MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Ekonomi Mikro Islam”
Dosen Pengampu:
Patimatu Jahra, S.Ag, M.Si
Disusun oleh:
KELOMPOK 5
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Keadilan ekonomi dan sosial yaitu salah satu karakteristik yang
idealis bagi umat Islam, yang harus diterapkan dalam cara hidupnya dan
bukan sebagai suatu fenomena.
Di antara semua ajaran Islam yang terpenting adalah untuk
mewujudkan keadilan dan meniadakan pemanfaatan ataupun eksploitasi
dalam transaksi bisnis yang diperoleh atas sumber daya yang ada yang
digunakan untuk melakukan perbaikan secara tidak adil, Al-Qur’an
memerintahkan umat Islam tidak untuk menginginkan barang milik
orang lain secara Bil Batil atau secara tidak benar.
Dalam literatur konvensional, teori produksi ditujukan
menggunakan masukan untuk produksi dan menjual keluaran atau
produk. Memaksimalkan keuntungan atau efisiensi produksi tidak akan
terlepas dari dua hal; yakni struktur biaya produksi dan revenue yang
didapat. Sehingga untuk memberikan pemahaman uang lebih dan dapat
juga untuk membedakan konsep syariah dan implikasinya dalam teori
produksi, maka dalam makalah ini juga akan di bahas tentang dampak
pemberlakuan struktur biaya atau revenue.
B. RUMUSAN MASALAH
A. Bagaimana Analisis Biaya Dalam Islam?
B. Bagaimana Konsep Biaya Dalam Islam?
C. Bagaimana Me-Minimalisasi Biaya Untuk Produksi Dalam Jumlah
Yang Sama?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Fungsi Biaya
Faktor produksi adalah biaya yang dinilai dengan uang sehingga total
dari biaya menggambarkan jumlah faktor produksi yang dikorbankan. Teori
biaya menggunakan dua asumsi, yaitu:3
1
Muhammad, Ekonomi Mikro Islam, (Yogyakarta: BPFE, 2016). hal. 262
2
M Umar Burhan, Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro, (Malang: Badan Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, 2006). hal. 167
3
Masyhuri, Ekonomi Mikro, (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hal. 173.
3
b) Faktor produksi yang digunakan yaitu barang dan modal tenaga kerja.
Pada jangka pendek tenaga kerja yang mempunyai sifat variabel.
Biaya tetap total adalah biaya yang jumlahnya tidak bergantung pada
besar atau kecilnya kuantitas produksi yang dikeluarkan, apabila
produsen dalam waktu sementara produksi yang dihentikan maka biaya
ini tetap harus dibayar dalam jumlah yang sama. 5
Biaya total adalah biaya yang jumlahnya tetap total dan biaya variabel
total.
4
Suryawati, Teori Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: AMP YKPN. t.t), hal. 83.
5
Masyhuri, Ekonomi Mikro, (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hal. 173.
6
Masyhuri, Ekonomi Mikro, (Malang: UIN-Malang Press, 2007), hal. 175.
4
Biaya marginal adalah biaya yang seberapa besar perubahan biaya total
yang dikeluarkan oleh perusahaan. Apabila jumlah output yang akan
diproduksi berubah satu unit.7
7
Sri Adiningsih dan Y.B Kadarusman, Teori Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: BPFE-
Yogyakarta, 2008), hal. 41.
8
Suryawati, Teori Ekonomi Mikro, (Yogyakarta: AMP YKPN. t.t), hal. 89.
5
Apabila pada sistem bunga total cost mengalami perubahan, lain halnya
dengan sistem bagi hasil. Pada sistem bagi hasil akan mempengaruhi total
revenue (TR). Contohnya ketika seorang petani bekerja sama dengan
kesepakatan nisbah adalah 60:40, yang satu sebagai shahibul mal dan petani
tersebut sebagai mudharib. Kemudian harga 1kg beras seharga Rp. 10.000,00
9
Gregory Mankiw, N., dkk. 2013. Pengantar Ekonomi Mikro. Jakarta : Saelmba Empat. Hal. 78
6
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwasanya dalam sistem bagi hasil itu
akan memutar kurva total penerimaan dari TR menjadi TRrs. BEP adalah titik
impas, yaitu ketika kurva TR berpotongan dengan kurva TC atau dengan kata
lain BEP terjadi ketika TR=TC
Pada akad Islam dikenal dengan istilah akad mudharabah, yaitu akad
yang antara pemodal dengan seorang pelaksana. Sebelum terjadinya akad
akan dibuat kesepakatan nisbah yang akan diterima oleh pemodal dengan
pelaksana tersebut. Jika akan terjadi kerugian, penanggung modal tersebut
7
2. Biaya suap
10
Ni’ma Khoirunnisa dan Siti Achiria, Model Perhitungan Biaya Produksi Islami
Menggunakan Metode Varuabel Costing, Volume 9 Nomor 1, Juni 2019, hal. 9-19
9
1. Klasifikasi Biaya
a. Biaya Produksi
11
Elwardi, H, Cost Accounting dalam Perspektif Syariah, Jurnal Riset Akuntansi dan
Bisnis, Volume 14 Nomor. 2, September 2014, hal. 188-214
10
a. Biaya Variabel
b. Biaya Tetap
a. Biaya Relevan
a. Biaya Produk
b. Biaya Periode
a. Biaya Terkendalikan
12
Indrayati, Akuntansi Manajemen, (Malang: Media Nusa Creative, 2017), hal. 4-8
13
cost sistem bunga dengan total cost bagi hasil. Total cost sistem bunga
akan lebih tinggi daripada total cost bagi hasil. Total cost bagi hasil
digambarkan oleh TC, sedangkan Total cost sistem bunga digambarkan
oleh TCi. digambarkan oleh TC, sedangkan Total cost sistem bunga
digambarkan oleh TCi.
a. Pendekatan Instuisi
Yang didasarkan pada hubungan fisik yang jelas antara masukan (input)
dengan keluaran (output). Contohnya sebuah perusahaan yang memproduksi
mobil, maka sebuah mobil secara fisik dapat diketahui bahwa akan
memerlukan sebuah mesin, 4 buah ban, dan lain sebagainya. Dengan
demikian harga ban merupakan harga yang membentuk biaya variabel.
Insinyur dan atau tenaga kerja yang terlibat langsung dengan pengolahan
fisik mobil tersebut, biaya gaji atau upah mereka merupakan biaya variabel.
Pendekatan yang didasarkan pada data biaya masa lalu. Pendekatan ini
berasumsi bahwa biaya dimasa yang akan datang sama perilakunya dengan
biaya di masa yang lalu. Data biaya masa lalu dianalisis untuk mengetahui
perilaku masing-masing biaya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA