Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KLASIFIKASI AJARAN ISLAM


(AQIDAH II – PEMELIHARAAN IMAN)

Disusun oleh :

1. ADITTAMA APRIMA PUTRA (2323010003)


2. MOCHAMMAD RIFKHY SYAHRIFUDIN (2323010001)

FAKULTAS EKONOMI
PRODI S1 AKUNTANSI SEMESTER 1
UNIVERSITAS MERDEKA MADIUN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………i
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………………………………………1
A. Latar belakang………………………………………………………………………………………………………………..1
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………………………………………………..1
C. Tujuan penulisan…………………………………………………………………………………………………………….1

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………2

A. Konsep akhlak dalam islam………………………………………………………………….…………………………….2

B. Perbedaan Akhlak,moral,dan etika…………………….…………………………..………………………………….2

C. Rasulullah SAW Uswatun Hasanah…………………………………………………………………………………….3

D. Ruang lingkup akhlak………………………………………………………………………………………………………….4

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………………………………………5

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………………………………5

B. Saran………………………………………………………………………………………………………………………………….5

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………………………………………….6
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah tentang “ klasifikasi ajaran
islam “ ini dapat diselesaikan dengan baik. Makalah ini kami buat untuk
melengkapi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah


membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan kami juga menyadari
pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah
membantu dalam memeberikan informasi yang akan menjadi bahan
makalah. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dosen
Pembimbing Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam, yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan
makalah dapat dibuat dengan sebaik baiknya.

Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini


sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun
demi menyempurnakan makalah ini. Kami mohon maaf jika didalam
makalah ini terdapat kesalahan dan kekurangan,karena kesempurnaan
hanya milik yang maha kuasa yaitu Allah SWT, dan kekurangan pasti milik
kita sebagai manusia. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Akhlak dalam islam menjadi suatu yang penting yang berguna bagi umat manusia. Akhlak akan
membuat seseorang mendapatkan didunia maupun di akhirat. Islam adalah agama yang sempurna
yang mengatur sedetail detailnya segala sesuatu,termasuk mengatur tentang akhlak dan
perbuatan.
Setiap muslim dituntut untuk mengenali akhlaknya dengan baik,agar dapat mengidentifikasi
akhlak negatif mereka,sehingga mereka dapat merubah akhlak negatif tersebut sesuai dengan
akhlak seorang muslim sejati. Rasulullah SAW, seringkali melakukan pendidikan pada umatnya dan
pembentukan akhlak.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu konsep akhlak dalam islam ?
2. Apa perbedaan akhlak,etika,dan moral?
3. Apa yang dimaksud Rasulullah sebagai uswatun hasanah ?
4. Apa saja ruang lingkup akhlak ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu konsep akhlak dalam islam
2. Untuk mengetahui apa perbedaan akhlak , etika , dan moral
3. Untuk mengetahui pengertian rasulullah sebagai uswatun hasanah
4. Untuk mengetahui macam macam ruang lingkup akhlak

1
BAB II

PEMBAHASAN
A. KONSEP AKHLAK DALAM ISLAM

Akhlak merupakan salah satu pilar ajaran islam yang memiliki kedudukan yang sangat penting.
Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari proses menerapkan aqidah dan syariah. Jadi,tidak
mungkin akhlak ini akan terwujud pada diri seseorang jika dia tidak memiliki syariah dan aqidah yang
baik.

Tujuan dari kajian tentang akhlak ini adalah agar para mahasiswa memiliki pemahaman yang baik
tentang akhlak islam (moral knowing), ruang lingkupnya dan pada akhirnya memiliki komitmen (moral
feeling) untuk dapat menerapkan akhlak yang mulia dalam kehidupan sehari hari (moral action).

Akhlak berasal dari bentuk jamak khulukl yang berati watak,tabiat perangai dan budi pekerti. Ibnu
miskawaih dalam kitap tahdzibul akhlak menjelaskan bahwa “ khuluk ialah keadaan gerak jiwa yang
mendorong kearah melakukan perbuatan tanpa pertimbangan dan pemikiran”.

Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa gerak jiwa meliputi dua hal. Pertama alamiah dan bertolak dari
watak seperti adanya orang yang mudah marah hanya karena masalah sepele atau tertawa berlebih
karena mendengar berita yang tidak memprihatinkan.

Kedua,keadaan jiwa yang tercipta melalui kebiasaan atau latihan. Pada awalnya keadaan tersebut
terjadi karena dipikirkan dan di pertimbangkan,namun pada tahapan selanjutnya keadaan tersebut
menjadi satu karakter yang melekat tanpa dipertimbangkan dan di pikirkan masak masak.

Sesuai dengan pengertian di atas, akhlak merupakan manifestasi iman,islam dan ihsan sebagai refleksi
sifat dan jiwa secara spontan dan terpola pada diri seseorang sehingga melahirkan prilaku yang
konsisten dan tidak tergantung pada pertimbangan berdasarkan keinginan tertentu

Semakin kuat dan mantap keimanan seseorang, semakin kuat beribadah maka semakin baik pula
ahklaknya. Dengan demikian, akhlak tidak dapat dipisahkan dengan ibadah dan tidak pula dapat
dipisahkan dengan akidah karena kualitas akidah akan sangat berpengaruh pada kualitas ibadah yang
kemudian juga akan sangat berpengaruh pada kualitas akhlak. Oleh karena itu, pendidikan akhlak
sangat diperlukan untuk mengubah karakter manusia dari keburukan kearah kebaikan

B. PERBEDAAN AKHLAK, MORAL, & ETIKA


a. Akhlak
Secara etimologi akhlak adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai,
tingkah laku, atau tabiat.
b. Moral
Secara etimologi berasal dari bahasa latin,mores yaitu jamak dari kata mos yang berarti adat
kebiasaan. Didalam kamus umum bahasa indonesia moral adalah penentuan baik buruk terhadap
perbuatan dan kelakuan
c. Etika
Secara etimologi etika berasal dari bahasa yunani,ethos yang berarti watak kesusilaan atau
adat. Adapun etika secara istilah telah ditemukan oleh para ahli salah satunya ki hajar dewantara
menurutnya etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan keburukan didalam hidup

2
manusia,terutama yang mengenai gerak gerik pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan
dan perasaan sampai mengenai tujuannya yang merupakan perbuatan.

C. RASULULLAH SAW SEBAGAI USWATUN HASANAH

Uswatun hasanah artinya contoh atau sauri tauladan yang baik. Allah SWT mengutus nabi
muhammad SAW untuk dicontoh dan di teladani kehidupannya. Rasulullah SAW dalam melakukan amanah
sucinya selalu senantiasa mendapat bimbingan dari ALLAH SWT.

Wujud dari uswah hasanah selain terdapat di dalam AL-QUR`an, juga melalui sunahnya. Sunah atau hadis
adalah keseluruhan dari kehidupan nabi muhhammad saw., baik perkataan, perbuatan, persetujuan, maupun
himmah atau cita-citanya yang belum terwujud.

1. Keteladanan nabi muhhammad dalam perkataan


Setiap perkataan nabi muhhammad saw. Baik masalah hubungan dengan ALLAH maupun masalah
sosial kemasyarakatan menjadi uswah hasanah. Baik dari cara berbicara maupun isi pembicaraannya
adalah contoh yang harus ditiru oleh umatnya. Ketika nabi muhhammad saw . berbicara selalu jelas
dan tegas, sehingga orang yang diajak bicara bisa memahaminya. Demikian juga materi yang
dibicarakan tidak menyimpang dari syariat dan ajaran ALLAH swt.

2. Keteladanan nabi muhammad dalam perbuatan

Dari mulai tidur,berjalan duduk, makan,minum, berpakaian,dan semua tingkah lakunya menjadi
teladan bagi umatnya. Oleh karena itu,ALLAH selalu menjaga dan memelihara tingkah laku nabi muhhammad
saw.. ia tidak pernah berbuat salah kepada siapa pun. Ketika beliau bermuka masam kepada salah seorang
buta bernama Abdullah bin ummi maktum, allah swt.langsung menegurnya.

3. Keteladanan nabi muhammad dalam cita-citanya


Dimana cita-cita rasulullah saw yang belum terlaksanakan karena beliau telah wafat. Contoh hadis ini
salah satunya ketika beliau bercita-cita untuk berpuasa tanggal 9 Asyura.

4. Keteladanan Nabi Muhammad SAW Dalam berumah tangga


Dalam rumah tangga beliau selaku suami, juga selaku pemimpin bagi keluarganya, sebaai suami
beliau adalah orang yang paling adil terhadap istri-istrinya. Penuh kasih sayang,saling merhargai serta
berdasarkan tuntunan agama islam. Sebagai ayah dari putr- putrinya, beliau sangat sayng terhadap
mereka, adil dan tidak membeda-bedakannya. Dengan demikian, keluarga atau rumah tangga beliau
adalah lingkungan yang tentram,bahagia, dan penuh keharmonisan.
5. Keteladanan Nabi muhammad SAW sebagai pemimpin umat
Penampilan kepemimpinan rasulullah SAW dalam membina umatnya sungguh nenarik karena beliau
melaksanakannya dengan penuh kekeluargaan, sopan santun, dan lembut. Beliau senantiasa menjadi
perhatian dan daya tarik dari masyarakat Quraisy, sehingga dengan sikap demikian tidak sedikit
orang- orang masuk islam karena pemngaruh akhlak beliau.
Rasulullah SAW bukan seorang pemimpin yang diktator dan otoriter, tetapi seorang pigur pemimpin
yang bijaksana dan demokratis, beliau selaku pemimpin umat senantiasa bermusyawarah dengan
para sahabat, meminta pendapat, dan saran-saran dari mereka, serta senantiasa menghargai
pendapat-pendapatnya.

