PENDAHULUAN
Bagdad dengan Slogan “Bablon harus dijatuhkan”, buku wahyu harus dimusnahkan,
dan mereka juga ingin mengakhiri setengah millennium dominasi orang-orang Islam.
Pasukan Hulagu dengan segera sampai di Syiriah, Aleppo yang bertahan, diserang
dan penduduknya yang Non-Kristen dibunuh secara massal, sedang Damaskus tidak
melakukan perlawanan. Tiga pemimpin Kristen, yaitu palima Mongol Kitbuga, Raja
Armenia dan Frankis Count Bohemund dari Antokia, terus bergerak sambil memaksa
orang-orang Islam untuk tunduk pada pasukan salib, dan mereka akan segera sampai
di Terussalem dan Kairo. Hal ini jelas merupakan tantangan terhadap pemerintahan
Mesir yang pada waktu itu berada dibawah Dinasti Mamluk, untuk menyerah atau
orang-orang Islam untuk melawan orang-orang kafir yang menjadi musuh Islam dan
Sultan Qutus dan Panglima Baybars, dan bertemu dengan pasukan Mongok dibawah
pimpinan Kitbuga di Ain Jalut dekat Nazaret. Setelah terjadi pertempuran sengit
terbunuh dan keinginan Jhengis Khan untuk menaklukkan dunia dapat dipatahkan
selamanya.
Kristen dari Timur tersebut, bila dibandingkan dengan Dinasti-dinasti lain dalam
1
2
Islam termasuk aneh dan menarik perhatian, karena nama Dinasti Mamluk
menunjukkan sebuah dinasti dari para budak yang berasal dari berbagai bangsa yang
membentuk suatu pemerintahan Oligachy Militer didalam sebuah negeri yang asing.
Mamluk ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
(jamak)) adalah budak belian kasta kesatria yang dimiliki oleh khalifah Islam yang
berkuasa. Meskipun para mamluk adalah belian namun status mereka di atas budak
biasa, yang mana budak biasa tidak diperkenankan membawa senjata dan juga
sejak masa dinasti Ayyubiyah hingga masa Kesultanan Utsmaniyah, mamluk bahkan
sudah menjadi majikan sejati, yang status sosialnya di atas orang merdeka umumnya.
dinasti semacam Dinasti Mamluk merupakan suatu fenomena yang sulit dipahami.
Bahkan dalam tradisi Islam pun, fenomena ini terbilang ajaib, atau mungkin unik.
Dinasti Mamluk di Mesir adalah dinasti terakhir di Dunia Arab untuk abad
adalah dinasti yang luar biasa karena dinasti ini dihimpun oleh budak-budak yang
berasal dari berbagai ras yang dapat membentuk suatu pemerintahan oligarki disuatu
Negara yang bukan tumpah darah mereka. Sultan-sultan yang berasal dari budak-
3
4
4
Dinasti Mamluk di Mesir berkuasa selama lebih dari setengah abad (1250-
1517). Sebelumnya telah berdiri Dinasti Mamluk yang lain di India pada tahun 1206
dan berakhir di tahun 1290. Dinasti Mamluk di Mesir mulai bangkit bersamaan
Dinasti ini dikenal dengan nama Daulat Al-Atrak yang pada perkembangan
Kaum Mamluk adalah para Imigran Mesir yang pada awalnya merupakan
budak-budak yang datang dari daerah pegunungan kaukasus (kemudian disebut Al-
untuk dilatih dan dididik secara baik. Ditempat inilah diajari membaca, menulis dan
1250 M/648 H .s.d 1390 M/792 H. selanjutnya, kaum Mamluk yang ditempatkan di
Malik Al-Kamil. Dalam perebutan kekuasaan ini para tentara yang berasal dari suku
Kurdi memihak kepada al-Malik Al-Kamil sementara yang berasal dari budak
dan Al-Malik As-Shalih berkuasa pada tahun 1240-1249 M. sejak masa itulah kaum
5
Mereka menjadi Bodyguard Sultan-sultan dan amir yang semakin lemah. Perhatian
Al-malik As-Shalih begitu besar kepada kaum mamluk Bahriyun sehingga banyak
diantara mereka yang ditempatkan pada kelompok-kelompok elit atau terpisah dari
oleh istrinya (Syajarat Ad-Durr, seorang harem yang berasal dari budak). Pada
awalnya ia hanya seorang pengurus rumah tangga, dan salah satu harem Khalifah
berbunyi “ jika engkau tidak punya orag untuk mengatur, kabari kami, dan kami akan
Al-Bahri bukan orang yang dekat dengan mereka. Selain itu, Turansyah dianggap
Turansyah lebih banyak bermukim di Jazirah Euprat. Oleh karena itu, ia dianggap
tidak begitu banyak menguasai seluk-beluk Mesir secara keseluruhan dan pada
berusaha memperkuat diri dibawah pimpinan Baybar dan Aybak. Pada 1250 M,
6
mereka berhasil merebut kekuasaan dari Al-Malik Al-Muadzam Turansyah. Setelah
kejadian tersebut, diangkatlah Syajarat Ad-Durr sebagai Sultan mereka. Tetapi, baru
Mamalik dengan mengatakan : “ jika orang laki-laki sudah tidak ada diantara kalian,
maka beritahukan kepada kami, agar kami mengutus seorang laki-laki kepada
kalian,”
Akhirnya Syajar ad-Dhur menikah dengan Aybak dan menyerahkan mahkota
layar. Tetapi Ayabak tidak mau berada dibawah baying-bayang Shajar lalu terjadi
dan aybak sepenuhnya mengambil pemerintahan. Ia berkuasa dari 1250 s.d 1257 M.
Pada mulanya aybak mengangkat Asyraf Al-Musa sebagai sultan syar’i (Formal),
Musa dibunuh oleh Aybak, ini merupaka akhir dari Dinasti Ayyubiah di Mesir dan
awal dari kekuasaan Dinasti Mamluk, dan aybak dianggap sebagai pendiri Dinasti
Mamluk sekaligus sebgai sultan pertama.
digantikan oleh anaknya, Ali yang masih berusia muda. Kedudukan Ali tidak lebih
hanya mengisi kekosongan kepemimpinan saja karena secara praktis yang memegang
kendali kekuasaan adalah Kutuz, salah seorang pemimpin Al-Muluk yang bertindak
sebagai wakil sultan. Yang akhirnya, Ali bin Aybak pun mengundurkan diri karena
7
merasa tidak mampu untuk menduduki jabatannya dan secara otomatis Kutuz-lah
menuju Syria dan selanjutnya melintasi gunung Sinai menuju Mesir. Awal 1620 M
tentara Mongol sudah menduduki Nablus dan Gazza. Sebelum menyerbu Mesir,
tentara Mongol yang dipimpin Kitbuga meminta kepada Kutuz agar menyerah kepada
Hulagu di Bagdad. Kutuz menolak permintaan itu bahkan membunuh utusannya.
Kemudian, Kutuz meminta bantuan kepada pihak Prancis agar memberi bantuan
militer, logistic dan jalur sekitar jalur Gazza. Prancis menolak memberi bantuan
Tentara Mongol dengan diperkuat oleh orang Armenia dan Georgia melintasi
dibawah komando Kutuz dan Baybar bergerak ke arah tenggara menghalang tentara
Mamluk.
