Anda di halaman 1dari 12

KOMPONEN DAN SUMBER PENDIDIKAN ISLAM;

( Pendidik, Peserta Didik, Tujuan Dan Kurikulum, Alat Dan Lingkungan


Dalam Pendidikan Islam)

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan Islam

Dosen Pengampu: Taufikin, M.S.I

Disusun oleh kelompok 4 PAI-F/4:

1. Khoridatul Bahiyah (1710110198)


2. Siti Ainun Nihayah (1710110209)
3. Faizun Nikmah (1710110221)
4. Ifa Datul Husna (1710110232)

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
2019

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apasajakah yang meliputi Komponen dan Sumber Ilmu Pendidikan Islam?
2. Bagaimana yang dimaksud Pendidik dalam Ilmu Pendidikan Islam?
3. Bagaimana Peserta Didik dalam Pendidikan Agama Islam?
4. Apa tujuan pendidikan islam?
5. Bagaimana kurikulum pendidikan islam?
6. Apasaja alat-alat pendidikan islam?
7. Bagaimana lingkungan pendidikan islam?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Komponen dan Sumber Ilmu Pendidikan Islam.
2. Untuk mengetahui Pendidik dalam Ilmu Pendidikan Islam.
3. Untuk mengetahui Peserta Didik dalam Pendidikan Agama Islam.
4. Untuk mengetahui tujuan pendidikan islam.
5. Untuk mengetahui kurikulum pendidikan islam.
6. Untuk mengetahui apasaja alat-alat pendidikan islam.
7. Untuk mengetahui bagaimana lingkungan pendidikan islam.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Komponen dan Sumber Pendidikan Islam


Komponen dalam ilmu pendidikan islam meliputi pendidik, peserta didik,
tujuan dan kurikulum pendidikan islam, alat-alat atau sarana pendidikan islam dan
menngenai lingkungan dalam pendidikan agama islam. Sumber pendidikan Agama
islam adalah alquran dan Hadits atau sunnah.
B. Pendidik dalam Pendidikan Islam

Pendidik dalam islam ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik. Dalam islam, orang yang bertanggung jawab adalah orang
tua (ayah dan Ibu) anak didik. Tanggung jawab itu disebabkan oleh dua hal, yang
pertama karena kodrat yaitu orang tua, yaitu kepentingan terhadap kemajuan
perkembangan anaknya.1Pendidik adalah profil manusia yang setiap hari didengar
perkataannya, dilihat, dan mungkin ditiru perilakunya oleh murid-muridnya
disekolah. Oleh karena itu, seorang pendidik harus memenuhi syarat-syarat:2

1. Beriman kepada Allah dan beramal saleh;


2. Menjalankan ibadah dengan taat;
3. Memiliki sikap pengabdian yang tinggi pada dunia pendidikan;
4. Ikhlas dalam menjalankan tugas pendidikan
5. Menguasai ilmu yang diajarkan kepada anak didiknya;
6. Professional dalam menjalankan tugasnya
7. Tegas dan berwibawa dalam menghadapi masalah yang dialami murid-
muridnya
Agar anak didiknya tidak jenuh mendengarkan atau memperhatikan para pendidik
yang sedang mengajar, syarat-syarat bagi para pendidikan dan pengajaran adalah
sebagai berikut:3
1. Selalu berbicara dengan bahasa yang santun
2. Selalu mendengarkan pendapat anak didiknya
1
Dr.Ahmad Tafsir,Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam,(Bandung, Remaja Rosdikarya,1994) hlm:74
2
Beni ahmad Saebeni dan Hendra Akhdiyat,Ilmu Pendidikan Islam,(Bandung,Cv Pustaka Setia,2009), hlm:222
3
Ibid, Hlm222

3
3. Mengarahkan dan mendengarkan minat serta bakat anak didiknya
4. Berpakaian yang rapid an sopan dalam melakukan tugasnya
5. Selalu datang tepat waktu
6. Secara fisik tidak memiliki cacat tubuh yang mencolok, misalnya kakinya
bunting atau tuna netra, dan lain sebagainya.
Para pendidik sepantasnya merupakan manusia pilihan, yang bukan hanya
memiliki kelebihan ilmu pengetahuan, melainkan juga memiliki tanggung jawab yang
berat dalam melaksanakan tugas fungsinya sebagai pendidik. Para pendidik dalam
konsepsi islam, terutama yang berlaku dipondok pesantren disebut dengan ulama,
ustaz, kiai, ajengan, dan syaekhuna. Yang dimaksut dengan perbuatan mendidik
adalah seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dan sikap yang dilakukan oleh
pendidikan sewaktu menghadapi atau mengasuh anak didik. Atau dengan istilah lain
yaitu pertolongan dari seorang pendidik kepada anak didik menuju pada tujuan
pendidikan Islam.4
C. Peserta Didik dalam Pendidikan Islam

D. Tujuan Pendidikan islam


Dalam agama islam seluruh aktivitas manusia bertujuan meraih tercapainya
insan yang beriman dan bertakwa. Dengan demikian, apabila anak didik telah beriman
dan bertakwa artinya telah tercapainya tujuan. Apabila dikaitkan dengan pendidikan
islam yang bertujuan mencetak anak didik yang beriman , wujud dari tujuan itu adalah
akhlak anak didik. Adapun akhlak anak didik itu mengacu paad kurikulum yang
diterapkan dalam pendidikan yang dilaksanakan baik dari lembaga formal maupun
nonformal. Adapun beberapa indikator tercapainya tujuan pendidikan islam dibagi
menjadi tiga tujuan mendasar : 5
1. Tujuan tercapainya anak didik yang cerdas yang dimana peserta didik
memiliki tingkat kecerdasan intelektual yang tinggi.
2. Tujuan tercapainya anak didik yang mmiliki kesabaran atau kesalehan
emosional sehingga mampu memperlihatkan kedewasaan menghadapi masalah
dalam kehidupan.
3. Tujuan tercapainya anak didik yang memiliki kesalehan spiritual, yaitu dengan
menjalankan perintah allah dan Rosulullah SAW.

4
Beni ahmad Saebeni dan Hendra Akhdiyat,Ilmu Pendidikan Islam,(Bandung,Cv Pustaka Setia,2009), hlm:47
5
Ibid, Hlm146

4
Pendidikan islam bertujuan membangun karakter anak didik yang kuat
menghadapi berbagai cobaan dalam kehidupan dan telaten,sabar, serta cerdas dalam
memecahkan masalah yang dihadapi. Tujuan pendidikan islam dapat diuraikan
sebagai berikut : 6

1. Terwujudnya insan akademik yang beriman dan bertakwa kepada allah SWT.
2. Terwujudnya insan kamil, yang berakhlak karimah.
3. Terwujudnya insan muslim yang berkribadian.
4. Terwujudnya insan yang cerdas dalam mengaji dan mengkaji ilmu
pengetahuan.
5. Terwujudnya insan yang bermanfaat untuk kehidupan orang lain.
6. Terwujudnya insan yang sehat jasmani dan rohani.
7. Terwujudnya karakter muslim yang menyebarkan ilmunya kepada sesame
manusia.

Zuhairini (2004: 160) mengemukakan tujuan khusus pendidikan islam yang


meliputi hal-hal berikut : 7

a. Pembinaan kepribadian (nilai formal)


1) Sikap (attitude)
2) Daya piker praktis rasional
3) Objektivitas
4) loyalitas kepada bangsa dan ideology
5) sadar niali-niali moral dan agama
b. pembinaan aspek pengetahuan ( nilai materiil) yaitu materi ilmu itu sendiri.
c. Pembinaan aspek kecakapan, ketrampilan(skill).nilai-nilai praktis. Pembinaan
jasmani dan rohani yang sehat.

H.M.Arifin membedakan tujuan secara teoritik dan tujuan dalam proses.


Tujuan teoritik ini terdiri dari berbagai tingkatan antara lain:8

a. Tujuan intermediair yaitu tujuan yang merupakn batasan kemampuan yang


harus dicapai dalam pendidikan tingkat tertentu.

