Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

AYAT AYAT TENTANG AL – QUR’AN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP


SEKALIGUS DASAR PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN

Disusun unuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Tafsir ll

Dosen Pengampu : Ahmad Baehaqi M.Pd.l

Disusun Oleh

Ilis Ubaidilah

Siti Asiah

Syahrul Fauzi

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM CIPASUNG

2021
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Tafsir ll tepat
waktu. Tidak lupa shalawat serta salam tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya
kita nantikan kelak.Penulisan makalah berjudul “ Tafsir ayat al – qur’an sebagai
pedoman hidup sekaligus dasar penyelenggaraan Pendidikan” dapat
diselesaikan karena bantuan banyak pihak. kami berharap agar pembaca mendapatkan sudut
pandang baru setelah membaca makalah ini.
Penulis menyadari makalah bertema tafsir ll ini masih memerlukan penyempurnaan.
Kami menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah.
Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah tafsir ll ini dapat
bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tasikmalaya, 21 November 2021

Penulis

DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Al-Quran diturunkan untuk mengajar manusia tentang  pengesaannya kepada Allah


(tauhid). Konsep ibadat yang jelas dan menyeluruh agar manusia senantiasa mendapat
bekalan yang baru dan segar. Al-Quran sebagai dasar hukum yang pertama, dan tidak di
ragukan  lagi oleh umat islam bahwa al-quran adalah sumber yang asasi bagi syariat islam.
Dari al qur’an inilah dasar-dasar hukum islam beserta cabang-cabangnya digali. Agama
islam, agama yang dianut oleh umat muslim di seluruh dunia, merupakan way of life yang
menjamin kebahagian hidup pemeluknya di dunia dan di akherat kelak. Al-Quran berfungsi
sebagai pedoman bagi umat Islam. Al-Quran juga  mengandung dan membawakan nilai-nilai
yang membudayakan manusia, hampir dua pertiga ayat-ayat  Al-Quran mengandung motivasi
kependidikan bagi umat Islam. Al-Quran sebagai minhajul hayah (pedoman hidup), konsepsi
inilah yang pada akhirnya dapat mengeluarkan umat manusia darikejahiliyahan menuju
cahaya Islam. Dari kondisi tidak bermoral menjadi memiliki moral yang sangat mulia. Selain
sebagai pedoman hidup bagi umat Islam, Al-Qur’an juga berfungsi sebagai dasar
penyelenggaran Pendidikan (Islam). Dasar adalah pangkal tolak suatu aktifitas. Dasar juga
merupakan landasan untuk berdirinya sesuatu. Sedangkan fungsi dasar ialah memberikan
arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya
sesuatu. Dasar penyelenggraan pendidikan Agama Islam menurut pandangan hidup (teologi)
adalah Al-Qur’an dan As-Sunnah karena dalam teologi umat Islam Al-Qur’an dan as-Sunnah
diyakini mengandung kebenaran mutlak yang bersifat universal dan eternal (abadi). Selain
dari dilihat dari al-Qur’an dan al-Hadits, pendidikan agama Islam juga diselenggrakan
berdasarka Undang-Undang Pendidikan yang ada di Negara kita, karena tidak dapat
dipungkiri bahwa  pendidikan agama Islam merupakan pendidikan formal yang harus
diberikan kepada peserta didik.
Abdul Wahab Khallaf mendefinisikan Al-Qur’an adalah Kalam Allah yang
diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada hati Rasulullah anak Abdullah dengan lafadz
bahasa arab dan makna hakiki untuk menjadi hujjah bagi Rasulullah atas kerasulannya dan
menjadi pedoman bagi manusia dengan penunjuknya serta beribadah membacanya.
Adapun definisi Al-Qur’an menurut sebagian besar ulama Ushul Fiqih adalah Kalam
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dalam bahasa arab yang dinukilkan
kepada generasi sesudahnya secara mutawatir, membacanya merupakan ibadah, tertulis
dalam mushaf; dimulai dari surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nash.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar

penyelenggaraan Pendidikan dalam Q.S Al-An’am/6 ayat: 91 - 92


2. Bagaimana tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar

penyelenggaraan Pendidikan dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat :1-5, 97, 185


3. Bagaimana tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar

penyelenggaraan Pendidikan dalam QS. Ali Imron/3 ayat: 7, 164


4. Bagaimana tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar

penyelenggaraan Pendidikan dalam QS. Al-Isra’/17 ayat: 9, 82

C. TUJUAN MASALAH

1. Mengetahui tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar

penyelenggaraan Pendidikan dalam Q.S Al-An’am/6 ayat: 91 - 92


2. Mengetahui tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar
penyelenggaraan Pendidikan dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat :1-5, 97, 185
3. Mengetahui tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar

penyelenggaraan Pendidikan dalam QS. Ali Imron/3 ayat: 7, 164


4. Mengetahui tujuan al - qur’an sebagai pedoman hidup sekaligus dasar

penyelenggaraan Pendidikan dalam QS. Al-Isra’/17 ayat: 9, 82


BAB II

PEMBAHASAN

A. Tujuan Al - Qur’an Sebagai Pedoman Hidup Sekaligus Dasar


Penyelenggaraan Pendidikan Dalam Q.S Al-An’am Ayat: 91 – 92

1. Ayat Dan Terjemah

ِ ‫ٰب الَّ ِذ ْي َجاۤءَ بِ ٖه ُم ْو ٰسى نُ ْو ًرا َّو ُه ًدى لِّلن‬ ِ ٰ ٰ ِ ِ ٰ


‫َّاس‬ َ ‫َو َما قَ َد ُروا اللّهَ َح َّق قَ ْدرهٖٓ ا ْذ قَالُْوا َمٓا اَْنَز َل اللّهُ َعلى بَ َش ٍر ِّم ْن َش ْي ۗ ٍء قُ ْل َم ْن اَْنَز َل الْكت‬
‫س ُتْب ُد ْو َن َها َوخُتْ ُف ْو َن َكثِْيًر ۚا َوعُلِّ ْمتُ ْم َّما مَلْ َت ْعلَ ُم ْٓوا اَْنتُ ْم َوٓاَل اٰبَاُۤؤ ُك ْم ۗقُ ِل ال ٰلّهُ ۙ مُثَّ َذ ْر ُه ْم يِف ْ َخ ْو ِض ِه ْم َيْل َعُب ْو َن‬ ِ
َ ‫جَتْ َعلُ ْونَهٗ َقَراطْي‬

‫ِّق الَّ ِذ ۡىبَ ۡي َن يَ َد ۡيِه َولِتُ ۡن ِذ َر اَُّم ا ۡلُق ٰرى َو َم ۡن َح ۡوهَلَ‌ا ؕ َوالَّ ِذ ۡيَن يُ ِۡؤمنُ ۡوَن بِا ۡلاٰ ِخَر ِة‬
ُ ‫صد‬ ۡ ۡ ‫و ٰه َذا كِت‬
َ ‫ٰب اَ نَزلنٰهُ ُمٰبَر ٌك ُّم‬
ٌ َ
ِ ِ‫هِت‬ ِ
!) ٩ ٢ !( ‫صاَل مۡ حُيَافظُ ۡوَن‬ َ ‫يُ ۡؤمنُ ۡوَن بِهٖ‌ َو ُه مۡ َع ٰلى‬

91. Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata,
“Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah (Muhammad),
“Siapakah yang menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa Musa sebagai cahaya dan
petunjuk bagi manusia, kamu jadikan Kitab itu lembaran-lembaran kertas yang
bercerai-berai, kamu memperlihatkan (sebagiannya) dan banyak yang kamu
sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak diketahui, baik
olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah-lah (yang
menurunkannya),” kemudian (setelah itu), biarkanlah mereka bermain-main dalam
kesesatannya.

92. Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi;
membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi
peringatan kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar
lingkungannya. Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu
beriman kepadanya (Al Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.”
2. Tafsir Mufrodat Dalam Q.S Al-An’am Ayat: 91 – 92

AYAT 91 AYAT 92
mereka tidak
ٰ
mengagungkan
Allah
َ‫َو َما قَ َد ُروا اللّه‬ dan ini (Al-Quran) ‫َو ٰه َذا‬
ٖ‫َح َّق قَ ْد ِره‬ ‫ٰب‬ ِ
ٌ ‫كت‬
sebagaimana
Kitab
mestinya
ketika mereka
berkata
‫إِ ْذ قَالُْوا‬ yang telah Kami
turunkan ُ‫أَْنَزلْنَاه‬
ٰ
ُ‫َما أَْنَز َل اللّه‬ ‫ُمٰبَر ٌك‬
Allah tidak penuh )dengan(
menurunkan berkah
kepada manusia ‫َع ٰلى بَ َش ٍر‬ membenarkan kitab-
kitab
‫ِّق‬
ُ ‫صد‬ َ ‫ُّم‬
sesuatu pun ‫ِّم ْن َش ْي ۗ ٍء‬ yang (diturunkan) ‫الَّ ِذ ْي‬
katakanlah
(Muhammad)
‫قُ ْل‬ Sebelumnya ‫َبنْي َ يَ َديِْه‬
siapakah yang
manurunkan
‫َم ْن أَْنَز َل‬ dan agar engkau
memberi peringatan
‫َولُِتْن ِذ َر‬
)kepada penduduk(
Kitab (Taurat) !َ ‫الْ ِكت‬
‫ٰب‬ Ummul Qura ‫أ َُّم الْ ُق ٰرى‬
(Mekah)
Yang ‫الَّ ِذ ْي‬ dan orang-orang
yang
‫َو َم ْن‬
Dibawa ٖ‫َجاءَ بِه‬ ada di sekitarnya ‫َح ْوهَلَ ۗا‬
Musa ‫ُم ْو ٰسى‬ orang-orang yang ‫َوالَّ ِذيْ َن‬
cahaya )sebagai( ‫ورا‬
ً ُ‫ن‬ Beriman ‫يُ ْؤ ِمُن ْو َن‬
dan petunjuk ‫َّو ُه ًدى‬ kepada (kehidupan)
akhirat
‫بِااْل ٰ ِخَر ِة‬
bagi manusia ِ ‫لِّلن‬
‫َّاس‬ Tentu beriman ‫يُ ْؤ ِمُن ْو َن‬
kamu jadikan Kitab
itu
ٗ‫جَتْ َعلُ ْونَه‬ kepadanya (Al
Quran)
ٖ‫بِه‬
lembaran-lembaran
‫س‬ ِ
kertas yang bercerai
berai َ ‫َقَراطْي‬ Dan mereka ‫َو ُه ْم‬

‫صاَل هِتِ ْم‬


kamu
memperlihatkan
(sebagiannya)
‫ُتْب ُد ْو َن َها‬ terhadap shalatnya
َ ‫َع ٰلى‬
dan yang kamu
sembunyikan
‫َوخُتْ ُف ْو َن‬ selalu memelihara ‫حُيٰ ِفظُْو َن‬
banyak (jumlahnya) ‫َكثِْيًر ۚا‬
telah )padahal(
diajarkan kepadamu
‫َوعُلِّ ْمتُ ْم‬
apa yang tidak
ْ‫َّما مَل‬
Diketahui ‫َت ْعلَ ُم ْوا‬
olehmu )baik( ‫أَْنتُ ْم‬
oleh nenek )maupun(
moyangmu
‫َواَل اٰبَا ُؤ ُك ۗ ْم‬
oleh nenek )maupun(
moyangmu
ُ‫قُ ِل ال ٰلّ ۙه‬
kemudian (setelah
itu), biarkanlah ‫مُثَّ َذ ْر ُه ْم‬
mereka

bermain-main dalam
‫يِف ْ َخ ْو ِض ِه ْم‬
kesesatannya
‫َي ْل َعُب ْو َن‬

3. Penjelasan Tafsir Q.S Al-An’am Ayat: 91 – 92


Firman allah swt. Yang tersurat dalam surat Al An’am ayat 91 berbunyi:

‫ۤء بِهٖ ُم ْو ٰسى ُن ْو ًرا َّو ُه ًدى‬ ِ َّ ‫ْكت‬ ِ ٰ ٰ ِ ٰ


َ ‫ٰب الذ ْي َجا‬َ ‫َو َما قَ َد ُروا اللّهَ َح َّق قَ ْد ِر ٖٓه ا ْذ قَال ُْوا َمٓا اَْن َز َل اللّهُ َعلى بَ َش ٍر ِّم ْن َش ْي ۗ ٍء قُ ْل َم ْن اَْن َز َل ال‬
ِ ‫اط ْيس ُت ْب ُدو َن َها وتُ ْخ ُفو َن َكثِْير ۚا وعُلِّمتُم َّما لَم َت ْعلَم ْٓوا اَْنتُم وٓاَل ٰاباۤ ُؤ ُكم ۗقُ ِل ال ٰلّهُ ۙثُ َّم َذر ُهم ِفي َخو‬
‫ض ِه ْم‬ ِ ِ ‫لِّلن‬
ْ ْ ْ ْ ْ َ َْ ُ ْ ْ ْ َ ً ْ َ ْ َ ‫َّاس تَ ْج َعلُ ْونَهٗ! َق َر‬
‫َيل َْع ُب ْون‬

Artinya: Mereka tidak mengagungkan Allah sebagaimana mestinya ketika mereka berkata,“Allah
tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia.” Katakanlah (Muhammad), “Siapakah yang
menurunkan Kitab (Taurat) yang dibawa Musa sebagai cahaya dan petunjuk bagi manusia, kamu
jadikan Kitab itu lembaran-lembaran kertas yang bercerai-berai, kamu memperlihatkan (sebagiannya)
dan banyak yang kamu sembunyikan, padahal telah diajarkan kepadamu apa yang tidak diketahui,
baik olehmu maupun oleh nenek moyangmu.” Katakanlah, “Allah-lah (yang menurunkannya),”
kemudian (setelah itu), biarkanlah mereka bermain-main dalam kesesatannya.

Ulama tafsir mengatakan Allah menjelaskan bahwa orang-orang Yahudi telah menyimpang
dari agama tauhid dan tidak mengikuti ajaran agama mereka dan telah mengkhianatinya.
Gejala-gejala itu nampak pada sikap mereka. Mereka tidak menghormati keagungan Allah
dengan penghormatan yang seharusnya diberikan. Mereka mengatakan bahwa Allah tidak
menurunkan kitab kepada seorang manusia pun. Perkataan mereka adalah bukti dari
keingkaran mereka kepada Alquran. Hal ini berarti mereka tidak mengakui bahwa Allah
berkuasa memberikan hidayah kepada manusia selain mereka, untuk kemaslahatan manusia
sesuai dengan kehendak-Nya. Keingkaran mereka terhadap Alquran itu bukanlah timbul dari
pikiran yang jernih, dan bukan pula mereka peroleh keterangannya dari kitab-kitab yang
diturunkan sebelum Alquran akan tetapi keingkaran mereka itu adalah keingkaran yang tidak
pada tempatnya.

Oleh sebab itu, Allah memerintahkan kepada Muhammad agar menerangkan kepada
kaumnya yang ingkar itu, agar mereka ingat bahwa Allah telah menurunkan Taurat kepada
Nabi Musa. Dengan kitab itu Nabi Musa membawa kaumnya kepada agama tauhid dan
terhindar dari kemusyrikan. Allah mengungkapkan kejahatan yang dilakukan oleh Bani Israil
yang telah menyimpang dari kitab Taurat dan Injil. Mereka menyampaikan kitab-kitab itu
tidak seutuhnya, ada bagian-bagian yang disampaikan dan ada bagian yang disembunyikan,
sehingga timbullah perbedaan paham di kalangan mereka. Sebabnya tidak lain karena mereka
dipengaruhi oleh pemimpin yang menyuruh mereka memperturutkan hawa nafsu, bahkan
dalam hal menyelesaikan persengketaan, mereka menampakkan hukum-hukum yang terdapat
dalam Taurat itu apabila hukum itu sesuai dengan keinginan mereka. Tetapi apabila hukum
itu bertentangan dengan kehendaknya, hukum itu ditinggalkan. Di antara ketetapan hukum
yang mereka sembunyikan itu ialah hukum rajam, dan berita tentang kedatangan Nabi
Muhammad. Tujuan dari diungkapkannya kembali kejahatan nenek moyang mereka adalah
untuk mengetuk hati mereka, agar mereka dapat menilai kenyataan yang sebenarnya dan
mengakui kebenaran Alquran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad. Allah menyerukan
kepada orang-orang musyrik agar menerima ajaran wahyu yang disampaikan Allah kepada
Muhammad. Kitab itu mengandung ajaran yang membukakan tabir rahasia, yang tidak
diketahui oleh mereka sendiri dan oleh nenek moyang mereka. Allah memerintahkan kepada
Nabi Muhammad untuk menyatakan kepada orang-orang Yahudi bahwa pernyataan mereka
yang menyebutkan Allah tidak menurunkan kitab kepada manusia, adalah tidak benar, dan
menyuruhnya menanyakan kepada mereka, siapakah yang menurunkan Taurat kepada Musa.
Pernyataan yang tegas ini merupakan tantangan bagi perkataan mereka.

Pada akhir ayat ini Allah memerintahkan kepada Rasul-Nya bahwa setelah mereka mendapat
keterangan-keterangan yang telah terbukti kebenarannya itu, tetapi mereka masih tetap tidak
mau menyadari dan tidak mau percaya juga akan kebenaran Alquran, agar membiarkan
mereka dalam kesesatan ditelan arus kebatilan dan kekafiran.

Sedangkan firman allah SWT. Yang tersurat dalam surat al an’am ayat 92 berbunyi:

‫ص! ِّد ُق الَّ ِذ ۡىبَ ۡي َن يَ َد ۡيِه َولِتُ ۡن ِذ َر اُ َّم ا ۡلُق! ٰ!رى َو َم ۡن َۡحلو ََه!ا‌ ؕ َوالَّ ِذ ۡيَن يُ ِۡؤمنُ ۡوَن بِ!!ا ۡلٰا ِخ َر ِة‬ ۡ ۡ ‫و ٰ!ه َذا كِت‬
َ ‫ٰب اَ ن َزلٰن!!هُ ُم ٰ!ب َر ٌك ُّم‬
ٌ َ
‫صاَل تِ ِه مۡ يُ َحافِظُ ۡوَن‬ ِ
َ ‫ يُ ۡؤمنُ ۡوَن بِهٖ‌ َو ُه مۡ َع ٰلى‬.
Artinya: Dan ini (Al Quran) adalah kitab yang telah Kami turunkan yang diberkahi;
membenarkan kitab-kitab yang (diturunkan) sebelumnya dan agar kamu memberi peringatan
kepada (penduduk) Ummul Qura (Mekah) dan orang-orang yang di luar lingkungannya.
Orang-orang yang beriman kepada adanya kehidupan akhirat tentu beriman kepadanya (Al
Quran) dan mereka selalu memelihara sembahyangnya.”

Ulama tafsir mengatakan Allah menjelaskan bahwa Alquran adalah kitab yang mulia,
diturunkan kepada Nabi Muhammad penutup para rasul, kitab itu turun dari Allah seperti
halnya Taurat yang diturunkan kepada Musa, hanya saja Alquran mempunyai nilai-nilai yang
lebih sempurna karena Alquran berlaku abadi untuk sepanjang masa. Alquran, di samping
sebagai petunjuk, juga sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dalam
urusan tauhid, melenyapkan kemusyrikan dan mengandung ajaran-ajaran dasar hukum syara’
yang abadi yang tidak berubah-ubah sepanjang masa.

Alquran juga sebagai pegangan bagi Rasulullah untuk memperingatkan umatnya, baik yang
berada di Mekah atau di sekitar kota Mekah, ialah orang-orang yang berada di seluruh
penjuru dunia. Dimaksud dengan orang-orang yang berada di sekitar kota Mekah, dan orang-
orang yang berada di seluruh penjuru dunia, sesuai dengan pemahaman bahasa yang
ditegaskan oleh Allah:

‫َواُ ْو ِح َي اِلَ َّي ٰه َذا ا ْلقُ ْر ٰانُ اِل ُ ْن ِذ َر ُك ْم بِ ٖه َو َم ۢنْ بَلَ َغ‬

Alquran ini diwahyukan kepadaku agar dengan itu aku memberi peringatan kepadamu dan
kepada orang yang sampai (Alquran kepanya).

Asbab An-Nuzul Ayat Q.S Al-An’am Ayat: 91 – 92

4. Analisis Nahwu Q.S Al-An’am Ayat: 91 – 92


5.
REFERENSI

Referensi: https://tafsirweb.com/2215-surat-al-anam-ayat-91.html

Referensi: https://tafsirweb.com/2216-surat-al-anam-ayat-92.html
https://www.sakaran.com/2020/01/terjemah-per-kata-surat-al-anam-ayat-91.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai