Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Teori
Penawaran Islami” dengan baik sesuai dengan waktu yang telah kita tentukan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan
makalah seperti ini, materi pembelajaran dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari
kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama dalam bidang
berkomunikasih.
Bersama ini penulis juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu hingga terselesaikannya tugas ini, terutama kepada ibu dan bapak dosen pembimbing
yang telah memberikan banyak saran, petunjuk dan dorongan dalam melaksanakan tugas ini,
juga rekan-rekan semua. Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang
lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan
saran sangat penulis harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran
bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan
adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Dalam ajaran Islam, pemanfaatan sumber daya merupakan sesuatu yang telah
diperintahkan oleh Allah. Kegiatan tersebut harus dengan prinsip keadilan tanpa adanya
unsur eksploitasi. Implementasi dari pemanfaatan sumber daya yaitu dengan melakukan
kegiatan produksi. Dalam literatur konvensional, teori produksi ditujukan untuk
memberikan pemahaman tentang perilaku perusahaan dalam membeli dan menggunakan
masukan (input) untuk produksi dan menjual keluaran (output).
Secara garis besar perilaku produsen ada dua, yaitu: maksimalisasi profit dan
minimalisasi biaya. Dalam melakukan perilaku tersebut produsen membutuhkan cara
paling efisien dengan memilih jenis sumber modal. Perusahaan dapat memilih sumber
modal apa yang cocok untuk mengoptimalkan output perusahaan, seperti qard (pinjaman
tanpa kompensasi), syirkah (sebagian menggunakan modal dari pihak lain), mudharabah
(bagi hasil atas kesepakatan bersama), meminjam uang ke bank yang berbasis bunga.
Setiap sumber modal yang berbeda dapat memberikan efek yang berbeda pula
atas output yang dihasikan. Oleh karena itu, perusahaan melakukan analisis biaya sebagai
salah satu cara untuk mengestimasi seberapa besar profit yang akan diperoleh. Tulisan
ini, akan dibahas bagaimana dampak yang diperoleh ketika sebuah perusahaan
menggunakan sistem bunga atau sistem bagi hasil dalam melakukan analisis biaya. Selain
itu juga membahas pandangan Islam mengenai maksimalisasi profit dan minimalisasi
biaya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu analisa biaya?
2. Bagaimana minimalisasi biaya untuk produksi dalam jumlah yang sama?
3. Bagaimana maksimalisasi biaya untuk produksi dalam jumlah yang sama?
C. Tujuan Pembelajaran
1. Mengetahui analisa biaya.
2. Mengetahui minimalisasi biaya untuk produksi dalam jumlah yang sama.
3. Mengetahui maksimalisasi biaya untuk produksi dalam jumlah yang sama.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisa Biaya
Perbedaan ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional adalah pada filsosofi
ekonomi yang dianutnya dan bukan pada ilmu ekonominya. Filosofi ekonomi
memberikan ruh pemikiran dengan nilai-nilai Islam dan batasanbatasan syariah,
sedangkan ilmu ekonomi berisikan perangkat-perangkat analisis ekonomi yang dapat
digunakan. Oleh karenanya faktor produksi dalam ekonomi Islam tidak berbeda dengan
faktor produksi ekonomi konvensional.
1. Fungsi Biaya
Definisi biaya dalam ilmu ekonomi adalah pengorbanan untuk menghasikan
sesuatu, baik yang berwujud uang maupun bukan. Analisa biaya berhubungan antara
biaya dengan kegiatan produksi. Pengertian biaya produksi adalah semua pengeluaran
yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahanbahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksi oleh perusahaan. Dari beberapa definisi di atas bisa disimpulkan biaya
adalah semua hal yang dikorbankan untuk menghasilkan output dalam jumlah tertentu
sehingga meghasilkan keuntungan.
Analisis yang fundamental dalam menerangkan analisa biaya adalah fungsi
hubungan antara biaya produksi dengan tingkat output yang akan dicapai dalam satu
periode. Faktor produksi adalah biaya yang dinilai dengan uang sehingga total biaya
mencerminkan jumlah faktor produksi yang dikorbankan. Pembahasan teori biaya
menggunakan dua asumsi, yaitu:
a. Perusahaan bergerak pada pasar persaingan sempurna. Harga output
ditentukan pasar.
b. Faktor produksi yang digunakan adalah barang dan modal tenaga kerja.
Dalam jangka pendek hanya tenaga kerja yang bersifat variabel.
Seorang produsen secara rasional akan berproduksi dengan biaya minimum.
Oleh karena itu, ia harus menganalisis seberapa mampu dalam mengubah jumlah
input yang akan mempengaruhi skala produksi. Dalam menganalisis biaya produksi,
seperti yang terdapat pada teori produksi. Analisis biaya produksi dibedakan
menjadi dua, meliputi :
Sekarang akan kita bandingkan analisis biaya ketiga system tersebut dengan
memperhatikan grafik pada gambar. Pada grafik tersebut terlihat nilai Qps < Qrs <
Qi. Karena profit sharing hanya akan setelah pada BEP, maka nilai Qps akan selalu
lebih kecil dari Qrs dan Q1 tanpa terpengaruh oleh besar kecilnya nisbah bagi hasil
dibanding bunga. Sedangkan nilai Qrs bisa saja lebih lebih besar dari Qi tergantung
seberapa besar bunga dibandingkan dengan nisbah bagi hasil. Jika besarnya bunga
diturunkan, maka bisa saja terjadi Qi < Qrs.
B. Minimalisasi biaya untuk memproduksi jumlah yang sama.
Efisiensi produksi dilakukan dengan minimalisasi biaya produksi dalam jumlah
yang sama dilakukan dengan membandingkan antara biaya total sistem bunga dengan
biaya total bagi hasil. Biaya total sistem bunga akan lebih tinggi daripada biaya total bagi
hasil. Biaya total bagi hasil digambarkan oleh TC, sedangkan biaya total sistem bunga
digambarkan oleh TCi.
Pertama menentukan titik dimana saja pada sumbu X sebagai titik yang
menggambarkan tingkat produksi yang sama (Q yang sama). Kemudian membuat garis
vertikal sampai memotong TC dan TCi dari titik yang telah ditentukan. Selanjutnya
membuat garis horizontal pada sumbu Y untuk masing-masing perpotongan antara garis
vertikal TCi dan TCrs/ps. Sehingga untuk tingkat produksi yang sama (Q yang sama),
biaya total sistem bagi hasil (TCrs/ps) akan selalu lebih kecil dibandingkan biaya total
dengan sitem bunga (TCi), sebab keberadaan bunga menjadi beban bagi produsen.
Karena biaya tetap (FC) naik, maka akan meningkatkan biaya total (TC). Jadi dapat
disimpulkan bahwa pada kriteria ini, produksi dengan sistem bagi hasil (revenue sharing
dan profit sharing) lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan sistem bunga.
B. Saran
Semoga dengan penyajian makalah yang sangat sederhana dan praktis ini, kiranya
nanti dapat menanmbah wawasan kita, untuk lebih mengintensifkan pelajaran khususnya
mengenai “Teori Biaya Islam” mungkin dalam makalah ini masih banyak kekurangan
baik dari segi isi materi maupun bobot yang kami sajikan pada kesempatan ini. Maka
kami mohon sarannya yang bersifat membangun, agar kedepannya dalam penulisan
ataupun dan penyusunan makalah ini lebih baik dan lebih bermutu lagi. Amin.
DAFTAR PUSTAKA
Burhan, M. Umar. 2006. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Malang: Badan Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Brawijaya.
Putong, Iskandar. 2002. Ekonomi Mikro dan Makro (Edisi 2). Jakarta: Ghalia Indonesia.