Dosen Pembimbing :
Sanun, M.Pd
Disusun Oleh :
Inayah Putri Nadia
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyanyang, yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Penetapan Harga Jual”, sebagai tugas Mata Kuliah
Akuntansi Manajemen.
Salawat dan salam semoga tercurah selalu kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Saw. Beserta keluarga, sahabat, kerabat, dan pengikut-pengikut beliau hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi penulisan
maupun bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis mohon maaf dan kami mengharapkan
saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun. Semoga sebuah makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, dan penulis pada khususnya..
1
DAFTAR ISI
A. Definisi Harga....................................................................................... 5
B. Prosedur Penetapan Harga Jual ............................................................ 6
C. Metode Penetapan Harga Jual .............................................................. 8
A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penentuan harga adalah proses memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat
sebagai pertukaran untuk produknya. Faktor-faktor harga adalah kos pengilangan, tempat
pasaran, persaingan, keadaan pasaran, dan kualiti produk. Penentuan harga juga merupakan
pemboleh ubah utama dalam teori peruntukan harga mikro ekonomi. Penentuan harga adalah
aspek dasar pemodelan kewangan dan adalah salah satu dari "empat P" campuran pemasaran.
Tiga aspek lain adalah barangan, promosi dan tempat.
Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat,
organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi. Penentuan harga produk perlu
memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah produk
inti ( core product ),Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar
mula-mula arus mendefinisikan manfaat inti yang akan disediakan produk ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar
produk inti.
3
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian penetapan harga jual?
2. Bagaimana prosedur penetapan harga jual?
3. Jelaskan metode penetapan harga jual?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penetapan harga jual.
2. Untuk mengetahui prosedur penetapan harga jual.
3. Untuk mengetahui metode penetapan harga jual
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Harga
Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.Selain itu harga adalah salah
satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan
transaksi atau tidak.
Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah
uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang
dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam
satuan moneter (Rupiah,Dollar, Yen dll).
Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di
hasilkan.
Memaksimalkan Laba
Meraih Pangsa Pasar
Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
Mempertahankan Pangsa Pasar
Tujuan Stabilisasi Harga
Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan
5
B. Prosedur Penetapan Harga Jual
Harga Pada dasarnya setiap perusahaan harus memutuskan apa yang ingin
dicapainya dari produk tersebut. Jika perusahaan telah memilih posisi pasarnya dengan
cermat, maka strategi bauran pemasarannya termasuk harga akan otomatis sejalan
dengannya.
Semakin jelas tujuan perusahaan, maka semakin mudah untuk perusahaan tersebut
menetapkan harga. Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utama
jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen
yang berubah-ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi dan persediaan terus
berputar, perusahaan akan menurunkan harga. Laba kurang penting dibandingkan
kelangsungan hidup. Selama harga dapat menutup biaya variable dan sebagian biaya
tetap, perusahaan dapat terus berjalan. Akan tetapi kelangsungan hidup hanyalah tujuan
jangka pendek. Dalam tujuan jangka panjang perusahaan harus belajar meningkatkan
nilainya, jika tidak maka ia akan punah.
2. Menentukan Permintaan
Secara umum permintaan Elastis untuk suatu barang berarti suatu peningkatan harga
pada persentase tertentu akan menurunkan kuantitas permintaan lebih besar dari
6
persentase penurunan harga. Dengan kata lain permintaan itu elastis ketika suatu
peningkatan harga sejumlah persentase tertentu menaikkan jumlah permintaan lebih
tinggi dari persentase tersebut. Sedangkan Permintaan Tidak Elastis terjadi ketika
perubahan harga pada persentase tertentu terkait dengan perubahan kuantitas barang
dengan persentase yang lebih kecil. Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity,
maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang dijual dalam
proporsi yang sama. Dengan kata lain penurunan harga sebesar 10% akan mengakibatkan
naiknya volume penjualan sebesar 10% pula. Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan
menghasilkan level permintaan yang berbeda-beda dan karena itu akan memberikan
pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasarannya.
3. Memperkirakan Biaya
Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas
Produknya. Sedangkan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya. Perusahaan
ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan
produk, termasuk tingkat pengembalian investasi yang memadai atas usaha dan resiko
yang dilakukannya.
Biaya perusahaan ada 2 jenis, biaya tetap dan variable. Biaya tetap adalah biaya-
biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Misalnya perusahaan harus
membayar tagihan tiap bulan untuk sewa, pemanas ruangan, bunga, gaji eksekutif, dan
lainnya, berapapun output perusahaan. Biaya total merupakan jumlah biaya tetap dan
biaya variable untuk tiap level produksi tertentu. Biaya rata-rata adalah biaya per unit
untuk level produksi tersebut; biaya tersebut sama dengan total biaya dibagi produksi.