6
Ibid, Hlm147
7
Ibid, Hlm149
8
Ibid, Hlm149-150

5
b. Tujuan insidental merupakan peristiwa tertentu yang direncanakan, tetapi
dapat dijdikan sasaran dari pendidikan pada tujuan intermediair.
c. Tujuan akhir pendidikan islam pada hakikatnya adalah realisasi dari cita-cita
ajaran islam itu sendiri, yang membawa misi bagi ksejahteraan umat manusia
sebagai hamba allah, lahir dan batin, dunia dan akhirat.
Tujuan pendidikan islam menurut kongres pendidikan islam sedunia di
Islamabad pada tahun 1980, bahwa pendidikan harus merealisasikan cita-cita
islami yang mencakup pengembangan kepribadian muslim yang bersifat
menyeluruh secara harmonis berdasarkan potensi psikologis dan filosofis
(jasmaniah). Manusia mengacu kepada keimanan dan ilmu pengetahuan secara
seimbang sehingga terbentuklah muslim yang berjiwa tawakkal secara total
kepada Allah SWT.9 Hal ini diambil dari firman Allah dalam Q.S Al-An’am
ayat 162.
E. Kurikulum pendidikan islam
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan pendidikan atau
pengajaran dan hasil pendidikan atau pengajaran yang harus dicapai oleh anak didik,
kegiatan belajar mengajar, pembelajaran sumber daya pendidikan dalam
pengembangan kurikulum itu sendiri. Kurikulum dan perencanaan pengembangan
kompetensi peserta diik yang perlu dicapai secara keseluruhan. Kegiatan belajar
mengajar memuat gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran yang untuk mencapai
kompetensi yang ditetapkan, serat gagasan-gagasan pedagosis dan andragogis yang
mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik. 10
Pendidikan agama islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan
peserta didik untuk mengenal, memahami,menghayati,hingga mengimani, bertakwa
dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya
yaitu kitab suci Al-Qur’an dan Al-Hadist, melalui bimbingan pengajaran, pelatihan
serta penggunaan pengalaman. Dalam pelajaran pendidikan agama islam meliputi Al-
Qur’an, keimanan, akhlaq, fiqih/ibadah dan tarikh/sejarah. Tujuan pendidikan agama
islam untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan, meliputi pemberian dan
penumpukan pengetahuan, penghayatan,pengalaman peserta didik tentang agama
islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,
ketakwaan kepada allah SWT.
9
Arifin,Ilmu Pendidikan Islam:Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner,
(Jakarta:Bumi Aksara,2006), halaman:55
10
Loc.Cit,Beni Ahmat Saebeni,Hlm:249

6
Kurikulum pendidikan islam mengandung arti sebagai suatu rangkaian
program yang mengarahkan kegiatan belajar-mengajar secara terencana, sistematis,
dan mencerminkan cita-cita para pendidik sebagai pembawa aroma islami.11 Dengan
katalain, materi-materi yang diajarkan harus sesuai dengan alquran dan hadits.
Menurut pandangan Prof.Dr. Mohammad al-Djamali, semua jenis ilmu yang
terkandung dalam Alquran harus diajarkan oleh peserta didik. Ilmu-ilmu tersebut
meliputi ilmu agama, sejarah, ilmu falaq, ilmu bumi, ilmu jiwa, ilmu kedokteran, ilmu
pertanian, biologi, balaghah, ekonomi, dan ilmu yang mempertinggi derajatnya12.
Ciri-ciri kurikulum dalam pendidikan islam menurut Omar Mohammad al-
Toumy menyebutkan ada lima yaitu:13
1. Menonjolkan tujuan agama dan akhlak pada berbagai tujuan-tujuannya
dan kandungan, metode, alat, ataupun teknik bercorak agama.
2. Meluas cakupannya dan menyeluruh kandungannya.
3. Bersikap seimbang di antara berbagai ilmu yang dikandung dalam
kurikulum.
4. Bersikap menyeluruh dalam menata seluruh mata pelajaran yang
diperlukan oleh peserta didik.
5. Kurikulum yang disusun selalu disesuaikan minat dan bakat peserta
didik.

Muhal al-Thoumy al Syaibany, menetapkan empat dasar pokok dalam


kurikulum pendidikan islam, yaitu:14

1. Asas Agama, dasar yang ditetapkan adalah berdasarkan nilai-nilai ilahi yang
tertuang dalam Alquran dan Hadits.
2. Asas Falsafah, dasar ini memberikan arah dan kompas tujuan pendidikan islam
dengan dasar filosofis.
3. Asas Psikologis, dasar ini mempertimbangkan tahapan psikis anak didik, yang
berkaitan dengan perkembangan jasmaniyah, kematangan, bakat, intelektual
dan sebagainya.

