Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGERTIAN, PERBEDAAN, DAN CONTOH PERBUATAN AKHLAK, MORAL


DAN ETIKA.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akhlak Tasawuf.

Disusun oleh :

Mohammad Mukhlish A. (401230300)

Muhammad Fikri Nur Khanafi (401230335)

Aditya Yoga Pratama (401230045)

Dosen Pengampu :

DEVFY KARTIKASARI, M.Pd

JURUSAN EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONOROGO

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Shalawat serta Salam
senantiasa tercurah kepada Rasulullah SAW. Beserta keluarga dansahabatnya. Berkat kodrat
dan iradat-Nya penyusun mampu menyelesaikan tugas Makalah dengan judul
“PENGERTIAN, PERBEDAAN, DAN CONTOH PERBUATAN AKHLAK, MORAL DAN
ETIKA.”

Makalah ini merupakan salah satu tugas yang diajukan dosen pada matakulia Akhlak
Tasawuf. Selanjutnya penyusun mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya pada dosen
mata kuliah Akhlak Tasawuf Ibu DEVFY KARTIKASARI, M.Pd. Dan kepada rekan yang
telah membantu dan mendukung dalam menyelesaikan Makalah ini. Semoga Makalah ini
dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi sumbangan pemikiran kepada
pembaca.

Penyusun menyadari bahwa Makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu kepada dosen pembimbing penyusun meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan Makalah ini di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan
saran dari para pembaca.

Ponorogo, Februari 2024

ii
Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
A. PENGERTIAN AKHLAK ETIKA DAN MORAL........................................................3
B. PERBEDAAN AKHLAK ETIKA DAN MORAL.........................................................5
C. CONTOH PERBEDAAN AKHLAK ETIKA DAN MORAL.......................................7
BAB III....................................................................................................................................12
PENUTUP...............................................................................................................................12
KESIMPULAN....................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perbuatan akhlak, moral, dan etika merupakan aspek fundamental dalam kehidupan
manusia yang mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sosial. Konsep-konsep ini membentuk
dasar tindakan dan perilaku individu dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Akhlak
mengacu pada norma-norma moral yang mengatur perilaku manusia agar sesuai dengan nilai-
nilai kebaikan dan keadilan.

Moral menggambarkan seperangkat prinsip dan aturan yang membimbing individu


dalam membuat keputusan yang benar atau salah. Etika, di sisi lain, membahas pemahaman
filosofis terkait moralitas dan memberikan landasan untuk menilai kebenaran atau
ketidakbenaran suatu tindakan.

Ketiganya saling terkait dan membentuk dasar untuk memahami dan mengembangkan
karakter yang baik dalam masyarakat. Perbuatan akhlak, moral, dan etika tidak hanya
mencakup hubungan antarindividu, tetapi juga melibatkan keterlibatan individu dalam
konteks sosial, ekonomi, dan politik.

Dalam perkembangan budaya dan agama, perbuatan akhlak, moral, dan etika menjadi
pilar penting untuk menciptakan harmoni dalam kehidupan bersama. Keberadaan nilai-nilai
ini membentuk dasar bagi masyarakat dalam mengambil keputusan, menentukan norma-
norma perilaku, dan mengembangkan rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan sesama.

Dengan demikian, pemahaman dan praktik perbuatan akhlak, moral, dan etika
menjadi penting dalam membentuk masyarakat yang adil, harmonis, dan berdaya. Oleh
karena itu, penelusuran lebih lanjut terhadap aspek-aspek ini akan memberikan wawasan
mendalam tentang bagaimana manusia dapat hidup berdampingan secara bermakna dalam
sebuah komunitas.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang kamu ketahui mengenai pengertian akhlak, etika, dan moral ?
2. Apa yang kamu ketahui mengenai perbedaan akhlak, etika, dan moral ?
3. Apa yang kamu ketahui mengenai contoh perbuatan akhlak, etika, dan moral ?

C. Tujuan Penulisan
1. Memahami mengenai pengertian akhlak, etika, dan moral !
2. Memahami mengenai perbedaan akhlak, etika, dan moral !
3. Memahami mengenai contoh perbuatan akhlak, etika, dan moral !

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN AKHLAK ETIKA DAN MORAL

a. Pengertian Akhlak

Akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang menurut lughat berarti budi
pekerti atau perangai, tingkah laku atau tabi’at. Definisi akhlak menurut bahasa berarti
budi pekerti, perangai, tingkah laku atau watak dilahirkan karena hasil perbuatan yang
diulang-ulang sehingga menjadi biasa. Oleh karena itu akhlak sangat diperlukan dalam
pergaulan sehari-hari karena Pelajaran akidah sangatlah dibutuhkan terutama pelajar
disekolah. Secara sederhana, akhlak Islami dapat didefinisikan sebagai akhlak yang
bersifat Islami atau berakar pada ajaran Islam. Kata Islam berada di belakang akhlak dan
dianggap sebagai sifat. Oleh karena itu, akhlak Islami adalah tindakan yang dilakukan
dengan mudah, disengaja, mendarah daging, dan benar-benar berbasis pada ajaran Islam.

Dari pengertian diatas menunjukan bahwa akhlak adalah kebiasaan atau sikap
yang mendalam dalam jiwa manusia dimana timbul perbuatan dengan mudah dan
gampang tanpa mempertimbangkan terlebih dahulu yang dilakukan berulang- ulang
hingga menjadi kebiasaan dan perbuatan itu bisa mengarah pada perbuatan yang baik atau
buruk.1 Allah berfirman :

‫َفٱْذ ُك ُر وِنٓى َأْذ ُك ْر ُك ْم َو ٱْش ُك ُر و۟ا ِلى َو اَل َتْك ُفُر ون‬

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula)
kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku,”
(QS Al-Baqarah: 152).

Akhlak islam dapat dikatakan sebagai aklak yang islami adalah akhlak yang
bersumber pada ajaran Allah dan Rasulullah. Akhlak islami ini merupakan amal
perbuatan yang sifatnya terbuka sehingga dapat menjadi indikator seseorang apakah

1
Rahman, Faqih, and Azzahro, “PANDANGAN DALAM ISLAM TENTANG AKHLAK DAN ETIKA,” 88.

3
seorang muslim yang baik atau buruk. Akhlak ini merupakan buah dari akidah dan
syariah yang benar. Secara mendasar, akhlak ini erat kaitannya dengan kejadian manusia
yaitu khaliq ( pencipta ) dan makhluq ( yang diciptakan ). Rasulullah diutus untuk
menyempurnakan akhlak manusia yaitu untuk memperbaiki hubungan makhluq ( manusia
) dengan khaliq ( Allah Ta’ala ) dan hubungan baik antara makhluq dengan makhluq.2

b. Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani “Ethos” dalam bentuk tunggal yang berarti
kebiasaan. Etika merupakan dunianya filsafat, nilai, dan moral yang mana etika
bersifat abstrak dan berkenaan dengan persoalan baik dan buruk.3

Pengertian ini menunjukan bahwa, etika ialah teori tentang perbuatan manusia
yang ditimbang menurut baik dan buruknya, yang juga merupakan pada inti sari atau
sifat dasar manusia: baik dan buruk manusia. Dalam bentuk jamak artinya adalah:
adat kebiasaan. Dan arti terakhir inilah menjadi latar belakang bagi terbentuknya
istilah “etika” yang oleh filsuf Yunani besar sudah dipakai untuk menunjukkan
filsafat moral. Jadi, kita membatasi diri pada asal-usul kata ini, maka “etika” berarti:
ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan.4

Etika dalam arti lain merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan

upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau

buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang di hasilkan oleh akal

manusia. Dengan adanya etika pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan

buruknya.

