Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia. Di indonesia ada di kelompokkan menjadi 3 bahasa
yaitu bahasa persatuan dan bahasa negara ,bahasa daerah serta bahasa asing yang termasuk
bahasa persatuan dan bahasa negara adalah bahasa indonesia .Sebagian yang telah kita pelajari
terlebih ,bahasa dahulu bahasa indonesia ditetapkan sebagai bahasa persatuan melalui sumpah
pemuda tahun 1928 dan kemudian dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa pada tahun 1945
.Bahasa bahasa yang digunakan oleh suku suku bangsa di indonesia di kelompokkan sebagai
bahasa daerah , sedangkan bahasa bahasa yang berasal dari negara lain yang digunakan di
kelompokkan sebagai bahasa asing

1.2 Manfaat

Manfaat kita mempelajari bahasa indonesia yaitu agar mempermudah kita berbahasa dalam
kehidpan kita dan agar dapat menggunakan bahasa indonesia semaksimal mungkin dalam
penggunaannya

1.3Tujuan

Dapat menggunakan bahasa indonesia dengan baik dan benar baik bahasa indonesia secara lisan
maupun secara tulisan

1
BAB II

IDENTITAS BUKU

2.1 Identitas Buku I :

Judul buku : Bahasa Indonesia

Penulis : Drs. Sanggup Barus, M.Pd.dkk

Penerbit : UNIMED PRESS

Banyak halaman : 144 halaman

2.2Identitas Buku II

Judul buku : Bahasa Indonesia

Penulis : Direktur Jendral ,Intan Ahmad

Penerbit : Ristekdikti(ISBN 978-602-70089-6-0

Banyak halaman : 276 halaman

2
BAB III

RINGKASAN BUKU PERTAMA

BAB 1

BAHASA PENGEMBANG KEPRIBADIAN

Dalam bab ini standar kompetensi adalah kompetensi menguraikan hubungan bahasa
Indonesia dengan pengembangan kepribadian. Dalam bab ini dibahas (1) pengertian bahasa, (2)
pegertian kepribadian, dan (3) hubungan bahasa dengan pengembangan kepribadian.

1. Pengertian Bahasa
Harimurti Krisdalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah system lambing
berupa bunyi arbiter yang digunakan oleh para anggota kelompok social untuk bekerja
sama, berkomunikasi, dan menidentifikasi diri.
Wojowasito berpengertian bahwa bahasa adalah alat manusia mengungkapkan
pikiran, perasaan, pengelaman yang terdiri dari lambing-lambang bahasa.
2. Pengertian Kepribadian dan Pengembangan Kepribadian
Amit Abraham mendefenisikan kepribadian adalah pola-pola pemikiran,
perasaan, dan prilaku yang tertanam dalam-dalam dan relative permanen.
Moeljarto Tjokrominoto berpengertian bahwa pengembangan kepribadian
mencakup berbagai kualitas, seperti religiusitas, moralitas, dan penghayatan wawasan
kebangsaan, kemandirian, kreativitas dan ketahanan mental.

3. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian


Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 berisi tiga ikrar, yaitu (1) kami putra dan putri
Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, (2) kami putra dan
putrid Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, (3) kami putra dan
putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Pernyataan tekad kebangsaan, yaitu menjunjung bahasa persatuan, bahasa
Indonesia mengandung makna (1) bersikap positif terhadap bahasa Indonesia; (2)
memiliki keinginan dan kegairahan menggunakannya dengan baik dan benar; (3)

3
memiliki dan berusaha meningkatkan mutu penggunaan dan penguasaan bahasa
Indonesia sehingga penggunaanya sesuai dengan kaidahnya, tetapi juga sesuai dengan
perkembangannya.
Fungsi Pendidikan Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah pengembang
kepribadian diarahkan kepada kompetensi berbahasa baku dengan baik dan benar secara
lisan tulis. Fungsi ini mencakup berbagai aspek, yaitu :
a. Mengembangkan kemampuan / kompetensi berkomunikasi ilmiah;
b. Megembangan kemampuan akademis;
c. Mengembangkan berbagai sikap, seperti sikap ilmiah, sikap paradigmatic dalam
mengembangkan pola-pola berpikir sikap terpelajar;
d. Mengembangkan kecerdasan berbahasa;
e. Mengembangkan kepribadian terutama dalam menciptakan kreativitas baru yang
terkait dengan pengalaman, pengetahuan, dan situasi baru yang dihadapi serta
kemampuan mengekspresikannya;
f. Mengembangkan kemampuan sebagai lambing bangsa dan Negara.

4
BAB 2

BAHASA INDONESIA BAKU DAN

PEMAKAIANNYA DENGAN BAIK DAN BENAR

Dalam bab ini dibahas (1) pengertian bahasa baku, (2) pengertian bahasa non baku, (3)
pengertian bahasa Indonesia baku dan nonbaku, (4) tumbuhnya bahasa Indonesia baku, (6)
konteks pemakaian bahasa Indonesia baku, (7) cirri-ciri bahasa Indonesia baku, (8) pemakaia
bahasa Indonesia baku dan non baku dengan baik dan benar.

1. Pengertian Bahasa Baku


Hartman dan Strok berpengertian bahwa bahasa baku adalah ragam bahasa yang
secara sosial lebih digandrungi dan yang sering didasarkan bahasa orang-orang yang
berpendidikan didalam atau disekitar pusat kebudayaan atau suatu masyrakat bahasa.
Yus Rusyana berpengertian bahwa bahasa baku atau bahasa standar adalah suatu
bahasa yang dikondifikasikan, diterima dan dijadikan model oleh masyarakat bahasa
yang lebih luas.
Gorys Keraf berpengertian bahwa bahasa baku adalah bahasa yang di anggap dan
diterima sebagai patokan umum untuk seluruh penutur bahasa itu.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, jelas bahwa bahasa baku itu adalah
bentuk bahasa yang telah dikodifikasi atau diterapkan, diterima atau difungsikan sebagai
model oleh masyrakat secara luas.
Didalam pengertian bahasa baku itu terdapat 3 aspek yang saling menyatu, yaitu ;
a. Istilah konfikasi adalah terjemahan dari “condification” bahasa Inggris.
Kondifikasi diartikan sebagai hal memberlakukan kode atau aturan untuk
dijadikan norma didalam berbahasa.
b. Basa baku atau bahasa standart harus diterima dan berterima bagi masyarakat
bahasa. Penerimaan ini sebagai lanjutak konfikasi bahasa baku. Dengan
penerimaan ini bahasa baku mempunyai kekuatan untuk mempersatukan dan
menyimbolkan masyarakat bahasa baku.
c. Bahasa baku itu difungsikan atau dipakai sebagai model atau acuan oleh
masyarakat secara luas. Acuan itu dijadikan ukuran yang disepakati secara

5
umum tentang kode bahasa dank ode pemakaian bahasa di dalam situasi
tertentu atau pemakaian bahasa tertentu.
2. Pengertian Bahasa Nonbaku
Ricards, Jhon, dan Heidi berpenertian bawha bahasa tidak baku adalah bahasa
yang digunakan dalam berbicara dan menulis yang berbeda pelafalan, tata bahasa dan
kosa kata dari bahasa baku dari suatu bahasa.
Crystal berpengertian bahwa bahasa non baku adalah bentuk-bentuk bahasa yang
tidak memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai subbaku atau non baku.
Suharianto berpengertian bahwa bahasa non baku adalah salah satu variasi bahasa
yang tetap hidup dan berkembang sesuai dengan fungsinya, yaitu dalam pemakian bahasa
tidak resmi.
Berdasarkan bebearapa pengertian diatas, bahasa non baku adalah ragam bahasa
yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku, dan dipergunakan
dilingkungan tidak resmi.
3. Pengerian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk
bahasanya telah dikodifikasi, diterima dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh
masyarakat Indonesia secara luas.
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima dan tidak di fungsikan sebagai model masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.
4. Tumbuhnya Bahasa Indonesia Baku
Ketika bahasa Indonesia diterima dan diresmikan sebagai bahasa persatuan dan
bahasa Negara Republik Indonesia tidak ada yang meramalkan bahwa akan tumbuh
keanekaragaman dalam bahasa itu. Demikian juga, tidak ada yang memikirkan bahwa
bahasa Indonesia akan mempunyai dialek dan ragam bahasa.
Memang, agak aneh kedengarannya bahasa Indonesia mempunyai dialek atau
variasi bahasa. Tetapi memang demikian adanya maklumlah bahasa Indonesia adalah
bahasa manusia yang wajar.

6
5. Fungsi Bahasa Indonesia Baku
Bahasa Indonesia mempunyai empat fungsi,yaitu :
a. Sebagai pemersatu. Bahasa Indonesia baku mempersatukan atau menghubungkan
penutur berbagai dialek bahasa itu. Bahasa Indonesia mempersatukan mereka menjadi
satu masyarakat bahasa Indonesia baku.
b. Sebagai penanda kepribadian. Bahasa Indonesia baku merupakan cirri khas yang
membedakannya dengan bahasa-bahasa lainnya. Bahasa Indonesia baku memperkuat
perasaan kepribadian nasional masyarakat bahasa Indonesia Baku.
c. Sebagai penambah wibawa. Pemilikan bahasa Indonesia baku akan membawa serta
atau prestise. Fungsi pembawa wibawa berkaitan dengan usaha mencapai
kesederajatan dengan peradaban lain yang dikagumi melalui pemerolehan bahasa
baku.
d. Sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan
bagi pemakainya dengan adanya norma atau kaidah yang dikodifikasi secara jelas.
6. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku
a. Dalam komunikasi resmi, yaitu dalam surat menyuratresmi atau dinas, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instasi resmi, perundang-undangan, penamaan
dan peristilahan resmi.
b. Dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan karangan ilmiah berupa
makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian.
c. Dalam pembicaraan di depan umum, yaitu ceramah, kuliah, dan khotbah.
d. Dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati, yaitu atasan dengan bawahan
didalam kantor, siswa dan guru di kelas atau di sekolah, guru dan kepala sekolah di
pertemuan-pertemuan resmi, mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan.
7. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
a. Pelafalan sebagai bagaian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelfalan yang
relative bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek. Misalanya:
Kata/keterampilan/diucapkan/ketrampilan.
b. Bentuk kata yang berawalan me-dan ber- dan lain-lain sebagai bagian morfologi
bahasa Indonesia baku ditulisatau di ucapkan secara jelas dan tetap didalam kalimat
Misalnya : Banjir menyerang kampong yang banyak penduduknya itu.

7
c. Konjungsi sebagai morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
didalam kalimat. Misalnya : Sampai dengan hari ini ia tidak percaya kepada siapapun,
karena semua dianggapnya penipu.
d. Partikel –kah, -lah, dan –pun sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis
secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya : Baca buku itu sampai selesai!
e. Proposisi atau kata depan sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis
secara jelas dan tetap didalam kalimat. Misalnya : Saya bertemu dengan adiknya
kemarin.
f. Bentuk kata ulang atau reduplikasi atau sebagai bagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya didalam
kalimat. Misalanya : Orang-orang itu harus diawasi setiap saat.
g. Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap didalam kalimat. Misalnya : Saya-anda bisa bekerja
sama didalam pekerjaan ini.
h. Pola kelompok kata kerja + agen + kata kerja sebagai bagian kalimat bahasa
Indonesia baku ditulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat.
Misalnya : Surat Anda sudah say abaca.
i. Konstruksi atau bentuk sintesis sebagai bagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis
atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya : saudaranya.
j. Fungsi gramatikal 9subyek, predikat obyek) sebagai bagian kalimat bahasa Indonesia
baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat. Misalnya : Kepala
kator pergi keluar Negeri.
k. Struktur kalimat baik tunggal maupun majemuk ditulis atau di ucapkan secara jelas
dan tetap sebagaibagian kalimat bahasa Indonesia baku didalam kalimat. Misalnya :
Mereka sedang mengikuti perkuliahan Dasar-Dasar Akutansi 1.
l. Kosakata sebagai bagian semantic bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan
secara jelas dan tetap dalam kalimat. Misalnya : mengapa, tetapi, bagaimana.
m. Ejaan resmi sebagai bagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap baik
kata, kalimat, maupun tanda-tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia yang
Disempurnakan.

8
n. Peristilahan baku sebagai bagian bahasa Indoneisa baku dipakai sesuai dengan
pendoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh Pemerintah melalui
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
8. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar.
Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah bahasa yang dibakukan atau yang
dianggap baku adalah pemakaia bahasa baku dan benar. Dengan demikian, pemakaina
bahasa Indonesia baku dengan benar adalah pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah
bahasa atau gramatikal bahasa baku.
Sebaliknya pemakaian bahasa Indonesia nonbaku dengan benar adalah pemakaian
bahasa yang tidak mengikuti kaidah bahasa atau gramatikal baku, melainkan kaidah
gramatikal nonbaku.

9
BAB 3
EJAAN BAHASA INDONESIA
1. Pengertian dan Pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia
Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambing-
lambang bunyi bahasa dan bagaimana dan bagaimana hubungan antara lambing-
lambang itu (pemisahan, penggabungannya) dalam suatu bahasa. Secara teknis yang
dimaksud dengan ejaan adalah penulisan huruf, penulisan kata, dan pemakaian tanda
baca.
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia dinyatakan sebagai berikut, Ejaan : cara
menulis kata-kata dengan huruf; mis, -kata “huruf” dahulu adalah “hoeroef”

Dalam Esiklopedia Indonesia (jilid 2) dijelaskan sebagai berikut, Ejaan : cara


menulis kata-kata menurut disiplin ilmu bahasa.

Ejaan ada dua macam, yaitu ejaan fenetis dan ejaan fomenis. Ejaan fometis ialah
ejaan yang berusaha menyatakan setiap bunyi bahasa dengan huruf, setelah mengukur
dan mencatatnya dengan alat pengukur bunyi bahasa (diagram). Dengan demikian
akan banyak lambing atau huruf yang dipergunakan untukmenyatakan bunyi-bunyi
bahasa itu. Ejaan fonemis ialah ejaan yang berusaha menyatakan setiap fonem dengan
satu lambing atau satu huruf, sehingga jumlah lambing yang diperlukan tidak terlalu
banyak jika dibandingkan dengan jumlah lambing dalam ejaan fonetis.

Walaupun system ejaan bahasa Indonesia sekarang didasarka atas system


fonemis, yaitu suatu tanda untuk satu bunyi, namun masih terdapat kekurangan, ada
fonem yang masih dilambangkan dengan dua tanda, misalnya: ng, ny, kh, dan sy.
Sebaliknya, ada pula dua fonem yang dilambangkan dengan satu tanda saja,yaitu:
e(pepet) dan e(taling). Hal ini tentu dapat menimbulkan dualism dalam pengucapan.

10
Tentang pengaturan yang merupakan usaha pembinaan bahasa Indonesia, dapat
dilihat antara lain pada aspek ejaannya. Dengan usia yang relative muda, bahasa
Indonesia sudah tiga kali mengalami system ejaan. System ejaan yang dimaksud
adalah sebagai berikut :

a) Ejaan Ch.A.Van Ophuysen


Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1901 sampai tahun 1947. Ejaaan ini
merupakan warisan ejaan dari bahasa Melayu yang menjadi dasar dan asal bahasa
Indonesia.
b) Ejaan Swandi atau Ejaan Republik
Ejaan ini mulai berlaku sejak tahun 1947 sampai dengan tan 1942.
c) Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan
Ejaa ini mulai berlaku pada tahun 1972 sampai degan sekarang. Penamaan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnahkan, biasa disingkat menjadi Ejaan yang
Disempurnakan atau EYD.
Perbedaan ketiga jenis ejaan yang pernah dan sedang berlaku dalam aspek
penghurufan dapat dilihat sebagaimana terterah dibawah ini :
Van Ophuysen Suwandi EYD
1901 1947 1972
j j y
dj dj j
nj nj ny
sj sj sy
tj tj c
ch ch kh
z z z
f - f
- - v
oe u u
ee e e

11
Adapun motif lahirya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ialah sebagai
berikut :

a. Menyesuaikan bahasa Indonesia dengan perkembangan bahasa Indonesia.


b. Membina ketertiban dalam penulisan huruf dan tanda baca.
c. Memulai usaha pembakuan bahasa Indonesia secara menyeluruh.
d. Mendorong pengembangan bahasa Indonesia.
2. Pemakaian Huruf
2.1 Pengantar
Pemakaian huruf dalam bab ini sebagai berikut :
a. Abjad
b. Vocal
c. Diftong
d. Konsonan
e. Persukuan
f. Nama Diri
2.2 Abjad
Jenis huruf yang digunakan dalam system EYD ialah sebagai beikut.

Huruf Nama Huruf Nama Huruf Nama


A a A J j Je S s Es
B b Be K k Ka T t Te
C c Ce L l El U u U
D d De M m Em V v Ve
E e E N n En W w We
F f Ef O o O X x Eks
G g Ge P p Pe Y y Ye
H h Ha Q q Ki Z z Zet
I i I R r Er

12
EYD menggunakan 26 huruf dan setiap huruf melambangkan fonem tertentu. Ke
26 hutuf ini dapat digolongkan kedua bagaian, yaitu :

a. Huruf yang melambangkan fonem vocal, dan


b. Huruf yang melambangkan fonem konsonan.
2.3 Vokal
Didalam bahasa Indonesia terdapat lima buah huruf vocal, yaitu a,e i,o,u.

Huruf Contoh Pemakaian dan Letaknya


di awal di tengah di akhir
a Apa pada lupa
i Itu pintu tetapi
u Uang buka ragu
e (e) Enak teras sore
∂ (e) Emas kera tipe
o Oleh kota took
Huruf e dalam bahasa Indonesia melambangkan bunyi [e] dan bunyi [∂],
taling dan pepet. Huruf e yang melambangkan vocal /e/ data ini dapat menduduki
posisi di depan, di tengah,dan di belakang kata.

2.4 Konsonan
Huruf Contoh Pemakaian dan Letaknya
di awal di tengah di akhir
b Baru kabut sebab
c Cacat kancil -
d Duri kuda maksud
f Factor tafsir positif
g Ganjil juga gudeg
h Harap tahu gajah
j Jalan kejar taku mikraj
k Kami takut baik
kh Khusus akhir tarikh

13
l Lama alam mual
m Mari aman kelam
n Nakal anak makan
ng Ngilu angin sedang
ny Nyata banyak -
p Pagi apa tetap
q Quran furqa -
r Rata harus liar
s Saying kasih luas
sy Syarat masyarakat -
t Tujuh data rapat
v Varia lava -
w Wakil jawab -
x Xenon - -
y Yang daya -
z Zeni lazim juz

2.5 Diftong
Huruf Contoh Pemakaian dan Letaknya
di awal di tengah di akhir
ai Ain syaitan pantai
au Aula saudara harimau
oi Oikumene boikot amboi

2.6 Persukuan
Setiap suku kata dalam bahasa Indonesia ditandai oleh sebuah vocal.
Vocal ini dapat didahului atau diikuti oleh konsonan.
a. Bahasa Indonesia mengenal empat macam pola umum suku kata.
1. V : a-nak, i-bu, ba-u
2. VK : ar-ti, ma-in, om-bak
3. KV : ra-kit, ka-in

14
4. KVK : pin-tu, kan-tor, lan-tai
b. Disamping itu Indonesia mengenal pola suku kata berikut.
1. KKV : pra-ja, sas-tra, in-fra
2. KKVK : blok, trak-tor, prak-tis
3. VKK : eks, ons
4. KVKK : teks, kon-teks
5. KKVKK : kom-pleks
6. KKKV : stra-te-gi, in-stru-men
7. KKKVK : struk-tur, in-struk-tur
Keterangan : V= vocal, K= konsonan
c. Pemisahan suku kata pada kata dasar adalah sebagai berikut.
1. Kalau ditengah kata ada dua vocal yang berurutan, pemisahan tersebut
dilakukan diantara kedua vokalitu. Contoh : ma-af, bu-ah, ri-ang.
2. Kalau ditengah kata ada konsonan diantara dua vocal, pemisahan tersebut
dilakukan sebelum konsonan itu. Contoh : a-nak, a-pa,a-gar.
3. Kalau ditengah kata ada dua konsonan yang berurutan, pemisahan terdapat
diantara kedua kosonan itu. Contoh : man-di, tem-pat, lam-bat, ker-tas.
4. Kalau ditengah ada tiga konsonan atau lebih, pemisahan tersebut di antara
konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan konsonan kedua. Contoh :
in-stru-men, bang-krut, ul-tra.
d. Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk dan pertikel
yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya dalampersukuan kata
dipisahkan sebagai satu kesatuan. Contoh : ma-ka-nan, me-ne-mui, bel-ejar.
2.7 Nama Diri
Penulisan nama-nama sungai, gunung, jalan,kota, dan sebgainya
disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Misalnya :

Kali Brantas Gunung Sibayak


Danau Singkarak Sungai Citarum
Nama orang, Badan Hukum,dan nama diri lain yang sudah lazim
disesuaikan dengan Ejaan Yang Disempurnakan, kecuali bila ada pertimbangan
khusus. Misalnya ; - Universitas Negeri Medan - S.Soebardi

15
3. Penulisan Huruf
Dalam bagian ini khusus pembicaraan mengenai penulisan huruf yang akan
diurutkan sebagai berikut.
a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
1. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Contoh : Saya membaca buku
2. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Contoh : Adik bertanya, “Kenapa kita pulang?”
3. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
Tuhan.
Contoh : Yang Mahakuasa
Alkitab
Quran
4. Huruf capital dipakai sebagai huruf nama gelar kehormatan, keturunan,
dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh : Sultan Hasanuddin, Haji Agus Salim.
5. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama jabatan dan pangkat
yang di ikuti nama orang.
Contoh : Presiden Soekarno
6. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama orang.
Contoh : Wage Rudolf Supratman
7. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa,
dan bahasa.
Contoh : bangsa Indonesia
Suku Batak
8. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari raya,
dan peristiwa sejarah.
Contoh : tahun Masehi
9. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Contoh : Asia Tenggara

16
10. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama bada resmi, lembaga
pemerintahan dan ketatanegaraan serta nama dokumen resmi.
Contoh : Majelis Permusyawaratan Rakyat
11. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama nama semua kata di dalam
nama buku, majalah, surat kabar, kecuali kata partikel, sperti di, ke, dari,
untuk, dan, yang, yang tidak terletak pada posisi awal.
Contoh : Dari Ave Maria ke jalan lain ke Roma
12. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam singkatan nama gelar,
pangkat, dan sapaan.
Contoh : a. di depan nama b.Di belakang nama
Dr. Doktor M.A Masterof Arts
13. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan
kekerabatan seperti bapak, ibu, saudara, kakak, adik, dan paman yang
dipakai dengan kata ganti sapaan.
Contoh : Apakah Ibu jadi ke Medan besok ?
b. Huruf Miring
1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku,
majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam karangan.
Contoh : Majalai Bahasa dan Kesastraan.
2. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau
mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata.
Contoh : Dia bukan menipu, tetaoi ditipu.
3. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah
atau ungkapan asing, kecuali yang telah disesuaikan ejaannya.

4. Penulisan Kata

a. Kata Dasar
Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh : pagar, rumah, tanah, sedang.

17
b. Kata Turunan
1. Imbuhan (awalan, akhiran, sisipan) ditulis serangkai kata dasar.
2. Awalan atau akhiran ditulis dengan serangkai dengan kata yang
mengikutinga atau mendahuluinya bila bentuk dasarnya gabungan kata.
3. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata dan sekaligus untuk mendapat
awalan dan akhiran, maka kata-kata itu ditulis serangkai.
c. Kata Ulang
Kata ulang ditulis lengkap dengan menggunakan tanda hubung.
Contoh : lari-lari, sayur-mayur.
d. Gabungan kata.
1. Gabungan kata biasa disebut kata majemuk, termasuk istilah khusus. Unsure-
unsurnya ditulis terpisah.
Contoh : duta besar, orang tua.
2. Gabungan kata yang mungkin menimbulkan salah baca, dapat diberi tandang hubung
untuk menegaskan pertalian diantara unsure yang bersangkutan.
Contoh : alat pandang-dengar
3. Gabungan kata yang sudah dianggap satu kata, ditulis serangkai.
e. Kata ganti ku, kau, mu dan nya.
Kata ganti ku dank au ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya;
kau,mu dan nya ditulis dengan serangkai kata yang mendahuluinya.
f. Kata depan di, ked an dari.
Kata depan di, ked an dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
g. Kata sandang si dan sang.
Kata sandang si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya.
h. Partikel –lah, -kah, -tah, pun, dan per.
1. Partkel –lah, -kah, dan –tah ditulis dengan serangkai kata yang
mendahuluinya.
2. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.
3. Pertikel per yang berarti mulai, demi, dan ditiap ditulis terpisah dari
bagian kalimat yang mendahului atau mengikutinya.
i. Singkatan atau Akronim

18
a. Singkatan ialah bentuk yang dipendekkan yang terdiri dari satu huruf atau
lebih.
b. Akronim ialah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan
suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata, yang
diperlukan sebagai kata.
j. Angka dan Lambang Bilangan.
Angka dipakai untuk menyatakan lambing bilangan atau nomor.
Lambing bilangan digunakan sebagai penulisan lambing bilangan dengan
huruf.
5. Penulisan Unsur Serapan
Berdasarkan taraf integrasinya unsure serapan dalam bahasa Indonesia,
dapat dibagi atas dua golongan, yaitu :
a. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia.
Contoh : reshuffle, shuttle cock.
Unsur-unsur ini dipakai dalam konteks bahasa Indonesia, tetapi pegucapannya
masihmengikuti bahasa asing.
b. Unsure asing yang pengucapan dan penulisannya disesuaikan dengan bahasa
Indonesia. Dalam hal ini, diusahakan agar ejaan asing hanya diubah
seperlunya sehingga bentuk Indonesianya masih dapat dibandingkan dengan
bentuk asalnya.
6. Pemakaian Tanda Baca
a. Tanda Titik (.)
Kaidah-kaidah tanda titik yang harus kita perhatikan adalah sebagai
berikut :
1. Tanda titik di pakai diakhir kaliamat berita.
2. Tanda titik dipakai diakhir singkatan nama orang
3. Tanda titik dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan
sapaan.
4. Tanda titik dipakai pada singkatan kata yang sangat lazim atau umum.
5. Tanda titik dipakai dibelakang angka atau huruf dalam satu bagan,
ikhtisar, atau daftar.

19
6. Tanda titik dipakai untuk memisahkan angka jam, menit dan detik
yang menunjukkan waktu.
b. Tanda Koma (,)
Kaidah-kaidah pemakain tanda koma yang harus kita terapkan adalah
sebagai berikut :
1. Tanda koma dipakai antara unsur-unsur dalam suatu perincian atau
pembilangan.
2. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu
kalimat setara berikutya yang didahului oleh kata, seperti tetapi dan
melainkan.
3. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat apabila anak
kalimat mendahului induk kalimat.
4. Tanda koma dipakai dibelakang kata atau ungkapan penghubung antar
kalimat yang termasuk pada awal kalimat.
5. Tanda koma dipakai dibelakang kata-kata.
6. Tanda koma dipakai untuk memisahkan kalimat langsung dari bagian
lain dalam kalimat.
7. Tanda koma dipakai diantara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagaian
alamat, (c) tempat dan tanggal, dan (d) nama tempat dan atau wilayah
atau negeri yang ditulis berurutan.
c. Tanda Titik Koma (;)
Hal-hal yang perlu kita perhatikan mengenai pemakaian tanda titik koma
adalah sebagai berikut :
1. Tanda titik koma dapat diapakai untuk memisahkan bagian-bagian
kalimat yang sejenis dan setara.
2. Tanda titik koma dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara
didalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti atau penghubung.

20
d. Tanda Titik Dua (:)
Ada beberapa halyang perlu kita perhatikan mengenai pemakain tanda
titik dua:
1. Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengakap jaka
diitkuti rangkaian atau pemakaian tanda titik dua.
2. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
3. Tanda titik dua dipakai dalam teks drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapa.
e. Tanda Hubung (-)
1. Tanda hubung menyambung suku-suku kata dasar yang terpisah oleh
pergantian baris..
2. Tanda hubung menyambung awalan dengan bagian kata belakang atau
akhiran dengan kata didepan pada pergantian baris.
3. Tanda hubung menyambung unsure-unsur kata ulang.
f. Tanda Pisah (_)
1. Tanda pisah membatasi penyispan kata untuk kalimat yang member
penjelasan khusus diluar bangun kalimat.
2. Tanda pisah menegaskan adanya aposisi atau ketergantungan yang
lain.
3. Tanda pisah dipakai diantara dua bilangan atau tanggal yang berarti
sampai dengan diantara dua nama kota yang berarti kea tau sampai.
g. Tanda Elipsis (…)
1. Tanda ellipsis menggambarkan kalimat yang terputus-putus.
2. Tanda ellipsis menunjukkan bahwa dalam satu petikan ada bagian
yang dihilangkan.
h. Tanda Tanya (?)
1. Tanda tanya dipergunakan pada akhir kalimat tanya.
2. Tanda tanya dipakai diantara tanda kurung untuk menyatakan bagian
kalimat yang disangsikan atau yang kurang dapat dibuktikan
kebenarannya.

21
i. Tanda Seru (!)
Tanda sru dipakai untuk menyatakan perintah, seruan, kesungguhan,
ketidak percayaaan atau emosi yang kuat.
j. Tanda Kurung ((…))
1. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan.
2. Tanda kurung mengapit angka atau huruf yang merinci satu seri
keteranagan. Angka atau huruf ini dapat di ikuti oleh kurung tutup
saja.
3. Tanda kurung mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian
integral pokok pembicaraan.
k. Tanda Kurung Siku ([…])
1. Tanda kurung siku mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai
koneksi tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis
oranglain.
2. Tanda kurung siku mengapit keterangan dalam kalimat penjelasan
yang sudah bertanda kurung.
l. Tanda Petik (“…”)
1. Tanda petik mengapit petikan lansung yang berasal dari pembicaraan,
naskah atau bahan tertulis lain.
2. Tanda petik mengapit judul syair, karangan dan baba buku apabila
dipakai dalam kalimat.
3. Tanda petik mengapit istilah ilmiah yang dikenal atau kata yang
mempunyai arti khusus.
m. Tanda Petik Tunggal (‘…’)
1. Tanda petik tunggal mengapit petikan yang tersusun didalam petikan
lain.
2. Tanda ptik tunggal mengapit makna, terjemahan atau penjelasan kata
atau ungkapan asing.
n. Tanda Garis Miring (/)
1. Tanda garis miring dalam penomoran kode surat.
2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kaat: tau, tiap.

22
BAB 4

DIKSI

1. Pengertian Diksi

Nama lain pilihan kata/memilih kata adalah diksi. “Diksi berarti pilihan kata yang tepat
dan selaras (cocok penggunaannya) untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek
tertentu (seperti yang diharapkan)”.(KBBI:1994).

Harimurti (1984) dalam Kamus Linguistic, menyatakan bahwa diksi adalah pilihan kata
dan kejelasan lafal untuk memperoleh efek tertentu dalam berbicara didalam umum atau dalam
karang mengarang.

2. Persyaratan Diksi

a. Pilihan Kata Sesuai dengan Kaidah Kelompok Kata/Frase

1) Tepat

Pengertian tepat adalah pemilihan kata dengan menempatkannya pada kelompoknya.


Unsur tepat ini memungkinkan pembentukan kelompok baru. Unsur tepat ini berhubungan
dengan unsur lain.

2) Seksama

Pengertian seksama adalah makna kata harus benar dan sesuai dengan apa yang hendak
disampaikan. Unsur seksama lebih ditekankan pada unsur kelompok katanya.

3) Lazim

Maksud kazim adalah kata itu sudah menjadi milik bahasa Indonesia. Kelompok kata
ataupun pengelompokan kata yang seperti itu memang sudsah lazim dan dibiasakan dalam
bahasa Indonesia.

23
4) Benar

Yang dimaksud dengan benar adlah pilihan kata itu harus mempunyai bentuk yang sesuai
dengan kaidah – kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia. Kata – kata yang kita pilih itu
mematuhi aturan tata bahasa Indonesia.

b. Pilihan Kata Sesuai Dengan Kaidah Makna Kata

1) Makna Denotatif

Makna denotatif adalah makna yang sesuai dengan apa adanya, makna yang sesuai
dengan hasil observasi, makna yang diberi batasan.

2) Makna Asosiatif

- Makna Konotatif

Makna konotatif adalah makna yang timbul karena makna konseptual/ denotatif
mendapat tambahan – tambahan sikap sosial, sikap diri dalam suatu jaman, sikap pribadi,
dll.

- Makna Stilistik

Makna stilistik berhubungan dengan gaya pemilihan kata dalam tutur ataupun karang –
mengarang sesuai dengan lingkungan masyarakat pemakai bahasa tersebut.

3) Makna Afektif

Makna afektif berhubungan dengan perasaan pembicara/pemakai bahasa secara pribadi,


baik terhadap lawan bicara maupun terhadap objek pembicara.

4) Makna Reflektif

Makna reflektif umumnya menghubungkan antara makna denotatif/konseptual yang satu


dengan makna yang lain.

24
5) Makna Kolokatif

Makna kolokatif berhubungan dengan makna dalam frase sebuah bahasa. Hubungan
makna kolokatif dalam Bahasa Indonesia lebih banyak berdasarkan kelaziman dan kebiasaan.

6) Makna interpretatif

Makna interpretatif berhubungan dengan penafsiran dan juga tanggapan dari pendengar
maupun si pembaca.

c. Pilihan Kata Sesuai dengan Kaidah Lingkungan Sosial Kata.

Lingkungan itu dapat dilihat dari :

- Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya sosiolek

- Daerah/geografi yang mengakibatkan terjadinya dialek

- Resmi/formal dan tidak resmi/nonformal yang mengakibatkan terjadinya bahasa


baku/bahasa standar dan bahasa yang tidak baku/bahasa nonstandar.

- Umum dan khusus yang mengakibatkan terjadinya bahasa umum dan bahasa non
khusus/bahasa profesional.

d. Pilihan Kata Sesuai Dengan Kidah Mengarang

Pilihan kata disini haruslah tepat dan haruslah dapat mewakili apa yang dimaksudkan.

Pilihan kata yang sesuai dengan karang mengarang harus memperhatikan :

- Pilihan kelompok kata yang berpasangan tetap

- Pilihan kata yang langsung

- Pilihan kata yang dekat dengan pembaca/pendengar.

3. Kata Ilmiah, Kata Populer, Kata Jargon dan Slang.

Istilah jargon mempunyai beberapa pengertian, diantaranya kata – kata teknis yang
dipergunakan secara terbatas dalam bidang ilmu, profesi atau kelompok tertentu.

25
Kata – kata slang adalah semacam kata percakapan yang tinggi atau murni. Kata slang
adalah kata non baku, yang informal yang disusun secara khas atau kata – kata biasa yang diubah
atau kata – kata kiasan yang khas. Kata – kata ini bersifat sementara . Kalau sudah terasa usang,
hilang atau menjadi kata – kata biasa.

4. Pilihan Kata Dan Penggunaannya.

a. Kata dari dan daripada

Menurut keterangan Kusno B.S. (1990:8082) ada 6 fungsi kata depan dari :

- Untuk menyatakan keterangan tempat asal sesuatu atau menyatakan asal sesuatu dibuat

- Untuk menyatakan keterangan sebab

- Untuk menyatakan bahwa sesuatu merupakan anggota dari suatu kelompok

- Kata tergantung + dari membentuk ungkapan tetap

- Untuk menyatakan kekhususan atau pembatasan suatu hal.

