Anda di halaman 1dari 19

DINASTI MAMLUK

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sejarah Peradaban Islam

Oleh:
WAFI
NIM: F 18214219
Dosen:
Prof. Dr.Hj Tsurayya Kiswati M.A.

JURUSAN ILMU HADIST


FAKULTAS USHULUDDIN
PASCASARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA

KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah Swt. atas rahmat serta karunia Nya sehingga saya
bisa menyelesaikan makalah saya dengan baik dan lancar. Shalawat beriring salam
senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw. yang telah
menunjukkan kebenaran dan membawa ummat Islam dari masa jahiliyyah menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam makalah ini saya akan membahas Dinasti Mamluk,
Perkembangan

Islam

dimasa

itu,

serta

sebab-seba

Runtuhnya yang saya ambil dari berbagai referensi yang saya


baca dan fahami. Makalah ini diharapkan bisa menjadikan dasar
untuk memahami beberapa kejayaan islam pada masa mamluk
yang menjadi

salah satu peradaban yang patut untuk di

perhitungkan adanya.
Sebagai mahasiswa saya mengharapkan bantuan, bimbingan,
dan saran dari Ibu. Prof. Dr. Hj Tsurayya Kiswati M.A agar makalah
saya berhasil diterima dengan baik dan bermanfaat bagi kami
serta teman-teman.
Tak ada gading yang tak retak. Seiring pepatah tersebut saya
telah melaksanakan kewajiban saya, dan saya mohon kritik dan
saran yang membangun yang saya nantikan demi kesempurnaan
makalah saya.
Surabaya,
2014

12

Desember

Penulis

DINASTI MAMLUK DI MESIR


BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam sejarah peradaban Islam setelah masa pemerintahan khulafour-rasidin
Islam terbagi menjadi dinasti-dinasti yang terus berkembang pesat dan membawa
pengaruh kepada peradaban dunia. Di antara dinasti-dinasti tersebut salah-satunya
adalah yang dikenal dengan nama Dinasti Mamluk. Dinasti Mamluk sendiri
merupakan dinasti pada masa keemasan Islam yang mampu mempengaruhi peradaban
dunia. Berangkat dari hal tersebut penulis mencoba menguraikan hal-hal yang
berkaitan dengan Dinasti Mamluk sehingga menjadi pengetahuan bagi kita semua
guna mengambil pelajaran sejarah pada masa itu.
Di dalam sejarah peradaban Islam, tentang Dinasti Mamluk ini sangatlah penting
karena sejarahnya bermula di abad pertengahan. Kepentingan pembahasan mengenai
abad pertengahan ini (abad ke 7 hingga ke 11H / abad ke 13 hingga ke 17 M ) adalah
karena era ini merupakan masa pembentukan salah satu sistem politik dalam Islam.
Terjadi juga di era ini penerapan pemikiran pemikiran di bidang sosial dan politik
yang lahir sejak zaman dinasti-dinasti besar iaitu Bani Umayyah dan Bani Abbas, dan
kesultanan-kesultanan lainnya di dunia Islam bahagian barat dan timur.
Kalau ada negeri islam yang selamat dari kehancuran akibat serangan-serangan
bangsa mongol, baik serangan Hulagu Khan maupun Timur Lenk, maka negeri itu
adalah mesir yang ketika itu berada di bawah kekuasaan mamalik. Karena, negeri ini
terhindar dari kehancuran, maka persambungan perkembangan peradaban dengan
masa klasik relatif terlihat dan beberapa prestasi yang pernah dicapai pada masa

klasik bertahan di Mesir. Walaupun demikian, kemajuan yang pernah dicapai oleh
dinasti ini, masih berada dibawah prestasi yang pernah dicapai oleh umat islam pada
masa klasik. Hal itu mungkin karena metode berpikir tradisional sudah tertanam
dengan sangat kuat sejak berkembangnya aliran teologi Asyariyah, filsafat mendapat
kecaman sejak pemikiran Al-Ghazali mewarnai mayoritas pemikiran umat islam dan
yang lebih penting adalah karena Baghdad dengan fasilitas-fasilitas ilmiyahnya yang
banyak memberi inspirasi ke pusat-pusat peradaban islam, telah hancur.
Dinasti Mamluk Mesir memberikan sumbangan besar bagi peradaban islam
setelah mengalahkan kelompok Nasrani Eropa yang menyerang Syam (Suriah). Selain
itu, Dinasti Mamluk Mesir berhasil mengalahkan bangsa Mongol, merebut dan
mengislamkan kerjaan Nubia (Ethiopia), serta mengusai pulai Cyprus dan Rhodos.
Dinasti Mamluk Mesir berakhir setelah Al-Asyras Tuman Bai, sultan terakhir,
dihukum gantung oleh pasukan Ustmani Turki.1

BAB II PEMBAHASAN
B. Sejarah Terbentuknya Dinasti Mamluk (648 H/1250 M-923 H/1517 M)
Kata Mamluk berarti budak dan hamba yang di beli dan di didik dengan sengaja
agar menjadi tentara dan pegawai pemerintahan. Seorang mamluk berasal dari ibubapak yang merdeka (bukan budak atau hamba). Ini berbeda dengan abd yang berarti
hamba sahaya yang di lahirkan oleh ibu-bapak yang juga berstatus hamba dan
kemudian dijual. Perbedaan lain adalah mamluk berkulit putih dan abd yang berkulit
hitam. Sebagian mamluk berasal dari mesir, dari golongan hamba yang dimiliki oleh
para sultan dan amir pada kesultanan bani ayub. Para mamluk dinasti Ayubiyah
berasal dari Asia Kecil, Persia (Iran), Turkistan dan Asia Tengah (Transoksiana),
mereka terdiri atas suku-suku bangsa Turki, Syracuse, Sum, Rusia, Kurdi, dan bagian
kecil dari bangsa Eropa.

1 . Abdul Syukur Al-Azizi. Peradaban Islam. Jakarta: Saufa,2014. Hlm 277.

Dinasti Mamluk didirikan oleh para budak. Mereka pada mulanya adalah orangorang yang ditawan oleh penguasa Dinasti Ayubiyah sebagai budak, kemudian
dididik dan dijadikan tentaranya. Mereka ditempatkan pada kelompok tersendiri yang
terpisah dari masyarakat, oleh penguasa Ayubiyah yang terakhir, Al-Malik Al-Shaleh,
mereka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Pada masa
penguasa, mereka mendapat hak-hak istimewa, baik dalam ketentaraan maupun dalam
imbalan-imbalan materiil. Di Mesir, mereka di tempatkan di pulai Raudhah di sungai
Nil untuk menjalani latihan militer dan keagamaan, karena itulah mereka dikenal
dengan Mamluk Bahri (laut). Saingan mereka dalam ketentaraan pada masa itu adalah
tentara yang berasal dari suku kurdi.2
Pondasi kekuasaan Mamluk di letakkan oleh Syajar al-Durr, janda Al-Malik AlShaleh3 dari Dinasti Ayubiyah yang tadinya merupakan seorang budak dari Turki dan
Armenia. Pada awalnya, dia adalah seorang pengurus rumah tangga, dan salah satu
harem Al-Mutashim. Kemudian ia mengabdi kepada al-Shaleh, khalifah yang
membebaskannya setelah ia melahirkan anak laki-laki. Dikatakan bahwa berdasarkan
pengetahuannya tentang kekuasaan tertinggi dari mantan-mantan suami sekaligus
tuannya, ia pernah mengirimkan catatan penting kepada amir-amir dimesir yang
berbunyi : Jika engkau tidak punya orang untuk mengatur, kabari kami, dan kami
akan mengirimkannya untukmu.4
Ketika AlMalik AlShaleh meninggal, anaknya Turansyah naik tahta sebagai
Sultan. Golongan mamalik merasa terancam karena turansyah lebih dekat dengan
tentara kurdi dari pada mereka. Pada tahun 1250 M, Mamalik dibawah pimpinan
AybakdanBaybarsberhasilmembunuhTuransyah.IstriMalikAlShaleh,SyajarAl
Durr,seorangyangjugaberasaldarikalanganmamalikberusahamengambilkendali
2 . Dedi Supriyadi. Sejarah Perdaban Islam. Bandung: Pustaka Setia, hlm.
236.

3 . Wafat pada tahun 1249 menurut Philip K Hitty.

4 . Philip K Hitty. History of The Arab. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Hlm,
860.

pemerintahan,5sesuaidengankesepakatangolonganmamalik.KepemimpinanSyajar
AlDurrberlangsungsekitartigabulan.Iakemudiankawindenganseorangtokoh
mamalikbernamaAybakdanmenyerahkantampukkepemimpinankepadanyasambil
berharap dapat berkuasa di belakang tabir.6 Akan tetapi segera setelah itu Aybak
membunuhSyajarAlDurrdanmengambilsepenuhnyakendalipemerintahan.Pada
mulanya,AybakmengangkatseorangketurunanpenguasaAyubiyahbernamaMusa
sebagaiSultanSyarI(formal)disampingdirinyabertindaksebagaipenguasayang
sebenarnya.Namun,akhirnyadibunuholehAybak.Inimerupakanakhirdaridinasti
AyubiyahdiMesirdanawaldarikekuasaandinastiMamalik.7
Sebagaimanadijelaskansebelumnya,dinastimamlukdibagimenjadiduaperiode
berdasarkan daerah asalnya. Golongan pertama di sebut dengan Mamluk Bahri,
golongan pertama ini berasal dari kawasan Kipchak (Rusia Selatan), Mongol dan
Kurdi,tetapikebanyakandaribudak/budakiniberasaldariMongoldanturki.Mereka
ditempatkandipulauRaudhohdipinggiransungaiNil.Disinilahmerekamenjalani
pelatihanmiliterdanpelajarankeagamaan.Karenapenempataninilahmerekadikenal
denganjulukanMamlukBahri(budaklaut/air).

5 . Di dalam buku sejarah peradaban islam karangan Dedi Supriyadi, ia


menuturkan bahwa Syajar Al-Durr hanya berkuasa selama 80 hari, kekuasaannya
berakhir dengan adanya teguran dari Khalifah Abbasiyah di Baghdad bahwa yang
memerintah Mesir seharusnya adalah seorang pria dan bukan wanita. Dengan
inilah Syajar Al-Durr akhirnya menikah dengan Sultan Izzuddin aybak agar bisa
memerintah dibalik layar, Sultah inilah yang resmi pertama kali menjadi sultan
pertama Dinasti Mamluk Bahri.

6 . Terdapat perbedaan sejarah dalam kisah Syajar Al-Durr, menurut Philip


K Hitty, ketika tahun pertama Aybak memerintah, Aybak sibuk dalam legitimasi
Ayubiyah di Suriah, memecat raja Cilik Asyraf, dan mengatasi kepopuleran
seorang jenderalnya yang berhasil mengalahkan Lois IX, pada waktu yang
bersamaan Ratu tidak hanya membagi kekuasaannya, tetapi mendominasi
Khalifah. Akhirnya mendengar desas desus bahwa sultan berencana untuk
menikah lagi, lalu dia membunuh suaminya ketika mandi, setelah peristiwa itu,
dikatakan bahwa dia dipukuli oleh beberapa budak wanita istri dari aybak yang
pertama, dan tubuhnya kemudian dilempar dari atas menara.

7 . Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT. Raja Gravindo


Persada, 2014. Hlm 124.

Sementaraitu,golonganyangkeduadinamakanMamlukBurji.Parabudakini
berasal dari etnik Syracuse di wilayah Kaukakus. Golongan kedua inilah yang
berhasilbertahanuntukberkuasapadaDinastiMamluk.8Kelompokinidibentukoleh
Qallawun,rajamamlukbahri(12791290).9
C.MamlukBahri(648792H/12501389M)
Nama Mamluk Bahri dinisbatkan pada sebuah tempat yang di sediakan oleh
SultanMalikAlShalehNajmudinAyyubkepadaparabudak,yangterletakdisebuah
pulaiditepisungainil,yaitupulauRaudhah.Pulauinidilengkapidengansenjata,
pusatpendidikan,danlatihanmiliter,paramamlukinidikenaldengansebutanAl
MamalikalBahriyyah(parabudaklautan).
SetelahAybakresmimenjadisultanpertamadinastimamlukbahri.Iaberkuasa
selamatujuhtahun(12501257M).setelahmeninggaliadigantikanputranya,Ali,
yangmasihberusiamuda,Alimengundurkandiripadatahun1259Mdandigantikan
olehwakilnyaQutuzdandiaberigelarAlMalikAlMuzhaffar.SetelahQutuznaik
tahta,baybaryangsemulamengasingkandirikeSyiriakarenatidaksenangdengan
kepemimpinanAybak,kembalikeMesir.Padaawaltahun1260M,Mesirterancam
seranganbangsaMongolyangsudahberhasilmendudukihampirseluruhduniaislam.
DitahuniniorangorangTartarmenyeberangisungaiEufratdnmerekasampaiHalb.
DitempatitumerekamenghunuspedangdanmelanjutkanperjalanankeDamaskus.
OrangorangMesiryangtelahsiaptempurkeluarmenujuDamaskusmenyongsong
tentaratartardengansemangatjihadyangmembara. KeduatentarabertemudiAin
JalutpadahariJumattanggal15Ramadhantepatnya13September1260M,tentara
Mamluk dibawah pimpinan Qutuz dan Baybar berhasil menghancurkan pasukan
Mongoltersebut.OrangorangTartarterbunuhdalamjumlahbesardanmerekalari
tunggang langgang. Kaum muslimin yang menang perang itu segera mengejar
8 . Abdul Syukur Al-Azizi. Peradaban Islam. Jakarta: Saufa,2014. Hlm 278.

9 . Philip K Hitty. History of The Arab. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010.
Hlm 862.

mereka.AlMuzhaffar segeramengirimkankabar keDamaskus tentang kemengan


yangmerekaperolehdengangemilangdalampertempurantersebut.10Kemenanganini
membuat Mamluk manjadi tumpuan harapan umat islam di sekitarnya. Kemudian
penguasapenguasaSyiriasegeramenyatakansetiakepadapenguasaMamluk.
Pada saat itu, pasukan Mongol sangat di takuti karena berhasil mengalahkan
Dinasti Abbasiyah dan beberapa kerajaan lainnya. Kemenangan tentara Mamluk
merupakanperistiwabesardalamsejarahislamdanmenjadikemenganpertamakaum
MusliminatasorangorangMongolia.Merekaberhasilmenghancurkanmitosyang
mengatakanbahwatentaraMongoltidakpernahdikalahkan.
Selanjutnya, pusat kekhalifahan islam pindah ke Kairo setelah Baghdad luluh
lantakolehtentaraMongol.SetelahQutuzdigulingkanolehBaybar,karenasultan
padaawalnyamenjanjikanHalbsebagaiwilayahkekuasaannyatetapisetalahituia
menarikjanjinya,akhirnyaBaybarsepakatdenganbeberapapejabatdantokohuntuk
membunuhAlMuzhaffardanberhasilmembunuhnyapadatanggal13Dzulqodah.
BaybarpundinobatkandirisebagaisultandanmenggelaridirinyadenganAlQahir. 11
SetelahituDinastiMamlukbertambahkuat.BahkanBaybarmampuberkuasaselama
17tahun(657H/1260M676H/1277M),karenamendapatdukungandarimiliter,
dantidakadalagiMamlukseniorselainBaybar.Kejayaanyangdiraihpadamasaini
adalahmemporakporandakantentaraSalibdisepanjangLauttengahdanpegunungan
Syiria. Pasukan Baybar juga berhasil menaklukkan daerah Nubia (Sudan) dan
sepanjangpantaiLautMerah.Tidakhanyaitu,Baybarjugamampumenghidupkan
kembalikekhalifahanAbbasiyahdiMesirsetelahBaghdaddihancurkanolehpasukan
MongoldibawahpimpinanHulaguKhan.Selainitu,Baybarmemintalegalitasdari
khalifahataskekuasaannyauntukdapatsimpatirakyatMesirsebagaimanaDinasti
Ayyubiyah.12MamlukBurjitidakmengenalkonsepkekuasaanyangdiwariskan,dan
tidakmenerapkankebijakannepotisme.Tahtamenjadimiliksiapapunyangmampu
10 . Imam As-Syuyuti. Tarikh Khulafa. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013.
Hlm 556.

11 . Ibid. Hlm 557.

meraihna,ataubisamempengaruhiparaamiruntukmemilihdirinya.Dalambeberapa
kasusyangterjadi,parabudaklebihseringmenggantikankekuasaanketimbangputra
putrasultan.Sejumlahbesarsultanmatimengenaskanselagimuda.Rataratamasa
pemerintahanseorangsultanMamluktidaklebihdarienamtahun.13
C.IPemerintahanMamlukdiMasaBaybar
BaybarmenjadiMamlukagungyangpertama,penguasadanpendirisejatikekuasaan
mamluk.KemenanganpertamanyaiadapatkandalampeperanganmelawanMongol
di medan perang Ain Jalut, seperti yang di utarakan sebelumnya, tetapi puncak
ketenarannya didapatkan berkat perjuangannya yang tanpa henti melawan Tentara
Salib.PerlawanannyaitulahyangmenghancurkanintipertahananpasukanFranka,
dan memungkinkan terwujudnya kemenangan terakhir yang diraih oleh para
penerusnya,yaituQallawundanAlAsyraf.
KapasitasBaybarlebihdarisekedarpemimpinmiliter.Iatidakhanyaberhasil
mengorganisir angkatan perangnya, membangun kembali angkatan laut, dan
memperkuatbenteng suriah,tetapi iajuga menggalisejumlahkanal,memperbaiki
pelabuhan,sertamenghubungkankairodengandamaskusdenganlayananburungpos
yanghanyamembutuhkanwaktuempathari,sertapendirianterminalterminalkuda
di setiap pemberhentias pos. baybar juga membangun banyak tempat umum,
mempercantikmasjid,menetapkanpajakuntuknegara,zakat,dansedekah.Diantara
monumenarsitekturnyasepertimasjidagungdiKairodanDamaskus,sertasekolah
yangmasihmenyandangnamanyahinggakini.
PeristiwapalingspektakulerpadamasapemerintahanBaybaradalahpenobatan
saturangkaianbarudarikekhalifahanAbbasiyahyangmenyandangnamaAbbasiyah

280.

12 . Abdul Syukur Al-Azizi. Peradaban Islam. Jakarta: Saufa,2014. Hlm

13 . Philip K Hitty. History of The Arab. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,


2010. Hlm 863.

dan diberi gelar AlMustanshir14, tapi tidak memiliki kekuasaan nyata. Sultan
melakukan itu dengan tujuan untuk memberikan legistimasi atas tahtanya,
memberikan nuansa agung pada istananya dalam pandangan umat islam, serta
mengurangi intrikintrik kelompok Ali, yang sejak masa Fathimiyyah semakin
munculdiMesir.
Setelah Baybar meninggal dunia, pada hari kamis 17 Muharram 676 H di Damskus,
dan bisa dibilang dialah pendiri pertama Dinasti Mamluk Bahri, dengan
keberaniannya di dalam segala pertempurannya, kemudian roda kepemerintahan di
turunkan kepada anaknya Syaid Muhammad Barakah Khan (676 H-678 H) tetapi
dikarenakan dia tidak bisa untuk memegang kendali kepemerintahan, akhirnya
memaksa dirinya untuk turun dari tahta kekuasaannya. 15 setelah itu pemerintahan
dinasti Mamluk di pimpin oleh Bani Bibarisiyah. Sultan pertamanya adalah AzZhahier Bibaris, namun tidak banyak kemajuan yang di capai di bawah kekuasaan
Bani Bibaris. Di antara sultan Bibarisiyah adalah Al-Mansur Qalawun (678 H-689
H/1280M -1290 M) yang telah menyumbangkan jasanya dalam pengembangan
administasi pemerintah, perluasan hubungan luar negeri untuk memperkuat posisi
Mesir dan Syam di jalur perdagangan internasional. Sultan Mamluk yang memiliki
kejayaan dan prestasi lainnya dari garis Bani Bibaris Qalawun adalah pengganti
Qalawun, yaitu Nashir Muhammad (696 H/1296 M).16
D. Pemerintahan Qalawun (678 H-784 H/1279 M/1382 M)
Qalawun dengan gelarnya adalah al-Malik al-Mansur Safy al-Din. Pada awalnya,
seperti halnya Baybar, ia adalah seorang budak dari Turki, tepatnya dari Qipchaq.
Nama panggilannya yang lain adalah al-Alfi (seribuan) yang menandakan harga
14 . Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia,
2008. Hlm 238.

15 . Muhammad Sahil Tuquz. Tarikh Islam Al-Wajiz. Beirut Lebanon: Dar AnNafas. Hlm 319.

16 . Abdul Syukur Al-Azizi. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: Saufa, 2014.


Hlm 283.

10

jualnya yang mahal, yaitu seribu dinar. Qalawun mengamankan tahta dengan
menyingkirkan saingannya, Salamisy (1279) putra Baybar yang berusia 7 tahun.
Tak lama setelah Qalawun naik tahta, Il-Khan Mongol dari persia mulai
mengancam wilayah kekuasaannya di Suriah. Di antara beberapa pemimpin Mongol,
Abaqa (1265-1281), putra Hulagu dan penerusnya, dan putra Arghun (1284-1291),
condong berpihak kepada kaum kristen, dan terlibat dalam negoisasi dengan Paus,
dan beberapa bangsawan Eropa lainnya yang mendesak dilakukannya perang Salib
baru dengan tujuan untuk menyingkirkan orang Mesir dari Suriah. Rencana itu tidak
pernah terwujud dengan baik, angkatan perang Abaqa walaupun di perkuat dengan
tentara dari Armenia, Franka, dan Georgia yang berjumlah besar, kalah dalam perang
di Emessa (1280 M),17 tidak lama setelah itu bangsa Mongol masuk islam.
Qalawun dianggap sebagai sultan yang istimewa di antara sultan-sultan Mamluk
lainnya. Ia merenovasi dalam sekala besar beberapa benteng pertahanan meliputi
Aleppo, Baklabak, dan Damaskus. Di Kairo ia membangun sebuah rumah sakit, yang
tersambung dengan satu masjid-sekolah, serta sebuah komplek kuburan bangsawan
yang besar dan indah. Satu-satunya penerus Qalawun dan putranya yang sukses
adalah al-Malik al-Asyraf Khalil (1290-1293 M). yang kemudian menaklukkan Akka
pada bulan Mei 1291 M, penaklukan ini membuka jalan bagi jatuhnya beberapa
pelabuhan yang masih dikuasai oleh bangsa Franka.18
Pada bulan Dzulqodah tahun 689 H, sultan Qalawun meninggal dunia. Sebagai
penggantinya adalah Al-Malik Al-Asrayf Shalahuddin Khalil. Saat memerintah, ia
menampakkan dukungannya yang sangat besar kepada Khalifah, padahal sebelumnya
17 . Dalam riwayat yang lainnya bahwasannya perang ini terjadi pada
tahun 1281 M. di dalam pertempuran ini pasukan Abaqa kalah telak dengan
pasukan Qalawun yang terjadi di kota Syam, setalah itu terjadi lagi pertempuran
dengan bangsa Mongol yang dipinpin oleh Manko Tamur saudaranya Abaqa, tetapi
sama seperti peristiwa sebelumnya, pasukan Qalawun menyerang dengan sangat
gagah berani dan mengancurkan pasukan musuh, pasukan Mamluk mengejar
pasukan Mongol yang melarikan diri hingga menyeberangi sungai Eufrat, karena
kekalahan inilah Abaqa dan saudara kembali lagi kekotanya. Tarikh islam oleh
Muhammad Sahil Tuquz hlm, 320.

18 . Philip K Hitty. History of The Arab. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta,


2010. Hlm 870.

11

ia dikenal sebagai sosok yang tidak banyak kerja sehingga ayahnya tidak
mencalonkan untuk menjadi penggantinya. Di tahun 691 H, sultan bersama tentaranya
mengepung benteng orang-orang romawi, dan pada tahun 693 H, Sultan terbunuh di
Tarujah (Troya). Akhirnya pembesar negara mengangkat adiknya, Muhammad bin AlManshur. Muhammad sendiri saat itu baru berusia sembilan tahun. Akhirnya pada
bulan Muharram tahun 694 H, dia dicopot dari kursi kesultanan dan naiklah Katubgha
Al-Manshuri yang kemudian memakai gelar Al-Malik Al-Adil.19
Masa setelah Bani Qalawun, tampuk pemerintahan Mamluk di pimpin oleh
Mamluk keturunan Muhammad hingga 9 sultan. Kesembilan sultan itu hanyalah
simbol nama dan tidak berpengaruh terhadap masyarakat umum lainnya. Dalam
analisis Ahmad Al-Usairy, mereka tidak memiliki daya dan upaya, pandangan
maupun kebijakan apapun, sampai sultan terakhir dari Dinasti Mamluk yang berasal
dari Bani Syabaniyah, Al-Shalih Hajj Asyraf bin Syaban sekitar tahun 791 H/1388
M, digulingkan oleh sultan Barquq yang menjadi cikal bakal sultan pertama pada
pemerintahan Mamluk Burji. Namun demikian, di antara peristiwa penting pada masa
ini terutama pasca-Qalawun, sebagaimana tulisan Ahmad Al-Usairy adalah sebagai
berikut:
1. Pada tahun 667 H/1268 M. al-Zahir Babiris mampu meluaskan pengaruhnya ke
Hijaz.
2. Antara tahun 660-690 H/1261-1291 M. orang-orang Mamluk menggempur kaum
Salibis dan berhasil mengambil kembali beberapa kota di Syam yang masih
berada ti tangan pihak luar.
3. Pada tahun 680 H/1281 M. Manshur Qalawun berhasil menghancurkan pasukan
Tartar dengan sangat telak.
4. Pada tahun 702 H/1312 M. An-Nashir Muhammad bin Qalawun berhasil
menaklukkan kepulauan Arwad dan mengusir orang-orang Salibis dari sana.
5. Pada tahun yang sama pasukan Tartar juga dikalahkan dengan sangat telak pada
perang Syaqhat di dekat Damaskus (ikut dalam perang Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah).

19 . Asy-suyuthi. Tarikh Khulafa. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2013. Hal 564

12

Secara turun-temurun, para sultan Mamluk Bahri seperti terlihat pada tabel berikut
ini.20
N

Nama

Masa

Akhir

Pemerintaha

Pemerintahan

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

n
648 H/1250 M
648 H/1250 M
655 H/1257 M
657 H/1258 M
658 H/1259 M
676 H/1277 M
689 H/1290 M
693 H/1294 M
694 H/1294 M
698 H/1298 M
708 H/1208 M
709 H/1309 M
741 H/1340 M
742 H/1341 M
742 H/1341 M
743 H/1342 M
746 H/1345 M
747 H/1346 M
748 H/1347 M
752 H/1351 M
755 H/1354 M
762 H/1360 M
764 H/1362 M
778 H/1376 M
783 H/1381 M
791 H/1388 M
1389-1390 M

