Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Manajemen sebagai ilmu yang dibutuhkan oleh manusia sebagai tatanan di
dalam kehidupan baik secara individu maupun kelompok. Manajemen sebagai
kolektifitas orang-orang yang melakukan aktifitas manajemen yang merupakan ilmu
perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian sumber daya untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
Bidang pendidikan termasuk rumpun ilmu perilaku, khususnya suatu rumpun
ilmu yang mengkaji aktivitas manusia. Dalam kaitan ini, lingkup kajian aktivitas
manusia sangatlah luas, yakni mencakup aktivitas manusia sebagai individu atau
kelompok, sebagai kesatuan etnis, bangsa atau ras,dalam lingkup geografis,
administratif atau sosial budaya, dalam satuan organisasi, institusi pemerintahan,
berkenaan dengan kegiatan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pendidikan,
keamanan, keagamaan, serta kesejahteraan masyarakat.
Pendidikan mengambil peran penting dalam mencerdaskan kehidupan
berbangsa saat ini. Akan tetapi berbagai upaya yang telah pemerintah lakukan untuk
meningkatkan mutu pendidikan belum menunjukkan hasil yang memuaskaan. Dari
Laporan UNDP menunjukkan angka Human Development Indeks (HDI) masyarakat
Indonesia yang menjadi salah satu indikator mutu pendidikan di Indonesia jauh
tertinggal dari negara-negara lain di Asia. Kondisi rendahnya mutu pendidikan ini
disebabkan oleh berbagai faktor.
Kurikulum adalah jantung dari pendidikan. Keberhasilan pendidikan sedikit
banyak terletak pada keberhasilan kurikulum. Dalam hal ini kurikulum mulai dari
perencanaan sampai pelaksanaan dan penilaiannya, yang berperan dalam
pengambilan keputusan mengenai kurikulum itu sendiri. Untuk itu dalam rangka
menjamin keberhasilan kurikulum diperlukan pengelolaan yang tepat dan sistematis.
Pengelolaan atau manajemen kurikulum yang terkoordinasi dengan baik akan
menunjang keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan.

1
B. Rumusan masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan manajemen kurikulum?
2. Apa saja prinsip-prinsip dan fungsi manajemen kurikulum pendidikan teknologi?
3. Apa saja ruang lingkup manajemen kurikulum pendidikan teknologi ?
3. Bagaimana komponen-komponen manajemen pendidikan teknologi?

C. Tujuan penulisan
Sejalan dengan rumusan masalah di atas maka yang menjadi tujuan dalam
penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian manajemen kurikulum
2. Prinsip-prinsip dan fungsi manajemen kurikulum pendidikan teknologi
3. Ruang lingkup manajemen kurikulum pendidikan teknologi
3. Komponen-komponen manajemen pendidikan teknologi

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Kurikulum


Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan yang mencakup
tujuan, isi dan bahan pengajaran serta metoda yang digunakan sebagai bahan
pengajaran yang akan diselenggarakan dalam sebuah kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Manajemen kurikulum adalah sebuah proses
atau sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan
sistematik untuk mengacu ketercapaian tujuan kurikulum yang sudah dirumuskan.
Proses manajemen kurikulum tidak lepas dari kerjasama sosial antara dua orang atau
lebih secara formal dengan bantuan sumber daya yang mendukungnya.
Pelaksanaanya dilakukan dengan metode kerja tertentu yang efektif dan efisien dari
segi tenaga dan biaya, serta mengacu pada tujuan kurikulum yang sudah ditentukan
sebelumnya.

