Anda di halaman 1dari 20

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH AKIDAH AKHLAK

NURJANNAH (20800116021)
AMITA SAGENA (20800116022)
ARMA (20800116023)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang masalah


B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

1. Akhlak, Etika, dan Moral dalam Islam


A. Pengertian Akhlak, etika, dan moral dalam Islam
B. Persamaan Akhlak, Etika, dan Moral
C. Perbedaan Akhlak, Etika , dan Moral
D. Indikator Manusia Berakhlak
E. Menjelaskan Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
2. A. SOAL
B. POWERPOINT

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, marilah kita panjatkan puji syukur atas ke hadirat Allah
SWT.dimana kita masih diberikan nikmat kesehatan, kesempatan serta hidayah dan taufik,
suatu nikmat yang begitu banyak dan besar sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat
pada waktunya. Shalawat serta salam tak lupa pula kita kirimkan kepada junjungan Nabi
besar Muhammad SAW., sahabat serta keluarganya sebab jasa beliaulah yang membawa
umat manusia ke jalan yang diridhai Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah AKIDAH AKHLAK ini masih banyak terdapat
kekurangan dari segala aspek. Olehnya itu, kami sangat membutuhkan masukan dan arahan
agar sekiranya kami dapat membenahinya dalam penulisan selanjutnya, dan kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang telah memberikan sumbangsi
pemikirannya, semoga Allah SWT. memberkahi kita semua.amin.

Gowa, Oktober 2016

Penulis,
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Sejarah Agama menunjukkan bahwa kebahagiaan yang ingin dicapai dengan
menjalankan syariah agama itu hanya dapat terlaksana dengan adanya akhlak yang
baik. Kepercayaan yang hanya berbentuk pengetahuan tentang keesaan Tuhan, ibadah
yang dilakukan hanya sebagai formalitas belaka, muamalah yang hanya merupakan
peraturan yang tertuang dalam kitab saja, semua itu bukanlah merupakan jaminan
untuk tercapainya kebahagiaan tersebut.
Timbulnya kesadaran akhlak dan pendirian manusia terhadap-Nya adalah pangkalan
yang menetukan corak hidup manusia. Akhlak, atau moral, atau susila adalah pola
tindakan yang didasarkan atas nilai mutlak kebaikan. Hidup susila dan tiap-tiap
perbuatan susila adalah jawaban yang tepat terhadap kesadaran akhlak, sebaliknya
hidup yang tidak bersusila dan tiap-tiap pelanggaran kesusilaan adalah menentang
kesadaran itu.
Kesadaran akhlak adalah kesadaran manusia tentang dirinya sendiri, dimana manusia
melihat atau merasakan diri sendiri sebagai berhadapan dengan baik dan buruk.
Disitulah membedakan halal dan haram, hak dan bathil, boleh dan tidak boleh
dilakukan, meskipun dia bisa melakukan. Itulah hal yang khusus manusiawi. Dalam
dunia hewan tidak ada hal yang baik dan buruk atau patut tidak patut, karena hanya
manusialah yang mengerti dirinya sendiri, hanya manusialah yang sebagai subjek
menginsafi bahwa dia berhadapan pada perbuatannya itu, sebelum, selama dan
sesudah pekerjaan itu dilakukan. Sehingga sebagai subjek yang mengalami
perbuatannya dia bisa dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya itu.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian akhlak, etika, dan moral dalam islam
2. Persamaan akhlak, etika, dan moral
3. Perbedaan akhlak, etika, dan moral
4. Indikator manusia berakhlak
5. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian akhlak,etika dan moral dalam islam
2. Mengetahui persamaan akhlak,etika dan moral
3. Mengetahui perbedaan akhlak,etika dan moral
4. Mengetahui indikator manusia berakhlak
5. Mengetahui akhlak dan aktualisasinya dalam kehidupan

D. Manfaat
1. Memberi pengetahuan kepada pembaca mengenai akhlak, etika dan moral sesuai
dengan agama islam.
2. Pembaca diharapkan dapat membedakan baik buruknya perilaku seseorang.
3. Pembaca diharapkan mampu merubah akhlak yang kurang baik menjadi akhlak
yang sesuai ajaran islam.
4. Sebagai pedoman dan tolak ukur berperilaku dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Akhlak, Etika, dan Moral dalam Islam


1. Akhlak
a. Pengertian Akhlak
Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak adalah khuluq, yang memiliki arti tingkah
laku, perangai dan tabiat. Secara istilah, akhlak adalah daya kekuatan jiwa yang
mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan
lagi.
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
b. Ciri-ciri akhlak islam
Dari definisi-definisi di atas, kita dapat melihat lima ciri yang terdapat dalam
perbuatan akhlak, yaitu;
1. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam kuat dalam jiwa
seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya.
2. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan mudah dan tanpa
pemikiran. Ini tidak berarti bahwa saat melakukan sesuatu perbuatan, yang
bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang ingatan, tidur atau gila.
3. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam diri orang yang
mengerjakannya, tanpa ada paksaan atau tekanan dari luar. Perbuatan akhlak
adalah perbuatan yang dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan
yang bersangkutan.
4. Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan sesungguhnya,
bukan main-main atau karena bersandiwara.
5. Sejalan dengan ciri yang keempat perbuatan akhlak (khususnya akhlak yang
baik) adalah perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena
Allah, bukan karena ingin dipuji orang atau karena ingin mendapatkan suatu
pujian.
c. Peranan Akhlak
a. Menetapkan kriteria perbuatan yang baik dan buruk
b. Membersihkan diri dari perbuatan dosa dan maksiat
c. Mengarahkan dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia
d. Memberikan pedoman atau penerangan bagi manusia dalam mengetahui
perbuatan yang baik atau buruk
d. Sumber Akhlak
a. Akhlak yang bersumber pada agama
1) Al-Qur’an
Al-qur’an sebagai sumber utama bagi agama islam mengandung
bimbingan, petunjuk, penjelas dan pembeda antara yang haq dan yang
bathil.Al-Qur’an mengandung bimbingan tentang hubungan manusia
dengan Allah SWT.,hubungan manusia dengan manusia, dan hubungan
manusia dengan alam lingkungan.
2) As-Sunnah
Nabi Muhammad SAW. Diutus oleh Allah di muka bumi ini tidak lain
adalah untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak.Nabi Muhammad SAW.
Sebagai sumber akhlak, karena Nabi Muhammad SAW. Merupakan
contoh kongkret pelaksanaan wahyu Allah yang tertuang dalam Al-
Qur’an.
b. Akhlak yang bersumber bukan pada agama/sekuler
1) Insting (suara hati kecil/naluri)
Dengan insting manusia memiliki kepekaan untuk menilai perbuatan orang
yang baik dan yang buruk, juga dapat memilih tindakan baik mana yang
seharusnya dilakukan.
2) Pengalaman
Perbuatan dapat dikatakan baik dan buruk, dinilai dari hasil pengalaman
manusia dalam menempuh kehidupan.Oleh karena itu, norma dalam
masyarakat akan selalu berubah dan berbeda-beda sesuai pengalaman yang
dilalui serta adanya pengaruh perkembangan zaman.
Sumber akhlak berdasarkan pengalaman ini pada garis besarnya dapat
dibedakan menjadi :
 adat istiadat
merupakan kebiasaan perilaku yang telah hidup turun temurun dalam
masyarakat tertentu.
 Mazhab Hedonisme
Perbuatan baik dan buruk diukur dengan kemampuan seseorang dalam
hal mendatangkan kebahagiaan atau kenikmatan.
3) Mazhab Evolusi
Kebaikan dan keburukan akan berkembang menurut ukuran perkembangan
peradaban manusia, ilmu pengetahuan dan teknologi yang dikuasai
manusia.
e. Jenis-jenis Akhlak
Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama, akhlak
yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak al-
karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.
 Akhlak Mahmudah (terpuji)
Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda
keimanan seseorang. Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan dari
sifat-sifat yang terpuji pula.Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain:
cinta kepada Allah, cinta kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap
ridha Allah, tawadhu’, taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas
segala nikmat Allah, bersabar atas segala musibah dan cobaan.
 Akhlak Madzmumah (buruk)
Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat
yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.Sifat yang
termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang bertentangan dengan
akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik, fasik, riya, dengki,
bohong, mengadu domba, sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan,
dan merusak alam.
Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan madzmumah.
Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain,
sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang lain. Allah
berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.Artinya: “Sesungguhnya Kami telah
menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami
kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali
yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala yang tidak ada
putusnya.”
f. Macam-macam Akhlak dalam Islam
1. Akhlak kepada Allah
a. Mentauhidkan Allah
Mentauhidkan Allah adalah mmpertegas keesaan allah, atau mengakui
bahwa tidak ada sesuatu pun yang setara dengan Dzat, sifat, Af’al, dan
asma Allah.
Sesuai dengan firman allah (QS an-nahl 16:36 )

         

         

         

 

36. Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826]
itu", Maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh
Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti kesesatan
baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah
bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).
[826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah
s.w.t.
[826] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah
s.w.t.
b. Takwa kepada Allah
Bertakwa adalah yang menjaga dirinya dari terkena siksaan .maksudnya
bahwa menhindari siksa tuhan dan saksi –saksi hukum yang ditetapkan-
Nya dapat di capai dengan menghindarkan diri dari segala apa yang di
larang-Nya dan menjalankan seluruh perintah-Nya .
c. Dzikrullah
Allah SWT berfirman dalam ( QS.al-baqarah 2:152 )

      

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)


kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku.”
[98] Maksudnya: Aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
d. Tawakkal
Tawakkal adalah kesugguhan hati dalam bersandar kepada allah SWT,
untuk mendapatkan kemaslahatan menjegah kemudaratan, baik
menyangkut urusan dunia maupun urusab akhirat.
Allah berfirman dalam (QS. Al-imran 3:159) yang artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut
terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah
mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan
mereka dalam urusan itu.”
2. Akhlak kepada diri sendiri
a. Sabar
 sabar karena taat kepada Allah
 sabar karena maksiat
 sabar karena musibah
b. syukur
Syukur adalah sikap seseorang yang tidak menggunakan nikmat yang
diberikan kepada allah untuk melakukan maksiat kepada-Nya
c. Amanah
Yang dimkasud amanah disini adalah suatu sifat dan sikap pribadi yang
setia, tulus hati dan jujur dalam melaksanakan sesuatu yang dipercayakan
kepadanya, berupa harta benda rahasia maupun tugas kewajiban.
d. Benar (As-shiddiq)
Benar yang dimaksud adalah berlaku benar dan jujur baik dalam perkataan
maupun perbuatan.
e. Menepati janji-Janji yang dimaksud adalah janji yang mengandung
tanggung jawab janji yang tidak dipenuhi akan membawa suatu akibat
dalam padangan Allah orang yang ingkar janji termasuk orang yang
berdosa.
f. Memelihara kesucian diri
Yang dimaksud dengan memelihara kesucian diri adalah menjaga diri dari
segala tuduhan,fitnah dan memelihara kehormatan.
3. Akhlak kepada keluarga
a. Berbakti kepada kedua orang tua
Berbuat baik kepada kedua orang tua yakni menunjukkan betapa mulianya
kedudukan orang tua dan birrul walidain ( berbuat baik kepada orang tua
disisi Allah )
b. Bersikap baik pada sodara
Agama islam memerintahkan agar berbuat baik kepada sanak saudara dan
kaum kerabat, sesuadah menunaikan kewajiban kepada allah dan ibu
bapak.hubungan persaudaraan lebih berkesan saling menghargai dan saling
bersikap baik.
4. Akhlak kepada sesama manusia
a. Berbuat baik kepada tetangga
Yang dimaksud berbuat baik kepada tetangga mempererat tali
persaudaraan.agama islam telah membuat penetapan untuk memuliakan
tetangga.demikianlah, isalam menekankan kepda seluruh umatnya untuk
selalu berbuat baik terhadap tetangganya baik tetagganya islam ataupun
kafir.
b. Suka menolong orang lain
Yakni orang mukmin pasti memerlukan pertolongan orang lain.orang
mukmin akan bergerak hatinya apabila melihat orang tertimpa musibah
untuk menolong mereka sesuai dengan kemampuannya
5. Akhlak terhadap alam
a. Memelihara dan menyantuni binatang
Allah SWT. Menciptakan binatang untuk kepentingan manusia, dan juga
menunjukkan kekuasaannya, sebagaimana dalam firmannya QS.An-
Nur[24]:45
             

             

      

45. Dan Allah Telah menciptakan semua jenis hewan dari air, Maka
sebagian dari hewan itu ada yang berjalan di atas perutnya dan sebagian
berjalan dengan dua kaki sedang sebagian (yang lain) berjalan dengan
empat kaki. Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya, Sesungguhnya
Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Betapa banyaknya binatang yang dapat dimanfaatkan oleh manusia,ada
yang dimanfaatkan tenaganya, air susunya dan madunya, dagingnya dan
sebagainya.
b. Memelihara dan Menyayangi tunbuh-tumbuhan
Alam dan isinya diciptakan oleh Allah untuk dimanfaatkan manusia.
Tumbuhan merupakan bagian dari alam yang merupakan anugerah dari
Allah, bukan hanya untuk kehidupan manusia, namun juga untuk
kehidupan binatang-binatang. Sebagian besar makanan manusia dan
hewan tersebut berasal dari tumbuh-tumbuhan,sesuai dalam firman Allah
QS.thoha[20]:53-54

          

          

        

53. Yang Telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang
Telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-ja]an, dan menurunkan dari
langit air hujan. Maka kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis
dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.
54. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya
pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-
orang yang berakal.
2. Etika
a. Pengertian Etika
Dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,ethos yang berarti watak
kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu
pengetahuan tentang azas-azas akhlak (moral). Dari pengertian kebahasaan ini
terlihat bahwa etika berhubungan dengan upaya menentukan tingkah laku
manusia.
Adapun arti etika dari segi istilah, telah dikemukakan para ahli dengan ungkapan
yang berbeda-beda sesuai dengan sudut pandangnya. Menurut para ulama’ etika
adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang
seharusnya dilakukan oleh manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh
manusia di dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa
yang seharusnya diperbuat.
b. Ciri-ciri Etika Islam
1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang
baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik dan
buruknya perbuatan seseorang didasarkan kepada al-Qur’an dan al-Hadits
yang shohih.
3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan
pedoman oleh seluruh umat manusia kapanpun dan dimanapun mereka berada.
4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia kejenjang akhlak yang
luhur dan mulia serta meluruskan perbuatan manusia sebagai upaya
memanusiakan manusia.
c. Fungsi Etika
1. Penilai, penentu dan penetap terhadap suatu perbuatan yang dilakukan oleh
manusia.
2. sebagai penuntun dalam bersikap dan bertindak menjalankan kehidupan
menuju ke tingkat keadaan yang lebih baik.
d. Manfaat Etika
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang
boleh dirubah, sehingga dalam melayani tamu kita tetap dapat yang layak
diterima dan ditolak mengambil sikap yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai yang dibawa tamu dan
yang telah dianut oleh petugas.
e. Peranan Etika
1. Konseptor terhadap sejumlah perilaku tertentu
2. Menjadi alat kontrol atau menjadi rambu-rambu bagi seseorang atau kelompok
dalam melakukan suatu tindakan atau aktivitasnya sebagai mahasiswa.
3. Etika dapat memberikan prospek untuk mengatasi kesulitan moral yang kita
hadapi sekarang.
4. Etika dapat menjadi prinsip yang mendasar bagi mahasiswa dalam
menjalankan aktivitas kemahasiswaanya.
5. Etika menjadi penuntun agar dapat bersikap sopan, santun, dan dengan etika
kita bisa di cap sebagai orang baik di dalam masyarakat.
f. Sumber Etika
Etika bersumber pada akal pikiran atau filsafat.oleh karena itu sebagai sebuah
produk pemikiran, ia tidak bersifat mutlak dan tidak absolut, kebenarannya tidak
universal.
g. Jenis-jenis Etika
1. Etika terhadap Allah SWT.
2. Etika terhadap Rasulullah SAW.
3. Etika antar sesama manusia
4. Etika terhadap lingkungan
h. Macam-macam Etika dalam Islam
a. Etika deskriptif
Etika yang berbicara mengenai suatu fakta yaitu tentang nilai dan pola
perilaku manusia terkait dengan situasi dan realitas yang membudaya dalam
kehidupan masyarakat.
b. Etika Normatif
Etika yang memberikan penilaian serta himbauan kepada manusia tentang
bagaimana harus bertindak sesuai norma yang berlaku. Mengenai norma
norma yang menuntun tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari hari.
3. Moral
a. Pengertian Moral
Moral dari bahasa la tin yaitu Mores yang artinya Jamak dari kata Mos yang berarti
adat kebiasaan. Moral dari istilah adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menetukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan yang
secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik dan buruk.
Ada beberapa pengertian moral dalam paham the Advanced Learner’s Dictionary of
Current English.
 Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.
 Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.
 Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.
Dari ketiga tersebut dapat dipahami Bahwa Moral adalah Istilah yang digunakan
untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai baik atau buruk,
benar atau salah. Jika moral dan etika ini dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa
moral dan etika ini memiliki karakter yang sama yaitu sama-sama membahas
tentang perbuatan manusia yang baik atau yang buruk.

b. Macam-macam Moral dalam Islam


1) Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu
pengejawantahan dari pancaran Ilahi. Moral murni disebut juga hati nurani.
2) Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran berbagai ajaran filosofis,
agama, adat, yang menguasai pemutaran manusia.
B. Persamaan Akhlak, Etika dan Moral
 Persamaan ketiganya terletak pada fungsi dan peran, yaitu menentukan hukum
atau nilai dari suatu perbuatan manusia untuk ditetapkan baik atau buruk.
 Secara rinci persamaan tersebut terdapat dalam tiga hal :
 Objek/pembahasan : yaitu perbuatan yang dilakukan ileh manusia
 Ukuran: yang baik dan buruk
 Tujuan: membentuk kepribadian manusia
C. Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral
Perbedaaan antara etika, moral, dengan akhlak adalah terletak pada sumber, sifat
pemikiran dan proses munculnya yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan
buruk.
1. Akhlak :
 Bersumber dari wahyu (Al-Qur’an dan Al-Hadits)
 Sifat pemikiran : merupaka perpaduan antara wahyu dan akal
 Proses muncul : muncul secara spontan atau tanpa pertimbangan
2. Etika :
 Sumber acuannya adalah akal pikiran atau filsafat
 Sifat pemikiran : bersifat teoritis/umum
 Proses muncul : Muncul ketika ada ide
3. Moral :
 Sumbernya norma atau adat istiadat
 Sifat pemikiran : Besifat lokal/khusus
 Proses muncul : Muncul karena pertimbangan suasana
D. Indikator Manusia Berakhlak
Indikator manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati
dan teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak (su’al-khulug)adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam
hatinya. Nifak adalah sikap mendua terhadap allah. Tidak ada kesesuain antara hati
dan perbuatan.
Taat akan perintah Allah dan tidak mengikuti keinginan hawa nafsu dapat
menyilaukan hati. Sebaliknya, melakukan dosa dan maksiat dapat menghitamkan hati.
Barang siapa melakukan dosa kemudian menghapusnya dengan kebaikan tidak akan
gelap hatinya, hanya saja cahaya itu berkurang.
Ahli tasawuf mengemukakan bahwa indikator manusia berakhlak, antara lain adalah
memiliki budaya malu dalam interaksi dengan sesamanya, tidak menyakiti orang lain,
banyak kebaikannya, benar dan jujur dalam ucapannya, tidak banyak bicara tapi
banyak berbuat, penyabar, tenang hatinya selalu bersama allah, bijaksana, hati-hati
dalam bertindak, disenangi teman dan lawan, tidak pendendam, tidak suka mengadu
domba, sedikit makan dan tidur, tidak pelit dan hasad, cinta karena allah dan benci
karena allah.
Kalau akhlak dipahami sebagai pandangan hidup, manusia berakhlak adalah manusia
yang menjaga keseimangan antara hak dan kewajibannya dalam hubungannya dengan
allah, sesama makhluk dan alam semesta.
Didalam al-quran banyak ditemukan ciri-ciri manusia yang berima dan memiliki
akhlak mulia.
a. Istiqamah atau konsekwan dalam pendirian (QS. Al Ahqof:13),
b. Suka berbuat kebaikan (QS. Al Baqarah:112),
c. Memenuhi amanah dan berbuat adil (QS. An Nisa’:58),
d. Kreatif dan tawakkal (QS. Ali Imron:160),
e. Disiplin waktu dan produktif (QS.Al Ashr:1-4),
f. Melakukan sesuatu secara profesional dan harmonis (QS. Al’Araf:31).
E. Akhlak dan Aktualisasinya dalam Kehidupan
Dalam ilmu akhlak dijelaskan bahwa kebiasaan yang baik harus dipertahankan dan
disempurnakan, serta kebiasaan yang buruk harus di hilangkan, karena kebiasaan
merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter manusia berakhlak.
Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat mengimplementasikan iman
yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran islam dalam setiap tingkah laku
sehari- hari. Dan akhlak seharusnya diaktualisasikan dalam kehidupan seorang
muslim seperti di bawah ini.
a. Akhlak terhadap Allah
 Mentauhidkan Allah (QS. Al-Ihlas: 1-4)
 Tidak berbuat musyrik pada Allah (QS. Luqman: 13)
 Bertaqwa pada allah (QS. An Nisa’: 1)
 Banyak berdzikir pada Allah (QS. Al-Ahzab: 41-44)
 Bertawakkal hanya pada Allah (QS. Ali Imron: 159)
b. Akhlak terhadap diri sendiri
 Sikap sabar (QS. Al Baqarah: 153)
 Sikap syukur (QS. Ibrahim: 7)
 Sikap amanah atau jujur (QS. Al Ahzab: 72)
 Sikap tawadlu’ (rendah hati) (QS. Luqman: 18)
 Cepat bertobat jika berbuat khilaf (QS. Ali Imron: 135)
c. Akhlak terhadap sesama manusia
 Merajut ukhuwah atau persaudaraan (QS. Al Hujurat: 10)
 Ta’awun atau saling tolong menolong (QS. Al Maidah: 2)
 Suka memaafkan kesalahan orang lain (QS. Ali Imron: 134 & 159)
 Menepati janji (QS. At Taubah: 111).

Al-Ghozali menjelaskan bahwa mencapai akhlak yang baik ada tiga cara :

o Akhlak merupakan anugrah dan rahmat allah, yakni orang, memiliki akhlak baik
secara almiah.
o Mujahadah, selalu berusaha keras untuk merubah diri menjadi baik dan tetap
dalam kebaikan, serta menahan diri dari sikap putus asa.
o Riyadloh, ialah melatih diri secara spritual untuk senantiasa dzikir (ingat) kepada
allah dengandawam al-dzikir.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan
perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Etika adalah ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia di dalam perbuatan
mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang seharusnya diperbuat.
Moral adalah Istilah yang digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas
manusia dengan nilai baik atau buruk, benar atau salah. Persamaan ketiganya
terletak pada fungsi dan peran, yaitu menentukan hukum atau nilai dari suatu
perbuatan manusia untuk ditetapkan baik atau buruk. Perbedaaan antara etika,
moral, dengan akhlak adalah terletak pada sumber, sifat pemikiran dan proses
munculnya yang dijadikan patokan untuk menentukan baik dan buruk. Indikator
manusia berakhlak (husn al-khulug) adalah tertanamnya iman dalam hati dan
teraplikasikannya takwa dalam perilaku. Sebaliknya, manusia yang tidak
berakhlak (su’al-khulug)adalah manusia yang ada nifaq (kemunafikan) di dalam
hatinya. Aktualisasi akhlak adalah bagaimana seseorang dapat
mengimplementasikan iman yang dimilikinya dan mengaplikasikan seluruh ajaran
islam dalam setiap tingkah laku sehari- hari.
B. SARAN
Setelah menyelesaikan pembahasan makalah yang berjudul “Akhlak, Etika, dan
Moral dalam Islam” Penulis mengharapkan pembaca dapat mengetahui dan
memahami perilaku baik dan buruk dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat
mengaplikasikan perilaku baik tersebut sesuai dengan ajaran Agama Islam, serta
menjauhi dan meninggalkan perilaku yang tidak sesuai dengan Ridho’ Allah SWT.
DAFTAR PUSTAKA

www.google.com
Dr. Rosihon Anwar, M.Ag. Akidah Akhlak.

Anda mungkin juga menyukai