Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Islam merupakan komponen terpenting untuk membentuk dan mewarnai
corak hidup masyarakat. Pendidikan Islam sangat penting bagi ummat Islam karena
dapat mempelajari ilmu pengetahuan dan yang lainnya. Pendidikan Islam dikenal
sejak zaman Nabi sampai sekarang. Di Indonesia mengenal pendidikan Islam sejak
Islam datang ke Indonesia. Pendidikan ini memakai sistem sorongan/perorangan dan
berlangsung secara sangat sederhana serta tidak mengenal strata atau tingkatan seperti
pada pesantren dan kemudian berkembang dengan sistem kelas seperti pada
pendidikan madrasah.
Kalau kita berbicara tentang pendidikan Islam di Indonesia, sangatlah erat
hubungannya dengan lembaga-lembaga pendidikan karena suatu pendidikan pasti ada
lembaga yang membantu. Lembaga pendidikan Islam adalah wadah atau tempat
berlangsungnya proses pendidikan Islam yang bersamaan dengan proses
pembudayaan, dan itu dimulai dari lingkungan keluarga. Seperti dalam firman Allah
swt dalam QS. At-Tahrim: 6, yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah
dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah
terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan”.
Pada ayat ini diperintahkan untuk memberi peringatan dan dakwah pada
keluarga. Berdasarkan beberapa bentuk lembaga pendidikan Islam tersebut,
tampaknya sangat berperan dalam penyelenggaraaan pendidikan Islam. Oleh karena
itu kami akan membahas lebih mendalam mengenai lembaga pendidikan Islam dalam
makalah kami kali ini yang berjudul “Lembaga Pendidikan Islam”

1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas maka permasalahan
mendasar yang hendak ditelaah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam?
2. Apa jenis-jenis lembaga pendidikan Islam?
3. Apa saja tugas-tugas lembaga pendidikan Islam?
4. Apa prinsip-prinsip pada lembaga pendidikan Islam?

C. Tujuan Penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka tujuan penulisan makalah ini
adalah untuk mengetahui :
1. Mengetahui maksud dari lembaga pendidikan Islam
2. Mengetahui jenis-jenis lembaga pendidikan Islam
3. Mengetahui tugas lembaga pendidikan Islam
4. Mengetahui prinsip-prinsip yang diterapkan pada lembaga pendidikan Islam

D. Manfaat
Penyusunan makalah ini bermanfaat secara:
a. Teoretis, untuk mengkaji ilmu pendidikan khususnya dalam memahami tentang
lembaga-lembaga pendidikan dalam pendidikan Islam
b. Praktis, bermanfaat bagi:
1. Para pendidik agar selalu memperhatikan lembaga pendidikan yang dipimpin
agar terus dapat dikembangkan, serta kepada pemerintah terkait untuk terus
memantau perkembangan lembaga pendidikan islam agar tidak salah arah dan
tujuan
2. Mahasiswa agar memahami tentang lembaga-lembaga yang bergerak di
bidang pendidikan Islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam


Lembaga menurut bahasa adalah ‘badan’ atau ‘organisasi’ (tempat
berkumpul). Badan (lembaga) pendidikan, menurut Ahmad D. Marimba adalah
organisasi atau kelompok manusia yang karena satu dan lain hal memikul tanggung
jawab pendidikan kepada peserta didik sesuai dengan badan tersebut. Lembaga
pendidikan Islam ialah suatu bentuk organisasi yang diadakan untuk mengembangkan
lembaga-lembaga Islam yang baik, yang permanen, maupun yang berubah-ubah dan
mempunyai struktur tersendiri yang dapat mengikat individu yang berad adalam
naungannya, sehingga lembaga ini mempunyai kekuatan hokum tersendiri.1
Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa lembaga pendidikan
Islam adalah tenpat atau oganisasi yang menyelenggarakan pendidikan Islam, yang
mempunya istruktur yang jelas dan bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan
Islam.Oleh karena itu, lembaga pendidikan Islam tersebut harus dapat menciptakan
suasana yang memungkinkan terlaksananya pendidikan dengan baik, menurut tugas
yang diberikan kepadanya, seperti sekolah(madrasah) yang melaksanakan proses
pendidikan Islam.
Secara konsep, lembaga sosial terdiri atas tiga bagian, yaitu (1) asosiasi,
misalnya universitas atau persatuan , (2) organisasi khusus misalnya sekolah, rumah
sakit, (3) pola tingkah laku yang telah menjadi kebiasaan. Dalam Islam, pola tingkah
laku yang telah melembaga pada jiwa setiap individu muslim mempunyai dua bagian,
yaitu lembaga yang tidak dapat berubah dan lembaga yang dapat berubah.2

1 Bukhori Umar, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Amzah, 2010), hal. 149.

2 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 221

3
B. Jenis-Jenis Lembaga Pendidikan Islam
Menurut Sidi Gazalba, lembaga yang berkewajiban melaksanakan pendidikan
Islam adalah sebagai berikut:
1. Rumah tangga, yaitu pendidikan primer untuk fase bayi dan fase kanak-kanak
sampai usia sekolah. Pendidikannya adalah orangtua, sanak kerabat, family,
saudara-saudara, teman sepermainan,dan kenalan pergaulan.
2. Sekolah, yaitu pendidik sekunder yang mendidik anak mulai dari usia masuks
ekolah sampai ia keluar dari sekolah tersebut. Pendidikannya adalah guru yang
professional.
3. Kesatuan sosial, yaitu pendidikan terakhir yang merupakan pendidikan yang
terakhir tetapi bersifat permanen. Pendidikanya adalah kebudayaan, adat istiadat,
dan suasana masyarakat setempat.3
Di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits secara eksplisit tidak disebutkan secara
khusus mengenai adanya lembaga pendidikan, sekolah atau madrasah. Lembaga-
lembaga pendidikan selengkapnya akan dikemukakan sebagai berikut:4
1. Keluaga yang merupakaan lembaga pendidikan yang pertama, tempat peserta
didik perta kali menerima pendidikan dan bimbingan dari orangtua atau anggota
keluarga lain. Keluargalah yang meletakkan dasar-dasar kepribadian anak, karena
pada masa ini, anak lebih peka terhadap pengaruh pendidik (orangtua).
2. Sekolah (Madrasah) merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting
sesudah keluarga. Semakin besar anak, semakin banyak kebutuhannya. Kerana
keterbatasannya, orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan anak tersebut.
Oleh karena itu, orangtua menyerahkan sebagian tanggung jawabnya kepada
sekolah.
3. Masyarakat merupakan kumpulan individu dan kelompok yang diikat oleh
kesatuan negara, kebudayaan, dan agama setiap masyarakat. masyarakat
memiliki pengaruh besar terhadap pendidikan anak, terutama para pemimpin
masyarakat atau penguasa yang ada di dalamnya.

3 Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2010), hal 189.

4 Ibid, hal. 190

4
4. Masjid memiliki peran yaitu pertama, sebagia lembaga pendidikan informal
dapat dilihat dari segi fungsinya sebagai tempat ibadah, sedangkan peran masjid
sebagai lembaga nonformal dapat dilihat dari sejumlah kegiatan pendidikan dan
pengajaran dalam bentuk halaqah(lingkungan studi) yang dipimpin oleh seorang
ulama. Kedua, sebagai lembaga pendidikan sosial kemasyarakatan dan
kepemimpinan. Hal ini berkaitan dengan kepentingan mesyarakat dapat dipelajari
di masjid dengan cara melibatkan diri dalam kegiatan yang bersifat amaliyah.
5. Al-Kuttab, Surau dan TPA merupakan lembaga pendidikan Islam yang
membimbing anak-anak untuk mengenal huruf-huruf hijaiyah, mengucapkan
kata-kata atau kalimat huruf Arab, dan selanjutnya membaca dan menghafal surat
dan ayat-ayat pendek.
6. Al-Zawiyah merupakan tempat tertentu dari sudt masjid yang digunakan untuk
i’tikaf (diam) dan beribadah. Kaitannya sebagai lembaga pendidikan adalah
zawiyah merupakan tenpat berlangsungnya pengajian-pengajian yang
mempelajari dan membahasa dalil-dalil yang berkaitan dengan aspek-aspek
agama serta digunakan para kaum sufi sebagai tempat untuk halaqah berdzikir
dan tafakkur untuk meningkatkan keagungan Allah SWT.
7. Al-Maristan merupakan sebagai lembaga ilmiah yang paling penting dan sebagai
tempat penyembuhan dan pengobatan pada zaman keemasan Islam. di lembaga
ini, para dokter mengajarkan ilmu kedokteran dan mereka mengadakan studi dan
penelitian secara menyeluruh.
8. Al-Ribath adalah ikatan yang mudah dibuka, seperti ikatan rambut seorang
wanita. Al-ribath selanjutnya menjadi lembaga pendidikan yang secara khusus
dibangun untuk mendidik para calon sufi atau guru spiritual.
9. Al-Qushur (istana) merupakan istana tempat kediaman khalifah, raja, sultan, dan
keluarganya, selain berfungsi sebagai pusat pengendalian kegiatan pemerintah,
juga digunakan sebagai tempat bagi berlangsungnya kegiatan pendidikan bagi
para putra khalifah, raja dan sultan tersebut.
10. Huwanit al-Waraqin adalah tempat kegiatan belajar sudah ada sejak zaman klasik
Islam. toko buku yang ada di pasar digunakan sebagai tempat berkumpul