B. Prinsip-Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum Pendidikan


Prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan manajemen kurikulum
adalah sebagai berikut:
1. Produktivitas, hasil yang akan diperoleh dalam pelaksanaan kurikulum harus
sangat diperhatikan. Output (peserta didik) harus menjadi pertimbangan agar
sesuai dengan rumusan tujuan manajemen kurikulum.
2. Demokratisasi, proses manajemen kurikulum harus berdasarkan asas demokrasi
yang menempatkan pengelola, pelaksana dan subjek didik pada posisi yang
seharusnya agar dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan penuh
tanggung jawab.
3. Kooperatif, agar tujuan dari pelaksanaan kurikulum dapat tercapai dengan
maksimal, maka perlu adanya kerjasama yang positif dari berbagai pihak yang
terkait.
4. Efektivitas dan efisiensi, rangkaian kegiatan kurikulum harus dapat mencapai
tujuan dengan pertimbangan efektif dan efisien, agar kegiatan manajemen

3
kurikulum dapat memberikan manfaat dengan meminimalkan sumber daya
tenaga, biaya, dan waktu.
5. Mengarahkan pada pencapaian visi, misi, dan tujuan yang sudah ditetapkan.
Adapun fungsi-fungsi dari manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumberdaya kurikulum, karena
pemberdayaan sumber dan komponen kurikulum dapat dilakukan dengan
pengelolaan yang terencana.
2. Meningkatkan keadilan dan kesempatan bagi peserta didik untuk mencapai hasil
yang maksimal melalui rangkaian kegiatan pendidikan yang dikelola secara
integritas dalam mencapai tujuan.
3. Meningkatkan motivasi pada kinerja guru dan aktifitas siswa karena adanya
dukungan positif yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
4. Meningkatkan pastisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara profesional akan melibatkan
masyarakat dalam memberi masukan supaya dalam sumber belajar disesuaikan
dengan kebutuhan setempat.

C. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Pendidikan


Manajemen kurikulum adalah bagian dari studi kurikulum. Para ahli
pendidikan pada umumnya telah mengenal bahwa kurikulum adalah suatu cabang
dari disiplin ilmu pendidikan yang mempunyai ruang lingkup sangat luas. Studi ini
tidak hanya membahas tentang dasar-dasarnya, tetapi juga mempelajari kurikulum
secara keseluruhan yang dilaksanakan dalam pendidikan.
Ruang lingkup manajemen kurikulum adalah sebagai berikut:
1. Manajemen perencanaan,
2. Manajemen pelaksanaan kurikulum,
3. Supervisi pelaksanaan kurikulum,
4. Pemantauan dan penilaian kurikulum,
5. Perbaikan kurikulum,
6. Desentralisasi dan sentralisasi pengembangan kurikulum.

4
Sebuah kurikulum terdiri dari beberapa unsur komponen yang terangkai pada
suatu sistem. Sistem kurikulum bergerak dalam siklus yang secara bertahap, bergilir,
dan berkesinambungan. Oleh sebab itu, manajemen kurikulum juga harus memakai
pendekatan sistem. Sistem kurikulum adalah suatu kesatuan yang di dalamnya
memuat beberapa unsur yang saling berhubungan dan bergantung dalam mengemban
tugas untuk mencapai suatu tujuan.

D. Komponen-Komponen Manajemen Pendidikan


Menurut Prihatin (2013:18-19) dalam bukunya yang berjudul manajemen
pendidikan menyebutkan bahwa komponen-komponen manajemen pendidikan juga
termasuk dalam manajemen operatif, yaitu kegiatan-kegiatan yang bertujuan
mengarahkan dan membina agar semua orang yang melaksanakan pekerjaannya yang
menjadi tugas masing-masing dapat dengan tepat dan benar. Adapun komponen-
komponen atau ruang lingkupnya adalah sebagai berikut:
1. Manajemen kurikulum
Meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan tentang
pendataan mata pelajaran/kuliah yang diajarkan, waktu jam yang tersedia, jumlah
guru beserta pembagian jam pelajaran, jumlah kelas, penjadwalan, kegiatan
belajar mengajar, buku-buku yang dibutuhkan, program semester, evaluasi,
program tahunan, kalender pendidikan, perubahan kurikulum maupun inovasi-
inovasi pengembangan kurikulum.
2. Manajemen ketenaga pendidikan (kepegawaian)
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan penerimaan pegawai baru, mutasi, surat keputusan, surat tugas, berkas-
berkas tenaga kependidikan, daftar umum kepegawaian, upaya peningkatan SDM
serta kinerja pegawai, dan sebagainya.
3. Manajemen peserta didik
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan penggalangan penerimaan siswa baru, pelaksanaan tes penerimaan
siswa baru, penempatan dan pembagian kelas, kegiatan-kegiatan kesiswaan,
motivasi dan peningkatan kualitas lulusan dan sebagainya.

