Disusun Oleh :
Juliwati E. Sianturi (1192411015)
Juni Reh Meita Br Ginting (1192411013) Laili Rusda Pasaribu
(1191111033) PGSD REGULER B 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat dan
hidayahnya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan peulisan ini tentang “Critical
Book Report”.
Harapan saya semoga penulisan ini membantu menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi
penulisan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
Penulisan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan penulisan ini.
Kelompok 11
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 3
BAB II RINGKASAN
A. Indentitas Buku 4
B. Ringkasan 4
BAB III KEUNGGULAN BUKU
A. Kemutakhiran Buku 16
BAB IV KELEMAHAN BUKU
A. Keterkaitan Antar Bab 18
B. Kemutakhiran Buku 18
BAB V IMPLIKASI
A. Implikasi Terhadap Teori 20
B. Implikasi Terhadap Program Pembangunan di Indonesia 20
C. Pembahasan dan Analisis 20
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan 22
B. Saran 22
DAFTAR PUSTAKA 23
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
CBR (Critical Book Report) adalah kegiatan mereview dan mengkritisi suatu buku.
Buku merupakan sumber bacaan, yang dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan,
menjadi hiburan, dan juga buku mampu mempengaruhi pikiran seseorang. Buku-buku yang
berisi ilmu pengetahuan (Science) banyak digunakan oleh orang-orang dari segala jenis usia.
Pada umumnya, buku tersebut digunakan sebagai referensi dalam melakukan berbagai jenis
tugas dan penulisan-penulisan karya tulis.
Mengkritisi sebuah buku artinya mencari dan menemukan apakah di dalam buku
tersebut terdapat kesalahan atau tidak. Fungsi dari sebuah pengkritikan buku adalah agar apa
yang di tuliskan di dalam buku tersebut sesuai dengan kebenaran yang ada dan dapat menjadi
sumber pembelajaran yang baik. Adapun pentingnya mahasiswa mengkritik buku adalah
untuk mengasah kemampuan berpikir kritis setiap mahasiswa dalam menanggapi sesuatu dan
juga mahasiswa mampu menganalisa penulisan karya tulis yang baik, serta menambah
wawasan mahasiswa terkait dengan buku yang di kritisi.
Dalam CBR kali ini saya mengkritisi buku yang berjudul “Peningkatan Keterampilan
Berbahasa Indonesia Pada Mahasiswa PGSD” karya Halimatussakdiah, S.Pd, M.Hum &
Mahasiswa Prodi PGSD C1 Reguler FIP Unimed. Saya memilih buku ini dalam pengerjaan
CBR saya karena menurut saya buku ini sangat cocok dan berkaitan dengan mata kuliah
Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah. Buku ini juga berisikan
pembahasan mengenai keterampilan berbahasa Indonesia yang merupakan aspek penting
yang harus dipahami oleh semua kalangan, khususnya mahasiswa dan calon guru.
BAB II
RINGKASAN
A. Indentitas Buku
Adapun identitas buku utama yang kami skritisi, antara lain:
1. Judul : Peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia
pada mahasiswa PGSD
2. Edisi : Edisi ke - 1
3. Penulis : Halimatussakdiah, S.Pd, M.Hum & mahasiswa
prodi PGSD C1 Reguler FIP Unimed
A. Ringkasan
BAB I PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia merupakan satu kesatuan bahasa yang menggabungkan satu daerah
dengan daerah lain di Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan salah satu cabang ilmu dalam
ranah pendidikan, baik dari mulai tingkat SD, SMP, SMA bahkan sampai tingkat perguruan
tinggi. Setiap orang memiliki tingkat keterampilan berbahasa yang berbeda-beda. Kondisi
tersebut tidak lepas dari pembawaan manusia sejak lahir. Namun tidak berarti keterampilan
berbahasa seseorang tidak bisa berkembang. Ada berbagai macam bahasa yang dipakai
manusia untuk berkomunikasi didunia ini. Salah satunya adalah bahasa Indonesia, dimana
bahasa indonesia memiliki kedudukan sangat penting didalamnya. Dengan bahasa Indonesia
sebagai kalangan terpelajar kita diarahkan untuk selalu bersikap ilmiah. Selain itu, Bahasa
Indonesia menjadi bagian penting dalam terciptanya suatu karya ilmiah karena didalamnya
banyak menjelaskan aturan-aturan-sistematis dan kaidah-kaidah penulisannya.
Keterampilan berbahasa Indonesia merupakan hal yang pentingbagi seorang pelajar
khususnya, karena dengan menguasai keterampilan berbahasa seseorang akan lebih mudah
dalam menangkap pelajaran dan memahami suatu maksud, keterampilan berbahasa meliputi
beberapa aspek, yaitu : (1) keterampilan menyimak (2) Keterampilan berbicara, (3)
Keteramoilan Membaca, (4) Keterampilan menulis, (5) Keterampilan Bersastra.
BAB II HAKIKAT KETERAMPILAN BERBAHASA INDONESIA
Hakikat keterampilan berbahasa Indonesia merupakan inti sari atau dasar dari
kecakapan seseorang untuk memakai bahasa dalam menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Keterampilan berbahasa Indonesia adalah keterampilan seseorang untuk
mengungkapkan sesuatu dan memahami sesuatu dari hasil ia menyimak, kemudian
dilanjutkan dengan kemampuan berbicara, membaca, dan menulis yang kemudian dapat
dijadikan sebagai berkomunikasi secara lisan maupun tulisan. Dalam hakikat keterampilan
berbahasa Indonesia terdapat empat aspek yang harus dipahami dan di kuasai yaitu
menyimak, mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Kalau tidak menguasai keterampilan berbahasa maka kita tidak dapat mengungkapkan
pikiran, tidak dapat mengekspresikan perasaan, dan tidak dapat melaporkan fakta-fakta yang
kita amati. Selain itu, kita tidak dapat memahami pikiran, perasaan, gagasan dan fakta yang
disampaikan oleh orang lain kepada kita. Keterampilan berbahasa bermanfaat dalam
melakukan interaksidan komunikasi dalam masyarakat.
Didalam kedudukannya sebagai bahasa Nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai
lambang kebanggan nasional, lambang identitas nasional, alat yang memungkinkan peraturan
berbagai masyarakat yang berbeda-bed, latar belakang sosial, budaya, politik dan ekonomi,
serta bahasanya kedalam satuan berbahasa Indonesia, alat pengembangan kebudayaan dan
pengetahuan serta teknologi modern.
BAB III MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK
Menyimak adalah proses mendengarkan dengan penuh pemahaman, apresiasi dan evaluasi.
Dalam proses menyimak, diawali dengan kegiatan mendengarkan bahan simakan ole siswa
(menyimak), selanjutnya bahan simakan dipahami berdasarkan tingat pemhaman siswa yang
dimaksud,kemudian dalam proses pemahaman tersebut terjadi proses evaluasi-
menghubungkan antara topik yang disimak dengan pengalaman dan/atau pengetahuan yang
dimiliki siswa.
Tujuan Menyimak ada 2 macam, yaitu tujuan bersifat khusus dan tujuan bersifat
umum.Tujuan yang bersifat khusus adalah untuk memperoleh informasi, menagkapisi, serta
memahami makna komunikasi yang hendak disampaikan oleh pembicara melalui ujaran.
Namun, yang bersifat umum terdapat beberapa bagian antara lain; Mendapatkan fakta,
menganalisis fakta, mendapatkan inspirasi dan menghibur diri. Adapun Jenis-jenis menyimak
antara lain menyimak ekstensif, menyimak ekstrnsif merupakan kegiatan menyimak yang
berhubungan dengan hal-hal yang umum dan bebas terhadap suatu bahasa. Menyimak
ekstensif dibagi menjadi 4,yaitu menyimak sekunder dimana sejenis mendengar secara
kebetulan, Menyimak estetk dalam menyimak estetk penyimak duduk terpaku menikmati
suatu pertunjukan, menyimak pasif merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar
yang biasanya menandai upaya penyimak pada saat belajar dengan teliti, menyimak sosial,
menyimak ini berlangsung dalam situasisosial.
Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang harus dilakukan dengan
sungguhsungguh, penuh konsentrasi untuk menangapi makna yang dikehendaki. Dalam
menyimak intensif ada ciri-ciri yang perlu diperhatikan, yakni menyimak intensif adalah
menyimak pemahaman, menyimak intensif memerlukan konsentrasi tinggi, menyimak
intensif ialah memahami bahasa formal, menyimak intensif diakhiri dengan reproduksi bahan
simakan. ada 5 bagian dari menyimak intensif yaitu menyimak kritis bertjuan untuk
memperoleh fakta yang diperlukan. Menyimak konsentratif menelaah pembicaraan yang
disimaknya, menyimak kreatif menyimak makna yang tergantung dalam suatu puisi,
menyimak interogatif kegiatan menyimak yang menuntut konsentrasi dan selektivitas,
pemusatan perhatian akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak, Menyima
eksploratori disebut juga menyimak penyelidikan.
Teknik pengajaran menyimak di Sekolah Dasar, yaitu Teknik ulang-ucap
(Menirukan). Teknik ini biasa digunakan guru pada siswa yang belajar bahasa permulaan.
Teknik informasi beranting, Guru memberikan informasi kepada seorang siswa lalu siswa
tersebut menyampaikan kesiswalain. Teknik satu mulut satu kelas, dimana dalam teknik ini
guru membacakan suatu wacana, lalu siswa diminta untuk mendengarkan dan memahami
wacana tersebut, lalu siswa menjelaskan, menceritakan kembali wacana yang telah dibacakan
oleh guru. Teknik satu rekaman satu kelas dalam teknik ini guru menyiapkan rekaman seperti
kaset, CD atau laptop yang berisi ceramah, pembacaan puisi, pidato, cerita/dongeng, drama
dan sebagainya. Kemudian siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru untuk menggali
pemhaman siswa. Teknik Group Cloze guru membaca sebuah wacana namun dalam wacana
tersebut beberapa kelompok kata dihilangkan dan siswa mengisi beberapa kata yang hilang.
Teknik Para frase didalam terkini, siswa diminta untuk menyimak sebuah puisi. Teknik simak
libat cakap, dalam teknik ini penyimak katerlibat dalam pembicaraan seperti wawancara.
Tenik simak bebas libat cakap, dalam teknik ini penyimak cenderung sebagai pemerhati.
Strategi menyimak keterampilan menyimak, strategi menyimak antara lain strategi lingusitik
strategi bahan/isi, kata-kata apa yang harus diperhatikan, bahan simakan sejalan dengan
prediksi penyimak, kata-kata dan ekspresi-ekspresi yang pengetahuan yang telah dimiliki
oleh penyimak. Gaya belajar, para pembelajar harus sering mengikuti aktivitas berbahasa
lisan dan sering berlatih menyimak dalam berbagai macam situasi.
1. Dalam buku ini terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan yang tidak sesuai
dengan PUEBI, seperti pada halaman 125 terdapat kata “caracara” yang
seharusnya tertuliskan “cara-cara”, dan terdapat pula kata “keterampilan
mendengar, berbicaa, membaca dan menulis” yang seharusnya “keterampilan
mendengar, berbicara, membaca dan menulis”. Penulisan daftar pustaka, seperti
pada bab I, yaitu “Tarigan Henry Guntur 2008: Membaca Sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.” Yang seharusnya “Guntur, Tarigan
Henry. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa.”
2. Susunan penulisan dalam buku ini masih dapat dikatakan berantakan, dimana
dalam penulisan bab baru (pembahasan baru) yang dituliskan dibawah
pembahasan bab sebelumnya, yang seharusnya dituliskan pada halaman baru.
3. Sumber dari buku ini juga masih terdapat beberapa dari blog di internet, seperti
pada bab III , yaitu “Mangihot. 2016. Pengertian menyimak dan meningkatkan
kemampuan menyimak.
http://mangihot.blogspot.co.id/2016/12/pengertianmenyimak-dan-
meningkatkan.html. diakses pada 08 November 2017”
BAB V IMPLIKASI
A. Implikasi Terhadap Teori
Dalam buku Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Pada Mahasiswa PGSD
terdapat beberapa teori terkait dengan keterampilan berbahasa Indonesia, antara lain:
1. Djago Tarigan (1990) dalam Kundharu Saddhono & Selamet (2012: 34) menyatakan
bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui lisan.
2. Akhadiah (1992: 29) menyatakan bahwa pembelajaran membaca mempunyai peranan
penting sebab melalui pembelajaran membaca, guru dapat mengembangkan nilai-nilai
moral, kemampuan bernalar, dan kualitas anak didik.
3. Saleh Abbas (2006:125) menyatakan bahwa keterampilan menulis adalah kemampuan
mengungkapkan gagasan, pendapat, dan perasaan kepada pihak lain dengan
menggunakan bahasa tulis.
4. Pendekatan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, yaitu pendekatan behaviorisme,
nativisme, kognitif, interaksi sosial, tujuan, structural, komunikatif, pragmatik, Whole
Language, Kontekstual (Contextual Teachingand Learning atau CTL), terpadu, cara
belajar siswa aktif (CBSA) dan keterampilan proses. Dsb.
