Anda di halaman 1dari 10

PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI ISLAMI DENGAN

METODE VARIABEL COST


Disusun Untuk Memenuhi Mata Kuliah Ekonomi Mikro Islam

Disusun oleh:

Ikhwanul Farissa

200602090

Dosen pembimbing:

Mursalmina, M.E.

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2021
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan dengan menyebut nama Allah yang
Maha Esa karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah
ini dengan judul “Perhitungan Biaya produksi islami dengan metode variabel cost”. Tujuan
penulis membuat makalah ini untuk memenuhi suatu kewajiban sebagai syarat dalam
menyelesaikan tugas mata kuliah Ekonomi Mikro Islam dalam waktu yang telah ditentukan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Mursalmina, M.E., selaku dosen
pembimbing mata kuliah Ekonomi Mikro Islam. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada pihak yang membantu dalam proses penyusunan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini.

Dengan selesainya makalah ini, penulis berharap agar makalah ini dapat berguna
untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita mengenai Perhitungan Biaya produksi
islami dengan metode variabel cost. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih mempunyai
banyak kekurangan, baik dari gaya bahasa ataupun teknik penulisan. Oleh karena itu, penulis
berharap adanya kritikan atau saran sehingga makalah ini dapat diperbaiki dengan sempurna.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca
semua.

Banda Aceh, 15 November 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
A. Latar Belakang................................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3
C. Tujuan.............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................4
A. Teori biaya dalam islam..................................................................................................4
B. Perhitungan Biaya produksi islami dengan metode variabel cost...................................5
BAB III PENUTUP..................................................................................................................8
A. Kesimpulan.....................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................9

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Seiring perkembangan zaman semakin banyak perusahaan yang bersaing sehingga


terjadinya ketidakstabilan terhadap harga. Maka dari itu perlu pengendalian harga dari
perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dengan mengeluarkan biaya yang
serendah-rendahnya. Biaya adalah semua hal yang dikorbankan untuk menghasilkan output
dalam jumlah tertentu sehingga menghasilkan keuntungan. Analisis yang fundamental dalam
menerangkan analisis biaya adalah fungsi hubungan antara biaya produksi dengan tingkat
output yang akan dicapai dalam satu periode. Factor produksi adalah biaya yang dinilai
dengan uang sehingga total biaya mencerminkan jumlah factor produksi yang dikorbankan.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang menjadi masalah pokoknya yaitu
bagaimana penjelasan tentang teori biaya dalam islam itu sendiri dan contoh kasus seperti apa
yang terjadi terkait teori biaya dalam islam.

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas kita dapat mengambil tujuan yaitu dapat mengetahui
secara lebih rinci mengenai teori biaya dalam islam dan dapat mengetahui contoh kasus yang
terjadi terkait teori biaya dalam islam tersebut.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Teori biaya dalam islam


Biaya adalah semua hal yang dikorbankan untuk menghasilkan output dalam jumlah
tertentu sehingga menghasilkan keuntungan. Analisis yang fundamental dalam menerangkan
analisis biaya adalah fungsi hubungan antara biaya produksi dengan tingkat output yang akan
dicapai dalam satu periode. Factor produksi adalah biaya yang dinilai dengan uang sehingga
total biaya mencerminkan jumlah factor produksi yang dikorbankan. Teori biaya
menggunakan dua asumsi yaitu perusahaan bergerak pada pasar persaingan sempurna dan
factor produksi yang digunakan adalah barang dan modal tenaga kerja (variable).

Untuk analisis biaya produksi dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Biaya jangka pendek


Jangka pendek adalah periode waktu yang mana produsen tidak dapat mengubah kuantitas
input yang digunakan.
Konsep biaya jangka pendek terdiri atas:
- Biaya Tetap Total (Total fixed cost), yaitu biaya yang tidak tergantung atas besar kecilnya
kuantitas produksi yang dikeluarkan apabila produksi dihentikan sementara, maka dari itu
biaya tetap ini harus dibayar dengan jumlah yang sama. Contohnya pembelian Gedung,
mesin dan lainnya.
- Biaya Variabel Total (Total variable cost), yaitu baiya yang jumlahnya berubah-ubah
sesuai dengan perubahan kuantitas produksi maka makin besar kuantitas yang dihasilkan.
Contoh: pembelian bahan baku, biaya tenaga kerja dan lainnya.
- Biaya Total (Total cost), yaitu jumlah dari biaya tetap total dan biaya variabel total.
- Biaya Marjinal (Marjinal cost), yaitu berapa besar perubahan biaya total yang dikeluarkan
perubahan apabila jumlah output yang diproduksi berubah satu unit. Rumusnya:
MC=∆c/∆Q.
- Biaya Tetap Rata-rata (Average fixed cost), yaitu biaya variabel yang dibebankan kepada
setiap unit output.
- Biaya Variabel Rata-rata (Average variabel cost), yaitu biaya variabel yang dibebankan
kepada setiap unit output. Rumusnya: AVC=TVC/Q.

