Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PEMBAGIAN AKHLAK

Disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Akhlak tasawuf

Dosen Pengampu: Ati Sukmawati M.Pd

KELAS : 1 A

Oleh:

1. Aslin Aulia (230106007)

2. Laila Al Qadariah (230106030)

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi ALLAH SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curhakan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Tidak lupa kami ucapakan terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Akhlak
tasawuf ibu Ati Sukmawati M.Pd yang membimbing kami dalam mengerjakan tugas makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman kelompok kami yang telah membantu
mengerjakan tugas makalah ini.

Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang belum kami ketahui.
Maka dari itu kami mohon saran dan kritik dari teman-teman maupun dosen. Demi mencapai
makalah yang sempurna.

Mataram, 11 September 2023


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………. I

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………… ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ………………………………………………………………. 1

2. Rumusan Masalah …………………………………………………………… 1

3. Tujuan ……………………………………………………………………….. 2

4. Manfaat ……………………………………………………………………… 2

BAB 2 PEMBAHASAN

1. Pengertian akhlak ……………………………………………….. 3

2. Macam-macam ahlak……………………………… 4

3. Dalil tentang Akhlak terpuji ………………………………………………………. 5

4. Dalil tentang akhlak tercela …………………………………………..………. 7

BAB 3 PENUTUP

1. Kesimpulan …………………………………………………………………. 8

2. Saran ………………………………………………………………………… 8

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………..…….. 9


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Akhlak adalah gambaran kondisi yang menetap di dalam Jiwa. Semua perilaku yang
bersumber dari akhlak tidak .Memerlukan proses berfikir dan merenung. Perilaku baik
dan .Terpuji yang berasal dari sumber jiwa di sebut al-akhlaq al-Fadhilah (akhlak baik) dan
berbagai perilaku buruk disebut al–Akhlak al–radhilah (akhlak buruk).Dalam kehidupan
sehari –Hari
manusia senantiasa melakukan berbagai aktivitas danPerbuatan yang merupakan
perwujudan dari pola pikir manusia itu Sendiri. Tindakan manusia tersebut ada yang
bersifat positif dan Negatif. Sifat positif tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk Akhlakul
karimah (sifat – sifat terpuji) dan sifat negatif berupa, Akhlakul mazmumah (sifat – sifat
tercela). Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Thabrani, Rasulullah SAW bersabda,
yang artinya “menaati Allah adalah Menaati orang tua, dan mendurhakai Allah adalah
mendurhakai Orang tua”. Melalui perjalanan panjang kisah hidup manusia sudah Banyak
terbukti bahwa seorang anak hidup bahagia karena orang Tuanya senang dan ridha
kepadanya. Dalam era globalisasi ini, banyak dari generasi muda
yang kurang memahami tentang pentingnya memiliki rasa hormat
dan patuh. Terutama terhadap kedua orang tua dan bapak ibu guru
di sekolah. Karena selain untuk memberikan penghargaan kepada
orang yang lebih tua, sikap hormat dan patuh perlu ditanamkan
kepada anak sedini mungkin. Agar hal itu menjadi kebiasaan yang
selalu dilakukan ketika mereka sudah beranjak dewasa.

2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian akhlak?

2. Bagaimana sifat manusia tersebut ada yang bersifat positif dan negatif

3. Mengapa sikap hormat dan patuh perlu ditanamkan kepada anank sedini mungkin?

3. Tujuan

1. Akhlak adalah gambaran kondisi yang menetap di dalam Jiwa.


2. Tindakan manusia tersebut ada yang bersifat positif dan Negatif. Sifat positif tersebut
dapat diwujudkan dalam bentuk Akhlakul karimah (sifat – sifat terpuji) dan sifat negatif
berupa, Akhlakul mazmumah (sifat – sifat tercela).
3. Agar hal itu menjadi kebiasaan yang Selalu dilakukan ketika mereka sudah beranjak.
Dewasa.

