Dosen Penguji
Drs. H. Djaelan Husnan, M.Ag.
Disusun oleh :
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
2019
KATA PENGANTAR
Semoga makalah ini bermanfaat bagi saya dan pembaca. Saya menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat kekurangan kekurangan. Namun penyusun
tetap mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga bisa
menjadi acuan dalam penyusunan makalah selanjutnya.
السالم عليكم ورحمة هللا وبركاته
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................3
B. Rumusan Masalah........................................................................................4
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak, Etika, Dan Moral..........................................................5
B. Macam-macam Akhlak................................................................................9
C. Penerapan dan Fungsi Etika Dalam Kehidupan Sehari-hari......................12
D. Persamaan dan Perbedaan Akhlak, Etika dan Moral.................................15
A. Kesimpulan................................................................................................17
B. Saran...........................................................................................................17
DAFTAR PUSAKA..............................................................................................18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam adalah agama yang sangat memperhatikan binaan etika, moral, dan
akhlak mulia secara komprehensif baik segi materi, metode, pendekatan dan
pelaksanaannya. Ajaran Islam tentang iman, islam, dan ihsan misalnya, dinilai
belum sempurna jika tidak menimbulkan dampak pembinaan akhlak dan karakter
mulia.
Di era global yang semakin maju ini, perilaku seorang muslim semakin
beraneka ragam. Umat muslim cenderung mengikuti pola hidup yang mewah dan
bergaya, yang tidak mencerminkan bahwa mereka umat muslim yang pada
hakikat nya tidak boleh berlebih-lebihan. Bahkan lupa dengan adanya etika, moral
dan akhlak yang seharusnya dijunjung tinggi sebagai umat Nabi Muhammad
SAW. Karena pada kenyataannya manusia sekarang kurang pengetahuan tentang
etika, moral, dan akhlak.
Selama ini pelajaran etika, moral, dan akhlak sudah diperkenalkan sejak
kita berada disekolah dasar, yaitu pada pelajaran agama islam dan
kewarganegaraan. Namun ternyata pelajaran etika, moral dan akhlak itu hanya
dibiarkan saja tanpa di aplikasikan ke dalam perilaku kehidupan sehari-hari,
sehingga pelajaran yang telah disampaikan menjadi sia-sia.
3
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari Akhlak, Etika dan Moral?
2. Apa saja macam-macam Akhlak?
3. Bagaimana Etika dalam penerapan kehidupan sehari-hari?
4. Apa saja persamaan dan perbedaan Akhlak, Etika dan Moral?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui pengertian dari Akhlak, Etika, dan Moral
2. Untuk mengetahui macam-macam Akhlak
3. Untuk mengetahui Bagaimana Etika dalam penerapan kehidupan
sehari-hari
4. Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan Akhlak, Etika dan Moral
4
BAB II
PEMBAHASAN
Namun karena ada kesamaan akar kata, maka berbagai makna tersebut
tetap saling berhubungan. Diantaranya adalah kata al-khalq artinya ciptaan. Dalam
bahasa Arab kata al-khalq artinya menciptakan sesuatu tanpa didahului oleh
sebuah contoh, atau dengan kata lain menciptakan sesuatu dari tiada dan yang bisa
melakukan hal ini hanyalah Allah, sehingga hanya Allahlah yang berhak
berpredikat Al-Khaliq atau Al-Khallaq sebagaimana yang diungkapkan dalam
QS. al-Hasyr ayat 24 وّرK ار ئ المصKKالق البKKو هللا الخKKه dan QS. Yasin ayat 81 yang
berbunyi بلى و هو الخالق العليم .
ُ ْاالَ َدبِيِّة ان
ِ ْااِل ْن َس ت
ُ ات
ُ َصف ُ َاَاْل َ ْخال
ِ ِه َى ق
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa akhlak ialah sifat-sifat yang
dibawa manusia sejak lahir yang tertanam dalam jiwanya dan selalu ada padanya.
Sifat itu dapat lahir berupa perkataan baik, disebut akhlak yang mulia, atau
perbuatan buruk, disebut akhlak yang tercela sesuai dengan pembinaannya.Prof.
Dr. Ahmad Amin mengatakan bahwa akhlak ialah kebiasaan kehendak. Ini berarti
bahwa kehendak itu bisa dibiasakan akan sesuatu maka kebiasaannya disebut
akhlak. Contohnya, bila kehendak itu dibiasakan memberi, maka kebiasaan itu
ialah akhlak dermawan.
Rasulullah saw bersabda: " Sesungguhnya hamba yang paling dicintai Allah ialah
yang paling baik akhlaknya".
Jadi, pada hakikatnya Khulk atau akhlak ialah sesuatu kondisi atau sifat
yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian hingga timbullah
berbagai macam perbuatan dengan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa
memerlukan pemikiran. Apabila dari kondisi tadi timbul kelakuan yang baik dan
terpuji menurut pandangan syari’at dan akal pikiran, maka ia dinamakan akhlak
mulia sebaliknya apabila yang lahir kelakuan yang buruk, maka disebutlah akhlak
yang tercela.
Sementara itu dari sudut terminologi (istilah), ada banyak pendapat yang
mengemukakan istilah akhlak. Diantaranya adalah yang dikemukakan imam Al-
Ghazali:
فان،فالخلق عبارة عن هيئة في النفس راسخة عن تصدراألفعال بسهولة ويسرمن غيرحاجة إلى فكر ورؤية
انKKنا وإن كKKا حسKKكانت الهيئة بحيث تصدرعنها األفعال الجميلة المحمودة عقال وشرعا سميت تلك الهيئة خلق
الصادرعنها األفعال القبيحة سميت تلك الهيئة التى هى المصدر خلقا سيئا
Artinya : Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya
timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan. Maka bila sifat itu memunculkan perbuatan baik dan
terpuji menurut akal dan syariat maka sifat itu disebut akhlak yang baik, dan bila
yang muncul dari sifat itu perbuatan-perbuatan buruk maka disebut akhlak yang
buruk.
Dijelaskan pula oleh Ibnu Maskawaih bahwa keadaan gerak jiwa tersebut
meliputi dua hal. Yang pertama, alamiah dan bertolak dari watak, seperti adanya
orang yang mudah marah hanya karena masalah yang sangat sepele, atau tertawa
berlebihan hanya karena suatu hal yang biasa saja, atau sedih berlebihan hanya
karena mendengar berita yang tidak terlalu memprihatinkan. Yang kedua, tercipta
melalui kebiasaan atau latihan. Pada awalnya keadaan tersebut terjadi karena
dipertimbangkan dan dipikirkan, namun kemudian menjadi karakter yang melekat
tanpa dipertimbangkan dan dipikirkan masak-masak. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahwa akhlak merupakan manifestasi iman, Islam, dan ihsan yang
merupakan refleksi sifat dan jiwa secara spontan yang terpola pada diri seseorang
sehingga dapat melahirkan perilaku secara konsisten dan tidak tergantung pada
pertimbangan berdasar interes tertentu.
2. Pengertian Etika
Etika, seperti halnya dengan istilah yang menyangkut ilmiah lainnya
berasal dari bahasa Yunani kuno yaitu, ethos. Kata ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti : tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang,
kebiasaan, adat, akhlak, watak, perasaan, sikap dan cara berpikir. Dalam bentuk
jamak ta etha artinya adalah adat kebiasaan. Dan arti inilah yang menjadi latar
belakang terbentuknya istilah “etika” yang oleh filosuf besar Yunani, Aristoteles
(384-322 sM) sudah dipakai sebagai filsafat moral.
Jika dilihat dari kamus besar bahasa indonesia, etika dijelaskan dengan tiga arti :
a) nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan dan masyarakat
b) kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak,
c) ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan
kewajiban moral (akhlak).
