Anda di halaman 1dari 16

IMPLEMENTASI KURIKULUM BAHASA INDONESIA MI/SD

Makalah Ini Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Bahasa Indoneisa Kelas Rendah

Dosen Pengampu : Drs, Abdul Manaf, M.Pd

Disusun Oleh:

Lutfy Nur Rahmawati 221260042

Nurul Irva Hidayati 221260055

Sapna Trisnayanti 221260062

Progam Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH

UNIVERSITAS MA’ARIF LAMPUNG

2023 M/1444 H
KATA PENGANTAR

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Assalamualaikum Wr.Wb.

Segala puji bagi Allah SWT, yang telah memberi nikmat, rahmat serta
hidayah-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Implementasi Kurikulum Bahasa Indonesia MI/SD dengan tepat waktu. Makalah
ini merupakan salah satu tugas mata kuliah di progam studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah Universitas Ma’arif Lampung pada
semester Dua. Kami ucapkan terimakasih kepada Bapak Drs, Abdul Manaf, M.Pd
selaku dosen pembimbing Mata kuliah Bahasa Indonesia Kelas Rendah dan
kepada segenap pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada
banyak kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
konstruktif dari pembaca. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum. Wr.Wb.

Metro, 27 Maret 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3

A. Pengertian Kurikulum Bahasa Indonesia MI/SD......................................3


B. Landasan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia..............................4
C. Kurikulum Bahasa Indonela SD/MI..........................................................5
BAB III PENUTUP..............................................................................................11

A..Kesimpulan................................................................................................11
B..Saran..........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................13

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pelaksanaan pembelajaran akan berlangsung dengan baik manakala
guru benar- benar memahami kurikulum dan mampu mengembangkan bahan
ajar dengan baik. Pemahaman terhadap kurikulum dapat terjadi bila guru
terbiasa penelaahan terhadap kurikulum yang berlaku. Banyak orang yang
menganggap kurikulum berkaitan dengan bahan ajar atau buku-buku pelajaran
yang harus dimiliki anak didik, sehingga perubahan kurikulum identik dengan
perubahan buku pelajaran. Kurikulum merupakan seperangkat atau suatu
sistem rencana dan penganuran
mengenai bahan pembelajaran yang dapat dipedomani dalam aktivitas
belajar mengajar. Intinya kurikulum adalah rencana pembelajaran. Oleh
karena itu, semua pihak yang terlibat dan berkaitan langsung dengan fungsi
kurikulum ini wajib memahaminya. Pihak pihak seperti pelajar atau peserta
didik yang menjalankan kurikulumn, pihak orang tua peserta didik, guru atau
pendidik, maupun pemerintah melalui sekolah maupun dinas pendidikan wajib
memahami kurikulum yang sedang diterapkan
Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang penting
di Madrasah Ibtidaiyah. Kurikulum dan bahan ajar yang digunakan harus tepat
agar tujuan pembelajaran Bahasa Indonesia bisa tercapai. Sehingga
penyusunan dan pengembangan kurikulum membutuhkan pemahaman yang
menyeluruh terhadap konsep dasar kurikulum demi terlaksananya
pengimplementasian kurikulum di sekolah. Termasuk mata pelajaran Bahasa
Indonesia yang menjadi salah satu podasi struktur kurikulum Atas dasar uraian
tersebut, makalah ini disusum untuk mengkaji secara deskriptif mengenai
kurikulum bahasa Indonesia MI/SD

iv
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kurikulum bahasa indonesia mi/sd?
2. Bagaimana landasan kurikulum pembelajaran bahasa indonesia?
3. Bagaimana kurikulum bahasa indonela sd/mi?

v
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum Bahasa Indonesia MI/SD


Kurikulum banyak diidentikkan dengan bahan akar yang selalu
berubah dari periode ke periode. Secara etimologi kurikulum berasal dari
bahasa Yunani yaitu kata curir ddan curere yang merupakan istilah curir dan
curere yang merupakan istilah bagi tempat berpacu, berlari dalam sebuah
perlombaan yang telah dibentuk semacam rute pacuan yang harus dilalui oleh
para kompetitor sebuah perlombaan. Konsekwensinya adalah siapapun yang
mengikuti kompetisi harus mematuhi rute curere tersebut1
Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dikatakan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan
sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Yang di maksud
dengan isi dan bahan pelajaran itu sendiri adalah susunan dan bahan kajian
dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan satuan pendidikan yang
bersangkutan dalam rangka upaya pencapaian tujuan pendidikan nasional2
Kurikulum bukanlahı materi pelajaran yang terpisah yang harus
disampaikan dan dipelajari melainkan bentuk pengalaman dan kebudayaan
individu yang harus dipelihara dan dimodifikasi. Dengan demikian, dalam
kurikulum harus mencangkup dua sisi yang sama penting yaitu perencanaan
pembelajaran serta bagaimana perencanaan itu di implementasikan menjadi
pengalaman belajar siswa dalam rangka pencapaian tujuan yang di harapkan3
Setelah kita kaji beberapa konsep kurikulum, maka dalam bahasan ini
kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah dokumen perencanaan yang berisi
tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar yang

1
All Mudiofic, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dan
Bahan Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), hlm. 1
2
Indonesia. Undang-Undang Hi Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasonal
3
Sanjaya Wina, Kurikulum dan Pembelajaran (Teori & Praktek KTSP), ( Jakarta: PT
Fajar Interpratama Mandir. 2008) him. 9

vi
harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan, evaluasi
yang di rancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian tujuan,
serta implementasi dari dokumen yang di rancang dalam bentuk nyata.
B. Landasan Kurikulum Pembelajaran Bahasa Indonesia
Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan kognisi, social
emosional, dan bahasa anak. Selain itu, kemampuan berbahasa merupakan
penunjang keberhasilan dalam memperlajari semua bidang studi Pembelajaran
bahasa diharapkan mampu membantu peserta didik mengenal dirinya,
budayanya, dan budaya orang lain. mengemukakan gagasan dan perasaan,
berpartisipasi dalam masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan
menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada
dalam dirinya.
Pada umumnya dalam mengembangkan kurikulum kita dapat
berpegang pada asas filosofis, asas psikologis, asas sosiologis, dan asas
organisatoris4
1. Asas Filosofis
Landasan filososfis memberikan arah pada semua keputusan dan
tindakan manusia, karena filsafat merupakan pandangan hidup, orang,
masyarakat, dan bangsa. Dalam kaitannya dengan pendidikan filsafat
memberikan arah pendidikan seperti hakikat pendidikan, tujuannya, dan
bagaimana mencapai tujuan. Oleh karena itu, wajar apabila kurikulum
senantiasa bertalian erat dengan filsafat pendidikan. karena filsafat
menentukan tujuan yang hendak dicapai dengan alat yang di sebut
kurikulum
2. Asas Psikologis
Asas ini berkenaan dengan perilaku manusia. Landasan psikologis
berkaitan dengan cara peserta didik belajar, dan faktor apa yang dapat
menghambat kemampuan belajar mereka, selain itu psikologis
memberikan landasan berpikir tentang hakikat proses belajar mengajar dan
tingka-tingkat perkembangan peserta didik. Kurikulum pada dasarnya

4
Nasution, s , Asas-asas kurikulum, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009) hlm. 4

vii
disusun agar peserta didik dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Ini
berarti bahwa kurikulum dan pengajaran yang dilaksanakan dengan
pertimbangan peserta didik sebagai peserta utama dalam proses belajar
mengajar akan lebih meningkatkan keberhasilan kurikulum yang
mengabaikan factor psikologis peserta didik.
3. Asas Sosiologis
Asas ini berkenaan dengan penyampaian kebudayaan, proses
sosialisasi individu dan rekonstruksi masyarakat. Landasan sosial budaya
ternyata bukan hanya semata-mata digunakan dalam mengembangkan
kurikulum pada tingkat nasional, melainkan juga bagi guru dalam
pembinaan kurikulum tingkat sekolah atau bahkan tingkat pengajaran
4. Asas Organisatoris
Asas ini berkenaan dengan organisasi kurikulum. Dilihat dari
organisasinya ada tiga tipe bentuk kurikulum:
1) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang terpisah-pisah
(separated subject curriculum).
2) Kurikulum yang berisi sejumlah mata pelajaran yang sejenis di
hubung-hubungkan (correlated curriculum).
3) Kurikulum yang terdiri dari peleburan sema atau hampir semua mata
pelajaran (integrated curriculum).5
C. Kurikulum Bahasa Indonela SD/MI
1. Kurikulum KTSP
Telaah Komponen dalam Kurikulum Mata Pelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia SD/MI sejalan dengan perkembangan zaman dalam
rangka mempersiapkan peserta didik menghadapi tantangan zaman dan
dalam rangka mempersiapkan perserta didik menghadapi tantangan masa
depan dan meningkatkan mutu pendidikan naisonal maka Departemen
Pendidikan Nasional merespon dengan menyempurnakan kurikulum
secara berkelanjutan, yang diberi nama Kurikulum Tingkat Satuan
Penddikan (KTSP) diberlakukan sejak tahun 2006. Kurikulum ini

5
Nasution, S. Asas-asas kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara, 2009) hlm. 5

viii
merupakan refleksi pemikiran terhadap kurikulum pendidikan dasar dan
menengah sebagai salah satu wujud reformasi pendidikan.
Selain materi pembelajaran telah dilaksanakan, dalam kurikulum
KTSP strandar isi hanya disedialkan standar minimal sementara
pengembangan diserahkan pada sekolah yang bersangkutan disesuaikan
dengan karakteristik sekolah tersebut.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran dengan hasil yang baik,
penilaian dilakukan berdasarkan pencapaian setiap indicator, mulai dari
saat kegiatan belajar berlangsung sampai dengan akhir pembelajaran dan
penilaian lebih di tekankan pada penilaian yang bersifat individual.
2. Kurikulum 2013
Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan
dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks
tertulis maupun teks lisan. Teks menupakan ungkapan pikiran manusia
yang lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Dengan
kata lain, belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna
atau bagaimana memilih kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan
masyarakat pemakainya.
Dalam pembelajaranya menggunakan empat tahapan, yaitu
membangun konteks. membentuk model, membangun teks bersama-sama
kelompok, dan membangun teks secara individual atau mandiri.
Pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik dengan
model yang sesuai. Dalam pendekatan saintifik ada beberapa tahap
kegiatan, yaitu: Observing, Questioning, Associating. Experimenting,
Processing, Conclusing. Presenting. Observing adalah proses mengamati
suatu fakta. Questioning adalah proses menanyakan atau membuat
hipotesis segala sesuatu seputar fakta yang diamati. Associating adalah
menalar atau melakukan asosiasi antara yang diketahui sebelumnya
dengan apa yang baru diketahui. Experimenting adalah menguji
pertanyaan-pertanyaan atau hipotesis yang muncul dalam questioning.

ix
Processing adalah kegiatan yang dilakukan untuk merumuskan
pengetahuan yang diperoleh dari empat proses sebelumnya Conclusing
adalah merumuskan atau menyimpulkan pengetahuan yang diperoleh.
Presenting adalah menyajikan pengetahuan yang diperoleh kepada orang
lain.6
Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 yang
berbasis teks ini bertujuan agar dapat membawa peserta didik sesuai
perkembangan mentalnya, dan menyelesaikan masalah kehidupan nyata
dengan berpikir kritis. Dalam penerapannya, pembelajaran Bahasa
Indonesia memiliki prinsip, yaitu sebagai berikut.
a. Bahasa hendaknya dipandang sebagai teks, bukan semata-mata
kumpulan kata atan kaidah kebahasaan.
b. Penggunaan bahasa merupakan proses pemilihan bentuk-bentuk
kebahasan untuk mengungkapkan makna.
c. Bahasa bersifat fungsional, artinya penggunaan bahasa yang tidak
pernah dapat dipisahkan dari konteks. karena bentuk bahasa yang
digunakan mencerminkan ide, sikap, nilai, dan ideologi p
emakai/penggunanya.
d. Bahasa merupakan sarana pembentukan berpikir manusia.
Dengan prinsip di atas, maka pembelajaran bahasa berbasis teks
membawa implikasi metodologis pada pembelajaran yang bertahap. Hal
ini diawali dari kegiatan guru membangun konteks, dilanjutkan dengan
kegiatan pemodelan. membangun teks secara bersama-sama, sampai pada
membangun teks secara mandiri. Kegiatan ini dilakukan karena teks
merupakan satuan bahasa yang mengandung pikiran dengan struktur yang
lengkap. Guru harus benar-benar meyakini bahwa pada akhimya peserta
didik mampu menyajikan teks secara mandiri.7

