Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH AKUNTANSI MANAJEMEN

PENENTUAN HARGA JUAL

Dosen Pengampu :
Alfiana, S.E., M.Si.

Disusun Oleh:

Angel Luky Permatasari (201611018152903)

Dyah Krisna Murti (201611018152925)

Rani Rahmadani (201611018153089)

Stefanus Roi Rosena (201611018152811)

Ulfi Alifatu Solihah (201611018153015)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas segala
karunia nikmat Nya sehingga kami dapat membuat makalah ini dengan sebaik–baiknya.
Adapun judul makalah ini adalah “Penentuan Harga Jual”. disusun dalam rangka
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran akuntansi manajemen yang diampu oleh ibu
Alfiana, S.E., M.Si.

Makalah ini berisi tentang penjelasan juga materi mengenai teori ekonomika, cara
menentukan harga jual berdasarkan biaya, harga jual, target costing, juga tentang
bagaimana siklus hidup dan penentuan harga jual suatu produk.

Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga pembaca dapat mengambil manfaat dari
tulisan kami ini.

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................2

1.1 Latar Belakang..................................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................2

1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2

2.1 Teori Ekonomika..............................................................................................2

2.2 Penentuan Harga Berdasar Biaya...................................................................3

2.2.1 Cost-Plus Pricing........................................................................................4

2.2.2 Menentukan Presentase Markup.............................................................5

2.2.3 Penentuan Harga Untuk Waktu dan Bahan...........................................6

2.3 Harga Jual dan Target Costing.......................................................................7

2.4 Siklus Hidup Produk dan Penentuan Harga Jual.........................................7

BAB III CONTOH SOAL DAN PEMBAHASANNYA...............................................9

BAB IV PENUTUP........................................................................................................12

4.1 Kesimpulan......................................................................................................12

4.2 Saran................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................13
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam memutuskan penentuan harga jual sangat penting, karena selain
mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi
kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu, dalam menentukan harga jual
produk, tidak dapat dilakukan sekali saja tetapi harus selalu dievaluasi dan
disesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi perusahaan.Penentuan harga
jual juga sangat penting karena bisa berakibat fatal pada masalah keuangan
perusahaan dan akan mempengaruhi keberlanjutan atau kontinuitas usaha
perusahaan tersebut seperti kerugian yang terus-menerus.

Perubahan harga jual juga mempunyai tujuan untuk menyesuaikan agar


harga baru yang ditetapkan dapat mencerminkan biaya saat ini (current cost)
atau biaya masa depan (future cost), return yang diinginkan oleh perusahaan,
reaksi pesaing dan sebagainya (Supriyono,2001:314). Dalam makalah ini kami
akan menguraikan tentang teori ekonomika, penentuan harga berdasar biaya,
harga jual dan target costing juga siklus hidup dan penentuan harga jual.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian teori ekonomika?
2. Bagaimana cara menentukan harga berdasar biaya?
3. Bagaimana harga jual dan target costing?
4. Bagaimana siklus hidup produk dan penentuan harga jual?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian teori ekonomika.
2. Untuk mengetahui cara menentukan harga berdasarkan biaya.
3. Untuk mengetahui bagaimana cara menghitung harga jual dan target
costing.
4. Untuk mengetahui bagaimana siklus hidup produk dan penentuan harga
jual.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Teori Ekonomika
Teori ekonomika secara garis besar dibagi menjadi terori
makroekonomika dan teori mikroekonomika. Teori mikroekonomika disebut
juga dengan teori harga karena menjelaskan terciptanya harga. Interkasi
permintaan dan penawaran akan menghasilkan suatu harga sebuah produk. Teori
permintaan menyatakan bahwa jumlah produk yang diminta oleh pembeli
(pelanggan) pada periode waktu tertentu bergantung pada harga produk itu.
Semakin tinggi harga, maka semakin sedikit jumlah unit produk yang diminta
dan sebaliknya. Teori penawaran mengatakan bahwa jumlah produk yang
ditawarkan oleh penjual pada periode waktu tertentu bergantung pada harga
produk itu. Semakin tinggi harga, maka semakin banyak jumlah unit produk
yang ditawarkan penjual dan sebaliknya.

Kurva permintaan menunjukan kuantitas barang yang diminta oleh para


pembeli pada berbagai tingkat harga yang mereka mau bayar, sedangkan kurva
penawaran menunjukan jumlah barang yang akan diproduksi oleh produsen
(penjual) pada berbagai tingkat harga. Harga pasar ditentukan oleh titik
perpotongan antara kurva penawaran dan kurva permintaan. Titik perpotongan
tersebut disebut dengan detik equilibrium, yaitu titik yang tercapai pada kondisi
dimana titik harga suatu barang atau jasa terbentuk pada titik pertemuan kurva
permintaan dengan kurva penawaran yang merupakan hasil kesepakatan
konsumen dan produsen (penjual).

Kurva permintaan dan kurva penawaran dimungkinkan juga mengalami


pergeseran keatas atau kebawah. Kurva permintaan dapat bergeser karena
adanya perubahan pada selera konsumen, pendapatan konsumen, atau harga
prosuk lain yang memiliki kaitan, misalnya prosuk tersebut merupakan barang
substitusi. Sedangkan pergeseran kurva penawaran dapat terjadi karena ada
perubahan pada factor-faktor produksi atau harga masukan (Includenya).
Pergeseran kurva-kurva tersebut menyebabkan titik ekuilibriumnya juga ikut
berubah.
2.2 Penentuan Harga Berdasar Biaya
Teori ekonomika memang logis, akan tetapi sulit. Menurut Decoster dan
Schafer (1982) Teori ekonomika sulit untuk diterapkan secara langsung oleh
manajer untuk menetapkan harga jual. Pertama, Untuk dapat mengetahui kurva
permintaan, tentu harus dilakukan penelitian yang cermat tentang keinginan
konsumen secara agregat serta kemanpuannya untuk membayar. Kedua, Teori
ekonomika menganggap bahwa perusahaan hanya mencari laba maksimum,
padahal menurut konsep multiple stakeholders menyatakan bahwa pemaksimum
laba bukan satu-satunya tujuan perusahaan. Ketiga, Banyak factor selain harga
yang pengaruhnya sangat signifikan terhadap jumlah barang yang diminta oleh
konsumen, sementara jumlah produk yang dapat dijual dipengaruhi oleh
kebijakan dan praktik pemasaran yang jitu.

Berbagai kesulitan tersebut mendorong manajemen untuk menggunakan


pendekatan coba-coba dalam menentukan harga jual. Informasi biaya kemudian
menjadi penting sebagai dasar pengambilan keputusan penentuan harga jual.

2.2.1 Cost-Plus Pricing


Pendekatan yang lazim untuk menentukan harga jual produk standart
adalah menerapkan formula cost-plus. Menurut pendekatan ini, harga
jual adalah biaya (cost) ditambah dengan markup sebesar persentase
tertentu dari biaya tersebut. Markup harus ditentukan sedemikian rupa
sehingga laba yang diinginkan dapat tercapai.

a. Biaya produksi penuh


Salah satu dasar yang digunakan untuk menetukan harga jual produk
adalah biaya produk yang dihitung dengan pendekatan full costing.
Menurut pendekatan ini biaya produk terdiri atas biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik tetap dan variabel.
Harga jual yang ditargetkan adalah biaya produksi penuh ditambah
dengan markup.
b. Biaya penuh
Full Cost adalah seluruh biaya perusahaan yang terdiri atas biaya
produksi total dan biaya non produksi total.
c. Biaya produksi variabel
Menurut pendekatan ini, biaya produk hanya terdiri atas biaya
variabel yang diperlukan untuk memproduksi barang atau jasa.
Elemen biaya produk hanya meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel. Biaya overhead
pabrik tetap dianggap bukan biaya produksi melainkan biaya
periode.
d. Biaya variabel
Dasar keempat untuk menentukan harga jual adalah variabel cost,
yaitu seluruh biaya variabel baik biaya produksi variabel maupun
biaya non produksi variabel.

Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa penentuan harga jual


produk dengan mendasarakan pada biaya tidak dapat dipandang sebagai
formula yang kaku dan pasti. Berbagai formula yang ada hanyalah cara
menentukan target harga jual sebagai pendekatan coba-coba.

2.2.2 Menentukan Presentase Markup


Markup dibentuk untuk menutup laba yang diinginkan, biaya dan selain
biaya yang menjadi dasar perhitungan. Jika salah menentukan presentase
markup, biaya tersebut dan biaya yang diinginkan tidak dapat ditutup
oleh harga jual. Return on investment (ROI) adalah salah satu cara untuk
menentukan besarnya markup

a. Formula Full Costing


Formula ini dipergunakan jika dasar perhitungan untuk
menentukan markup adalah biaya produksi penuh. Ini berarti pula
bahwa markup dirancang untuk menutup seluruh biaya selain biaya
produksi penuh.
% markup = (target ROI) + biaya pemasaran dan administrasi total)
(volume dalam unit) x (biaya produk penuh per unit)
Memasukkan unsur Pph.
Pph tersebut adalah pajak yang dikenakan atas penghasilan (laba)
kena pajak untuk badan semisal perseroan terbatas. Tarifnya adalah
presentase tertentu. Laba kena pajak menurut peraturan perpajakan
sejatinya berbeda dari laba sebelum pajak menurut akuntansi
% markup = (target ROI / (1-t) + biaya pemasaran dan administrasi
total)
(volume dalam unit) x (biaya produk penuh per unit)

b. Formula Full Cost


Formula ini dipergunakan jika dasar perhitungan untuk
menentukan markup adalah biaya penuh, yaitu perjumlahan antara
biaya produksi dan biaya non produksi. Seperti formula markup
berikut ini, Markup ditetapkan untuk menutup seluruh biaya, baik
biaya produksi maupun non produksi, dan laba atau target ROI.
Perhatikanlah bahwa pembilangnya adalah target ROI sedangkan
penyebutnya biaya yang menjadi basis penetapan markup, yakni
full cost.
% markup =__________target ROI_____________________
(volume dalam unit) x (total biaya penuh per unit)

c. Formula Variabel Costing


Formula ini dipergunakan jika dasar perhitungan untuk
menentukan markup adalah biaya produksi variabel. Markup
menurut formula ini dipergunakan untuk menutup biaya selain
biaya produk variabel. Itulah sebabnya, pembilangnya adalah
target ROI dan biaya tetap serta biaya non produksi variabel.
% markup = Target ROI + Biaya Tetap + Biaya nonproduksi
Variabel
Volume dalam unit x Biaya produksi Variabel
perunit

d. Formula Variabel Cost


Formula ini dipergunakan jika dasar perhitungan untuk
menentukan markup adalah biaya produksi dan nonproduksi
variabel. Jadi, markup digunakan untuk menutup seluruh biaya
selain biaya variabel (baik produksi maupun nonproduksi). Biaya
selain biaya variabel, tentunya, adalah biaya tetap (baik overhead
maupun nonproduksi yang bersifat tetap).
% markup = Target ROI + Biaya Tetap
Volume dalam unit x Biaya produksi Variabel perunit

2.2.3 Penentuan Harga Untuk Waktu dan Bahan


Pendekatan penentuan harga untuk waktu dan bahan (time and material
pricing) menggunakan dua buah tarif penentuan harga jual.

Komponen waktu, dinyatakan secara khusus sebagai tarif per jam tenaga
kerja langsung. Tarif ini dihitung dari penjumlahan 3 elemen berikut:

 Biaya tenaga kerja langsung, termasuk gaji dan tunjangan


tambahan
 Biaya penjualan dan administrasi
 Laba yang diinginkan

Komponen bahan, meliputi harga beli bahan yang digunakan selama


pengerjaan ditambah material loading charge (MLC). MLC dimaksudkan
untuk menutup biaya pemasaran, handling, dan penyimpanan bahan, plus
margin laba untuk bahan itu sendiri.

2.3 Harga Jual dan Target Costing


Jika cost-based pricing adalah menentukan harga jual produk berdasarkan pada
biaya produk, maka target costing ini menargetkan biaya produk dengan
mendasarkan pada harga jual yang para konsumen mau membayarnya. Jadi,
perusahaan menurut target costing ini memperhatikan lebih dulu harga
termungkin yang konsumen mau bayar. Jika perusahaan menginginkan laba
tertentu, biaya targetnya adalah harga terget dikurangi harga yang diinginkan
tersebut. Formulanya sangat sederhana sebagai berikut:

Biaya target = Harga target – Laba target


2.4 Siklus Hidup Produk dan Penentuan Harga Jual
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan
pemahaman tentang dinamika kompotitif suatu produk. Seperti halnya dengan
manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus hidup
produk (PLC) yaitu suatu grafik yang mengambarkan riwayat produk sejak
diperkenalkan kepasar sampai ditarik dari pasar.