Manajemen ingin menetapkan harga yang setidaknya dapat menutup biaya produksi total
pada level produksi tertentu.
7
Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya
perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya pesaing, harga pesaing dan
kemungkinan reaksi harga oleh pesaing. Jika tawaran perusahaan serupa dengan tawaran
pesaing utamanya, maka perusahaan harus menetapkan harga yang dekat dengan harga
pesaing atau ia akan kehilangan penjualan. Jika tawaran perusahaan lebih rendah
mutunya, perusahaan tidak dapat menetapkan harga yang lebih tinggi dari pada pesaing.
Jika penawaran perusahaan lebih tinggi mutunya, perusahaan dapat menetapkan harga
yang lebih tinggi dari pesaing. Akan tetapi, perusahaan harus menyadari bahwa pesaing
dapat mengubah harganya sebagai tanggapan atas harga perusahaan.
Dalam penetapan harga jual tentunya harus menggunakan metode tertentu. Metode
yang digunakan seharusnya tidak berganti-ganti. Dalam penetapan harga jual perusahaan
harus mempertimbangkan harga pasaran, perusahaan jangan sampai mengambil laba
terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Jadi perusahaan harus mengambil harga tengah
sehingga dapat dijangkau konsumen dan perusahaan masih mendapat profit yang aman.
Untuk tahap terakhir manajemen perusahaan memilih harga akhir, yaitu menentukan
harga jual yang sesuai dengan barang yang dipasarkan. Dalam memilih harga akhir harus
benar-benar di pertimbangkan untuk mendaptkan provit bagi perusahaan dan sekaligus
harga dapat dijangkau para konsumen.
Dalam penentuan harga jual disini akan menggunakan 2 pendekatan pokok. Pertama,
dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan
penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan.
8
Biaya Total + Marjin = Harga Jual
Contohnya seperti ini. Misalkan sebuah perusahaan punya usaha jus buah dan
mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang
keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 dengan
perincian:
• Biaya lain-lain seperti penyusutan alat, sewa tempat, dsb : Rp. 50.000,00
Jika perusahaan menginginkan laba sebesar 15% dari biaya total, maka :
Rp. 460.000,00.
Dengan demikian untuk setiap jus yang di jual, harganya sebesar Rp. 4.600,00.per cup.
Pada intinya, penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga
biaya plus. Para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan
penetapan harga mark-up ini. Caranya lebih sederhana. anda membeli barang-barang
dagangan kemudian harga jualnya anda tentukan setelah menambah harga beli dengan
sejumlah mark-up, seperti rumus di bawah ini:
Jadi mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya.
Contohnya seperti ini. Sebuah toko sepatu adventure membeli sepatu dari produsen merk
“X” seharga 300 ribu. Kemudian toko ingin keuntungan 50%, jadinya toko menjual
300.000 + (50% x 300.000) = 300.000 + 150.000 = 450.000
Jadi keuntungannya yang diperoleh toko sebesar 150.000 dengan harga jual 450.000
9
3. Penetapan Harga Break-even (Break-Even Pricing)
Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih
mempertimbangkan biaya. Usaha dapat dikatakan dalam keadaan break-even apabila
penghasilan yang di terima sama dengan biaya keluar, dengan anggapan bahwa harga
jualnya sudah di tentukan. Menurut cara ini, perusahaan akan mendapatkan laba apabila
penjualan yang di capai berada di atas titik break-even dan rugi jika penjualan berada di
bawah titik break-even.
• Seluruh biaya perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.
Kalau menggunakan cara yang satu ini, penentuan harga tidak di dasarkan pada
biaya, tetapi justru sebaliknya. Harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
Menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut bersaing, atau dapat
juga ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan.
Tergantung strategi dan segmentasi pasar.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu
perusahaandalam penjualan produknya.
2. Untuk menetapkan harga jual suatu produk maka perusahaan harus
mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Philip Kotler
dalam bukunya mengemukakan prosedur enam langkah untuk menetapkan
harga,yaitu :
Memilih tujuan penetapan harga.
Menentukan permintaan.
Memperkirakan biaya.
Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing.
Memilih metode penetapan harga.
Memilih harga akhir.
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.
11
DAFTAR PUSTAKA
http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode- pendekatan-penetapan-harga-
manajemen-pemasaran
http://organisasi.org/tujuan_strategi_penetapan_harga_bagi_perusahaan
_bisnis_motif_penentu
12