8
2.1.2 Sistem dan Penataan Organisasi Pemerintahan
tokoh militer mamluk yang belum pernah berlaku sebelumnya dalam perkembangan
keahlian dalam peperangan. Sultan yng lemah bisa saja disingkirkan atau diturunkan
dari kursi jabatannya oleh Seorang mamluk yang lebih kuat dan memiliki pengaruh
lebih besar ditengah-tengah masyarakat. Kelebihan lain dari system oligarki ini
adalah tidak adanya istilah senioritas yang berhak atas juniornya untuk menduduki
mamluk tersebut.
memasukkan nilai-nilai seperti keberanian dan kemurahan hati dan juga doktrin
Tentara Mamluk ini hidup di dalam komunitas mereka sendiri saja. Masa
lapang mereka diisi dengan permainan seperti memanah dan juga persembahan
9
kemahiran bertempur. Latihan yang intensif dan ketat untuk anggota-anggota baru
Setelah tamat latihan, tentara Mamluk ini dimerdekakan tetapi mereka harus
setia kepada khalifah atau Sultan. Mereka mendapat terus perintah dari khalifah atau
suku setempat. Pemerintah setempat seperti amir juga mempunyai pasukan Mamluk
sendiri tetapi lebih kecil dibandingkan pasukan Mamluk khalifah atau sultan.
Pada mulanya, status tentara Mamluk ini tidak boleh diwariskan dan anak
kawasan seperti Mesir, tentara Mamluk mulai menjalin hubungan dengan pemerintah
dunia Islam dan berperan besar dalam sejarah umat Islam, karena berhasil
mengalahkan pasukan Mongol bebera kali dan mengkikis habis penduduk salib di
dapat ditegakkan. Karena jika seandainya Mesir sebagai pusat kekuatan muslim
terpenting terakhir, jatuh, posisi Islam akan benar-benar pudar, dan akan merubah
seluruh arah dan rangkaian sejarah dan peradaban di Asia Barat dan Mesir.
Dinasti Mamluk, tetapi serangan mereka selalu gagal dan dikalahkan oleh pasukan
10
tersebut sebagai sarana untuk menyempurnakan kemenangan yang dimulai oleh
peperangan melawan tentara salib adalah Sultan Baybars, Qalawun dan Al-Asrhaf
Khalil yang menjatuhkan daerah UKA dan menghancurkan terakhir benteng pasukan
dapat terhindar dari kehancuran dan mereka dapat menukmati kesinambungan dari
institusi-institusi politik dan peradaban. Dengan kata lai kemenangan Al-Mamalik
ulama.
Oleh karena itu, Mesir menjadi tempat pelarian para Ilmuan-ilmuan asala
bagdad dari serangan Mongol dan juga para ilmuan yang dari dari Timur dan Barat.
Pada tahap berikutnya, ilmu banyak berkembang di Mesir seperti sejarah, kedokteran,
astronomi, matematika dan Ilmu agama. Dalam ilmu sejarah tercatat nama-nama
besar seperti Ibnu Khalikan, Ibnu Taghribardi, dan Ibnu Khaldun. Dibidang
astronomi dikenal dengan nama Nasir al-Din, al-Tasi, di bidang Matematika, Abu Al-
Faraj al-Ibri. Dalam bidang kedokteran, dikenal nama Abu a-Hasan Ali al-Nafis,
penemu susunan dan peredaran darah dalam paru-paru manusia, Abdul Mun’in al-
Dimyati seorang dokter hewan, dan Al-Razi perintis Psychoteraphy. Dalam bidang
aphalmologi, dikenal dengan nama Salahuddin ibn Yusuf, sedamgkan dalam ilmu
keagamaan, tersohor nama Ibnu Taimiyah, seorang pemikit reformis dalam Islam, al-
11
Suyuti yang menguasai banyak ilmu agama, Ibnu Hajar al-Asqalani yang ahli dalam
Dalam pemerintahan Dinasti Mamluk saat ini berkembang ilmu sosiologi dan
filsafat sejarah dalam munculnya “Muqaddimah” Ibn Khaldun, sebagai kitab pertama
dalam bidang ini, disempurnakan penyusunan ilmu politik, ilmu tata usaha, ilmu
peperangan dan Ilmu kritik sejarah. Selain itu pada masa ini juga disebut dengan
Masjid-masjid yang Indah. Bangunan-bangunan lain yang didirikan pada masa ini
diantaranya adalah rumah sakit, museum, perpusatakaan, villa, makam, kubah dan
menara masjid. Kemajuan dalam Ilmu pengetahuan juga diikuti dalam bidang
perindustrian yang ditandai dengan banyaknya berdiri pabrik, seperti pabrik tenun,
barang-barang logam, kaca, kulit, pabrik senjata dan kapal laut, serta kerajinan
terpenting dari perkembangan kebudayaan islam dengan bahasa Arab sebagai basis,
karena lain yang dikuasai Mongol mengembangkan budaya Islam yang sangat
diperoleh berkat kepribadian dan kewibawaan sultan yang tinggi, menyukai ilmu
12
2.1.4.1 Perebutan Kekuasaan
tidak lagi memberikan kesempatan kepada pihak militer untuk memilih sultan sebagai
mamluk Bahriyun sehingga makin lama pejabat dari Mamluk bahriyun semakin
kericuhan dalam pemerintahan. Pada masa Al-Nasir Muhammad Ibnu Qalawun (1293
M) ia mengalami dua kali turun tahta karena perebutan kekuasaan dengan Kitbuga
(Al-Adi Zaenak Al-Din) dan Najim Al-Mansur Hisamudin. Pada 1382 M Barquk Al-
Dzahir Saef Al-Din dari Mamluk Al-Burjiyun berhasil merebut kekuasaan dari
tangan Al-Shalih Salahudin, sultan terakhir dari keterunan Qalawun. Sejak itulah
kekacauan tetap berlanjut sehingga situasi ini dimanfaatkan oleh para amir untuk
saling berebut kekuasaan dan memperkuat posisnya di pemerintahan.
penguasa istana, bahkan dikalangan para amir. Hal ini membuat keuangan Negara
semakin merosot dan untuk mengatasinya, pendapatan dari sector pajak dinaikkan
makin dipersulit, seperti komoditi utama dari Mesir yang selama ini diperjualbelikan
13
bebas oleh para petani, diambil alih oleh para sultan-sultan dan keuntungannya
Keadaan ini semakin memperburuk musim kamarau panjang dan wabah panyakit
jalur perdagangan dari Timur jauh ke Eropa yang asalnya melalui Kairo, berpindah ke
tempat itu. Hal ini berdampak besar terhadap pendapatan devisa Negara yang
denga tentara Turki Utsmani yang terjadi dua kali.pada tahun 1516 M, terjadilah
peperangan di Allepo yang berakhir dengan kekalahan total tentara Mamluk. Setelah
daerah Mesir yang dalam perjalanan ini terjadi lagi pertempuran sengit antara tentara
Turki Utsmani dan Mamluk pada 22 januari 1516 M. Pertempuran ini terjadi ketika
mamluk diperintah oleh Tuman Bay II (Al-Asyrof) yang merupakan sultan terakhir
Dinasti Mamluk di Mesir yang berlangsung cukup lama dan sebagai akibatnya
Kemajuan dalam Bidang Ekonomi yang dicapai oleh Dinasti Mamluk lebih
14
pemerintah dinasti mamluk memperluas hubungan perdagangan yang telah dibina
sejak masa Fatimiyah misalnya, dengan membuka dagang dengan Italia dan Prancis.
Setelah jatuhnya Bagdad, Kairo menjadi kota yang penting dan strategis karena jalur
perdagangan dari Asia Tengah dan Teluk Persia hampir dipastikan memalui Bagdad.
