Kesulitan belajar adalah rintangan atau hambatan yang dialami siswa dalam mencapai kualifikasi hasil belajar berdasarkan ukuran kriteria keberhasilan belajar.
Penyebab kesulitan hasil belajar adanya faktor internal dan eksternal :
1. Faktor internal Yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang muncul dari dalam siswa sendiri. Faktor intern siswa meliputi gangguan atau kurangnya kemampuan psiko fisik siswa yaitu: a. Yang bersifat kognitif antara lain seperti rendahnya kapasitas intelektual atau intelegensi siswa. b. Bersifat afektif antara lain labilnya emosi dan sikap. c. Bersifat psikomotor antara lain seperti keterganggunya alat- alat indra penglihat dan pendengar. 2. Faktor eksternal Yakni hal-hal atau keadaan-keadaan yang datang dari luar diri siswa. Faktor eksternal siswa meliputi segala situasi dan kondisi lingkungan sekitar yang tidak mendukung aktivitas belajar siswa, faktor lingkungan ini meliputi: a. Lingkungan keluarga contohnya: ketidak harmonisan hubungan antara ayah dengan ibu, dan rendahnya kehidupan ekonomi keluarga. b. Lingkungan perkampungan atau masyarakat contohnya: wilayah perkampungan kumuh atau teman sepermainan yang nakal. c. Lingkungan sekolah contohnya: kondisi dan letak gedung sekolah yang buruk seperti dekat pasar, kondisi guru dan alat belajar yang berkualitas rendah. B. Tahapan diagnosi kesulitan belajar Menurut Ross dan Stanley : 1956 1. Siapa – siapa siswa yang mengalami gangguan? 2. Dimanakah kelemahan itu dapat dialokasikan? 3. Mengapa kelemahan itu terjadi? 4. Penyembuhan apakah yang disarankan? 5. Bagaimana kelemahan dapat dicegah? C. Usaha mengurangi lupa 1. Overlearing (belajar lebih) Upaya belajar yang melebihi batas penguasaan dasar atas materi pelajaran tertentu 2. Exta Study Time (tambahan waktu belajar) Upaya penambahan alokasi waktu belajar atau penambahan frekuensi (kekerapan) aktivitas belajar. 3. Memonic Device (muslihat memory) Berarti kiat khusus yang diterjadikan “alat pengait” mental untuk memasukkan item- item informasi ke dalam sistem akal siswa 4. Clustering (pengelompokan) Menata ulang item-item materi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dianggap lebih logis dalam arti bahwa item-item tersebut memiliki signifikansi dan lafal yang sama atau sangat mirip. 5. Distributed Practice (latihan terbagi) Latihan terkumpul yang sudah dianggap tidak efektif karena mendorong siswa melakukan belajar banyak meteri secara tergesa-gesa dalam waktu yan singkat. 6. The Serial Position Effecit (pengarah letak bersambung) Untuk memperoleh efek yang positif siswa dianjurkan menyusun daftar kata-kata (nama, istilah dsb) yang diawali dan diakhiri dengan katakata yang harus diingat.