Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENETAPAN HARGA JUAL

Disusun Guna Memenuhi


Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen

Dosen Pembimbing :
Sanun, M.Pd

Disusun Oleh :
Inayah Putri Nadia

JURUSAN EKONOMI DAN BISNIS ISLAM


PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YASBA KALIANDA
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah swt. Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha
Penyanyang, yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Penetapan Harga Jual”, sebagai tugas Mata Kuliah
Akuntansi Manajemen.
Salawat dan salam semoga tercurah selalu kepada junjungan kita Nabi Muhammad
Saw. Beserta keluarga, sahabat, kerabat, dan pengikut-pengikut beliau hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan baik dari segi penulisan
maupun bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis mohon maaf dan kami mengharapkan
saran-saran dan kritik yang sifatnya membangun. Semoga sebuah makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca, dan penulis pada khususnya..

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................. 1

DAFTAR ISI .......................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 3

A. Latar Belakang ...................................................................................... 3


B. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
C. Tujuan ................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 5

A. Definisi Harga....................................................................................... 5
B. Prosedur Penetapan Harga Jual ............................................................ 6
C. Metode Penetapan Harga Jual .............................................................. 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 11

A. Kesimpulan ........................................................................................... 11
B. Saran ..................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penentuan harga adalah proses memilih apa yang bakal diterima sebuah syarat
sebagai pertukaran untuk produknya. Faktor-faktor harga adalah kos pengilangan, tempat
pasaran, persaingan, keadaan pasaran, dan kualiti produk. Penentuan harga juga merupakan
pemboleh ubah utama dalam teori peruntukan harga mikro ekonomi. Penentuan harga adalah
aspek dasar pemodelan kewangan dan adalah salah satu dari "empat P" campuran pemasaran.
Tiga aspek lain adalah barangan, promosi dan tempat.

Produk ( Product ) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Dalam definisi secara luas, produk meliputi objek secara fisik, orang, tempat,
organisasi, ide, atau bauran dari semua bentuk-bentuk tadi. Penentuan harga produk perlu
memikirkan produk dan jasa atas tiga tingkatan. Tingkatan yang paling dasar adalah produk
inti ( core product ),Produk inti terdiri dari manfaat inti untuk pemecahan masalah yang dicari
konsumen ketika mereka membeli produk atau jasa. Dalam merancang produk, pemasar
mula-mula arus mendefinisikan manfaat inti yang akan disediakan produk ke konsumen.
Selajutnya perencanaan produk harus menciptakan produk aktual ( actual product ) disekitar
produk inti.

Produk aktual mungkin mempunyai lima karateristik: tingkat kualitas, fitur,


rancangan, nama merek, dan kemasan. Akhirnya, penentuan produk harus mewujudkan
produk tambahan disekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan
manfaat tambahan bagi konsumen. Penambahan produk baru pada satu lini produk disebut
sebagai line extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk
lainnya disebut sebagai Tindakan trading up atau brand leveraging.

3
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan pengertian penetapan harga jual?
2. Bagaimana prosedur penetapan harga jual?
3. Jelaskan metode penetapan harga jual?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penetapan harga jual.
2. Untuk mengetahui prosedur penetapan harga jual.
3. Untuk mengetahui metode penetapan harga jual

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Harga
 Menurut Kotler (2001:439) Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu
produk atau jasa, atau jumlah dari nilai tukar konsumen atas manfaat-manfaat karena
memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.
 Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang
dilakukan pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa.Selain itu harga adalah salah
satu faktor penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan
transaksi atau tidak.

Berdasarkan definisi harga diatas maka dapat disimpulkan harga adalah sejumlah
uang yang harus dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan produk atau jasa yang
dibelinya guna memenuhi kebutuhan maupun keinginannya dan umumnya dinyatakan dalam
satuan moneter (Rupiah,Dollar, Yen dll).

Sedangkan penetapan harga adalah suatu proses untuk menentukan seberapa besar
pendapatan yang akan diperoleh atau diterima oleh perusahan dari produk atau jasa yang di
hasilkan.