4. Manfaat

1. Agar siswa lebih memahami tentang akhlak

2. Agar siswa mengetahui dan mengenal akhlak terpuji dan tercela


BAB II

PEMBAHASAN

I. Pengertian Akhlak

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu,


ikhlaqan, jama’nya khuluqun yang berarti perangai(al-sajiyah), adat kebiasaan
(al’adat), budi pekerti, tingkahlaku atau tabiat (ath-thabi’ah), perbedaan yang
baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din).1

Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilaiperbuatan manusia


apakah itu baik, atau buruk. Sedangkanilmu akhlak adalah suatu ilmu
pengetahuan agama islamyang berguna untuk memberikan petunjuk-petunjuk
kepadamanusia, bagaimana cara berbuat kebaikan danmenghindarkan keburukan.
Dalam hal ini dapat dikemukakancontohnya:

1. Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakannilai atau kriteria suatu


perbuatan.

2. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk Ilmu Akhlak; initermasuk ilmunya,


karena membicarakan ilmu yang telahdipelajari oleh manusia untuk melakukan
suatuperbuatan.

2. Adapun ayat yang menjelaskan tentang akhlak yaituterdapat dalam (Q.S. Al-
Ahzab:21)

1 H. A. Mustofa, Akhlak Tasawuf (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 11-12.


Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itusuri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yangmengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan)
hari kiamatdan Dia banyak menyebut Allah.2

II. Macam – Macam Akhlak

Berdasarkan sifatnya, akhlak dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu akhlakterpuji
(akhlak mahmudah) dan akhlak tercela (akhlak madzmumah). Adapunpenjelasan dan
macam-macam akhlak terpuji dan akhlak tercela adalahsebagai berikut:

1. Akhlak Terpuji (akhlak mahmudah)

Akhlak terpuji merupakan terjemahan dari ungkapan bahasa Arab,


akhlaqmahmudah. Mahmudah merupakan bentuk maf’ul dari kata hamida
yangberarti “dipuji”. Akhlak terpuji disebut pula dengan akhlak
karimah(akhlak mulia), atau makarim al-akhlaq (akhlaq mulia), atau akhlaq al-
munjiyat (akhlak yang menyelamatkan pelakunya). 3

a) Akhlak Terhadap Allah SWT1)

• Menauhidkan Allah SWT Yaitu pengakuan bahwa Allah SWT satu-


satunya yangmemiliki sifat rubbubiyah (Allallah yang mencipta,
memiliki,mengatur, memberi, mengkehendaki dll) dan
uluhiyyah(mengimani Allah SWT sebagai satu-satunya yang disembah),serta
kesempurnaan nama dan sifat-Nya.

• Berbaik Sangka Berbaik sangka terhadap keputusan Allah SWT


merupakansalah satu akhlak terpuji kepada-Nya. Sebagaimana sabda Nabi
Muhammad Saw:

2 Departemen Agama, Alquran dan Terjemahannya, Jakarta Serajaya Santra, 1987), Cet. Ke- 1. H.670
3 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2010), hlm 38
“janganlah salah seorang diantara kalian meninggal,melainkan dia
berbaik sangkaterhadap Rabbnya.” (HR.Muslim)

• Zikrullah Mengingat Mengingat Allah (Zikrullah) adalah asas dari


setiap ibadahkepada Allah SWT. Karena pertanda hubungan antara hambadan
pencipta pada sitiap saat dan tempat.

• Tawakal Hakikat tawakal adalah menyerahkan segala urusan


kepadaAllah SWT. Membersihkannya dari ikhtiar yang keliru, dantetap
menapaki kawasan-kawasan hokum dan ketentuan.Tawakal merupakan
gambaran keteguhan hati dalammenggantungkan diri hanya kepada Allah
SWT. merupakan gambaran keteguhan hati dalammenggantungkan diri
hanya kepada Allah SWT.

b) Akhlak terhadap Diri Sendiri

• Sabar Sabar adalah menahan diri dari dorongan hawa nafsu


demimenggapai keridhoan Tuhannya dan menggantinya
denganbersungguh-sungguh menjalani cobaan-cobaan Allah
swt.terhadapnya. Sabar terbagi menjadi tiga, yakni sabar
darimaksiat (bersabar diri untuk tidak melakukan hal yang
dilarangagama), sabar karena taat kepada Allah swt (sabar untuk
tetapmelaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya)
dansabar karena musibah yakni ditimpa kemalangan, ujian serta
cobaan dari Allah.4

• Syukur Syukur merupakan sikap seseorang untuk tidak


menggunakannikmat yang diberikan oleh Allah swt dalam
melakukanmaksiat kepada-Nya. Bentuk syukur terhadap nikmat
Allah swtadalah dengan jalan mempergunakan nikmat tersebut
dengansebaik-baiknya.