- Untuk menyatakan alasan (dari=berdasarkan)

b. Kata Pada dan Kepada

Ada 4 fungsi kata depan pada dalam Bahasa Indonesia :

- Sebgagai pengantar keterangan untuk orang, binatang atau benda abstrak.

- Sebagai pengantar keterangan waktu

- Bersama – sama dengan kata tertentu membentuk suatu ungkapan

- Dipakai bersama-sama dengan kata bergantung menjadi bergantung pada (bergantung


dari)

Kata depan kepada biasanya dipakai sebagai:

- Untuk mengantar obyek tak langsung (obyek yang berkepentingan) dalam suatu kalimat

26
- Untuk mengantarkan obyek dalam kalimat yang predikatnya berupa adjektiva. Dalam hal
ini kata kepada = terhadap atau akan

c. Kata Di dan Ke

Fungsi kata depan Di adalah :

- Untuk menyatakan keterangan tempat, baik tertentu maupun tak tertentu.

- Untuk menyatakan keterangan waktu tak tentu

- Bersama kata lain membentuk kata tanya yang berhubungan dengan tempat

Sebagai kata depan, ke berfungsi :

- Menyatakan keterangan tempat tujuan

- Bersama – sama kata mana, kata depan ke membentuk kata bantu tanya.

d. Kata Dan dan Dengan

Kata dan dalam kalimat berfungsi untuk menyatakan penggabungan, sedangkan kata dengan
berfungsi untuk menyatakan kesertaan.

e. Kata Antar dan antara

Kata antara dipakai apabila diikuti oleh dua obyek atau dua hal, dan biasanya
dikombinasikan dengan kata dengan, kadang – kadang didahului oleh kata depan di (di
antara). Kata antar sebagai kata tugas diikuti oleh satu obyek atau hal yang bermakna jamak
dan ditulis serangkai dengan kata yang mengikutinya.

f. Kata suatu dan Sesuatu

Kata suatu adalah kata ganti tak tentu yang sifat ketaktentuannya terletak pada jenis benda
atau hal yang digantikannya. Kata ganti tak tentu sesuatu adalah kata untuk menyatakan
barang atau hal yang tidak tentu, yang pemakaiannya tidak dapat langsung diikuti nomina.
Kata ganti sesuatu sifat ketidaktentuannya terletak pada benda atau hal yang digantikannya,
bukan pada jenis benda atau jenis yang digantikannya. Seperti dalam kata ganti suatu.

27
BAB 5

KALIMAT EFEKTIF

1. Pengertian Kalimat

Dalam KBBI, kalimat didefinisikan sebagai :

- Kesatuan ujaran yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan

- Perkataan

- Satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri

Sedangkan dalam kamus istilah, kalimat didefinisikan sebagai bagian terkecil ujaran atau
teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.

2. Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif dapat didefinisikan sebagai kalimat yang secara tepat mewakili pikiran dan
keinginan penulis yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan
penulis terhadap pembaca

3. Persyaratan Kalimat Efektif

Persyaratan kalimat efektif yaitu :

- Kesepadanan dan kesatuan antar struktur bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang logis
dan masuk akal

- Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai

- Penekanan untuk mengemukakan ide pokok

- Kehematan dalam mempergunakan kata.

- Kevariasian dalam struktur kalimat

28
BAB 6
PARAGRAF
1. Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan. Paragraf dapat
juga dikatakan karangan yang paling pendek (singkat).

2. Macam – macam Paragraf


- Paragraf pembuka
- Paragraf penghubung
- Paragraf penutup

3. Syarat – syarat Pembentukan Paragraf


- Kesatuan
- Koherensi
- Perincian dan urutan pikiran

4. Letak kalimat utama


- Pada awal paragraf
- Pada akhir paragraf
- Pada awal dan akhir paragraf

5. Pengembangan Paragraf
Dalam sebuah paragraf terdapat satu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas.
- Secara alamiah
- Klimaks dan antiklimaks
- Perbandingan dan pertentangan
- Analogi
- Contoh – contoh
- Sebab – akibat
- Definisi Luas
- Klasifikasi
- Umum-khusus

29
BAB 7
PEULISAN KARYA ILMIAH
Karya ilmiah adalah karangan yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan
data dan penyimpulan-penemuan didalamnya berpola induktif dan deduktif serta
pembahasan datanya berdasarkan rasio. Yag termasuk kedalam jenis karya ilmiah adalah
makalah, skripsi, tesis, sdisertasi, dsb.
Kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap pra penulisan ialah memilih
topik. Setelah diperoleh topik yang relevan, topic itu dinyatakan alam suatu judul karya
ilmiah. Topic berbeda dengan judul. Judul ialah nama,title atau semacam label untuk
suatu karya ilmiah. Dalam karya ilmiah, judul harus tepat menunjukkan topiknya.
Meskipun topic yang terbatas telah diperoleh,penulis belum bisa mulai
menulis.dia harus menetapkan maksud dan tujuannya menggarap topic tadi. Setelah itu,
penulis membuat rumusan mengenai masalah dan tujuan yang dicapai dengan topic tadi.
Rumusan itu dinamakan tema. Untuk memenuhi keperluan penyusunan sebuah kerangka
tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk kalimat.
Pada pembiacaraan tentang pemilihan topic telah dikemukakan bahwa pada waktu
memilih topikpenulis telah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan yang
diperlukan. Untuk penulisan sebuah karya ilmiah pengumpulan bahan sudah dapat
dilakukansebelum proses penulisan sampai pada waktu penulisan.
Bahan penulisan adalah semuanformasi atau ata yang relevan digunakan untuk
mecapai tujuan penulisan. Untuk menghasilkan sebuah makalah yang uraiannya logis,
dan sistematis, kerangkanya harus logis, sistematis, dan konsisten.
Sesuai dengan uraian penyusunan kerangka makalah diatas, penulisan makalah
dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu penlisan pendahuluan, penulisan pembahasan, dan
penulisan penutup.

30
BAB IV

RINGKASAN BUKU KEDUA

BAB 1

MENGEKSPLORASI TEKS AKADEMIK DALAM GENRE MACRO

A.Membangun konteks teks akademik

Teks akademik atau teks ilmiah dapatdiwujudkan dalam berbagai jenis misalnya buku
,ulasan buku ,proposal penelitian ,laporan penelitian ,laporan pratikum dan artikel ilmiah.Jenis
jenis tersebut merupakan genre marcoyang masing masingnya terkandung campuran dari
beberapa masing masing beberapa genre mikro seperti deskripsi laporan ,prosedur ,eksposisi
dan diskusi .Genre makro adalah adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah teks
secara keseluhuran dan genre mikro adalah subgenre subgenre yag kecil terdapat didalamnya
dan dipayungi oleh genre makro tersebut

B.Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Akademik

Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah berbeda dengan teks nonakademik
atau nonilmiah.Teks akademik dan teks nonakademik di tandai dengan ciri ciri tertentu.Untuk
membedakan keduanya ,kita harus menelusuri ciri ciri tersebut akademik,kia akan merasa yakin
bahwa jenis tersebut memang penting bagi kehidupan akademik kita.