Dengan demikian, jalur perdagangan antara Laut Merah dan Laut Tengah menuju
Eropa pindah ke Kairo. Keadaan ini mejadi berlimpahnya devisa Negara terutama
dari sector perdagangan. Untuk mendukung kelancaran sector ini Dinasti Mamluk
memperbaiki sarana transportasi untuk memperlacar perjalanan pedagang-pedagang
terutama antara Kairo dan Damaskus. Dalam sector pertanian, pemerintah mengambil
kebijaksanaan pasar bebas kepada petani. Artinya, petani diberi kebebasan untuk
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada Masa dinasti Mamluk antara lain
sejarah, kedokteran, astronomi, matematika dan Ilmu Agama. Di masa ini muncul
ahli sejarah yang bernama Ibnu khalikan. Ia berhasil menulis buku yang berjudul
Wafayat al-A’yan fi Anba’I al-Zaman. Selain itu, muncul pula nama-nama yang
terkenal seperti Abu Al-Fida dan Ibnu Tagribirdi. Dalam bidang astronomi dikenal
nama Nasir Ad-Diin Al-Tusi, seorang ali observatorium dan Abu Al-Faraz Al-Gibri
dalam bidang matematika. Dalam ilmu ketabiban muncul seorang ahli ketabiban
bernama Ibnu Al-Nafis. Ia dikenal sebagai penemu susunan dan peredaran darah
dalam paru-paru manusia. Dokter lain di masa itu adalah Al-Juma’i, penulis buku Al-
Irsyad li Masyani al-Anfus wa al-Syad. Ibnu Abi Al-Mahasin dan Salah Al-Din
15
terkemuka saat itu adalah Abdul Mu’min Al-Dimyati yang mengarag buku Fadlu al-
khair.
Dalam bidang Ilmu Agama, muncul Ibnu Taimiyah yang dikenal sebagai
reformer pemukiran Islam yang bermazhab Hambali. Selain itu, muncul pula orang-
orang ternama seperi As-Suyuti tulisannya yang berjudul Al-Itqon fi Uluum Alquran
dan Ibnu Hajar Al-Asykolani yang termahsyur dalam bidang penulisan hadis.
dan batu api yang diambil dari daratan tinggi Mesir. Bangunan ini sampai sekarang
masjid yang terdiri atas bebatuan tersebut. Sultan-sultan pada masa itu menghiasi
hiasan Al-Qur’an. Kaligrafi yang terkenal pada masa ini adalah Muhammad Ibnu Al-
Wahid, pada tahun 703 H/1304 M meninggalkan karyanya berupa salinan Al-Qur’an
dengan gaya Khat Tsuluts. Selain Muhammad Ibn Al-Wahid juga ada beberapa
16
seniman kaligrafi yang berperan dalam dunia seni seperti Muhammad Ibn Sulaiman
Al-Mushini, hmad Ibn Muhammad al-Anshari dan Ibrahim Ibn Muhammad al-
Khabbaz. salah satu dari karya Abd al-Rahman ibn al-Sayigh yang paling besar yaitu
salinan al-Qur’an dengan panjang dua meter, ditulis dengan pena bamboo dalam
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dinasti Mamluk merupakan salah satu dinasti dalam peradaban Islam pada
sejarah panjang dinasti Mamluk merupakan salah satu bentuk system bergulirnya
pemerintahan dalam peradaban Islam yang kompleks dalam arti tidak terkungkung
pada system pemerintahan berbasis keturunan, bahkan tidak juga dominasi agamawan
atau aristocrat dimana kalangan budak mampu mengisi sejarah peradaban Islam
18
DAFTAR PUSTAKA
https://grabalog.blogspot.co.id/2013/01/sejarah-peradaban-islam-pada-
masa.html?m=1
https://balyataufiqurahman.blogspot.co.id/2018/01/peran-dinasti-mamluk-dalam-
penyelamatan.html?=1
www.kumpulankuliah.net/2016/09/dinasti-mamluk-sumbangannya-dalam-
dunia.html?m=1
K. Hitti Philip. 2002. History of The Arabs. Jakarta. Serambi Ilmu Semesta.
19