Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dan refrensi dan pengarahan dari berbagai pihak .oleh sebab itu,
dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran
Kata
Pengantar............................................................................................. i
DaftarIsi...............................................................................................ii
BAB
PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................
2
1.3 Tujuan.............................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN......................................................................3
2.1 Pengertian.......................................................................................3
2.2 Perilaku yang Mencerminkan Sikap Mujahadah an-Nafs..............
4
2.3 Hikmah atau Manfaat dari Sikap Mujahadah an-Nafs...................
5
2.4 Dapat Melakukan Mujahadah An Nafs Hanya Karena Hidayah
Allah..............................................................................................6
2.5 Cara Mujahadah an
nafs..................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................
9
3.1 Kesimpulan.....................................................................................
9
DAFTARPUSTAKA..........................................................................10
BAB I
PENDAHUAN
2.1 Pengertian
Mujahadah an-Nafs berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas dua
kata, yakni mujahadah yang artinya kesungguhan dalam
mengendalikan sesuatu dan an-Nafs yang artinya diri pribadi. Jadi,
mujahadah an-Nafs adalah kesungguhan dalam mengendalikan diri
pribadi atau sikap kontrol diri.
Sikap kontrol diri atau mujahadah an-Nafs adalah satu sikap yang
diajarkan Islam agar manusia mampu menjadi pribadi yang tidak
selalu mengedepankan hawa nafsu dan emosinya dalam menjalani
kehidupan. Akan tetapi, mampu mengendalikan emosi dan hawa
nafsunya dengan selalu mengedepankan kejernihan hati dan pikiran
serta perilaku mulia yang dapat meninggikan derajatnya di hadapan
Allah swt.
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan
dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati”
(H.R. Tarmidzi: 2383)
Diantara tanda kecintaan seorang hamba kepada Allah swt., yaitu dia
yang mengutamakan perkara yang disukai-Nya daripada
mengutamakan kehendak nafsu pribadinya. Orang-orang yang
sanggup melawan hawa nafsu adalah mereka yang beriman kepada
Allah swt. dan hari akhir, inilah kekuatan yang ada dalam diri umat
Islam.
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Dan saya juga mendengar Rasulullah saw. Bersabda, “Mujahid
adalah orang yang berjihad terhadap jiwanya”
(H.R. Ahmad)
Perang melawan hawa nafsu merupakan jihad akbar, yang nilainya
lebih utama dibanding jihad memerangi orang-orang kafir, yang
sering disebut jihad kecil (al jihad al asghar) oleh Rasulullah saw.
Rasulullah saw. Bersabda yang artinya :
“Nabi Muhammad saw. Bersabda: Telah kembalilah kita dari sebuah
perlawanan yang kecil (perang Badar dengan orang Kaum Kafir
Quraisy waktu itu), menuju peperangan yang agung, bertanyalah para
sahabat: Ya Rasulullah, apa yang engkau maksudkan peperangan
yang besar? Rasul menjawab: Perang melawan hawa nafsu”
2.2 Perilaku yang Mencerminkan Sikap Mujahadah an-Nafs
a. Berpikir positif
Selalu berpikir positif dalam segala hal, tidak pernah mempunyai
prasangka buruk terhadap apa pun dan siapa pun, tidak memiliki
perasaan untuk merendahkan, atau bahkan menghina siapa pun yang
ditemuinya. Ketika seseorang memiliki perilaku berpikir positif, dia
akan selalu mempertimbangkan setiap ucapan dan perilakunya untuk
memberikan manfaat kepada orang lain.Rasulullah saw. Bersabda
yang artinya :
“Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a. bahwasanya Nabi Muhammad
saw. Bersabda, “Demi Zat (Allah) yang jiwaku berada dalam
genggaman-Nya, tidaklah beriman seorang hamba dengan sempurna
sehingga dia mencintai tetangganya atau saudaranya seperti halnya
mereka mencintai dirinya sendiri” (H.R. Muslim: 65)
b. Bekerja keras, tuntas, dan ikhlas
c. Optimis dalam segala hal
Sikap optimis artinya keyakinan yang kuat bahwa kesungguhan dan
kerja keras yang kita lakukan akan mendapatkan petunjuk dan
pertolongan dari Allah swt. dengan berbagai macam kemudahan.
Allah swt. berfirman :
ََوالَّ ِذينَ َجاهَ ُدوا فِينَا لَنَ ْه ِديَنَّهُ ْم ُسبُلَنَا ۚ َوِإ َّن هَّللا َ لَ َم َع ْال ُمحْ ِسنِين
Artinya :
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami,
Kami akan tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sungguh,
Allah beserta orang-orang yang berbuat baik” (Q.S. Al-Ankabut (29):
69)
3.1 Kesimpulan
Mujahadah artinya kesungguhan: merupakan yang sangat
penting dalam unsur yang di percayai sebagai kekuatan dan mencapai
cita-cita.untukk mencapai kesuksesan orang harus disiplin
melaksanakan tugas yang sedang dilasanakannya.sejak awal ia harus
brusaha untuk beremujahadah mencapai keseluruhan tujuan.kalau
kesungguhan ini dilakukannya maka akn ditemukan hasilnya
diantaranya adalah musyahabah
Demikian juga barang siapa yang tidak bersungguh-sunguh
melawan hawa napsunya yang selalu mernggang dirinya dan
mengajak berbuat maksiat dan mentang kebaikan,maka tidak
mungkin ia akan mendapat cahayatarikat yang dicaarinya. Abu
Qasim Al-Qusairy rahimatalla Ta’ala mengatakan barang siapa yang
tidak beermujahadah sejak awal,ia tidak akan mendapat keharuman
sedikitpun dari cahaya tarikat,dikatakan dari apa yang pernah di
dengarnya dari Syeh Abu Ali Ad Daqaq: barang siapa dari sejak awal
tidak mempuunyai pendirian yang kuat,akhirnya ia tidak mempunyai
majelis musyawarah: sebagian Ulamak mengatakan hanya dengan
ketekunan dan kesungguhan serta disiplin yang teratur, akan
mencapai tujuan yang tinggi.
Arti mujahadah menurut bahasa adalah perang, menurut aturan
syara’ memerangi nafsu amarah dan memberi beban kepadanya
adalah perang melawan musuh-musuh Alloh, dan menurut istilah ahli
hakikat adalah untuk melakukan sesuatu yang berat baginya yang
sesuai dengan aturan syara’ (agama). Sebagian Ulama mengatakan .
Mujahadah adalah tidak menuruti kehendak nafsu dan ada lagi yang
mengatakan. Mujahadah adalah menahan nafsu dari kesenangannya.
DAFTAR PUSTAKA
DI SUSUN OLEH:
KELAS X IPS 2
KELOMPOK 1