Makalah Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Studi Islam
Oleh:
Kelompok 1
Risna M (2220203861211089)
Saldi (2220203861211090)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan kesehatan dan kesmpatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “Ruang Lingkup Akhlak” yang disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Ilmu Akhlak.
Penulis menyadari bahwa makalah yang disusun ini jauh dari kata sempurna
baik dari penyusunan, bahasa, maupun penulisan. Oleh karena itu penulis sangat
membutuhkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan pengembangan di bidang Metodologi Studi
Islam
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang Masalah Akhlak dalam peradaban Islam merupakan suatu pagar yang
membatasi sekaligus menjadi dasar kejayaan Islam. Nilai-nilai akhlak dalam Islam masuk
dalam setiap aturankehidupan sehari - hari, baik secara individu maupun masyarakat, politik
maupun ekonomi. Bahkan Rasulullah diutus tak lain hanya untuk menyempurnakan akhlak.
Sebagaimana sabdanya, “Sesungguhnya aku diutus untuk meyempurnakan akhlak yang baik”
(HR. ImamMalik). Istilah akhlak sudah tidak jarang lagi terdengar di tengah kehidupan
masyarakat. Hampir semua orang sudah mengetahui arti kata akhlak,kata akhlak selalu
dikaitkan dengantingkah laku manusia. Akan tetapi agar lebih meyakinkan pembaca
sehingga mudah untukdipahami maka kata akhlak perlu diartikan secara bahasa maupun
istilah. Dengan demikian,pemahaman terhadap akhlak akan lebih jelas substansinya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
PEMBAHASAN
“(Agama kami) ini tidak lain hanyalah alat kebiasaan orang-orang terdahulu” (QS.
Asy-Asyu'ara' (26): 137
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur”. (QS. Al-Qalam
(68):4
Akhlak menurut bahasa, berasal dari bahasa Arab yaitu bentuk jamak dari kata
khuluqunyang artinya tabiat, budi pekerti, al-‘aadat yang artinya kebiasaan, al-
muruu’ah yang artinya peradaban yang baik, dan ad-din yang berarti agama. Akhlak
menurut istilah adalah sifat yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga akan
muncul secara spontan bila mana diperlukan tanpa memerlukan pemikiran
atau pertimbangan lebih dulu, serta tidak memerlukan dorongan dari luar.
Pada hakikatnya adalah sikap yang melekat pada diri manusia, sehingga
manusia dapat melakukannya tanpa berpikir (spontan). Akhlak kepadaAllah Swt
diartikan sebagai sikap atau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan
berpikir lagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri manusia (sebagai
makhluk) kepada Allah SWT (sebagai khaliq).
Adapun ciri ciri orang yang berakhlak kepada Allah SWT, yaitu :
1. Mencintai Allah melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan
mempergunakanfirman-Nya sebagai pedoman hidup dan kehidupan.
5. Menerima dengan ikhlas semua qodho’ dan qodar setelah berikhtiar maksimal
(sebanyak-banyaknya, hingga batas tertinggi)
Macam-macam cara berakhlak kepada Allah terdapat dua, yaitu akhlak berupa
perbuatandan akhlak berupa keyakinan. Dengan demikian, Ada beberapa
macam aplikasi akhlakterhadap Allah swt yang harus ditunaikan untuk memenuhui
hak-Nya, yang akan diuraikansebagai berikut:
a. Menaati segala perintah-Nya. Allah adalah pencipta dan pemberi rizki. Allah yang
memberikan balasan kepadamanusia yang melakukan ketaatan, dan memberikan
hukuman pada yang melarangperintah-Nya.
b. Ibadah. Beribadah kepada Allah swt. adalah tujuan manusia. Seorang muslim yang
beribadahmembuktikan ketundukkannya terhadap perintah Allah swt. Allah
berfirman dalamQ.S. Adz-Dzaariyat: 56, "Dan, tidak aku menciptakan jin dan manusia
melainkansupaya mereka menyembah-Ku".
c. Takwa Kepada Allah swt. Kata takwa memiliki kata dasar waqa yang berarti
menjaga, melindungi, hati-hati,waspada, memerhatikan, dan menjauhi. Adapun
secara terminologis, kata “taqwa”berarti menjalankan apa yang diperintahkan oleh
Allah dan menjauhi segala apa yangdilarang-Nya (Ramdani, 2008:19).
d. Cinta kepada Allah Swt Yaitu kesadaran diri, perasaan jiwa dan dorongan hati yang
menyebabkan seseorangterpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan
penuh semangat dan kasihsayang. Sebagaimana firman Allah swt. dalam Q.S Ali
Imran: 31, Katakanlah: "Jikakamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku,
niscaya Allah mengasihi danmengampuni dosa-dosamu."Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.
e. Bersyukur Terhadap Allah swt. Syukur yaitu memuji Sang Pemberi Nikmat atas
kebaikan yang telah dilakukannya.Syukurnya seorang hamba berkisar atas tiga hal,
yang jika ketiganya tidak berkumpulmaka tidaklah dinamakan syukur. Tiga hal itu
yaitu mengakui nikmat dalam batin,membicaraknnya secara lahir, dan
menjadikannya sebagai sarana taat kepada Allah.
f. Berbaik sangka kepada Allah Swt Berbaik sangka kepada Allah swt. ialah
keniscayaan manusia sebagai umat yangdiciptakan oleh Allah, hendaknya
husnudzon (berprasangka baik), jangan suudzon (berprasangka buruk), karena apa
yang akan diberikan oleh Allah itu pasti baik bagimanusia (Bakar, 1993:54). Dalam
keseharian, Rasulullah selalu mendidik danmengarahkan para sahabatnya
agar selalu berbaik sangka terhadap Allah. Jabirr.a.berkata, aku mendengar
Rasulullah tiga hari sebelum wafatnya beliau bersabda,artinya: “Janganlah
seseorang di antara kalian meninggal dunia, kecuali dalamkeadaan berbaik
sangka terhadap Allah.” (HR Muslim).
g. Bertawakal kepada Allah swt. Bertawakal adalah sikap berserah diri kepada
Allah. Setelah manusia memohonkepada Allah hendaknya di iringi dengan
berusaha, bukan hanya berdiam diri untukmemenuhi do’a tersebut. Itu yang
dimaksud dengan tawakal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Cermat dalam segala perantara atau sebab yang dapat mendekatkan seorang
hambakepada Tuhannya, dan menjadikan-Nya sebagai kekasihnya.
Macam-macam cara berakhlak kepada Allah terdapat dua, yaitu akhlak berupa
perbuatandan akhlak berupa keyakinan.Model kecintaan dan kepatuhan Rasulullah
kepada Khaliknya dapat kita terapkan dalamkehidupan sehari-hari, di
antaranyaadalah: