Anda di halaman 1dari 17

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “ Kebijakan harga pada masa pandemi di negara
Korea Selatan pada perusahaan samsoeng grup ”. Penulisan makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Manajemen pemasaran .Dalam penulisan makalah ini saya ucapan terima kasih yang
sebesar besarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Khususnya
kepada Dosen saya yang telah memberi tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas ini.

Saya merasa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengingat akan kemampuan yang saya miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari semua
pihak sangat saya harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah ini. Demikian makalah ini saya
buat, agar bermanfaat bagi pembaca. Terima kasih atas kritik dan saran yang membangun untuk
penyempurnaan makalah ini menjadi lebih baik.

Kwandang,18 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. LATAR BELAKANG................................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................2
C. TUJUAN PENELITIAN...........................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...............................................................................................3
A. KEBIJAKAN HARGA..............................................................................................3
B. PERTIMBANGAN PEMBERIAN HARGA................................................................3
C. PENDEKATAN PEMBERIAN HARGA.....................................................................7
D. STRATEGI PEMBERIAN HARGA............................................................................8
E. STRATEGI PENYESUAIAN HARGA........................................................................9
F. KEBIJAKAN HARGA PADA MASA COVID-19 DI KOREA SELATAN PADA PERUSAHAAN
SAMSOENG GRUP...............................................................................................10
BAB III PENUTUP......................................................................................................14

A. KESIMPULAN.......................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Secara tradisional, harga harga berperan sebagai penentu utama dari pilihan pembeli.
Walaupun, faktor-faktor non harga telah menjadi semakin penting dalam perilaku pembeli
selama beberapa dasawarsa ini, harga masih merupakan salah satu unsur terpenting yang
menentukan pangsa pasar dan profitabilitas perusahaan.

Dalam dunia bisnis harga mempunyai banyak nama, sebagai contoh dalam dunia
perbankan disebut bunga, atau dalam bisnis akuntansi, periklanan, konsultan disebut fee.
Sedangkan dalam dunia asuransi dikenal yang namanya premi. Terlepas dari macam-macam
nama, menurut Dolan and Simon, harga merupakan sejumlah uang atau jasa atau barang yang
ditukar pembeli untuk beraneka produk atau jasa yang disediakan penjual, sedangkan menurut
Monroe (1990) menyatakan bahwa harga merupakan pengorbanan ekonomis yang dilakukan
pelanggan untuk memperoleh produk atau jasa. Selain itu harga adalah salah satu faktor
penting bagi konsumen dalam mengambil keputusan untuk melakukan transaksi atau tidak
(Engel, lackwell & Miniard dan Kotler,1996). Dapat disimpulkan dari beberapa pengertian diatas
bahwa harga adalah sejumlah uang yang ditentukan perusahaan sebagai imbalan barang atau
jasa yang diperdagangkan dan sesuatu yang lain yang diadakan perusahaan untuk memuaskan
keinginan konsumen dan merupakan salah satu faktor penting dalam pengambilan keputusan
pembelian.

Harga merupakan satu-satunya elemen bauran pemasaran yang menghasilkan


pendapatan, elemen-elemen lainnya menimbulkan biaya. Harga juga merupakan salah satu
elemen bauran pemasaran yang paling fleksibel : Harga dapat berubah dengan cepat, tidak
seperti ciri khas (feature) produk dan perjanjian distribusi. Pada saat yang sama, penetapan dan
persaingan harga juga merupakan masalah nomor satu yang dihadapi perusahaan.

Perusahaan menangani penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan kecil,
harga biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukan dari bagian pemasaran atau
penjualan. Pada perusahaan besar, penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi dan
lini produk. Dalam berbagai industri dimana penetapan harga merupakan faktor utama,
perusahaan tersebut biasanya membentuk departemen penetapan harga untuk menetapkan
harga atau membantu departemen lain menetapkan harga yang tepat. Departemen itu melapor
kepada departemen pemasaran, keuangan, atau manajemen puncak. Pihak lain yang
mempengaruhi penetapan harga antara lain manajer penjualan, manajer produksi, manajer
kauangan dan akuntan.

iii
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan kebijakan harga?

2. Apa yang dimaksud dengan pertimbangan pemberian harga?

3. Apa yang dimaksud dengan Pendekatan pemberian harga?

4. Apa yang dimaksud dengan strategi pemberian harga?

5. Apa yang dimaksud dengan strategi penyesuaian harga?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui apa itu kebijakan harga

2. Untuk mengetahui apa itu pertimbangan pemberian harga

3. Untuk mengetahui apa itu pendekatan pemberian harga

4. Untuk mengetahui apa itu strategi pemberian harga

5. Untuk mengetahui apa itu strategi penyesuaian harga

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kebijakan harga


kebijakan adalah sebagai pilihan pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan
sesuatu. Definisi ini dibuatnya dengan menghubungkan pada beberapa definisi lain dari David
Easton, Lasswell dan Kaplan, dan Carl Friedrich. Easton menyebutkan kebijakan pemerintah
sebagai “kekuasaan mengalokasi nilai-nilai untuk masyarakat secara keseluruhan.” Ini
mengandung konotasi tentang kewenangan pemerintah yang meliputi keseluruhan kehidupan
masyarakat. Tidak ada suatu organisasi lain yang wewenangnya dapat mencakup seluruh
masyarakat kecuali pemerintah. Sementara Lasswell dan Kaplan yang melihat kebijakan sebagai
sarana untuk mencapai tujuan, menyebutkan kebijakan sebagai program yang diproyeksikan
berkenaan dengan tujuan, nilai dan praktek. Carl Friedrich dalam Zainal Abidin Said (2004)
mengatakan bahwa yang paling pokok bagi suatu kebijakan adalah adanya tujuan (goal),
sasaran (objektive) atau kehendak (purpose).

Menurut Moekijat (2003:441) mengenai: “Kebijakan harga adalah suatu keputusan-


keputusan mengenai harga-harga yang akan diikuti untuk suatu jangka tertentu”. Dari uraian di
atas dapat disimpulkan bahwa kebijakan harga yang ditetapkan oleh perusahaan, biasanya
kebijakan harga tersebut berlaku untuk sementara waktu saja selama masa menguntungkan
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus mengikuti perkembangan harga dan situasi
pasar. Unsur harga tersebut dalam waktu tertentu dirubah atau tidak. Apabila selama batas
waktu tertentu keadaan menguntungkan, maka kebijakan harga harga tersebut ditinjau kembali
apabila situasi dan kondisi perusahaan mengalami perubahan, sehingga tidak mungkin lagi
untuk dipertahankan agar produsen maupun konsumen tidak saling dirugikan.

B. Pertimbangan Pemberian Harga


1. Faktor Internal

a. Tujuan pemasaran

Sebelum menentukan harga harus menentukan strategi. Bila telah ditentukan sasaran dan
positilioning maka bauran pemasaran, termasuk harga, akan langsung mengikuti. Misalnya, GM
memutuskan untuk membuat mobil sport untuk menyaingi mobil Eropa kelas atas, yang jelas
harganya mahal.

Contoh tujuan umum; survival, current profit maximation, market share leadership, dan
product-quality leadership.

v
Perusahaan menentukan survival, bila menghadapi masalah kelebihan kapasitas, persaingan
yang ketat atau perubahan keinginan pelanggan. Untuk bertahan, perusahaan menentukan
harga rendah, dengan harapan dapat menaikkan permintaan. Dalam kondisi ini laba tidak
begitu penting.

b. Strategi bauran pemasaran

Harga hanya salah satu alat pemasaran, karena itu penentuan harga sangat tergantung
kepada pengguna bersama dengan unsur lain: desain, distribusi dan promosi. Misalnya,
perusahaan merencanakan akan menggunakan banyak reseller untuk memperoleh volume
penjualan yang lebih besar, tentu akan menyediakan margin yang nisbi besar bagi reseller
dalam menentukan harga.

Ada Perusahaan yang justru menentukan harga terlebih dahulu. Unsur unsur bauran
pemasaran yang lain ditentukan mengikuti harga sehingga harga merupakan alat penentu posisi
produk yang menentukan pasar, persaingan, dan desain. Harga yang dipilih menentukan
feature yang ditawarkan dan beberapa biaya produksinya.