Dari beberapa pernyatan tentang etika, dapat disimpulkan bahwa, secara

umum asal-mula etika berasal dari filsafat tentang situasi atau kondisi ideal yang

harus dimiliki atau dicapai manusia. Etika juga suatu ilmu yang membahas baik

dana buruk dan teori tetang moral. Selain itu, teori etika berorientasi kepada cara

2
Wahyuningsih, “KONSEP ETIKA DALAM ISLAM,” 74.
3
Kholish, “Etika dan Moral dalam Pandangan Hadis Nabi Saw,” 32.
4
Ardi, “ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM,” 46.

4
pandang atau sudut pengambilan pendapat tentang bagaimana harusnya manusia

tersebut bertingkah laku di masyarakat.

c. Pengertian Moral

Moral atau moralitas berasal dari kata bahasa latin mos (tunggal), mores

(jamak), dan kata moralis bentuk jamak mores memlliki makna kebiasaan, kelakuan,

kesusilaan.8 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata moral berarti

mempunyai dua makna. Pertama, ajaran tentang baik buruk yang diterima umum

mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; dan kedua, kondisi mental

seseorang yang membuat seseorang melakukan suatu perbuatan atau isi hati/keadaan

perasaan yang terungkap melalui perbuatan.5

Istilah Moral seringkali digunakan secara silih berganti dengan akhlak.

Berbeda dengan akal yang dipergunakan untuk merujuk suatu kecerdasan, tinggi

rendahnya intelegensia, kecerdikan dan kepandaian. Kata moral atau akhlak

digunakan untuk menunjukkan suatu perilaku baik atau buruk, sopan santun dan

kesesuaiannya dengan nilai-nilai kehidupan.6

B. PERBEDAAN AKHLAK ETIKA DAN MORAL

Pengertian etika dari segi etimologi, etika berasal dari bahasa Yunani,Ethos yang
berarti watak kesusilaan atau adat. Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, etika diartikan
ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak.(Kamus Besar Bahasa Indonesia).

5
Mustaghfiroh, Nazar, and Safe’i, “ETIKA KEUTAMAAN DALAM AKHLAK TASAWUF ABDUL QODIR
AL-JAILANI: Relevansinya dengan Pengembangan Karakter Manusia,” 25.
6
Taufik, “SYARI’AH: ANTARA HUKUM DAN MORAL,” 44.

5
Adapun etika secara istilah telah dikemukakan oleh para ahli salah satunya yaitu
Ki Hajar Dewantara menurutnya etika adalah ilmu yang mempelajari soal kebaikan dan
keburukan di dalam hidup manusia semuanya,terutama yang mengenai gerak gerik
pikiran dan rasa yang merupakan pertimbangan dan perasaan sampai mengenai tujuannya
yang merupakan perbuatan.

Sedangkan kata “moral” secara etimologi berasal dari bahasa latin, “mores” yaitu
jamak dari kata “mos” yang berarti adat kebiasaan. Di dalam kamus umum bahasa
Indonesia dikatakan bahwa moral adalah penentuan baik buruk terhadap perbuatan dan
kelakuan. Selanjutnya moral secara terminologi adalah suatu istilah yang digunakan
untuk menentukan batas-batas dari sifat, perangai,kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dikatakan benar, salah, baik atau buruk.

Pengertian moral, juga kita dapat menjumpainya dalam buku The Advanced
Leaner’s Dictionary of Current English. Secara singkat buku ini mengemukakan beberapa
pengertian moral sebagai berikut:

1) Prinsip-parinsip yang berkenaan dengan benar dan salah, baik dan buruk.

2) Kemampuan untuk memahami perbedaan antara benar dan salah.

3) Ajaran atau gambaran tingkah laku yang baik.

