Anda di halaman 1dari 3

Biografi Al Walid Bin Abdul Malik

Al-Walid bin Abdul-Malik bergelar Al-Walid I (lahir pada tahun 668 –


meninggal di Damaskus (kini wilayah Suriah) pada 23 Februari 715 pada
umur 46/47 tahun) ialah Khalifah Bani Umayyah yang memerintah antara
705 - 715. Ia melanjutkan ekspansi Khilafah Islam yang dicetuskan
ayahandanya, dan merupakan penguasa yang efektif.

            Al-Walid I ialah putra sulung Abdul-Malik dan menggantikannya ke


kursi kekhilafahan setelah kematiannya. Al-Walid sendiri melanjutkan
pemerintahan yang efektif yang merupakan ciri-ciri ayahandanya, ia
mengembangkan sistem kesejahteraan, membangun rumah sakit, institusi
pendidikan dan langkah-langkah untuk apresiasi seni.

Al-Walid sendiri merupakan penggemar berat arsitektur lalu


memperbaiki, memperluas dan memperbaharui kembali Masjid
Nabawi di Madinah tahun 706. Di samping itu, ia mengubah Basilika
Kristen St. Yohanes Pembaptis menjadi mesjid besar, kini dikenal sebagai
Masjid Agung Damaskusatau secara singkat Masjid Umayyah. Al-Walid
juga secara besar-besaran mengembangkan militer, membangun angkatan
laut yang kuat.

Ia juga dikenal karena kesalehan pribadinya dan banyak cerita


menyebutkan bahwa ia terus-menerus mengutip al-Qur'an dan selalu
menjadi tuan rumah yang menyajikan jamuan besar untuk orang-orang
yang berpuasa selama bulan Ramadhan. Al-Walid digantikan
saudaranya Sulaiman bin Abdul-Malik.

            Ayahnya bernama Abdul Malik. Karena kemanjaan ayahnya


kepada Al-Walid pendidikan bahasa arabnya sangat lemah. Sehingga ia
bicaranya kurang fasih. Menurut riwayat, ayahnya pernah berkata:” Cinta
kasih kami kepada Al-walid telah membahayakan dirinya, sehingga kami
tidak mau, mengirimnya kepadang pasir.”

            Karya terbesar Al-Walid dalam perbaikan dalam Negeri antara lain
adalah ia telah mengupulkan anak-anak yatim, diberinya jaminan hidup
serta disediakan pendidikan untuk mereka. Bagi orang yang cacat
pelayanan khusus, bagi orang-orang buta disediakan para
penuntun,semua orang  diberi bayaran yang teratur. Orang yang
berpenyakit kusta ditempatkan dalam rumah khusus, dirawat sesuai dengat
syarat kesehatan, hingga mereka tidak dapat keluar ke tempat yang ramai,
mereka juga diberi jaminan hidup layak dan mereka yang mengurusi diberi
gaji.
           
Keberhasilan Al-Walid lepas dari orang disekitarnnya antara lain: al-Hajaj.
Abdul malik pernah berwasiat kepada puteranya AL-walid, suatu wasiat
yang dapat digambarkian kedudukan AL-Hajaj  dalam kerajaan bani
Ummayah.

Ia berkata:” pandanglah Al-Hajaj dan muliakanlah dia, karena dialah


kerajaan menjadi kokoh. Dialah pedangmu dan tanganmu, untuk
menumpas orang-orang yang benar membangkangmu. Janganlah engkau
dengarkan fitnah orang tentang dirinmya, sebab engkau memerlukannya,
lebih dari ia memerlukan engkau"

            Sifat keadilan Al-Walid akibat didikan ayahnya Abdul Malik


sehingga rakyatnya sangat kagum dan mencintai Al-Walid dengan sifat
mulianya. Walaupun dia memegang pemerintah sebagai Khalifah tidah
begitu lama.

Prestasi Khalifah Walid bin Abdulmalik


 Khalifah Marwan bin akam adalah seorang yang bijaksana. Berpikran tajam,
fasih berbicara dan berani. Beliau ahli pembacaan al-Quran dan banyak

 meriwayatkan hadis dari para sahabat Rasullah yang terkenal terutama dari
Umar bin khatab dan Usman bin Affan. Beliau terkenal dan berjasa dalam
menertibkan alat-alat takaran dan timbangan, serta berjasa karena pertama kali
menciptakan mata uang sebagai alat jual beli.

 Marwan adalah khalifah yang berani memberantas para pemberontak dengan


cara yang keras dan tegas. Dengan kebijakan tersebut menyebabkan
pemerintahan pada masa khalifah

 Marwan menjadi kondusif dan program khalifah dapat berjalan dengan lancar.

Anda mungkin juga menyukai