MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Sejarah Peradaban Islam
Oleh:
WAFI
NIM: F 18214219
Dosen:
Prof. Dr.Hj Tsurayya Kiswati M.A.
KATA PENGANTAR
Segala puji kehadirat Allah Swt. atas rahmat serta karunia Nya sehingga saya
bisa menyelesaikan makalah saya dengan baik dan lancar. Shalawat beriring salam
senantiasa terlimpah curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw. yang telah
menunjukkan kebenaran dan membawa ummat Islam dari masa jahiliyyah menuju
zaman yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam makalah ini saya akan membahas Dinasti Mamluk,
Perkembangan
Islam
dimasa
itu,
serta
sebab-seba
perhitungkan adanya.
Sebagai mahasiswa saya mengharapkan bantuan, bimbingan,
dan saran dari Ibu. Prof. Dr. Hj Tsurayya Kiswati M.A agar makalah
saya berhasil diterima dengan baik dan bermanfaat bagi kami
serta teman-teman.
Tak ada gading yang tak retak. Seiring pepatah tersebut saya
telah melaksanakan kewajiban saya, dan saya mohon kritik dan
saran yang membangun yang saya nantikan demi kesempurnaan
makalah saya.
Surabaya,
2014
12
Desember
Penulis
klasik bertahan di Mesir. Walaupun demikian, kemajuan yang pernah dicapai oleh
dinasti ini, masih berada dibawah prestasi yang pernah dicapai oleh umat islam pada
masa klasik. Hal itu mungkin karena metode berpikir tradisional sudah tertanam
dengan sangat kuat sejak berkembangnya aliran teologi Asyariyah, filsafat mendapat
kecaman sejak pemikiran Al-Ghazali mewarnai mayoritas pemikiran umat islam dan
yang lebih penting adalah karena Baghdad dengan fasilitas-fasilitas ilmiyahnya yang
banyak memberi inspirasi ke pusat-pusat peradaban islam, telah hancur.
Dinasti Mamluk Mesir memberikan sumbangan besar bagi peradaban islam
setelah mengalahkan kelompok Nasrani Eropa yang menyerang Syam (Suriah). Selain
itu, Dinasti Mamluk Mesir berhasil mengalahkan bangsa Mongol, merebut dan
mengislamkan kerjaan Nubia (Ethiopia), serta mengusai pulai Cyprus dan Rhodos.
Dinasti Mamluk Mesir berakhir setelah Al-Asyras Tuman Bai, sultan terakhir,
dihukum gantung oleh pasukan Ustmani Turki.1
BAB II PEMBAHASAN
B. Sejarah Terbentuknya Dinasti Mamluk (648 H/1250 M-923 H/1517 M)
Kata Mamluk berarti budak dan hamba yang di beli dan di didik dengan sengaja
agar menjadi tentara dan pegawai pemerintahan. Seorang mamluk berasal dari ibubapak yang merdeka (bukan budak atau hamba). Ini berbeda dengan abd yang berarti
hamba sahaya yang di lahirkan oleh ibu-bapak yang juga berstatus hamba dan
kemudian dijual. Perbedaan lain adalah mamluk berkulit putih dan abd yang berkulit
hitam. Sebagian mamluk berasal dari mesir, dari golongan hamba yang dimiliki oleh
para sultan dan amir pada kesultanan bani ayub. Para mamluk dinasti Ayubiyah
berasal dari Asia Kecil, Persia (Iran), Turkistan dan Asia Tengah (Transoksiana),
mereka terdiri atas suku-suku bangsa Turki, Syracuse, Sum, Rusia, Kurdi, dan bagian
kecil dari bangsa Eropa.
Dinasti Mamluk didirikan oleh para budak. Mereka pada mulanya adalah orangorang yang ditawan oleh penguasa Dinasti Ayubiyah sebagai budak, kemudian
dididik dan dijadikan tentaranya. Mereka ditempatkan pada kelompok tersendiri yang
terpisah dari masyarakat, oleh penguasa Ayubiyah yang terakhir, Al-Malik Al-Shaleh,
mereka dijadikan pengawal untuk menjamin kelangsungan kekuasaannya. Pada masa
penguasa, mereka mendapat hak-hak istimewa, baik dalam ketentaraan maupun dalam
imbalan-imbalan materiil. Di Mesir, mereka di tempatkan di pulai Raudhah di sungai
Nil untuk menjalani latihan militer dan keagamaan, karena itulah mereka dikenal
dengan Mamluk Bahri (laut). Saingan mereka dalam ketentaraan pada masa itu adalah
tentara yang berasal dari suku kurdi.2
Pondasi kekuasaan Mamluk di letakkan oleh Syajar al-Durr, janda Al-Malik AlShaleh3 dari Dinasti Ayubiyah yang tadinya merupakan seorang budak dari Turki dan
Armenia. Pada awalnya, dia adalah seorang pengurus rumah tangga, dan salah satu
harem Al-Mutashim. Kemudian ia mengabdi kepada al-Shaleh, khalifah yang
membebaskannya setelah ia melahirkan anak laki-laki. Dikatakan bahwa berdasarkan
pengetahuannya tentang kekuasaan tertinggi dari mantan-mantan suami sekaligus
tuannya, ia pernah mengirimkan catatan penting kepada amir-amir dimesir yang
berbunyi : Jika engkau tidak punya orang untuk mengatur, kabari kami, dan kami
akan mengirimkannya untukmu.4
Ketika AlMalik AlShaleh meninggal, anaknya Turansyah naik tahta sebagai
Sultan. Golongan mamalik merasa terancam karena turansyah lebih dekat dengan
tentara kurdi dari pada mereka. Pada tahun 1250 M, Mamalik dibawah pimpinan
AybakdanBaybarsberhasilmembunuhTuransyah.IstriMalikAlShaleh,SyajarAl
Durr,seorangyangjugaberasaldarikalanganmamalikberusahamengambilkendali
2 . Dedi Supriyadi. Sejarah Perdaban Islam. Bandung: Pustaka Setia, hlm.
236.
4 . Philip K Hitty. History of The Arab. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta. Hlm,
860.
pemerintahan,5sesuaidengankesepakatangolonganmamalik.KepemimpinanSyajar
AlDurrberlangsungsekitartigabulan.Iakemudiankawindenganseorangtokoh
mamalikbernamaAybakdanmenyerahkantampukkepemimpinankepadanyasambil
berharap dapat berkuasa di belakang tabir.6 Akan tetapi segera setelah itu Aybak
membunuhSyajarAlDurrdanmengambilsepenuhnyakendalipemerintahan.Pada
mulanya,AybakmengangkatseorangketurunanpenguasaAyubiyahbernamaMusa
sebagaiSultanSyarI(formal)disampingdirinyabertindaksebagaipenguasayang
sebenarnya.Namun,akhirnyadibunuholehAybak.Inimerupakanakhirdaridinasti
AyubiyahdiMesirdanawaldarikekuasaandinastiMamalik.7
Sebagaimanadijelaskansebelumnya,dinastimamlukdibagimenjadiduaperiode
berdasarkan daerah asalnya. Golongan pertama di sebut dengan Mamluk Bahri,
golongan pertama ini berasal dari kawasan Kipchak (Rusia Selatan), Mongol dan
Kurdi,tetapikebanyakandaribudak/budakiniberasaldariMongoldanturki.Mereka
ditempatkandipulauRaudhohdipinggiransungaiNil.Disinilahmerekamenjalani
pelatihanmiliterdanpelajarankeagamaan.Karenapenempataninilahmerekadikenal
denganjulukanMamlukBahri(budaklaut/air).
Sementaraitu,golonganyangkeduadinamakanMamlukBurji.Parabudakini
berasal dari etnik Syracuse di wilayah Kaukakus. Golongan kedua inilah yang
berhasilbertahanuntukberkuasapadaDinastiMamluk.8Kelompokinidibentukoleh
Qallawun,rajamamlukbahri(12791290).9
C.MamlukBahri(648792H/12501389M)
Nama Mamluk Bahri dinisbatkan pada sebuah tempat yang di sediakan oleh
SultanMalikAlShalehNajmudinAyyubkepadaparabudak,yangterletakdisebuah
pulaiditepisungainil,yaitupulauRaudhah.Pulauinidilengkapidengansenjata,
pusatpendidikan,danlatihanmiliter,paramamlukinidikenaldengansebutanAl
MamalikalBahriyyah(parabudaklautan).
SetelahAybakresmimenjadisultanpertamadinastimamlukbahri.Iaberkuasa
selamatujuhtahun(12501257M).setelahmeninggaliadigantikanputranya,Ali,
yangmasihberusiamuda,Alimengundurkandiripadatahun1259Mdandigantikan
olehwakilnyaQutuzdandiaberigelarAlMalikAlMuzhaffar.SetelahQutuznaik
tahta,baybaryangsemulamengasingkandirikeSyiriakarenatidaksenangdengan
kepemimpinanAybak,kembalikeMesir.Padaawaltahun1260M,Mesirterancam
seranganbangsaMongolyangsudahberhasilmendudukihampirseluruhduniaislam.
DitahuniniorangorangTartarmenyeberangisungaiEufratdnmerekasampaiHalb.
DitempatitumerekamenghunuspedangdanmelanjutkanperjalanankeDamaskus.
OrangorangMesiryangtelahsiaptempurkeluarmenujuDamaskusmenyongsong
tentaratartardengansemangatjihadyangmembara. KeduatentarabertemudiAin
JalutpadahariJumattanggal15Ramadhantepatnya13September1260M,tentara
Mamluk dibawah pimpinan Qutuz dan Baybar berhasil menghancurkan pasukan
Mongoltersebut.OrangorangTartarterbunuhdalamjumlahbesardanmerekalari
tunggang langgang. Kaum muslimin yang menang perang itu segera mengejar
8 . Abdul Syukur Al-Azizi. Peradaban Islam. Jakarta: Saufa,2014. Hlm 278.
9 . Philip K Hitty. History of The Arab. Jakarta: Serambi Ilmu Semesta, 2010.
Hlm 862.
meraihna,ataubisamempengaruhiparaamiruntukmemilihdirinya.Dalambeberapa
kasusyangterjadi,parabudaklebihseringmenggantikankekuasaanketimbangputra
putrasultan.Sejumlahbesarsultanmatimengenaskanselagimuda.Rataratamasa
pemerintahanseorangsultanMamluktidaklebihdarienamtahun.13
C.IPemerintahanMamlukdiMasaBaybar
BaybarmenjadiMamlukagungyangpertama,penguasadanpendirisejatikekuasaan
mamluk.KemenanganpertamanyaiadapatkandalampeperanganmelawanMongol
di medan perang Ain Jalut, seperti yang di utarakan sebelumnya, tetapi puncak
ketenarannya didapatkan berkat perjuangannya yang tanpa henti melawan Tentara
Salib.PerlawanannyaitulahyangmenghancurkanintipertahananpasukanFranka,
dan memungkinkan terwujudnya kemenangan terakhir yang diraih oleh para
penerusnya,yaituQallawundanAlAsyraf.
KapasitasBaybarlebihdarisekedarpemimpinmiliter.Iatidakhanyaberhasil
mengorganisir angkatan perangnya, membangun kembali angkatan laut, dan
memperkuatbenteng suriah,tetapi iajuga menggalisejumlahkanal,memperbaiki
pelabuhan,sertamenghubungkankairodengandamaskusdenganlayananburungpos
yanghanyamembutuhkanwaktuempathari,sertapendirianterminalterminalkuda
di setiap pemberhentias pos. baybar juga membangun banyak tempat umum,
mempercantikmasjid,menetapkanpajakuntuknegara,zakat,dansedekah.Diantara
monumenarsitekturnyasepertimasjidagungdiKairodanDamaskus,sertasekolah
yangmasihmenyandangnamanyahinggakini.
PeristiwapalingspektakulerpadamasapemerintahanBaybaradalahpenobatan
saturangkaianbarudarikekhalifahanAbbasiyahyangmenyandangnamaAbbasiyah
280.
dan diberi gelar AlMustanshir14, tapi tidak memiliki kekuasaan nyata. Sultan
melakukan itu dengan tujuan untuk memberikan legistimasi atas tahtanya,
memberikan nuansa agung pada istananya dalam pandangan umat islam, serta
mengurangi intrikintrik kelompok Ali, yang sejak masa Fathimiyyah semakin
munculdiMesir.
Setelah Baybar meninggal dunia, pada hari kamis 17 Muharram 676 H di Damskus,
dan bisa dibilang dialah pendiri pertama Dinasti Mamluk Bahri, dengan
keberaniannya di dalam segala pertempurannya, kemudian roda kepemerintahan di
turunkan kepada anaknya Syaid Muhammad Barakah Khan (676 H-678 H) tetapi
dikarenakan dia tidak bisa untuk memegang kendali kepemerintahan, akhirnya
memaksa dirinya untuk turun dari tahta kekuasaannya. 15 setelah itu pemerintahan
dinasti Mamluk di pimpin oleh Bani Bibarisiyah. Sultan pertamanya adalah AzZhahier Bibaris, namun tidak banyak kemajuan yang di capai di bawah kekuasaan
Bani Bibaris. Di antara sultan Bibarisiyah adalah Al-Mansur Qalawun (678 H-689
H/1280M -1290 M) yang telah menyumbangkan jasanya dalam pengembangan
administasi pemerintah, perluasan hubungan luar negeri untuk memperkuat posisi
Mesir dan Syam di jalur perdagangan internasional. Sultan Mamluk yang memiliki
kejayaan dan prestasi lainnya dari garis Bani Bibaris Qalawun adalah pengganti
Qalawun, yaitu Nashir Muhammad (696 H/1296 M).16
D. Pemerintahan Qalawun (678 H-784 H/1279 M/1382 M)
Qalawun dengan gelarnya adalah al-Malik al-Mansur Safy al-Din. Pada awalnya,
seperti halnya Baybar, ia adalah seorang budak dari Turki, tepatnya dari Qipchaq.
Nama panggilannya yang lain adalah al-Alfi (seribuan) yang menandakan harga
14 . Dedi Supriyadi. Sejarah Peradaban Islam. Bandung: Pustaka Setia,
2008. Hlm 238.
15 . Muhammad Sahil Tuquz. Tarikh Islam Al-Wajiz. Beirut Lebanon: Dar AnNafas. Hlm 319.
10
jualnya yang mahal, yaitu seribu dinar. Qalawun mengamankan tahta dengan
menyingkirkan saingannya, Salamisy (1279) putra Baybar yang berusia 7 tahun.
Tak lama setelah Qalawun naik tahta, Il-Khan Mongol dari persia mulai
mengancam wilayah kekuasaannya di Suriah. Di antara beberapa pemimpin Mongol,
Abaqa (1265-1281), putra Hulagu dan penerusnya, dan putra Arghun (1284-1291),
condong berpihak kepada kaum kristen, dan terlibat dalam negoisasi dengan Paus,
dan beberapa bangsawan Eropa lainnya yang mendesak dilakukannya perang Salib
baru dengan tujuan untuk menyingkirkan orang Mesir dari Suriah. Rencana itu tidak
pernah terwujud dengan baik, angkatan perang Abaqa walaupun di perkuat dengan
tentara dari Armenia, Franka, dan Georgia yang berjumlah besar, kalah dalam perang
di Emessa (1280 M),17 tidak lama setelah itu bangsa Mongol masuk islam.
Qalawun dianggap sebagai sultan yang istimewa di antara sultan-sultan Mamluk
lainnya. Ia merenovasi dalam sekala besar beberapa benteng pertahanan meliputi
Aleppo, Baklabak, dan Damaskus. Di Kairo ia membangun sebuah rumah sakit, yang
tersambung dengan satu masjid-sekolah, serta sebuah komplek kuburan bangsawan
yang besar dan indah. Satu-satunya penerus Qalawun dan putranya yang sukses
adalah al-Malik al-Asyraf Khalil (1290-1293 M). yang kemudian menaklukkan Akka
pada bulan Mei 1291 M, penaklukan ini membuka jalan bagi jatuhnya beberapa
pelabuhan yang masih dikuasai oleh bangsa Franka.18
Pada bulan Dzulqodah tahun 689 H, sultan Qalawun meninggal dunia. Sebagai
penggantinya adalah Al-Malik Al-Asrayf Shalahuddin Khalil. Saat memerintah, ia
menampakkan dukungannya yang sangat besar kepada Khalifah, padahal sebelumnya
17 . Dalam riwayat yang lainnya bahwasannya perang ini terjadi pada
tahun 1281 M. di dalam pertempuran ini pasukan Abaqa kalah telak dengan
pasukan Qalawun yang terjadi di kota Syam, setalah itu terjadi lagi pertempuran
dengan bangsa Mongol yang dipinpin oleh Manko Tamur saudaranya Abaqa, tetapi
sama seperti peristiwa sebelumnya, pasukan Qalawun menyerang dengan sangat
gagah berani dan mengancurkan pasukan musuh, pasukan Mamluk mengejar
pasukan Mongol yang melarikan diri hingga menyeberangi sungai Eufrat, karena
kekalahan inilah Abaqa dan saudara kembali lagi kekotanya. Tarikh islam oleh
Muhammad Sahil Tuquz hlm, 320.
11
ia dikenal sebagai sosok yang tidak banyak kerja sehingga ayahnya tidak
mencalonkan untuk menjadi penggantinya. Di tahun 691 H, sultan bersama tentaranya
mengepung benteng orang-orang romawi, dan pada tahun 693 H, Sultan terbunuh di
Tarujah (Troya). Akhirnya pembesar negara mengangkat adiknya, Muhammad bin AlManshur. Muhammad sendiri saat itu baru berusia sembilan tahun. Akhirnya pada
bulan Muharram tahun 694 H, dia dicopot dari kursi kesultanan dan naiklah Katubgha
Al-Manshuri yang kemudian memakai gelar Al-Malik Al-Adil.19
Masa setelah Bani Qalawun, tampuk pemerintahan Mamluk di pimpin oleh
Mamluk keturunan Muhammad hingga 9 sultan. Kesembilan sultan itu hanyalah
simbol nama dan tidak berpengaruh terhadap masyarakat umum lainnya. Dalam
analisis Ahmad Al-Usairy, mereka tidak memiliki daya dan upaya, pandangan
maupun kebijakan apapun, sampai sultan terakhir dari Dinasti Mamluk yang berasal
dari Bani Syabaniyah, Al-Shalih Hajj Asyraf bin Syaban sekitar tahun 791 H/1388
M, digulingkan oleh sultan Barquq yang menjadi cikal bakal sultan pertama pada
pemerintahan Mamluk Burji. Namun demikian, di antara peristiwa penting pada masa
ini terutama pasca-Qalawun, sebagaimana tulisan Ahmad Al-Usairy adalah sebagai
berikut:
1. Pada tahun 667 H/1268 M. al-Zahir Babiris mampu meluaskan pengaruhnya ke
Hijaz.
2. Antara tahun 660-690 H/1261-1291 M. orang-orang Mamluk menggempur kaum
Salibis dan berhasil mengambil kembali beberapa kota di Syam yang masih
berada ti tangan pihak luar.
3. Pada tahun 680 H/1281 M. Manshur Qalawun berhasil menghancurkan pasukan
Tartar dengan sangat telak.
4. Pada tahun 702 H/1312 M. An-Nashir Muhammad bin Qalawun berhasil
menaklukkan kepulauan Arwad dan mengusir orang-orang Salibis dari sana.
5. Pada tahun yang sama pasukan Tartar juga dikalahkan dengan sangat telak pada
perang Syaqhat di dekat Damaskus (ikut dalam perang Syaikhul Islam Ibnu
Taimiyah).
12
Secara turun-temurun, para sultan Mamluk Bahri seperti terlihat pada tabel berikut
ini.20
N
Nama
Masa
Akhir
Pemerintaha
Pemerintahan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
n
648 H/1250 M
648 H/1250 M
655 H/1257 M
657 H/1258 M
658 H/1259 M
676 H/1277 M
689 H/1290 M
693 H/1294 M
694 H/1294 M
698 H/1298 M
708 H/1208 M
709 H/1309 M
741 H/1340 M
742 H/1341 M
742 H/1341 M
743 H/1342 M
746 H/1345 M
747 H/1346 M
748 H/1347 M
752 H/1351 M
755 H/1354 M
762 H/1360 M
764 H/1362 M
778 H/1376 M
783 H/1381 M
791 H/1388 M
1389-1390 M
Syajarat Durr
Izzuddin Aybak
Nuruddin Ali bin Aybak
Saifuddin Qutuz
Zhahir Bibaris
Said Barkah bin Bibaris
Adil Badruddin bin Bibaris
Manshur Qalawun
Asyraq Khalil bin Qalawun
Adil Katabagha
Manshur Lajin
Nashir Muhammad bin Qalawun
Mudzafar Bibaris Abi Syakir
Nashir Muahmmad bin Qalawun
Manshur Abu Bakar bin Muhammad
Asyraf Kazak bin Muhammad
Nashir Ahmad bin Muhammad
Shalih Ismail bin Muhammad
Kamil Syaban bin Muhammad
Muzhafar Amir Hajj bin Muhammad
Nashir Hasan bin Muhammad
Shalih bin Muhammad
Nashir Hasan bin Muhammad
Manshur Muhammad bin Amir Hajj
Asyraf Syaban bin Hasan
Manshur Ali bin Syaban
Shalih Haj bin Asyraf Syaban
Dibunuh
Dibunuh
Dicopot
Dibunuh
Wafat
Dicopot
Dicopot
Wafat
Dibunuh
Dibunuh
Diganti
Dibunuh
Wafat
Dicopot
Dicopot
Dicopot
Wafat
Dibunuh
Dibunuh
Dicopot
Dicopot
Dibunuh
Dicopot
Dibunuh
Wafat
Dicopot
13
tidak ada perbedaan yang mendasar pada pemerintahan mamluk bahri dan mamluk
burji, baik dari status sultan yang dimerdekakan ataupun dari segi sistem
pemerintahan.
Setelah sultan Barquq meninggal, pemerintahan Mamluk Burji dilanjutkan oleh
sultan Al-Nashir Faraj (801-808 H) putra sultan Barquq yang merupakan cucu dari
Jengis Khan yang telah masuk islam dan berkuasa di wilayah Samarkand dan
Khurasan. Di antara sekian banyak dari sultan-sultan Mamluk Burji, hampi sebagian
besar naik tahta pada usia muda. Hal ini manjadi salah satu faktor melemahnya
Dinasti Mamluk. Akibatnya, mereka selalu disibukkan dengan gejolak dan
pertentangan yang terjadi. Dana kesultanan lebih banyak dikeluarkan untuk aksi-aksi
militer, sementara pasukan semakin menipis sehingga pendidikan kurang menjadi
perhatian. Selain itu, tekanan dari luat wilayah mamluk pun datang beruntun, karena
Mamluk Burji tidak mengutamakan persatuan dan banyak yang meminta bantuan luar.
Sebagai contoh pada masa Sultan Asyraf Qaitbay (872-901 H), terjadi pemberontakan
yang dilakukan oleh para amir mamluk di wilayah Syam dan Aleppo, dan gerakan
pengacau keamanan di selatan Mesir. Pada masa pemerintahan ini, terjadi
penyerangan dari pasukan Turki Ustmani terhadap wilayah mamluk yang merupakan
cikal bakal permusuhan antara Dinasti Mamluk dan tentara Turki Ustmani.
Dalam perkembangan selanjutnya, para penguasa mamluk terus dilanda krisis dan
perang, baik dari dalam maupun dari pihak luar seperti tentara turki ustmani serta
Portogis yang melarang dan mengusik jalur perdagangan di laut tengah, hingga
tewasnya sultan Qanshus al-Guri ketika berperang melawan Turki Ustmani pada
tahun 922 H. Sejak itu, Dinasti Mamluk berada di bawah bayang-bayang tentara Turki
Ustmani. Kondisi inilah yang menyebabkan Mamluk Burji tidak dapat membuat
kemajuan sebagaimana yang telah dicapai oleh mamluk bahri.
