Oleh kelompok 5:
BANGKINANG
2023
KATA PENGANTAR
rahmat dan karuniannya sehingga kami dapat menyelesaikan buku ini guna
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dan
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan do’a, saran dan kritik
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata
milki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan
bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Akhirnya kami berharap
Penulis
JENIS KOSA KATA
ARAB MELAYU
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
PEDAHULUAN......................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penulisan Makalah............................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
A. Pengertian Kosa Kata Arab Melayu..............................................................6
B. Jenis – jenis kosa kata Arab Melayu.............................................................9
C. Bentuk kosa kata Arab Melayu...................................................................13
D. Penulisan Arab Melayu Riau......................................................................14
E. Kontrastif Penulisan Arab Melayu Riau dan Penulisan Bahasa Arab........15
BAB III..................................................................................................................25
PENUTUP..............................................................................................................25
A. Kesimpulan.................................................................................................25
B. Saran............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................28
BAB I
PEDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia dari zaman dahulu sampai sekarang ini. Setiap kelompok manusia
pada umumnya memiliki aksara sendiri. Tulisan yang ada pada zaman
sekarang ini berasal dari rumpun tulisan keberadaan tulisan dalam masyarakat
jarak yang cukup jauh. Di nusantara tulisan yang berkembang ialah tulisan
arab melayu. Tulisan Arab Melayu adalah tulisan arab yang diadaptasikan
oleh bahasa melayu untuk pengejaannya seperti yang kita pahami sekarang ini.
Artinya huruf yang dipakai adalah huruf-huruf Arab dengan Bahasa Melayu,
atau dengan ejaan Melayu. Di tempat lain tulisan Melayu ini disebut dengan
bahwa, walaupun aksara ini telah hampir sepenuhnya tergantikan oleh aksara
latin, sebenarnya bangsa kita masih cinta dan bangga atas kekayaan negeri kita
B. Rumusan Masalah
Bahasa Arab ?
PEMBAHASAN
Aksara Arab Melayu (huruf Melayu) atau Aksara Jawi (huruf Jawi)
dari aksara Aramea, sekitar wilayah Syiria dan Irak. Adapun peninggalan
juga dipakai untuk menuliskan bahasa Urdu, bahasa Melayu, bahasa Jawa
yang dituliskan dari kanan ke kiri. Disebut dengan istilah Jawi untuk
Indonesia sampai saat ini. Istilah Jawi ialah kata sifat yang artinya orang
sudah terbiasa dengan bahasa mereka sendiri. Maka dari itu terjadilah
Islam kepada umatnya. Kitab panduan umat Islam iaitu al-Qur’an al-
Karim menggunakan bahasa Arab, malah sumber kedua dalam Islam iaitu
Arab. Hal ini menjadi titik tolak asas bagi menyerlahkan kaitan bahasa
manusia agar berfikir tentang sesuatu perkara atau hukum yang dinyatakan
dalam aspek bahasa. Manakala Islam amat sinonim dengan bahasa Arab
Qur’an. Situasi ini menjadi antara asas penting pemanfaatan kosa kata
berkaitan Islam. Kertas kerja ini akan menganalisis beberapa kosa kata ke
14-16, tepatnya pada masa kejayaan Kerajaan Malaka, pengaruh bahasa
bentuk dan bunyi dengan huruf Hijaiyah. Namun terdapat hal yang
1) Huruf Arab Melayu tidak menggunakan tanda baca harakat seperti fathah,
2) Huruf Hijaiyah tidak dapat menampung seluruh kosa kata bahasa Melayu,
Hijaiyah.
dari 29 huruf dengan 5 huruf bukan huruf Arab, melainkan huruf yang
Huruf-huruf tambahan ini ialah ca, () ج, nga () غ, pa () ف, ga() ك, nya ( ) ث,
huruf yang lima ini adalah menurut Prof S.M Naguib Al-Attas bahwa
lazim untuk lidah orang Melayu. Huruf-huruf baru ini ditiru dari huruf
Arab misalnya ca ( ) ج, diambil dari huruf jim ( ) ج, huruf nga ( ) ع, dari
huruf ain ( ) عhuruf pa ( ) فdari huruf fa ( ) فdan ga ( ) كdari huruf kaf (
dari huruf Parsi karena bahasa itu berkembang dengan luas di Asia tengah
dan India dan pengaruhnya sampai ke alam Melayu dibawa oleh penulis
Kosa kata adalah himpunan kata yang diketahui oleh seseorang dari
berasal dari Arab Melayu harus di tulis sesuai dengan tulisan bahasa
Arab. Implikasi dari pergeseran kaedah penulisannya, banyak kosa
kata yang diadobsi dari bahasa Arab berbeda penulisan dari bentuk
Melayu yang ditemukan dalam buku panduan baca tulis Arab Melayu
‘Jawi’ berasal dari penyebutan orang Arab terhadap kemenyan Jawa dan
yang mengacu kepada pulau Jawa dan Sumatra. Prasasti Melayu tertua
yang ditulis dalam dasar ortografi Arab atau Hijaiah ditemukan di hulu
dalam menjaga nilai budaya Nusantara. Provinsi Riau dan Kepulauan Riau
merupakan pusat kerajaan Melayu yang sangat maju dan tinggi tentang
mengatasi fenomena yang terjadi saat ini, yaitu banyak generasi muda
1. Kosa kata Arab Melayu tunggal terdiri dari huruf hijaiyah dan huruf
tambahan.
