PENDAHULUAN
mengalami suatu peningkatan. Hal itu disebabkan karena adanya beberapa faktor-
yang memadai di setiap sekolah dan yang terpenting ialah faktor pendidik atau
suatu pendidikan dan kinerja guru dalam proses pembelajaran dapat juga
mempengaruhi perkembangan pendidikan.
motivasi, dan keaktifan peserta didik dalam belajar dan kelengkapan fasilitas atau
adalah keterampilan yang mutlak harus dimiliki oleh seorang guru. Penguasaan
pembelajaran secara lebih efektif. Keterampilan dasar mengajar ini perlu dikuasi
1
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memaparkan definisi keterampilan dasar mengajar.
2
BAB II
PEMBAHASAN
efesien.1
menanamkan pengetahuan pada seseorang dengan cara paling singkat dan tepat.
Definisi yang modern di Negara-negara yang sudah maju bahwa “teaching is the
belajar.
instructional behaviors) yang harus dimiliki oleh guru, dosen, instruktur atau
widyaiswara agar dapat melaksanakan tugas mengajar secara efektif, efisien dan
1
Sanjaya, W. 2011. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.
Jakarta: Kencana Prenada Media.
3
beberapa keterampilan atau kemampuan yang bersifat mendasar dan harus
2
Neda Aulia Ifandi, “Keterampilan Dasar Mengajar” dalam http://aulia-
kesenangan.blogspot.com/2016/ diakses 25 September 2016 pukul 19.30.
,3 Shoffan Shoffa. 2016. Keterampilan Dasar Mengajar(Microteaching). Surabaya:
Mavendra Pers hal. 31
4
Membuka pembelajaran adalah kegiatan guru dalam mengawali proses
pembelajaran untuk menciptakan suasana siap mental, phisik, phisikis dan
emosional siswa sehingga memusatkan perhatian mereka pada materi dan
kegiatan pembelajaran yang akan dilalui.
Dalam tahap ini, yang perlu dilakukan guru terlebih dahulu adalah
menciptakan suasana agar siswa secara mental, phisik, phisikis dan emosional
terpusat pada kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan. Hal tersebut dapat
dilakukan guru dengan cara-cara sebagai berikut:
2.2.1.1 Memfokuskan perhatian dan membangkitkan minat siswa
Berikut ini beberapa cara yang dapat memfokuskan perhatian dan
membangkitkan minat siswa saat guru membuka pelajaran.
2.2.1.1.1 Mengaitkan materi dengan berita-berita terkini
Berita terkini yang sedang marak dibicarakan atau sedang
menjadi perhatian dalam masyarakat dapat dipakai untuk
membangkitkan minat siswa. Siswa-siswa kelas tinggi biasanya
membaca surat kabar, majalah, mendengarkan radio, dan
menonton televisi. Mereka mempunyai perhatian pada banyak
hal. Untuk siswa- siswa kelas kecil, mereka biasa menanggapi
kejadian-kejadian yang berkaitan dengan sekolah atau permainan
mereka.
2.2.1.1.2 Menyampaikan cerita
Sebuah cerita yang relevan dengan materi yang diceritakan
dengan metode yang baik akan membangkitkan minat siswa
terhadap pelajaran yang akan disampaikan. Lukisan dari
kehidupan sehari-hari merupakan pilihan yang baik untuk
menarik minat dan menanamkan sebuah kebenaran kepada
mereka.
2.2.1.1.3 Menggunakan alat bantu/media
Untuk menarik minat siswa terhadap pelajaran, guru dapat
menggunakan alat bantu/media seperti gambar, lukisan, model
5
skema, benda dan alat peraga yang relevan dengan materi
pelajaran.
2.2.1.1.4 Memvariasikan gaya mengajar
Minat dan perhatian siswa dapat ditimbulkan dengan
memvariasikan gaya mengajar guru.
2.2.1.1.5 Menyinggung tentang tugas-tugas yang dilakukan siswa
Umumnya, manusia lebih tertarik dengan aktivitasnya
sendiri. Oleh karena itu, usahakan untuk membahas pekerjaan
rumah siswa terkait mata pelajaran tersebut di awal pelajaran.
Kegiatan tersebut bisa menambah semangat siswa untuk memulai
pelajaran.
2.2.1.1.6 Mengandaikan persoalan
Persoalan atau pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan
dalam pelajaran hendaknya merupakan hal-hal yang biasa terjadi
dalam kehidupan siswa. Misalnya, “Apa yang akan kau katakan
seandainya ada orang yang bertanya mengapa kamu sebagai
Muslim diwajibkan shalat?” atau “Apa yang kau lakukan
seandainya kamu disalahkan atas perbuatan yang tidak kamu
lakukan?” Persoalan harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga
mengarah pada pelajaran yang akan disampaikan.4
4
Pakde Sofa, Keterampilan Membuka dan MenutupPelajaran.
http://massofa.wordpress.com/2008/01/11/keterampilan-membuka-dan-menutup-pelajaran/ tgl, 20
Mei 2012.
6
2.2.2.2 Menimbulkan rasa ingin tahu
Rasa ingin tahu siswa dapat distimulus dengan cara
memperlihatkan gambar, mendemonstrasikan sesuatu,
menceritakan suatu kejadian yang relevan dengan materi.
Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan yang berhubungan
dengan gambar, peristiwa atau cerita tersebut. Yang jawabannya
terdapat dalam materi yang akan dipelajari.
2.2.2.3 Mengemukakan ide yang bertentangan
Guru dapat mengemukakan ide-ide yang bertentangan
dengan mengemukakan masalah atau kondisi-kondisi
yangbberbeda dengan kenyataan sehari-hari.
7
Menyampaikan pokok pikiran atau garis besar pelajaran untuk
menarik perhatian sangatlah penting. Penyampaian ini seperti halnya
penyampaian tajuk rencana dalam sebuah surat kabar yang dapat menarik
minat para pembaca untuk melihat lebih lanjut tulisan-tulisan dalam surat
kabar tersebut. Garis besar pelajaran bisa disampaikan dengan lengkap
atau hanya ringkasannya saja.
2.2.3.3 Menjelaskan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Perhatian siswa akan terfokus dan terarah dalam melakukan
kegiatan pembelajaran jika guru telah menjelaskan di wal pembelajaran
tentang langkah-langkah kegiatan yang akan dilakukan.
8
Sementara keterampilan menutup pelajaran merupakan kegiatan
mengakhiri kegiatan inti pembelajaran. Dalam mengakhiri pelajaran ini, kegiatan
yang dilakukan adalah memberikan gambaran menyeluruh tentang semua materi
yang telah dipelajari, mengetahui tingkat penyerapan siswa terhadap materi dan
mengetahui tingkat keberhasilan guru dalam proses pembelaajaran. Kegiatan ini
cukup berarti bagi siswa, namun banyak guru tidak sempat melakukan atau
mungkin sengaja tidak melakukan.
Menutup pelajaran tidak hanya dilakukan pada akhir pelajaran, tetapi juga
pada akhir penggalan pelajaran. Menutup pelajaran dilakukan untuk memperoleh
gambaran yang utuh tentang pokokpokok materi yang dipelajari. Cara-cara yang
dilakukan dalam menutup pelajaran.
9
2.2.6 Mengevaluasi
Salah satu cara untuk mengetahui apakah siswa mendapatkan gambaran
yang utuh tentang suatu konsep yang diajarakan adalah dengan penilaian, Yang
dapat dilakukan guru dengan memberi pertanyaan-pertanyaan atau tugas-tugas.
Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai bentuk.
2.2.6.1 Mendemontrasikan keterampilan. Pada akhir suatu penggalan siswa
dapat diminta mendemontrasikan keterampilan. Misalnya setelah
guru mengajarkan tentang tayamum, siswa diminta untuk
mendemonstrasikannya.
2.2.6.2 Mengaplikasikan ide baru. Apabila guru setelah menerangkan suatu
prinsip. Siswa pada situasi yang lain dapat menerapkan prinsip itu
pada situasi lain.
2.2.6.3 Mengekspresikan pendapat. Siswa dapat diminta mempresentasikan
hasil diskusi di depan kelas
2.2.6.4 Memberi soal-soal. Guru dapat memberi soal-soal untuk dikerjakan
siswa. Soal-soal itu dapat berbentuk uraian, tes objektif, atau
mengisi lembar kerja.5
5
Helmiati, 2013. MICRO TEACHING(Melatih Keterampilan Dasar Mengajar).
Yogyakarta: Aswaja Presindo
10
pengelolaan kelas dan sekaligus pengelolaan instruksional menjadi lebih efektif.
sebagai berikut:
2.2.2.1.1.1 Pengajuan pertanyaan secara jelas dan singkat. Hal ini bertujuan
pertanyaan.
siswa ketiga dan seterusnya. Hal ini dapat mendorong siswa untuk
11
kepada seluruh siswa kemudian menyebarkan pertanyaan secara
2.2.2.1.1.7 Pemberian tuntunan, agar siswa yang tidak bisa menjawab atau
siswa yang bisa menjawab namun tidak sesuai dengan apa yang
lebih tinggi. Hal itu dikarenakan agar tidak membingungkan siswa dan
12
2.2.2.1.3 Tujuan-tujuan dalam memberikan pertanyaan
2.2.2.1.3.1 Membangkitkan minat dan rasa ingin tahu siswa terhadap suatu
pokok bahasan.
konsep.
belajar.
informasi.
menjawab pertanyaan.
13
Mengulangi pertanyaan sendiri akan membuat siswa tidak
oleh guru.
secara serentak.
14
dan pertanyaan-pertanyaan itu dijadikan menjadi satu pertanyaan.
lebih lama dari waktu berpikir yang diberikan ketika menerapkan keterampilan
bertanya dasar. Hal ini sangat perlu diperhatikan karena siswa memerlukan waktu
disusun lebih dahulu dan materi pelajaran dapat dicakup secara tuntas.
15
kualitas pertanyaan dalam mengembangkan kemampuan berpikir, dan cakupan
aktif.6
2.3.1.1 Variasi dalam cara mengajar guru, meliputi : penggunaan variasi suara
kebisuan guru (teacher silence), mengadakan kontak pandang dan gerak (eye
contact and movement), gerakan badan mimik: variasi dalam ekspresi wajah
guru, dan pergantian posisi guru dalam kelas dan gerak guru (teachers
movement).
6
Shoffan Shoffa. 2016. Keterampilan Dasar Mengajar(Microteaching). Surabaya:
Mavendra Pers hal. 40
16
2.3.1.2 Variasi dalam penggunaan media dan alat pengajaran. Media dan alat
dalam tiga bagian, yakni dapat didengar, dilihat, dan diraba. Adapun variasi
2.3.1.2.1 Variasi alat atau bahan yang dapat dilihat (visual aids).
slide presentasi, ukiran, peta, globe dan semua alat yang dapat
2.3.1.2.2 Variasi alat atau bahan yang dapat didengart (auditif aids).
2.3.1.2.3 Variasi alat atau bahan yang dapat diraba (motorik), dan variasi
alat atau bahan yang dapat didengar, dilihat dan diraba (audio
2.3.1.3 Variasi pola interaksi dan kegiatan siswa. Pola interaksi guru dengan
17
2.3.2.2 Untuk memberikan kesempatan bagi berkembangnya bakat ingin
2.3.2.3 Untuk memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah
18
DAFTAR PUSTAKA
19