5
4. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan pengadaan barang pembagian dan penggunaan barang (inventaris),
perbaikan barang, dan tukar tambah maupun penghapusan barang.
5. Manajemen keuangan/ pembiayaan pendidikan
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan kegiatan masuk dan keluarnya dana, usaha-usaha menggali sumber
pendanaan sekolah seperti kegiatan koperasi serta penggunaan dana secara
efisien.
6. Manajemen/ administrasi perkantoran
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan kantor agar memberikan pelayanan yang terbaik kepada semua orang
yang membutuhkan serta berhubungan dengan kegiatan lembaga.
7. Manajemen unit-unit penunjang pendidikan
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan unit-unit penunjang misalnya bimbingan dan penyuluhan (BP),
perpustakaan, UKS, pramuka, olahraga, kesenian, dan sebagainya.
8. Manajemen layanan khusus pendidikan
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan pelayanan khusus, misalnya menu makanan/konsumsi, layanan antar
jemput, bimbingan khusus di rumah, dan sebagainya.
9. Manajemen tata lingkungan dan keamanan sekolah
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
tata ruang pertamanan sekolah, kebersihan dan ketertiban sekolah, serta
keamanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
10. Manajemen hubungan dengan masyarakat
Meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi
kegiatan hubungan masyarakat, misalnya pendataan alamat kantor/orang yang
dianggap perlu, hasil kerjasama, program-program humas, dan sebagainya.

6
Adapun menurut Tara Atika dalam jurnalnya yang berjudul Manajemen
Komponen Pendidikan menyebutkan macam-macam komponen pendidikan sebagai
berikut:
1. Manajemen Kesiswaan
Manajemen Kesiswaan bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan kesiswaan
agar kegiatan belajar-mengajar di sekolah dapat berjalan lancar, tertib, dan
teratur, serta mencapai tujuan yang diinginkan. Manajemen Kesiswaan meliputi
antara lain:
a) Penerimaan siswa baru;
b) Program bimbingan dan penyuluhan;
c) Pengelompokan belajar siswa;
d) Kehadiran siswa;
e) Buku induk siswa.
2. Manajemen Kurikulum
Kurikulum mencakup kurikulum nasional dan kurikulum muatan lokal.
Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang dikembangkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Sedangkan kurikulum muatan
lokal merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Propinsi dan atau
Kabupaten/Kota.
3. Manajemen Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan bertugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih,
meneliti, mengembangkan, mengelola, dan/atau memberikan pelayanan teknis
dalam bidang pendidikan. Tenaga kependidikan di sekolah meliputi Tenaga
Pendidik (Guru), Pengelola Satuan Pendidikan, Pustakawan, Laboran, dan
Teknisi sumber belajar. Manajemen tenaga kependidikan antara lain meliputi:
a) Inventarisasi pegawai;
b) Pengusulan formasi pegawai;
c) Pengusulan pengangkatan, kenaikan tingkat, kenaikan berkala, dan mutasi;
d) Mengatur usaha kesejahteraan;
e) Mengatur pembagian tugas.

