Dosen Pengampu
Disusun oleh :
Ikhsan Setia Pujiono
202109387
Furoiah
202109388
Maulidah
202109389
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2010
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia merupakan makhluk berbudaya. Sebagai bagian dari alam
semesta, manusia dengan segala potensinya dituntut untuk mampu mengelola
alam semesta menjadi alam budaya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan
hidup manusia. Tuntutan ini pada akhirnya menjadikan manusia mampu
melahirkan kebudayaan yang besar. Untuk mencapai kebudayaan yang maju,
suatu bangsa menerima warisan budaya dari generasi lama; membuang
kebudayaan lama dan menggantikannya dengan yang baru; atau dengan
mentransfer kebudayaan bangsa lain.
Untuk melaksanakan fungsi tersebut, pendidikan adalah lembaga yang
paling efektif. Pendidikan mempunyai peranan dalam merubah dan memindahkan
nilai-nilai kebudayaan pada setiap individu dalam masyarakat dan mengolah
kebudayaan tersebut menjadi sikap mental, tingkah laku, bahkan menjadi
kepribadian.
Mengkaji sejarah pendidikan Islam pada masa kejayaan merupakan salah
satu bentuk hal yang bisa membuat kita termotivasi dalam memajukan
pendidikan, khususnya pendidikan Islam. Kita dapat mengetahui tentang kejayaan
umat Islam dalam pendidikan sebagai cerminan bahwa umat Islam juga pernah
mengalami kejayaan dalam bidang pendidikan.
Oleh karena itu, dalam makalah ini akan disajikan tentang kontak umat
Islam dengan filsafat Yunani sebagai awal perkembangan pendidikan Islam, faktor
penyebab kejayaan pendidikan Islam, perkembangan lembaga pendidikan Islam,
sistem pendidikan Islam pada masa kejayaan, serta tokoh-tokoh yang memiliki
kontribusi besar dalam kejayaan pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Metode Pemecahan Masalah
D. Sistematika Penulisan Makalah
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kontak Umat Islam dengan Filsafat Yunani
B. Faktor Penyebab Kejayaan Pendidikan Islam
C. Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Masa Kejayaan
D. Sistem Pendidikan Islam Masa Kejayaan
E. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam Masa Kejayaan
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
BAB II
PEMBAHASAN
MASA KEJAYAAN PENDIDIKAN ISLAM
A. Kontak Umat Islam dengan Filsafat Yunani
Transmisi keilmuan non-Islam yang dilakukan oleh umat Islam pada masa
kejayaan sebagian besar berupa pemikiran warisan Yunani. Adapun pemikiran
warisan Yunani yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab bukan hanya literaturliteratur di masa Yunani kuno, tetapi juga literatur-literatur di masa sesudahnya.
Ketertarikan umat Islam terhadap kebudayaan Yunani dilanjutkan dengan
penerjemahan buku-buku Yunani ke dalam bahasa Arab. Ketertarikan umat Islam
akan warisan Yunani semakin besar setelah terjadi kontak yang makin dekat
dengan warisan Yunani. Semenjak al-Manshur naik tahta, umat Islam semakin
hari semakin terbawa oleh pengaruh peradaban Yunani.
Keluarga Barmak yang berasal dari Balkh, pusat Ilmu pengetahuan dan
filsafat Yunani di Persia, mempunyai pengaruh dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan dan filsafat Yunani di Baghdad. Di samping sebagai wazir, mereka
juga menjadi pendidik dari anak-anak khalifah. Kehadiran ilmuwan-ilmuwan dan
dokter-dokter dari Persia mempertebal rasa ketertarikan umat Islam terhadap ilmu
pengetahuan dan filsafat Yunani. Untuk mentransfer karya-karya Yunani ke dalam
Islam, al-Manshur lebih berminat kepada filsafat dan ilmu pengetahuan dan
memberikan dukungan besar serta perlindungan bagi kegiatan penerjemahan.
Pengoperan budaya warisan Yunani yang telah dirintis al-Manshur dilanjutkan
oleh khalifah al-Rasyid. Ketika berkuasa, ia mendirikan sebuah rumah sakit.
Pembangunan rumah sakit ini akhirnya mempengaruhi umat Islam untuk belajar
ilmu kedokteran.
pendidikan
Islam.
Penguasa-penguasa
sangat
memperhatikan
Hanun Asrohah, Sejarah Pendidikan Islam, (Jakarta : Logos Wacana Ilmu, 1999), hlm.26-31
Ibid, hlm.32-34
Qhais Ibnu Abdi Manaf Ibnu Zuhro Ibnu Kilat. Keduanya mempelajarinya di
negeri Hira.
Sewaktu agama Islam diturunkan Allah sudah ada diantara sahabat yang
pandai menulis dan membaca. Kemudian tulis baca itu mendapat tempat dan
dorongan yang kuat dalam Islam, sehingga berkembang sangat luas dalam
kalangan
umat
pertama
diturunkan telah
Harun Al-Rasyid telah mengajukan rencana pelajaran bagi putranya (AlAmin) dengan mengatakan sebagai berikut ; Hai Ahmar sesungguhnya
muslim.4
D. Sistem Pendidikan Islam Masa Kejayaan
Timbulnya lembaga pendidikan formal dalam bentuk sekolah adalah
merupakan pengembangan semata-mata dari sistem pengajaran dan pendidikan
yang telah berlangsung di masjid-masjid yang sejak awal telah berkembang dan
telah dilengkapi dengan sarana-sarana untuk memperlancar pendidikan dan
pengajaran didalamnya.
Faktor-faktor yang menyebabkan berdirinya sekolah-sekolah diluar masjid adalah
Ibid, hlm.89-99
10
samping
itu,
didirikannya
madrasah-madrasah
tersebut
ada
bagaimanapun
motivasinya
namun
jelas
bahwa
dengan
Ibid, hlm.99-102
11
12
Salah satu ciri yang paling menarik dalam pendidikan Islam di masa itu
adalah sistem Rihlah Ilmiyah, yaitu pengembaraan atau perjalanan jauh untuk
mencari ilmu.6
E. Tokoh-tokoh Pendidikan Islam Masa Kejayaan
Dalam bidang filsafat, tampillah al-Kindi sebagai perintis intelektual
Islam. Dia dikenal sebagai failasuf al-Arab (filosof bangsa Arab) disamping
sebagai filosof Muslim pertama. Dia dikenal sebagai seorang penulis danlam
filsafat dan ilmu pengetahuan.
Filsafat menemui momentumnya yang baru, setelah muncul al-Farabi
dalam pentas intelektualisme Islam. Dia penerus tradisi intelektual al-Kindi, tetapi
dengan kompetensi, kreativitas, kebebasan berpikir, dan tingkat sofistikasi yang
lebih tinggi. Al-Farabi termasyhur namanya dalam bidang logika dan sebagai juru
bicara Plato dan Aristoteles pada masanya.
Lebih dari satu abad setelah al-Farabi, muncullah Ibnu Sina. Di tangannya
filsafat Islam mencapai puncaknya dan dialah yang terbesar di antara sekalian
pemikir yang menuliskan karya filsafatnya dalam bahasa Arab. Ibn Sina adalah
penulis Muslim yang luar biasa produktif. Banyak sekali karangannya, tetapi yang
paling terkenal adalah al-Syifa, suatu karya ensiklopedis tentang fisika,
metafisika, dan matematika yang terdiri dari 18 jilid.
Akan tetapi, dibandingkan dengan Ibn Rusyd, Ibn Rusyd lebih dikenal di
Eropa dari pada semuanya. Di Barat dia dikenal dengan Averroes. Dia seorang
yang memiliki kemampuan intelektual yang luar biasa. Dibidang kedokteran,
kontribusi Ibn Rusyd tidak bisa dianggap kecil. Ia sendiri telah terjun pada profesi
dokter. Sumbangannya dalam bidang medis adalah karyanya yang berjudul alKulliyat fi al-Tibb, yang memuat pembahasan tentang penyakit cacar dan tentang
retina. Tetapi, dia lebih dikenal sebagai seorang filosof.
13
Ibid, hlm.34-40
14
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Kejayaan umat Islam di bidang pendidikan tidak lepas dari pengaruh
pemikiran
warisan
Yunani
yang
mana
pemikiran-pemikiran
tersebut
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, lalu dipelajari oleh umat Islam. Kontak
umat Islam dengan filsafat Yunani sangat berpengaruh dalam perkembangan ilmu
pengetahuan dalam dunia Islam.
Masa kejayaan pendidikan Islam dimulai dengan berkembang pesatnya
kebudayaan Islam. Ada dua faktor yang mempengaruhinya yaitu faktor Intern dan
faktor Ekstern.
Lembaga pendidikan Islam ada yang bersifat formal dan ada yang bersifat
nonformal. Pendidikan Islam yang bersifat formal memiliki sistem antara lain
kurikulum, metode pengajaran, dan Rihlah Ilmiyah. Pada masa kejayaan ini
terdapat banyak tokoh yang mempunyai kontribusi besar dalam kemajuan
pendidikan Islam.
Demikianlah dunia Islam di masa jayanya, yang dihiasi dengan berbagai
unsur budaya dan ilmu pengetahuan yang beraneka ragam dapat diibaratkan
sebagai taman yang indah penuh dengan berbagai macam tanaman dengan buah
dan bunga yang beraneka warna, dilengkapi dengan berbagai sarana rekreasi yang
mengasyikkan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Asrohah, Hanun . 1999. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Logos Wacana Ilmu.
Zuhairini. 1997. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta : Bumi Aksara.
16