Makalah
Pendidikan Islam
Oleh :
Ahmad Rifki
NIM : 02040922002
Dosen Pengampu
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas berkat dan rahmat-Nyalah
kami bisa menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas Mata Kuliah Sejarah dan Filsafat Pendidikan dengan topik “PENDIDIKAN
BAHASA ARAB PRA ISLAM(Asal-Usul Bahasa Arab)”.
Sehubungan dengan pendalaman materi dalam Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam,
makalah ini merupakah topik pembahasan setelah makalah yang pertama, tentunya terdapat
hubungan dengan makalah selanjutya penulis berharap dapat menjadi jembatan pengetahuan,
dasar, dan gambaran terhadap topik-topik materi selanjutnya. Selain itu, seyogyanya bagi
sebagai pendidik, peneliti pendidikan maupun pembaca untuk memahami pendidikan dari
segi sejarah dan filsafat agar semakin mencintai dan memahami hakikat pendidikan serta
perjalanannya dari zaman dahulu hingga sekarang.
Tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Dr. Achmad Zuhdi Dh, M.Fil.I.
sebagai dosen pengampu mata kuliah Sejarah dan Filsafat Pendidikan Islam sehingga saya
dapat menyusun makalah ini dengan semaksimal mungkin. Saya juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berkonstribusi dalam tersajinya makalah ini dengan
baik. Selamat membaca.
Penyusun
i
ii
DAFTA ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
Rumusan Masalah...........................................................................................................1
Tujuan.............................................................................................................................2
Metode Penelitian...........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................................3
PEMABAHASAN...................................................................................................................3
1. Tipologi Genitis..................................................................................................3
2. Tipologi Struktural...............................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................9
PENUTUP...............................................................................................................................9
A. Kesimpulan................................................................................................................9
B. Saran...........................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Bahasa Arab itu sendiri adalah salah satu bahasa Samiyah yaitu bahasa
Arab kuno yang bertempat tinggal di wilayah Jazirah Arab. Bahasa Samiyah
bagian dari beberapa bahasa yang digunakan oleh keturunan Sam bin Nuh, sedang
bahasa Sam sendiri sudah tidak diketahui lagi. 4 Berbeda dengan bahasa arab yang
menjadi bahasa tertua yang ada sampai saat ini.
1
(Gahzzawi dalam Sauri 2020)
2
(Haniah dalam Abidin and Satrianingsih 2018)
3
(Chatibul umam dalam Abidin and Satrianingsih 2018)
4
Latifah Salim, ‘Sejarah Pertumbuha Dan Perkembangan Bahasa Arab’, Diwan : Jurnal Bahasa
Dan Sastra Arab, 3.1 (2017), 77 <https://doi.org/10.24252/diwan.v3i1.2928>.
2
A. Rumusan Masalah
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui asal-usul Bahasa Arab
2. Untuk mengetahui perkembangan Bahasa Arab
C. Metode Penelitian
5
Karya Ilmiah, ‘Menelusuri Perkembangan Bahasa Arab’, 2008.
BAB II
PEMBAHASAN
Setiap bahasa di dunia dapat dibagi menjadi dua bahagian: Tipologi Genitis
dan Tipologi Struktural.6 tipologi yang bersifat genitik merupakan dasar yang
mempertimbangkan hubungan kerabat bahasa yang akan diidentifikasikan
coraknya. Hubungan itu tercermin dalam kemiripan-kemiripan yang tampak
secara serempak dan sekaligus dalam bidang fonologi علم األصوات, syntaksis علم
اء الكلمةWWو = بنWWالنحdan semantik علم الداللةdari bahasa-bahasa yang bersangkutan.
sedangkan tipologi yang bersifat struktural ialah dasar yang mempertimbangkan
kemiripan struktur dan sistem, tanpa memperdulikan kerabatnya.7
1. Tipologi Genitis
Menurut tipologi genitis ialah induk pembagian bahasa yang utama
yaitu: Proto-Indo-Europen dan Chamito-Semitiques8. Max Muller dan Bunsen
mengelompokkan bahasa menjadi 3 (tiga) rumpun yaitu: rumpun bahasa
Indo-Eropa, dan rumpun bahasa Semit-Hamit dan rumpun bahasa Turania. 9
Kemudian dari setiap cabang bahasa yang ada menyebar kesluruh penjuru
dunia.
Para ahli Bahasa dari kelompok Jungramatiker dan Neogrammarian
mengelompokkan rumpun Bahasa secara kooperatif berjumlah dua belas,
diantaranya yaitu : rumpun Indo – Eropa, semit – Hamit, Chari – Nil,
Dravida, Autronesia – Polinesia, Austro Asiatik, Finno – Ugris, Altai, Paleo –
6
Yayasan Kanisius, Teori Linguistik Dan Bahasa Indonesia (yogyakarta, 1980).
7
Sudaryanto, Predikat Objek Dalam Bahasa Indonesia (Jakarta, 1983). H.22
8
( Crystal dalam Salim 2017)
9
Salim.
4
Asiatis, sino – Tibet, Kaukasus, India, dan rumpun lain di Papua juga
Australia.10
Bahasa arab ditinjau dari segi genetisnya termasuk rumpun bahasa
semit dan ham, bahasa semit sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu bahasa
semit utara dan bahasa semit selatan. Penamaan Semit diberikan oleh
Schlozer, seorang orientalis Jerman abad ke-18. Kata Semit sendiri sejatinya
diambil dari kitab Injil, bahwa Semit adalah salah satu putra Nabi Nuh AS.
yaitu Sam, Ham dan Yafits. Termasuk putra-puteri Sam tersebut (‘Ilam,
Asyur, Arfaksyad, Walud dan Aram) juga diambil dari cerita Injil.11
Bahasa semit dan bahasa arab mempunyai rumpun yang sama, oleh
karena itu lah bahasa arab dan semit tumbuh dan berkembang dari genitis
yang sama. Perkembangan suatu bahasa dapat terjadi akibat penduduk semit
melakukan suatu perpindahan ke suatu tempat ke tempat yang lain sehingga
terjadilah percampuran bahasa terjadi, sehingga melahirkan cabang-cabang
bahasa dari satu rumpun, baik itu melalui antar suku, budaya, atau melalui
komunikasi sosial.
2. Tipologi Struktural
Berdasarkan karakteristik kebahasaan yang terdapat dalam bahasa
Arab, para peneliti di bidang bahasa telah memasukkan bahasa Arab ke
dalam kelompok rumpun bahasa Semit. Di antara karakteristik tersebut
misalnya adalah kosa kata yang kebanyakan berasal dari tiga huruf,
perubahan bentuk kata kerja sesuai dengan perubahan bentuk waktu
(tenses), bentuk kata benda (ism) dan kata kerja (fi'il) serta penggunaan kata
ganti (dhamir). Di samping itu, antara bahasa Arab dan bahasa Semit,
terdapat pula kesamaan dalam susunan dan bentuk kalimat serta banyak
kosa kata. Mengingat kaitan yang demikian erat antara bahasa Arab dan
10
‘Cakrawala Linguistik Arab (Edisi Revisi) - Dr. Syarif Hidayatullah, M.Hum. - Google Buku’.
16-17
11
Ibnu Rawandhy N Hula, Ortografi Arab, and A Pendahuluan, ‘‘A Jamiy’, 9.1 (2020), 16–46.
5
Para ilmuan juga berbeda pendapat, terkait pertama kaliya bangsa semit
tinggal. berikut sejumlah pandangan mengenai tempat tinggal pertama
bangsa Semit, sebagaimana dikutip dari Abdul Wahab Wafy :
12
Achmad Satori Ismail, ‘HUBUNGAN ANTARA RUMPUN BAHASA SEMIT, BAHASA
ARAB DAN ALQURAN’, ALQALAM, 19.93 (2002), 47
<https://doi.org/10.32678/alqalam.v19i93.454>.
13
Hula, Arab, and Pendahuluan.
14
Ali Abdul Wahid Wafi, Fiqhul Llughoh, 2004. 9-10
6
1. Terdapat kesamaan dari sudut fonetik dalam ujaran bahasa Arab dengan
bahasa Semit. Ini karena bahasa Semit menekankan bunyi huruf yang
keluar dari rongga (al-‘Ain, al-Gain, al-Ha’ dan al- Hamzah), dan ini
terapat di dalam juga bahasa Arab.
2. Adanya bunyi huruf yang tebal dalam bahasa Semit, seperti Shad, Dha’,
Ta’ dan Za’, huruf-huruf ini juga terdapat dalam bahasa Arab.
3. Bahasa Semit merujuk kepada asal kalimat tiga huruf (al-Tsulatsi).
Sistem ini juga terdapat dalam bahasa Arab yang menekankan kata
kerja itu dari tiga huruf.
4. Bahasa Semit menekankan sistem infleksi (I’rab) seperti, rafa’, nasab,
jar dan jazm. Sistem ini juga ditemukan dalam kaidah-kaidah bahasa
Arab.15
15
Ibid., 9-10
16
haniah;, ‘Bahasa Arab Komunikasi’, (Gowa: Pustaka al-Maidah,2017).5
7
kondisi kehidupan mereka baik yang terkait dengan kondisi geografis, adat-
istiadat, sistem ekonomi, maupun bentuk-bentuk kepercayaan mereka.