Cara terakhir ini disebut"target costing", sedang Compaq memberi nama "design to price".
Setelah dikalahkan oleh komputer harga rendah, compaq justru berhasil dengan "prolenia"
yang harganya rendah.

c. Biaya

Menentukan batas bawah dari harga. Perusahaan tentu saja harus dapat menutup semua
biaya yang dikeluarkan. Biaya dapat merupakan unsur yang sangat menentukan dalam
memberi harga. Kita mengenal macam-macam biaya dan tingkatan harga.

1) macam macam biaya: Dalam akuntansi, mengenal macam biaya, seperti biaya tetap (yang
besarannya tidak bergantung banyaknya produk), biaya variabel (yang besarannya
bergantung kepada banyaknya produk) dan biaya total.

2) Tingkatan biaya: Dari ilmu Ekonomi mikro atau ilmu Ekonomi managerial kita mengenal
adanya tingkatkan biaya yang disebabkan oleh skala usaha (economy's scale) dalam horizon
perencanaan tertentu. Pada skala produksi tertentu, ketika perusahaan hanya berproduksi
sedikit biaya rata-rata jangka pendeknya (short-Run average cost = SRAC) tinggi. Ketika
volume produksi bertambah maka biaya produksi rata ratanya menurun, sampai mencapai
yang terendah, pada volume 1000.

vi
3) Biaya fungsi pengalaman: Bisa terjadi pengalaman dapat meningkatkan efisiensi. Hal ini
terlihat pada gambar, suatu perusahaan ketika mula mula memproduksi 100.000 unit biaya
rata ratanya U$10/unit. Ketika pengalamannya meningkat, sehingga dapat mengukur proses
dan koordinasi lebih baik, pada tingkatan produksi 200.000 unit, Biaya rata ratanya menjadi
U$9. Setelah pengalamannya bertambah, pada tingkatan produksi 400.000 unit maka biaya
rata ratanya menjadi U$7/unit.

d. Pertimbangan Organisasi

Siapa yang menentukan harga bisa macam-macam. Pada perusahaan kecil manager puncak
yang menentukan. Pada yang besar oleh kepala divisi atau garis produksi. Pada industri produk
bisnis tenaga penjual bisa merundingkan harga ini.

vii
2. Faktor Eksternal

a.Pasar dan Permintaan

Bila biaya menentukan batas bawah maka pasar dan permintaanya menentukan batas atas
harga. Dalam studi, perlu dicatat bahwa pembeli perorangan (konsumen) dan industri
menyeimbangkan harga dengan manfaat memiliki produk atau jasa yang dibelinya.

Harga permintaan pada berbagai tipe pasar. Kebebasan pemberian harga pemasar berbeda
harga pemasar berbeda pada empat model pasar. Pada pada pasar bersaing sempurna, seperti
pada pasar sembilan bahan pokok (sembako), produk yang dipasarkan melimpah, nyaris
seragam, jumlah konsumen dan pemasar tak terbilang, maka pemasar menjadi pengambil
harga (price taker). Dalam keadaan demikian dapat dikatakan semua ikhtiar pemasaran tidak
diperlukan.Sebaliknya pada model pasar monopoli murni, perusahaan menjadi industri, dan
pemasar tunggal, tanpa saingan. Pemasar menjadi penentu/ pembuat harga (price maker).
Dalam model pasar monopoli murni, juga ikhtiar pemasaran tidak diperlukan.

Adapun dalam pasar oligopoli yang hanya memiliki beberapa penjual yang sangat peka satu
sama lain dalam strategi pemasaran dan pemberian harga produk yang dipasarkan bisa serupa
(baja, aluminium) dan bisa juga tidak (mobil, komputer).

Persepsi konsumen atas Harga dan Nilai: Ujung ujungnya konsumen akan menentukan
apakah harga diri dari suatu produk benar. Dalam menentukan harga, persepsi konsumen atas
Harga dan bagaimana persepsi ini memengaruhi keputusan pembelian konsumen perlu
diperhatikan pemasar.