ا: alif
ب: ba
ت: ta
ث: tsa
ج: jim
ج: ha
خ: kho
د: dal
ذ: dzal
ر: ro
ز: za
س: sin
ش: syin
ص: shod
ض: dhod
ط: tho
ظ: zho
ع: ain
غ: ghoin
ف: fa
ق: qof
ك: kaf
ل: lam
م: mim
ن: nun
و: waw
هـ: ha
ي: ya
ء: hamzah
6 Aksara Tambahan
cha : ( چha dengan titik 3)
perangkai.
Contoh : ل ت ن ب
bantal = بنتل
tidak dengan huruf yang sesudahnya. Kelompok ini disebut dengan huruf
ادذرزوؤ
Contoh :
Orang = اورڠ = ڠ ر و ا
4. Huruf yang hanya digunakan diakhir kata, yaitu huruf ta' marbuthah
Melayu saat ini berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya. Bahkan
tidak hanya tingkat daerah, antara satu negara juga berbeda kaedah
Arab Melayu tidak hanya terjadi pada zaman penjajahan. Pada tahun 1990-
upaya mandiri untuk menerapkan Arab Melayu pada media umum. Hal ini
huruf Arab Melayu dengan papan triplek yang diikat dengan kawat di
bawah plang nama jalan yang bertulisan latin. Melihat ini masyarakat
mendukung, namun pada saat itu beberapa pejabat Pemprov merasa gusar
dan menilai upaya yang dilakukan Al Azhar dan kawankawan ini sebagai
fonem p, g, ny, c, dan ng. huruf yang selalu dituliskan adalah konsonan,
karena itu, ada aturan khusus untuk penulisan vocal. Aksara Arab Melayu
(Jawi) adalah campuran huruf-huruf Arab yang terdiri dari 29 huruf (alif
sampai ya/ ا- ( يdengan lima huruf bukan huruf Arab, melainkan huruf
yang diciptakan oleh orang Melayu sendiri. Penambahan ini untuk variasi
fonem Arab itu sendiri. Huruf-huruf tambahan itu adalah ca ( ) ج, nga () غ,
tidak hanya tingkat daerah, antara satu negara juga berbeda kaedah
Arab Melayu tidak hanya terjadi pada zaman penjajahan. Pada tahun 1990-
upaya mandiri untuk menerapkan Arab Melayu pada media umum. Hal ini
huruf Hanacaraka.
Melayu dengan papan triplek yang diikat dengan kawat di bawah plang
namun pada saat itu beberapa pejabat Pemprov merasa gusar dan menilai
Arab Melayu pun dijadikan sebagai Mata Pelajaran Muatan Lokal Wajib
Indonesia telah dilengkapi dengan fonem p, g, ny, c, dan ng. huruf yang
dituliskan, kadang-kadang tidak. Oleh karena itu, ada aturan khusus untuk
Arab yang terdiri dari 29 huruf (alif sampai ya/ ا- ( يdengan lima huruf
bukan huruf Arab, melainkan huruf yang diciptakan oleh orang Melayu
Suska Riau, sebagai dosen dan Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa Arab,
penulis merasakan bukan suatu hal yang mudah untuk melepaskan urgensi
ini. Kosa kata bahasa Indonesia/melayu yang diadobsi dari bahasa Arab,
seandainya kosa kata ini ditulis dengan tulisan Arab Melayu sesuai dengan
bentuk tulisan bahasa Arab yang benar akan memudahkan peserta didik
untuk mempelajari bahasa Arab terutama pada keterampilan membaca
tetapi saat ini terjadi perbedaan yang kontras antara penulisan Arab
Melayu Riau dan penulisan bahasa Arab. Pada kaedah penulisan Arab
Melayu klasik, semua kosa-kata yang berasal dari bahasa Arab mesti
ditulis sesuai dengan tulisan bahasa asalnya yaitu bahasa Arab itu sendiri.