Sultan terakhir Mamluk Burji adalah Asyraf Tumanbai. Ia adalah seorang pejuang
yang gigih, namun pada saat itu ia tidak mendapatkan dukungan dari golongan
mamluk, sehingga ia harus menghadapi sendiri pasukan Turki Ustmani yang telah
berhasil menguasai Khalifah Abbasiyah, Al-Mutawakkil. Akhirnya, Tumanbai
ditangkap oleh pasukan Turki atas bantuan beberapa amir mamluk dan kemudian di
gantung di salah satu gerbang kora Kairo, Bab Al-Zuwailah pada tahun 923 H/1517
M. Sejak saat itu berakhirlah masa pemerintahan Dinasti Mamluk.
14
Para Sultan Dinasti Mamluk Burji dapat dilihat pada table berikut :
N
Nama Sultan
Masa
Akhir
Pemerintahan
pemerintaha
n
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
Az-Zhahir Barquq
An-Nashir Farj bin Barquq
Al-Manshur Abdul Aziz bin Barquq
An-Nashir Farj (kedua kali)
Al-Muayyid Syaikh
Al-Muzaffar Ahmad Ibn Al-Muayyid
Az-Zhair Thutar
Ash-Shalih Muhammad bin Thutar
Al-Asyraf Barsibai
Al-Aziz Yusuf bin Barsibai
Az-Zhahir Jaqman
Al-Manshur Utsman bin Jaqman
Al-Asyraf Inal
Al-Muayyid Ahmad bin Inal
Az-Zhahir Kasyqadam
Az-Zhahit Balba
AZ-Zhahir Tamrigha
Khairbeik
Al-Asyraf Qaytabai
An-Nashir Muhammad bin Qaytabi
Qanshuh
An-Nashir Muhammad (dua kali)
Az-Zhahir Qanshuh
Janbalah
Al-Adil Tumanbai I
Al-Asyraf Qanshuh Al-Ghauri
Tumanbai II
792 H/1389 M
801 H/1398 M
Tiga bulan
808 H/1405 M
815 H/1412 M
Beberapa bulan
Beberapa Bulan
Beberapa Bulan
825 H/1421 M
Beberapa bulan
842 H/1438
Beberapa bulan
857 H/1453 M
Beberapa bulan
865 H/1460 M
Dua Bulan
Dua Bulan
Satu Malam
872 H/1467 M
901 H/1495 M
902 H/1495 M
903 H/1497 M
904 H/1498 M
905 H/1499 M
Beberapa bulan
906 H/1500 M
922-923 H/15161517 M
Wafat
Dicopot
Dicopot
Dibunuh
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Wafat
Dicopot
Dicopot
Dicopot
Wafat
Dicopot
Dibunuh
Dibunuh
Dicopot
Dibunuh
Dibunuh
Dibunuh
Dibunuh
15
jaringan transportasi dan komunikasi antarkota, baik laut maupun darat. Ketangguhan
angkatan laut Mamalik sangat membantu perkembangan perekonomiannya.
2. Di Bidang Ilmu Pengetahuan
Mesir menjadi tempat pelarian ilmuwan-ilmuwan asal Baghdad dari serangan
tentara Mongol. Karena itu, ilmu-ilmu banyak berkembang di Mesir, seperti Sejarah,
Kedokteran, Astronomi, Matematika, dan Ilmu Agama. Dalam ilmu sejarah tercatat
nama-nama besar, seperti Ibn Khalikan, Ibn Taghribardi, dan Ibn Khaldun. Di bidang
Astronomi dikenal nama Nasir Al-Din Al-Tusi. Di bidang Matematika Abu Al-Faraj
Al-Ibry. Dalam bidang kedokteran Abu Al-Hasan Ali Al-Nafis, penemu susunan dan
peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abd Al-Munim Al-Dimyathi, seorang
dokter hewan, dan Al-Razi, perintis psikoterapi. Dalam bidang opthalmologi dikenal
nama Salah Al-Din Ibn Yusuf. Sedangkan, dalam ilmu keagamaan, tersohor nama Ibn
Taimiyah, seorang pemikir reformasi dalam islam, Al-Syuyuthi yang mengusai
banyak ilmu keagamaan. Ibn Hajar Al-Asyqalani dalam ilmu hadist dan lain-lain.
Dinasti Mamalik juga banyak mengalami kemajuan di bidang arsitektur. Banyak
arsitek di datangkan ke Mesir untuk membangun sekolah-sekolah dan masjid-masjid
yang indah. Bangunan-bangunan lain yang didirikan pada masa ini diantaranya
adalah, rumah sakit, museum, perpustakaan, vila-vila, kubah, dan menara masjid. 21
Kemajuan-kemajuan ini tercapai berkat kepribadian dan wibawa sultan yang tinggi,
seolidaritas sesama militer yang kuat dan stabilitas negara yang aman dari gangguan.
Akan tetapi faktor-faktor tersebut menghilang dari dinasti mamalik sedikit demi
sedikit mengalami kemunduran.
G. Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti Mamluk
Kehancuran pemerintahan Mamluk Bahri maupun Burji pada dasarnya beasal dari
internal sendiri. Meskipun faktor luar pun memberikan pengaruh terhadap kehancuran
Mamluk sebagai faktor eksternal. Sejak peralihan Mamluk Bahri ke Mamluk Burji
(1382) Dinasti Mamluk terus mengalami kemunduran, karena para sultan dari
21 . Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2014. Hlm 128.
16
17
Akibatnya, mereka tidak mampu menghadapi tekanan dan serangan dari musuhmusuh lama mereka, seperti tentara Mongol yang berkeinginan merebut kembali
kekuasaan Dinasti Mamluk.22
Dalam tulisan Ahmad Al-Usairy dipaparkan detik-detik berakhirnya Mamluk
Burji sebagai berikut :
Pasukan Ustmani di bawah pimpinan Sultan Salim, mengalahkan pemerintahan AlSaffariah pada perang Jaladiran yang sangat terkenal pada tahun 920 H/1514 M.
mereka berhasil memasuki ibu kotanya Tibriz. Dengan demikian, Irak kini berhasil
masuk dibawah kekuasaan Ustmani. Setelah itu, mereka berhasil pula mengalahkan
pemerintahan Mamluk di negeri Syam pada perang Marj Dabiq di Halb. Sultan
Qanshuh Al-Ghawri dibunuh dalam perang ini pada tahun 922 H, kemudian Sultan
Salim melanjutkan serangannya ke Mesir dan berhasil menang atas orang-orang
Mamluk pada perang Raydaniyah di Kairo. Pada perang ini, Sultan Thumanbai
terbunuh, dengan terbunuhnya sultan terakhir Burji, maka berakhir pulalah
pemerintahan Mamluk. Khalifah Abbasiyah terakhir, Al-Mutawakkil Ala Allah, turun
tahta dan menyerahkan kekuasaannya kepada sultan Salim, terjadi pada tahun 923
H/1517 M.Kairo yang sebelumnya menjadi ibu kota kerajaan, kemudian menjadi kota
provinsi dari kesultanan Turki Ustmani.23
BAB III
KESIMPULAN
Dari paparan di atas dapat kita simpulkan bahwa latar belakang atau asal-usul
Dinasti Mamluk adalah berasal dari para budak yang ditawan oleh penguasa
Ayyubiyah yang dipimpin oleh Al-Malik Al-Salih, kemudian mereka dididik dan
dilatih menjadi pasukan meliter yang tangguh oleh Al-Malik Al-Salih serta dijadikan
22 . Abdul Syukur Al-Azizi. Peradaban Islam. Jakarta: Saufa, 2014. Hlm 287
18
kesepakatan
golongan
Mamalik.
Kepemimpinan
Syajarah
Al-Durr
berlangsung sekitar tiga bulan.Ia kemudian kawin dengan seorang tokoh Mamalik
bernama Aybak dan menyerahkan tampuk kepemimpinan kepadanya sambil berharap
terus dapat berkuasa dibelakang tabir. Akan tetapi segera setelah itu Aybak membunuh
Syajarah
Al-Durr
dengan
mengambil
sepenuhnya
kendali
pemerintahan.
19