5
mengemukakan sebagai karakter pedagang, namun mereka juga berusaha untuk
menggunakan untuk melakukan kegiatan pendidikan dan pengajaran, seperti
membaca syair, debat ilmiah, dan menyampaikan ceramah.
11. Al-Shalunat Al-Adabiyah (sanggar sastra) merupakan perkembangan dari balai
pertemuan khalifah, para khalifah dalam Islam banyak berurusan denagn
aktivitas keduniaan dalam hubungannya dengan urusan keagamaan, dan atas
dasar ini, maka dipandang perlu adanya persyaratan ilmiah yang memungkinkan
bagi berlangsungnya kegiatan ijtihad dalam pengambilan keputusan.
12. Al-Badiyah merupakan tempat mengajarkan bahasa Arab asli, yakni bahasa Arab
yang belum tercampur oleh pengaruh berbagai dialek bahasa asing.
13. Al-Maktabat Sejarah mencatat, bahwa perhatian kaum muslimin di zaman klasik
terhadap pendidikan, bukan hanya dengan membangun gedung-gedung sekolah,
melainkan juga disertai dengan membangun perpustakaan. Perpustakaan
didirikan dengan maksud menyebarluaskan ilmu di kalangan orang-orang yang
kurang mampu dan haus akan ilmu pengetahuan, sehingga ia merupakan suatu
institute agama, sastra dan ilmiah.

C. Tugas Lembaga Pendidikan Islam


1. Tugas Keluarga
Orang tua dituntut untuk menjadi pendidik yang memberikan pengetahuan
pada anak-anaknya dan memberikan sikap serta keterampilan yang memadai,
memimpin keluarga dan mengatur kehidupannya, memberikan contoh sebagai
keluarga yang ideal, bertanggung jawab dalam kehhidupan keluarga, baik yang
bersifat jasmani maupun ruhani.5
Tugas di atas wajib dilaksanakan oleh orang tua berdasarkan nash-nash Al-
Qur’an, surat at-Tahrim ayat 6

‫لل‬ٞ ‫ششدِداَدد‬ٞ ‫شغدِلدظ‬ٞ ‫دِملَدِل لشئدِكةة‬ٞ ۡ‫عدِلَدِييدِاَه‬ٞ ‫دِوٱٱليشحدِجاَهۡدِرةة‬ٞ ‫ٱٱلنلاَهۡةس‬ٞ ۡ‫دِوةقوُةددِهاَه‬ٞ َ‫ دِنررا‬ٞ ‫دِوأٱيهشلَي ة يك‬ٞ ‫أٱنةفدِس ة يك‬ٞ َ‫ةقلوُاا‬ٞ َ‫دِءاَدِمنةوُاا‬ٞ ‫ٱٱ ل شليِذَّدِن‬ٞ ۡ‫ي دِلي لأأييدِاَه‬
‫يةيؤدِمةرودِن‬ٞ ۡ‫دِماَه‬ٞ ‫دِوي دِيفدِعةلَوُدِن‬ٞ ‫أٱدِمدِر ة يه‬ٞ ‫دِملأ‬ٞ ‫ٱٱ ل دِل‬ٞ ‫ي دِيعةصوُدِن‬
5 Hasbullah, Sejarah Pendidikan islam di Indonesia, (Jakarta: Grafindo Persada), hal. 23

6
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap
apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan (QS. at-Tahrim:6)

Firman Allah surat An Nisa ayat 9

َ‫دِسشديددا‬ٞ ‫قدِيوُرل‬ٞ َ‫دِوليدِيةقوُلةوُاا‬ٞ ‫ٱٱ ل دِل‬ٞ َ‫فدِلَيدِيتلةقوُاا‬ٞ ‫عدِلَدِ شيييم‬ٞ َ‫دِخاَهۡفةوُاا‬ٞ ۡ‫شض دِعلدفاَه‬ٞ ‫ةذ ر شري لرة‬ٞ ‫دِخلَيشفشهيم‬ٞ ‫شمين‬ٞ َ‫تدِدِرةكوُاا‬ٞ ُ‫ل دِيو‬ٞ ‫ٱٱ ل شليِذَّدِن‬ٞ ‫دِوليدِييخدِش‬
Artinya: dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya
meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka
khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah
mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan
Perkataan yang benar (QS. An Nisa:9)

2. Tugas Sekolah (Madrasah)


Madrasah yang pertama didirikan di zaman Rasulullah SAW, adalah Daar al-
Qur’an di mekkah dan guru pertamanya adalah rasulullah SAW, dan para muridnya
adalah para sahabat Nabi. Kurikulum yang diajarkan di madrasah pertama adalah Al-
Qur’an dan Hadits.6
An-Nahlawi mengemukakan bahwa sekolah (madrasah) sebagai lembaga
pendidikan harus mengemban tugas sebagai berikut:7
a. Merealisasikan pendidikan yang didasarkan atas prinsip pikir, akidah, dan
tasyri’ yang diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan. Bentuk realisasi itu
adalah agar peserta didik beribadah, mentauhidkan Allah SWT, tunduk dan
patuh atas perintah dan syari’at Nya.
b. Memelihara fitrah peserta didik sebagai insan yang mulia, agar ia tidak
menyimpang dari tujuan Allah menciptakannya.
c. Memberikan kepada peserta didik seperangkat peradaban dan kebudayaan
Islami, dengan cara mengintegrasikan antara ilmu alam, ilmu sosial, ilmu
ekstra dengan landasan ilmu agama.

6 Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, (Jakarta: Kencana, 2008), hal. 200

7 Hasbullah, Sejarah Pendidikan islam di Indonesia,… hal. 26

7
d. Membersihkan pikiran dan jiwa peserta didik dari pengaruh subjektivitas
(emosi) karena pengaruh zaman dewasa ini lebih mengarah pada
penyimpangan fitrah manusia.
e. Memberikan wawasan nilai dan moralsserta peradaban manusia yang
membawa khazanah pemikiran peserta didik menjadi berkembang.
f. Menciptakan suasana kesatuan dan kesamaan antara peserta didik.
g. Tugas mengoordinasikan dan membenahi kegiatan pendidikan lembaga-
lembaga pendidikan keluarga, masjid, dan pesantren mempunyai saham
sendiri dalam merealisasikan tujuan pendidikan, tetapi pemberian saham itu
belum cukup. Oleh karena itu, madrasah hadir untuk melengkapi dan
membenahi kegiatan pendidikan yang berlangsung.
h. Menyempurnakan tugas-tugas pendidikan keluarga, masjid dan pesantren.
3. Tugas Lembaga Pendidikan Masyarakat
a. Tugas Masjid berfungsi sebagai markas pendidikan. Di situlah manusia
dididik supaya memegang teguh keutamaan, cinta kepada ilmu pengetahuan,
mempunyai kesadaran sosial, serta menyadari hak dan kewajiban mereka
dalam negara Islam yang didirikan guna merelisasikan ketaatan kepada Allah.
b. Tugas Pesantren adalah sebagai berikut:
1) Mencetak ulama yang menguasai ilmu-ilmu agama
2) Mendidik muslim yang dapat melaksanakan syariat agama
3) Mendidik agar objek memiliki kemampuan dasar yang relevan dengan
terbentuknya masyarakat yang beragama.8

