Anda di halaman 1dari 26

CRITICAL BOOK REPORT

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU:M.OKY FARDIAN G,S.Sos,M.Hum

DISUSUNOLEH :

NAMA : JIHAN ANNISA

NIM : 7162342002

KELAS : C

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepadaTuhan Yang MahaEsa, karena atas berkat dan
rahmat sehingga penulis dapa tmenyelesaikan tugas critical book report mata kuliah BAHASA
INDONESIA penulis berterima kasih kepada bapak dosen yang bersangkutan yang sudah
memberikan bimbinganya.

Penulis juga menyadari bahwa tugas ini masih banyak kekurangan oleh karena itu penulis
minta maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan penulis juga mengharapkan kritik dan saran
yang membangun guna kesempurnaan tugas ini.

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih semoga dapat bermanfaat dan bisa menambah
pengetahuan bagi pembaca.

Medan, Oktober 2017

JIHAN ANNISA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sampai dengan abad XXI ini perkembangan ilmu dan teknologi menunjukkan
bahwa bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Inggrissebagai bahasa
internasional sangat berperan sebagai sarana komunikasi. Dalam bidang akademik
bahasa Indonesia telah menunjukkan peranannya dalam berbagai disiplin ilmu melalui
bentuk-bentuk tulisan ilmiah seperti makalah dan skripsi. Pada dasarnya interaksi dan
macam kegiatan akademik tidak akan sempurna atau berjalan dengan baik dan benar.
Begitu pentingnya bahasa sebagai sebagai sarana komunikasi batasan atau pengertian
BAHASA adalah sarana komunikasi antaranggota masyarakat dalam menyampaikan
ide dan perasaan secara lisan atau tulis. Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan
bahwa sistem lambang bunyi ujaran dan lambang tulisan digunakan untuk
berkomunikasi dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik
dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam
suatu sistem.

1.2. Tujuan Pembahasan

Tujuan pengkritikan buku ini adalah untuk membenahi kekurangan yang masih terdapat
dalam buku ini agar buku ini dapat benar-benar relevan untuk diajarkan dilingkungan
perkuliahan. Buku ini perlu dibenahi karena buku ini sangat penting bagi khalayak umum dan isi
buku ini merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan bagi mahasiswa dalam studinya
sehingga sangat perlu dilakukan pembenahan pada isi buku ini agar dapat menjadi pelajaran
yang tepat bagi mahasiswa.

1.3. Manfaat Pembahasan

Dengan dilakukannya critical book ini maka akan dihasilkan buku yang lengkap dan tepat
untuk mahasiswa. Kritikan buku ini bermanfaat untuk membangun jiwa yang kritis bagi penulis
dan pembaca. Serta untuk menjadikan buku ini akan semakin mudah untuk dipelajari oleh
mahasiswa.
BAB II
ISI BUKU
A. Identitas Buku Utama

Judul Buku : Pendidikan Bahasa Indonesia

Penulis : Drs. Sanggup Barus, M.Pd.dkk

Penerbit : Unimed Press

Kota Terbit : Medan

Tahun Terbit : 2014

Edisi : Kedua

Jumlah Halaman :144 Halaman

B. Identitas Buku Pembanding

Judul Buku : Buku Ajar Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Penulis : Direktoral Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan

Penerbit : Kementerian Riset Teknologi Dan Perguruan Tinggi

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Edisi : Pertama 2016

Jumlah Halaman :110 Halaman

ISBN : 978-602-70089-6-0
1.BUKU UTAMA

BAB I

BAHASA PENGEMBANGAN KEPRIBADIAN

1. pengertian bahasa
Harimurtati kridalaksana berpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi
arbiter yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama
,berkomunikasi,dan mengidentifikasi diri.

2. Pengertian kepribadian dan pengembangan kepribadian


Dalam personality development throught positif thinking ,2004 amit Abraham
mendefinisikan kepribadian adalah pola pola pemikiran perasaan dan prilaku yang
tertanam dalam dalam dan relative permanen.kepribadian menyiratkan prediktabilitas
tentang bagaimana seseorang akan beraksi dalam keadaan yang berbeda beda.
Secara lebih spesifik pengembangan aspek-aspek kepribadian seperti aktivitas
kemandirian, ketahanan mental, etos kerja, disiplin, diletakkan dalam konteks religiusitas,
moralitas dan penghayatan wawasan kebangsaan

3. Hubungan Bahasa dengan Pengembangan Kepribadian


Dengan pembelajaran bahasa Indonesia sebagai pengembangan kepribadian, mahasiswa
diharapkan dapat mengembangkan kecerdasan, karakter dan kepribadian. Mahasiswa
yang berkompetensi berbahasa Indonesia secara aktif dan pasif akan mampu
mengekspresikan pemahaman dan kemampuan dirinya secara runtut, logis dan lugas. Hal
ini menandakan kemampuan mengorganisasi karakter dirinya terkait dengan potensi daya
piker, emosi dan harapannya. Kemudian di ekspresikan dalam berbagai bentuk karya
ilmiah, seperti artikel ilmiah, makalah ilmiah, proposal, penulisan skripsi dan laporan
ilmiah.
BAB II
BAHASA INDONESIA BAKU DAN PEMAKAIANYA DENGAN BAIK DAN
BENAR

1. Pengertian bahasa baku


Istilah bahasa baku dalam bahasa Indonesia atau standar language dalam bahasa
inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistic,pertama sekali dikenalkan oleh vilem
mathesius pada 1962.
Didalam Dictionary Language and Linguistic, Hartman dan Strok berpengertian bahwa
bahasa baku adalah ragam bahasa yang secara sosial lebih digandrungi dan yang sering
dan didasarkan bahasa orang-orang yang berpendidikan didalam atau disekitar pusat
kebudayaan atau suatu masyarakat bahasa (Standard Language Is the socially favorite og
a language, often based on the speech of educated speech community.
Berdasarkan beberapa pengertian, jelas bahwa bahasa baku itu adalah bentuk
bahasa yang telah dikodifikasi atau ditetapkan, diterima atau difungsikan sebagai model
oleh masyarakat secara luas. Didalam pengertian bahasa baku itu terdapat tiga aspek yang
saling menyatu, yaitu kodifikasi, keberterimaan, difungsikan sebagai model.
Masalah kodifikasi berkait dengan masalah ketentuan atau ketetapan norma kebahasaan.
Norma-norma kebahasan itu berupa pedoman tata bahasa, ejaan, kamus, lafal dan istilah.
Kodifikasi kebahasaan juga dikaitkan dengan masalah bahasa menurut situasi pemakai
bahasa. Kodifikasi ini akan menghasilkan ragam bahasa. Perbedaan ragam bahasa itu
tampak dalam pemakaian bahasa lisan dan tulis. Dengan demikian kodifikasi kebahasaan
bahasa baku akan tampak dalam pemakaian bahasa baku.
Ketiga aspek yang terdapat didalam konsep bahasa baku itu kodifikasi, keberterimaan,
difungsikan atau pemakai sebagai model, kebersatuan utuh dan saling berkait, baik dalam
menentukan kode bahasa maupun kode pemakaian bahasa tertentu.

2. Pengertian Bahasa Non Baku


Istilah bahasa non baku ini diterjemahkan dari “nonstandard language”. Istilah bahasa
nonstandard ini sering di sinonimkan dengan istilah “ragam subbaku”, “bahasa
nonstandard”, “ragam terbaku”, “bahasa tidak baku”, “ragam nonstandard”
Crystal berpengertian bahwa bahasa non baku adalah bentuk-bentuk bahasa yang tidak
memenuhi norma baku, yang dikelompokkan sebagai subbaku atau non baku (linguistic
forms or dialects which do not conform to this norm are then refered to as sub-standard or
nonstandard).
Alwasilah berpengertian bahwa bahasa tidak baku adalah bentuk bahasa yang biasa
memakai kata-kata atau ungkapan, struktur kalimat, ejaan dan pengucapan yang tidak
biasa dipakai oleh mereka yang tidak berpendidikan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, jelas bahwa bahasa nonstandard adalah ragam
bahasa yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku dan dipergunakan
dilingkungan tidak resmi.

3. Pengertian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku


Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang bentuk bahasanya
telah dikodifikasi, diterima, dan difungsikan atau dipakai sebagai model masyarakat
Indonesia secara luas.
Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia yang tidak
dikodifikasi, tidak diterima, dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat Indonesia
secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus

4. Timbulnya Bahasa Indonesia Baku


Ketika bahasa Indonesia diterima dan diresmikan sebagai bahasa persatuan dan bahasa
Negara republik Indonesia tidak ada yang meramalkan bahwa akan tumbuh
keanekaragaman bahasa itu. Jika semula bahasa Indonesia mempunyai bahasa tulis
seperti yang dipakai dalam buku, majalah dan surat kabar maka kemudian bahasa
Indonesia juga mempunyai ragam lisan, yang dipakai orang Indonesia untuk
berkomunikasi secara langsung bila semua bahasa Indonesia hanya dipakai untuk
keperluan resmi dalam perundang-undangan, dunia pendidikan, upacara resmi, maka
kemudian bahasa Indonesia juga dipakai dalam surat menyurat sementara orang yang
akrab, sapa menyapa antara orang tua dan anak-anaknya, tawar-menawar ditoko dan lain
sebagainya.
Keanekaragaman bahasa Indonesia itu tumbuh secara wajar sebab telah terjadi
difertifikasi fungsi. Bila semula bahasa Indonesia hanya berfungsi terbatas, maka
kemudian fungsi itu semakin banyak dan semakin ruwet. Dalam standarisasi ini ragam-
ragam bahasa tertentu menajadi bahasa standard atau bahasa baku, ragam bahasa lainnya
menjadi bahasa nonstandard atau bahasa tidak baku. Adanya bahasa standar atau bahasa
baku dan bahasa nonstandar atau tidak baku berarti bahwa bahasa baku lebih baik, lebih
benar, atau lebih betul dari pada bahasa nonstandard atau bahasa tidak baku.

5. Fungsi Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi, yaitu :
Pertama, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu. Bahasa Indonesia baku
mempersatukan atau menghubungkan penutur berbagai dialek bahasa itu.
Kedua, bahwa bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian. Bahasa
Indonesia baku merupakan ciri khas yang membedakannya dengan bahasa-bahasa
lainnya.
Ketiga, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa. Pemilikan bahasa
Indonesia baku akan membawa serta atau prestise.
Keempat, bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan. Bahasa Indonesia
baku berfungsi sebagai kerangka acuan bagi pemakainya dengan adanya norma atau
kaidah yang dikodifikasi secara jelas.

6. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku dipakai didalam beberapa konteks. Pertama, dalam komunikasi
resmi, yaitu dalam surat menyurat resmi atau dinas. Kedua, dalam wawancara teknis,
yaitu dalam laporan resmi dan karangan ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi
dan laporan hasil penelitian. Ketiga, dalam pembicaraan didepan umum, yaitu ceramah,
kuliah dan khotbah. Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati yaitu
atasan dengan bawahan didalam kantor, siswa dan guru dikelas atau disekolah, guru dan
kepala sekolah dipertemuan-pertemuan resmi mahasiswa dan dosen diruang perkuliahan.
7. Ciri-ciri Bahasa Indonesia Baku
1. Pelafalan sebagai bagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan
yang relative bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek
2. Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- dan lain sebagainya
8. Pemakaian Bahasa Indonesia Baku dan Nonbaku dengan Baik dan Benar.

BAB III

EJAAN BAHASA INDONESIA

Standar kompetensi bab ini adalah kompetensi afektif,kognitif serta psikomotorik


pemakaiaan ejaan bahasa indonesia yang disempurnakan dengan baik dan standar.

1) Pengertian dan Pembinaan Ejaan Bahasa Indonesia

Ejaan adalah keseluruhan peraturan bagaimana menggambarkan lambang-lambang bunyi


bahasa dan bagaimana hubungan antara lambang-lambang itu (pemisahan,penggabungannya)
dalam suatu bahasa.Secara teknis yang dimaksud dengan ejaan ialah penulisan huruf,penulisan
kata,dan pemakaian tanda baca.

Ejaan ada dua macam,yakni ejaan fenetis dan ejaa fomemnis.


Ejaan fonetis ialah ejaan yang berusaha menyatakan setiap bunyi bahasa dengan huruf,setelah
mengukur dan mencatatnya dengan alat pengukur bunyi bahasa(diagram).

Ejaan fonemis ialah ejaan yang berusaha menyatakan setiap foonem dengan satu lambang atau
satu huruf,sehingga jumlah lambang yang diperlukan tidak terlalu banyak jika dibandingkan
dengan jumlah lambang dalam ejaan fonetis.

Adapun motif lahirnya Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan ialah sebagai
berikut.
a. Menyesuaikan ejaan bahasa indonesua dengan perkembangan bahasa indonesia.
b. Membina ketertiban dalam penulisan huruf dan tanda baca.
c. Memulai usaha pembakuan bahasa indonesia secara menyeluruh,dan
d. Mendorong pengembangan bahasa indonesia.

Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan meruoakan penyempurnaan dari semua


hasil usaha dalam bidang ejaan yang telah mendahuluinya.
2) Pemakaian Huruf
a) Abjad
b) Vokal
c) Diftong
d) Konsonan
e) Persukuan
f) Nama Diri
3) Penulisan Huruf
a. Huruf Kapital atau Huruf Besar
b. Huruf Miring

4) Penulisan Kata

Hal-hal yang akan dibicarakan diurutkan sebagai berikut.

a. Kata Dasar
b. Kata Turunan
c. Kata Ulang
d. Gabungan Kata
e. Kata Ganti ku,kau,mu,dan nya
f. Kata Depan di,ke,dan dari
g. Kata si dan sang
h. Partikel
i. Singkatan dan akronim
j. Angka dan bilangan

5) Penulisan Unsur Serapan

Berdasarkan taraf integrasinya unsur serapan dalam bahasa Indonesia,dapat dibagi atau
dua golongan,yaitu:

a. Unsur asing yang belum sepenuhnya terserap kedalam bahasa Indonesia


b. Unsur asing yang pengucapan dan penulisannnya disesuaikan dengan kaidah bahasa
Indonesia.

6) Pemakaian Tanda Baca


a. Tanda Titik (.)
b. Tanda Koma (,)
c. Tanda Titik Koma (;)
d. Tanda Hubung (-)
e. Tanda Pisah (__)
f. Tanda Elifis (---)
g. Tanda Titik Dua ( : )
h. Tanda Tanya (? )
i. Tanda Seru (!)
j. Tanda Kurung (())
k. Tanda Kurang Siku ([...])
l. Tanda Perik (“...”)
m. Tanda Petik Tunggal (‘...’)
n. Tanda Garis Miring (/)

BAB IV

DIKSI

1.Pengertian Diksi

Nama lain pilihan kata/memilih kata adalah diksi. “Diski berarti pilihan kata yang tepat
dan selaras(cocok penggunaannya)untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh efek
tertentu (seperi yang diharapkan)

Jadi diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam hal karang-mengarang,hal tulis-
menulis,serta tutur sapa.Setiap penulis maupun pembicara apabila ingin menyampaikan buah
pikiran,pendapat,dan pernyataan ,sudah tentu akan memakai bahasa yang baik,tepat dan
benar.Sehingga karangan atau tutur tersebu menjadi bernilai/berbobot.Bahasa yang
baik,betul,dan benar ini dapat dicapai apabila pilihan kata/diksi diperhatikan dengan baik.Untuk
memilih kata dengan baik,setiap orang harus mengetahui kekayaan bahasa yang bersangkutan.

2.Persyaratan Diksi

Dalam memilih kata kata ada dua persyaratan yanng harus dipenuhi,yaitu oersyaratan
ketepatan dan kesesuaian.

