Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH AKIDAK AKHLAK

AKHLAK MAHMUDAH & MAZMUMAH

DISUSUN OLEH KELOMPOK 7

 DAYANG NURFADILA (90500121001)

 INDA SARI (90500121004)

 R.R. DHEWI PUTRI AYU SUMIRAH (90500121003)

DOSEN PENGAMPU

SUPRIADI, S.E,I., M.E.,I


PROGRAN STUDI PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

TAHUN AJARAN 2021


KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Akidah Akhlak

dengan judul “Akhlak Mahmudah & Mazmumah”.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan

banyak pihak yang dengan yulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga

makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh

karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan bahkan kritik

yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami mengharapkan semoga

makalah ini dapat memberikan manfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

Makassar, September 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................ii
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................iv
1.3 Maksud dan Tujuan.....................................................................................................iv
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................14
1.1 Latar Belakang

Akhlak merupakan sifat yang tumbuh dan menyatu di dalam diri seseorang.

Dari sifat yang ada itulahterpancar sikap dan tingkah laku seseorang , seperti sifat

sabar, kasih sayang, atau malah sebaliknya pemarah, benci karena dendam, iri dan

dengki sehingga memutuskan hubungan silaturahmi.

Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang terdapat dalam

diri Nabi Muhammad SAW karena sifat-ifat dan perangai yang terdapat didalam

dirinya adalah sifat-sifat yang terpuji dan merupakan uswatun hasanah (contoh

teladan) terbaik bagi seluruh umat muslimin.

Allah SWT. sendiri sering memuji akhlak Nabi Muhammad SAW didalam Al-

Qur’an sebagimana firman-Nya. “Dan sesunggunhnya engkau (Muhammad)

benar-benar berakhlak agung.”1

Akhlak yang baik dan mulia akan mengantarkan kedudukan seseorang pada

posisi yang terhormat dan tinggi. Atas dasarv itulah kami menyusun makalah ini

1
Al-Qalam [68]:4.
agar kita semua sebagai makhluk Allah, tidak tersesat dalam menjalani hidup dan

dapat menjadikan Rasulullah sebagai idola kita karena sesungguhnya pada diri

Rasulullah terdapat suri tauladan yang baik.


1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa Pengertian Akhalak

1.2.2 Apa Pengertian Akhlak Mahmudah?

1.2.3 Apa Macam-macam Akhlak Mahmudah?

1.2.4 Apa Pengertian Akhlak Mazmumah?

1.2.5 Apa Macam-macam Akhlak Mazmumah?

1.2.6 Apa Cara Menghindari Akhlak Mazmumah

1.3 Maksud dan Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian akhalak

1.3.2 Untuk mengetahui pengertian akhlak mahmudah

1.3.3 Untuk mengetahui macam-macam akhlak mahmudah

1.3.4 Untuk mengetahui pengertian akhlak mazmumah

1.3.5 Untuk mengtahui macam-macam akhlak mazmumah

1.3.6 Untuk mengetahui cara menghindari akhlak mazmudah


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengetian Akhlak

Menurut Bahasa akhlak berarti sifat atau tabiat, sedangkan menurut istilah

akhlak berarti kumpulan sifat yang dimilki oleh seseorang yang melahirkan

perbuatan baik dan buruk. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak

diartikan sebagai budi pekerti, watak, dan tabiat.2

Konsep akhlak menurut Al-Gazhali adalah sifat yang tertanam dalam jiwa

seseorang darinya lahir perbuatan yang mudah tanpa pertimbangan pikiran

terlebih dahulu. Bagi seorang muslim, akhlak yang terbaik ialah seperti yang

terdapat pada diri Nabi Muhammad SAW karena sifat-sifat dan perangai yang

terdapat pada dirinya.

Allah SWT sendiri memuji akhlak Nabi Muhammad SAW di dalam Al-

Qur’an sebagaimana firman-Nya “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad)

benar-benar berakhlak agung.”3

Rasulullah memerintahkan umatnya untuk berakhlak baik seperti yang

terkandung dalam hadist “orang mukmin yang paling sempurna keimananya

adalah yang paling baik akhlaknya”.

2.2 Pengertian Akhlak Mahmudah

2
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka, 1994), hlm 15.
3
Al-Qalam [68]:4.
Akhlak mahmudah adalah akhlak yang terpuji, yaitu segala macam bentuk,

perbuatan, ucapan, dan perasaan seseorang yang bisa menambah iman dan

mendatangkan pahala. Akhlak mahmudah ialah akhlak yang baik, berupa semua

perbuatan yang baik harus dianut dan dimiliki setiap orang. 4 Akhlak mahmudah

merupakan akhlak yang mencerminkan ajaran Rasulullah SAW, sebagaimana

Beliau bersabda:

ِ ‫إِنَّ َما بُع ِْث ُت اِل ُ َت ِّم َم َم َك‬


‫ار َم ااْل َ ْخاَل ِق‬

“Sesungguhnya aku diutus (oleh Allah SWT) untuk menyempurnakan akhlak

yang mulia”.

2.3 Macam-macam Akhlak Mahmudah

1. Ikhlas

Ikhlas dalam bahasa diartikan sebagai tulus atau murni, yaitu melakukan

setiap aktivitas (baik aktivitas yang berhubungan dengan dunia maupun aktivias

yang berhubungan dengan akhirat) semata-mata hanya untuk mendapatkan ridho

Allah SWT. sebagaimana pada doa iftitah dalam sholat yang sering kita baca:

َ ‫ِي اهَّلِلِ َر ِّب الْ َعالَ ِمي‬


‫ْن‬ ْ ‫ِي َو َم ْح َيايض َو َم َمات‬ ْ ‫صاَل ت‬
ْ ‫ِي َونُ ُسك‬ َ ‫إِ َّن‬

“sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya milik Allah

Tuhan semesta alam”.5

2. Tawakkal

4
Drs. Humaidi Tatangpangarsa, Akhlak Yang Mulia, (Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1991), hlm 147
5
Al-An’am [6]:162

6
Tawakkal diartikan sebagai berpasrah diri kepada Allah SWT berpasrah disini

bukan berarti 100% pasrah tanpa melakukan usaha, justru tawakkal adalah bentuk

kepasraan diri tanpa menghilangkan nilai usaha. Tawakkal adalahkesungguhan

hati dalam bersandar kepada Allah SWT untuk mendapatkan kemaslahatan serta

mencegah kemudharatan baik menyangkut urusan dunia maupun akhirat.

3. Sabar

Sabar diartikan sebagai sifat tabah dalam menghadapi segala macam bentuk

cobaan hidup dan masalah yang menimpa. Sifat sabar memang sangat berat

kecuali bagi orang-orang yang memiliki pondasi hati yang kuat. Allah SWT

berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 45

َ ‫ْر ٌة إِاَّل َعلَى الْ َخ ِش ِعي‬


‫ْن‬ َ ‫الصاَل ِة َوإِنَّ َها لَ َك ِبي‬
َّ ‫ْر َو‬ َّ ‫اس َت ِع ْينُ ْوا ِب‬
ِ ‫االصب‬ ْ ‫َو‬

“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan

sesungguhnya hal itu sangat berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’”.

4. Syukur

Syukur diartikan sebagai wujud dari rasa berterima kasih kepada Allah SWT

atas segala rahmat dan nikmat yang Dia berikan dengan menjalankan semua

perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Wujud rasa syukur diungkapkan

dengan perkataan, perbuatan, dan hati. Sedangkan lawan dari syukur ialah kufur.

5. Zuhud

Zuhud ialah mengutammakan kepentingan akhirat diatas kepentingan dunia.

Orang-orang yang zuhud adalah orang-orang yang enggan berurusan dengan

7
urusan dunia kecuali urusan dunia yang bisa mendukung urusan akhirat, seolah-

olah mereka tidak peduli atas macam kemewahan dunia yang bersifat semu, serta

menghabiskan segenap waktu dengan beribadah, berdzikir, bermunajah, dan lain-

lain.

6. Haya’ atau Malu

Maksud “malu” disini adalah memiliki sifat malu untuk melakukan sebuah

keburukan baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Orang yang

mempunyai malu tidak hanya dari hati saja, tetapi juga ditunjukkan dari perkataan

dan perbuatan. Sifat haya’ atau malu merupakan salah satu ciri 99 cabang iman:

ِ ‫ِن ااْل ِ ْي َم‬


‫ان‬ َ ‫الح َيا ُء م‬
َ

“Malu sebagian dari iman”.

Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya setiap agama mempunyai akhlak, dan akhlak islam adalah

rasa malu”. (HR Imam Malik)

7. Afwu’ atau Pemaaf

Sifat pemaaf adalah akhlak yang sangat dianjurkan dalam berhubungan social,

karena memaafkan kesalahan orang lain adalah sesuatu yang berat untuk

dilakukan. Untuk itulah, memaafkan atas kesalahan orang lain lebih baik daripada

meminta maaf atas kesalahan sendiri.

8. Khifdul Lisan atau Menjaga Lisan

8
Lisan merupakan salah satu faktor besar yang bisa memecah tali persaudaraan,

bahkan tidak jarang terjadi permusuhan, perkalahian, pembunuhan dan lain

sebagainya karena bersumber dari ketidak mampuan dalam menjaga lisan.

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda:

ِ ‫ِي ِح ْف ِظ اللِّ َس‬


‫ان‬ ِ ‫َساَل َم ُة ااْل ِ ْن َس‬
ْ ‫ان ف‬

“Keselamatan seseorang atau manusia tergantung dari bagaimana ia

menjaga lisannya”.

2.4 Pengertian Akhlak Mazmumah

Akhlak mazmumah adalah akhlak yang tidak dibenarkan oleh agama,

golongan akhlak atau tindakan buruk yang harus dihindari oleh setiap manusia.

Akhlak mazmumah ini harus dijauhi karena dapat mendatangkan kemudharatan

bagi diri sendiri maupun orang lain.

Akhlak mazmudah ialah semua perangai manusia, perangai lahir dan batin

yang mungkar, maksiat, dan fahsya’, berdasarkan petunjuk Allah SWT. dalam Al-

Qur’an dan yang dilarang atau dicela oleh Nabi SAW.6

2.5 Macam-macam Akhlak Mazmumah

1. Marah

6
Muh.Ruddin Emang, et al., Pensisikan Agama Islam (Makasaar: Yayasan Fatiyah Makassar,
2002), hlm 97.

9
Berpuncak dari kurang kesabaran dalam menghadapi keadaan. Orang yang

demikian selalu disorong oleh pengaruh syaitan yang ingin merusakkan iman dan

dirinya.

2. Takbur

Puncak berlakunya sifat takbur adalah dari banyak sebab yang boleh

menyebabkan seseorang itu takbur atau sombong diri seperti nasab keturunan,

kuasa pemerintah, kekayaan, berlebihan ilmu dan banyak pengikut.

3. Riyak

Orang yang riyak ditarifkan sebagai sifat yang menarik pandangan orang yang

menampakkan berbagai amalan yang baik dilakukan semata-mata menginginkan

pujian, pangkat atau kedudukan.

4. Ujub

Ujub berkait rapat dengan takbur dan riya’. Ujub berarti keistimewaan atau

kelebihan diri sendiri. Ini juga berkait rapat dengan kelebihan dari segi

kecantikan, kepandaian, kekayaan dan lain-lain.

5. Banyak Berkata

Banyak berkata perkataan sia-sia ialah manusia yang suka berkata-kata,

berbual-bual, bersembang-sembang perkara yang laga (lalai) seperti mencaci

orang, menfitnah, hanya perkara dunia, perkara tanpa faidah, dan sebagainya.

Firman Allah SWT:

10
َ ‫اس َو َم ْن يَّ ْف َع ْل َذال‬
‫ِك ا ْب ِتغَآ َء‬ ْ ِ‫ف اَ ْوإ‬
ِ َّ‫صاَل ٍح َب ْينَا الن‬ َ ‫ْر ِّم ْننَّ ْج َوا ٌه ْم اِااَّل َم ْن اَ َم َر ِب‬
ٍ ‫ص َد َق ٍة اَ ْو َم ْع ُر ْو‬ ٍ ‫ِي َك ِثي‬ َ ‫اَل َخي‬
ْ ‫ْرف‬

َ ‫ات اهَّللِ َف َس ْو‬


‫ف نُ ْؤ ِت ْي ِه اَ ْج ًرا َع ِظ ْي ًما‬ ِ ‫ض‬َ ‫َم ْر‬

“Tidak ada besar. kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka kecuali

pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah atau

berbuat kebaikan atau mengadakan kedamaian diantara manusia. Barangsiapa

yang berbuat demikian karena mencari ridha Allah, maka kelak Kami akan

memberinya pahala yang”.7

6. Hasud

Hasud adalah sikap suka menghasud atau mengadu domba terhadap sesama.

Menghasud adalah tindalan yang jahat dan menyesatkan karena mencemarkan

nama baik dan merendahkan derajat seseorang atau juga karena mempublikasikan

hal-hal yang jelek yang sebenarnya ditutupi.

7. Ghibah dan Namimah

Ghibah dalam Bahasa kita adalah mengumpat atau mengunjing. Ghibah

adalah membicarakan aib orang lain, sedangkan orang itu tidak suka apabila

aibnya dibicarakan8. Ghibah terjadi disebabkan dari dengki, mencuri muka atau

berolok-olok dengan tujuan untuk menjatuhkan martabat orang yang diumpat.

Namimah atau Adu domba adalah menyampaikan perkataan seseorang atau

menceritakan keataan seseorang atau mengabarkan pekerjaan seseorang kepada

7
An-Nisa [4]:144
8
M. Ali Hasan, Tuntunan Akhlak (Jakarta: Bulan Bintang, 1978), hlm 83.

11
orang lain dengan maksud adu domba antara keduanya atau merusakkan

hubungan baik antara mereka.

Allah SWT. berfirman yang artinya:

“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela.”9

8. Penyakit Hati disebabkan Karena Perasaan Dengki

Dengki artinya merasa tidak senang jika orang lain mendapatkan kenikmatan

atau berusaha agar kenikmatan tersebut cepat berakhir dan berpindah kepada

dirinya, serta merasa senang kalau orang lain mendapat musibah. Sifat dengki ini

berkaitan dengan iri hanya saja sifat dengki sudah dalam bentu perbuatan yang

berupa kemarahan, menjelek-jelekkan, menjatuhkan nama baik orang lain.

2.6 Cara Menghindari Akhlak Mazmumah

 Perbanyak Beribadah

 Biasakan berbagi

 Selalu bersyukur atas Nikmat Allah

 Pahami keterbatasan manusia

 Jaga Tali Silaturahmi

9
Rosihon Anwar, Akidak Akhlak (bandung: Pustaka Setia, 2008),hlm 264

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akhlak Islamiyah dibagi menjadi dua yakni Akhlak Mahmudah (fadilah) dan

Akhlak Mazmumah (qabihah). Akhlak mahmudah yaitu akhlak yang terpuji dan

macam-macam dari sifat terpuji ada ikhlas, tawakkal, sabar, syukur, zuhud, haya’

(malu), afwu’ (pemaaf), dan khifdul lisan (menjaga lisan). Sedangkan Akhlak

mazmudah yaitu akhlak yang tercela dan macam-macam dari sifat tercela ada

marah, takbur, riyak, ujub, banyak berkata, hafud, ghibah dan namimah, dan

penyakit hati disebabkan karena perasaan dengki. Dan untuk menghindari sifat

tercela tersebut sebaiknya kita harus memperbanyak beribadah, biasakan berbagi,

bersyukur atas nikmat Allah, pahami keterbatasan manusia, dan menjaga tali

silaturahmi.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi

pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan dan

kesalahan sehingga kami mengharapkan saran dan kritik untuk menyempurnakan

makalah kami ini.


DAFTAR PUSTAKA

https://sumsel.kemenag.go.id

http://manfaat.co.id/manfaat-perilaku-terpuji

http://www.hamba-allah.com/2013/10/pengertian-akhlak-mahmudah-dan-

akhlak.html

PelangiBlog.AkidahAkhlakFiqihAswajaTajwidIlmuHadistKitabKuningkisahTelah

olawatDoa-doa

http://cinta.com/kehidupan/perbuatan-salah/cara-menghindari-perilaku-tercela

Mahmud Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT. Mahmud Yunus Wa

Dzurriyyah, 2010

Anda mungkin juga menyukai