Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Akhlak ialah sifat-sifat yang dibawa manusia sejak lahir yang tertanam
dalam jiwanya dan selalu ada padanya. Sifat itu dapat lahir berupa perbuatan
baik, disebut akhlak mulia, atau perbuatan buruk, disebut akhalak yang tercela
sesuai dengan pembinaannya. Jadi akhlak pada hakikatnya khulk (budi pekerti)
atau akhlak ialah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan
menjadi kepribadian hingga dari situ timbullah berbagai macam perbuatan
dengan cara spontan dan mudah tanpa dibuat-buat dan tanpa memerlukan
pemikiran.
Sebagai makhluk sosial kita adalah makhluk yang tak bisa hidup tanpa
orang lain, maka dari itu Islam datang sebagai ajaran yang universal yang
membahas dan mencangup tentang akhlak dalam hidup bermasyarakat. Juga
tida bisa dilupakan bahwa manusia juga adalah makhuk yang tidak bisa hidup
tanpa alamnya dan lagi Islam dengan ajarannya yang mencakup semua aspek
memberikan cara atau contoh bagaimana menjaga dan melindungi alam dan
menjaga kelestarian alamnya.
Lingkungan sosial adalah segala sesuatu yang berada di sekitar manusia,
baik binatang, tumbuh-tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada
dasarnya, akhlak yang diajarkan Al-Quran terhadap lingkungan bersumber dari
fungsi manusia sebagai khalifah. Kekhalifahan menuntut adanya interaksi antara
manusia dengan sesamanya dan manusia terhadap alam. Kekhalifahan
mengandung arti pengayoman, pemeliharaan, serta pembimbingan, agar setiap
makhluk mencapai tujuan penciptaannya. Dalam pandangan akhlak Islam,
seseorang tidak dibenarkan mengambil buah sebelum matang, atau memetik
bunga sebelum mekar, karena hal ini berarti tidak memberi kesempatan kepada
makhluk untuk mencapai tujuan penciptaannya.

1
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan akhlak
2. Bagaimana akhlak dalam kehidupan sosial kemasyarakatan ?
3. Bagaimana akhlak melestarikan lingkungan kehidupan sosial ?

C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, maka tujuan penulisan dari
karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Pengertian akhlak
2. Akhlak dalam kehidupan sosial kemasyarakatan
2. Akhlak melestarikan lingkungan kehidupan sosial

D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memperluas wawasan
tentang pendidikam akhlak.
2) Diharapkan dapat dapat membantu dan memperbaiki akhlak bangsa
terutama bagi kaum muda-mudi agar mampu hidup dalam sosial
bermasyarakat
3) Diharapkan dapat menambah wawasan bagi penyusun, teman-teman dan
bagi pembacanya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Akhlak


Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu [ ‫َع ْقًد‬- ‫َيْع ِقُد‬- ‫]َع َقَد‬
artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian. Sedangkan Aqidah
menurut istilah adalah urusan-urusan yang harus dibenarkan oleh hati dan
diterima dengan rasa puas serta terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak
dapat digoncangkan oleh badai subhat (keragu-raguan). Dalam definisi yang lain
disebutkan bahwa aqidah adalah sesuatu yang mengharapkan hati
membenarkannya, yang membuat jiwa tenang tentram kepadanya dan yang
menjadi kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan.1
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu [‫]خلق‬
jamaknya [‫ ]أخالق‬yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau
budi pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi
pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri
seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
Jika tindakan spontan itu baik menurut pandangan akal dan agama, maka
disebut akhlak yang baik atau akhlaqul karimah, atau akhlak mahmudah. Akan
tetapi apabila tindakan spontan itu berupa perbuatan-perbuatan yang jelek,
maka disebut akhlak tercela atau akhlakul madzmumah.2

B. Akhlak Terhadap Masyarakat


Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia.
Kesusilaan mendorong manusia untuk kebaikan akhlaknya. Kesusilaan berasal
dari ethos dan esprit yang ada dalam hati nurani. Sanksi yang melanggar
kesusilaan adalah batin manusia itu sendiri seperti penyesalan, keresahan dan
lain-lain.3
1. Pembangunan Moral dan Akhlak Bangsa

1 ?
Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, (Pustaka Setia, Bandung, 2008) hal. 15
2 ?
Kementrian Lingkungan Hidup RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan
Lingkungan Hidup. Jakarta, 2002.
3 ?
Rosihan Anwar, Akidah Akhlak… hal. 21

3
Keberhasilan dan kegagalan suatu negara terletak pada sikap dan prilaku
dari seluruh komponen bangsa, baik pemerintah, DPR (wakil rakyat),
pengusaha, penegak hukum dan masyarakat. Apabila moral etik dijunjung
oleh bangsa kita maka tatanan kehidupan bangsa tersebut akan mengarah
pada kepastian masa depan yang baik, dan apabila sebaliknya maka
keterpurukan dan kemungkinan dari termarjinalisasi oleh lingkungan
bangsa lain akan terjadi.
2. Memperbaiki Diri Sebelum Memperbaiki Sistem
Di antara prioritas yang dianggap sangat penting dalam usaha perbaikan
(ishlah) ialah memberikan perhatian terhadap pembinaan individu sebelum
membangun masyarakat; atau memperbaiki diri sebelum memperbaiki
sistem dan institusi. Yang paling tepat ialah apabila kita mempergunakan
istilah yang dipakai oleh Al Qur'an yang berkaitan dengan perbaikan diri ini;
yaitu:
žcÎ)..... ©!$# Ÿw çŽÉitóム$tB BQöqs)Î/ 4Ó®Lym (#rçŽÉitóム$tB
..... /öNÍkŦàÿRr'Î
"...Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga
mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri..." (QS. Ar-
Ra'd: 11)4

Inilah sebenarnya yang menjadi dasar bagi setiap usaha perbaikan,


perubahan, dan pembinaan sosial. Yaitu usaha yang dimulai dari individu,
yang menjadi fondasi bangunan secara menyeluruh.
3. Akhlakul Karimah dalam Kehidupan Modern
Saat ini kita berada di tengah pusaran hegemoni media, revolusi iptek tidak
hanya mampu menghadirkan sejumlah kemudahan dan kenyamanan hidup
bagi manusia modern, melainkan juga mengundang serentetan
permasalahan dan kekhawatiran. Teknologi multimedia misalnya, yang
berubah begitu cepat sehingga mampu membuat informasi cepat didapat,

4 ?
Al-Qur'an dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia, (Semarang : Duta Ilmu,
2006), hal. 336

4
kaya isi, tak terbatas ragamnya, serta lebih mudah dan enak untuk
dinikmati.
4. Makna Amanah Dalam Konteks Akhlak Bangsa.
Dari segi bahasa, amanah ada hubungannya dengan iman dan aman. Artinya
sifat amanah itu dasamya haruslah pada keimanan kepada Alloh SWT, dan
dampak dari sifat amanah , atau pelaksanaan dari hidup amanah itu akan
melahirkan rasa aman, rasa aman bagi yang bersangkutan dan rasa aman
bagi orang lain.
Berkenaan dengan akhlak dalam bernegara, maka akan terlihatdengan
sikap dan perilaku yang dilaksanakan dengan, sebagai berikut :5
1. Musyawarah
Musyawarah berasal dari kata Syû râ yang bermakna mengambil dan
mengeluarkan pendapat yang terbaik dengan menghadapkan satu pendapat
dengan pendapat yang lain. musyawarah sangat diperlukan untuk dapat
mengambil keputusan yang paling baik disamping untuk memperkokoh rasa
persatuan dan rasa tanggung jawab bersama. Ali Bin Abi Thalib
menyebutkan bahwa dalam musyawarah terdapat tujuh hal penting yaitu,
mengambil kesimpulan yang benar, mencari pendapat, menjaga kekeliruan,
menghindari celaan, menciptakan stabilitas emosi, keterpaduan hati,
mengikuti atsar.
2. Menegakkan Keadilan
Istilah keadilan berasal dari kata ‘adl (Bahasa Arab), yang mempunyai arti
antara lain sama dan seimbang. Dalam pengertian pertama, keadilan dapat
diartikan sebagai membagi sama banyak, atau memberikan hak yang sama
kepada orang-orang atau kelompok. Dengan status yang sama. Misalnya
semua pegawai dengan kompetensi akademis dan pengalaman kerja yang
sama berhak mendapatkan gaji dan tunjangan yang sama.
3. AMar Ma’ruf Nahi Munkar

5 ?
Ambo Asse, M.Ag. 2003. Al-Akhlak al-Karimah Dar al-Hikmah wa al-Ulum. (Makassar:
Berkah Utami). Hal. 13

5
Secara harfiah amar ma’ruf nahi munkar berarti menyuruh kepada yang
ma’ruf dan mencegah dari yang munkar. Semua yang diperintahkan oleh
agama adalah ma’ruf, begitu juga sebaliknya, semua yang dilarang oleh
agama adalah munkar.
4. Hubungan Pemimpin Dan Yang Dipimpin
Selain akhlak-akhlak atau perilaku yang dilakukan dalam hidup berbangsa
dan bernegara, ada hal lain yang dibutuhkan dalam menjalani kehidupan
bernegara yaitu adalah masalah seorang pemimpin, karena cirri suatu
Negara yaitu salah satunya ketika ada yang memimpim dan ada yang
dipimpin.

C. Akhlak Terhadap Alam


1. Alam Sebagai Karunia Allah SWT
Akhlak kepada lingkungan adalah perilaku atau perbuatan kita terhadap
lingkungan, Akhlaq terhadap lingkungan yaitu manusia tidak dibolehkan
memanfaatkan sumber daya alam dengan jalan mengeksploitasi secara besar-
besaran, sehingga timbul ketidak seimbangan alam dan kerusakan bumi.
Predikat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi, disamping mengandung
makna kewajiban manusia menegakkan hukum Tuhan di muka bumi juga
mengandung arti hak manusia mengelola alam sebagai fasilitasnya. Apakah
alam, laut, udara dan bumi memberi manfaat kepada manusia atau tidak
bergantung kepada kemampuannya mengelola alam ini. Banjir, kekeringan,
tandus, polusi dan sebagainya sangat erat dengan kualitas pengelolaan manusia
yang tidak bertanggung jawab atas alam.6
Tanggungjawab artinya, setiap keputusan dan tindakan harus
diperhitungkan secara cermat implikasi-implikasi yang timbul bagi kehidupan
manusia dengan memaksimalkan kesejahteraan dan meminimalkan mafsadat
dan mudharat. Setiap keputusan mengandung implikasi-implikasi positif dan
negatif, yang mendatangkan keuntungan dan yang mendatangkan kerugian. Jika

6 ?
Ambo Asse, M.Ag. 2003. Al-Akhlak al-Karimah…hal. 17

6
peluangnya berimbang, maka mencegah hal yang merusak harus didahulukan
atas pertimbangan keuntungan (dar'u al mafasid muqaddamun 'al/1 jalb al
masalih). Contohnya: menebang hutan itu mudah dalam menambah keuangan
negara, tetapi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan akibat penebangan hutan
lebih berat dan lebih mahal biaya rehabilitasinya dibanding keuntungan yang
diperoleh.
2. Memelihara kebersihan dan kesehatan lingkungan
Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,
dan berbagai sarana umum. Tingkat kebersihan berbeda-beda menurut tempat
dan kegiatan yang dilakukan manusia. Kebersihan di rumah berbeda dengan
kebersihan kamar bedah di rumah sakit, sedangkan kebersihan di pabrik
makanan berbeda dengan kebersihan di pabrik semikonduktor yang bebas debu.
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan
masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat
pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya
masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit
lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga
ekonomi lemah.
3. Cara memelihara kebersihan & kesehatan lingkungan:
Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada
masyarakat bagaimana menjaga kebersihan & kesehatan lingkungan, Selalu
Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan pengarahan
kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan & kesehatan
lingkungan, Sertakan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan &
kesehatan lingkungan, Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda,
reboisasi, pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan
yang sesuai setiap bulannya, Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa
memilah sampah rumah tangga menjadi sampah organik dan non organic,
Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat
dimanfaatkan kembali untuk pupuk, Kreatif, Dengan membuat souvenir atau

7
kerajinan tangan dengan memanfaatkan sampah, Atur jadwal untuk kegiatan
kerja bakti membersihkan lingkungan.
4. Cara Menyikapi Bencana Alam
Untuk pembahasan yang ini Al-Quran sudah menuliskannya yang
berbunyi :
yg•ƒr'¯»tƒ z`ƒÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#qãY‹ÏètGó™$# ÎŽö9¢Á9$$Î/$
Ío4qn=¢Á9$#ur 4 ¨bÎ) ©!$# yìtB tûïÎŽÉ9»¢Á9$#
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalat
sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang
yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah : 153)7

Kebersihan lingkungan adalah kebersihan tempat tinggal, tempat bekerja,


dan berbagai sarana umum. Kebersihan tempat tinggal dilakukan dengan cara
melap jendela dan perabot rumah tangga, menyapu dan mengepel lantai,
mencuci peralatan masak dan peralatan makan (misalnya dengan abu gosok),
membersihkan kamar mandi dan jamban, serta membuang sampah. Kebersihan
lingkungan dimulai dari menjaga kebersihan halaman dan selokan, dan
membersihkan jalan di depan rumah dari sampah.

