Skor/ Nilai :
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah saya ini. Adapun Critical Book Report ini membahas
tentang “Bahasa Indonesia”.
Critical Book Review ini saya susun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dan juga untuk menambah wawasan sekaligus pemahaman
saya terhadap cara mengkritik sebuah karya dan juga untuk memahami mata kuliah
tersebut. Saya juga mendapat pengalaman dalam dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Critical Book Review ini.
Saya berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Ibu Masta
Marselina Sembiring, S.Pd., M.Pd. karena memberi tugas ini kepada saya. Dengan
memberi tugas ini saya mendapat pengalaman dalam mengerjakan sebuah karya
ilmiah. Saya juga berterima kasih kepada teman sekelas saya yang sudah mensupport
saya dala mengerjakan tugas ini.
Saya menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dan juga kesalahan pada tugas ini,
oleh karena itu saya mohon maaf dan juga kritik ataupun saran dari Ibu dosen maupun
teman-teman sekalian agar saya dapat menyadari kesalahan ini dan dikemudian hari
saya dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi.Semoga CBR ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
Michael Hendro Tua Siahaan
NIM 1203111066
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR …………………………………………………. 1
B. Tujuan penulisan CBR …………………………………………………………. 1
C. Manfaat CBR ………………………………………………………………..…. 1
D. Identitas Buku yang direview…………………………………………………... 2
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan Penulisan
1. Untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam mengkritik sebuah buku
1
D. Identitas BukuYang Direview
Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
Edisi terbit : Cetakan ke-1, 5 Januari 2022
Penulis : Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd , dkk.
Penerbit : Daris Publisher
Kota terbit : Medan
Nomor ISSN : 978-623-5911-05-2
2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU
I. PENDAHULUAN
1). Asal-Usul Bahasa Indonesia dan Sejarahnya
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
Bahasa Austronesia . Dalam hal ini , Bahasa Melayu itu sudah lama ( berabad - abad )
digunakan sebagai lingua franca ' bahasa perhubungan ' di nusantara ini pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit . Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu
dikenal sebagai bahasa sehari - hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar .
ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di
sekitar Sumatera , Malaya , dan Jawa .Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri
bangsa bermula dari peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 , dalam
rangkaian kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta , Butir ketiga ikrar Sumpah
Pemuda.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa - bahasa suku bangsa di Indonesia . Bahasa ini jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia . Bahasa daerah
berfungsi sebagai ( 1 ) lambang kebanggaan daerah , ( 2 ) lambang identitas daerah , (
3 ) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah , dan ( 4 ) sarana
pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia . Dalam hubungannya dengan fungsi
bahasa Indonesia , bahasa daerah merupakan pendukung bahasa Indonesia , merupakan
bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk
memperlancar proses kegiatan pembelajaran , selain merupakan sumber kebahasaan
untul memperkaya bahasa Indonesia .
3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa - bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia
dan bahasa daerah . Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan
antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modem untuk
pembangunan nasional .
3
c ) Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasa.
4
Secara lebih spesifik dapat juga disajikan 14 ciri bahasa Indonesia baku sebagai
hasil sintesis dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Harimurti Kridalaksana , Anto
M. Muliono , dan Suwito ( Barus dkk . , 2014 : 13-15 ) , yakni sebagai berikut .
( 1 ) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang
relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek .
( 2 ) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- , dan lain - lain sebagai bahagian
morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam
kalimat .
( 3 ) Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas
dan tetap di dalam kalimat .
( 4 ) Partikel -kah , -lah , dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 5 ) Preposisi atau kata depan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat .
( 6 ) Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam
kalimat.
( 7 ) Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tepat dalam kalimat .
( 8 ) Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bahagian kalimat
bahasa Indonesia baku di tulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 9 ) Konstruksi dan bentuk sintesis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku
ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 10 ) Fungsi gramatikal sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 11 ) Struktur kalimat , baik tunggal maupun majemuk , ditulis atau diucapkan secara
jelas dan tetap sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku di dalam kalimat .
( 12 ) Kosa kata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat .
( 13 ) Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
, baik kata , kalimat maupun tanda - tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia.
( 14 ) Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai dengan
Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa .
5
dihasilkan dalam interaksi manusia . Dilihat dari tiga pengertian teks yang
dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang bisa
berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari interaksi
atau komunikasi manusia .
Menurut Wiratno ( 2014 : 1-2 ) teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud
dalam berbagai jenis , misalnya buku , ulasan buku , proposal penelitian , laporan
penelitian , laporan praktikum , dan artikel ilmiah . Jenis - jenis tersebut merupakan
genre makro yang masing - masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa
genre mikro seperti deskripsi , laporan , prosedur , eksplanasi , eksposisi , dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan , dan genre mikro adalah subgenre - subgenre yang lebih kecil yang
terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut .
6
Isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasive, deskriptif
penelitian maupun kritik tanpa didukung bukti
7
3). Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku
1. Membaca teks ulasan , maksudnya adalah sebelum merekonstruksi suatu tek ulasan
yang pernah dibuat .
2. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas , dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut . Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber .
3. Melihat struktur teks ulasan.
4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan .
8
3). Struktur Teks Hubungan Genre Mikro pada Proposal
a). Proposal Kegiatan
Struktur Teks Genre Mikro Yang Fungsi Retoris
Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi Memberikan latar belakang kegiatan yang akan dilaksanakan, gambaran
tentang jenis dan bentuk kegiatan, tinjauan, manfaat, serta strategi yang
akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan
Tata Laksana Deskripsi Menyajikan strategi yang akan dilakukan dalam melaksanakan kegiatan,
Kegiatan termasuk langkah-langkah yang ditempuh
Penutup Deskripsi Menyampaikan harapan agar proposal kegiatan itu diterima dan
menghasilkan sesuai seperti rencana.
2). Proposal Penelitian
Struktur Teks Genre Mikro Yang Fungsi Retoris
Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi Memberikan latar belakang penelitian yang akan dilaksanakan,
permasalahan yang akan diteliti, tujauan, pentingnya masalah itu diteliti,
serta metode yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian
Landasan Teori Review Menyajikan ulasan teoritis tentang dasar pemikiran yang akan
dan Tinjauan digunakan untuk memecahkan masalah penelitian.
Pustaka
Menyajikan ulasan tentang penelitian sebelumnya dan perbandingannya
dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
Metologi Deskripsi Menyajikan pendekatan, metode dan tekhnik penelitian uang akan
Penelitian diterpkan termasuk Langkah-langkah yang akan ditempuh.
9
V. TEKS LAPORAN
1). Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu. Berbeda dengan teks deskripsi , teks laporan
bersifat umum atau universal Sedangkan teks deskipst lebih bersifat khusus dan
mendetail . Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat
klasifikasi mengenai jenis - jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu . Teks Taporan
sering dianggap sama dengan teks deskripsi .
Variasi 2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penclitian
Bab II Kerangka Teoretik dan Pengajuan Hipotesis
A. Latar Belakang Teori
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Perumusan Hipotesis
Bab III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Data dan Sumber Data
A. Teknik Pengumpulan Data
C. Teknik Analisis Data
D. Tahapan Penelitian
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
10
Bab V Penutup
A. Simpulan
B. Saran ( dan Implikasi )
b . Model Kedua
Laporan yang diklasifikasikan sebagai model kedua adalah laporan penelitian yang
wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi , tesis , atau disertasi .Laporan kedua
ini , misalnya , laporan penelitian pesanan bagi para dosen ( bukan mahasiswa ) yang
deselenggarakan oleh Pusat / Balai Penelitian di Universitas , Institut atau jenis
perguruan tinggi lain . Salah satu bentuk kerangka laporan yang masih dipakai adalah
sebagai berikut .
Bab I Pendahuluan ( termuat juga di bagian ini kajian pustaka dan kerangka berpikir )
Bab II Cara Penelitian
Bab III Hasil dan Analisis Penelitian
Bab IV Simpulan dan Saran
11
manfaat penelitian dan manfaat kegiatan dapat dibaca pada bagian pendahuluan
laporan . Bagi peneliti , laporan penelitian menjadi bukti bahwa dia sudah melakukan
suatu penelitian atau sudah menemukan sesuatu melalui penelitian yang telah
dilakukannya . Bagi pelaksana kegiatan , laporan kegiatan menjadi bukti bahwa mereka
telah melaksanakan tugas dengan baik . Bagi pihak penerima laporan , laporan memberi
masukan tentang pemecahan masalah yang telah diteliti atau suatu kegiatan yang telah
dilaksanakan .
Menurut Nurwardani dkk . , 2016 : 180 ) , laporan penelitian dan laporan kegiatan
mempunyai empat fungsi , yaitu
( 1 ) sebagai sumber informasi bag pembaca atau orang yang berkepentingan ,
( 2 ) sebagai bentuk pertanggung jawaban dari pelapor kepada atasan , sponsor , atau
pembaca bahwa penclitian dan kegiatan telah dilaksanakan ,
( 3 ) sebagai sarana untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana
kegiatan , dan
( 4 ) sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu .
12
3). Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya
Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang
dapat membantu dalam mengerjakan tugas - tugas penulisan yang sejenis dengan
artikel ilmian , misalnya paper , esai , atau makalah dengan lebih mudah . Menurut
Eneste ( 2017 : 99 ) keseragaman pada satu penerbit ini merupakan ciri khas penerbit
bersangkutan . Ciri khas inilah yang disebut gaya penerbit atau gaya selingkung , yang
dalam bahasa Inggris disebut house style . Setiap penerbit idealnya mempunyai gaya
penerbit / gaya selingkung atau house style. Dengan demikian , gaya itu akan terlihat
pada semua produk satu penerbit . Gaya itulah yang menjadi identitas penerbit . Gaya
penerbit / gaya selingkung ini tentu berbeda dari satu penerbit ke penerbit lain . Itu
lumrah saja . Tiap penerbit pasti mempunyai pertimbangan tertentu mengapa memilih
gaya penerbit seperti itu dan mengapa tidak yang lain ( Simorangkir , 2019 : 2 ) .
13
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis , tempat sejumlah
rujukan didaftarkan , yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan . Kedua istilah itu
mempunyai konsep yang berbeda . Daftar pustaka ( bibliografi ) adalah sejumlah
rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak
langsung ( tidak dikutip ) . Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber
kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis . Dalam penulisan artikel
ilmiah , rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi surnber kutipan . Oleh
karena itu , bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah rujukan , lebih
tepat diberi nama daftar rujukan . Dalam bahasa Inggris namanya references yang
berarti referensi ( mempunyai makna jamak ) yang didaftarkan menurut suatu sistem
tertentu . Karena itu , references dapat diindonesiakan dengan daftar rujukan .
Bagaimana menulis daftar rujukan ? Pedomanilah petunjuk penulisan daftar rujukan
yang di bawah ini .
( 1 ) Nama penulis ditulis tanpa gelar .
( 2 ) Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk
identitas buku berikutnya .
( 3 ) Buku - buku rujukan didafarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut .
( 4 ) Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai
berikut.
( 5 ) Nama penulis ( tanpa gelar ) . Tahun terbit . Judul Buku , Nama kota tempat
penerbitan ; nama penerbit . Dalam hal ini , judul buku harus digaris bawahi atau
dicetak dengan huruf miring .
( 6 ) Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma .
( 7 ) Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis , disisipkan kata dan di antara kedua
nama penulis .
( 8 ) Bila buku ini ditulis lebih dari dua orang , yang ditulis hanya nama penulis
pertama dengan menambahkan singkatan dkk . , di belakangnya .
3. Catatan Kaki
Catatan kaki adalah " keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman
buku ( biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok ( KBBI Ed . ketiga 2002 : 196 ).
Jika keterangan semacam itu ditempatkan di akhir bab atau , bahkan , di akhir karangan
, catatan itu disebut sebagai keterangan atau catatan belakang . Hubungan antara catatan
kaki dan teks yang diberi penjelasan , biasanya , dinyatakan dengan nomor penunjukan
yang sama untuk teks dan catatan kakinya . Baik di dalam teks , maupun pada catatan
kakinya , nomor tersebut dicetak sebagai superskrip , yaitu huruf yang berukuran lebih
kecil daripada teks dan berada sekitar setengah spasi lebih tinggi daripada teks . Dengan
peranti lunak MS - Word , misalnya , pembuatan catatan kaki dapat dilakukan secara
14
otomatis . Pilihan untuk menandai hubungan juga tersedia beragam , misalnya dapat
berupa nomor urut angka arab ( 1,2,3 ... ) , angka romawi kecil ( i , ii , iii , ... ) , huruf
kecil ( a , b , c , ... ) , tanda asterisk ( * ) , atau tanda salib . Unsur - unsur catatan kaki
, umumnya , sama dengan data pustaka suatu daftar acuan , yaitu ( 1 ) penulis , ( 2 )
judul , ( 3 ) data pustaka berupa tempat dan tahun penerbitan , serta ( 4 ) jilid dan nomor
halaman . Saat pertama kali merujuk suatu sumber , nama penulis sumber tidak dibalik
dan data pustaka dituliskan lengkap .pertama ;
a . Nama penulis sumber ditulis lengkap, tidak dibalik karena referensi
b . Antara nama penulis sumber dan judul buku digunakan tanda koma , bukan titik .
Sebaliknya , antara judul buku dan data pustaka tidak ada titik ataupun koma ( pada
contoh , tanda titik digunakan karena menandai singkatan kata edition ) ;
c . Tempat , penerbit , dan tahun penerbitan sumber pustaka diapit tanda kurung . Nama
tempat dibubuhi tanda titik dua , kemudian diikuti nama penerbit yang diakhiri tanda
koma , dan diikuti angka tahun penerbitan .
Jika catatan kaki yang berikut menunjuk kepada karya yang telah dirujuk dalam catatan
nomor sebelumnya , digunakan singkatan ibid . ( = ibidem ) , yang berarti di tempat
yang sama . Jika halaman yang dirujuk berbeda , sesudah singkatan ibid . dicantumkan
pula nomor halamannya . Jika nomor halamannya sama , cukup ibid .
15
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS
16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
Bahasa Austronesia . Dalam hal ini , Bahasa Melayu itu sudah lama ( berabad - abad )
digunakan sebagai lingua franca ' bahasa perhubungan ' di nusantara ini pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit. Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula
dari peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 , dalam rangkaian kegiatan
Kongres Pemuda Kedua di Jakarta , Butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda. Kedudukan
Bahasa Indonesia Bagi bangsa Indonesia , bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
sangat penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional
Lambang Kebanggaan dan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara.
B. Rekomendasi
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jika dalam penulisan dan
penyajian makalah ini terdapat kesalahan, kritik dan saran dari pembaca kami terima
sebagai intropeksi diri agar dalam pembuatan tugas selanjutnya dapat lebih
ditingkatkan serta agar kedepannya semua menjadi lebih baik lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Lubis, F, dkk. 2022. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan: CV. DARIS
INDONESIA
18
LAMPIRAN
19