Syajarat Durr
Izzuddin Aybak
Nuruddin Ali bin Aybak
Saifuddin Qutuz
Zhahir Bibaris
Said Barkah bin Bibaris
Adil Badruddin bin Bibaris
Manshur Qalawun
Asyraq Khalil bin Qalawun
Adil Katabagha
Manshur Lajin
Nashir Muhammad bin Qalawun
Mudzafar Bibaris Abi Syakir
Nashir Muahmmad bin Qalawun
Manshur Abu Bakar bin Muhammad
Asyraf Kazak bin Muhammad
Nashir Ahmad bin Muhammad
Shalih Ismail bin Muhammad
Kamil Syaban bin Muhammad
Muzhafar Amir Hajj bin Muhammad
Nashir Hasan bin Muhammad
Shalih bin Muhammad
Nashir Hasan bin Muhammad
Manshur Muhammad bin Amir Hajj
Asyraf Syaban bin Hasan
Manshur Ali bin Syaban
Shalih Haj bin Asyraf Syaban

Dibunuh
Dibunuh
Dicopot
Dibunuh
Wafat
Dicopot
Dicopot
Wafat
Dibunuh
Dibunuh
Diganti
Dibunuh
Wafat
Dicopot
Dicopot
Dicopot
Wafat
Dibunuh
Dibunuh
Dicopot
Dicopot
Dibunuh
Dicopot
Dibunuh
Wafat
Dicopot

E. Mamluk Burji (792-923 H/1389-1217 M)


Kekuasaan Mamluk Burji dimulai setelah berhasil menggulingkan sultan terakhir
dari mamluk bahri, Shalih Hajj bin Asyraf Syaban, dan sebagai sultan pertama adalah
Barquq (784-801 H/1382-1399 M). jika Baybar berhasil mengusir Hulagu Khan yang
mau menyerang Mesir, maka Barquq berhasil menahan Timur Lenk dengan
tentaranya untuk tidak memasuki wilayah Mesir pada tahun 1517. Sesungguhnya,
20 . Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka
Setia,2008. Hlm 239.

13

tidak ada perbedaan yang mendasar pada pemerintahan mamluk bahri dan mamluk
burji, baik dari status sultan yang dimerdekakan ataupun dari segi sistem
pemerintahan.
Setelah sultan Barquq meninggal, pemerintahan Mamluk Burji dilanjutkan oleh
sultan Al-Nashir Faraj (801-808 H) putra sultan Barquq yang merupakan cucu dari
Jengis Khan yang telah masuk islam dan berkuasa di wilayah Samarkand dan
Khurasan. Di antara sekian banyak dari sultan-sultan Mamluk Burji, hampi sebagian
besar naik tahta pada usia muda. Hal ini manjadi salah satu faktor melemahnya
Dinasti Mamluk. Akibatnya, mereka selalu disibukkan dengan gejolak dan
pertentangan yang terjadi. Dana kesultanan lebih banyak dikeluarkan untuk aksi-aksi
militer, sementara pasukan semakin menipis sehingga pendidikan kurang menjadi
perhatian. Selain itu, tekanan dari luat wilayah mamluk pun datang beruntun, karena
Mamluk Burji tidak mengutamakan persatuan dan banyak yang meminta bantuan luar.
Sebagai contoh pada masa Sultan Asyraf Qaitbay (872-901 H), terjadi pemberontakan
yang dilakukan oleh para amir mamluk di wilayah Syam dan Aleppo, dan gerakan
pengacau keamanan di selatan Mesir. Pada masa pemerintahan ini, terjadi
penyerangan dari pasukan Turki Ustmani terhadap wilayah mamluk yang merupakan
cikal bakal permusuhan antara Dinasti Mamluk dan tentara Turki Ustmani.
Dalam perkembangan selanjutnya, para penguasa mamluk terus dilanda krisis dan
perang, baik dari dalam maupun dari pihak luar seperti tentara turki ustmani serta
Portogis yang melarang dan mengusik jalur perdagangan di laut tengah, hingga
tewasnya sultan Qanshus al-Guri ketika berperang melawan Turki Ustmani pada
tahun 922 H. Sejak itu, Dinasti Mamluk berada di bawah bayang-bayang tentara Turki
Ustmani. Kondisi inilah yang menyebabkan Mamluk Burji tidak dapat membuat
kemajuan sebagaimana yang telah dicapai oleh mamluk bahri.
Sultan terakhir Mamluk Burji adalah Asyraf Tumanbai. Ia adalah seorang pejuang
yang gigih, namun pada saat itu ia tidak mendapatkan dukungan dari golongan
mamluk, sehingga ia harus menghadapi sendiri pasukan Turki Ustmani yang telah
berhasil menguasai Khalifah Abbasiyah, Al-Mutawakkil. Akhirnya, Tumanbai
ditangkap oleh pasukan Turki atas bantuan beberapa amir mamluk dan kemudian di
gantung di salah satu gerbang kora Kairo, Bab Al-Zuwailah pada tahun 923 H/1517
M. Sejak saat itu berakhirlah masa pemerintahan Dinasti Mamluk.
14

Para Sultan Dinasti Mamluk Burji dapat dilihat pada table berikut :
N

Nama Sultan

Masa

Akhir

Pemerintahan

pemerintaha
n

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27

Az-Zhahir Barquq
An-Nashir Farj bin Barquq
Al-Manshur Abdul Aziz bin Barquq
An-Nashir Farj (kedua kali)
Al-Muayyid Syaikh
Al-Muzaffar Ahmad Ibn Al-Muayyid
Az-Zhair Thutar
Ash-Shalih Muhammad bin Thutar
Al-Asyraf Barsibai
Al-Aziz Yusuf bin Barsibai
Az-Zhahir Jaqman
Al-Manshur Utsman bin Jaqman
Al-Asyraf Inal
Al-Muayyid Ahmad bin Inal
Az-Zhahir Kasyqadam
Az-Zhahit Balba
AZ-Zhahir Tamrigha
Khairbeik
Al-Asyraf Qaytabai
An-Nashir Muhammad bin Qaytabi
Qanshuh
An-Nashir Muhammad (dua kali)
Az-Zhahir Qanshuh
Janbalah
Al-Adil Tumanbai I
Al-Asyraf Qanshuh Al-Ghauri
Tumanbai II

792 H/1389 M
801 H/1398 M
Tiga bulan
808 H/1405 M
815 H/1412 M
Beberapa bulan
Beberapa Bulan
Beberapa Bulan
825 H/1421 M
Beberapa bulan
842 H/1438
Beberapa bulan
857 H/1453 M
Beberapa bulan
865 H/1460 M
Dua Bulan
Dua Bulan
Satu Malam
872 H/1467 M
901 H/1495 M
902 H/1495 M
903 H/1497 M
904 H/1498 M
905 H/1499 M
Beberapa bulan
906 H/1500 M
922-923 H/15161517 M

Wafat
Dicopot
Dicopot
Dibunuh
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Dicopot
Dicopot
Wafat
Dicopot
Dibunuh
Dibunuh
Dicopot
Dibunuh
Dibunuh
Dibunuh
Dibunuh

F. Kemajuan Yang Dicapai Oleh Dinasti Mamluk


1. Dalam Bidang Ekonomi
Dinasti Mamalik membuka hubungan dagang Perancis dan Italia melalui
perluasan jalur perdagangan yang sudah dirintis oleh Dinasti Fathimiyah di Mesir
sebelumnya. Jatuhnya Baghdad membuat kairo sebagai jalur perdagangan antar Asia
dan Eropa, menjadi lebih penting karena Kairo menghubungkan jalur perdagangan
laut merah, laut tengah dengan eropa. Di samping itu, hasil pertanian juga berhasil
meningkat, keberhasilan dari bidang ekonomi ini di dukung oleh pembangunan

15

jaringan transportasi dan komunikasi antarkota, baik laut maupun darat. Ketangguhan
angkatan laut Mamalik sangat membantu perkembangan perekonomiannya.
2. Di Bidang Ilmu Pengetahuan
Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan
tentara Mongol. Karena itu, ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti Sejarah,
Kedokteran, Astronomi, Matematika, dan Ilmu Agama. Dalam ilmu sejarah tercatat
nama-nama besar, seperti Ibn Khalikan, Ibn Taghribardi, dan Ibn Khaldun. Di bidang
Astronomi dikenal nama Nasir Al-Din Al-Tusi. Di bidang Matematika Abu Al-Faraj
Al-Ibry. Dalam bidang kedokteran Abu Al-Hasan Ali Al-Nafis, penemu susunan dan
peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abd Al-Munim Al-Dimyathi, seorang
dokter hewan, dan Al-Razi, perintis psikoterapi. Dalam bidang opthalmologi dikenal
nama Salah Al-Din Ibn Yusuf. Sedangkan, dalam ilmu keagamaan, tersohor nama Ibn
Taimiyah, seorang pemikir reformasi dalam islam, Al-Syuyuthi yang mengusai
banyak ilmu keagamaan. Ibn Hajar Al-Asyqalani dalam ilmu hadist dan lain-lain.
Dinasti Mamalik juga banyak mengalami kemajuan di bidang arsitektur. Banyak
arsitek di datangkan ke Mesir untuk membangun sekolah-sekolah dan masjid-masjid
yang indah. Bangunan-bangunan lain yang didirikan pada masa ini diantaranya
adalah, rumah sakit, museum, perpustakaan, vila-vila, kubah, dan menara masjid. 21
Kemajuan-kemajuan ini tercapai berkat kepribadian dan wibawa sultan yang tinggi,
seolidaritas sesama militer yang kuat dan stabilitas negara yang aman dari gangguan.
Akan tetapi faktor-faktor tersebut menghilang dari dinasti mamalik sedikit demi
sedikit mengalami kemunduran.
G. Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti Mamluk
Kehancuran pemerintahan Mamluk Bahri maupun Burji pada dasarnya beasal dari
internal sendiri. Meskipun faktor luar pun memberikan pengaruh terhadap kehancuran
Mamluk sebagai faktor eksternal. Sejak peralihan Mamluk Bahri ke Mamluk Burji
(1382) Dinasti Mamluk terus mengalami kemunduran, karena para sultan dari
21 . Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014. Hlm 128.

16

Mamluk Burji tidak memiliki keterampilan manajerial dalam mengendalikan negara,


mereka hanya mahir dalam bidang militer.
Disamping itu gaya hidup yang tinggi diperlihatkan oleh sultan Nashir selama ia
memerintah. Hal itu dilakukan karena ia menjabat sultan sebanyak tiga kali. Misalnya,
ketika Nashir mengadakan pesta perkawinan anaknya. Ia menyajikan 18.000 irisan
roti, menyembelin 20.000 ekor ternak, dan menyalakan 3.000 batang lilin untuk
menerangi istananya. Selain itu, Nashit senang mengeluarkan uang untuk kesenangan
pribadinya, yakni olahraga berkuda.
1. Faktor internal
Sebagaimana temuan Ibn-Al-Taghri Birdi yang dikutip Philip K Hitty,
menjelaskan bahwa : faktor kehancuran Mamluk Burji tampak terlihat dari para
sultan dan pegawainya yang berperilaku buruk, seperti tipu daya, pembunuhan, dan
pembantaian. Sebagian sultan melakukan tindakan kejam, curang, dan sebagian lain
tidak efisien atau bahkan bermoral bejat dan kebanyakan dari mereka tidak beradab.
Sultan Al-Muayyan (1412-1421 M), seorang pemabuk yang dibeli Barquq dari
penjual budak Sirkasius, melakukan berbagai tindakan keji yang melampui batas
begitu pula dalam tulisan Asy-Syuyuthi, bahwa : Hanya Sultan Barquq dari begitu
banyak sultan yang mempunyai ayah seorang muslim.
Kondisi tersebut semakin diperparah dengan semakin maraknya praktik
korupsi. Korupsi dan monopoli ekonomi dilakukan oleh para sultan yang mengelola
pembangunan. Misalnya, yang dilakukan oleh sultan Barsibai, sebelum harga naik,ia
memonopoli persedian rempah yang ada, kemudian menjualnya dengan harga yang
sangat tinggi. Ia juga memonopoli produksi gula, dan melangkah lebih jauh dengan
melarang tanaman tebu selama satu periode dengan tujuan mendapatkan keuntungan
yang sangat besar.
2. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yang menyebabkan keruntuhan Dinasti Mamluk adalah karena para
penguasa Mamluk Burji sangat tidak peduli dengan urusan luar negerinya, mereka
lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengurusi persoalan domistik.

17

Akibatnya, mereka tidak mampu menghadapi tekanan dan serangan dari musuhmusuh lama mereka, seperti tentara Mongol yang berkeinginan merebut kembali
kekuasaan Dinasti Mamluk.22
Dalam tulisan Ahmad Al-Usairy dipaparkan detik-detik berakhirnya Mamluk
Burji sebagai berikut :
Pasukan Ustmani di bawah pimpinan Sultan Salim, mengalahkan pemerintahan AlSaffariah pada perang Jaladiran yang sangat terkenal pada tahun 920 H/1514 M.
mereka berhasil memasuki ibu kotanya Tibriz. Dengan demikian, Irak kini berhasil
masuk dibawah kekuasaan Ustmani. Setelah itu, mereka berhasil pula mengalahkan
pemerintahan Mamluk di negeri Syam pada perang Marj Dabiq di Halb. Sultan
Qanshuh Al-Ghawri dibunuh dalam perang ini pada tahun 922 H, kemudian Sultan
Salim melanjutkan serangannya ke Mesir dan berhasil menang atas orang-orang
Mamluk pada perang Raydaniyah di Kairo. Pada perang ini, Sultan Thumanbai
terbunuh, dengan terbunuhnya sultan terakhir Burji, maka berakhir pulalah
pemerintahan Mamluk. Khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil Ala Allah, turun
tahta dan menyerahkan kekuasaannya kepada sultan Salim, terjadi pada tahun 923
H/1517 M.Kairo yang sebelumnya menjadi ibu kota kerajaan, kemudian menjadi kota
provinsi dari kesultanan Turki Ustmani.23

BAB III
KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa latar belakang atau asal-usul
Dinasti Mamluk adalah berasal dari para budak yang ditawan oleh penguasa
Ayyubiyah yang dipimpin oleh Al-Malik Al-Salih, kemudian mereka dididik dan
dilatih menjadi pasukan meliter yang tangguh oleh Al-Malik Al-Salih serta dijadikan
22 . Abdul Syukur Al-Azizi. Peradaban Islam. Jakarta: Saufa, 2014. Hlm 287

23 . Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia,


2008. Hlm 247

18

pengawal untuk kelangsungan kekuasaannya. Ketika Al-Malik Al-Salih meninggal


pada tahun 1249 M, anaknya Turansyah, naik tahta sebagai Sultan.Golongan Mamalik
merasa terancam karena Turansyah lebih dekat kepada tentara asal Kurdi daripada
mereka.Pada tahun 1250 M, Mamalik di bawah pimpinan Aybak dan Baybars berhasil
membunuh Turansyah. Istri Al-Malik Al-Salih, Syajarah Al-Durr, seorang yang juga
berasal dari kalangan Mamalik berusaha mengambil kendali pemerintahan, sesuai
dengan

kesepakatan

golongan

Mamalik.

Kepemimpinan

Syajarah

Al-Durr

berlangsung sekitar tiga bulan.Ia kemudian kawin dengan seorang tokoh Mamalik
bernama Aybak dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepadanya sambil berharap
terus dapat berkuasa dibelakang tabir. Akan tetapi segera setelah itu Aybak membunuh
Syajarah

Al-Durr

dengan

mengambil

sepenuhnya

kendali

pemerintahan.

Kemajuan yang dicapai oleh dinasti Mamluk diantaranya : bidang pemerintahan,


ekonomi, ilmu pengetahuan, ketentaraan, budaya politik dan layanan pos, yang mana
masing-masing bidang tersebut sangat berperan penting untuk kelangsungan
kekuasaan dinasti Mamluk. Semuanya saling memiliki keterkaitan dalam bidang
tersebut.
Akan tetapi kemunduran yang dialami Dinasti Mamluk, pada masa kekuasaan
Qalawun sungguh sangat merugikan Dinasti Mamluk karena budak-budak yang di
bawa dari Sirkasi atau yang dikenal dengan Mamluk Burji tidak bisa mempertahankan
kemajuan dinasti Mamluk, mereka lebih senang dengan kemewahan dan berfoya-foya
sehingga pajak dinaikkan oleh para penguasa dan perekonomian negara tidak stabil,
mereka juga tidak senang dengan ilmu pengetahuan, oleh karena, makera harus
menanggung akibat dari perbuatannya sendiri. Tetapi tidak bisa dipungkiri Dinanti
Mamluk merupakan sebuah dinasti yang memang harus diperhitungkan oleh masa
sekarang dikarenakan perjuangan yang tiada henti melawan semua musuh-musuh
islam. Wassalamualaikum Wr.Wb (Wallahu Alam Bis-Shawab)

19

Anda mungkin juga menyukai