutipan di atas yaitu sebagai berikut :
Pengetahuan merupakan akumulasi hasil proses pendidikan baik yang diproleh
secara formal maupun nonformal yang memberikan kontribusi pada seseorang
didalam memecahkan masalah, daya cipta termasuk dalam melakukan atau
menyelesaikan pekerjaan. Dengan pengetahuan yang luas dan pendidikan yang
tinggi, seorang pegawai diharapkan mampu melakukan pekerjaan dengan baik
dan produktif.
Keterampilan adalah kemampuan dan penguasaan teknis opesional mengenai
bidang tertentu, yang bersifat kekaryaan. Keterampilan berkaitan dengan
kemampuan seseorang untuk melaksanakan atau menyelesaikan pekerjaan-
pekerjaan yang bersifat teknis. Dengan keterampilan diharapkan mampu
menyelesaikan pekerjaan secara produktif.

8
Abilities atau kemampuan berbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki
oleh seorang pegawai. Pengetahuan dan keterampilan termasuk faktor pembentuk
kemampuan. Dengan demikian apabila seorang mempunyai pengetahuan dan
keterampilan yang tinggi, diharapkan memiliki ability yang tinggi pula.
Attitude merupakan kebiasaan yang terpolakan. Jika yang kebiasaan yang
terpolakan tersebut memiliki implikasi positif dalam hubungannya dengan
perilaku pekerjaan maka akan menggantungkan. Artinya apabila kebiasaan-
kebiasaan pegawai adalah baik, maka hal tersebut dapat menjamin perilaku kerja
yang baik pula, dengan kondisi pegawai tersebut, maka produktivitas dapat
dipastikan dapat terwujud.
Menurut Anogara dan Suyati (1995 : 71-73) ada banyak faktor yang
mempengaruhi produktivitas, antara lain :
1) Pendidikan
Pada umumnya seseorang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan
mempunyai produktivitas kerja yang lebih baik. Karena dengan bekal
pendidikan, maka orang akan lebih mudah dalam mempelajari hal-hal
yang bersifat baru dalam suatu sistem kerja
2) Motivasi
Pimpinan harus perlu mengetahui dan memahami motivasi kerja dari
setiap karyawan.dengan memotivasi itu maka pimpinan dapat
membimbing dan mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik.
3) Disiplin kerja
Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan seseorang atau kelompok yang
senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi segala peraturan
yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dibina melalui latihan-latihan
antara lain dengan bekerja menghargai waktu dan biaya yang akan
memberikan pengaruh positif terhadap proktivitas kerja karyawan.
4) Keterampilan
Keterampilan banyak pengaruhnya terhadap produktivitas kerja
karyawan. Keterampilan karyawan dalam perusahaan dapat ditingkatkan
dengan kursus-kursus, latihan dan lain-lain.
5) Sikap etika kerja
Sikap seseorang atau kelompok orang dalam membina hubungan yang
serasi, selaras dan seimbang di dalam kelompok itu snediri maupun

9
kelompok lain sehingga tercipta hubungan yang serasi, selaras dan
seimbang antara perilaku dalam proses produksi akan meningkatkan
produktivitas kerja.
6) Gizi dan kesehatan
Daya tahan tubuh seseorang biasanya dipengaruhi oleh gizi dan makanan
yang dikonsumsinya setiap hari. Gizi yang baik akan mempengaruhi
kesehatan karyawan, dan semua ini akan berpengaruh terhadap
produtivitas kerja.
7) Tingkat penghasilan
Dengan penghasila yang cukup, akan memberikan semangat kerja
karyawan bagi setiap karyawan untuk memacu prestasi sehingga
produktivitas kerja karyawan akan tercapai
8) Lingkungan kerja
Lingkungan kerja disini termasuk hubungan antara karyawan, hubungan
dengan pimpinan, suhu serta lingkungan kerja
9) Teknologi
Dengan adanya kemajuan teknologi meliputi peralatan yang semakin
otomatis dan canggih, yang bisa mendukung tingkat produksi dan
mempermudah manusia dalam melaksanakan kerjanya.
10) Sarana produksi
Faktor-faktor produksi harus memadai dan saling mendukung dalam
proses produksi.
11) Jaminan sosial
Perhatian dan pelayanan perusahaan kepada setiap karyawan, menunjang
kesehatan dan keselamatan. Dengan harapan agar karyawan semakin
bergairah dan mempunyai semangat untuk kerja.
12) Manajemen
Dengan adanya manajemen yang baik, maka karyawan akan terorganisasi
dengan baik pula. Sehingga produktivitas kerja karyawan tercapai.
13) Kesempatan berprestasi
Setiap orang dapat mengembangkan potensi yang ada pada dirinya,
dengan diberikan kesempatan berprestasi, maka karyawan akan
meningkatkan produktivitas kerjanya.

10
C. Indikator produktivitas kerja
Menurut Simamora (2004:612) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
digunakan dalam pengukuran produktivitas kerja meliputi kualitas kerja,
kuantitas kerja dan ketepatan waktu. Dalam penelitian ini peneliti mengukur
produktivitas kerja dengan menggunakan indikator-indikator di bawah ini :
1) Kualitas kerja adalah merupakan suatu hasil yang dicapai oleh karyawan
dalam jumlah tertentu dengan perbandingan standar yang ada atau
ditetapkan oleh perusahaan.
2) Kualitas kerja merupakan suatu standar hasil yang berkaitan dengan mutu
dari suatu produk yang dihasilkan oleh karyawan dalam hal ini
merupakan suatu kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan
secara teknis dengan perbandingan standar yang ditetapkan oleh
perusahaan.
3) Ketetapan waktu merupakan tingkat suatu aktivitas diselesaikan pada
setiap awal waktu yang telah ditentuksn, dilihat dari sudut koordinasi
dengan hasil output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk
aktivitas lain. Ketepatan waktu diukur dari persepsi karyawan terhadap
suatu aktivitas yang disediakan awal waktu sampai menjadi output.
D. Produktivitas dan efesiensi administrasi dalam MSDM sektor publik
Daya tangkap pemerintah terhadap dorongan nilai efisiensi administrasi telah
menyebabkan tumbuhnya usaha-usaha untuk meningkatkan produktivitas para
pegawai pemerintah. Tetapi sikap pihak pemerintah ini dibayangi oleh persaingan
nilai-nilai yang sering memperlemah semangat semula untuk produktif. Efisiensi
administrasi berselisih dengan nilai-nilai keadilan sosial dan hak-hak pegawai.
Untuk dapat menjangkau produktivitas dan efisiensi yang tinggi perlu diadakan
penataan kembali, terutama penataan MSDM. Upaya untuk meningkatkan
produktivitas dapat dilakukan melalui tiga rentetan proyek yaitu operasi-operasi,
teknologi dan kepegawaian *personalia).
E. Lingkungan perbaikan produktivitas
Bidang-bidang yang berkaitan dengan program-program peningkatan atau
perbaikan produktivitas antara lain adalah yang pertama mencakup dinamika
perubahan-perubahan di dalam struktur organisasi, kedua mencakup proses-

11
proses dalam manajemen sumber daya manusia dan ketiga mencakup prosedur –
prosedur pelaksanaan MSDM.
Lingkup perbaikan produktivitas menurut Gomes (1995) adalah :
1) Fleksibilitas dalam melakukan prosedur-prosedur palayanan sipil
2) Sentralisasi manajemen yang mendukung pelayanan, seperti
mengetik,daftar gaji, dan pembelian
3) Desentralisasi yang terpilih atau reorganisasi ke dalam unit-unit yang
sama
4) Pemakaian yang meningkat mengenai ukuran-ukuran kinerja dan standar
standar kerja untuk memonitor produktivitas
5) Penggunaan modal-modal keputusan ekonomi rasionalis untuk
menjadwalkan dan masalah-masalah konservasi energi lainnya.
Setiap organisasi pada umumnya ingin memperbaiki kinerja dengan cara
melakukan perbaikan produktivitas, namun usaha tersebut tidak selalu berhasil.
(Blecher 1987 : 14) mengungkapkan adanya kesukaran dalam melaksanakan
perbaikan produktivitas karena hal-hal berikut :
1) Perintah dari manajemen puncak
2) Defenisi dan rasional tidak jelas
3) Komitmen dari atas rendah
4) Perangkap pengangkatan koordinator
5) Kegagalan mengukur kesiapan organisasi
6) Pengukuran menggantung
7) Ketidakjelasan tanggung jawab dan akuntabilitas rendah
8) Menyenangkan dengan teknik
F. Meningkatkan peran manajer sumber daya manusia di sektor publik demi
peningkatan produktivitas
Yang bisa dilakukan oleh intervensi oleh manajer dalam upaya meningkatkan
produktivitas adalah melalui motivasi. Perbaikan produktivitas berkaitan
langsung dengan motivasi pegawai. Berbagai program yang diperkirakan mampu
mewujudkan tujuan peningkatan motivasi tersebut antara lain :
a) Work incentives
b) Job design
c) Job-related performance assesment
d) Realistic training goals and workable designs

12
e) Alternative work schedules
Program-program untuk mendorong motivasi harus didukung oleh
pengetahuan mengenai keuangan, harus mampu menaksir dampak keuangan dari
hasil-hasil program. Biaya program pelatihan pegawai baru, dan waktu yang
terpakai untuk itu, justru harus diperhitungkan secara matang oleh manager.
Wawancara-wawancara yang realistik mengenai pekerjaan perlu diperhatikan
agar terhindar dari penerimaan pekerja-pekerja yang tidak berkualitas, dan tidak
bertahan lama. Pengetahuan mengenai bagaimana mempertahankan pekerja yang
baik dan berkualitas, dan bagaimana mengurangi pergantian yang terus-menerus,
perlu dimiliki manajer agar terhindar dari biaya-biaya kerugian

13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Produktivitas merupakan perbandingan antara biaya hasil keluaran (output)
dengan pemasukan. Penjualan atau pendapatan (input). Produktivitas suatu
kegiatan dikatakan meningkat apabila pengembangan program memberikan hasil
tambahan sebagai produk sampingan atau by-product.
Produktivitas ditentukan oleh beberapa faktor penentu diantaranya sikap kerja
karyawan, manajemen produktivitas, efisiensi tenaga kerja, pengetahuan,
keterampilan, kamampuan dan kebiasaan karyawan. Diharapkan faktor-faktoe
tersebut dapat menentukan tingkat produktivitas karyawan, dalam hal ini fungsi
manajemen sangat berperan dalam menentukan produktivitas yaitu dengan cara
melaksanakan program atau aktivitas manajemen sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
B. Saran
Demikian yang saya dapat paparkan mengenai produktivitas kerja dan yang
berkaitan dengannya, tentunya masih memiliki banyak kekurangan. Maka dari
itu, saya berharap pembaca dan penyimak memberikan kritik dan saran yang
membangun demi sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini berguna
khususnya bagi para penyusun dan umumnya bagi pihak yang terkait

14
DAFTAR PUSTAKA

Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:


Andi Offset

15

Anda mungkin juga menyukai