3
D. RUANG LINGKUP AKHLAK

Akhlak sebagai suatu tatanan nilai yaitu merupakan sebuah pranata sosial yang berdasarkan pada
ajaran syariat islam. Sedangkan akhlak sebagai sebuah tingkah laku atau tabiat manusia yang merupakan
perwujudan sikap hidup manusia yang menjelma menjadi sebuah perbuatan atau tindakan. Untuk
menentukan perbuatan dan tindakan manusia itu baik atau buruk, Islam menggunakan barometer syariat
agama islam yang berdasarkan wahyu Allah Swt. Sedangkan masyarakat umum lainnya ada yang
menggunakan norma norma adat istiadat atau tatanan nilai masyarakat yang dirumuskan berdasarkan
norma etika dan moral.

Dalam Islam,tatanan nilai yang menentukan suatu perbuatan itu baik atau buruk dirumuskan dalam
konsep akhlakul karimah,yang merupakan suatu konsep yang mengatur hubungan antara manusia dan
manusia,manusia dengan sang maha pencipta yaitu Allah Swt. ,dan manusia dengan alam sekitarnya.
Secara lebih khusus juga mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri.

Ruang lingkup akhlak itu dapat berupa seluruh aspek kehidupan seseorang sebagai individu,yang
bersinggungan dengan sesuatu yang ada diluar dirinya. Karena sebagai individu, dia pasti berinteraksi
dengan lingkungan alam sekitarnya,dan juga berinteraksi dengan berbagai kelompok kehidupan manusia
secara sosiologis,dan juga berinteraksi secara methaphisik dengan Allah Swt. Sebagai pencipta alam
semesta.

Melihat demikian luasyanya interaksi yang terjadi pada setiap indifidu, maka penuli melihat bahwa
ruang likup akhlak terdiri dari beberapa bagian sebagaimana yang telah dijelaskan muhammad daud ali
yaitu :

a. Akhlak terhadap Allah (kholik)


Akhlak terhadap Allah (kholid) dapat diaplikasikan dalam bentuk sebagai berikut :
1. Mentauhidkan Allah
Mentauhidkan Allah yaitu mengesakan Allah dan tidak menduakannya. Mencintai Allah
melebihi cinta kepada apa dan siapapun juga dengan mempergunakan firman firmanNya dalam
Al Qur`an sebagai pedoman hidup dan kehidupan.
2. Taqwa
Melaksanakan segala perintah dan menjauhi larangannya.
3. Senantiasa berdoa dan hanya meminta kepada Allah
4. Tawakkal (berserah diri) kepada Allah.

Dari pemaparan diatas,maka penulis dapat memahami bahwa akhlak yang berkualitas adalah akhlakul
karimah, dan orang yang melakukan akhlakul karimah disebut muhsin.

4
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Pendidikan akhlak sangat diperlukan untuk mengubah karakter manusia dari keburukan ke
arah kebaikan.
2. Akhlak adalah budi pekerti, sedangkan moral memiliki artian adat kebiasaan, serta etika
adalah watak kesusilaan.
3. Apapun bentuk sifat dan perilaku Rasulullah dapat kita teladani.
4. Kita harus bisa mencontoh Rasulullah dalam bersikap berkata, berbuat, atau dapat menjadi
contoh yang baik untuk orang lain.
B. SARAN
Begitulah pentingnya akhlak dalam hidup ini maka dari itu berakhlaklah dengan menjadikan Nabi
muhammad saw sebagai suri tauladan. Karena dengan menjadikan Rasulullah sebagai suri tauladan
atau contoh yang baik,maka dengan izin Allah hidup kitab isa menjadi lebih baik.

5
DAFTAR PUSTAKA

https://www.riaumandiri.co/news/detail/28030/mengenal-konsep-dalam-islam.html

https://ismail677.wordpress.com/2014/01/08/perbedaan-antara-akhlak-etika-dan-moral/

https://aktual.com/akhlak-rasulullah-miliki-uswah-hasanah/

http://repository.uinsu.ac.id/4867/4/BAB%2011.pdf

Anda mungkin juga menyukai