7
4. Manajemen Sarana-Prasarana
Manajemen sarana-prasarana sekolah bertugas merencanakan, mengarahkan,
mengorganisasikan, mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengevaluasi
kebutuhan dan penggunaan sarana-prasarana agar dapat memberikan sumbangan
secara optimal pada kegiatan belajar-mengajar.
5. Manajemen Keuangan/Dana
Komponen keuangan sekolah merupakan komponen produksi yang menentukan
terlaksananya kegiatan belajar-mengajar bersama komponen-komponen lain.
Dengan kata lain, setiap kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.
Dalam pelaksanaannya, manajemen keuangan menganut asas pemisahan tugas
antara fungsi:
a) Otorisator, yaitu pejabat yang diberi wewenang untuk mengambil tindakan
yang mengakibatkan penerimaan dan pengeluaran anggaran.
b) Ordonator, yaitu pejabat yang berwenang melakukan pengujian dan
memerintahkan pembayaran atas segala tindakan yang dilakukan berdasarkan
otorisasi yang telah ditetapkan.
c) Bendaharawan, yaitu pejabat yang berwenang melakukan penerimaan,
penyimpanan, dan pengeluaran uang serta diwajibkan membuat perhitungan
dan pertanggungjawaban.
6. Manajemen Lingkungan (Hubungan Sekolah dengan Masyarakat)
Sekolah sebagai suatu sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem sosial
yang lebih besar, yaitu masyarakat. Maju mundurnya sumber daya manusia
(SDM) pada suatu daerah, tidak hanya bergantung pada upaya-upaya yang
dilakukan sekolah, namun sangat bergantung kepada tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pendidikan. Semakin tinggi tingkat partisipasi masyarakat
terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin maju pula sumber daya
manusia pada daerah tersebut. Sebaliknya, semakin rendah tingkat partisipasi
masyarakat terhadap pendidikan di suatu daerah, akan semakin mundur pula
sumber daya manusia pada daerah tersebut.

8
7. Manajemen Layanan Khusus
Manajemen layanan khusus ini mencakup manajemen kesiswaan, kurikulum,
tenaga kependidikan, sarana-prasarana, pendanaan, dan lingkungan. Pada sekolah
khusus, misalnya Sekolah Luar Biasa (SLB). Diperlukan adanya layanan khusus,
misalnya kepala sekolah mendatangkan ahli ke-PLB-an untuk ikut serta dalam
proses belajar mengajar. Pada sekolah umum, tidak menutup kemungkinan juga
untuk diadakan layanan semacam ini untuk melayani siswanya. Secara umum
dapat disimpulkan bahwa komponen-komponen manajemen pendidikan terdiri
dari 6 komponen, yaitu:
1. Manajemen peserta didik
Yaitu bagian yang bertujuan untuk mengatur berbagai kegiatan kesiswaan
agar kegiatan belajar-mengajar di sekolah dapat berjalan dengan lancar.
2. Manajemen tenaga didik
Betugas menyelenggarakan kegiatan mengajar, melatih, meneliti
mengembangkan, mengelola, dan memberikan pelayanan teknis dalam bidang
pendidikan.
3. Manajemen sarana dan prasarana
Bertugas merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengawasi,
mengkoordinasikan dan mengevaluasi, kebutuhan dan penggunaan sarana-
prasarana agar dapat memberikan sumbangan secara optimal pada kegiatan
belajar-mengajar.
4. Manajemen kurikulum
Dalam kurikulum mencakup kurukulum nasional dan kurikulum lokal.
Kurikulum nasional merupakan standar nasional yang dikembangkan oleh
departemen pendidikan nasional (depdiknas). Sedangkan kurikulum muatan
lokal merupakan kurikulum yang disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan
lingkungan, yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi dan atau
Kabupaten/Kota.

9
5. Manajemen pembiayaan (uang)
Yaitu komponen produksi yang menentukan terlaksananya kegiatan belajar-
mengajar bersama komponen-komponen lain. Dengan kata lain, setiap
kegiatan yang dilakukan sekolah memerlukan biaya.
6. Manajemen lingkungan sosial dan keamanan
Sekolah sebagai suatu sistem sosial merupakan bagian integral dari sistem
sosial yang lebih besar yaitu masyarakat. Oleh karena itu, masyarakat
hendaknya selalu dilibatkan dalam pembangunan pendidikan di daerah. Maju-
mundurnya sekolah di lingkungannya juga merupakan tanggung jawab
bersama masyarakat setempat.
Jadi, semakin besar dan maju suatu lembaga pendidikan, semakin banyak
ruang lingkup manajemen yang harus ditangani sekolah. Demikian juga sebaliknya,
semakin rendah dan kecil sekolah sedikit ruang lingkup manajemen yang harus
ditanganinya. Misalnya manajemen sekolah yang tergolong kecil dan bermutu rendah
lebih sederhana pengelolaannya seperti sekolah-sekolah dasar yang ada di pelosok
desa dibanding dengan manajemen sekolah yang tergolong besar dan maju.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian pembahasan diatas dapat diambil simpulan sebagai berikut:
1. Komponen manajemen pendidikan adalah kumpulan dari beberapa item yang
saling berhubungan satu sama lain yang merupakan hal penting dalam proses
belajar mengajar yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, dan pengendalian
yang diatur secara baik agar keseluruhan komponen dapat berfungsi dengan
maksimal.
2. Secara garis besar komponen pendidikan tersebut terdiri dari enam komponen,
yaitu manajemen siswa, tenaga didik, sarana dan prasarana, kurikulum,
pembiayaan (uang), dan lingkungan sosial dan keamanan. Secara umum,
semakin besar dan maju suatu lembaga pendidikan, semakin banyak ruang
lingkup manajemen yang harus ditangani sekolah. Demikian juga sebaliknya,
semakin rendah dan kecil sekolah sedikit ruang lingkup manajemen yang harus
ditanganinya. Misalnya manajemen sekolah yang tergolong kecil dan bermutu
rendah lebih sederhana pengelolaannya seperti sekolah dasar yang ada di pelosok
desa dibanding dengan manajemen sekolah yang tergolong besar dan maju.
3. Komponen-komponen pendidikan yang telah dijelaskan berinteraksi secara
berkesinambungan saling melengkapi dalam sebuah proses pendidikan guna
mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan pada hakikatnya adalah interaksi
komponen tersebut dalam sebuah proses pencarian, pembentukan, dan
pengembangan sikap serta perilaku anak didik hingga mencapai batas optimal.

B. Saran
Kami menyadari masih banyak sekali kesalahan dalam pembuatan tugas kami
pada kali ini untuk itu kami mohon maaf jika ada kesalahan dan ketidakbenaran dari
pembahasan kami serta penulisan kami yang kurang dapat di mengetri, oleh sebab itu
untuk memperbaiki dalam pembuatan tugas kami selanjutnya kami minta kritik dan
saran.

11
DAFTAR PUSTAKA

Prihatin, Titi. 2013. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Deepublish.

Muhaimin, Suti`ah, & Sugeng Listyo Prabowo. (2010). Manajemen Pendidikan.


Jakarta: Kencana.

Murniati, Manajemen Stratejik Peran Kepala Sekolah dalam Pemberdayaan


(Bandung: Citapustaka Media Perintis,2008).

R. Terry, George dan Leslie W. Rue, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta : Bumi


Aksara, 2009).

S, Sudjana. (2004). Manajemen Program Pendidikan. Bandung: Falah Production.

Trisnawati Sule, Ernie, Pengantar Manajemen, (Kencana: Jakarta).

12
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis Dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Manajemen
Kurikulum Pendidikan”. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu
bisa teratasi. Olehnya itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga
bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari
bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

Blangpidie, 14 Januari 2019


Penulis

YENI MUKHARATI

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 2
C. Manfaat Penulisan............................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................. 3


A. Pengertian Manajemen Kurikulum ............................................... 3
B. Prinsip-Prinsip dan Fungsi Manajemen Kurikulum
Pendidikan..................................................................................... 3
C. Ruang Lingkup Manajemen Kurikulum Pendidikan..................... 4
D. Komponen-Komponen Manajemen Pendidikan ........................... 5

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 11


A. Kesimpulan ..................................................................................... 11
B. Saran................................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 12

ii
MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN

DI
S
U
S
U
N
OLEH
NAMA : YENI MUKHARATI
NIM : 18020553
UNIT : III (TIGA)
SEMESTER : I (SATU)
JURUSAN : MPI
DOSEN : IRWANSYAH, M.Pd

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
MUHAMMADIYAH ACEH BARAT DAYA
1440 H / 2019 M

Anda mungkin juga menyukai