Namun, pada kaedah penulisan Arab Melayu Riau saat ini, semua kosa-
kata yang berasal dari bahasa Arab atau bukan bahasa Arab. Perbedaan
sendiri, nama pahlawan, nama jalan, nama instansi dan yayasan yang nota
bene berasal dari bahasa Arab. Kesalahan penulisan ini tidak hanya
sekedar kesalahan kaedah, bahkan juga merubah makna kata dari makna
yang sebenarnya dalam bahasa Arab. Berikut ini tabel yang menunjukkan
perbedaan yang kontras pada bentuk tulisan Arab Melayu Riau dan tulisan
Melayu dalam segi maknanya, maka tidak ada pebedaan sama sekali,
kata, masalah jender, dan masalah bilangan kata. Dalam bahasa Arab
gender, bilangan katanya. Dalam bahasa Melayu ketiga hal tersebut tidak
proses pembelajarannya.
dan bahasa Melayu dari segi struktur kalimatnya. Yang ada persamaannya,
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aksara Arab Melayu (huruf Melayu) atau Aksara Jawi (huruf Jawi)
menurut kamus linguistik adalah huruf Arab yang dipakai untuk memuliakan
bahasa Melayu. Sedangkan aksara Arab itu sendiri adalah aksara yang mula-
mula dipakai untuk menuliskan bahasa Arab, diturunkan dari aksara Aramea,
sekitar wilayah Syiria dan Irak. Adapun peninggalan tertua beraksara Arab
menuliskan bahasa Urdu, bahasa Melayu, bahasa Jawa yang dituliskan dari
kanan ke kiri. Disebut dengan istilah Jawi untuk huruf-huruf Arab, berkaitan
erat dengan panggilan Jawi yang digunakan oleh orang Arab terutama di
Mekkah terhadap Bangsa Melayu dan Indonesia sampai saat ini. Istilah Jawi
ialah kata sifat yang artinya orang Jawa atau artinya yang berasal dari tanah
Jawa.
dengan bahasa mereka sendiri. Maka dari itu terjadilah akulturasi yang
menghasilkan tulisan Arab dengan bahasa Melayu atau yang dikenal sebagai
huruf Jawi.
Pada dasarnya, tulisan Arab Melayu memiliki beberapa persamaan
bentuk dan bunyi dengan huruf Hijaiyah. Namun terdapat hal yang
tanwin. 2) Huruf Hijaiyah tidak dapat menampung seluruh kosa kata bahasa
Melayu, sehingga terdapat enam tambahan aksara yang tidak dimiliki huruf
Hijaiyah.
Tulisan huruf Jawi adalah campuran huruf-huruf arab yang terdiri dari
29 huruf dengan 5 huruf bukan huruf Arab, melainkan huruf yang diciptakan
oleh orang Melayu sendiri. Hal ini disebabkan huruf-huruf Arab mempunyai
orang Melayu telah meminjam beberapa huruf Arab yang telah di variasikan
dengan ini bertambahlah jumlah huruf Jawi. Huruf-huruf tambahan ini ialah
ca, () ج, nga () غ, pa () ف, ga() ك, nya ( ) ث, huruf yang lima ini adalah
menurut Prof S.M Naguib Al-Attas bahwa huruf-huruf baru ini diciptakan
Huruf-huruf baru ini ditiru dari huruf Arab misalnya ca ( ) ج, diambil dari
huruf jim ( ) ج, huruf nga ( ) ع, dari huruf ain ( ) عhuruf pa ( ) فdari huruf fa
( ) فdan ga ( ) كdari huruf kaf ( ) ك. Tetapi menurut Omar Awang pula huruf
dengan luas di Asia tengah dan India dan pengaruhnya sampai ke alam
pengetahuan. Dan tak lupa kritik, masukan, saran, dalam bentuk apapun
sangat kami hargai agar kedepannya penulisan buku kami menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Sayuti Anshari Nasution. (2010). Bunyi Bahasa ‘Ilm Al-Ashwat Al-
al-Ghani, Nasir Abdullah dan Abdul Hamid Abdullah. (t.th). Usus I’dad al-Kutub
Anton M. Mulyono, dkk. (1998). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta:
Balai Pustaka.
Bandung: Angkasa.
https://jejakrekam.com/2019/12/27/mengenal-aksara-arab-melayu-dan-huruf-jawi/
https://m.kumparan.com/amp/berita-terkini/memahami-tulisan-arab-melayu-dan-
pembagian-hurufnya-1xRm0B7MIRX
Husna.
-------. (1991). Masyarakat dan Budaya Melayu. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa
Bintang.
JS Badudu Zain. (2001). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan
Karya Nusa.
Ahmadiyah Press.
Razliza binti Abd. Rahman. 2006. Cerdik Jawi: Tahun 4 KBSR. Shah Alam:
Syed Muhammad Naguib al-Attas. 1972. Islam dalam sejarah dan kebudayaan
Syed Nurul Akla Syed Abdullah dan Adi Setia Mohd. Dom (terj). 2010.
Malaysia (IKIM).
Tan Boon Chye. 2009. Cerdik Jawi. Shah Alam: Cerdik Publications Sdn. Bhd.
Za’ba. 1949. Daftar ejaan Jawi. Tanjong Malim: Pejabat Karang Mengarang
Za’ba. 2009. Rahsia ejaan Jawi: Edisi ejaan rumi. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa
dan Pustaka.
Zalilah Ahmad. 2005. Cerdik Jawi: Tahun 2 KBSR. Shah Alam: Cerdik
Zarina Sidek dan Siti Ramilah Abu Najar. 2005. Cerdik Jawi: Tahun 1 KBSR.