Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN

MANFAAT MEMPELAJARI
ILMU AKHLAK

MATA KULIAH AKHLAK

SRI RESKY MUCHTAR


03320190061
TEKNIK ELEKTRO EKSTENSI 2019
1. PENGERTIAN ILMU AKHLAK
At-tahawani (w.abad II H.), penyusun kasysyaf ishthilahat al-
Funun mendefinisikan ilmu akhlak yang di sebutnya dengan
ilmu-ilmu perilaku (ulum as-suluk )sebagai “pengetahuan
tentang apa yang baik dan tidak baik. Ada dua cara yang
dapat digunakan untuk memahami ilmu akhlak yaitu:
pendekatan liguistik (kebahasaan) dan pendekatan
terminologi (peristilahan).
Segi bahasa akhlak berasal dari bahasa arab yaitu‫ ا&ق&لك‬yang
berarti as-sajiyah (perangai) ath-thabi’ah (kelakuan, watak
dasar) al-adat (kebiasaan) ke zalimanal-ma’ruah (peradaban
yang baik) dan al-din (agama). Kata akhlak jamak dari kata
khuluq atau khulukun.
Sedangkan untuk merujuk arti akhlak ini dapat di ambil
beberapa pendapat para imam,sebagai berikut: Imam Gazhali
berpendapat : “sifat yang tertanam dalam jiwa yang
menimbulkan bermacam-macam perbuatandengan gampang
dan mudah tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan”.
LANJUTAN…
PENGERTIAN ILMU AKHLAK
Secara subtansi definisi akhlak tersebut saling melengkapi
sebagai berikut :
1. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang telah tertanamkuat
dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi
kepribadiannya.
2. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan
mudah dan tanpa pemikiran.
3. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang timbul dari dalam
diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada paksaan dan
tekanan dari luar.
4. Perbuatan Akhlak adalah perbuatan yang di lakukan dengan
sesungguhnya, bukan main-main atau bersandiwara.
5. Sejalan dengan ciri yang keempat Perbuatan Akhlak adalah
perbuatan yang dilakukan karena ikhlas semata-mata karena
allah, bukan karena ingin di puji orang.
Dalam mu’jam al Wasith di sebutkan bahwa : “ilmu yang objek
pembahasannya adalah tentang nilai-nilai yang berkaitan
dengan perbuatan manusia yang dapat disifatkan yang baik
2. RUANG LINGKUP PEMBAHASAN ILMU
AKHLAK

Pokok-pokok yang di bahas dalam ilmu akhlak adalah intinya


perbuatan manusia. Perbuatan tersebut di tentukan kriterianya
apakah baik atau buruk manusia.

Ciri-ciri tingkah laku manusia yang membedakannya dengan


mahluk lainnya:
1. Memiliki kepekaan sosial. Artinya manusia mampu
menyesuaikan tingkah lakunya dengan harapan dan keinginan
orang lain.
2. Memiliki kelangsungan. Tingkah laku atau perbuatan
seseorang tidak sepontan tetapi ada hubungan antara perbuatan
satu dengan yang lainnya.
3. Memiliki orientasi pada tugas. Tiap-tiap tingkah laku manusia
selalu mengarah kepada suatu tugas tertentu, bahkan seseorang
dengan sengaja pergi tidur malam ternyata memiliki orientasi
kepada tugas yang akan dikerjakan kepada esok harinya.
Ahmad Amin mengatakan :”bahwa objek ilmu akhlak adalah
membahas perbuatan manusia yang selanjutnya perbuatan
tersebut di tentukan baik atau buruk”. Muhammad Ghazhali
mengatakan bahwa kawasan pembahasan ilmu akhlak adalah
seluruh aspek kehidupan manusia, baik sebagai individu maupun
kelompok.

Dr. Abdullah dalam buku Dustur al-Akhlaq fi al-Islam, membagi


ruang lingkup akhlaq kedalam lima macam aspek
kehidupan, yaitu:
1. Akhlak perorangan ( &‫فرد ي&ة‬
&‫ ) ا&ألخ&ال ق ال‬Akhlak ini dibagi menjadi :
a. Semua hal yang diperintahkan (al-awamir).
b. Segala yang dilarang ( al-nawahi).
c. Hal-hal yang diperbolehkan ( al-mubahat).
d. Akhlak dalam keadaan darurat (al-mukhalafah bi al-idhthirar).

2. Akhlak keluarga ( ‫رية‬


& ‫ ) ا&ألخ&ال ق ا&أل س‬Akhlak ini juga terbagi menjadi :
a. Kewajiban timbal balik orang tua dan anak (wajibat nahwa ushul
wa al-furu).
b. Kewajiban suami & isteri ( wajibat baina al-azwaj).
3. Akhlak bermasyarakat (‫اإل&ج&تماعية‬ ‫ ) األ&خ&ال ق‬Akhlak ini meliputi :
a. Hal-hal yang dilarang (al-makhdzurat).
b. Hal-hal yang diperintahkan (al-awamir).
c. Kaidah-kaidah adab (qawa’id al-adab).

4. Akhlak bernegara (&‫األ&خ&ال&ق الد& و ل&ة‬ ) Akhlak ini meliputi :


a. Hubungan antara pemimpin dan rakyat (al-‘alaqah baina al-rais wa al-sya’b).
b. Hubungan luar negeri (al-alaqah al-kharijiyyah).