B. Implikasi Terhadap Program Pembangunan di Indonesia
Menurut penullis buku ini sangat berkaitan dengan program pembangunan di
Indonesia. Karena untuk melakukan perbaikan ataupun program pembangunan disebuah
negara diperlukannya SDM (Sumber Daya Manusia) yang baik dan cakap dalam berbahasa.
Oleh karena itu dengan adanya keterampilan berbahasa Indonesia ini dapat dijadikan salah
satu upaya dalam mewujudkan SDM yang berkualitas dan memiliki daya saing dan memiliki
kecakapan dalam berargumen dan berbahasa Indonesia dalam mewujudkan program
pembangunan di Indonesia. C. Pembahasan dan Analisis
Menurut penulis, pembahasan dalam buku ini sangat menarikdan penting untuk dibaca
khusunya oleh mahasiswa, calon guru dan guru dalam menambah wawasan terkait dengan
keterampilan berbahasa Indonesia. Buku ini juga memaparkan bagaimana cara
menyampaikan pembelajaran bahasa Indonesia terhadap peserta didik, seperti penerapan
model dan strategi pembelajaran, evaluasi dan pembelajaran bahasa Indonesia dikelas rendah
dan tinggi sekolah dasar. Oleh karena itu buku ini sangat cocok dibaca oleh para pendidik dan
calon pendidik, khususnya guru sekolah dasar.
Sumber yang dipilih dari buku ini juga mutakhir dengan menggunakan buku-buku
yang terkait dengan materi yang disampaikan, meskipun masih terdapat materi yang diambil
melalui blog di Internet. Kalimat-kalimat yang digunakan pada buku ini dalam memaparkan
materi mudah dimengerti sehingga memudahkan pembaca untuk memahami isi dari buku.
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
Buku Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Pada Mahasiswa PGSD karya
Halimatussakdiah, S.Pd, M.Hum & mahasiswa prodi PGSD C1 Reguler FIP Unimed yang
saya kritisi, dalam buku ini memaparkan penjelasan mengenai hakikat keterampilan
berbahasa Indonesia, Peningkatan Keterampilan menyimak, peningkatan keterampilan
berbicara, peningkatan keterampilan membaca, peningkatan keterampilan menulis,
peningkatan keterampilan bersastra, penerapan model, metode dan strategi pembelajaran
keterampilan berbahasa Indonesia, evaluasi dalam keterampilan berbahasa Indonesia, dan
pembelajaran berbahasa Indonesia dikelas rendah dan tinggi.
Dari hasil kritik yang telah saya lakukan, saya menyimpulkan bahwa buku
Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia Pada Mahasiswa PGSD karya
Halimatussakdiah, S.Pd, M.Hum & mahasiswa prodi PGSD C1 Reguler FIP Unimed yang
saya kritisi ini sudah layak dan dapat dijadikan bahan bacaan bagi mahasiswa, calon guru dan
guru terkhusus guru SD dalam mengembangkan dan meningkatkan keterampilan berbahasa
Indonesia dan menyampaikan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, hanya saja
penulisan dan tata letak pada buku ini masih dapat dikatakan berantakan seperti penulisan
judul bab baru di lembar yang baru pula. Akan tetapi lebih spesifik dalam buku pembanding
yaitu buku Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah untuk pembelajaran
bahasa Indonesia di sekolah dasar kelas rendah.
B. Saran
Penulis menyarankan agar buku peningkatan keterampilan berbahasa Indonesia pada
mahasiswa PGSD perlu adanya revisi lagi agar semakin bagus dan relevan sebagai bahan
bacaan jika penulisannya baik dan tepat. Dan penulis juga menyarankan kepada mahasiswa,
calon guru dan guru untuk membaca baik buku utama dan buku pembanding yang digunakan
dalam penulisan ini, karena buku ini sangat cocok dijadikan sebagai referensi guru dalam
meningkatkan dan mengajarkan keterampilan berbahasa Indonesia di sekolah dasar.
DAFTAR PUSTAKA
Halimatussakdiah dan mahasiswa prodi PGSD C1 Reguler FIP Unimed. 2017. Peningkatan
Keterampilan Berbahasa Indonesia pada Mahasiswa PGSD. Medan: Unimed Press
Halimatussakdiah,dkk. 2019. Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas Rendah.
Yogyakarta: Penerbit Ombak