Disusun Oleh:
Kelompok 9
KATA PENGANTAR
1
Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah Swt., yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul Penilaian Kinerja Karyawan ini
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam tidak pernah lupa kita sampaikan
kepada Nabi kita, Nabi Besar Muhammad SAW., yang telah membawa umat manusia dari
alam kebodohan kepada alam yang berilmu pengetahuan seperti sekarang ini.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu
dalam penulisan makalah ini, sehingga makalah ini terselesaikan dengan baik.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, baik
dari segi isi maupun dari segi kebahasaannya. Oleh karena itu, penulis menerima masukan
dan saran dari semua pembaca demi penyempurnaan makalah ini di masa akan datang.
Akhirnya, penulis mengharapkan semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................2
Daftar Isi..............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Penilaian Kinerja Pada Karyawan..........................................................................6
B. Alasan Melakukan Penilaian Kinerja Pada Karyawan...........................................7
C. Manfaat Penilaian Kinerja......................................................................................7
D. Proses Dalam Penilaian Kinerja...........................................................................11
E. Kriteria Kinerja Dan Periode Peniliana Kinerja Karyawan..................................12
F. Metode-Metode Dalam Penilaian Kinerja Karyawan...........................................13
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................................................15
B. Saran......................................................................................................................15
Daftar Pustaka...................................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, persaingan perusahaan-perusahaan dalam suatu industri
semakin ketat. Perusahaan dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada
konsumen dan mitra bisnisnya. Hal ini menyebabkan sumber daya manusia dituntut
untuk menampilkan performa yang terbaik dengan demikian perusahaan mampu bersaing
dengan para kompetitornya.
Seperti yang telah kita ketahui bersama, bahwa sumber daya manusia memiliki
peranan yang sangat vital bagi sebuah perusahaan. Salah satu kegiatan penting dari
manajemen sumber daya manusia adalah penilaian kinerja karyawan (performance
appraisal). Tentu saja setiap perusahaan menginginkan karyawan yang memiliki kinerja
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya atau bahkan
melebihinya. Dengan dilakukannya penilaian kinerja terhadap karyawan, maka akan
memberikan gambaran pada perusahaan sepertiapa perilaku karyawan berkaitan dengan
pekerjaannya serta informasi perihal penetapan kompensasi, pelatihan dan
pengembangan, promosi karyawan, dan lainlain. Seperti yang dikemukakan oleh Mathis
dan Jackson (2006: 382), bahwa Penilaian kinerja karyawan adalah proses mengevaluasi
seberapa baik karyawan melakukan pekerjaan mereka jika dibandingkan dengan
seperangkat standar dan kemudian mengkomunikasikan informasi tersebut pada
karyawan. maka penilaian kinerja dapat dikatakan efektif apabila meliputi dua hal, yaitu
(1) adanya seperangkat standar dan (2) komunikasi informasi (umpan balik). Pernyataan
ini juga didukung oleh Gary Dessler. Dessler (2013: 310) berpendapat, “Effective
appraisal also requires that the supervisor set performance standards. And it requires that
the employee receives the training, feedback, and incentives required to eliminate
performance deficiencies”. Pendapat Gary Dessler ini semakin mempertegas bahwa
penilaian kinerja karyawan yang efektif membutuhkan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya serta feedback (umpan balik) guna mencegah terjadinya penurunan performa
pada karyawan.
4
Dengan melakukan penilaian kinerja karyawan yang efektif, perusahaan mampu
mengoptimalkan kompetensi karyawaannya demi tercapainya tujuan perusahaan. Selain
itu kinerja karyawan juga akan optimal karena karyawan akan termotivasi untuk
berkinerja lebih baik lagi dari hari ke hari. Hal ini berlaku pula sebaliknya, penilaian
kinerja karyawan yang tidak efektif akan memberikan banyak dampak negatif bagi
perusahaan. Mulai dari munculnya keluhan karyawan, turunnya motivasi kerja karyawan,
hingga tingginya intensi turnover karyawan.
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah makalah ini
adalah sebagai berikut ini.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut ini.
1. Untuk mengetahui penilaian kinerja karyawan.
2. Untuk mengetahui alasan melakukan penilaian kinerja pada karyawan.
3. Untuk mengetahui manfaat pada penilaian kinerja.
4. Untuk mengetahui proses dalam penilaian kinerja.
5. Untuk mengetahui kriteria kinerja dan periode pada penilaian kinerja karyawan.
6. Untuk mengetahui metode-metode dalam penilaian kinerja karyawan.
5
BAB II
PEMBAHASAN
Dari beberapa pengertian kinerja di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja
adalah suatu prestasi yang dicapai oleh seseorang dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaannya, sesuai dengan standar kriteria yang ditetapkan dalab pekerjaan itu. Prestasi
6
yang dicapai ini akan menghasilkan suatu kepuasan kerja yang nantinya akan
berpengaruh pada tingkat imbalan.
Manfaat penilaian kinerja bagi semua pihak adalah agar bagi mereka mengetahui
manfaat yang dapat mereka harapkan. (Rivai & Basri, 2004:55)
Pihak-pihak yang berkepentingan dalam penilaian adalah:
7
a. Manfaat bagi Karyawan yang Dinilai
1) Meningkatkan motivasi
2) Meningkatkan kepuasan hidup.
3) Adanya kejelasan standard hasil yang diterapkan mereka.\
4) Umpan balik dari kinerja lalu yang kurang akurat dan konstruktif.
5) Pengetahuan tentang kekuatan dan kelemahan menjadi lebih besar.
6) Pengembangan tantang pengetahuan dan kelemahan menjadi lebih besar,
membangun kekuatan dan mengurangi kelemahan semaksimal mungkin.
7) Adanya kesempatan untuk berkomunikasi ke atas .
8) Peningkatan pengertian tentang nilai pribadi.
9) Kesempatan untuk mendiskusikan permasalahan pekerjaan dan bagaimana
mereka mengatasinya.
10) Suatu pemahaman jelas dari apa yang diharapkan dan apa yang perlu untuk
dilaksanakan untuk mencapai harapan tersebut.
11) Adanya pandangan yang lebih jelas tentang konteks pekerjaan.
12) Kesempatan untuk mendiskusikan cita-cita dan bimbingan apa pun dorongan
atau pelatihan yang diperlukan untuk memenuhi cita-cita karyawan.
13) Meningkatkan hubungan yang harmonis dan aktif dengan atasan.
Bagi penilai, manfaat pelaksanaan penilaian kinerja (Rivai & Basri, 2004 : 60)
adalah:
8
3) Memberikan peluang untuk mengembangkan sistem pengawasan baik untuk
pekerjaan manajer sendiri, maupun pekerjaan dari bawahannya.
4) Identifikasi gagasan untuk peningkatan tentang nilai pribadi.
5) Peningkatan kepuasan kerja .
6) Pemahaman yang lebih baik terhadap karyawan, tentang rasa takut, rasa grogi,
harapan, dan aspirasi mereka.
7) Menigkatkan kepuasan kerja baik terhadap karyawan dari para manajer
maupun dari para karyawan.
8) Kesempatan untuk menjelaskan tujuan dan prioritas penilai dengan
memberikan pandangan yang lebih baik terhadap bagaimana mereka dapat
memberikan kontribusi yang lebih besar kepada perusahaan.
9) Meningkatkan rasa harga diri yang kuat diantara manajer dan juga para
karyawan, karena telah berhasil mendekatkan ide dari karyawan dengan ide
para manajer.
10) Sebagai media untuk mengurangi kesejangan antara sasaran individu dengan
sasaran kelompok atau sasaran departemen SDM atau sasaran perusahaan.
11) Kesempatan bagi para manajer untuk menjelaskan pada karyawan apa yang
sebenarnya diingikan oleh perusahaan dari para karyawan sehingga para
karyawan dapat mengukur dirinya, menempatkan dirinya, dan berjaya sesuai
dengan harapan dari manajer.
12) Sebagai media untuk menigkatkan interpersonal relationship atau hubungan
antara pribadi antara karyawan dan manajer.
13) Dapat sebagai sarana menimgkatkan motivasi karyawan dengan lebih
memusatkan perhatian kepada mereka secara pribadi.
14) Merupakan kesempatan berharga bagi manajer agar dapat menilai kembali apa
yang telah dilakukan sehingga ada kemungkinan merevisi target atau
menyusun prioritas kembali.
15) Bisa mengidentifikasikan kesempatan untuk rotasi atau perubahan tugas
karyawan.
9
c. Manfaat Bagi Perusahaan
Bagi perusahaan, manfaat penilaian adalah, (Rivai & Basri, 2004 : 62) antara lain:
10
D. Proses Dalam Penilaian Kinerja
Berikut adalah langkah-langkah yang harus Anda lakukan untuk menilai kinerja anak
buah atau pegawai Anda.