4
- Biaya rata-rata (average cost), yaitu biaya diproduksi yang diperhitungkan untuk setiap
unit output. Rumusnya: AC=TC/Q.

b. Biaya Jangka Panjang


Dalam jangka panjang, produsen boleh mengubah jumlah semua input yang digunakan
sehingga tidak ada input tetap. Sehingga tidak ada perbedaan antara biaya tetap dan
biaya variabel.

Dampak sistem bunga vs bagi hasil dalam analisis biaya yaitu biaya bunga yang harus
dibayarkan produsen bersift tetap. Oleh karena itu, biaya bunga merupakan bagian dari fixed
cost, maka biaya bunga akan meningkatkan total biaya. Revenue sharing vs Profit sharing
yaitu akad antara si pemodal dan si pelaksana dimana terlebih dahulu dibuat kesepakatan
antara keduanya dengan menggunakan akad mudharabah. Mereka juga membuat kesepakatan
tentang biaya. Bila yang disepakati adalah biaya ditanggung oleh sipelaksana, maka yang
dilakukan adalah bagi penerima. Sedangkan bagi untung apabila biaya ditanggung si
pemodal. Meminimalisasi Biaya untuk produksi yaitu dengan membandingkan antar total
cost sistem bunga dengan total cost bagi hasil. Maksimalisasi produksi tanpa perubahan biaya
yaitu membandingkan total cost sistem bunga dengan total cost sistem bagi hasil.

Skala ekonomi jangka Panjang dikatakan bersifat mencapai skala ekonomi apabila
pertambahan produksi menyebabkan biaya produksi rata-rata menjadi semakin rendah.
Produksi yang semakin tinggi menyebabkan perusahaan menambah kapasitas produksi, dan
pertambahan kapasitas ini menyebabkan kegiatan memproduksi bertambah efisien yang
mencerminkan biaya produksi yang bertambah rendah.

Skala tidak ekoomu disebabkan oleh organisasi perusahaan yang sudah menjadi
sangat besar sehingga menimbulkan kerumitan dalam mengatur dan memimpin. Keadaan ini
mengurangi efisiensi kegiatan perusahaan dan menyebabkan biaya produksi rata-rata semakin
tinggi.

B. Perhitungan Biaya produksi islami dengan metode variabel cost


Seiring perkembangan zaman semakin banyak perusahaan yang bersaing sehingga
terjadinya ketidakstabilan terhadap harga. Maka dari itu perlu pengendalian harga dari
perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dengan mengeluarkan biaya yang
serendah-rendahnya. Christy Oentoe (2013) dalam penelitiannya menyatakan bahwa

5
berdasarkan perhitungan metode variabel cost yang telah dibuatnya, didapatkan hasil yang
berbeda dengan perhitungan yang dibuat oleh perusahaan. Dalam perhitungan tersebut
didapat perolehan total biaya produksi yang lebih rendah. Perbedaan utama antara
perhitungan riil dengan operhitungan variabel cost yaitu terletak pada perlakuan biaya
overhead pabrik. Calvin Readel Fredrik Worotitjan dan Jenny Morassa (2016), berdasarkan
perhitungannnya menggunakan metode activitybased costing mendapat hasil yang lebih
tinggi dibanding metode variable costing.

Namun, dari seluruh pengeluaran atau dana yang dikeluarkan dari hasil usaha tidak
sepenuhnya bisa dihitung dengan biaya, karena dalam islam ada aturan-aturan yang harus
dipenuhi, ada kewajiban yang harus ditunaikan, dan ada Batasan dalam mengelola biaya
dalam usaha. Maka tujuannya yaitu menganalisis model perhitungan biaya produksi dengan
menggunakan metode variable costing ditinjau dari pengklasifikasian biaya islami pada usaha
Susu Shi Jecker cabang jogja. Dalam analisis ini digunakan metode deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Metode ini merupakan suatu metode pembahasan permasalahan yang
sifatnya menguraikan, menggambarkan, membandingkan suatu data atau keadaan, serta
menuliskan dan menerangkan suatu keadaan sedemikian rupa sehingga menarik kesimpulan.

Gambaran umum usaha ini yaitu Susu Shi Jeckex merupakan jenis usaha di bidang
kuliner minuma susu murni yang banyak diminati oleh banyak kalangan. Usaha ini pertama
ada di Solo tahun 1986 dan sekarang sudah memiliki banyak cabang dibeberapa daerah.
Usaha ini berbasis keluarga dengan seluruh pekerja dianggap sebagai keluarga karena tidak
ada tingkatan jabatan atau gaji. Maka disini dianalisis menggunakan metode model variable
costing terhadap biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
variable.