Dengan demikian, dapat dipahami bahwa moral merupakan istilah yang


digunakan untuk memberikan batasan terhadap aktivitas manusia dengan nilai (ketentuan)
baik atau buruk, benar atau salah. Jika dalam kehidupan sehari-hari dikatakan bahwa
orang tersebut bermoral, maka yang dimaksudkan adalah bahwa orang tersebut tingkah
lakunya baik.

Akhlak Moral Etika

Makna Perangai, perbuatan Nilai atau ketentuan Ilmu tentang baik


kita baik dan buruk dan buruk

Sumber / Dasar Al-Quran dan As- Adat-istiadat atau Adat-istiadat atau


Sunnah hasil kesepakatan hasil kesepakatan

6
bersama bersama

Sifat / Nilai Universal dan Lokal dan Lokal dan


Abadi Temporer Temporer

dalam hal perbedaan, Rosihin Anwar menjelaskan segi perbedaan yang menjadi
ciri khas masing-masing. Pertama, akhlak merupakan istilah yang bersumber dari Al-
Qur’an dan al-Sunnah. Menentukan baik dan buruk, layak atau tidak suatu perbuatan,sifat
dan perangai dalam akhlak bersifat universal dan barometer atau ukurannya dari ajaran
Allah Swt dan Rasul-Nya.Sementara moral dan etika merupakan flsafat nilai,pengetahuan
tentang nilai-nilai dan kesusilaan baik dan buruk.7

Intinya dari perbedaan moral dan etika bersumber dari akal sehat dan hati nurani
moral dan etika bersifat temporer dan sangat bergantung pada aliran filosofi yang menjadi
suatu paham.Pemaparan tentang perbedaan keempat terminologi ini juga dipekuat oleh
Al-Mawardi yang berargumen bahwa Etika adalah suatu ilmu yang mengkaji tentang
persoalan baik dan buruk berdasarkan akal pikiran manusia. Sedangkan moral adalah
suatu hal yang berkenaan dengan baik dan buruk dengan ukuran tradisi dan budaya yang
dimiliki seseorang atau sekelompok orang.

C. CONTOH PERBEDAAN AKHLAK ETIKA DAN MORAL

1. Contoh Akhlak

Akhlak adalah perangai yang melekat pada diri seseorang yangdapat


memunculkan perbuatan baik tanpa mempertimbangkan pikiran terlebih dahulu.
Sedangkan sebagaian ulama yang lain mengatakan akhlak itu adalah suatu sifat yang
tertanam didalam jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul disetiap ia bertindak tanpa
merasa sulit (timbul dengan mudah) karena sudah menjadi budaya sehari-hari.8

Tentunya banyak sekali contoh-contoh akhlak yang baik didalam kehidupan sehari-hari yang
bisa kita aplikasikan, tidak harus kesemuanya dilakukan walaupun tentunya itu baik sekali, kita bisa
melakukan setidaknya satu kebaiakan setiap harinya namun istiqomah alias konsisten secara terus

7
Arrafi et al., “ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK,” 16.
8
Nasution, “PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AKIDAH AKHLAK,” 14.

7
menerus. Kamu siap melakukan kebaikana setiap harinya? Tentunya akan banyak sekali manfaat yang
bisa kita dapatkan dari berbuat kebaikan.9

Contoh Akhlak Yang Baik Dalam Kehidupan Sehari-hari

1. Menghormati orang yang lebih tua.


2. Menghargai orang yang lebih muda.
3. Berkata lemah lembut kepada orang tua. Memberikan hadiah kepada orang
lain.
4. Menjenguk teman yang sedang sakit.
5. Bersedekah dikala lapang dan sempit.
6. Memberi makan orang yang kelaparan.
7. Memberi kepada orang yang membutuhkan.
8. Membuah sampah pada tempatnya.
9. Berlaku adil kepada setiap orang.

Dan tentunya masih banyak contoh-contoh lainnya dari akhlak mahmudah.