11
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam,(Jakarta:Bumi Aksara,2006),Hlm:136
12
Ibid, halaman 137
13
Abuddin Nata,Filsafat Pendidikan Islam 1,(Jakarta:LoGos Wacana Ilmu, 1997), halaman:127
14
Muhaimin dan Abdul majid,Pemikiran Pendidikan Islam kajian Filosofis dan kerangka Dasar
Operasionalisasinya,(Bandung:Trigenda Karya,1993), Hlm:187-193

7
4. Asas Spsial, dasar sosiologis ini memberikan implikasi bahwa kurikulum
pendidikan memegang peranan penting terhadap penyampaian dan
pengembangan kebudayaan, proses sosialisasi individu.
5.
F. Alat-alat atau Sarana Pendidikan Islam
Alat-alat artinya perangkat atau media yang digunakkan dalam melaksanakan
sesuatu. Adapun alat-alat pendidikan berarti media yang memanfaatkan untuk
pendidikan. Secara umum alat-alat pendidikan bukan hanya perangkat dalam bentuk
benda tetapi ada yang sifatnya abstrak, misalnya metode pendidikan, pendekatan
pendidikan, teknik dan strategi pendidikan, dalam pengelolaan kelas. Beberapa alat
pendidikan yang sangat penting digunakkan dalam pendidikan sebagai berikut.
1. Pendidikan, merupakan alat pendidikan karena tanpa pendidik, pendidikan
tidak akan dengan baik.
2. Lembaga pendidikan, yang memberikan tempat untuk pelaksanakan pendidik
formal atau informal.
3. Anak didik, sebagai sasaran pendidikan yang menjadi objek para pendidik
sekaligus pendidikan itu sendiri.
4. Sarana dan prasarana pendidikan, yang memantu lancarnya pelaksanaan
pendidikan.
5. Perpustakaan, yakni buku-buku yang memberikan informasi ilmu pengetahuan
kepada para pendidik dan anak didik.
Alat pendidikan merupakan faktor pendidikan yang sengaja dibuat dan
digunakkan demi pencapaian tujuan pendidikan tertentu. Syaiful Bahri (2005:184)
mengatakan bahwa alat-alat pendidikan yang abstrak berkaitan dengan masalah
pembiasaan, pengawasan, perintah, larangan, pengajaran dan hukuman.
1. Pembiasaan, yakni anak didik dibiasakan melakukan suatu kegiatan yang bersifat
belajar, misalnya membiasakan bangun pagi.
2. Pengawasan, yakni melakukan pengamatan yang telaten terhadap perkembangan
anak didik secara umum, dan pengawasa terhadap perkembangan prestasi
belajarnya secara khusus.
3. Perintah, yakni memebrikan berbagai perintah yang sesuai dengan kemampuan
anak dididk, dengan mempertimbangkan usia anak didik dan mentalitasnya.
4. Larangan, yakni memebrikan larangan kepada anak didik untuk tidak melakukan
tindakan tertentu.
8
5. Ganjaran, yakni menawarkan hadiah bagi anak didik yang melaksanakkan
berbagai perintah dan meninggalkan larangannya.
6. Hukuman, yakni menetapkan sanksi hukum yang bersifat mendidik bagi semua
anak didik yang melanggar peraturan, baik dalam keluarga,sekolah atau
lingkungan sekolah atau lingkungan sekitarnya.
Alat-alat bantu dalam pendidikan dapat berupa pengembangan teknik belajar
mengajar, misalnya:
a. Mengajar dengan teknik kuis, sehingga anak didik bersaing dalam menjawab
pertanyaan pendidik
b. Pertanyaan lisan dikelas
c. Tugas individu
d. Tugas kelompok
e. Ulangan semester
f. Ulangan kenaikan
g. Laporan kerja praktik lapangan.
Responsi atau ujian praktik yang dipakai untuk mata pelajaran yang ada
kegiatan praktikumnya, seperti kimia, biologi, fisika dan bahasa.
(CTSD,2003:13).
Alat Pendidikan adalah suatu tindakan atau perbuatan atau benda yang sengaja
diadakan untuk mempermudah pencapaian Pendidikan.Alat Pendidikan dapat juga
disebut sebagai sarana pendidikan.sarana Pendidikan terbagi menjadi dua bagian
yaitu:
a. Sarana fisik Pendidikan
1. Lembaga Pendidikan, Lembaga atau badan Pendidikan adalah organisasi
atau kelompok manusia, yang memikul tanggung jawab atas terlaksananya
Pendidikan.Lembaga Pendidikan ini dapat berbentuk formal, informal, dan
non formal.
2. Media Pendidikan, media disini berarti alat-alat atau benda-benda yang
dapat membantu kelancaran proses Pendidikan, seperti computer dan
lainnya.
b. Sarana non fisik Pendidikan
Yaitu alat Pendidikan yang tidak berupa bangunan tapi berupa materi atau
pokok-pokok pikiran yang membantu kelancaran proses Pendidikan, seperti
kurukulum, metode, evaluasi, mamajemen, dan mutu pelajaran.
9
G. Lingkungan Pendidikan Islam
Lingkungan adalah ruang dan waktu yang menjadi tempat eksistensi manusia.
Dalam konsep ajaran pendidikan islam, lingkungan yang baik adalah yang diridloi
oleh Allah dan Rasulullah SAW.15 Menurut Sartain (ahli Psikolog Amerika) yang
dimaksud dengan linkungan yaitu meliputi kondisi dalam dunia yang dengan cara-
cara tertentu mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan dan perkembangan atau
life processes. Menurut Abuddin Nata bahwa lingkungan pendidikan islam adalah
suatu dan institusi atau lembaga dimana pendidikan itu berlangsung yang terdapat
didalamnya ciri-ciri keislaman yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan
yang baik. Adapun macam-macam lingkungan pendidikan islam adalah sebagai
berikut:
1. Lingkungan alam, seperti udara, daratan, pegunungan,sungai, danau,
lautan,dansebagainya.
2. Lingkungan sosial, seperti rumahtangga, sekolah dan masyarakat.16

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

15
Beni ahmad Saebeni dan Hendra Akhdiyat,Ilmu Pendidikan Islam,(Bandung,Cv Pustaka Setia,2009), hlm:262
16
Agus zainul Fitri,Manajemen Kurikulum Pendidikan Islam,(Bandun,Alfabeta,2013) hlm:68

10
1. Komponen dan Sumber Ilmu Pendidikan Islam meliputi Pendidik, Peserta
didik(anak didik), tujuan pendidikan, kurikulum, alat-alat atau sarana
pendidikan dan lingkungan dalam pendidikan. Sumber ilmu pendidikan islam
adalah Alquran dan Assunnah.
2. Pendidik adalah guru, ustaz, ulama, ayah, dan ibu dalam keluarga, tokoh
masyarakat, dan siapa saja yang memfungsikan dirinya untuk mendidik
(memberikan teladan, pembinaan, dan mengarahkan dan menuntun kearah
yang dijadikan tujuan dalam pendidikan islam.
3. Anak didik adalah objek para pendidik dalam melakukan tindakan yang
bersifat mendidik. Pesrta didik adalah para murid, siswa, atau mahasiswa,,
seluruhnya menjadi objek pendidikan.
4. Tujuan ilmu pendikan Islam adalah
5. Alat-alat pendidikan islam meliputi
6. Lingkungan Pendidikan adalah segala sesuatu yang terdapat di sekitar
lingkungan pendidikan yang mendukung terealisasinya pendidikan.
B. Saran
1. Untuk penulis selanjutnya, supaya lebih memperhatikan dalam penulisan
makalah. Supaya hasil makalah akan menjadi baik.
2. Gunakan referensi buku dalam penulisan makalah minimal tiga, atau bias
mengambil referensi dalam jurnal, sekripsi dan lainsebagainya (yang bias di
pertanggung jawabkan ) asalkan jangan mengambil referensi dari blogspot.

DAFTAR PUSTAKA

Tafsir, Ahmad.1994.Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam.Bandung:Remaja Rosdikarya.

11
Saebeni, Beni Ahmad dan Akhdiyat, Hendra.2009.Ilmu Pendidikan Islam.bandung: CV
Pustaka Setia.

Fitri, Agus Zainul,2013.ManajemenKurikulumPendidikan Islam.Bandung:Alfabeta

Nata,Abuddin.Filsafat Pendidikan Islam.Jakarta:logos Wacana Ilmu.1997.

Arifin.Ilmu Pendidikan Islam;Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan


Interdispliner.Jakarta:Bumi Aksara.2006

Muhaimin dan Abdul Majid.Pemikiran Pendidkan Islam Kajian filosofis dan Kerngka Dasar
operasionalisasinya.Bandung:Trigenda karya.1993.

12

Anda mungkin juga menyukai