Makalah Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Kebijakan dan Strategi SDM
Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga makalah ini dapat tersusun
hingga selesai. Sholawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada junjunan
alam nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat serta pengikutnya hingga akhir
zaman.
Tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu sebagai salah satu tugas dalam
Mata Kuliah Kebijakan dan Strategi SDM. Kami menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
kami harapkan, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT dan
Ibu Dr.Hj.Silvy Sondari G.S.Sos.,MM selaku dosen Mata Kuliah Kebijakan dan
Strategi SDM. yang telah membimbing kami, serta pihak yang telah kami jadikan
sebagai referensi dalam pembuatan makalah ini sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan tepat waktu.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Identifikasi Masalah
1. Apa Pengertian Penilaian Kinerja ?
2. Apa Tujuan dan Manfaat Penilaian Kinerja bagu perusahaan ?
3. Apa saja Metode Penilaian Kinerja ?
4. Bagaimana tahapan-tahapan Penilaian Kinerja dalam perusahaan?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
membentuk serangkaian asumsi dan harapan mereka sendiri yang sering agak
berbeda, perbedaan-perbedaan ini yang akhirnya berpengaruh pada tingkat
kinerja. Kinerja adalah hasil seseorang secara keseluruhan selama periode
tertentu di dalam melaksanakan tugas, seperti standar hasil kerja, target atau
sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati
bersama. (Rivai & Basri, 2004: 14).
Menurut Robbins (1996) yang dikutip oleh Rivai dan Basri dalam bukunya
yang berjudul performance apprasial, pada halaman 15 menyatakan bahwa ada
tiga kriteria dalam melakukan penilaian kinerja individu yaitu: Tugas individu,
Perilaku individu, Ciri individu.
4
BAB III
PEMBAHASAN
5
B. Tujuan dan manfaat Penilaian Kinerja
Schuler dan jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya
manusia edisi keenam, jilid kedua pada tahun 1996 menjelaskan bahwa
sebuah studi yang dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh
macam tujuan informasi kinerja yang berbeda-beda, yang dapat
dikelompokkan dalam empat macam kategori, yaitu:
6
1. Meningkatkan motivasi.
2. Meningkatkan kepuasan hidup.
3. Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.\
4. Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
5. Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar.
6. Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar,
membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
7. Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas .
8. Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.
9. Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana
mereka mengatasinya.
10. Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu untuk
dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut.
11. Adanya pandangan yang lebih jelas tentang konteks pekerjaan.
12. Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun
dorongan atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita
karyawan.
13. Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja (Rivai & Basri, 2004 :
60) adalah:
1. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasikan kecenderungan
kinerja karyawan untuk perbaikan manajeman selanjutnya.
2. Kesempatan untuk mengembangkan suatu pandangan umum tentang
pekerjaan individu dan departemen yang lengkap.
3. Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik
untuk pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya.
4. Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi.
5. Peningkatan kepuasan kerja .
7
6. Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa
grogi, harapan, dan aspirasi mereka.
7. Menigkatkan kepuasan kerja baik terhadap karyawan dari para manajer
maupun dari para karyawan.
8. Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan
memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka
dapat memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.
9. Meningkatkan rasa harga diri yang kuat diantara manajer dan juga para
karyawan, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan
ide para manajer.
10. Sebagai media untuk mengurangi kesejangan antara sasaran individu
dengan sasaran kelompok atau sasaran departemen SDM atau sasaran
perusahaan.
11. Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan pada karyawan apa
yang sebenarnya diingikan oleh perusahaan dari para karyawan sehingga
para karyawan dapat mengukur dirinya, menempatkan dirinya, dan
berjaya sesuai dengan harapan dari manajer.
12. Sebagai media untuk menigkatkan interpersonal relationship atau
hubungan antara pribadi antara karyawan dan manajer.
13. Dapat sebagai sarana menimgkatkan motivasi karyawan dengan lebih
memusatkan perhatian kepada mereka secara pribadi.
14. Merupakan kesempatan berharga bagi manajer agar dapat menilai
kembali apa yang telah dilakukan sehingga ada kemungkinan merevisi
target atau menyusun prioritas kembali.
15. Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi atau perubahan tugas
karyawan.
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai & Basri, 2004 : 62) antara
lain:
8
1. Perbaikan seluruh simpul unit-unit yang ada dalam perusahaan
karena:Komunikasi menjadi lebih efektif mengenai tujuan perusahaan
dan nilai budaya perusahaan, Peningkatan rasa kebersamaan dan
loyalitas, Peningkatan kemampuan dan kemauan manajer untuk
menggunakan keterampilan dan keahlian memimpinnya untuk
memotivasi karyawan dan mengembangkan kemauan dan keterampilan
karyawan.
2. Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan
oleh masing-masing karyawan.