Suatu produk dikatakan inelastis bila satu persen perubahan harga menyebabkan kurang
dari satu persen perubahan kualitas produk yang diminta, dan disebut elastis apabila satu
persen perubahan harga menyebabkan perubahan kuantitas produk yang diminta lebih dari
satu persen.

viii
Pada gambar panel A, pada produk inelastis, penurunan harga sebesar p1p2, hanya
menyebabkan kenaikan penjualan sebesar Q1Q2 dengan kenaikan revenue sebesar kotak biru
yang langsing atau kecil. Adapun panel B, merupakan produk elastis. Untuk penurunan harga
p1p2 menyebabkan kenaikan volume penjual Q1Q2 yang lebar dan kenaikan revenue yang luas
atau besar.

b. Biaya, Harga dan Penawaran Pesaing

Faktor lain yang harus diperhatikan adalah biaya, harga, dan penawaran pesaingnya. Orang
yang membeli kamera Canon, membandingkan harga dan nilainya. Sedangkan membandingkan
pula dengan Nikon, Minolta,Pentax, dan lain lain.

c. Faktor Eksternal Lainnya


Dalam menentukan harga sejatinya suatu perusahaan harus juga memperhatikan faktor luar
yang lain.

C. Pendekatan Pemberian Harga


1. Pendekatan Dasar Biaya

Diberikan tiga contoh: biaya-plus, analisis impas, dan sasaran laba.

a. Pembelian Harga Biaya-Plus

Pembelian Harga Biaya-Plus adalah pendekatan yang paling sederhana, yakni dengan
menghitung biaya produksi lalu memberikan Mark-Up plus.

b. Analisis Impas dan Sasaran Laba

Pemberian harga yang cost-oriented lainnya adalah breakeven atau variasinya target profit.
Misalnya $200.000.seperti pada gambar

ix
Biaya tetap adalah $300.000, tak bergantung volume penjualan. Adapun biaya variabel
ditambahkan kepada biaya tetap sehingga menghasilkan kurva biaya total. Sementara revenue
(hasil penjualan) total dibuat mulai dari nol, naik dengan bertambahnya jumlah unit yang
terjual.

2. Pendekatan Dasar Nilai

Semakin banyak perusahaan menggunakan nilai produk menurut konsumen, bukan atas
dasar ongkos produksi. Cara ini membuat pemasar tidak dapat membuat desain produk dan
program pemasaran,lalu menentukan harganya. Harga dipertimbangkan bersama-sama
variabel bauran pemasaran lain sebelum program pemasaran.

3. Pendekatan Dasar Pesaing

Terdapat dua bentuk pemberian harga berdasar pesaing, yaitu Going-Rate Pricing dan
Sealed-Bid Pricing.

 Going-Rate Pricing : cara pemberian harga atas dasar harga pesaingan dan kurang acuh
kepada biaya sendiri atau kepada permintaan, bisa kurang bisa lebih tinggi dari harga
saingan.
 Sealed-Bid Pricing : dalam cara ini juga harga pesaing lebih di perhatikan dalam
mengajukan penawaran harga tertutup,karena ingin memenangkan tender maka
harganya harus paling murah. Jadi sekali lagi harga pesaing lebih di perhatikan dari
kalkilasi biayanya sendiri.

D. Strategi Pemberian Harga


1. Pemberian Harga Produk Baru
a. Produk Imitasi
Pricing produk imitasi menghadapi masalah reposisi-produk,dalam mutu dan harga.

 Strategi premium : menghasilkan produk bermutu tinggi dan menetapkan harga


tinggi,sementara di sisi lain bisa menerapkan Strategi Ekonomi : yaitu me nghasilkan
produk mutu rendah dan mengenakan harga rendah pula.
 Strategi Nilai-balik digunakan untuk menyerang strategi premium menghasilkan
produk mutu tinggi dan memasang harga rendah. Strategi harga-lebih menghasilkan
mutu rendah dan mengenakan harga tinggi.
b. Produk Asli
Untuk produk baru asli tersedia dua pilihan strategi : skimming dan penetrasi.

Pemberian Harga Skimming : mulai dengan harga tinggi, lalu secara bertahap
diturunkan dengan maksud untuk memperoleh revenue lapis demi lapis. Strategi ini

x
bisa di terapkan bila 1). Mutu dan citra prdoduk mendukung, 2). Biaya produksi cocok,
dan 3). Pesaing tidak mudah masuk.
Pemberian harga penetrasi : sejak awal mulai dengan harga rendah dapat langsung
menembus pasar lebih cepat sera dapat memperoleh pangan pasar yang besar.
Strategi ini di terapkan oleh Dell dan Gateway

2. Pemberian Harga Baruan Produk


Strategi pemberian harga harus di ubah apabila produk tertentu menjadi bagian bauran
produk. Menjadi lebih sulit karena harus meksimumkan laba total bauran produk di mana
berbagai produk memiliki kaitan permintaan dengan biaya menghadapi derajat persaingan.

Tabel 7.2 Strategi Pemberian Harga

Strategi Deskripsi

 Garis produk  Langkah antara garis produk


 Produk-opsional  Produk-opsional/tambahan
yang dijual bersama produk
utama
 Produk yang harus dipakai
dengan produk utama
 Captive-product
 By-ptoductsnnharga-rendah
untuk membuangnya mahal
 By-product  Product-bundle dijual bareng

 Product-bundle

E. Strategi Penyesuaian Harga


a. Penyesiuaian Harga
Perusahaan menyesuaikan harga dasarnua untuk perbedaan npelanggan dan perubahan
keadaan. Tabel 7.3 menyajikan tujuan strategi penyesuaian harga.

xi
Tabel 7.3 Strategi Penyesuaian Harga

Strategi Deskripsi

Discont dan Allowance Menurunkan harga untuk pembayaran awal atau


promosi

Segmented Penyesuaian untuk perbedaan pelanggan, produk,


dan, lokasi

Psychological Penyesuaian untuk efek psikologik

Promotional Menurunkan harga sementara untuk menaikkan


penjualan jangka panjang

Peneysuaian nilai untuk memberi Kombinasi mutu dan jasa yang tepat penyesuaian
geographical mengikuti lokasi pelanggan

International Penyesuaian untuk pasar dunia

xii
b. Perubahan Harga
Setelah menetapkan struktur dan strategi harga, perusahaan harus menghadapi
kemungkinan mengubah harga karena reaksi konsumen atau pesaing.

1) Memulai penurunan harga


2) Memulai kenaikan harga
 Reaksi
pembeli : perubahan harga akan mempengaruhi pembeli,pesaing, distributor,
pemasok, dan bahkan pemerintah.
 Reaksi
pesaing : pesaing akan memberi reaksi jiklah jumlah penjual sedikit, produknya
seragam dan pembelinya mengetahui.
F. KEBIJAKAN HARGA PADA MASA COVID-19 DI KOREA SELATAN PADA PERUSAHAAN
SAMSOENG GRUP
Samsung didirikan oleh Lee Byung-chul pada tahun 1938 sebagai perusahaan dagang .
Selama tiga dekade berikutnya, grup tersebut melakukan diversifikasi ke berbagai bidang
termasuk pemrosesan makanan, tekstil, asuransi, sekuritas, dan ritel. Samsung memasuki
industri elektronik pada akhir 1960-an dan industri konstruksi dan pembuatan kapal pada
pertengahan 1970-an; area ini akan mendorong pertumbuhan selanjutnya. Setelah
kematian Lee pada tahun 1987, Samsung dipisahkan menjadi lima grup bisnis – Grup
Samsung, Grup Shinsegae , Grup CJ dan Grup Hansol , dan Grup Joongang .

Afiliasi industri Samsung yang terkenal termasuk Samsung Electronics ( perusahaan


teknologi informasi terbesar di dunia , pembuat elektronik konsumen dan pembuat chip
yang diukur dengan pendapatan tahun 2017), Samsung Heavy Industries ( pembuat kapal
terbesar kedua di dunia diukur dengan pendapatan tahun 2010), dan Samsung Engineering
dan Samsung C&T Corporation (masing-masing perusahaan konstruksi terbesar ke-13 dan
ke-36 di dunia). Anak perusahaan penting lainnya termasuk Samsung Life Insurance
(perusahaan asuransi jiwa terbesar ke-14 di dunia), Samsung Everland (operator Everland
Resort , taman hiburan tertuadi Korea Selatan) dan Cheil Worldwide (agen periklanan
terbesar ke-15 di dunia, diukur dengan pendapatan tahun 2012).