PLC terdiri dari beberapa tahap yaitu :

 Introduction
Tahap saat pertama kali produk muncul, mudahnya ketika produk tersebut
memasuki pasar
 Growth
Produk mengalami tahap pertumbuhan
 Maturity
Produk memasuki masa kedewasaan atau tahap kematangan
 Decline
Tahap ini produk mengalami masa penurunan
Tahap startup biasanya ditandai oleh rendahnya penjualan. Harga jual pada
tahap ini cenderung tinggi. Pada masa growth, penjualan mulai tumbuh sebagai
tanda bahwa para pelanggan mulai menerima produk tersebut dan harganya
masih bertahan tinggi. Pesaing belum secara nyata memasuki persaingan. Pada
masa maturity, penjualan melandai sebagai tanda bahwa para pesaing sudah
mulai memasuki pasar. Harga pada masa ini boleh dikatakan sudah tampak
terjadi penurunan. Jika ingin bertahan pada masa ini, perusahaan memang harus
menurunkan harga jualnya. Terakhir, pada masa decline penjualan turun sebab
produk sudah menjadi usang. Harga dapat bertahan pada masa ini, perusahaan
sebaiknya menurunkan harga secara signifikan. Jika tidak, ia akan terpaksa
keluar dari pasar. Penentuan harga jual juga harus mempertimbangkan pada
mana produk berada dalam product life cycle.
BAB III CONTOH SOAL DAN PEMBAHASANNYA

Soal 1
Manajer pemasaran PT X sedang mempertimbangkan penentuan harga jual produk A
untuk tahun anggaran yang akan datang. Perusahaan menggunakan pendekatan Full
Costing dalam penentuan biaya penuh. Menurut anggaran,perusahaan direncanakan
akan beroperasi pada kapasitas normal sebanyak 1.000.000 kg dengan taksiran biaya
penuh untuk tahun anggaran yang akan datang sebagai berikut:
Biaya Produksi Rp 3.000.000.000

Biaya Administrasi dan umum Rp 200.000.000

Biaya Pemasaran Rp 300.000.000

Total biaya penuh Rp 3.500.000.000

Total aktiva yang diperkirakan pada awal tahun anggaran adalah sebesar Rp
4.000.000.000 dan laba yang diharapkan yang dinyakan dalam tingkat pengembalian
investasi (rate of return on investment) adalah sebesar 25%.
Tentukan harga jual per kg dengan menggunakan metode Cost-Plus
Pricing berdasarkan Pendekatan Full Costing

Pembahasan soal 1

FULL COSTING
Perhitungan Markup:
Biaya Administrasi dan umum Rp 200.000.000

Biaya Pemasaran Rp 300.000.000


Laba yang diharapkan

(25% x Rp 4.000.000.000) Rp 1.000.000.000 +

Jumlah (a) Rp 1.500.000.000

Biaya Produksi (b) Rp 3.000.000.000

% Markup = (a:b) = (1.5000.000.000 : 3.000.000.000) * 100% = 50%

Perhitungan Harga Jual:

Biaya produksi Rp 3.000.000.000

% Markup = 50% x 3.000.000.000 Rp 1.500.000.000 +


Jumlah harga jual 4.500.000.000

Volume produk Rp 1.000.000 :

Harga Jual per kg : Rp 4.500.000.000


Rp 1.000.000

: Rp 4.500
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Menentukan harga jual dapat dilakukan dengan cara cost-plus pricing, yaitu
dengan menentukan biaya produksi penuh, biaya penuh, biaya produksi variable,
dan biaya variable. Setelah itu menentukan presentase markup, terdapat empat
cara menentukan presentase markup, yaitu dengan formula full costing, formula
full cost, formula variable costing dan formula variable cost. Terakhir ada
penentuan harga untuk waktu dan bahan, Komponen waktu, dinyatakan secara
khusus sebagai tarif per jam tenaga kerja langsung. Komponen bahan, meliputi
harga beli bahan yang digunakan selama pengerjaan ditambah material loading
charge (MLC). MLC dimaksudkan untuk menutup biaya pemasaran, handling,
dan penyimpanan bahan, plus margin laba untuk bahan itu sendiri.

Jika cost-based pricing adalah menentukan harga jual produk


berdasarkan pada biaya produk, maka target costing ini menargetkan biaya
produk dengan mendasarkan pada harga jual yang para konsumen mau
membayarnya. Jadi, perusahaan menurut target costing ini memperhatikan lebih
dulu harga termungkin yang konsumen mau bayar. Penentuan harga jual harus
mempertimbangkan pada mana produk berada dalam product life cycle.

4.2 Saran

14
DAFTAR PUSTAKA

Sodikin, S. S. (2015). Akuntansi Manajemen (Sebuah Pengantar). Yogyakarta: UPP


STIM YKPN.

15

Anda mungkin juga menyukai