Etika sebagai salah satu cabang dari filsafat yang mempelajari tingkah laku
manusia untuk menentukan nilai perbuatan tersebut, baik atau buruk, maka ukuran
untuk menentukan nilai itu adalah akal pikiran Atau dengan kata lain, dengan akal
lah orang dapat menentukannya baik atau buruk.
7
Tujuan etika dalam pandangan filsafat ialah mendapatkan ide yang sama
bagi seluruh manusia disetiap waktu dan tempat tentang ukuran tingkah laku yang
baik dan buruk yang dapat diketahui oleh akal pikiran manusia.
3. Pengertian Moral
Berasal dari bahasa latin, yaitu jamak dari mose yang berarti adat
kebiasaan. Istilah moral dan etika sama artinya, tetapi dalam pemakaian sehari-
hari ada sedikit perbedaan. Moral atau moralitas dipakai untuk perbuatan yang
sedang dinilai, sedangkan etika dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang
ada.
Dalam hal ini hamzah ya’qub mengatakan bahwa yang d maksud moral
adalah sesuai dengan ide-ide umum tentang tindakan manusia mana yang baik
mana yang wajar. Senada dengan hamzah ya’qub, secara detail dalam
ensiklopedia pendidikan di sebutkan bahwa moral adalah nilai dasar masyarakat
untuk memilih antara nilai hidup (moral) juga adat istiadat yang menjadi dasar
untuk menunjukkan baik dan buruk maka untuk mengukur tingkah laku manusia
(baik dan buruk) dapat di lihat dari penyesuaiannya dengan adat istiadat yang
umum di terima masyarakat, yang meliputi kesatuan sosial atau lingkungan
tertentu. karena itu , dapat di katakan baik atau buruk yang diberikan secara moral
8
hanya bersifat lokal. Ini lah yang membedakan antara etika dan moral.
Perbedaan lain antara etika dan moral adalah etika lebih bersifat teori
sedang moral lebih bersifat praktis, etika memandang tingkah laku manusia secara
universal (Umum) sedangkan moral secara lokal (khusus), etika menjelaskan
ukuran yang dipakai, moral merealisasikan ukuran itu dalam perbuatan.
Pembagian konsep mengenai moral ada tiga, tiga alur perkembangan intelektual
yaitu pada masa klasik, abad pertengahan dan modern :
B. Macam-macam Akhlak
b) Bagi tamu:
Hendaknya tidak membedakan antara undangan orang fakir
dengan undangan orang yang kaya, karena tidak memenuhi
undangan orang faqir itu merupakan pukulan (cambuk)
terhadap perasaannya.
Jangan tidak hadir sekalipun karena sedang berpuasa, tetapi
hadirlah pada waktunya.
Bertamu tidak boleh lebih dari tiga hari, kecuali kalau tuan
rumah memaksa untuk tinggal lebih dari itu.
Hendaknya pulang dengan hati lapang dan memaafkan
kekurang apa saja yang terjadi pada tuan rumah.
3. Etika di jalan
a) Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong
di saat berjalan atau mengangkat kepala karena sombong atau
mengalihkan wajah dari orang lain karena takabbur.
b) Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun
perempuan.
c) Menyingkirkan gangguan dari jalan. Ini merupakan sedekah yang
karenanya seseorang bisa masuk surga.
d) Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal.
13
4. Etika makan dan minum
a) Berupaya untuk mencari makanan yang halal.
b) Hendaknya mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu
kotor, dan begitu juga setelah makan untuk menghilangkan bekas
makanan yang ada di tanganmu.
c) Hendaklah kamu tidak makan dan minum sambil berdiri
d) Hendaklah kamu makan dan minum tidak menggunakan tangan
kiri
e) Hendaklah kamu puas dan rela dengan makanan dan minuman
yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.
f) Hendaknya jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan
menyungkur.
g) Hendaknya memulai makanan dan minuman dengan membaca
Bismillah dan diakhiri dengan Alhamdulillah.
h) Tidak berlebih-lebihan di dalam makan dan minum
5. Etika berbicara
a) Hendaknya pembicaran selalu di dalam kebaikan.
b) Menghindari perdebatan dan saling membantah, sekali-pun kamu
berada di fihak yang benar dan menjauhi perkataan dusta
sekalipun bercanda.
c) Tenang dalam berbicara dan tidak tergesa-gesa.
d) Menghindari perkataan jorok (keji).
6. Etika bertetangga
a) Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
b) Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita,
tidak membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara,
dan kita tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau
mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
c) Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka,
dan seharusnya kita ajak mereka berbuat yang ma`ruf dan
mencegah yang munkar dengan bijaksana (hikmah) dan nasihat
baik tanpa maksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.
d) Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.
Berdasarkan Sifat
Etika bersifat teori
Akhlak dan Moral bersifat praktis
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak adalah hal yang terpenting dalam kehidupan manusia karena
akhlak mencakup segala pengertian tingkah laku, tabi’at, perangai, karakter
manusia yang baik maupun yang buruk dalam hubungannya dengan Khaliq atau
dengan sesama makhluk.
Etika menurut filsafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana
yang baik dan mana yang buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia
sejauh yang dapat diketahui oleh akal pikiran.
B. Saran
“Tak ada orang kuat menginjak orang lemah. Tak ada orang lemah
membantai orang kuat. Tak ada pejabat menindas yang bawahan. Tak ada orang
yang bawahan melukai atasan. Tidak Ada! Ketika Agamanya Berjalan! Bahasa
intoleransi itu bahasa usang. Karena apa? Karena kebodohan. Sehingga timbul
ketegangan satu dengan lainnya. Kenapa? Semua disebabkan karena agama
sudah tak berperan lagi. Baik dari warga setempat dan sebagainya yang sudah
tak perduli pada agamanya. Kenapa agama tak berperan? padahal semua tertata
berkah agama”
Maka dari itu kita pemuda maupun sudah lanjut usia yuk kita bangun
kembali kesadaran kita dalam beragama, hidupkan kembali kehidupan kita
melalui aturan agama. Terutama dalam menuntut ilmu yang wajib-wajib dalam
sah nya ibadah. Dengan ibadah dasarnya ilmu, dengan sendirinya apa yang
dibahas tentang makalah ini “Akhlak, Etika dan Moral” terbentuk dengan
sendirinya. هللا ان شاء
17
DAFTAR PUSAKA
Abu al-Fadhal Jamal al-Din Muhammad Ibn Mukram Ibn Manzhur (selanjutnya disebut
Ibnu Manzhur), Lisan al-Arab, Jilid X, Beirut : Dar al-Fikr, 1990, hal. 85. Lihat juga,
Luwis Ma’luf, Al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam, Cet. XXXIII, Beirut : Dar al-Masyriq,
1986, hal. 193. Di dalam pemakaian bahasa Arab kata khalaqa dan ja’ala dibedakan
pengertiannya. Arti ja’ala adalah menciptakan sesuatu yang masih berhubungan dan
terikat dengan yang lain, atau dengan kata lain menciptakan dari materi yang telah ada.
Sementara khalaqa berarti sebaliknya.
Lihat Abu al-Baqa’ Ayub Ibn Musa al-Husaini, Al-Kulliyat, Cet. II, Beirut : Mu’assasah,
1993, hal. 429-430.
http://alfutuchat.wordpress.com/2010/06/24/1-pengertian-akhlak-menurut-bahasa/
http://kuliahkucatatandankehidupan.blogspot.com/2015/12/pengertian-persamaan-dan-
perbedaan.html
https://www.academia.edu/33554560/
MAKALAH_ETIKA_MORAL_dan_AKHLAK_Di_ajukan_untuk_memenuhi_tugas_pendid
ikan_agama_islam
https://www.slideshare.net/dwioktalidiasari/makalah-pendidikan-agama-islam-
etikamoral-dan-akhlak
http:///D:/Persamaan%20dan%20Perbedaan%20serta%20Keterkaitan%20Akhlak,
%20Etika,%20Moral,%20Kesusilaan%20dan%20Kesopanan%20_
%20yesisanrhadita.htm
18