D. Prinsip-prinsip Lembaga Pendidikan Islam


Bentuk lembaga pedidikan Islam apapun dalam Islam harus berpijak pada
prinsip-prinsip tertentu yang telah disepakati sebelumnya, sehingga antara lembaga
satu dengan lembaga lainnya tidak terjadi semacam tumpang tindih. Prinsip-prinsip
pembentukan lembaga pendidikan Islam itu adalah:9

8 Ismail Sunni, Bunga Rampai Tentang Aceh, (Jakarta: Batara Karya Aksara, 1980), hal. 24

9 Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam,… hal. 223

8
1. Prinsip pembebasan manusia dari ancaman kesesatan yang menjerumuskan
manusia pada api neraka (QS. At-Thamrin:6)
2. Prinsip pembinaan umat manusia menjadi hamba-hamba Allah yang memiliki
keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia dunia dan akherak (QS. Al-
Baqarah: 201; al-Qashash: 77)
3. Prinsip pembentukan kepribadian manusia yang memancarkan sinar keimanan
yang kaya dengan ilmu pengetahuan, yang satu sama lain mengembangkan
hidupnya untuk menghambakan diri pada Khaliknya (QS. Al-Mujadilah: 11)
4. Prinsip amar ma’ruf nahi dan munkar dan membebaskan manusia dari belenggu-
belenggu kenistaan (QS. Ali-Imran: 104, 110)
5. Prinsip pengembangan daya pikir , daya nalar, dan daya rasa sehingga dapat
menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat memfungsikan daya cipta, rasa
dan karsa.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lembaga pendidikan merupakan salah satu sistem yang memungkinkan
berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan. Tanggung jawab lembaga pendidikan dalam segala jenisnya menurut
pandangan Islam adalah kaitannya dengan usaha mensukseskan misi dalam tiga
macam tuntan hidup seorang muslim,yaitu: Pembebasan manusia dari ancaman api
neraka, pembinaan umat manusia menjadi hamba Allah yang memiliki keselarasan
dan keseimbangan hidup bahagia di dunia dan di akhirat, membentuk diri pribadi
manusia yang memancarkan sinar keimanan. Salah satu pendukung untuk
mengsukseskan pendidikan adalah lembaga pendidikan, lembaga pendidikan harus
menjalankan perannya sebagaimana mestinya.

B. Saran
Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dalam penulisan makalah ini
untuk itu kami mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidakbenaran dari pembahasan
kami serta penulisan kami yang kurang dapat dimengetri, oleh sebab itu untuk
memperbaiki dalam pembuatan tugas kami selanjutnya kami minta kritik dan saran
agar penulisan makalah ini lebih sempurna di masa yang akan datang.

10
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Mujib, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010.

Abuddin Nata, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2010

Bukhori Umar, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2010.

Hasbullah, Sejarah Pendidikan islam di Indonesia, Jakarta: Grafindo Persada

Ismail Sunni, Bunga Rampai Tentang Aceh, Jakarta: Batara Karya Aksara, 1980

Suwito, Sejarah Sosial Pendidikan Islam, Jakarta: Kencana, 2008.

11
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan Syukur penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT, berkat
limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini tepat pada waktunya. Shalawat dan salam kepada nabi Besar Muhammad SAW
yang telah berhasil merobah pola pikir manusia untuk lebih islami dan berakhlakul
karimah. Makalah ini membahas tentang “Lembaga Pendidikan Islam,”.
penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Blangpidie, 13 April 2019


Penulis

Kelompok 10

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan ............................................................................. 2
D. Manfaat Penulisan............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


A. Pengertian Lembaga Pendidikan Islam ......................................... 3
B. Jenis-Jenis Lembaga Pendidikan Islam......................................... 4
C. Tugas Lembaga Pendidikan Islam................................................. 6
D. Prinsip-prinsip Lembaga Pendidikan Islam................................... 8

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10


A. Kesimpulan ..................................................................................... 10
B. Saran................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 11

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM

DI
S
U
S
U
N

OLEH
KELOMPOK 10
NAMA : ALFIZA QAJARI
RIKA ARMILA
YESI MUNAWARI
UNIT : III (TIGA)
SEMESTER : II (DUA)
DOSEN : NUR SALAMI, M.Ag

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA
1440 H / 2019 M

Anda mungkin juga menyukai