C.Membangun Teks akademik Secara bersama sama

Teks teks yang dipilih untuk pembahasan pada buku ini adalah ulasanbuku,proposal,laporan
dan artikel ilmiah .Setiap genre makro itu akan anda ekslporasi secara lebih mendalam pada
saat ini .Meskipun setiap genre makro itu mempunyai ciri ciri yang sama .Pada bagian ini
secara bersama sama anda akan menggali sekaligus mengevaluasi lebih jauh lagi tentang ciri
ciri itu, serta menyajikan teks akademik dalam berbagai genre makro dan membangun argumen
yang terbentuk di dalam masing masing genre tersebut.

31
D.Membangun Teks Akademik secara Mandiri

Keberhasilan anda dalam menempuh perkuliahan antara lain ditandai dengan kemandirian
akademik yang sesuai genre yang dikehendaki pada teks tersebut yaitu Membuat rangkuman
,Membuat tugas dan proyek tentang teks akademik

32
BAB 2

MENJELAJAHI DUNIA PUSTAKA

A.Membangun Konteks Teks Ulasan Buku

Sebagai langkah awal anda harus membaca karya karya ilmiah antara lain buku , pada
saat membaca anda harus mencernannya dengan maksimal dan dapat memahami isinya .Teks
ulasan juga disebut teks review .Ulasan pada umunnya ditulis dalam bentuk artikel sehingga
teks ulasan dapat disebut ulasan buku ,resensi buku atau timbangan buku .Sesungguhnya ,ulasan
tidak harus terbuat terhadap buku tetapi juga dapat dibuat untuk karya karya lain seperti artikel
,karya sastra,serta karya seni

B.Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Ulasan Buku

Pada saatnya anda akan di tuntut untuk dapat membuat teks ulasan yang baik sesuai
dengan kriteria yang sesuaikan yakni,menelusuri model teks ulasan buku
,(identitas,oreintasi,tahan tafsiran isi,,evaluasi,rangkuman evaluasi)

C.Membangun teks Ulasan Buku Secara Bersama Sama

Dalam membuat teks ulasan buku anda harus memahami beberapa petunjuk yang harus
ditetapka yakni merekontruksi teks ulasan buku,membuat teks ulasan buku .Dalam
menghasilkan ulasan yang terbaik kita dapat melakukan langkah langkah sebagai berikut:

 Mencari buku yang akan diulas


 Membaca secara kritis
 Membuat ringkasan
 Menentukan kriteria penilaian
 Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
 Menulis ulasan yang dimaksud

33
D.Membangun Teks Ulasan Buku Secara Mandiri

Anda juga diharapkan dapat menghasilkan sejumlah teks ulasan buku melalui proyek
kegiatan belajar yang disusun dan beberapa petunjuk yang akan disampaikan yakni

 Membuat Rangkuman
 Membuat Tugas dan Proyek Tentang Teks Ulasan Buku

34
BAB 3
MENDESAIN PROPOSAL PENELITIAN DAN PROPOSAL KEGIATAN

A.Membangun Konteks Teks Proposal

Dilama bab ini anda akan mempelajari memahami subtansi teks proposal dan ciri ciri
kebahasaannya , baik proposal untuk penelitian maupun proposal untuk kegiatan yang bukan
penelitian .Pada akhirnya ,anda diharapkan dapat membuat proposal yang benar ,proposal itu
harus disusun secara objektif ,sistematis dan terencana dalam mengeksplorasi masalah serta
diungkapkan secara akurat dan dapatditerima

B.Menelusuri dan Menganalisis Model Teks Proposal

Dengan buku ini anda dapat membuktikan bahwa bahasa indonesia dapat digunakan
sbagai saran untuk menyampaikan gagasan ilmiah yang login termasuk dalam mendesain
proposal. Sebagai pemilik bahasa dan pengguna bahasa indonesia kami patut mensyukurinya
yakni

 Menelusuri Model Teks Proposal


 Menganalisis Hubungan Genre Pada Setiap Tahapan Proposal
 Menganalisis Formulasi Bahasa pada Proposal ,Manfaat Proposal dan Pihak yang
Diberi Proposal

C. Membangun Teks Proposal Secara Bersama sama

Pertama anda akan menyusu teks proposal berdasarkan proposal yang sudah ada dan kedua
,anda akan menyusun teks proposal dengan melibatkan dukungan dari luar .Anda
merekontruksi teks proposal sedangkan tugas yang kedua anda menyusun teks proposal
dengan bantuan memanfaatkan bantuan dari luar yakni

 Merekontruksi Teks Proposal


 Menyusun Teks Proposal yang Baru

35
D. Membangun Teks Proposal secara Mandiri

Anda juga diminta untuk membuktikan diri bahwa anda mampu membuat proposal ,untuk
itu anda di minta untuk membuat proyek belajar yang menuju pada penyusunan proposal dan
diminta untuk menyelesaikan tugas tugas lain yang terikat

 Membuat Rangkuman
 Membuat Tugas dan Proyek Tentang Teks Proposal

Struktur teks atau sistematika proposal yang anda susun dapat bervariasi sesuan susunan
ketentuan yang berlaku di lingkungan perguruan tinggi anda.Oleh sebab itu sebelum anda
mengerjakan proyek ini ada baiknya anda mempelajari terlebih dahulu sistematika proposal
penelitian atau proposal tugas akhir yang berlaku di akademik anda

36
BAB 4

MELAPORKAN HASIL PENELITIAN DAN HASIL KEGIATAN

A.Membangun Konteks Teks Laporan

Pada bab ini anda akan mempelajari cara menyusun laporan yakni laporan penelitian
atau laporan kegiatan yang dimaksudkan disini adalah laporan pada umunnya bahwa setelah
penelitian atau pelaksanaan kegiatan melaksanakan penelitian atau kegiatan ,mereka harus
menyusun laporan.

B.Menelusuri Model dan Menganalisis Teks Laporan

Pada sebuah penelitian dapat menjadi inspirasi kemudian gagasan baru ,dipihak lain
lapora kegiatan yang bagus dapat dijadikan pedoman untuk merancang kegiatan yang akan
datang ,kekurangan kekurangan yang ada pada kegiatan yang dilaporakan itu merupakan
pelajaran yang berharga dalam melaksanakan kegiatan yang lain

 Menelusuri Model Teks Laporan


 Menganalisis Hubungan Genre pada setiap tahapan teks laporan

C.Membangun Teks Laporan Secara Bersama Sama

Anda sudah mencermati isi teks,struktur teks ,hubungan antara genre makro dan genre
mikro serta ciri ciri bahasa teks laporan juga diajak untuk mengerjakan dua macam
tugas,pertama anda akan menyusun teks laporan berdasarkan teks laporan bedasarkan teks
laporan yang sudah ada dengan cara merekontruksikannya kedua ,anda akan menyusun teks
laporan baru dengan mencontoh teks laporan lain sebagai model .Kedua tugas tersebut dapat
anda kerjakan dengan memanfaatkan berbagai bantuan dan fasilitas yang tersedia

 Merekontruksi Teks Laporan


 Menyusun teks laporan yang baru

37
D.Membangun Teks Laporan Secara Mandiri

Anda juga di minta untuk membuat rangkuman terhadap bab ini dan anda juga di minta
untuk membuktikan diri bahwa anda mampu membuat laporan dan pada penyusunan laporan
juga penyelesaian tugas tugas relevan