Genre sastra Arab Jahiliyyah yang paling populer adalah jenis syi’r
(puisi) di samping amtsal (semacam pepatah atau kata-kata mutiara), dan
pidato pendek yang disampaikan oleh para pujangga yang disebut sebagai
prosa liris. Dan semua itu dihapal di luar kepala secara turun-temurun oleh
orang-orang Arab yang memang terkenal dengan kemampuan daya hapal
yang sangat tinggi.17
Namun dari sejarah panjang Bahasa Arab yang telah diuraikan diatas
melahirkan 2 (dua) kelompok besar yaitu; Arab Baidah dan Arab Baqiyah.21
20
Muhammad Suyuti Suhaib, Kajian Puisi Arab Pra Islam (Jakarta: al-Qushwa: 1990), 1-2.
21
Zaenal Abidin and others, ‘PERKEMBANGAN DAN MASA DEPAN BAHASA ARAB’,
Diwan : Jurnal Bahasa Dan Sastra Arab, 3.2 (2017), 141–54
<https://doi.org/10.24252/DIWAN.V3I2.4459>.
9
Yang dimaksud dengan bahasa Arab Baqiyah ialah bahasa yang masih
dipergunakan oleh bangsa Arab baik dalam tulisan, kesusastraan dan
sebagainya. Bahasa ini tumbuh dan berkembang di negeri Nejed, dan Hijaz.
Kemudian tersebar luas ke sebagian besar negeri Semit dan Hamit.22 Dari sini
timbul dialek-dialek yang dipergunakan di masa kini seperti, Hijaz, Nejd,
Yaman, dan daerah sekitarnya seperti Emirat Arab, Palestina, Yordan, Syria,
Libanon, Irak, Kuwait, Mesir, Sudan, Libia, al-Jazair dan Maroko.
22
Wafi. 98-101
23
Salim. 84
10
rujukan umat islam merupakan al-Qur’an dan as-sunnah, yang mana kedua
sumber rujukan tersebut menggunakan bahasa arab, sehingga
memungkinkan bahasa arab dipelajari. Tidak hanya dari segi agama saja,
faktor politik, serta penggunaan bahasa dalam keseharian seperti halnya
dalam perdagangan menjadi salahsatu faktor kenapa bahasa arab baqiyah
tetap bisa diapakai. Karena dalam teori bahasa “diakatakan bahwa suatu
bahasa bisa hidup jika dihidupkan oleh penuturnya dan sebaliknya ia akan
mati saat ditinggalkan oleh penuturnya (tidak dipergunakan lagi sebagai
bahasa Komunikasi)”.
Selain itu, faktor yang menjadikan bahasa arab baqiyah tetap ada,
dalam perkembangan bahasa arab jahiliyah, bangsa arab mempunyai rasa
kecintaan yang besar kepada bahasanya, sehingga bangsa arab mempunyai
motivasi yang sangat besar dalam mengembangkan bahasanya seperti
halnya :
24
Haeruddin.40-41
11
25
Harun, author Nasution, ‘Islam Ditinjau Dari Berbagai Aspeknya. Jilid I’, 1985, 125
<https://lib.ui.ac.id> [accessed 25 September 2022]. 81
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dari beberapa pembahasan sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan
dari tulisan ini, sebagai berikut :
1. Asal Usul Bahasa Arab merupakan rumpun dari bahasa Semit dan Ham jika
ditinjau dari segi genetisnya memiliki kemiripan dengan bahasa semit dalam
bidang fonologi علم األصوات, syntaksis اء الكلمةWWعلم النحو = بنdan semantik علم
الداللةdari bahasa-bahasa yang bersangkutan. Sedangkan dari segi struktur
terdapat kesamaan dari segi kosa kata yang kebanyakan berasal dari tiga
huruf, perubahan bentuk kata kerja sesuai dengan perubahan bentuk waktu
(tenses), bentuk kata benda (ism) dan kata kerja (fi'il) serta penggunaan kata
ganti (dhamir).
2. Dari sejarah panjang Bahasa Arab yang telah diuraikan diatas melahirkan 2
(dua) kelompok besar yaitu; Arab Baidah dan Arab Baqiyah. Bahasa arab
baidah diperoleh melalui tulisan pada lempengan batu, yang mana bahasa
tersebut saat ini sudah punah, lain halnya dengan bahasa arab Baqiyah yang
masih dipergunakan oleh bangsa Arab baik dalam tulisan, kesusastraan
B. Saran
Setelah penulis membaca dan menelaah makalah ini baik dar segi susunan
pembahasan, bahkan dari segi kalimat yang tertuang, penulis sadar bahwa masih
banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan. Oleh karena itu, penulis
dengan sangat terbuka menerima kritik dan saran yang diberikan oleh pembaca
untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
14