Semoga tulisan yang singkat ini Contoh Etika Moral dan Akhlak dalam Kehidupan Sehari
hari bisa memberikan manfaat kepada kalian semua para pembaca yang budiman. Terima
kasih atas kunjungannya semua.

2. Contoh Etika

Dari segi etimologi (ilmu asal usul kata), etika berasal dari bahasa yunani,”ethos”
yang berarti watak kesusilaan atau adat. Sedangkan dalam Kamus Umum Bahasa
Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak (moral). Etika menurut
filasafat dapat disebut sebagai ilmu yang menyelidiki mana yang baik dan mana yang
buruk dengan memperhatikan amal perbuatan manusia sejauh yang dapat diketahui oleh
akal pikiran. Berikut ini contoh etika dalam keseharian kita.10

1) Contoh Etika Bergaul dengan orang lain

9
Sawaty and Tandirerung, “STRATEGI PEMBINAAN AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN,” 8.
10
Akh Syaiful Rijal and Hakim, “Etika Tasawuf Guru,” 25.

8
Hormati perasaan orang lain, tidak mencoba menghina atau menilai mereka cacat.
Jaga dan perhatikanlah kondisi orang, kenalilah karakter dan akhlaq mereka, lalu
pergaulilah mereka, masing-masing menurut apa yang sepantasnya. Contoh Etika Bergaul
dengan orang lain Mendudukkan orang lain pada kedudukannya dan masing-masing dari
mereka diberi hak dan dihargai. Perhatikanlah mereka, kenalilah keadaan dan kondisi
mereka, dan tanyakanlah keadaan mereka.

Bermuka manis dan senyumlah bila anda bertemu orang lain. Berbicaralah kepada
mereka sesuai dengan kemampuan akal mereka. Berbaik sangkalah kepada orang lain dan
jangan memata-matai mereka. Mema`afkan kekeliruan mereka dan jangan mencari-cari
kesalahankesalahannya dan tahanlah rasa benci terhadap mereka. Dengarkanlah
pembicaraan mereka dan hindarilah perdebatan dan bantah membantah dengan mereka.

2) Contoh Etika Di Jalan

Berjalan dengan sikap wajar dan tawadlu, tidak berlagak sombong di saat berjalan
atau mengangkat kepala karena sombong atau mengalihkan wajah dari orang lain karena
takabbur. · Memelihara pandangan mata, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Contoh
Etika Di Jalan tidak mengganggu, yaitu tidak membuang kotoran, sisa makanan di jalan-
jalan manusia, dan tidak buang air besar atau kecil di situ atau di tempat yang dijadikan
tempat mereka bernaung.

Menjawab salam orang yang dikenal ataupun yang tidak dikenal. Beramar ma`ruf
dan nahi munkar. Ini juga wajib dilakukan oleh setiap muslim, masing-masing sesuai
kemampuannya. Menunjukkan orang yang tersesat (salah jalan), memberikan bantuan
kepada orang yang membutuhkan dan menegur orang yang berbuat keliru serta membela
orang yang teraniaya. Perempuan hendaknya berjalan di pinggir jalan.

3) Contoh Etika Makan dan Minum

Berupaya untuk mencari makanan yang halal. Hendaklah makan dan minum yang
kamu lakukan diniatkan dengan ibadah, agar kamu mendapat kebaikan dari makan dan

9
minummu itu. Mencuci tangan sebelum makan jika tangan kamu kotor, dan begitu juga
setelah makan untuk menghilangkan bekas makanan yang ada di tanganmu. Kamu puas
dan rela dengan makanan dan minuman yang ada, dan jangan sekali-kali mencelanya.

Jangan makan sambil bersandar atau dalam keadaan menyungkur. Contoh etika
makan dan minum memulainya dengan membaca Bismillah. Makan dengan tangan kanan
dan dimulai dari yang ada di depanmu. Makan dengan tiga jari dan menjilati jari-jari itu
sesudahnya. Tidak meniup makan yang masih panas atau bernafas di saat minum. Tidak
berlebih-lebihan di dalam makan dan minum, pemilik makanan (tuan rumah) tidak
melihat ke muka orang-orang yang sedang makan, namun seharusnya ia menundukkan
pandangan matanya, karena hal tersebut dapat menyakiti perasaan mereka dan membuat
mereka menjadi malu.

Tidak memulai makan atau minum sedangkan di dalam majlis ada orang yang
lebih berhak memulai, baik kerena ia lebih tua atau mempunyai kedudukan, karena hal
tersebut bertentangan dengan etika. · Jangan sekali-kali kamu melakukan perbuatan yang
orang lain bisa merasa jijik, seperti mengirapkan tangan di bejana, atau kamu
mendekatkan kepalamu kepada tempat makanan di saat makan, atau berbicara dengan
nada-nada yang mengandung makna kotor dan menjijik-kan. Jangan minum langsung dari
bibir bejana.

3. Contoh Moral

Seperti yang sudah dikatakan di atas bahwa moral merupakan suatu keharusan
yang dilakukan sesuai nilai dan moral yang sudah mendarah daging dalam masyarakat
tersebut. Dalam kehidupan sehari hari tidak sedikit pula penyimpangan penyimpangan
sosial yang terjadi. Penyimpangan tersebut merupakan salah satu bentuk dari ketidak
sesuaian dengan nilai dan norma yang ada sehingga menyalahi norma. Namun ada juga
perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma yang ada dan merupakan contoh moral baik
sebagai berikut ini.11

11
Setiawan, “PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGEMBANGKAN KECERDASAN
MORAL,” 16.

10
1) Membuang Sampah pada Tempatnya

Perilaku ini sebenarnya adalah perilaku yang mudah dan dapat dilakukan tanpa
memberikan dampat negative kepada yang melakukannya. Namun dengan tidak
melakukan hal ini malah mandatangkan sesuatu yang negative terhadap orang tersebut
dan lingkungan. Misalnya saja banjir yang disebabkan karena banyaknya sampah yang
dibuang sembarangan.

2) Menaati Peraturan yang ada

Peraturan dibuat untuk ditaati dan bukan untuk dilanggar karena peraturan
memanglah suatu hal yang dibuat secara khusus untuk mencegah sesuatu yang tidak
diinginkan. Contoh moral misalnya saja mentaati peraturan lalu lintas agar tidak
kecelakaan di jalan.

3) Menjalankan Perintah Agama sesuai yang dianut

Dalam agama juga memilki aturan yang dibuat oleh tuhan masing masing. Agar
menjadi orang yang bermoral seharusnya mengindahkan peraturan tersebut karena
kebanyakan dari peraturan agama adalah baik untuk dilaksanakan.

4) Menghormati dan Menerapkan sikap sopan santun

Sopan santun sudah merupakan kearifan local yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia. Maka dari itu harus selaku dilestarikand dengan melakukannya. Sikap sopan
santun ini juga termasuk suatu nilai nilai yang ada dalam masyarakat Indonesia. Sehingga
apa bila tidak melaksanakannya berarti tidak memilikim moral yang baik.

5) Tidak membuat kerusuhan

Kerusuhan adalah keadaan dimana terjadi kekacauan dalam masyarakat.


Kerusuhan juga dapat diartikan kondisi dimana nilai dan norma yang ada tidak berfungsi.
Maka dari itu contoh moral untuk menjaga lingkungan tetap tentram adalah kewajiban
dari setiap individu dalam masyarakat.
11
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Akhlak, etika, dan moral membentuk dasar-dasar perilaku manusia, baik secara
individu maupun kolektif. Akhlak mencerminkan nilai-nilai internal yang membimbing
individu untuk bertindak sesuai dengan kebaikan dan integritas pribadi. Etika, di sisi lain,
mengatur perilaku manusia dalam konteks sosial dan menetapkan norma-norma yang menjadi
pedoman bersama. Moral, sebagai dimensi yang lebih personal, mencakup keyakinan dan
nilai-nilai yang membentuk identitas moral seseorang. Dalam interaksi sehari-hari, ketiganya
bekerja bersama-sama untuk membentuk karakter dan memberikan arahan tentang apa yang
dianggap benar atau salah.

Pentingnya akhlak, etika, dan moral dalam kehidupan manusia sangat terlihat dalam
proses pengambilan keputusan. Individu yang memiliki landasan akhlak yang baik cenderung
membuat keputusan yang mencerminkan nilai-nilai moral yang positif. Begitu juga dengan
etika, yang memberikan kerangka kerja bagi individu untuk menilai dan menghadapi situasi
sosial yang kompleks. Moral yang kuat juga menjadi landasan yang kokoh untuk mengatasi
dilema etika dan memandu individu dalam menghadapi konflik nilai.

Dalam skala masyarakat, adopsi akhlak, etika, dan moral yang baik menjadi kunci
dalam menciptakan lingkungan yang adil, berkelanjutan, dan harmonis. Pendidikan moral
dan etika menjadi penting dalam membentuk generasi yang memiliki kesadaran moral dan
tanggung jawab sosial. Oleh karena itu, kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa akhlak,
etika, dan moral saling melengkapi dan membantu membentuk landasan perilaku yang
membawa dampak positif pada individu dan masyarakat secara keseluruhan. Dengan
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita dapat membentuk masyarakat yang lebih
baik dan beradab.

12
DAFTAR PUSTAKA

Akh Syaiful Rijal, and Lutfi Hakim. “Etika Tasawuf Guru: Studi Pemikiran Imam al-Ghazali
dan Syekh Muhammad Amin al-Kurdi.” TADRIS: Jurnal Pendidikan Islam 16, no. 1
(June 14, 2021): 127–40. https://doi.org/10.19105/tjpi.v16i1.4351.
Ardi, Muhammad. “ETIKA BISNIS DALAM EKONOMI ISLAM,” no. 1 (2015).
Arrafi, Muhammad Alif, M Angga Aditya, Muhammad Syahreza Fahlifi, Rizal Faqrul
Rohman, and Zidhan Raihan Ramadhani. “ETIKA, MORAL, DAN AKHLAK” 1
(2023).
Kholish, Muhammad Jauhar. “Etika dan Moral dalam Pandangan Hadis Nabi Saw.” Jurnal
Riset Agama 1, no. 1 (April 15, 2021): 83–96.
https://doi.org/10.15575/jra.v1i1.14259.
Mustaghfiroh, Siti, Taufid Hidayat Nazar, and Badarudin Safe’i. “ETIKA KEUTAMAAN
DALAM AKHLAK TASAWUF ABDUL QODIR AL-JAILANI: Relevansinya
dengan Pengembangan Karakter Manusia” 05, no. 01 (2021).
Nasution, Mustafa Kamal. “PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AKIDAH
AKHLAK,” n.d.
Rahman, Adila Trinita, Muhammad Faqih, and Nadia Nisa Azzahro. “PANDANGAN
DALAM ISLAM TENTANG AKHLAK DAN ETIKA” 1 (2023).
Sawaty, Ikhwan, and Kristina Tandirerung. “STRATEGI PEMBINAAN AKHLAK SANTRI
DI PONDOK PESANTREN” 1 (2018).
Setiawan, Deny. “PERAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM MENGEMBANGKAN
KECERDASAN MORAL.” Jurnal Pendidikan Karakter 4, no. 1 (March 18, 2013).
https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1287.
Taufik, Nur. “SYARI’AH: ANTARA HUKUM DAN MORAL” 20 (2020).
Wahyuningsih, Sri. “KONSEP ETIKA DALAM ISLAM” 8, no. 1 (2022).

13

Anda mungkin juga menyukai