Pada awal tahun 1990-an menghadirkan tantangan luar biasa bagi bisnis teknologi
tinggi. Dipertengahan tahun 1990-an samsung electronics merevolusi bisnisnya dengan
memfokuskan pada pembuatan produk-produk kelas dunia, memberikan kepuasan total
kepada pelanggan dan menjadi warga korporat yang baik dengan visi "Mengutamakan
Kualitas". Walaupaun krisis keuangan di tahun 1997 yang memengaruhi hampir semua
bisnis di Korea, samsung electronics menjadi salah satu dari segelintir perusahaan yang
harus berkembang, berkata keunggulannya dalam teknologi digital dan teknologi jaringan
serta konsentasinya yang mantap pada bidang elektronik, keuangan dan jasa terkait. Zaman

xiii
digital telah membawa perubahan revolusioner sekaligus peluang pada bisnis global dan
Samsung electronics menjawabnya dengan berbagai teknologi canggih, produk yang
kompetitif dan inovasi yang terus-menerus. Dengan kesuksesan bisnis elektroniknya
samsung telah diakui secara global sebagai pimpinan dalam teknologi dan kini termasuk
dalam 10 merek teratas global.

Beberapa faktor yang memengaruhi perusahaan Samsung diantaranya pada periode


awal, dorongan pertumbuhan berasal dari bisnis elektronik rumat tangga yang sedang
meroket dan perusahaan mulai mengekspor produknya untuk pertama kali. Selain itu,
meningkatkan fokus pada teknologi sehingga terbentuk dua lembaga penelitian dan
pengembangan (Reasearch & Development) yang membantu memperluas jangkauannya
bakan lebih jauh lagi menjadi elekronik, semikonduktor, telekomunikasi optik dan bidang
inovasi teknologi dari nanoteknologi baru hungga arsitektur jaringan canggih. Untuk mampu
bersaing dengan kompetitor, perusahaan Samsung memiliki kekuatan diantaranya sumber
daya manusia yang berkualitas, sumber daya produksi, manajemen keuangan, dan
manajemen pemasaran yang diatur dengan baik.

Munculnya pandemi Covid-19 pada akhir tahun 2019 yang menyebar ke berbagai
negara di dunia termasuk Indonesia yang dapat menyebar dari individu ke individu lain. Hal
ini membuat diterapkannya kebijakan lock down atau physical distancing dan diterapkannya
kebijakan Work Form Home (WFH) untuk tempat kerja hingga sekolah. WFH dilaksanakan
dengan sistem online, hal ini membuat kebutuhan jaringan dan barang elektronik
meningkat. Perusahaan Samsung sebagai perusahaan yang menawarkan barang elektronik
mendapatkan dampak dari pandemi Covid-19. Perkiraan Samsung, labanya akan meningkat
sebesar 23%. Selain itu, Samsung memperkirakan laba operasi mencapai 8,1 triliun won
atau USD 6,8 miliar (setara Rp95 triliun) dalam tiga bulan terakhir pada Juni 2020. Hal
tersebut berarti perusahaan Samsung mampu menopang dampak dari pandemi Covid-19.
Kenaikan laba ini ditopang dengan kenaikan permintaan chip yang cukup drastis. Naiknya
permintaan chip komputer didorong oleh pusat data yang memerlukan tambahan chip
karena melonjaknya aktivitas online. Peningkatan permintaan chip karena penerapan WFH,
yang mana orang membutuhkan komputer dan fasilitas yang mencukupi. Harga chip
mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan. Hasil analisis
perusahaan Samsung menyatakan penjualan di bagian elektronik yang meliputi penjualan
TV dan smartphone masih menguntungkan karena adanya kebijakan pembatasan pekerjaan
dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah.

Dengan adanya globalisasi menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan Samsung.


Globalisasi yang mentiadakan batasan ruang dan waktu antar negara membuat Samsung
mudah memasarkan produknya di berbagai negara di dunia. Selain itu dengan adanya

xiv
globalisasi, mudahnya tercipta kompetitor baru dan menguatnya kompetitor lama dalam
bersaing, hal ini membuat Samsung harus lebih giat lagi menginovasi produknya. Di tengah
pandemi Covid-19 yang menyebar hampir seluruh dunia membuat Samsung mendapatkan
profit yang meningkat. Hal ini disebabkan karena penerapan kebijakan Work From Home di
banyak negara yang pelaksanaannya dilakukan secara online, membuat permintaan akan
chip komputer meningkat dan beberapa produk elektronik juga ikut meningkat
permintaannya.