6
Kemdikbud (2013), Modul Pelatihan Guru, Implementasi Kurikulum 2013.(Jakarta:
Raja Grafindo Persada), hlm. 22
7
Agusrida 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013: Sebuah
Kallan Dalam Mato Diklat Penerapan Kurikulum 2013. Jakarta: Raja Grafinda Persada), hlm. 2

x
3. Kurikulum Merdeka
Pada Kurikulum Merdeka sesuai dengan Keputusan Kepala
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/11/Kr/2022,
dengan memberikan penjelasan mengenai kemampuan berbahasa,
bersastra, dan berpikir merupakan fondasi dari kemampuan literasi.
Semua bidang kajian. bidang kehidupan, dan tujuan-tujuan social
menggunakan kemampuan literasi. Literasi menjadi kemampuan sangat
penting yang digunakan untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian. pembelajaran Bahasa Indonesia merupakan
pembelajaran literasi untuk berbagai tujuan berkomunikasi dalam konteks
sosial budaya Indonesia. Kemampuan literasi dikembangkan ke dalam
pembelajaran menyimak, membaca dan memirsa, menulis. berbicara, dan
mempresentasikan untuk berbagai tujuan berbasis genre yang terkait
dengan penggunaan bahasa dalam kehidupan. Setiap genre memiliki tipe
teks yang didasarkan pada alur piker struktur khas teks tertentu. Tipe teks
menupakan alur pikir yang dapat mengoptimalkan penggunaan bahasa
untuk bekerja dan belajar sepanjang hayat.
Model utama yang digunakan dalam pembelajaran bahasa
Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki empat tahapan,
yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining, building the
context), pemodelan (modelling). pembimbingan (joint construction), dan
pemandirian (independent construction). Di samping pedagogi genre.
pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan model-
model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu. Pembinaan
dan pengembangan kemampuan berbahasa Indonesia akan membentuk
pribadi Pancasila yang beriman, bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa
dan berakhlak mulia, berpikir kritis, mandiri, kreatif. bergotong royong.
dan berkebhinekaan global
Ada beberapa wajah baru yang di hadirkan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dalam kurikulum merdeka di antaranya:

xi
a. Penambahan Keterampilan yang Dipelajari Kurikulum sebelumnya
menghadirkan pengembangan keterampilan menyimak, berbicara,
membaca, dan menulis sedangkan kurikulum merdeka menghadirkan
pengembangan keterampilan menyimak, membaca dan memirsa,
berbicara dan mempresentasikan, dan menulis.
b. Keberhasilan Pembelajaran Diulour Melalui Capaian Pembelajaran
Capaian pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai
pada setiap fase sehingga pendidik dapat merencanakan pembelajaran
dengan durasi yang lama tanpa tuntutan penumtasan konten. Adapun
capaian pembelajaran Bahasa Indonesia setiap fase pada kurikulum
merdeka dapat dilihat melalui SK Kepala BSKAP No. 8 Tahun 2022
Capaian Pembelajaran PAUD Dikdasmen pada Kurikulum Merdeka.
c. Alur Pembelajaran Lebih Fleksibel Alur pembelajaran pada
kurikulum merdeka dapat disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik
dan kondisi sekolah. Cara menyajikan materi pun beragam dan dapat
dikemas dengan menarik, misalnya ketika menyajikan materi tentang
teks prosedur tidak harus dimulai dari mengidentifikasi, tetapi bisa
melalui tahapan menyimpulkan, menelaah struktur dan kebahasaan
atau melalui kegiatan menulis.
d. Diferensiasi Proses Pembelajaran Pada saat kegiatan belajar mengajar,
peserta didik diberikan hak untuk menentukan pilihan dalam
menerima pembelajaran. Hal ini dikenal dengan istilah diferensiasi
proses. Bentuk diferensiasi proses, seperti pengemasan gaya belajar
peserta didik kinestetik tidak sama dengan gaya belajar visual dan
audio. Deteksi awal dapat dilakukan melalui asesmen diagnostik agar
proses pembelajaran dapat diterima dengan baik
e. Diferensiasi Produk Pembelajaran Diferensiasi produk merupakan
tahapan penyajian hasil yang dilakukan oleh peserta didik. Kalau dulu
kita berpedoman bahwa hasil dari Pelajaran Bahasa Indonesia harus
berupa teks. maka dalam kurikulum merdeka produk yang dihasilkan
dapat disesuaikan dengan minat dan bakat peserta didik. Produk