Adapun tujuan dari penetapan harga jual :

 Memaksimalkan Laba
 Meraih Pangsa Pasar
 Return On Investment (ROI) / Pengembalian Modal Usaha
 Mempertahankan Pangsa Pasar
 Tujuan Stabilisasi Harga
 Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

5
B. Prosedur Penetapan Harga Jual

Untuk menetapkan harga jual suatu produk maka


perusahaanharusmempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga.
Philip Kotler dalambukunya mengemukakan prosedur enam langkah untuk menetapkan
harga,yaitu :

1. Memilih Tujuan Penetapan

Harga Pada dasarnya setiap perusahaan harus memutuskan apa yang ingin
dicapainya dari produk tersebut. Jika perusahaan telah memilih posisi pasarnya dengan
cermat, maka strategi bauran pemasarannya termasuk harga akan otomatis sejalan
dengannya.

Semakin jelas tujuan perusahaan, maka semakin mudah untuk perusahaan tersebut
menetapkan harga. Perusahaan dapat mengejar kelangsungan hidup sebagai tujuan utama
jika mengalami kelebihan kapasitas, persaingan yang ketat, atau keinginan konsumen
yang berubah-ubah. Untuk menjaga agar pabrik tetap beroperasi dan persediaan terus
berputar, perusahaan akan menurunkan harga. Laba kurang penting dibandingkan
kelangsungan hidup. Selama harga dapat menutup biaya variable dan sebagian biaya
tetap, perusahaan dapat terus berjalan. Akan tetapi kelangsungan hidup hanyalah tujuan
jangka pendek. Dalam tujuan jangka panjang perusahaan harus belajar meningkatkan
nilainya, jika tidak maka ia akan punah.

2. Menentukan Permintaan

Permintaan pelanggan mempengaruhi semua fase bisnis. Secara umum para


pelanggan menginginkan barang-barang dan jasa yang berkualitas tinggi dan harga
rendah. Jika semua barang itu sama, para pelanggan akan membeli barang yang harganya
lebih murah, sedikit yang akan membeli harga yang lebih tinggi. Suatu faktor penting
yang menentukan dimana perubahan harga akan menghasilkan perubahan kuantitas
disebut sebagai Elastisitas harga permintaan, atau suatu tingkat penentuan dimana jumlah
barang yang diminta berubah sesuai dengan perubahan harga.

Secara umum permintaan Elastis untuk suatu barang berarti suatu peningkatan harga
pada persentase tertentu akan menurunkan kuantitas permintaan lebih besar dari

6
persentase penurunan harga. Dengan kata lain permintaan itu elastis ketika suatu
peningkatan harga sejumlah persentase tertentu menaikkan jumlah permintaan lebih
tinggi dari persentase tersebut. Sedangkan Permintaan Tidak Elastis terjadi ketika
perubahan harga pada persentase tertentu terkait dengan perubahan kuantitas barang
dengan persentase yang lebih kecil. Apabila permintaan itu bersifat unitary elasticity,
maka perubahan harga akan menyebabkan terjadinya perubahan jumlah yang dijual dalam
proporsi yang sama. Dengan kata lain penurunan harga sebesar 10% akan mengakibatkan
naiknya volume penjualan sebesar 10% pula. Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan
menghasilkan level permintaan yang berbeda-beda dan karena itu akan memberikan
pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasarannya.

Garrisen, H & Eric W. Moreen menyatakan bahwa: Dalam keadaan normal,


permintaan dan harga berhubungan terbalik: “Semakin tinggi harga semakin rendah
permintaan. Dalam hal barang mewah, kurva permintaan kadang-kadang mempunyai
kemiringan yang naik. Kurva permintaan menunjukkan jumlah pembelian pasar yang
mungkin pada berbagai harga. Kurva tersebut menjumlahkan reaksi berbagai individu
yang memiliki kepekaan pasar yang beragam.”

3. Memperkirakan Biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan perusahaan atas
Produknya. Sedangkan biaya perusahaan menentukan batas terendahnya. Perusahaan
ingin menetapkan harga yang dapat menutup biaya produksi, distribusi, dan penjualan
produk, termasuk tingkat pengembalian investasi yang memadai atas usaha dan resiko
yang dilakukannya.

Biaya perusahaan ada 2 jenis, biaya tetap dan variable. Biaya tetap adalah biaya-
biaya yang tidak dipengaruhi oleh produksi atau penjualan. Misalnya perusahaan harus
membayar tagihan tiap bulan untuk sewa, pemanas ruangan, bunga, gaji eksekutif, dan
lainnya, berapapun output perusahaan. Biaya total merupakan jumlah biaya tetap dan
biaya variable untuk tiap level produksi tertentu. Biaya rata-rata adalah biaya per unit
untuk level produksi tersebut; biaya tersebut sama dengan total biaya dibagi produksi.
Manajemen ingin menetapkan harga yang setidaknya dapat menutup biaya produksi total
pada level produksi tertentu.

4. Menganalisis Biaya, Harga, dan Tawaran Pesaing

7
Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan pasar dan biaya
perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya pesaing, harga pesaing dan
kemungkinan reaksi harga oleh pesaing. Jika tawaran perusahaan serupa dengan tawaran
pesaing utamanya, maka perusahaan harus menetapkan harga yang dekat dengan harga
pesaing atau ia akan kehilangan penjualan. Jika tawaran perusahaan lebih rendah
mutunya, perusahaan tidak dapat menetapkan harga yang lebih tinggi dari pada pesaing.
Jika penawaran perusahaan lebih tinggi mutunya, perusahaan dapat menetapkan harga
yang lebih tinggi dari pesaing. Akan tetapi, perusahaan harus menyadari bahwa pesaing
dapat mengubah harganya sebagai tanggapan atas harga perusahaan.

5. Memilih metode penetapan harga

Dalam penetapan harga jual tentunya harus menggunakan metode tertentu. Metode
yang digunakan seharusnya tidak berganti-ganti. Dalam penetapan harga jual perusahaan
harus mempertimbangkan harga pasaran, perusahaan jangan sampai mengambil laba
terlalu tinggi maupun terlalu rendah. Jadi perusahaan harus mengambil harga tengah
sehingga dapat dijangkau konsumen dan perusahaan masih mendapat profit yang aman.

6. Memilih harga akhir

Untuk tahap terakhir manajemen perusahaan memilih harga akhir, yaitu menentukan
harga jual yang sesuai dengan barang yang dipasarkan. Dalam memilih harga akhir harus
benar-benar di pertimbangkan untuk mendaptkan provit bagi perusahaan dan sekaligus
harga dapat dijangkau para konsumen.

C. Metode Penetapan Harga Jual

Dalam penentuan harga jual disini akan menggunakan 2 pendekatan pokok. Pertama,
dengan pendekatan biaya yaitu penetapan harga biaya plus, penetapan harga mark-plus dan
penetapan harga break even. Kedua dengan pendekatan pasar atau persaingan.

1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)

Kalau perusahaan menggunakan metode ini, perusahaan menentukan harga jual


perunit produk dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah
tertentu untuk menutup laba yang di kehendaki pada unit tersebut, atau disebut marjin.
Harga jual produk dapat hitung dengan rumus :

8
Biaya Total + Marjin = Harga Jual

Contohnya seperti ini. Misalkan sebuah perusahaan punya usaha jus buah dan
mendapatkan order sebanyak 100 gelas untuk sebuah pesta perpisahan. Biaya yang
keluarkan untuk memproduksi jus buah tersebut diperkirakan sebanyak 400.000,00 dengan
perincian:

• Biaya bahan baku : Rp. 250.000,00

• Biaya tenaga kerja : Rp. 100.000,00

• Biaya lain-lain seperti penyusutan alat, sewa tempat, dsb : Rp. 50.000,00

Jika perusahaan menginginkan laba sebesar 15% dari biaya total, maka :

Harga total = Biaya Total + Laba = Rp. 400.000,00 + (15% x Rp 400.000,00) =

Rp. 460.000,00.

Dengan demikian untuk setiap jus yang di jual, harganya sebesar Rp. 4.600,00.per cup.

2. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)

Pada intinya, penetapan harga mark-up ini hampir sama dengan penetapan harga
biaya plus. Para pedagang atau perusahaan perdagangan lebih banyak menggunakan
penetapan harga mark-up ini. Caranya lebih sederhana. anda membeli barang-barang
dagangan kemudian harga jualnya anda tentukan setelah menambah harga beli dengan
sejumlah mark-up, seperti rumus di bawah ini:

Harga Beli + Mark Up (presentase dari harga beli)= Harga Jual

Jadi mark-up ini merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya.

Contohnya seperti ini. Sebuah toko sepatu adventure membeli sepatu dari produsen merk
“X” seharga 300 ribu. Kemudian toko ingin keuntungan 50%, jadinya toko menjual
300.000 + (50% x 300.000) = 300.000 + 150.000 = 450.000

Jadi keuntungannya yang diperoleh toko sebesar 150.000 dengan harga jual 450.000

9
3. Penetapan Harga Break-even (Break-Even Pricing)

Adalah cara penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih
mempertimbangkan biaya. Usaha dapat dikatakan dalam keadaan break-even apabila
penghasilan yang di terima sama dengan biaya keluar, dengan anggapan bahwa harga
jualnya sudah di tentukan. Menurut cara ini, perusahaan akan mendapatkan laba apabila
penjualan yang di capai berada di atas titik break-even dan rugi jika penjualan berada di
bawah titik break-even.

Cara penetapan harga break-even ini dapat di terapkan dengan menggunakan


beberapa “syarat” tertentu, yaitu:

• Seluruh biaya perusahaan dapat digolongkan ke dalam biaya variabel dan biaya tetap.

• Seluruh barang yang di produksi akan terjual

• Biaya variabel per unitnya tetap.

4. Penetapan Harga dalam Hubungannya dengan Pasar

Kalau menggunakan cara yang satu ini, penentuan harga tidak di dasarkan pada
biaya, tetapi justru sebaliknya. Harga yang menentukan biaya bagi perusahaan.
Menentukan harga sama dengan tingkat harga pasar agar dapat ikut bersaing, atau dapat
juga ditentukan lebih tinggi atau lebih rendah dari tingkat harga dalam persaingan.
Tergantung strategi dan segmentasi pasar.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari penjelasan isi makalah diatas penulis dapat menarik kesimpulkan :

1. Penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu
perusahaandalam penjualan produknya.
2. Untuk menetapkan harga jual suatu produk maka perusahaan harus
mempertimbangkan berbagai faktor dalam menetapkan kebijakan harga. Philip Kotler
dalam bukunya mengemukakan prosedur enam langkah untuk menetapkan
harga,yaitu :
 Memilih tujuan penetapan harga.
 Menentukan permintaan.
 Memperkirakan biaya.
 Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing.
 Memilih metode penetapan harga.
 Memilih harga akhir.

3. Menentukan harga jual dengan menggunakan pendekatan 2 metode


4. Penulis berpendapat bahwa sangatlah penting perusahaan menentukan penetapan
harga jual karena untuk menentukan sebuah provit. Dalam penentuan harga jual perlu
memperhatikan berbagai aspek untuk acuan pertimbangan.

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Kismono, Gugup.,2001,Bisnis Pengantar , Edisi Pertama, BPFE,YogyakartaBp Djatmiko,


Kuliah Pengantar Bisnis UEU, 2011-2012

http://organisasi.org/definisi-pengertian-harga-tujuan-metode- pendekatan-penetapan-harga-
manajemen-pemasaran

http://organisasi.org/tujuan_strategi_penetapan_harga_bagi_perusahaan
_bisnis_motif_penentu

12

Anda mungkin juga menyukai