PENDAHULUAN
B. Tujuan
Tujuan penulisan dalam penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan dan
diharapkan bermanfaat bagi kita semua.
C. Metode Penulisan
Penulis menggunakan metode jurnal
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
d. Akhlaq bernegara (akhlaq ad-daulah). Teridir dari: (a) hubungan antara pemimpin dan
rakyat (al-alaqah baina ar-rais wa as-sya’b), dan (b) hubungan luar negri (al-alaqat al-
khariyyah).
1
“Pengertian dan Ruang Lingkup Akhlak” (http://duniakampus7.blogspot.com/2015/12/pengertian-dan-ruang-
lingkup-akhlak.html?m=1 Diakses pada 22 Oktober 2021 pada pukul 20.01)
3
Allah berfirman: “Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di
antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka.” (Al-
Jumuah: 2). Allah memberi anugerah kepada orang beriman dengan mengutus nabi untuk
mengajari mereka tentang Al-Qur`an dan mensucikan mereka. Yang dimaksud dengan
mensucikan adalah membersihkan hati mereka dari syirik dan akhlak tercela seperti dendam
dan iri hati dan membersihkan perkataan dan perbuatan mereka dari kebiasaan yang buruk.
2. Akhlak merupakan bagian tak terpisahkan dari iman dan akidah
Allah telah menamakan iman dengan kebaikan dalam firman-Nya: “Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya
kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-
nabi.” (Al-Baqarah: 177). Kata “al-birr” merupakan nama bagi semua jenis kebaikan, mulai
dari akhlak, perkataan dan perbuatan. Karenanya, Nabi Muhammad bersabda, “Yang disebut
dengan al-birr (kebaikan) adalah akhlak yang baik.” (HR. Muslim, no. 2553)
3. Akhlak berkaitan dengan semua bentuk ibadah
Maka Anda dapat saksikan, bahwa setiap kali Allah memerintahkan suatu ibadah, Dia juga
mengingatkan pada tujuan akhlaknya dan pengaruhnya bagi jiwa dan masyarakat. Contohnya
sangat banyak, antara lain:
Shalat: “Dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan mungkar.” (Al-‘Ankabut: 45)
Zakat: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan
dan mensucikan mereka.” (At-Taubah: 103). Walaupun hakikat zakat adalah berbuat
kebaikan bagi manusia tetapi tujuan lainnya adalah mendidik jiwa dan membersihkannya dari
akhlak yang buruk.
Puasa: “Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.” (Al-Baqarah: 183). Jadi tujuan dari puasa adalah agar bertakwa
kepada Allah dengan mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
4. Banyak keutamaan dan pahala besar yang diberikan Allah kepada orang yang berakhlak
mulia
Dalil-dalil yang menunjukkan hal itu sangat banyak baik dari al-Qur’an dan hadits, di
antaranya:
Akhlak mulia menjadi pemberat timbangan amal shalih pada hari kiamat
Nabi Muhammad bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih berat daripada akhlak mulia yang
disimpan di timbangan nanti. Sesungguhnya orang yang berakhlak mulia akan sederajat
dengan orang yang berpuasa dan menunaikan shalat.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2003)
Akhlak mulia merupakan sebab utama bagi seseorang untuk masuk surga
Nabi Muhammad bersabda, “Kebanyakan orang masuk surga karena takwa kepada Allah dan
akhlak yang mulia.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2004, dan Ibnu Majah, no. 4246)
Orang yang berakhlak mulia adalah orang yang paling dekat tempatnya dari
Rasulullah pada Hari Kiamat.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku cintai dari kalian dan yang paling dekat
posisinya dariku pada hari kiamat nanti adalah yang paling mulia akhlaknya.” (HR. At-
Tirmidzi, no. 2018)
4
Di surga nanti, orang yang berakhlak mulia akan berada di tempat paling tinggi dan
dijamin oleh Rasulullah
Nabi Muhammad bersabda, “Aku akan memberikan jaminan sebuah rumah di pinggir surga
bagi orang yang meninggalkan perdebatan sekalipun dia benar, dan rumah di tengah surga
bagi orang yang meninggalkan dusta sekalipun dia bercanda, serta rumah di bagian atas surga
bagi orang yang akhlaknya bagus.” (HR. Abu Dawud dalam As-Sunan, no. 4800) Makna
“za’im” dalam hadits ini adalah penjamin.2
2
Cholieq LiequamienargoeCliquers “Kedudukan AKhlak pada Islam”
(https://www.slideshare.net/cholieqliequaimienargoecliquers/kedudukan-akhlak-dalam-islam Diakses pada 22
Oktober 2021 pada pukul 20.35 )
3
Rahmat Sularso Nh “Peran Pendidikan akhlak dalam Membentuk karakter”
(https://www.majalahsuarapendidikan.com/2021/09/peran-pendidikan-akhlak-dalam-membentuk.html Diakses
pada 22 Oktober 2021 pada pukul 20.50)
5
D. Aplikasi Akhlak dalam Kehidupan Manusia Modren
1. Dengan akhlak kehidupan masyarakat menjadi makmur.
Suatu masyarakat yang penduduknya berakhlak mereka akan berbuat sebaik-baiknya untuk diri
dan masyarakatnya. Mereka akan bekerja dan berusaha untuk sebesar-besar kemakmuran
masyarakat secara nyata.Orang yang berakhlak belum merasa senang dan gembira jika
masyarakat belum mencapai kemakmuran.
2. Dengan akhlak menjadikan tindak kejahatan tidak akan terjadi didalam masyarakat.
Tidak pernah kita jumpai dalam sejarah manapun hingga sekarang bahwa orang-orang yang
berbuat jahat itu memiliki akhlak. Karena tidak ada satu pun ajaran akhlak yang mentolerir
perbuatan jahat sekecil apapun. Jika sampai ada ajaran akhlak yang mengajarkan kita berbuat
jahat maka yang demikian itu adalah ajaran sesat dan menyesatkan yang harus diberantas
sampai tuntas.
3. Dengan Akhlak akan menjadikan manusia menajadi manusia yang luhur dan terhormat,
baik didunia maupun diakhirat.
Dikarenakan orang yang berakhlak senantiasa menghormati orang lain betapa pun rendahnya
kedudukan orang tersebut, mereka senantiasa menjadi contoh yang baik dalam setiap
menjalankan aktifitas kehidupannya. Maka pantaslah jika mereka senantiasa dihormati dan
diteladani orang lain karena tidak adal dalam diri mereka sifat-sifat yang tercela.Sehingga
masyarakat yang berakhlak akan memperoleh dua jaminan lahir dan batin, dunia dan akhirat.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena akhlak mencakup segala
pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter manusia yang baik maupun yang buruk
dalam hubungannya dengan Khaliq atau dengan sesama makhluk. Akhlak ini merupakan hal
yang paling penting dalam pembentukan akhlakul karimah seorang manusia. Dan manusia
yang paling baik budi pekertinya adalah Rasulullah S.A.W. Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu
seorang sahabat yang mulia menyatakan: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah
manusia yang paling baik budi pekertinya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
B. Saran
Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan bagi pembaca
semuanya. Serta diharapkan, dengan diselesaikannya makalah ini, baik pembaca maupun
penyusun dapat menerapkan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam kehidupan
sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna Nabi Muhammad S.A.W , setidaknya kita termasuk
kedalam golongan kaumnya.