xii
tersebut dapat berupa infografik, poster, komik, dan video tetapi tidak
menghilangkan identitas pada teks. Kemudian zaman sekarang yang
gencar dengan digitalisasi, tentu saja mengemas produk dalam bentuk
digital menjadi pengalaman belajar yang menyenangkan.8

8
Kemendikbudristek. (2027). Buku Saku: Tanya Jawab Kurikulum Merdeka,
Kemendikbudristek, 9-46. ult.kemdikbud.go.id

xiii
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.
Kurikulum dapat diartikan sebagai sebuah dokumen perencanaan yang
berisi tentang tujuan yang harus dicapai, isi materi dan pengalaman belajar
yang harus dilakukan siswa, strategi dan cara yang dapat dikembangkan,
evaluasi yang di rancang untuk mengumpulkan informasi tentang pencapaian
tujuan, serta implementasi dari dokumen yang di rancang dalam bentuk nyata.
Pada umumnya dalam mengembangkan kurikulum kita dapat berpegang pada
asas filosofis, asas psikologis, asas sosiologis, dan asas organisatoris.
Dalam kurikulum KTSP strandar isi hanya disediakan standar minimal
sementara pengembangan diserahkan pada sekolah yang bersangkutan
disesuaikan dengan karakteristik sekolah tersebut.
Pembelajaran bahasa Indonesia dalam kurikulum 2013 disajikan
dengan menggunakan pendekatan berbasis teks. Teks dapat berwujud teks
tertulis maupun teks lisan Teks merupakan ungkapan pikiran manusia yang
lengkap yang di dalamnya memiliki situasi dan konteks. Dengan kata lain,
belajar Bahasa Indonesia tidak sekadar memakai Bahasa Indonesia sebagai
alat komunikasi, tetapi perlu juga mengetahui makna atau bagaimana memilih
kata yang tepat yang sesuai tatanan budaya dan masyarakat pemakainya.
Dalam kurikulum merdeka Model utama yang digunakan dalam
pembelajaran bahasa Indonesia adalah pedagogi genre. Model ini memiliki
empat tahapan, yaitu: penjelasan untuk membangun konteks (explaining,
building the context), pemodelan (modelling), pembimbingan (joint
construction), dan pemandirian (independent construction). Di samping
pedagogi genre, pembelajaran Bahasa Indonesia dapat dikembangkan dengan
model-model lain sesuai dengan pencapaian pembelajaran tertentu

xiv
B. Saran
Kami menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami meminta kritik yang
membangun dari para pembaca

xv
DAFTAR PUSTAKA

Ali Mudlofir, 2011, Aplikasi Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan


Pendidikan dan Babon Ajar dalam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: PT
Raja Grafindo Pensada

Indonesia, Undang-Undang Rt Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sisitem


Pendidikan Nasonal Sanjaya Wina, Kurikulum dan Pembelajaran ( Teori
& Praktek KTSP), ( Jakarta: PI Fajar Interpratama Mandiri)

Nasution, S, 2009, Asas-asas kurikulum, Jakarta: Bumi Aksara

Agusrida. 2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia Dalam Kurikulum 2013:


Sebuah Kajian Dalam Mata Diklal Penerapan Kurikulum 2013. Jakarta:
Raja Grafindo Persada

xvi

Anda mungkin juga menyukai