“ PENILAIAN KINERJA “
DOSEN PENGAJAR :
DISUSUN OLEH :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, puji
syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya sehingga kami dapat merampungkan penyusunan makalah Penilain Kinerja. .
Penyusunan makalah semaksimal mungkin kami upayakan dan didukung bantuan berbagai
pihak, sehingga dapat memperlancar dalam penyusunannya. Untuk itu tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak dan sumber yang telah membantu kami
dalam merampungkan makalah ini.
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa dan aspek lainnya. Oleh karena itu, dengan
lapang dada kami membuka selebar-lebarnya pintu bagi para pembaca yang ingin memberi
saran maupun kritik demi memperbaiki makalah ini. Akhirnya penyusun sangat
mengharapkan semoga dari makalah sederhana ini dapat diambil manfaatnya dan besar
keinginan kami dapat menginspirasi para pembaca untuk mengangkat permasalahan lain yang
relevan pada makalah-Makalah selanjutnya
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian penilaian kinerja?.........................................................
B. penilaian kinerja dalam perspektif syariah?..............................................................
C. Tujuan penilaian kinerja?............................................................
D. Elemen penilaian kinerja?..............................................................
E. Proses penyusunan penilaian kinerja?.............................................................
F. metode penilaian kinerja?.........................................................
G. masalah dalam penilaian kinerja?.................................................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan……………………………………..…………..............
B. Kritik dan Saran……...……………..................................................
Daftar Pustaka.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber daya manusia merupakan salah satu sumber keunggulan kompetitif dan
elemen kunci yang penting untuk meraih kesuksesan dalam bersaing untuk mencapai
tujuan.Oleh karena itu, pengelolaan sumber daya manusia bagi organisasi hal yang
penting bagi pelayanan kepada masyarakat.Sumber daya manusia adalah bagian dari
manajemen.Yang merupakan unsur manajemen yang di dalamnya terdapat tenaga
kerja pada perusahaan. Manusia selalu aktif dan dominan dalam setiap kegiatan
organisasi, karena manusia menjadi perencana, pelaku dan penentu terwujudnya
tujuan organisasi.
Tujuan tidak mungkin terwujud tanpa peran aktif karyawan meskipun alat-alat
yang dimiliki perusahaan begitu canggihnya.Alat-alat canggih yang dimiliki
perusahaan tidak ada manfaatnya bagi perusahaan.Jika peran aktif karyawan tidak
diikut sertakan.Mengatur karyawan adalah sulit dan kompleks, karena mereka
mempuyai pikiran, perasaan, status, keinginan, dan latar belakang yang heterogen
yang dibawa ke dalam organisasi.Karyawan tidak dapat diatur dan dikuasai
sepenuhnya seperti mengatur mesin, modal, atau gedung.
Dalam upaya mengatasi permasalahan yang kompleks ini, manajemen dapat
melakukan perbaikan ke dalam, salah satunya melalui pengembangan SDM.
Perbaikan kondisi internal ini sekaligus bertujuan untuk memperkuat diri dan
meningkatkan daya tahan dalam menghadapi persaingan lokal dan global yang pasti
akan semakin ketat.
B. Rumusan masalah
1. apa pengertian penilaian kinerja
2. Apa penilaian kinerja dalam perspektif syariah
3. Apa tujuan penilaian kinerja
4. Elemen penilaian kinerja
5. Bagaimana proses penyusunan penilaian kinerja
6. Apa saja metode penilaian kinerja
7. Masalah dalam penilaian kinerja
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian penilaian kinerja
2. Untuk mengetahui penilaian kinerja dalam perspektif syariah
3. Untuk mengetahui tentang tujuan penilaian kinerja
4. Untuk mengetahui elemen-elemen penilaian kinerja
5. Untuk mengetahui proses penyusunan penilaian kinerja
6. Untuk mengetahui metode-metode penilaian kinerja
7. Untuk mengetahui masalah dalam penilain kinerja
BAB II PEMBAHASAN
Menurut Ilmu Ekonomi Islam Pada tinjauan teori telah dijelaskan mengenai
definisi kinerja merupakan tingkat keberhasilan yang diraih oleh pegawai dalam
melakukan suatu aktivitas kerja dengan merujuk kepada tugas yang harus
dilakukannya. Sedangkan penilaian prestasi kerja ialah proses untuk mengukur
prestasi kerja karyawan berdasarkan peraturan yang telah ditetapkan, dengan cara
membandingkan sasaran (hasil kerja) dengan persyaratan deskripsi pekerjaan yaitu
standard pekerjaan yang telah ditetapkan selama periode tertentu. Standard kerja
tersebut dapat dibuat baik secara kualitatif maupun kuantitatif.Berdasarkan definisi
kinerja dan penilaian kinerja tersebut dapat diklasifikasikan menjadi
Dalam Islam, Allah pasti akan menilai semua perbuatan manusia. Allah akan
menghitung usaha dan amalan umatnya yang berusaha dan beramal. Mereka akan
dapat melihat bagaimana hasil usaha dan menerima balasan atas usaha dan amal yang
mereka perbuat. Allah akan memberikan nasib baik dan beruntung bagi hamba-Nya
yang mau bersungguh-sungguh dalam berusaha. Hasil yang didapatkan seseorang
adalah berasal dari usaha-usaha baik yang mereka lakukan dalam rangka meraih apa
yang mereka mohonkan. Hal ini bukan saja merupakan hasil atas doa yang tulus saja
tetapi juga kesungguhan bekerja serta kesucian akidah. Dalam kaitannya dengan
kinerja dan penilaian kinerja menurut ajaran Islam, dapat disimak bagaimana perintah
Alquran dan Hadis Rasulullah saw.
Penilaian kerja dalam pandangan Islam harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang
diajarkan Alquran yaitu, keadilan, kompetensi, kejujuran, usaha, insiatif, pengalaman
kerja, dan kreativitas individu.Islam menilai kinerja religius seseorang dengan melihat
beberapa indikator antara lain, niat bekerjanya karena Allah; menerapkan
kaidah/norma/syariah secara kaffah dalam bekerja motivasi bekerja adalah spiritual
dengan mencari keberuntungan di dunia dan akhirat; menerapkan asas efisiensi dan
manfaat dengan tetap menjaga kelestarian hidup; menjaga keseimbangan antara
mencari harta dengan beribadah; bersyukur kepada Allah dengan cara tidak
konsumtif, mengeluarkan zakat, infak dan shodaqoh; serta menyantuni anak yatim dan
fakir miskin.
Dalam pandangan Islam, bekerja merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan,
mulai dari niat bekerja yaitu tidak hanya mencari kelimpahan materi di dunia tetapi
juga mencari pahala untuk dikhirat nanti. Niat ini akan berkorelasi dengan usaha yang
dilakukan seorang individu. Ketika niat bekerja adalah ibadah maka di dalamnya
sudah terkandung dua tujuan yaitu memenuhi kebutuhan jasmani dan kebutuhan
rohani atau kebutuhan materiil dan non-materiil. Karena tujuan bekerja tidak semata-
mata mencari kelimpahan materi maka effort yang dikeluarkan tidak hanya dalam
bentuk kekuatan fisik tetapi juga kekuatan non fisik (doa), maka output dari kerja
adalah sikap kerja yang terbingkai dengan rasa tawakal. Artinya, ketika seorang
individu sudah bekerja dengan seluruh kemampuannya, kemudian hasil dari kerja
tidak seluruhnya sesuai dengan harapannya maka ia akan tetap menerima hasil kerja
dengan rasa syukur. Ia tidak akan memelihara rasa kecewa yang berkepanjangan,
karena ia tahu persis bahwa manusia hanya wajib berusaha dan Allahlah yang
menentukan hasilnya.
Schuler dan jackson dalam bukunya yang berjudul Manajemen sumber daya manusia
edisi keenam, jilid kedua pada tahun 1996 menjelaskan bahwa sebuah studi yang
dilakukan akhir-akhir ini mengidentifikasi ada dua puluh macam tujuan informasi
kinerja yang berbeda-beda, yang dapat dikelompokkan dalam empat macam kategori,
yaitu:
1. Evaluasi yang menekankan perbandingan antar-orang.
2. Pengembangan yang menekankan perubahan-perubahan dalam diri seseorang
dengan berjalannya waktu.
3. Pemeliharaan sistem.
4. Dokumentasi keputusan-keputusan sumber daya manusia bila terjadi
peningkatan.
Efektifitas dari penilaian kinerja diatas yang dikategorikan dari dua puluh macam
tujuan penilaian kinerja ini tergantung dalam sasaran bisnis strategis yang ingin
dicapai. Oleh sebab itu penilaian kinerja diintegrasikan dengan sasaran-sasaran
strategis karena berbagai alasan (Schuler&Jackson ,1996 : 48), yaitu:
1. Mensejajarkan tugas individu dengan tujuan organisasi yaitu, menambahkan
deskripsi tindakan yang harus diperlihatkan karyawan dan hasil-hasil yang
harus mereka capai agar suatu strategi dapat hidup.
