Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

STUDI NASKAH BAHASA ARAB

Tentang :
Bahasa Arab dan Ilmu Bahasa Arab

Oleh kelompok 1:
Indra Jaya
(2002041013)
Zulfa Hidayah
(2002041026)

Dosen Pengampu :
DR. AKHYAR HANIF, M.AG

JURUSAN EKONOMI SYARIAH


PROGRAM PASCASARJANA
IAIN BATUSANGKAR
2020/2021

0
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan kita sehari-hari kita tidak pernah lepas dari yang
namanya bahasa. Karena bahasa itu merupakan alat komunikasi kita dengan
lawan bicara agar pendengar ataupun lawan bicara kita dapat memahami dan
mengerti maksud yang kita ucapkan. Maka dari itu sangatlah penting bagi kita
untuk bisa menguasai bahasa-bahasa tertentu agar kita bisa bersifat kritis dan
mampu berbicara dengan orang lain dengan baik.
Menurut teori instrumentalisme yang dikenalkan oleh Bruner, bahasa
adalah alat pada manusia untuk mengembangkan dan menyempurnakan
pemikiran, semakin luas kemampuan berbahasa seseorang maka semakin tinggi
pula tingkat kecerdasan dan nalar seseorang. Dengan kata lain, bahasa dapat
membantu pemikiran manusia supaya dapat berpikir secara sistematis. (Chaer,
2009)
Jauh sebelum kita lahir, tepatnya berpuluh abad yang lalu Al-Quran
diturunkan kepada Nabi kita Muhammad saw yang mana tulisan dalam Al-
Quran itu dalam bentuk bahasa Arab. Kita sebagai umat islam sudah sepatutnya
bisa sedikit atau banyaknya mengerti tentang bahasa Arab, karena itu akan
menjadi alat kita untuk bisa membaca dan memahami Al-Quran dengan baik.
Terlebih lagi Al-Quran itu sumber ilmu yang sangat banyak yang ayat-ayatnya
itu masih bersifat umum. Maka dari itu, tugas kita untuk mendalami maksudnya
dengan mempelajari bahasa Arab dengan tekun.
Pada awalnya ilmu tulis menulis Al-Quran itu belum ada pada zaman
Nabi Muhammad. Barulah pada masa kekhalifahan Ali bin Abi Thalib ilmu
baris (ilmu nahwu) berkembang sehingga kita tahu cara penulisan Al-Quran dan
membacanya.

1
Maka dari itu, untuk mempermudah kita dalam mengetahui tentang
bahasa Arab, mungkin makalah ini akan sedikit membantu kita dan memberikan
sedikit pencerahan tentang bagian dalam ilmu bahasa Arab.

B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut, dapat diambil rumusan masalah sebagi berikut :
1. Penjelasan mengenai Bahasa Arab ?
2. Penjelasan mengenai Ilmu Bahasa Arab ?

C. TUJUAN
1. Untuk memenuhi tugas Studi Naskah Bahasa Arab
2. Memberikan penjelasan tentang Bahasa Arab dan Ilmu Bahasa Arab

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. BAHASA ARAB
Bahasa adalah satu hal yang sangat penting dalam sebuah kehidupan
manusia. Sebab, dengan bahasa itulah, manusia bisa berkomunikasi dan
menyampaikan semua gagasan dan isi pikirannya. Adapun makna bahasa
beragam, tergantung pada perspektif yang memberi makna terhadap bahasa
tersebut dan motif tujuan yang ingin dicapainya. (Ulin Nuha, 2012)
Bahasa, dalam perbendaharaan kosa kata bahasa Arab disebut dengan “
‫”اللغة‬, dalam bahasa Latin disebut dengan “lingua.” Kata yang terakhir ini
diserap oleh beberapa bahasa yang berasal dari bahasa Latin, seperti bahasa Itali
menyebut bahasa dengan “lingua”, orang Spanyol menyebutnya dengan
“lengua” dan orang Prancis menyebutnya dengan “langue” dan “langage”,
sementara orang Inggris menyebutnya dengan “language” (sebagai kata
pungutan dalam bahasa ini dari bahasa Prancis).
Dalam bahasa Arab, kata ‫ اللغة‬merupakan bentuk indevinit (mashdar) dari
kata َ (sewazan dengan kata ‫ يَ ْدعُو‬- ‫ َدعَا‬dll.). Kata ‫ اللغة‬sewazan
‫غ َو – يَلغُول‬
dengan ‫ فُعَة‬yang berarti ‘ucapan atau bunyi suara.’ Demikian pengertian secara
etimologi.
Secara terminologi, pengertian bahasa banyak dikemukakan para ahli. Di
antaranya definisi yang dikemukakan Ibnu Jinni. Bahasa menurutnya tidak lain
adalah “Lambang lambang/bunyi-bunyi yang digunakan setiap kelompok
untukmengutarakan maksudnya.” Definisi yang hampir tidak berbeda dengan
pendapat Ibnu Jinni di atas dikemukakan oleh al-Jurjani. Ia berpendapat bahwa
bahasa adalah: “Apa yang diungkapkan setiap orang dalam mengutarakan
maksudnya.” (Dr. H. Sahkholid Nasution, 2017)

3
Definisi yang hampir tidak berbeda dengan pendapat Ibnu Jinni di atas
dikemukakan oleh al-Jurjani. Ia berpendapat bahwa bahasa adalah: “Apa yang
diungkapkan setiap orang dalam mengutarakan maksudnya.”
Konsep yang sama tentang ‫( اللغة‬bahasa) juga ditemukan dalam definisi
yang diungkapkan Ibn Khaldûn, sebagaimana dikutip Hijazy: “Bahasa dapat
disebut sebagai ungkapan pengucap tentang isi hatinya. Ungkapan itu
merupakan aktivitas lidah yang muncul dari isi hati”.
Beberapa definisi di atas diketahui bahwa para pakar linguistik tidak
berbeda perbedaan dalam menjelaskan konsep bahasa. Dengan demikian, dapat
dikatakan bahasa adalah “Sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para
anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi
diri bersama anggota masyarakat lainnya.”
Bahasa arab mempunyai ciri-ciri khusus yang tidak terdapat pada
bahasa-bahasa lainnya. Kekhusussannnya ini menjadikan bahasa yang fleksibel
dan mempunyai elastisistas yang tinggi. Berikut ini beberapa karakteristik
bahasa arab : (Abdul Munif, 2008)
1. Memiliki gaya bahasa yang beragam
Keberagaman gaya bahasa Arab meliputi ragam sosial atau sosiolek,
geografis, dan idiolek. Ragam sosiolek merupakan ragam bahasa yang
menunjukan stratifikasi-ekonomi penuturnya. Sementara itu, ragam
geografis adalah keberagaman bahasa yang disebabkan oleh perbedaan
wilayah geografis penuturnya. Adapun keragaman idiolek berkaitan dengan
karakteristik pribadi penutur bahasa arab yang bersangkutan.
2. Dapat diekspresikan secara lisan dan tulisan
Bahasa yang paling utama adalah bahasa lisan, sedangkan bahasa tulis pada
hakikatnya merupakan turunan dari bahasa lisan
3. Memiliki sistem dan aturan yang spesifik
4. Memliki sifat arbiter
5. Selalu berkembang secara produktif dan kreatif
6. Memliki sistem bunyi yang khas

4
7. Mempunyai sistem tulisan yang khas memiliki sistem I‟rab
Bahasa Arab adalah bahasa yang tumbuh dan berkembang di kawasan
Timur Tengah. Di kawasan inilah bangsa ini menggunakan Bahasa Arab dalam
berbagai aktifitas dalam bidang sosial keagamaan, budaya, ekonomi bisnis dan
komunikasi lisan maupun tulisan. Imam Bamawi dalam bukunya “Tata Bahasa
Arab”, memaparkan tentang perkembangan lebih lanjut penggunaan bahasa
arab, bahwa bahasa arab ternyata bukan saja digunakan oleh orang Arab sendiri
di Negara-negara Arab di kawasan Timur tengah seperti Saudi Arabia, Mrakko,
Aljazair, Tunisia, Libya, Mesir, Sudan, Libanon, Siria, Yordania, Irak, dan
Persatuan Emirat Arab bahkan juga digunakan oleh sebagian masyarakat di
kawasan Eropa, Amerika, Asia termasuk Indonesia. (Didaktika, 2012)
Bahasa Arab banyak dipelajari di Indonesia karena bahasa Arab
berkaitan erat dengan agama Islam yang merupakan agama bagi mayoritas
penduduk Indonesia. Di samping itu bahasa Arab juga banyak digunakan dalam
kegiatan ibadah sehari-hari seperti ibadah salat, dzikir dan berdoa. Bahasa Arab
bukan saja sebagai bahasa agama dan bahasa persatuan umat Islam, tetapi juga
sebagai bahasa ilmu pengetahuan (Umam, 1980). Secara teoritis kemampuan
berbahasa Arab sebagaimana bahasa lainnya terdiri dari kompetensi dan
performansi. Kompetensi berkenaan dengan teori, sedangkan performansi
berkenaan dengan praktek penerapan kompetensi dalam kegiatan bertutur atau
berkomunikasi.
Berdasarkan penggunaannya bahasa Arab memiliki 2 (dua) tipe
penggunaan bagi penuturnya, yaitu bahasa Arab baku dan Arab ‘amiyah. Bahasa
Arab baku adalah bahasa Quraisy yang digunakan Al-Qur'an dan nabi
Muhammad Saw. Bahasa ini selanjutnya disebut sebagai bahasa Arab fusha.
Hari ini bahasa Arab fusha adalah ragam bahasa yang ditemukan di dalam Al-
Qur'an, hadis Nabi dan warisan tradisi Arab. Bahasa fusha hari ini juga
digunakan dalam kesempatan-kesempatan resmi dan untuk kepentingan
kodifikasi karya-karya puisi, prosadan penulisan pemikiran intelektual secara
umum.14 Sedangkan bahasa amiyah adalah bahasa yang "menyalahi" kaidah-

5
kaidah orisinil bahasa fusha. Dengan kata lain, bahasa amiyah adalah "bahasa
dalam penyimpangan" (lughat fi: al-lahn) setelah sebelumnya merupakan
fenomena penyimpangan dalam (sebuah) bahasa (lahn fi: al-Lughat). (Al-Rafi'i,
1974)
Sebagai bahasa secara umum, hakikat dan karakteristik bahasa di atas
dimiliki bahasa Arab. Namun di samping krakeristik secara umum tersebut,
setiap bahasa juga memiliki karakteristik khusus, demikian halnya dalam bahasa
Arab. Berikut ini akan dikemukakan karakteristik bahasa, antara lain:
1. Bahasa Arab amat kaya dengan ‫( مفردات‬kosa kata) dan ‫( م 􀘅 رادفات‬sinonim).
Jumlah kosa kata bahasa Arab mencapai sekitar 12,302.912. Sementara kosa
kata bahasa Inggris hanya mencapai 600 ribu. Kosa kata bahasa Prancis 150
ribu, dan kosa kata bahasa Rusia hanya 130 ribu.
2. Bahasa Arab telah menjadi bahasa dunia internasional sejak tahun 1973.
Bahkan United Nation Educational, Scientific, and Cultural Organization
(UNESCO) PBB melalui ketetapannya No. 3190, telah menetapkan tanggal
18 Desember setiap tahunnya sebagai hari bahasa Arab internasional.
3. Bahasa Arab disebut dengan bahasa Alquran ( ‫ ) لغة القرآن‬dan bahasa dhadh
(‫)لغة الضاد‬. Disebut sebagai bahasa Alquran karena ia diturunkan dengan
berbahasa Arab. Sementara disebut dengan bahasa dhadh, karena Nabi
Muhammad Saw. yang membawa risalah Alquran adalah manusia yang
paling fashih menyebutkan huruf dhadh.
4. Dalam bahasa Arab terdapat cara pengembangan bentuk kata yang disebut
(‫ ) تصريف‬dan (‫ )إشتقاق‬. Melalui proses (‫ )تصريف‬satu kata dapat dibentuk
menjadi beberapa kata lain yang sejenis dengan kata dasarnya, seperti tasfir
fi’il madhi, fi’il mudhari’ dll. Sementara proses ‫ إشتقاق‬akan melahirkan
sejumlah bentuk kata yang berbeda-beda jenisnya. Hal ini akan dibicarakan
secara terperinci dalam pembahasan morfologi dalam buku ini.
5. Dalam bahasa Arab terdapat ‫( أوزان‬pola-pola tertentu) untuk ‫( فعل‬verb) dan
‫( إسم‬nomina) dan penggunaan hurf jar (preposisi) yang membuat ungkapan-
ungkapan bahsa Arab menjadi jelas, ringkas dan padat.

6
6. Bahasa Arab kaya dengan cara pengungkapan;
-Susunan kata dalam kalimat bisa dirubah, misalnya:
‫ ي الفصل خالد‬bisa dirumah menjadi ‫ي الفصل خالد‬
- Jumlah fi’liyah bisa dirubah menjadi jumlah ismiah, misal:
‫ حضر األستاذ‬bisa dirumah menjadi ‫األستاذ حضر‬
7. Bahasa Arab digunakan oleh hampir setengah milyar orang di dunia.
8. Tidak seperti kebanyakan bahasa di dunia ini, bahasa Arab memiliki ‫قواعد‬
yang ajek (teratur dan tanpa banyak pengecualian). Sebagaimana diketahui,
bahwa salah satu kendala paling menyulitkan peserta didik dalam belajar
suatu bahasa asing adalah banyaknya terdapat pengecualian. Pengecualian
dalam sistem penulisan misalnya, terdapat dalam bahasa Prancis, dan dalam
ucapan terdapat dalam bahasa Inggris.
Sehubungan dengan itu, Muhammad al-Farisi mengatakan bahwa
bahasa Arab akan mudah dipelajari bila peserta didik menguasai/ hafal ‫قواعد‬
dan terampil dalam penerapannya. Menguasai ‫ قواعد‬serta terampil dalam
penerapannya lebih mudah daripada harus menghafal kata-kata, cara
penulisannya, cara pengucapannya, dan lebih mudah daripada harus
menghafal fi’il-fi’il yang bentuknya tak beraturan, seperti yang terdapat di
dalam bahasa-bahasa Barat.
9. Adanya sistem ‫( إعراب‬inflection), yaitu perubahan bunyi atau bentuk akhir
suatu kata tergantung kepada fungsinya dalam kalimat. aturan susunan kata
dalam kalimat sehingga jelas fungsi dan harkat akhirnya.
Satu hal lain yang menjadi ciri khas bahasa Arab yang menjadikannya
berbeda dengan bahasa-bahasa di Eropa, juga bahasa yang lain, bahwa dalam
bahasa Arab ada sebuh slogan: “Memahami untuk membaca, bukan membaca
untuk memahami.” Artinya, seorang yang ingin membaca teks-teks Arab dengan
baik (terutama dalam membaca bentuk kata dan I’rab) dipersyaratkan
mempunyai pemahaman yang memadai tentang materi/jalan cerita yang
terkandung dalam bahan bacaan. (Dr. H. Sahkholid Nasution, 2017)

7
Bahasa Arab merupakan bahasa yang analitis artinya tipe bahasa yang
menyatakan berbagai segi gramatika, terutama dengan kata terpisah dan urutan
kata, atau bisa juga disebut dengan bahasa isolatif. Adalah ilmu nahwu - sharaf
(INAS) dikenal sebagai tatabahasa bahasa Arab. Dua ilmu ini, nahwu dan sharaf
memiliki nnh~hubungan yang sangat erat. Bahasa yang di dalamnya banyak
didominasi dengan kajian tentang nahwu, sehingga yang dimaksud dengan tata
bahasa Arab adalah ilmu nahwu, dan sering disebut Qawa’id al-Lughah dengan
maksud tidak terpisah dari ilmu sharaf.

B. ILMU BAHASA ARAB


Ilmu Bahasa Arab adalah kaidah-kaidah untuk mengetahui bentuk kata-
kata Bahasa Arab serta keadaaanya baik dalam bentuk tunggal maupun dalam
sususan kalimat (al-Afghani, 1995). Ilmu Bahasa Arab secara umum telah
mencakup definisi ilmu Nahwu dan ilmu sharaf, dimana ilmu Nahwu fokus
membahas tentang susunan dan keadaan kalimat, sedangkan ilmu sharaf
membahas tentang perubahan kata dari satu bentuk ke bentuk lainnya.
Sebagai salah satu cabang ilmu bahasa Arab, tata bahasa Arab (nahwu-
sharaf) merupakan komponen bahasa Arab yang sangat penting untuk
mendapatkan kemampuan bahasa yang benar dari segi gramatika. Sebagaimana
yang dikatakan oleh Ahmad Fuad Effendy dalam bukunya bahwa pengajaran
tata bahasa atau kaidah bahasa (al nahwu dan al sharaf) berfungsi sebagai
penunjang tercapainya kemahiran berbahasa. Tata bahasa bukan tujuan,
melainkan sarana untuk dapat menggunakan bahasa dengan benar dalam
komunikasi (Effendy, 2009)
Di dalam memaksimalkan proses pembelajaran bahasa arab di perguruan
tinggi agama islam, perlu kiranya diperhatikan ilmu-ilmu yang berkaitan dengan
bahasa arab, sebagai berikut :
1. Ilmu Aswat
Ilmu Aswat adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan tentang
bunyi ucapan itu dengan benar. Ilmu ini menjadi penting sekali bagi orang-

8
orang yang hendak belajar bahasa terutama bagi orang asing (ghaira
Natiqin). Pengucapan abjad Arab dengan fasih dan benar adalah sesuatu
yang tidak gampang dilakukan. Seperti pengucapan ‘Ain dan Ain, ;Ain dan
Ngain dan sebagainya, membutuhkan waktu dalam mengganti kebiasaan
sehingga dapat berbahasa dengan fasih dan benar.
2. Ilmu Sharaf
Sebuah cabang ilmu bahasa yang membicarakan tentang bentuk kata,
perubahan kata dari kata dasar, dan berbagai bentuk imbuhan yang banyak
sekali ditemukan di dalam bahasa arab. Misalnya “kataba” yang dapat
mengalami berbagai perubahan bentuk yakni “kataba, yuktubu, kitabah,
katibun, maktubun, uktub, maktabun, dan miktabun, semua bentuk tersebut
sesuai dengan penempatannya dalam kalimat tertentu kendatipun membawa
kepada perubahan kata dan makna sendiri.
3. Ilmu Nahwu
Ilmu Nahwu adalah cabang ilmu bahasa yang membicarakan tentang
dasar-dasar dan proses pembentukan kalimat. Ilmu ini tidak lagi membahasa
tentang huruf dan kata, tetapi membahas tentang kalimat yang mempunyai
arti yang dapat dipahami oleh orang lain. Ilmu Nahwu, di samping
mempelajari struktur kata dan kalimat juga mempelajari tentang perubahan
tanda/bunyi pada akhir kata yang disebabkan oleh jabatannya dalam suatu
kalimat. Misalnya kata “ilmu” dalam kalimat al-ilmu Nafiun dan Ana Atlubu
al-ilma. Tanda baca akhir pada kata “Al-ilmu” sesuai dengan jabatan kata
tersebut dalam kalimat, yang pertama sebagai khabar dan yang kedua
sebagai maful bih.
4. Ilmu Dirasah Mujamiyyah
Ilmu ini mempelajari tentang perbendaharaan kata. Dibandingkan
dengan bahasa-bahasa lain, bahasa arab dikenal sangat kaya dengan
perbendaharaan kosa katanya. Untuk membantu pembelajaraan ilmu ini
seseorang yang ingin mengusai bahasa arab, hendaknya memperkaya diri

9
dengan kosa kata yang banyak dengan membaca dan memiliki kamus
Bahasa Arab seperti Al-Munjid, Lisanul Arab dan sebagainya.
5. Ilmu Balaghah dan Maani
Ilmu Balaghah dan Maani adalah cabang ilmu bahasa Arab yang
mempelajari tentang gaya bahasa sastra serta penggunaan kata-kata kiasan,
personifikasi dan sebgainya. Tujuannya adalah memperindah bahasa dan
makna bahasa itu sendiri. (Didaktika, 2012)
Menurut Sa’id al-Afghani (1909-1997), Ulum al-Adab (ilmu sastra,
dalam pengertian ilmu sebagai produk budaya manusia) itu ada enam, yaitu:
ilm al-lughah (linguistik), nahwu, sharf, ilm al-ma’ani, ilm al-bayan, dan ilm
al-badi’. Jika disederhanakan, klasifikasi ini akan membentuk taksonomi
ilmu bahasa Arab ke dalam empat bidang, yaitu: linguistik, nahwu, sharaf
dan balaghah. Dalam kerangka metodologisnya, Tammâm berusaha
membuat distingsi antara shina’ah dan ma’arifah. Nahwu (termasuk sharaf)
dan balâghah (yang obyek kajiannya adalah relasi antara uslûb dan makna)
termasuk shina’ah (ilmu yang diperoleh melalui latihan/pembisaan dan
membahas tsawabit atau norma-norma baku/kaidah-kaidah). Sedangkan fiqh
al-lughah termasuk kategori ma’rifah (ilmu yang diperoleh tanpa
persyaratan latihan dan membahas mutaghayyirat, mutun al-lughah kata-kata
tunggal, relasi lafazh dengan lafazh, dan lafazh dengan makna, dan lafazh
dengan penggunaannya). (Wahab, 2016)

10
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjabaran di atas maka dapat dikemukakan kesimpulan sebagai
berikut :
1. bahasa adalah Sistem lambang bunyi yang dipergunakan oleh para anggota
suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi dan mengidentifikasi diri
bersama anggota masyarakat lainnya.
2. Bahasa Arab memiliki karakteristik sebagai berikut : Memiliki gaya bahasa
yang beragam, Dapat diekspresikan secara lisan dan tulisan, Memiliki sistem
dan aturan yang spesifik, Memliki sifat arbiter, Selalu berkembang secara
produktif dan kreatif, Memliki sistem bunyi yang khas, dan Mempunyai
sistem tulisan yang khas memiliki sistem I‟rab.
3. Ilmu bahasa Arab adalah kaidah-kaidah untuk mengetahui bentuk kata-kata
Bahasa Arab serta keadaaanya baik dalam bentuk tunggal maupun dalam
sususan kalimat.
6. Ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bahasa arab adalah sebagai berikut : Ilmu
Aswat, Ilmu Sharaf, Ilmu Nahwu, Ilmu Dirasah Mujamiyyah, Ilmu Balaghah
dan Maani

11
DAFTAR KEPUSTAKAAN

Abdul Munif. (2008). Strategi dan Kiat Menerjemahkan Teks Bahasa Arab dalam
Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Bidang Akademik UIN Sunan Kalijaga.
al-Afghani, S. i. (1995). al-Mujaz fi Qawaid al-Lughah al-Arabiyah. beirut: Dar al-Fikr.
Al-Rafi'i, M. S. (1974). Tarikh Adab Al-Arab. Beirut: Dar al Kitab al-arabi.
Chaer, A. (2009). Psikolinguistik: Kajian Teoritik. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Didaktika. (2012). Pembelajaran Bahasa Arab Padai Perguruan Tinggi Agam Islam di
Indonesia. Jurnal Karya Ilmiah: VOL.XII.
Dr. H. Sahkholid Nasution, S. M. (2017). Pengantar linguistik bahasa arab. Siadoarjo:
CV. LISAN ARABI.
Effendy, A. F. (2009). Metodologi Pengajaran Bahasa Arab. Malang: Misykat.
Ulin Nuha, M. (2012). Metodologi Super Efektif Pembelajaran Bahasa Arab.
yogyakarta: Diva Press.
Umam, C. (1980). Aspek-Aspek Fundamental dalam Bahasa Arab. Bandung: Al-
Ma’arif.
Wahab, M. A. (2016). STANDARISASI KURIKULUM PENDIDIKAN BAHASA ARAB.
Jakarta: Jurnal.

12

Anda mungkin juga menyukai