Dalam usaha ini untuk biaya bahan langsung dalam satu bulan didapat totalnya Rp
40.068.000. Untuk biaya bahan langsung ini halal dan baik dari segi pengolahan dan cara
mendapatkannya. Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah keseluruhan upah yang
diberikan kepada karyawan mulai dari pengolahan bahan baku hingga menjadi bahan jadi.
Untuk biayanya didapat total biaya tenaga kerja langsung Rp 9.000.000 dan biaya tenaga
kerja tidak langsung Rp 600.000. Untuk biaya overhead pabrik total biaya yang dikeluarkan
dalam sebulan yaitu Rp 18.500.000. Dalam biaya overhead pabrik adalah biaya yang
sebenarnya bukan pengeluaran yang dilarang dalam islam.

Perhitungan Biaya produks riil perusahaan didapat sebagai berikut:

6
Bahan langsung : Rp 40.068.000

Tenaga kerja langsung : Rp 9.000.000

Overhead pabrik variable : Rp 6.650.000

Overhead pabrik tetap : Rp 11.850.000

TOTAL : Rp 67.568.000

Apabila perhitungan biaya produksi digunakan pendekatan variable cost hanya


membebankan pada unsur-unsur biaya produksi yang bersifat variable saja seperti biaya
bahan langsung, biaya upah langsung, dan biaya overhead pabrik. Pembebanan biaya
produksi tersebut dilakukan berdasarkan biaya historis atau biaya yang sesungguhnya terjadi.
Maka perhitungan untuk biaya harga pokok produksi menggunakan variable cost yaitu:

Bahan langsung : Rp 40.068.000

Tenaga kerja langsung : Rp 9.000.000

Overhead pabrik variable : Rp 6.650.000

TOTAL : Rp 55.718.000

Jadi, perhitungan menggunakan metode variable cost mendapatkan hasil yang berbeda
dengan perhitungan dari perusahaan. Perhitungan menggunakan riil perusahaan didapatkan
hasil perbulannya yaitu Rp 67.568.000. Sedangkan menggunakan perhitungan metode
variabel cost mendapatkan hasil perbulannya Rp 55.718.000. Maka dari itu disini terlihat
jelas bahwa perhitungan menggunakan metode variabel cost memperoleh perolehan yang
lebih rendah dibandingkan dengan menggunakan metode perhitungan riil perusahaan.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Seiring perkembangan zaman semakin banyak perusahaan yang bersaing sehingga


terjadinya ketidakstabilan terhadap harga. Maka dari itu perlu pengendalian harga dari
perusahaan untuk memperoleh laba yang maksimal dengan mengeluarkan biaya yang
serendah-rendahnya. Biaya adalah semua hal yang dikorbankan untuk menghasilkan output
dalam jumlah tertentu sehingga menghasilkan keuntungan. Analisis yang fundamental dalam
menerangkan analisis biaya adalah fungsi hubungan antara biaya produksi dengan tingkat
output yang akan dicapai dalam satu periode. Factor produksi adalah biaya yang dinilai
dengan uang sehingga total biaya mencerminkan jumlah factor produksi yang dikorbankan.
Dampak sistem bunga vs bagi hasil dalam analisis biaya yaitu biaya bunga yang harus
dibayarkan produsen bersift tetap. Oleh karena itu, biaya bunga merupakan bagian dari fixed
cost, maka biaya bunga akan meningkatkan total biaya. Revenue sharing vs Profit sharing
yaitu akad antara si pemodal dan si pelaksana dimana terlebih dahulu dibuat kesepakatan
antara keduanya dengan menggunakan akad mudharabah.

Seperti contoh kasus usaha Susu Shi Jeckex dimana dilakukan perhitungan terhadap
biaya produksi menggunakan metode variabel cost dan perhitungan menggunakan metode
variable cost mendapatkan hasil yang berbeda dengan perhitungan dari perusahaan. Yang
mana perhitungan menggunakan metode variabel cost memperoleh perolehan yang lebih
rendah dibandingkan dengan menggunakan metode perhitungan riil perusahaan.

8
DAFTAR PUSTAKA

http://repo.iaintulungagung.ac.id/6407/6/
bab6_Teori_Biaya_islami_rokhmat_ok_book_antiq.pdf
http://fadhilasildano.blogspot.com/2018/05/teori-biaya-produksi.html
https://id.scribd.com/document/493322272/986-3638-1-PB
https://www.academia.edu/29216628/Teori_Biaya_Produksi

Anda mungkin juga menyukai