5. Akhlak beragama (‫نية‬


&&‫ ) األ&خ&ال ق الد& ي‬Akhlak ini meliputi kewajiban terhadap Allah
swt.
Ruang lingkup diatas dipandang sangat luas karena mencakup semua aspek
kehidupan. Secara vertikal hubungan dengan sang khaliq dan secara horizontal
dengan sesama manusia.
Jika ruang lingkup akhlak tersebut dipersempit tetapi memiliki cakupan yang
menyeluruh maka akhlak tersebut dapat dibagi menjadi :
a. Akhlak (tata krama) kepada Allah swt.
b. Akhlak kepada Rasul Allah saw.
c. Akhlak untuk diri pribadi.
d. Akhlak dalam keluarga.
e. Akhlak dalam masyarakat.
f. Ahlak bernegara.
3. MANFAAT MEMPELAJARI ILMU AKHLAK
Mustafa Zahri, mengatakan bahwa tujuan perbaikan akhlak itu adalah
untuk membersihkan kalbu dari kotoran-kotoran hawa nafsu dan amarah
sehingga hati menjadi suci dan bersih, bagaikan cermin yang dapat
menerima nur illahi.
Seseorang yang mempelajari ilmu ini akan memiliki pengetahuan tentang
kriteria perbuatan baik dan buruk, dan selanjutnya ia akan banyak
mengetahui perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk.
Ilmua akhlak atau akhlak yang mulia juga berguna dalam mengarahkan
dan mewarnai berbagai aktivitas kehidupan manusia disegala bidang.
Seseorang yang memiliki IPTEK yang maju disertai akhlak yang mulia,
niscaya ilmu pengetahuaan yang Ia miliki itu akan dimanfaatkan sebaik-
baiknya untuk kebaikan hidup manusia. Sebaliknya, orang yang memiliki
ilmu pengetahuan dan teknologi modern, memiliki pangkat, harta,
kekuasaan, namun tidak disertai dengan akhlak yang mulia, maka
semuanya itu akan disalah gunakan yang akibatnya akan menimbulkan
bencana dimuka bumi.
“Tujuan mempelajari ilmu akhlak dan permasalahannya menyebabkan
kita dapat menetapkan sebagian perbuatan lainnya sebagai yang bai dan
sebagian perbuatan lain sebagai yang buruk. Bersikap adil termasuk baik,
sedangkan berbuatan zalim termasuk perbuatan buruk, membayar utang
adalah perbuatan baik, sedangkan mengingkari utang termasuk perbuatan
buruk”.
Tujuan Mempelajari Ilmu Akhlak antara lain :
1. Memajukan Rohani. Dengan mempelajari ilmu akhlak,rohani manusia
menjadi terdidik dan secara otomatis menjadi kuat dalam menangkis
sekian banyak godaan yang dapat menurunkan kuwalitas rohani
manusia.
2. Menuntut kepada kebaikan Ilmu akhlak juga mempelajari dan
mendorong manusia supaya memiliki kebiasaan dan tingkah laku yang
baik, sehingga dapat menjalani hidup dengan bermanfaat dan
memproduksi kebaikan yang mendatangkan manfaat bagi semua umat
manusia.
3. Memberi kesempurnaan iman Keindahan akhlak merupakan
manivestasi daripada kesempurnaan iman. Seseorang tidak dikatakan
sungguh-sungguh beriman bila berakhlak kurang baik atau bahkan bisa
dikatakan
4. Memperoleh keutamaan di akhirat Orang-orang yang berakh;ak yang
berusaha mengaplikasikan dalam kehidupanya, maka dia akan hidup
dalam rahmat, damai, tenang dan diridhoi oleh Allah serta akan
selamat dalam kehidupan di akhirat
5. Merupakan kebutukan primer dalam keluarga Apabila didalam setiap
kehidupan berkeluarga sudah mengaplikasikan akhlak mulia dan selalu
berada pada alaran Allah, maka tidak diragukan lagi setiap negara
akan dapat berdiri tegak dan jaya
6. Menjadi azas kerukunan bertetangga Dalam setiap kehidupan
bertetangga, akhlak agama islam memanglah sangat menentukan
karena tetangga adalah kerabat terdekat dengan kita setelah
keluarga dan kita juga harus mengetahui batas-batas norma antara
hak dan kewajiban dalam kehidupan bertetangga.
7. Mempunyai peranan dalam pembinaan remaja. Ilmu akhlak dapat
menuntun kaum muda dalam berbuat baik, berfikir positif, dan
menggunakan waktu sebaik-baiknya yang dapat mempengaruhi
tingkah laku para pemuda agar tidak terjerumus kedalam
perbuatan diluar norma
8. Berperan dalam pergaulan umum Ilmu akhlak perperan dalam
menjaga keharmonisan antar kehidupan manusia. Akhlak dapat
menciptakan pergaulan kehidupan yang damai, baik, dan serasi
bila setiap anggota masyarakat dapat menerapkan akhlak terpuji
kepada anggota masyarakat lainnya.
9. Berperan dalam hubungan antar bangsa. Merupakan faktor mutlak
dalam pembangunan suatu negara akhlak dapat berperan bagi
pembangunan suatu bangsa, masyarakat yang berakhlak terpuji
tidak akan mau berbuat korupsi, merampok, berjudi, memfitnah,
mencaci dan mengadu domba
4. PEMBENTUKAN AKHLAK
Banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Akhlak
antara lain adalah:
1. Insting (Naluri)
Aneka corak refleksi sikap, tindakan dan perbuatan manusia dimotivasi
oleh kehendak yang dimotori oleh Insting seseorang ( dalam bahasa Arab
gharizah). Insting merupakan tabiat yang dibawa manusia sejak lahir. Para
Psikolog menjelaskan bahwa insting berfungsi sebagai motivator
penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku
2. Adat atau kebiasaan
Adat atau Kebiasaan adalah setiap tindakan dan perbuatan seseorang
yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama sehingga
menjadi kebiasaan. Abu Bakar Zikir berpendapat: perbutan manusia,
apabila dikerjakan secara berulang-ulang sehingga mudah melakukannya,
itu dinamakan adat kebiasaan.
3. Wirotsah (keturunan) adapun warisan adalah:
Berpindahnya sifat-sifat tertentu dari pokok (orang tua) kepada cabang
(anak keturunan). Sifat-sifat asasi anak merupakan pantulan sifat-sifat
asasi orang tuanya. Kadang-kadang anak itu mewarisi sebagian besar dari
salah satu sifat orang tuanya.

Anda mungkin juga menyukai