4 Asmaran, Pengantar Studi Akhlak,(Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1994), hlm.61.


• Menunaikan Amanah Amanah adalah suatu sifat dan sikap
pribadi yang setia, tulushati dan jujur dalam melaksanakan sesuatu
yang dipercayakankepadanya, baik berupa harta benda, rahasia
ataupun rugaskewajiban.

• Benar dan Jujur Benar dalam perkataan adalah mengatakan yang


sebenarnya,tidak mengada-ada dan tidak pula menyembunyikan.
Benar dalam perbuatan adalah mengerjakan sesuatu sesuai dengan
perintah agama.

• Menepati janji Dalam Islam, janji merupakan utang dan utang


harus di bayar Firman Allah SWT dalam QS Al-Isra: 34”…Dan
tepatilah janji karena janji itu pasti dimintai pertanggung
jawabannya.” (QS. Al-Isra’:34)

• Memelihara Kesucian Diri Yaitu menjaga diri dari segala tuduhan,


fitnah dan memelihara kehormatan. Upaya memelihara kesucian
diri hendaknya dilakukan setiap hari agar diri tetap berada dalam
status kesucian.

c) Akhlak Terhadap Keluarga

• Berbakti kepada Orang Tua Salah satu keutamaan berbuat baik


terhadap orang tua selain melaksanakan ketaatan atas perintah Allah
SWT adalah menghapus dosa-dosa besar.

• Bersikap baik kepada Saudara Agama Islam memerintahkan untuk


berbuat baik kepada sanak saudara atau kaum kerabat sesudah
menunaikan kewajiban kepada Allah SWT. Dan Ibu Bapak. 5

d) Akhlak terhadap Masyarakat

5 Mustafa, Akhlak Tasawuf. (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), hlm. 81.


• Berbuat Balk Terhadap Tetangga Tetangga adalah orang yang
terdekat dengan kita. Rasullullah SAW bersabada: “Demi Allah,
tidaklah beriman. Demi allah tidaklah beriman. Demi Allah
tidaklah beriman kemudian beliau ditanya, siapa wahai rasullullah
beliau menjawab “Orang yang tetangganya tidak aman dari
kejelekannya (kejahatannya)” (HR. Bukhari dan Muslim).

• Suka Menolong Orang Lain Dalam hidup ini jarang sekali ada
orang yang tidak memerlukan pertolongan orang lain Ada kalanya
karena sengsara dalam hidup. Penderitaan batin atau kegelisahan
jiwa, mendapat musibah dll. Oleh sebab itu, semua manusia baik
kaya maupun miskin sangat memerlukan bantuan dari orang lain.
Baik berupa material maupun immaterial,

e) Akhlak Terhadap Lingkungan

Pada dasamya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan


bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut
adanya interaksi manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam.
Kekhalifahan mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta
pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan penciptaannya

III. Dalil tentang Akhlak terpuji

Al-Quran sebagai kitab suci umat Islam adalah pedoman hidup. Termasuk di dalamnya
terdapat petunjuk tentang perilaku akhlak terpuji.Indra Satia Pohan dalam buku Aqidah
Akhlak Pada Madrasah menyebutkan, dalil tentang akhlak terpuji itu setidaknya ditemukan
pada empat ayat Al-Quran berikut ini salah satunya:

• Al-Maidah ayat 8
‫علٰٓى اَ َّل تَ ْع ِدلُ ْوا ۗاِ ْع ِدلُ ْو ۗا ه َُو اَ ْق َربُ لِلتَّ ْقوى‬
َ ‫ش َهد َۤا َء ِب ْال ِقسْطِ َو َل َيجْ ِر َمنَّكُ ْم َشنَانُ قَ ْوم‬ ِ ٰ ِ َ‫يٰٓاَيُّ َها الَّ ِذيْنَ ا َمن ُْوا كُ ْون ُْوا قَ َّوامِ يْن‬
ُ ‫لِل‬
‫ّللا َخبِيْر بِ َما تَ ْع َملُ ْون‬ َ ٰ ‫َواتَّقُوا‬
َ ٰ َّ‫ّللا ۗاِن‬

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena
Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap
suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu
lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Teliti
terhadap apa yang kamu kerjakan.