Kekuatan besar yang telah ditanam sejak berdirinya Samsung, adanya pandemi Covid-19
tidak menjadi musuh besar bagi Samsung. Globalisasi bergerak karena adanya teknologi.
Samsung merupakan perusahaan bergerak di bidang elektronik. Samsung dapat bertahan di
era pandemi Covid-19 karena produknya banyak dibutuhkan masyarakat. Untuk kelanjutan
berlangsungnya Samsung, Samsung harus mengikuti teknologi yang terbaru agar produknya
tidak tersisih oleh perkembangan zaman. Sesuai dengan ajaran agama Islam yang
memerintahkan penganutnya untuk selalu belajar, tidak ada batasan usia untuk berhenti
belajar.

Dalam Islam pun menuntut ilmu hukumnya adalah wajib, bahkan sebagian besar isi
kandungan yang ada di dalam Al-Quran Allah SWT selau berseru kepada hambanya untuk
beriman. Bahkan ayat pertama yang diturunkan adalah (Iqra) yang berarti "Bacalah!" atau
sebagian besar ulama menafsirkannya sebagai tuntutan atau seruan kepada kita dalam
menuntut ilmu. Sudah jelas bahwa Islam sendiri menjadikan ilmu pengetahuan atau belajar
sebagai sebuah kegiatan yang wajib dilakukan sebagaimana ayat Al-Quran tentang
melakukam perjalanan. Sebab, baik belajar mengenai iu agama ataupun ilmu pengetahuan
lain akam bisa membantu seseorang mudah dalam menentukan jalan hidup dan
mendapatkan apa yang diinginkannya seperti manfaat ilmu dalam pandangan islam.
Pentingnya belajar dan menuntut ilmu sudah sangat jelas diterangkan diberbagai dalil
menuntut ilmu baik ayat suci Al-Quran maupun hadist Nabi SAW. Tentunya hal ini membuat
kedudukan belajar dalam islam amat lah penting. Sebab, Nabi Muhammad SAW juga
menganjurkan kepada umatnya untuk terus belajar terutama mengenai ilmu agama atau
ilmu tauhid islam yang nantinya akan mengantarkan kita kepada kebaikan. Begitu pula
dengan teknologi, teknologi sangat cepat dinamisnya, sehingga perlu belajar untuk selalu
mengikuti perkembangan zaman.

xv
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Samsung Group merupakan perusahaan di bidang elektronik yang kini pemasarannya
hampir ke seluruh dunia. Saat ini Samsung telah beroperasi di 6 sektor, yaitu, smartphone,
peralatan rumah tangga digital (mesin cuci, lemari es, oven, DVD, pemutar VHS, media
digital, LCD, Kendaraan bermotor, dan semikonduktor. Samsung electronics berdiri tahun
1969 dan dengan cepat produsen  utama dipasar koreaSamsung electronics juga
mengakuisisi 50% saham Korea semiconductor yang makin memperkokoh posisi samsung
electronics sebagai pemimpin dalam semikonduktor. Bisnis teknologi inti samsung
electronic bertambah banyak dan berkembang secara global selama akhir tahun 1970-an
dan awal tahun 1980.

Perusahaan Samsung sebagai perusahaan yang menawarkan barang elektronik


mendapatkan dampak dari pandemi Covid-19. Perkiraan Samsung, labanya akan meningkat
sebesar 23%. Selain itu, Samsung memperkirakan laba operasi mencapai 8,1 triliun won
atau USD 6,8 miliar (setara Rp95 triliun) dalam tiga bulan terakhir pada Juni 2020. Hal
tersebut berarti perusahaan Samsung mampu menopang dampak dari pandemi Covid-19.
Kenaikan laba ini ditopang dengan kenaikan permintaan chip yang cukup drastis. Naiknya

xvi
permintaan chip komputer didorong oleh pusat data yang memerlukan tambahan chip
karena melonjaknya aktivitas online. Peningkatan permintaan chip karena penerapan WFH,
yang mana orang membutuhkan komputer dan fasilitas yang mencukupi. Harga chip
mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan.

xvii

Anda mungkin juga menyukai