2. Buat penilaian
11
6. Bahas hasil penilaian
a) Ciri-ciri
Ciri-ciri karyawan tertentu seperti sikap, penampilan, dan inisiatif
merupakan dasar untuk evaluasi.
b) Perilaku
Ketika hasil dari tugas individu sulit untuk ditentukan, organisasi dapat
mengevaluasi perilaku seseorang yang terkait dengan tugas atau kompetensi.
c) Kompetensi
12
Kompetensi terdiri dari pengetahuan, keterampilan, sifat dan perilaku, dan
berhubungan dengan keterampilan interpersonal atau berorientasi bisnis.
d) Pencapaian tujuan
Jika organisasi mempertimbangkan hasil akhir pencapaian tujuan sebagai
suatu hal yang berarti, hasil pencapaian tujuan akan menjadi faktor yang tepat
untuk dievaluasi untuk dibandingkan dengan standar.
e) Peningkatan potensi
Ketika organisasi mengevaluasi kinerja karyawan, criteria difokuskan
pada masa lalu, masa sekarang, dibandingkan dengan standar.
Evaluasi kinerja biasanya dilakukan secara berkala dalam interval waktu tertentu.
Pada sebagian besar organisasi, penilaian dilakukan satu atau dua kali dalam setahun.
Pada umumnya, pekerja pertama kali di evaluasi menjelang berakhirnya masa percobaan.
Mengevaluasi para karyawan baru beberapa kali selama tahun pertama mereka bekerja,
juga merupakan praktek yang lazim dilakukan.
1. Metode Skala Penilaian Grafik (Graphic Rating Scale Method) adalah sebuah
skala yang mencatatkan sejumlah ciri-ciri (seperti kualitas dan kepercayaan) dan
jangkauan nilai kinerja (dari tidak memuaskan sampai luar biasa) untuk setiap
ciri.
2. Metode Peringkat Alternasi (Alternation Ranking Method), dilakukan dengan
cara membuat peringkat karyawan dari yang terbaik sampai yang terburuk pada
satu atau banyak ciri.
3. Metode Perbandingan Berpasangan (Paired Comparison Method) merupakan
metode yang dilakukan dengan cara memberi peringkat pada karyawan dengan
13
membuat peta dari semua pasangan karyawan yang mungkin untuk setiap ciri dan
menunjukkan mana yang lebih baik dari pasangannya.
4. Metode Distribusi Paksa (Forced Distribution Method) adalah sistem penilaian
kinerja yang mengkalsifikasikan karyawan menjadi 5 hingga 10 kelompok kurva
normal dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi. Manajer atau
supervisor terlebih dahulu mengobservasi kinerja karyawan, kemudian
memasukannya ke dalam klasifikasi karyawan.
5. Metode Insiden Kritis (Critical Incident Method), dalam metode ini penilai
membuat catatan yang berisi contoh-contoh kebaikan yang tidak umum dan tidak
dilakukan dengan waktu yang pasti kemudian penilai mengulasnya dengan
karyawan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
6. Behaviorally Anchor Rating Scale (BARS) adalah metode penilaian kinerja yang
membidik pada kombinasi insiden kritis dan peringkat (quantified ratings) dengan
menggunakan skala yang menggambarkan secara spesifik tentang kinerja yang
baik dan buruk.
7. Management by Objectives (MBO), dilakukan dengan cara menetapkan tujuan
spesifik setiap karyawan yang dapat diukur perkembangannya secara periodik.
8. Electronic Performance Monitoring, dilakukan melalui pengawasan secara
elektronik. Dengan metode ini, dihasilkan data terkomputerisasi seorang
karyawan per hari dan kinerjanya.
14
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
Dalam makalah ini yang berjudul “Penialaian Kinerja Karyawan” tersebut penulis
berusaha memaparkannya dalam setiap bab. Penulis memahami bahwa makalah tersebut
masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari
setiap pembaca sangat penulis harapkan guna kesempurnaan dari makalah, serta nantinya
dapat dijadikan sebagai literatur dalam penyusunan makalah selanjutnya.
15
DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2013. Human Resource Management, 13th Edition. London: Pearson Prentice
Hall Inc.
Grensing, Lin. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Usaha Kecil dan Menengah, Alih
Bahasa. Jakarta: PT Ina Publikatama.
http://nurlailafadjarwati.blogspot.co.id/2011/01/penilaian-kinerja.html
http://jurnal-sdm.blogspot.co.id/2009/04/penilaian-kinerja-karyawan-definisi.html
http://www.duniakaryawan.com/cara-melakukan-penilaian-kinerja-yang-efektif/
https://erfanrosyadi.blogspot.co.id/2015/04/makalah-penilaian-kinerja.html
16