2. Akhlak Tercela (akhlaq madzmumah)

Akhlak tercela disebut juga Akhlakul mazmumah yaitu Sikap dan tingkah laku
yang buruk terhadap Allah, sesama manusia dan makhluk lain serta lingkungan.
Berdasarkan pengertian akhlak buruk, maka diharapkan agar setiap muslim
menghindari sifat tercela karena ini sangat merusak kehidupan manusia, baik
dalam kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat maupun kehidupan bernegara,
dab begitu juga hubungan dengan Allah. Berikut macam macam akhlak tercela:

a. Al-Nani'ah Yaitu sifat egois, tidak memperhatikan kepentingan orang lain.


Manusia sebagai makhluk pribadi dan sekaligus makhluk sosial. Oleh
karenanya, dalam mengejar kepentingan pribadi, hendaknya memperhatikan
kepentingan orang lain janganlah boros dan juga kikir, namun hendaknya
berada di antaranya yaitu pemurah.

b. Al-Bukhlu Yaitu kikir. Orang yang kikir, tidak mau membelanjakan hartanya,
baik untuk dirinya maupun untuk kepentingan orang banyak, yang merupakan
zakat, infak atau sadakah Allah berfirman dalam surat al-Lail ayat 8-10 yang
artinya. "Tetapi orang yang kikir dan merasa dirinya serba cukup. dan
mendustakan yang baik, akan kami mudahkan baginya (jalan) kesukaran

c. Al-Butan Yaitu suka berdusta. Berdusta adalah mengada-adakan sesuatu baik


dengan ucapan, tulisan, maupun dengan isyarat, padahal sebenarnya tidak ada,
mungkin untuk kepentingan dirinya atau membela orangatau membela orang
lain, atau sengaja untuk menjatuhkan nama orang lain, apalagi lempar batu
sembunyi tangan. Firman Allah dalam surat al-Nisa ayat 112 yang artinya.
“Siapa yang mengerjakan kesalahan atau dosa. Kemudian dinuduhkan kepada
orang lain yang tidak bersalah, sesungguhnya dia memikul kebohongan dan
dosa yang jelas.”

2. D. Khianat Yaitu tidak menempati janji. Sifat khinnat ini seringkali tidak nampak,
sehingga kadang-kadang ada orang yang membela orang yang khianat karena ia
tidak mengetahuinya. Allah berfirman dalam surat al-Nisa ayat 107 yang artinya,
“Dan janganlah engkau membela orang-orang yang khianat kepada dirinya
sendiri, sesungguhnya Tuhan tidak menyukai orang-orang yang khianat dan
berdosa.”

3. Al-Juba Yaitu pengecut. Orang pengecut penuh dengan rasa takut, yang
menyebabkan dirinya menjadi hina, sebab sudah mundur sebelum dicoba, tidak
berani berjalan untuk mendapatkan kemenangan. Ta selalu ini terhadap
keuntungan atau hasil yang dicapai orang lain,.

4. Al-Gibah Yaitu menggunjing atau mengumpat Menggunjing adalah mengatakan


keadaan orang lain dibelakangnya dengan celsan kepada orang-orang yang ada
dimukanya, dengan tujuan untuk menjatuhkan nama orang tersebut atau tujuan lain,
meskipun memang sebenarnya keburukan itu ada pada orang yang digunjingnya.
Bila tidak ada, hal itu merupakan fitnah. Firman Allah dalam surat al-Hujurat ayat
12 yang artinya. “Dua orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan
berprasangka, karena sebagian kecurigaan itu dosa. Dan janganlish mencari-cari
keburukan orang dan janganlah mempergunjingkan orang satu sama lain.” 6

5. Al-Hasad Yaitu dengki Dengki atau hasud suatu perbuatan kerusakan terhadap
orang lain, kemungkinan timbul disebabkan ni’mat Tuhan yang dianugerahkan
kepada orang lain dengan keinginan agar ni’mat orang lain itu terhapus. Allah
berfirman dalam surat al-Falak ayat 1-5 yang artinya, “Katakanlah. Aku
berlindung kepada Tuhan subuh. Terhadap bahaya makhluk yang diciptakan-Nya,

6 Thaib, Risalah Akhlak, (Yogyakarta: CV Bina Usaha, 1984), him, 97,


dan dari kegelapan ketika ia telah datang, dan dari bahaya hembusan dalam
ikatan, dan dari bahaya dengki ketika ia mendengki.”

6. Al-Isad Yaitu berbuat kerusakan. Seringkali sifat perusak mendorong manusia


dalam usaha mencapai kepentingan pribadinya dengan tidak memperhatikan
akibatnya, misalnya merusak lingkungan baik sendiri-sendiri, maupun bersama-
sama dengan orang lain. Dalum surat Asyu’ara ayat 151-152 Allah berfirman yang
artinya. “Dan janganlah kamu turuti perintah orang-orang yang melanggar batas.
Yaitu orang-orang yang membuat kerusakan (bencana) di muka bumi, dan tidak
mengadakan perbaikan.”

7. Al-Israf Yaitu berlebih-lebihan. Allah berfirman dalam surat al-A’raf ayat 31 yang
artinya, “Hai anak-anak Adam, pakailah perhiasanmu setiap waktu shalat dan
makan minumlah kamu, dan janganlah melampaui batas, sesungguhnya Tuhan
tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.””

IV. Dalil tentang Akhlak tercela

Ayat Qur’an yang menjelaskan tentang Sifat manusia tercela berada pada surat
sebagai berikut: QS.Surat Al-`Ankabut[29]:65

) ٦٥( َ‫الديْنَ ەۚ فَلَ َّما نَجٰى ُه ْم اِلَى ْالبَ ِر اِذَا هُ ْم يُ ْش ِركُ ْون‬
ِ ُ‫ِصيْنَ لَه‬
ِ ‫ّللا ُم ْخل‬ َ َ‫فَ ِاذَا َر ِكب ُْوا فِى ْالفُ ْلكِ د‬
َ ٰ ‫ع ُوا‬

65. Maka apabila mereka naik kapal mereka mendoa kepada Allah dengan memurnikan
ketaatan kepada-Nya [1159]; maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat,
tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan (Allah) [1159] Maksudnya: dengan
memurnikan ketaatan semata-mata kepada Allah.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dari seluruh rangkaian pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa

Akhlak adalah daya kekuatan (sifat) yang tertanam dalam jiwa dan mendorong perbuatan-
perbuatan spontan tanpa memerlukan terlalu banyak pertimbangan dan pemikiran yang
lama. Ruang lingkup akhlak pun dalam Islam meliputi semua aktifitas manusia dalam
segala bidang hidup dan kehidupan. Dalam garis besamya, akhlak dibagi atas akhlak
terhadap Allah atau Khalik (pencipta), dan akhlak terhadap makhluk.Akhlak adalah suatu
sifat yang harus di jaga dan di pelihara, karena merupakan kunci sukses untuk hidup.
Akhlak ialah bunga diri, di pandang mata, nikmat di rasa oleh hati dan memberi manfaat.
Intinya adalah mencapai keridhaan Allah SWT. Akhlak adalah faktor terpenting dalam
kehidupan manusia. Karena akhlak berkaitan dengan perilaku manusia di dunia ini.
Seorang akan berwarak pembangun atau perusak tergantung pada akhlaknya. Tegak atau
hancurnya sebuah keluarga, bahkan masyarakat dalam sebuah bangsa, sangat di tentukan
oleh akhlak mulia atau rusaknya akhlak.

Saran
Sebagai pembaca yang baik, kami berharap ada kritik dan saran dari hasil makalah yang
kami buat Mudah-mudahan bermanfaat bagi yang membacanya, walaupun makalah ini di
buat dengan sederhana. Di dalam banyak mengandung perluasan makna dan arti

DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-metro/pendidikan-agama-
islam/makalah-akhlak/34373286

https://www.laduni.id/alquran/tema/Sifat-manusia-tercela

https://m.kumparan.com/amp/berita-hari-ini/4-dalil-tentang-akhlak-terpuji-yang-bersumber-dari-
al-quran-20L5vbDeJay

https://eprints.walisongo.ac.id/4080/2/103911057_bab1.pdf

Anda mungkin juga menyukai