7 ?
Al-Qur'an dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia… hal. 29

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesusilaan adalah peraturan hidup yang berasal dari suara hati manusia.
Kesusilaan mendorong manusia untuk kebaikan akhlaknya. Kesusilaan berasal
dari ethos dan esprit yang ada dalam hati nurani. Sanksi yang melanggar
kesusilaan adalah batin manusia itu sendiri seperti penyesalan, keresahan dan
lain-lain. Kita hidup sebagai makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri
haruslah mempunyai pedoman dalam membangun atau hidup berdampingan
dengan orang lain (bermasyarakat dan bernegara). Bahwa setiap keputusan
harus dilakukan dengan cara musyawarah, menjunjung tinggi keadilan serta
harus ada kerjasama antara pemimpin dan masyarakat.
Alam sebagai karunia Allah SWT haruslah kita jaga sebaik mungkin,
karena jika tidak maka dampaknya akan menjadi bencana alam yang bukan
hanya kita yang merasakan, tapi anak cucu kita juga akan merasakan
dampaknya.

B. Saran
Adapun saran-saran dari penyusun adalah sebagai berikut:
1) Marilah kita menekankan kepentingan sikap hati serta sikap merendahkan
diri dengan memperhatikan akhlak dalam hidup bermasyrakat.
2) Penulisan permasalahan yang dipaparkan masih terdapat kekurangan, hal
ini didasarkan dari ilmu yang penulis miliki oleh karena itu penulis
mengharapkan kritikan dan saran demi kesempurnaan penulisan makalah
ini di masa yang akan datang.

9
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur'an dan Terjemah, Departemen Agama Republik Indonesia, Semarang: Duta


Ilmu, 2006.

Ambo Asse, M.Ag. 2003. Al-Akhlak al-Karimah Dar al-Hikmah wa al-Ulum.


Makassar: Berkah Utami.

Kementrian Lingkungan Hidup RI, Himpunan Peraturan Perundang-Undangan


Lingkungan Hidup. Jakarta, 2002.

Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, .Pustaka Setia, Bandung, 2008.

10
KATA PENGANTAR

Segala Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya lah, Makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik, tepat pada waktunya. Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah
untuk memenuhi tugas perkuliahan. Adapun judul pembahasan makalah ini
adalah “Menganalisa Tentang Akhlak Dalam Kehidupan Sosial
Kemasyarakatan (Ijtima’iyyah) dan Pelestarian Lingkungan Hidup”.
Dengan membuat tugas ini kami berharap untuk mampu memahami tentang
salah satu sumber hukum dalam islam hadits.
Kami sadar, sebagai seorang penuntut ilmu yang masih dalam proses
pembelajaran, penulisan makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif,
guna penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini, dapat memberi manfaat
tersendiri bagi teman-teman sekalian.

Blangpidie, Mei 2018


Penulis

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1


A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3


A. Pengertian Pendidikan Akhlak ........................................................... 3
B. Akhlak Terhadap Masyarakat............................................................... 3
C. Akhlak Terhadap Alam ........................................................................... 6

BAB III PENUTUP .............................................................................................................. 9


A. Kesimpulan................................................................................................... 9
B. Saran................................................................................................................ 9

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 10

ii
MENGANALISA TENTANG AKHLAK DALAM KEHIDUPAN
SOSIAL KEMASYARAKATAN (IJTIMA’IYYAH)
DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

DI
S
U
S
U
N

OLEH

KELOMPOK 10

NAMA : FIRDA MAULINA


NURSYAH FITRI
UNIT : III (TIGA)
SEMESTER : II (DUA)
PRODI : MPI
DOSEN : FAJAR, M.Ag

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA
1439 H / 2018 M

Anda mungkin juga menyukai