Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KEBANGKITAN

Mata Kuliah: Sejarah Pedidikan Islam


Dosen Pengampu : Muchamad Fauzan M.Pd

Disusun Oleh :
Robiah al adawiyah

202.109.410

Surniyati

202.109.412

:Dwi Purnami

JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN) PEKALONGAN
2010

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan islam sesungguhnya telah tumbh dan berkembang sejalan
dengan adanya dakwah islam yang telah dilakukan Nabi Muhammad saw.
Berkaitan dengan itu pula pendidikan islam memiliki
corak dan karakteristik yang berbeda sejalan dengan upaya pembaharuan yang
dilakukan secara terus menerus pasca generasi Nabi, sehingga dalam perjalanan
selanjutnya pendidikan islam terus mengalami perubahan baik dari segi kurikulum
maupun dari segi lembaga pendidikan islam yang dimaksud. Ini artinya, bahwa
sesungguhnya adanya upaya perubahan, walaupun sedikit, benar-benar telah
tampak dan terjadi dalam pendidikan.
Dalam makalah ini akan membahas tentang pendidikan islam dalam masa
kebangiktan atau pembaruan mengenai Napoleon Bonaparte di mesir, pola
kebangkitan pendidikan islam, serta tokoh dan pemikiran pendidikan islam.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pendudukan Napoleon Bonaparte di Mesir
Setelah warisan filsafat dan ilmu pengetahuan islam diterima oleh bangsa
Eropa dan umat islam sudah tidak memperhatikannya lagi, maka secara
berangsur-angsur telah membangkitkan kekuatan di Eropa dan menimbulkan
kelemahahan dikalangan umat Islam. Secara berangsur-angsur tetapi pasti,
kekuasaan islam ditundukkan oleh kekuasaan bangsa Eropa, dan terjadilah
penjajahan dimana-mana diseluruh wilayah yang pernah dikuasai oleh kekuasaan
islam. Eksploitasi kekayaan dunia islam olehbangsa-bangsa Eropa semakin
memperlemah kedudukan kaum muslimin dalam segala segi kehidupannya.1
Sebenarnya kesadaran akan kelemahan dan ketertinggalan kaum muslimin
dari bagsa-bangsa Eropa dalam berbagai bidang kehidupan ini, telah timbul mulai
abad ke11 H/17 M dengan kekalahan-kekalahan yang diderita oleh kerajaan Turki
Utsmani dalam peperangan dengan Negara-negara Eropa. Kekalahan-kekalahan
tersebut mendorong raja-raja dan pemuka-pemuka kerajaan untuk menyelidiki
sebab-sebab kekalahan mereka dan rahasia keunggulan lawan. Mereka mulai
memperhatikan kemajuan yang dicapai oleh eropa, terutama Perancis yang
merupakan pusat kemajuan kebudayaan Eropa pada masa itu. Kemudian dikirim
duta-duta untuk mempelajari kemajuan Eropa, terutama dibidang militer dan
kemajuan ilmu pengetahuan. Didatangkan pelatih-pelatih militer dari Eropa dan
didirikan sekolah teknik militer pada tahun 1734 M untuk pertama kalinya.
Pendudukan Mesir oleh Napoleon Bonaparte tahun 1798 M, adalah
merupakan tonggak sejarah bagi untuk umat islam untuk mendapatkan kembali
akan kelemahan dan keterbelakangan mereka. Ekspedisi Napoleon tersebut bukan
hanya menunjukkan kelemahan umat islam, tetapi juga sekaligus menunjukkan
kebodohan mereka. Ekspedisi tersebut disamping membawa sepasukan tentara
yang kuat, juga membawa sepasukan ilmuan dengan seperangkat peralatan ilmiah,
untuk mengadakan penelitian di Mesir. Inilah yang membuka mata kaum
1

Zuhairini, dkk. Sejarah Pendidikan Islam. (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm. 116.

muslimin akan kelemahan dan keterbelakangannya sehingga akhirnya timbul


berbagai macam usaha pembaharuan dalam segala bidang kehidupan untuk
mengejar ketinggalan dan keterbelakangannya, termasuk usaha-usaha di bidang
pendidikan.2
B. Pola Kebangkitan Pendidikan Islam
Dengan memperhatikan berbagai macam sebab kelemahan dan
kemunduran umat islam sebagaimana nampak pada masa sebelumnya, dan
dengan memperhatikan sebab-sebab kemajuan dan kekuatan ang dialami oleh
bangsa-bangsa Eropa, maka pada garis besarnya terdapat tiga pola pemikiran
pembaharuan pendidikan islam. Ketiga pola tersebut adalah
1. Pola pembaharuan pendidikan islam yang beroreintasi kepada po
pendidikan modern di Eropa.
Golongan yang berorientasi pada pola pendidikan modern di barat,
pada dasarnya mereka berpandangan bahwa sumber kekuatan dan
kesejahteraan hidup yang dialami oleh barat adalah sebagian dari hasil
perkembangan ilmu pengetahun dan teknologi modern yang mereka capai.
Mereka juga berpendapat bahwa apa yang dicapai oleh bangsa-bangsa
Barat sekarang, tidak lain merupakan perkembangan dari ilmu
pengetahuan dan kebudayaan yang pernah berkembang didunia islam. Atas
dasar demikian, maka untuk mengembalikan kekuatan dan kejayaan umat
islam, sumber kekuatan dan kesejahteraan tersebut harus dikuasai kembali.
2. Yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian kembali ajaran islam
Gerakan pembaharuan pendidikan islam yang berorientasi pada
sumber islam yang murni. Pola ini berpandangan bahwa sesungguhnya
islam sendiri merupakan sumber bagi kemajuan dan perkembangan
peradapan dan ilmu pengetahuan modern. Islam sendiri sudah penuh
dengan ajaran-ajaran dan pada hakikatnya mengandung potensi untuk
membawa kemajuan dan kesejahteraan serta kekuatan bagi umat manusia.
Dalam hal ini islam sudah membuktikan pada masa kejayaannya.
2

Ibid., hlm. 117.

3. Yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya bangsa masingmasing dan yang bersifat nasionalisme.
Usaha
nasionalisme.

pembaharuan
Rasa

pendidikan

nasionalisme

yang

timbul

berrientasi
bersamaan

pada
dengan

berkembangnya pola kehidupan modern, dan mulai dari barat. Bangsabangsa barat mengalami kemajuan rasa nasionalisme yang kemudian
menimbulkan kekuatan-keuatan politik yang berdiri sendiri. Keadaan
tersebut mendorong pada umunya bangsa-bangsa timur dan bangsa
terjajah lainnya untuk mengembangkn nasionalisme masing-masing.3
C. Tokoh dan Pemikiran Pendidikan Islam
1. Wilayah Turki
Pembaharuan pendidikan didunia islam pertama kali dimulai dari
kerajaan

Turki

Utsmani.

Faktor

yang

melatarbelakangi

gerakan

pembaharuan bermula dari kekalahan-kekalahan kerajaan Turki Utsmani


dalam peperangan dengan Eropa.
Adapun tokoh yang mencoba melakukan upaya tersebut adalah:
a. Sultan Ahmad III
Adanya kekalahan-kekalahan yang di alami kerajaaan turki
usmani telah menyebabkan sultan Ahmad III amat prihatin sembari
melakukan intropeksi kenapa kerajaan turki selalu kalah.dari itu
,tumbuh sikap baru dalam diri kerajaan turki usani untuk bersikap
lebih arif terhadap keberadaan barat. Barat tidak lagi dianggap sebagai
musush yang harus dijauhi. Menurut ahmad III bila umat islam ingin
maju, maka harus menghargai dan mau menjalin kerja sama untuk
mengejar ketinggalan islam dengan barat.

b. Sultan Mahmud II

Ibid., hlm. 118-123.

Upaya pembaharuan ang dilakukan sultan mahmud II


merupakan upaya pembaruan yang pernah dilakukan sultan ahmad III.
Pembaruan dalam bidang pendidikan yang coba dilakukannya adalah
dengan memcoba memperbaiki kondisi sistem pendidikan madrasah
yang pada saat itu hanya hanya mengajarkan ilmu- ilmu pengetahuan
Agama
2. Wilayah Mesir
a. Muhammad Ali Pasya
Pelopor pembaruan dan pembangunan mesir modern.
b. Muhammad Abduh
Muhammad abduh mencoba melakukan pembaruan pendidikan di Alazhar
3. Wilayah India
Pembaruan pendidikan islam di India lebih dilator belankangi oleh
minimnya jumlah umat islam oleh sebab itu dalam ranka menyelamatkan
harkat dan martabat umat islam maka perlu dilakukan upaya pembaruan
sikap yang fleksibel saat itu.

BAB III

KESIMPULAN
Pertama, adanya upaya pembaruan pendidikan Islam tentu tidak bisa lepas
dari lemahnya kondisi pendidikan Islam saat itu, yang mengharuskan para
pembaharu Islam bisa menghadirkan satu paket pendidikan yang sesuai dengan
tuntunan zaman, sarat dengan kepentingan IPTEK dan paling tidak bisa diterima
masyarakat.
Kedua, apa yang telah dilakukan para pembaharu di zaman klasiksebut
saja Sultan Ahmad III, Sultan Mahmud II, Muhammad Ali Pasha, Muhammad
Abduh, dan Sayyid Akhmad Khandemi kemajuan pendidikan Is lam,
merupakan wacana yang harus kita kembangkan dan kita kaji secara terusmenerus. Bagi mereka, tuntunan zaman yang mengharuskan umat Islam
menguasai IPTEK menjadi ilat atau alasan kalau belajar merupakan satu
kewajiban kita semua, tanpa harus malu atau memalingkan muka, walaupun itu
datangnya dari Barat sekalipun.
Ketiga, upaya pembaharuan pendidikan Islam yang telah dilakukan para
tokoh-tokoh diatas, sesungguhnya lebih ditujukan kepada sasaran pendidikan
yang tentu disesuaikan dengan ide pembaharuan mereka. Misalnya, di Turki
Usmani dengan pembaharunya Sultan Ahmad III.
Dengan demikian, upaya pembaharuan pendidikan Islam yang dilakukan
beberapa

Anda mungkin juga menyukai