Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Sejarah
Benteng Oranye”.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... ........ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ .......1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................1
1.2 Permasalahan.......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
Sejarah Situs Benteng Oranye...................................................................................................3
BAB III PENUTUP................................................................................................................10
Kesimpulan................................................................................................................................................ .......10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Benteng Oranye dibangun pada tahun 1607 oleh seorang Laksamana VOC
bernama Cornelis Matelieff de Jonge untuk menggantikan keberadaan Benteng
Malayo milik kesultanan Ternate yang dihancurkan oleh Spanyol. Menurut sejarah,
Benteng ini dibangun sebagai bentuk terimakasih Sultan Ternate atas kerjasama
Belanda dalam mengusir bangsa Spanyol dari Ternate. Benteng ini merupakan
benteng penting yang dimiliki Belanda di awal kekuasaan mereka di Nusantara,
bahkan sebelum dipindahkan ke Batavia, Dewan Hindia Belanda pernah
diselenggarakan di Benteng Oranye.
Bangunan tembok Oranye sangat kokoh seperti bangunan lain buatan Belanda
pada umumnya. Tembok benteng ini berbahan batu bata, batu kali, batu karang dan
pecahan kaca. Tidak heran bila tembok benteng ini tetap bertahan sekalipun sudah
berumur ratusan tahun. Di beberapa sudut tembok, kami masih dapat menyaksikan
beberapa meriam asli yang dipakai oleh Belanda untuk menghalau musuh,
khususnya Spanyol dan Portugis. Lantai bawah dari tembok benteng yang dulu
berfungsi sebagai penjara dan kantor satuan pengamanan VOC pun masih dapat
dilihat namun kondisinya sudah tidak layak digunakan. Salah satu bangunan yang
tampak masih layak pakai adalah bekas kantor Gubernur Hindia Belanda di bagian
dalam tembok benteng dan kini beralih fungsi sebagai kantor Dinas Pariwisata
sekaligus Museum Rempah Ternate.
Benteng Oranje didirikan pada tanggal 26 Mei 1607 oleh Cornelis Matclief
de Jonge dan diberi nama Benteng Oranje oleh Francois Wiltlentt pada
tahun 1609 pada masa Pemerintahan Sultan Mudaffar. Benteng oranje ini
semula berasal dari bekas sebuah benteng tua yang dibangun oleh
Bangsa Portugis dan dihuni oleh orang Melayu sehingga dberi nama
Benteng Melayu. Terletak di pusat Kota Ternate tepatnya di Kelurahan
Gamalama yang beralamat di Jalan Hasan Boesoeri, Ternate Tengah,
Ternate, Maluku Utara. Dengan letak yang strategis tersebut menjadikan
benteng ini semakin mudah untuk dikunjungi para wisatawan.