Pilihan kata diksi sangat menetukan untuk menyampaikan ide yang diinginkan si penulis
ataupun sipembaca.
a. Pilihan kata sesuai dengan kaidah kelompok kata/frase
 Tepat
 Seksama
 Lazim
 Benar
b. Pilihan kata sesuai dengan kaidah makna kata
 Makna denotatif
 Makna asosiatif
 Makna efektif
 Makna reflektif
 Makna kolokatif
 Makna interpretatif
c. Pilihan kata sesuai dengan kaidah lingkungan sosial kata
Lingkungan ini dapat kita lihat berdasarkan
 Tingkat sosial yang mengakibatkan terjadinya sosiolek
 Daerah /geografi yang mengakibatkan terjadinya dialek
 Resmi/formal dan tidak resmi /nonformal yang mengakibatkan
terjadinya bahasa baku
 Umum dan khusus

d. Pilihan kata sesuai dengan kaidah mengarang


 Pilihan kelompok kata yang berpasangan tetap.
 Pilihan kata yang langsung
 Pilihan kata yang dekat dengan pendengar /pembaca

3.Kata ilmiah ,kata populer,kata jargoan dan slang

Kosakata terbesar sebuah bahasa terdiri dari kata yang umum dipakai oleh semua
masyarakat,baik yang terpelajar maupun orang biasa atau rakyat jelata.kata itulah yang
merupakan tulang punggung dari setiap bahasa.

Di samping kata populer ada pula sejumlah kata yang bisasa dipakai oleh kaum pelajar terutama
dalam tulisan ilmiah.

Istilah jargon mempunyai beberapa pengertian diantaranya kata kata teknis yang dipergunakan
secara terbatas dalam bidang ilmu profesi atau kelompok tertentu

Kata kata slang adalah semacam kata percakapan yang tinggi atau murni.kata silang adalah kata
nonbaku yang informal yang disusun secara khas atau kata biasa yang diubah atau kata kiasan
yang khas.

4.Pilihan kata dan penggunaanya

 Kata dari dan daripada


 Kata pada dan kepada
 Kata di dan ke
 Kata dan dan dengan
 Kata antar dan antara
 Kata suatu dan sesuatu
BAB V

KALIMAT EFEKTIF

Standar kompetensi bab ini adalah kompetensi kognitif,efektif dan psikomotorik kalimat
efektif.Standar komptensi ini didukung kompetnsi dasar,(1) pengertian kaliamat (2) pengertian
kaliamat efektif dan (3) persyaratan kalimat efektif .Indikator pemilikan kompetensi dasar,(1)
merumuskan pengertian kalimat efektif ,(2)merumuskan pengertian kalimat efektif,(3)
mencontohkan kalimat efektif .

1.pengertian kaliamat

Secara tradisional ,kalimat diartikan diartikan sebagai susunan kata yang teratur yang
berisi pikiran yang lengkup.Sedangkan dalam kamus istilah ,kalimat didefenisikan sebagai
bagian terkecil ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara
ketatabahasaan .

1) Dalam wujud lisan kalimat yang diiringi oleh alunan titiknada disela oleh
jeda,diakhiri oleh intonasi selesai diakhiri oleh kesenyapan.
2) Dalam wujud tulisan,kalimat dimulai dengan huruf besar atau kapital dan diakhiri
dengan tanda titik,tanda tanyak atau seru sementara itu disertai pula di dalamnya
berbagai tanda baca.
2.Pengertian kalimat efektif

Arifin dan Tasai mendefenisikan kalimat efektif sebagai kalimat yang memiliki
kemampuan untuk menimbulkan kemabali gagasan pada pikiran pembaca atau penulis.

Kalimat efektif dapat didefenisikan sebagai kalimat yang secara tepat mewakili pikiran
dan keinginan penulis yang disusun secara sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan
penulis terhadap pembaca.

3.Persayaratan Kalimat Efektif

Agar kalimat yang dibuat dapat memberi informasi kepada pembaca secara tepat seperti
yang diharpkan penulis(efektif),perlu diperhatikan bebebrapa persyaratan lanjutan ,selain
persyaratan awal yang telah dubucarakan pada ejaan dan tanda baca serta pilihan kata
.Persyaratan lanjutan yang perlu diperhatikan adalah sebagai beriku:

 Kesepadaan dan kesatuan antara struktur bahasa dengan cara atas jalan pikiran yang
logis dan masuk akal.
 Kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.
 Penekanan untuk mengemukkan ide pokok .
 Kehematan dalam mempergunankan kata.
 Kevariasian dalam struktur .
 Penggabungan dengan “yang”,”dan”

Seorang penulis sering menggabungkan dua kalimat atau khusus menjadi satu
kalimat.Jika dua kalimat digabungkan dengan partikel dan maka hasilnya kalimat majemuk
setara.Jika dua kalimat majemuk bertingkat,artinya kalimat dan anak kalimat .

Perhatikan contoh kalimat berikut ini.

 11) Masyarakat merasakan bahwa mutu pendidikan kita masih rendah .


 12) Perbaikan mutu pendidikan adalah tugas utama penguruan tinggi .

Kalimat (11) dan kalimat (12) mengandung ide pokok yang sama penting.Penggabungan yang
efektif untuk kedua kalimat diatas ialah dengan menggunakan partikel dan,sehingga kalimat
gabungan itu menjadi sebagai berikut .

 Masyarakat merasakan bahwa mutu pendidikan kita masih rendah dan berbaikannya
adalah tugas utama perguruan tinggi.

4) Penggabungan menyatakan “sebab “ dan “waktu”

Dalam komposisi untuk mencapai efektifitas komunikasi perlu diperhatikan antara


hubungan sebab dan hubungan waktu .Hubungan waktu sebab menyatakan mempergunakan kata
karena,sedangkan hubungan waktu dinyatakan dengan kata ketika .Kedua kata ini sering dapat
dipergunakan pada kalimat yang sama .

5) Penggabungan kalimat

yang menyatakan kalimat perlu dibedakan penggunaannya partikel sehinggga untuk menyatakan
hubungan akibat dan partikel agar atau supaya untuk menyatakan hubungan tujuan .Kedua
kalimat dapat digabung dean memperginakan kata sehingga dan agar,sehingga kalimat tersebut
menjadi sebagai .

6)Penumpukan Ide pokok

Kita sering menjumpai kalimat panjang.Kita pun kadang kadang cenderung untuk
membuat kalimat panjang tidak selalu kurang jelas,tetapi kalimat yang terlalu panjang kadang
kadang memberi kemungkinan penumpukan beberapa ide pokok .Kalimat ini mengandung
banyak anak kalimat,sehingga ide pokok kalimat ini jelas lagi.

7)Penggabungan Kata terjemhan

Didalam bahasa indonesia kata dimana dan yang mana dipakai kalimat tanya.Kedua kata
tanya ini dipergunakan untuk tempat atau mempertanyakan sesuatau .
Dalam tulisan –tulisan sering kita jumpai dipakai pemakaian kata dimana ,yang mana,dan
kata mana lainya yang dipakai bukan dipakai sehingga kata yang pemakainya didalam bahasa
indonesia makin meluas .Kata-kata ini dipakai begitu saja sehingga pemakainya menimbulkan
kesimpangsiuran.

8)Penenkanan dalam kalimat

Setiap kalimat memiliki sebuah ide pokok.Inti pikiran ini biasanya ditekankan atau
ditonjolkan oleh penulis atau pembicara.Seorang membicara biasanya akan memberi penekanan
pada bagian kalimat dengan memperlambat ucapan,meninggikan suara lainnya dan lain
sebagainya pada bagian kalimat tadi,Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi
penekanan dalam kalimat.

9)Kehematan

Unsur penting yang lain yang perlu diperhatikan dalam pembentuk kalimat efektif ialah
kemetan.Kehematan terkatdengan pemakaian kata ,frase,atau bentuk lainnya yang dianggap tidak
diperlukan.Kehematan itu menyangkut soal gramtika dan makna kata.Kehematan tidak berarti
bahwa kata yang diperlukan atau menumbuhkan kejelsan makna kalimat boleh dihilangkan.

10)Kevariasian

Kelincahan dalam penulisan tergambar oleh struktur kalimat yang dipergunakan .Ada
kalimat yang pendek,dan ada kaliamat yang panjang.Penulisan mempergunakan kalimat dengan
pola dan bentuk kalimat yang sama akan menimbulkan kebosanan dan suasana monoton pada
pembaca.Demikian juga bila penulis menerus memilih kalimat yang kehilangan pegangan akan
ide pokok dan mungkin menimbulkan kelelehan pada pembaca.Oleh karena itu dalam penulisan
diperlukan pola dan dalam bentuk kaliamt yang bervariasi.

BAB VI

PARAGRAF

1)Pengertian Paragraf

Menuangkan sebuah pikiran secara teratur dan terorganisasi kedalam sebuah tulisan
sehingga pembaca dapat mengikuti dan memahami jalan pikiran seseorang,tidaklah
mudah.Banyak orang yang pasif berbicara namun kurang mampu menuangkan idenya secara
tertulis .

Seperti dijleskan sebelumnya ,keterampilan anda menerapkan ejaan yang disempurnakan


,memilih kata yang tepat ,membuat kaliamat yang efektif ,belumsepenuhnya menjamin anda
dapat menulis dengan baik.Dalam menuagkan gagasan atau pikiran,anda juga dituntut mampu
menghubungkan kalimat dengan kalimat dalam satu kesatuan yang padu.Hubungan ini
menyatakan kesatuan yang diikat oleh struktur bahasa dan kesatuan secara logis .Dalam tulis-
menulis atau karang menggarang ikatan itu itu dilahirkan dalam bentuk parangraf.

Paragraf juga dapat dikatakan karangan yang paling pendek (singkat).Dengan adanya
parangraf,kita dapat membedakan dimana suatu ide mulai dan berakhir .Kita akan kepayahan
membaca sebuah buku ,kalau tidak ada paragraf,karena kita seolah –olah di campbuk untuk
membaca terus menerus sampai selesai.Kita pun sulit konsentrasi pikiran suatu gagasan ke
gagasan lain,Dengan adanya paragraf,kita dapat berhenti sebentar ,sehingga kita dapat
mengadakan konsentarsi pikiran tentang tema yang terkadung di dalamnya.

2)Macam-macam Paragraf

 Paragraf pembuka
 Paragraf penghubung
 Paragraf penutup

3)Syarat-syarat Pembentukan Paragraf

 Kesatuan
 Koherensi
 Perincian dan Urutan Pikiran

4)Letak kalimat utama

Sebuah pargraf dibangun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan dan
mengandung satu pikiran utama dan dijleskan oleh beberapa pikiran penjelas,Pikiran utama
dituangkan dalam kalimat kalimat penjelas.

Ada empat cara meletakkan kalimat utma

 Pada awal Paragraf


 Pada akhir pargraf
 Pada awal dan akhir pagragraf

5)Pengembangan Paragraf

Pikiran utama dari sebuah paragraf hanya akan jelas kalau diperinci pikiran –pikiran
penjelas

Tiap pikiran penjelas dapat diterangkan dalam suatu kalimat penejlas atau lebih.jadi, dalam
sebuah paragraf terdapat suatu pikiran utama dan beberapa pikiran penjelas :

 Secara alamiah
 Klimaks dan Antiklimaks .
6)Analogi

Analogi biasanya dipergunakan untuk membandingkan sesuatu sudah diketahui umum


dengan yang tidak atau kurang dikenal umum.Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang
dikenal tersebut.

7)Klasifikasi

Dalam mengembangkan karangan kadang kadang kita mengelompokan hal-hal yang mempunyai
persmaan.Pengelompokan ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok kelompok
yang lebih kecil.

8)Umum –Khusus

Cara inii paling banyak digunakan dalam pengembangan paragraf,baik dari umum ke
khusus atau sesebaliknya dari khusus ke umum.Dalam bentuk umum ke perincian dan diakhiri
dengan kalimat utama .Karya ilmiah umumnya berbentuk dedukatif artinya dari umum kr khusus
.

BAB 7

PENULISAN KARYA ILMIAH

1)Pengetian karya ilmiah

Kata karya ilimiah dapat diartikan dengan hasil berbuatan atau ciptaan ,dan dapat
dinyatakan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang bersifat ilmu atau memenuhi syarat ilmu
pengetahuan .Dengan demikian ,dapat disimpulkan bahwa karya ilmiah adalah karangan yang
pembicarakannya bersifat objektif,berdasarkan data dan penyimpulan penemuan didalamnya
berpola induktif dan dedektif serta pembahasan datanya berdarkan rasio.

2)Pemilihan topik

Topik adalah pokok pembicaran dalam keseluruhan tulisan yang digarap.Topik harus
ditentukan sebelum mulai menulis sebab aktivitas menulis tidak dilakukan tanpa topik.Oleh
karena itu,kegiatan pertama yang harus dilakukan pada tahap pra penulisan ialah memilih topik:

 Topik harus bermanfaat


 Topik cukup menarik
 Topik dikenal baik
3)Pembatas topik

Topik yang terlalu umum dan luas ,yang tidak sesuai kemampuan penulis untuk
membicarakannya ,dapat dibatasi ruang lingkupnya.Proses pembatasan topik ini dapat
dipermudah dengan cara membuat diagram jam.

4)Perumusan tema

Meskipun topik yang terbatas telah diperoleh,penulis belum bisa mulai menulis.Dia harus
menentukan maksud dan tujuannya menggarap topik yang tadi.Tujuannya ialah mengarahkan
perkembangan tulisan .Untuk memenuhi keperluan penyusun sebuah kerangka tulis
ilmiah,rumus tema harus berbentuk kalimat.Rumusan singkat yang yang mengandung tema dasar
ebah karya ilmiah.

5)Pengumpulan bahan

Bahan penulisan aalah sebuah informasi atau data yang relevan dikemukankan bahwa
pada waktu memilih topik penulis telah memperkirakan kemungkinan mendapatkan bahan yang
diperlukan .Klau topik yang terbatas sudah diperoleh dan tujuan pembicaranya sudaj jelas,maka
mencapaian penulisan .

6)Penulisan Kerangka Makalah

Kerangka makalah dapat juga disebut juga rangka bagunan makalah.menyusun kerangka
berati memecahkan tema dalam gagasan –gagasan kerangka itu dapat berbentuk tpik dan dapat
pila berbentuk kerangka kalimat.Untuk menyelesaikan sebuah makalah yang uraiannya logis dan
sistimastis,kerangka harus logis,sistematis,dan konsisten :

 Penulisan pendahuluan
 Penulisan pembahasan
 Penulisan penutup
 Penulisan Kutipan
6)Penulisan daftar rujukan

Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menemani bagian karya ilmiah,temoat
sejumlah rujukan didaftarkan.Kedua istilah it mempunyai konsep yang berbeda.Daftar
pustaka(binlografi) adalah sejumlah rujukan untuk menjadi sumber kutipan dan memberi
dukungan secar tidak langsung(tidak dikutip).

Dalam penulisan makalh,termasuk penulisan artikel ilmiah,rujukan yang


didaftarkan hanya rujukan yang menjadi sumber kutipan.Oleh karena itu ,bagian makalah
yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah rujukan ,lebih tepat diberi nama daftar
rujukan .
Bagaimana menulis daftar rujukan:

 Nama penulis ditulis tanpa gelar


 Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk diindentitas
buku berikutnya
 Buku-buku rujukan didaftarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut
 Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan
 Bila buku ingin ditulis lebih dari dua orang,yang ditulis hanya nama penulis pertama
dengan menambahkan singkatan dkk,dibelakangnya.
7)Revisi

Jika konsep karya ilmiah sudah selesai ,maka konsep perlu dibaca kembali,mungkin
konsep itu perlu direvisi,dikurangi atau kalau perlu diperluas,Sebenarnya revisi ini sudah juga
dilakukan pada tahap penulisan berangsung,Namun,setelah konsep tulisan selesai ditulis,revisi
secara menyeluruh dilakukan sebelum tulisan atau di ketik kembali.