 Membuat Rangkuman
 Membuat tugas dan proyek tentang teks laporan

38
BAB 5

MENGAKTUALISASIKAN DIRI MELALUI ARTIKEL ILMIAH

A. Membangun konteks teks artikel ilmiah

Mula mula anda akan menelusuri model artikel ilmiah ,kemudian merekonstrusinya
dan akhirnya menciptakan sendiri sesuai dengan pokok persoalan yang anda teliti atau
pokok pemikiran .Disengaja atau tidak dalam menjalani kehidupan akademik ,anda pasti
menggunakan artikel ilmiah

B.Menelusuri dan menganalisis model teks artikel ilmiah

Artikel ilmiah merupakan salah satu jenis teks akademik.Artikel ilmiah biasanya
diterbitkan pada jrurnal ilmiah yaitu terbitan berkala berisi isi kajian ilmiah di bidang tertentu
.Jenis jenis teks akademik yang lain adalah buku,laporan penelitian ,tensis,disertasi,ulasan,dan
sebagainya.Apabila artikel penelitian dan artikel kenseptual dipublikasikan dijurnal atau
dipersentasikan di forum seperti lokakarya dan seminar,artikel ilmiah populer biasanya
dimuat di koran majalah khususnya di kolom opini

 Mengeksplorasi struktur teks pada artikel ilmiah


 Menganalisis hubungan genre pada teks artikel ilmiah
 Menganalisis pentingnya teks artikel ilmiah dan media publikasinya

C.Membangun Teks Artikel Ilmiah Secara Bersama sama

Pada bagian ini kia akan menggalih , mengevaluasi dan merekonstruksinya .Untuk
memanfaatkan fasilitas yang ada di kampus ,anda meminta bantuan kepada teman sejawat
atau, berdiskusi dengan dosen pengajar di luar kelas,berikut petunjuknya

 Mengevaluasi dan Merekonstruksi teks artikel ilmiah


 Menulis teks artikel ilmiah berdasarkan permintaan

39
D.Membangun Teks Artikel Ilmiah Secara mandiri

Masalah yang paling mendasar pada penulisan artikel ilmiah adalah bahwa artikel ilmiah
itu harus ditulis menurut konvensi yang berlaku .Oleh sebab itu anda perlu memantapkan diri
bahwa artikel yang anda hasilkan harus ditata struktur teks yang dikehendaki dan pada setiap
tahapan pada struktur itu terkandung ganre yang sesuai yakni

 Membuat Rangkuman
 Membuat tugas dan Proyek tentang teks artikel ilmiah `

40
BAB V

KEUNGGULAN BUKU

3.1 Keterkaitan Antar Bab

Pada setiap bab yang ada pada buku pasti ada keterkaitannya masing-masing, yaitu :

1. Keterkaitan Antar Bab Buku Utama MKU Bahasa Indonesia

Keterkaitan antar bab pada buku ini sangat baik dan saling berhubungan dimana
pada buku ini pada bab pertamanya membahas tentang pengenalan bahasa Indonesia.
Dan disambung dengan bab berikutnya adalah membahas tentang jenis-jenis tanda
baca,dan juga ejaan bahasa indonesia

2. Keterkaitan Antar Bab Buku Pendukung dengan buku pembanding

Keterkaitan antar bab pada buku ini juga baik dan saling berhubungan tidak
begitu jauh perbedaannya dengan buku utama dimana pada buku ini pada bab
pertamanya membahas mengenai pengembang kepribadian dan buku dua mengenai
teks akademik serta menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

41
3.2 Kemuktahiran Isi Buku

1. Kemuktahiran buku utama Utama MKU Bahasa Indonesia

Pada buku ini pemaparan penulis masih baru atau muktahir dan belum pernah
dibuat oleh orang lain dan yang merupakan tujuan pengarang dalam buku yang
berjudul MKU Bahasa Indonesia pembaca mampu mengetahui hal hal yang harus
dilakukan pada saat berinteraksi ataupun berkomunikasi

2. Kemuktahiran buku Pembanding pendidikan bahasa indonesia

Pada buku ini pemaparan penulis cukup mutakhir dan hal yang merupakan tujuan
pengarang pada buku yang berjudul pendidikan bahasa Indonesia adalah pembaca
mengetahui arti dari asal bahasa Indonesia dan mengerti fungsi dan kedudukanya

42
BAB VI

KELEMAHAN BUKU

4.1 Keterkaitan Antar Bab

1. Keterkaitan Antar Bab Buku MKU BAHASA INDONESIA

Keterkaitan materi antar bab pada buku kurang saling menjelaskan sehingga bisa
membuat para pembaca sulit mengerti.

4.2 Kemuktahiran isi buku

1. Kemuktahiran buku Utama MKU BAHASA INDONESIA

Kemuktahiran pada buku ini tidak baru lagi karena pada buku buku sebelumnya yang
berhubungan dengan BAHASA INDONESIA sudah ada dipaparkan

2. Kemuktahiran buku pembanding pendidikan bahasa indonesia

Kemuktahiran pada buku ini tiap bab tidak baru lagi karena pada jaman yang global ini
bahasa Indonesia saat di belakangkan dan kurang menggunakan bahasa Indonesia dengan
benar

43
BAB VII

IMPLIKASI

5.1 Teori

Teori-teori yang tercantum dalam buku ini merupakan suatu cara untuk
berkomunikasi dengan baik dan benar dan mengajakan juga cara mengembangkan
kepribadian setiap manusia

5.2 Pemahaman Mahasiswa

Setelah membaca buku ini saya dapat tahu bahwa fungsi bahasa Indonesia sangat
lah penting dalam kehidupan kita terutama di lingkungan kampus

5.3 Analisis Mahasiswa

Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi yang dapat digunakan setiap
manusia dan terkadang bahasa Indonesia di salah gunakan sehingga memiliki arti yang
berbeda

44
BAB VIII

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berbagai pengertian bahasa telah dirumuskan para pakar bahasa .Dua pengertian disajikan
dibawah ini.Harimurti kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa
bunyi arbitter yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama
,berkomunikasi dan mengidentifikasi diri.Wojowasito berpengertian bahwa bahasa adalah alat
manusia mengungkapkan pikiran ,perasaan,pengalaman yang terdiri dari lambang lambang
bahasa.

6.2 Saran
Bahasa indonesia merupakan suatu ilmu dasar dalam kehidupan sehari hari dalam
berbahasa lisan maupun tulisan serta diketahui dan dipahami .Dimana dalam buku bahasa
indonesia menjelaskan bagaimana kita cara menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar
dan agar kita bisa melestarikan bahasa indonesia tersebut

45
DAFTAR PUSTAKA
Tarigan,H.G.1984.Pengajaran ejaan bahasa indonesia .bandung:angkasa
Suberianto.1981.Kompas Bahasa,Pengantar Berbahasa Indonesia yang Baik dan
Benar.Surakarta :Widya Duta
Alisyhbana,S.T(1984a)”The Problem of Minority Languages in the Overall Linguistic Of Our
Time”In Coulmas ,F.Linguistic Minorities and Literacy berlin;Mouton Publishers
Haliday,M.A.K.(1978)Languages as social semiotic.London:Edward Arnold

46

Anda mungkin juga menyukai