3. Meningkatkan kualitas komunikasi;
4. Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan;
5. Meningkatkan keharmonisan hubungan dalam pencapaian tujuan
perusahaan;
6. Peningkatan segi pengawasan melekat dari setiap kegiatan yang
dilakukan oleh setiap karyawan;
7. Harapan dan pandangan jangka panjang dapat dikembangkan;
8. Untuk mengenali lebih jelas pelatihan dan pengembangan yang
dibutuhkan;
9. Kemampuan menemu kenali setiap permasalahan;
10. Sebagai sarana penyampaian pesan bahwa karyawan itu dihargai oleh
perusahaan;
11. Budaya perusahaan menjadi mapan. Setiap kelalaian dan ketidakjelasan
dalam membina sistem dan prosedur dapat dihindarkan dan kebiasaan
yang baik dapat diciptakan dan dipertahankan. Berita baik bagi setiap
orang dan setiap karyawan akan mendukung pelaksanaan penilaian
kinerja, mau berpartisipasi secara aktif dan pekerjaan selanjutnya dari
penilaian kinerja akan menjadi lebih baik;
12. Karyawan yang potensil dan memungkinkan untuk menjadi pimpinan
perusahaan atau sedikitnya yang dapat dipromosikan menjadi lebih
mudah terlihat, mudah diidentifikasikan, mudah dikembangkan lebih
lanjut, dan memungkinkan peningkatan tanggung jawab secara kuat;
9
13. Jika penilaian kinerja ini telah melembaga dan keuntungan yang
diperoleh perusahaan menjadi lebih besar, penilaian kinerja akan menjadi
salah satu sarana yang paling utama dalam meningkatkan kinerja
perusahaan.
10
tidak dilakukan dengan waktu yang pasti kemudian penilai mengulasnya
dengan karyawan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
6. Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS) adalah metode penilaian kinerja
yang membidik pada kombinasi insiden kritis dan peringkat (quantified
ratings) dengan menggunakan skala yang menggambarkan secara spesifik
tentang kinerja yang baik dan buruk.
7. Management by Objectives (MBO), dilakukan dengan cara menetapkan
tujuan spesifik setiap karyawan yang dapat diukur perkembangannya
secara periodik.
8. Electronic Performance Monitoring, dilakukan melalui pengawasan secara
elektronik. Dengan metode ini, dihasilkan data terkomputerisasi seorang
karyawan per hari dan kinerjanya.
11
artinya manajemen harus mendapatkan feedback dari karyawannya
mengenai standar kinerja yang ditetapkan untuknya.
12
antara standar kinerja dengan kinerja aktual karyawan dan telah
dikomunikasikan dengan baik antara kedua pihak, maka pihak
perusahaan maupun karyawan harus mengambil tindakan untuk
memperbaiki kinerjanya.
13
Contoh 2
14
BAB IV
KESIMPULAN
Penilaian kinerja disebut juga sebagai evaluasi karyawan, tinjauan kinerja, dan
penilaian hasil. Penilaian kinerja merupakan hasil dari suatu penilaian yang
sistematik dan didasarkan pada kelompok indikator kinerja kegiatan yang berupa
indikator-indikator input, output, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian kinerja
merupakan metode mengevaluasi dan menghargai kinerja yang paling umum
digunakan. Penilaian kinerja merupakan metode mengevaluasi dan menghargai
kinerja yang paling umum digunakan. Efektifitas dari penilaian kinerja diatas yang
dikategorikan dari dua puluh macam tujuan penilaian kinerja ini tergantung dalam
sasaran bisnis strategis yang ingin dicapai. Setiap kelalaian dan ketidakjelasan
dalam membina sistem dan prosedur dapat dihindarkan dan kebiasaan yang baik
dapat diciptakan dan dipertahankan.
Dengan beberapa metode yang digunakan untuk melakukan penilaian kinerja pada
karyawan. Dan tahapan - tahapan untuk penilai kinerja yang mana Manajer harus
menentukan prestasi, keterampilan maupun output apa yang akan dievaluasi.
Karena Standar yang samar-samar ini tidak dapat menegaskan standar kinerja
dengan jelas. Setelah standar kinerja ditetapkan, perlu dikomunikasikan kepada
masing-masing karyawan sehingga mereka mengetahui apa yang perusahaan
harapkan dari mereka. Komunikasi harus bersifat dua arah, artinya manajemen
harus mendapatkan feedback dari karyawannya mengenai standar kinerja yang
ditetapkan untuknya. Dengan mengukur kinerja nyata atau aktual kinerja
berdasarkan informasi-informasi yang tersedia dari berbagai sumber seperti
pengamatan, laporan statistik, laporan lisan maupun laporan tertulis.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ismi, Dkk. (2015). Pengaruh Penilaian Kinerja Terhadap Kepuasan Kerja Dan
Prestasi Kerja. Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/86096-Id-
Pengaruh-Penilaian-Kinerja-Terhadap-Kepu.Pdf. Vol. 24(2).
Evita, Dkk. (2017). Penilaian Kinerja Karyawan Dengan Menggunakan Metode
Behaviorally Anchor Rating Scale Dan Management By Objectives.
Https://Media.Neliti.Com/Media/Publications/164390-Id-Penilaian-Kinerja-
Karyawan-Dengan-Menggu.Pdf. Vol.9 (1), 18- 32
Riadi, Muchlisi. 2020. Penilaian Kinerja Pengertian, Tujuan, Kriteria Dan
Metode.[Online].Tersedia.Https://Www.Kajianpustaka.Com/2020/03/Penila
ian-Kinerja-Pengertian-Tujuan-Kriteria-Dan-Metode.Html.(Diakses Tanggal
14 November 2021).
_2020. Performance Appraisal : Definisi, Tujuan, Metode, Tahapan + Contoh.
[Online]. Tersedia. Https://Www.Karyaone.Co.Id/Blog/Performance-
Appraisal/. (Diakses Tanggal 14 November 2021).
16