Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH BAHASA ARAB

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Makalah


Mata kuliah : Bahasa Arab III

Disusun Oleh :
Defri Tanjung
Raike Sarah

Dosen Pengampu :
Nasan Al Bintary, S.Ag.,M.M

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

STAI AL-AMANAH AL-GONTORY

1444 H / 2022 M
KATA PENGANTAR

Segala puja hanya bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Berkat limpahan karunia nikmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah yang bertajuk “
SEJARAH BAHASA ARAB ” dengan lancar. Penyusunan makalah ini dalam rangka
memenuhi tugas mata pelajaran Media dan Teknologi yang diampu oleh Dosen Nasan Al
Bintary, S.Ag.,M.M

Dalam penyusunannya, tak lepas dari bantuan, arahan, dan masukan dari berbagai
pihak. Untuk itu, saya ucapkan banyak terima kasih atas segala partisipasinya dalam
menyelesaikan makalah ini. Meski demikian, penulis menyadari masih banyak sekali
kekurangan dan kekeliruan di dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata
bahasa maupun isi sehingga penulis secara terbuka menerima segala kritik dan saran positif
dari pembaca. Demikian makalah ini kami susun semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.

PENULIS

Tangerang Selatan, 24 Oktober 2022

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR-------------------------------------------------------------------------------i

DAFTAR ISI------------------------------------------------------------------------------------------ii

BAB I PENDAHULUAN---------------------------------------------------------------------------1

1. Latar Belakang Masalah---------------------------------------------------------------------1


2. Rumusan Masalah----------------------------------------------------------------------------1
3. Tujuan Penulisan------------------------------------------------------------------------------1

BAB II PEMBAHASAN----------------------------------------------------------------------------2

1. Sejarah Bahasa Arab-------------------------------------------------------------------------2


2. Macam- Macam Bahasa Arab---------------------------------------------------------------2
3. Perbedaan Bahasa Arab Amiyah dan Fusha----------------------------------------------2

BAB III PENUTUP----------------------------------------------------------------------------------7

1. Kesimpulan------------------------------------------------------------------------------------7
2. Kritik dan Saran ------------------------------------------------------------------------------7

DAFTAR PUSTAKA--------------------------------------------------------------------------------8

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Bahasa Arab merupakan salah satu rumpun bahasa Semit, yaitu salah
satu bahasa kuno yang memiliki banyak cabang rumpun yang tersebar di
Jazirah Arab. Seiring dengan berkembangnya zaman, bahasa Arab terus
menunjukkan perkembangan yang signifikan. Terbukti pada tahun 1973,
bahasa Arab diresmikan sebagai salah satu bahasa resmi Perserikatan Bangsa
Bangsa (PBB). Selain itu, hal yang menjadikan bahasa Arab ini begitu
istimewa karena menyandang berbagai atribut, seperti diidentikkannya
bahasa ini dengan bahasa umat Islam karena Qur’an dan Hadits nabi yang
notabene adalah sumber pokok ajaran Isam tertulis dalam bahasa Arab.

Kehadiran bahasa Arab di Indonesia sendiri merupakan sesuatu yang


cukup penting bagi masyarakat. Sejarah telah memperlihatkan pertumbuhan
dan perkembangan bahasa Arab yang semula hanya berfungsi sebagai bahasa
peribadatan saja, kemudian berkembang dan mulai diajarkan di lembaga
pendidikan formal mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah Bahasa Arab ?
2. Apa saja Macam-Macam Bahasa Arab ?
3. Sebutan Jenis-Jenis Bahasa Arab !

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui bagaimana Sejarah Bahasa Arab
2. Untuk Mengetahui Macam-Macam Bahasa Arab
3. Untuk Mengetahui Jenis-Jenis Bahasa Arab

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Arab


Bahasa Arab menurut para linguistik berasal dari ras manusia dan
rumpun bangsayang mempunyai peran besar dalam sejarah peradaban kuno
yakni bahasa semit kemudian keturunan mereka berpindah tempat
meninggalkan tanah airnya dan menetap di lembah sungai Tigris dan Euphart
sehingga membentuk rumpun bahasa dan bangsa baru.
Kehadiran bahasa Arab di Indonesia sendiri merupakan sesuatu yang
cukup penting bagi masyarakat. Sejarah telah memperlihatkan pertumbuhan
dan perkembangan bahasa Arab yang semula hanya berfungsi sebagai bahasa
peribadatan saja, kemudian berkembang dan mulai diajarkan di lembaga
pendidikan formal mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.
Berbicara tentang bahasa, maka tidak lepas dari bangsa yang
menuturkannya menurut sejarah, bahwa bangsa Arab seperti halnya bangsa
Aria, Pinikiah, Ibrani, Yaman, Babilonia dan bangsa-bangsa yang terdapat di
sekitarnya itu berasal dari satu bangsa yang disebut bangsa al-samaniyyun.
Sedangkan Bangsa Semit (al-Samaniyyun) adalah bangsa yang berasal dari
garis keturunan nabi nuh yang bernama sam ibn nuh yang kemudian dalam
perkembangannya melahirkan berbagai bangsa dan bahasa, diantaranya
bangsa Akkadia, kan'an, Aram, Arab dan ethopiah. Dari sini dapat dipahami
bahwa sebenarnya bahasa-bahasa yang telah dikemukakan itu berasal dari
satu bahasa yang dituturkan dari satu keturunan.
Sejarah menunjukan, bahwa proses bahasa Arab menjadi suatu bahasa
yang berdiri sendiri melalui proses yang cukup lama. Proses pertama dengan
pemisahan salah satu keturunan bangsa semit yang mengembara ke wilayah
jazirah yang bertujuan untuk memperluas wilayah kekuasaan
Proses kedua terbentuknya kebudayaan lain yang sudah berbeda
dengan bangsa pertama yang akhirnya tercipta alat komunikasi yang tampak
berbeda dengan bahasa aslinya. Jika kembali kepada sejarah pembentukan
bahasa maka akan dikemukakan suatu proses yang sangat panjang selama
berabad-abad.

2
B.Macam- Macam Bahasa Arab

Dalam bahasa Arab dikenal adanya bahasa Arab Fusha (formal/resmi) dan
bahasa Arab Amiyah (informal/nonformal/pasaran). Menurut Emil Badi’ Ya’qub,
bahasa Arab fusha adalah bahasa yang digunakan dalam Alquran, situasi-situasi
resmi, penggubahan puisi, penulisan prosa dan juga ungkapan-ungkapan pemikiran
(tulisan-tulisan ilmiah). Dengan bahasa Arab ini orang-orang dapat memahami dan
berkomunikasi dengan lancar apabila bahasa yang digunakan adalah bahasa Arab
Fusha yang sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu nahwu (tata bahasa), sharf
(pembentukan kata) dan balaghah (nilai seni bahasa). Bahasa Arab Fusha
digambarkan sebagai bahasa Arab yang digunakan masyarakat pada zaman
Rasulullah SAW. Kini bahasa Arab Fushah sudah menjadi bahasa internasional
yang diresmikan pada 18 Desember 1982 oleh UNESCO (United Nation
Education,Scientific and Cultural Organization). Kemudian penetapan tanggal
tersebut dijadikan sebagai hari bahasa Arab sedunia. Oleh karena itu bahasa Arab
Fusha ragam standar inilah yang kemudian digunakan di negara-negara Arab dan
mayoritas kaum muslimin di seluruh dunia. Secara umum bahasa ini dapat
diklasifikasikan dalam dua tingkatan, yaitu bahasa Arab klasik (classical Arabic)
yang digunakan dalam bahasa Alquran dan bahasa Arab standar modern (modern
standard Arabic) yang digunakan dalam bahasa ilmiah.

Adapun bahasa Arab Amiyah adalah bahasa yang sering digunakan dalam
aktivitas sehari hari yang berbentuk informal atau nonformal. Bahasa ini lebih
sering disebut dengan bahasa pasaran. Menurut Emil Badi’ Ya’qub, bahasa Amiyah
– dikenal juga dengan al-lahjah – adalah bahasa yang digunakan dalam urusan biasa
(tidak resmi) dan yang diterapkan dalam keseharian (bahasa gaul). Bahasa Arab
Amiyah tidak dapat dilepaskan dari bahasa Arab Fusha, selain itu bahasa Arab ini
pun tidak sepenuhnya sesuai dengan kaidah atau tata bahasa arab yang resmi.
Bahasa Arab Amiyah di setiap negara juga mempunyai berbagai versi sesuai dengan
negara dan daerah yang menggunakan bahasa tersebut, sehingga kita dapat
menjumpai ada bahasa Amiyah Saudi Arabia, bahasa Amiyah Sudan, bahasa
Amiyah Tunisa, bahasa Amiyah Mesir dan sebagainya. Bahasa ini tidak lain adalah
bahasa yang hidup di negara dan daerah tersebut serta digunakan dalam komunikasi
sehari-hari. Adapun istilah-istilah lain yang sering digunakan oleh para ahli bahasa

3
untuk menyebut jenis bahasa Amiyah ini adalah as-Saykal al-Lughawi ad-Daraj, ada
pula yang menyebutnya dengan istilah lughatusy Sya’b.

Contoh:

C. Perbedaan Bahasa Arab Fusha dan Amiyah

Perbedaan antara Fusha dan Amiyah yaitu terdapat pada kaidah-kaidah tata
bahasa (nahwu) dan pembentukan kata (sharf). Bahasa Arab Fusha sangat
memperhatikan kaidah-kaidah nahwu dan sharf, sedangkan bahasa Arab Amiyah
tidak memperhatikan hal tersebut. Oleh karena itu penggunaan bahasa Arab Fusha
dan Amiyah digunakan dalam forum yang berbeda pula. Bahasa Arab Fusha
digunakan dalam forum-forum dan media-media yang bersifat formal. Sebaliknya,
bahasa Arab Amiyah sering digunakan dalam aktivitas dan komunikasi sehari-hari
yang bersifat nonformal maupun informal. Ada perbedaan di antara bahasa Arab
Fusha dan Amiyah baik dalam “‫( ”النطق‬pengucapan) dan “‫( ”الهجة‬logat) maupun
dalam “”‫( اللغة‬bahasa) itu sendiri. Bahasa Arab Fusha mempunyai bentuk yang sama
di negara negara dunia. Sehingga, orang yang saling berbicara dengan berbahasa
Arab Fusha akan memahami maksud yang disampaikan walaupun orang-orang
tersebut mempunyai latar belakang negara yang berbeda.

Contoh :

4
5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Kritik dan Saran


Demikian makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfa’at untuk
kita semua. Apabila terdapat kekeliruan kami minta maaf maka dari itu kami
menerima keritik dan saran saudara-saudara guna membangun kualitas kami
dikemudian hari.

DAFTAR PUSTAKA
6
1. https://www.katabah.com/2015/10/perbedaan-jumlah-filiyah-dan-
jumlah.html#:~:text=Perbedaan%20jumlah%20fi%E2%80%99liyah%20dan
%20jumlah%20ismiyah%20dalam%20bahasa,jelas%20lagi%2C%20apabila
%20kita%20memperhatikan%20contoh%20berikut%20ini%3A
2. https://haloedukasi.com/jumlah-ismiyah-dan-filiyah
3. https://belajarbahasaarabdasar.blogspot.com/2016/12/pengertian-jumlah-
filiyyah-dan-contohnya.html

Anda mungkin juga menyukai