Oleh karena itu,pada tahp ini penulis meneliti konsep naskah karya ilmiah secara
menyeruluh tentang sistematika,ejaan,penggunaan bahasa,kutiapan rujukan,dan seabagainya.Jika
semua telah memenuhi persyaratan ,sudahnselesaikah sudah dapt diketik dan diajukan agar dapat
dipublikasikan melalu media cetak,seminar,konvensi,diskusi panel,dan sebagainya.
II.BUKU PEMBANDING

Ringkasan Isi Buku

Bab I
mengeksplorasi teks akademik dalam genre makro
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara keseluruhan
dan genre mikro adalah subgenre-subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan
dipayungi oleh genre makro tersebut.
Menyajikan teks akademik dalam berbagai genre makro:
Ulasan buku
Ulasan buku juga sering disebut timbangan buku adalah tulisan yang berisi tentang kritik
terhadap buku yang dimaksudkan. Ulasan buku memiliki struktur teks identitas, orientasi,
tafsiran isi, evaluasi, rangkuman evaluasi. Masing-masing tahapan pada struktur teks itu
mengandung genre mikro yang berbeda-beda.
Proposal
Proposal merupakan tulisan yang berisi rancangan penelitian atau rancangan kegiatan. Proposal
dapat berupa proposal penelitian atau proposal kegiatan. Proposal memiliki struktur teks
pendahuluan, landasan teori dan tinjauan pustaka, metode penelitian.
Laporan
Laporan dapat dikelompokkan menjadi laporan penelitian dan laporan kegiatan. Laporan
penelitian ditata dengan struktur teks pendahuluan, landasan teoritis dan tinjauan pustaka,
metodologi penelitian, hasil, pembahasan, penutup.
Artikel ilmiah
Artikel illmiah adalah laporan penelitian yang disusun dalam bentuk artikel. Oleh sebab itu, tidak
mengherankan apabila struktur teks artikel penelitian sama dengan struktur teks laporan yaitu
abstrak, pendahuluan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, hasil, pembahasan dan simpulan.

Seharusnya teks akademik tidak mengandung kalimat:


kalimat gramtikal
Kalimat gramatikal adalah kalimat yang secara gramatikal mengandung kekurangan atau
kelebihan unsur-unsur tertentu.
Kalimat minor
Kalimat minor adalah kalimat yang tidak lengkap. Kalimat minor berkekurangan salah satu
unsur pengisi subjek atau finit predikator.

Bab II
menjelajah dunia pustaka
Teks ulasan juga disebut teks review. Ulasan pada umumnya ditulis dalam bentuk artikel,
sehingga teks ulasan dapat disebut artikel ulasan. Karena ulasan dibuat biasanya dibuat terhadap
buku. Sesungguhnya, ulasan tidak harus dibuat terhadap buku tetapi juga dapat dibuat untuk
karya-karya lain seperti artikel, karya sasta serta karya seni.
Stuktur teks ulasan:

Identitas

Identitas pada ulasan buku berfungsi untuk memberikan deskripsi tentang wujud fisik buku
itu beserta ciri-cirinya. Genre mikro yang digunakan untuk memparkan identitas adalah
deskripsi.

Orientasi

Tahap orientasi berfungsi untuk menyampaikan informasi tentang buku apa yang diulas dan
siapa pembaca yang dituju, memposisikan buku yang diulas dan menyatakan pendapat pengulas
tentang buku itu.

Tafsiran isi

Tafsiran isi memuat penceritaan ulang tentang hal yang dilakukan oleh penulis saat ia
menulis buku itu, isi atau ringkasan buku yang diulas sebagai hasil dari pembacaan oleh
pengulas terhadap buku-buku itu, dan perbandingan isi buku yang diulas dengan buku-buku lain
yang sejenis.

Evaluasi
Berfungsi menyampaikan penilaian terhadap buku yang diulas dalam berbagai hal dengan
menunjukkan keunggulan dan kelemahannya, melalui perbandingan dengan buku sejenis.
Rangkuman evaluasi
Berfungsi menyampaikan kembali apakah pendapat pengulas diatas benar adanya dan buku
itu memang dibutuhkan oleh pembaca yang dituju.
Langkah-langkah untuk menghasilkan ulasan yang baik:
Mencari buku yang diulas
Membaca secara kritis
Membuat ringkasan

Bab III

mendesain proposal penelitian dan proposal kegiatan

Proposal sebagai rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja (KBBI). Proposal
penelitian maupun proposal kegiatan haruslah didesain dengan benar berdasarkan kerangka
pemikiran yang dirujuk, mulai dari penetapan permasalahan sampai dengan metode dan teknik
pelaksanaannya.
Unsur-unsur proposal:
Pendahuluan
Berisi uraian tentang latar belakang kegiatan yang akan dilaksanakan, pentingnya kegiatan
itu dilaksanakan, tujuan, manfaat dan strategi yang akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan
tersebut. genre mikro yang digunakan adalah eksposisi dan deskripsi.
Tata laksana kegiatan
Tahapan tata laksana kegiatan adalah tahapan yang menyajikan strategi yang akan dilakukan
dalam melaksanakan kegiatan, termasuk langkah-langkah yang akan ditempuh.
Penutup
Tahapan penutup digunakan untuk menyampaikan harapan agar setelah diusulkan proposal
kegiatan itu diterima dan menghasilkan sesuatu seperti yang direncanakan. Genre mikro yang
digunakan adalah deskripsi.

Unsur-unsur laporan penelitian secara umum:


Latar belakang
Rumusan masalah dan tujuan penelitian
Manfaat atau pentingnya penelitian
Tinjauan teoritis
Kerangka pikir

Landasan teori berfungsi untuk menyajikan ulasan teoretis dengan dengan memformulasikan
sintesis teori yang digunakan sebgai dasar pemecahan masalah yang diteliti. Tinjauan pustaka
berfungsi untuk menyajikan ulasan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, yang
kemudian dibandingkan dengan penelitian yang akan dilakukan.
Teknik pengumpulan data digunakan seorang peneliti akan sangat bergantung pada tujuan
dan metode penelitian yang ditetapkannya. Oleh sebab itu, teknik pengumpulan data antara satu
ragam penelitian dengan ragam penelitian yang lain akan berbeda.

Bab IV

Melaporkan hasil penelitian dan hasil kegiatan

Struktur teks dan genre mikro pada laporan penelitian:


Abstrak
Berfungsi menjelaskan keselurahan isi penelitian yang dilaporkan yang meliputi masalah
dan atau tujuan penelitian, metodologi penelitian atau bagaimana metode dan teknik digunakan,
temuan yang dihasilkan dan pembahasan, serta simpulan, implikasi dan saran. Genre mikro yang
digunakan abstrak.
Pendahuluan
Berfungsi untuk menyatakan latar belakang penelitian yang telah dilaksanakan,
permasalahan yang diteliti, gambaran tentang tujuan, pentingnya masalah itu diteliti, dan
pendekatan/metode/teknik yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut. genre mikro yang
digunakan yakni eksposisi.
Landasan teori dan tinjauan pustaka
Berfungsi untuk menyajikan ulasan teoretis tentang dasar pemikiran yang digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian dan menyajikan ulasan tentang penelitian sebelumnya dan
perbandingannya dengan penelitian yang dilaporkan ini. Genre mikro yang digunakan yakni
review.
Metodologi penelitian
Berfungsi untuk menggambarkan data hasil penelitian atau temuan berdasarkan tema,
pertanyaan penelitian, atau metode pengambilan data. Genre mikro yang digunakan yakni
deskripsi.
Hasil penelitian dan pembahasan
Berfungsi untuk menyajikan pendekatan, metode dan teknik penelitian yang diterapkan
pada penelitian yang dilaporkan, termasuk langkah-langkah yang ditempuh dan juga berfungsi
untuk membahas hasil yang diperoleh dikaitkan dengan teori yang dirujuk dan penelitian-
penelitian sebelumnya. Genre mikro yang digunakan yakni deskripsi.
Penutup
Berfungsi untuk menyampaikan simpulan, implikasi hasil penelitian, dan saran. Genre
mikro yang digunakan yakni eksposisi.
Struktur teks dan genre mikro dalam laporan kegiatan:
Ringkasan
Pendahuluan
Deskripsi kegiatan
Pelaksanaan kegiatan, serta penutup.
Bab V
mengaktualisasikan diri melalui artikel ilmiah
Struktur teks dan genre mikro pada artikel penelitian:
Abstrak
Berfungsi untuk menyajikan ringkasan yang dapat mewakili seluruh artikel. Genre mikro
yang digunakan yakni abstrak.
Pendahuluan
Berfungsi untuk memberikan latar belakang penelitian, permasalahan penelitian,
permasalahan penelitian, gambaran tentang tujuan, dan pendekatan/metode/teknik untuk
mencapai tujuan tersebut. Genre mikro yang digunakan yakni eksposisi
Tinjauan pustaka
Berfungsi menyajikan ulasan teoretis tentang dasar pemikiran yang digunakan untuk
memecahkan masalah penelitian. Genre mikro yang digunakan yakni review.
Metodologi penelitian
Berfungsi untuk menyajikan pendekatan, metode, dan teknik penelitian, termasuk langkah-
langkah yang ditempuh. Genre mikro yang digunakan yakni rekon.
Hasil
Berfungsi untuk menyajikan temuan-temuan penelitian. Genre yang digunakan yakni
deskripsi
Pembahasan
Berfungsi untuk membahas temuan-temuan penelitian dari berbagai sudut pandang teori
yang telah disajikan pada bab tinjauan pustaka. Genre yang digunakan yakni diskusi.
Simpulan
Berfungsi untuk menyajikan uraian bahwa pokok persoalan yang disajikan telah
diperlakukan sedemikian rupa dengan hasil seperti yang telah disajikan pada pembahasan, diikuti
dengan saran baik secara teoretis maupun praktis.

Struktur teks dan genre mikro artikel konseptual:


Abstrak
Pendahuluan
Tinjauan pustaka
Pembahasan
Simpulan
BAB III
PENUTUP

Kelebihan Buku Utama dan Kedua


- Penjelasan disetiap materi sudah cukup jelas.
- Di buku utama materi yang diberikan sudah baik serta dijelaskan dengan
rinci sedangkan di buku pembandingnya ada beberapa bagian yang
penjelasanya masih kurang

Kerkurangan Buku Utama dan Kedua


- Tidak adanya kesimpulan diakhir bab
- Kata-kata yang digunakan sangat rumit
- Tidak adanya catatan kaki pada buku utama. Berbeda dengan buku
pembanding yang memiliki catatan kaki sehingga dapat mempermudah
pembaca dalam memahami pembahasan isi buku.

Anda mungkin juga menyukai