2. Mengukur kontribusi masing-masing unut kerja dan masing-masing karyawan.
3. Evaluasi kinerja memberi kontribusi kepada tindakan dan keputusan-
keputusan administratif yang mempetinggi dan mempermudah strategi.
4. Penilaian kinerja dapat menimbulkan potensi untuk mengidentifikasi
kebutuhan bagi strategi dan program-program baru.
D. Elemen penilaian kinerja
Elemen-elemen utama dalam sistem
Penilaian kinerja yang baik adalah yang mampu untuk menciptakan gambaran yang
tepat mengenai kinerja pegawai yang dinilai. Penilaian tidak hanya ditujukan untuk
menilai dan memperbaiki kinerja yang buruk, namun juga untuk mendorong para
pegawai untuk bekerja lebih baik lagi. Berkaitan dengan hal ini, penilaian kinerja
membutuhkan standar pengukuran, cara penilaian dan analisa data hasil pengukuran,
serta tindak lanjut atas hasil pengukuran. Elemen-elemen utama dalam sistem
penilaian kinerja Werther dan Davis (1996:344) adalah:
1. Performance Standard
Penilaian kinerja sangat membutuhkan standar yang jelas yang dijadikan tolok
ukur atau patokan terhadap kinerja yang akan diukur. Standar yang dibuat tentu
saja harus berhubungan dengan jenis pekerjaan yang akan diukur dan hasil yang
diharapkan akan terlihat dengan adanya penilaian kinerja ini.
Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam menyusun standar penilaian kinerja
yang baik dan benar yaitu:
1) Validity adalah keabsahan standar tersebut sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dinilai. Keabsahan yang dimaksud di sini adalah standar tersebut memang
benar-benar sesuai atau relevan dengan jenis pekerjaan yang akan dinilai
tersebut.
2) Agreement berarti persetujuan, yaitu standar penilaian tersebut disetujui dan
diterima oleh semua pegawai yang akan mendapat penilaian. Ini berkaitan
dengan prinsip validity di atas.
3) Realism berarti standar penilaian tersebut bersifat realistis, dapat dicapai oleh
para pegawai dan sesuai dengan kemampuan pegawai.
4) Objectivity berarti standar tersebut bersifat obyektif, yaitu adil, mampu
mencerminkan keadaan yang sebenarnya tanpa menambah atau mengurangi
kenyataan dan sulit untuk dipengaruhi oleh bias -bias penilai.
Kriteria penilaian kinerja dapat dilihat melalui beberapa dimensi, yaitu kegunaan
fungsional (functional utility), keabsahan (validity), empiris (empirical base),
sensitivitas (sensitivity), pengembangan sistematis (systematic development), dan
kelayakan hukum (legal appropriateness).
a. Kegunaan fungsional bersifat krusial, karena hasil penilaian kinerja dapat
digunakan untuk melakukan seleksi, kompensasi, dan pengembangan
pegawai, maka hasil penilaian kinerja harus valid, adil, dan berguna sehingga
dapat diterima oleh pengambil keputusan.
b. Valid atau mengukur apa yang sebenarnya hendak diukur dari penilaian
kinerja tersebut.
c. Bersifat empiris, bukan berdasarkan perasaan semata.
d. Sensitivitas kriteria. Kriteria itu menunjukkan hasil yang relevan saja, yaitu
kinerja, kan hal-hal lainnya yang tidak berhubungan dengan kinerja.
e. Sistematika kriteria. Hal ini tergantung dari kebutuhan organisasi dan
lingkungan organisasi. Kriteria yang sistematis tidak selalu baik. Organisasi
yang berada pada lingkungan yang cepat berubah mungkin justru lebih baik
menggunakan kriteria yang kurang sistematis untuk cepat menyesuaikan diri
dan begitu juga sebaliknya.
f. Kelayakan hukum yaitu kriteria itu harus sesuai dengan hukum yang berlaku.
Langkah berikutnya dari siklus yang terus-menerus ini berlanjut dengan menetapkan
kriteria-kriteria (standar-standar) kinerja dan mengkomunikasikan ekspektasi-
ekspektasi kinerja tersebut kepada mereka yang berkepentingan. Kemudian pekerjaan
dijalankan dan atasan menilai kinerja. Pada akhir priode
penilaian, penilaian dan karyawan bersama-sama menilai kinerja dalam pekerjaan dan
mengevaluasinya berdasarkan standar-standar kinerja yang telah ditetapkan. Penilaian
ini membantu menentukan penyebab kegagala, dan mengembangkan rencana untuk
memperbaiki masalah-masalah. Pada pertemuan tersebut tujuan-tujuan ditetapkan
untuk priode evaluasi berikutnya da siklus tersebut berulang kembali.
6. Metode Peringkat
Metode peringkat (ranking metode) adalah metode penilaian kinerja
dimana penilai menempatkan seluruh karyawan dari sebuah kelompok dalam
urutan kinerja keseluruhan.
Sebagai contoh, karyawan terbaik dalam kelompok diberikan
peringakat tertinggi, dan yang terburuk diberi peringkat terendah. Anda
mengikuti prosedur ini hinggah anda memeringkaat semua karyawan.
Kesulitan timbul ketika semua orang kerja pada tingkat yang sebanding
(sebagaimana dipersepsikan oleh si evaluator).
Adapun metode penilaian kinerja menurut Mathis dan Jackson (2006) yaitu :
1. Metode Penelitian Kategori
Metode yang paling sederhana dalam penilaian kinerja adalah metode
penelitian kategori.
Metode penelitian yang paling umum adalah :
a. Skala penelitian grafis: skala yang me ungkinkan penilai untuk
menandai kinerja karyawan pada rangkaian kesatuan.
b. Checklist: alat penilai kinerja yang menggunakan daftar pernyataan
atau kata-kata yang diberi tanda oleh penilai.
2. Metode Komparatif
Metode komparatif memerlukan para manajer untuj membandibgkab
secara langsung kinerja karyawan mereka terhadap satu sama lain. Metode
komparatif terdiri dari :
a. Peningkatan peringkat: menentukan daftar semua karyawan dari yang
tertinggi sampai yang terendah dalam kinerja.
b. Distribusi paksa: metode penilaian kinerja dimana penilai dari kinerja
karyawan didistribusikan sepanjang kurva berbentuk lonceng.
3. Metode Naratif
Dokumentasi dan diskripsi adalah inti dari metode kejadian penting, esai,
dan tinjauan lapangan. Metode ini menguraikan tindakan karyawan dan
juga dapat mengidentifikasikan penilaian actual. Metode naratif terdiri dari
:
a. Metode kejadian penting, dalam metode ini kejadian penting manajer
menyimpan cacatan tertulis mengenai tindakan dalam kinerja
karyawan baik yang menguntungkan maupun yang merugikan selama
periode penilaian.
b. Esai, atau metode penilaian “bentuk bebas”, mengharuskan seorang
manajer untuk menulis esai pendek yang menguraikan kinerja setiap
karyawan selama periode penilaian.
c. Tinjauan lapangan, tinjauan lapangan lebih berfokus pada siapa yang
melakukan evaluasi dalam penggunaan metode ini. Batasan utama dari
tinjauan lapangan adalah sejauh mana tingkat kendali pihak luar dalam
melakukan proses penilaian ini.
4. Metode Perilaku / Tujuan
Metode perilaku / tujuan ini terdiri dari:
a. Pendekatan penilaian prilaku: menilai lebih pada perilaku
karyawan dibandingkan karakteristik lainnya.
b. Manajemen berdasarkan tujuan: menentukan tujuan-tujuan kinerja
yang di sepakati oleh seorang karyawan dan manajernya untuk
dicapai dalam jangka waktu tertentu.
Bagian berikut ini menitik beratkan perhatian pada beberapa bidang permasalahan
yang paling umum.
PENUTUP
H. Kesimpulan
Penilaian kinerja adalah kegiatan menajer untuk mengevaluasi perilaku prestasi kerja
karyawan serta menetapkan kebijakan selanjutnya. Penilaian perilaku meliputi
penilaian kesetiaan, kejujuran, kepemimpinan, kerja sama, loyalitas, dedikasi, dan
partisipasi karyawan. Menilai perilaku ini sulit karena tidak ada standar fisiknya,
sedangkan untuk penilaian hasil kerja relatif lebih mudah karena ada stndar fisik yang
dapat dipakai sebagai tolak ukurnya, seperti meter, liter, dan kilogram.Aspek penting
dari suatu sistem penilaian kerja adalah memiliki standar yang jelas.Sasaran utama
dari adanya standar tersebit ialah teridentifikasinya unsur-unsur krital suatu
pekerjaaan.Standar itulah yang merupakan tolak ukur seseorang melakukan
pekerjaannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://nurlailafadjarwati.blogspot.com/2011/01/penilaian-kinerja.html
http://arissusanti17blogger.blogspot.com/2017/04/makalah-penilaian-kinerja.html
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
www.academia.edu/11704682/
Makalah_Penilaian_Kinerja&ved=2ahUKEwiYoZP05MfzAhU1lEsFHV0ABIcQFno
ECAUQAQ&usg=AOvVaw2-x99XlL0_ooYSPMwmOfnh