Anda di halaman 1dari 22

CRITICAL BOOK REVIEW

MK. Bahasa Indonesia


PRODI S1 PGSD

Skor/ Nilai :

Nama Mahasiswa : Michael Hendro Tua Siahaan


NIM : 1203111066
DOSEN PENGAMPU :
MATA KULIAH :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Mei 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah saya ini. Adapun Critical Book Report ini membahas
tentang “Bahasa Indonesia”.

Critical Book Review ini saya susun dengan tujuan untuk menyelesaikan tugas mata
kuliah Bahasa Indonesia dan juga untuk menambah wawasan sekaligus pemahaman
saya terhadap cara mengkritik sebuah karya dan juga untuk memahami mata kuliah
tersebut. Saya juga mendapat pengalaman dalam dan ilmu yang berharga dalam
penyusunan penulisan Critical Book Review ini.

Saya berterima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah ini yaitu Ibu Masta
Marselina Sembiring, S.Pd., M.Pd. karena memberi tugas ini kepada saya. Dengan
memberi tugas ini saya mendapat pengalaman dalam mengerjakan sebuah karya
ilmiah. Saya juga berterima kasih kepada teman sekelas saya yang sudah mensupport
saya dala mengerjakan tugas ini.

Saya menyadari bahwa banyak sekali kekurangan dan juga kesalahan pada tugas ini,
oleh karena itu saya mohon maaf dan juga kritik ataupun saran dari Ibu dosen maupun
teman-teman sekalian agar saya dapat menyadari kesalahan ini dan dikemudian hari
saya dapat membuat karya ilmiah yang lebih baik lagi.Semoga CBR ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 30 Mei 2022

Penulis
Michael Hendro Tua Siahaan
NIM 1203111066

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………. ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi pentingnya CBR …………………………………………………. 1
B. Tujuan penulisan CBR …………………………………………………………. 1
C. Manfaat CBR ………………………………………………………………..…. 1
D. Identitas Buku yang direview…………………………………………………... 2

BAB II. RINGKASAN ISI BUKU ……………………………………………….. 3

BAB III. PEMBAHASAN/ANALISIS


A. Pembahasan isi Buku …………………………………………………………. 16

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………… 17


A. Kesimpulan …………………………………………………………………… 17
B. Rekomendasi ………………………………………………………………….. 17

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Critical Book Review(CBR) dapat dikatakan sebagai suatu kegiatan mengkritik buku
baik itu 1 ataupun lebih dari 1 buku. CBR bukan hanya sekedar menulis laporan atau
isi dari buku yang dibaca, melainkan lebih tertuju kepada mereview atau mengulas
,menginterpretasi serta menganalisis sebuah artikel atau jurnal. Tugas ini diberikan
kepada mahasiswa agar mahasiswa belajar untuk mengasah kemampuan mereka dalam
berpikir kritis.

B. Tujuan Penulisan
1. Untuk meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam mengkritik sebuah buku

2. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiwa dalam mengkritik sebuah karya ilmiah


dan juga membuat karya ilmiah

3. Untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam hal berfikir kritis

4. Memenuhi tugas individu Critical Book Review

C. Manfaat Penulisan CBR


1. Dapat membuat sebuah karya ilmiah walaupun tidak sempurna

2. Dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mahasiswa dalam mengembangkan


pemikiran mereka dan mengaplikasikannya ke dalam sebuah karya ilmiah

3. Untuk mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari selama menempuh pendidikan

1
D. Identitas BukuYang Direview
Judul Buku : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi
Edisi terbit : Cetakan ke-1, 5 Januari 2022
Penulis : Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd , dkk.
Penerbit : Daris Publisher
Kota terbit : Medan
Nomor ISSN : 978-623-5911-05-2

2
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

I. PENDAHULUAN
1). Asal-Usul Bahasa Indonesia dan Sejarahnya
1. Bahasa Indonesia
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
Bahasa Austronesia . Dalam hal ini , Bahasa Melayu itu sudah lama ( berabad - abad )
digunakan sebagai lingua franca ' bahasa perhubungan ' di nusantara ini pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit . Pada masa pemerintahan kolonial Belanda bahasa Melayu
dikenal sebagai bahasa sehari - hari yang sering dinamai dengan istilah Melayu Pasar .
ada pula bahasa Melayu Tinggi yang digunakan di kalangan keluarga kerajaan di
sekitar Sumatera , Malaya , dan Jawa .Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri
bangsa bermula dari peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 , dalam
rangkaian kegiatan Kongres Pemuda Kedua di Jakarta , Butir ketiga ikrar Sumpah
Pemuda.
2. Bahasa Daerah
Bahasa daerah adalah bahasa - bahasa suku bangsa di Indonesia . Bahasa ini jumlahnya
sangat banyak dan digunakan menyebar di seluruh daerah di Indonesia . Bahasa daerah
berfungsi sebagai ( 1 ) lambang kebanggaan daerah , ( 2 ) lambang identitas daerah , (
3 ) alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah , dan ( 4 ) sarana
pendukung budaya daerah dan bahasa Indonesia . Dalam hubungannya dengan fungsi
bahasa Indonesia , bahasa daerah merupakan pendukung bahasa Indonesia , merupakan
bahasa pengantar pada tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk
memperlancar proses kegiatan pembelajaran , selain merupakan sumber kebahasaan
untul memperkaya bahasa Indonesia .
3. Bahasa Asing
Bahasa asing diartikan dengan bahasa - bahasa di Indonesia selain bahasa Indonesia
dan bahasa daerah . Bahasa asing mempunyai fungsi sebagai alat perhubungan
antarbangsa dan sarana pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi modem untuk
pembangunan nasional .

2). Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukan Bahasa Indonesia Bagi bangsa Indonesia , bahasa Indonesia
memiliki kedudukan yang sangat penting karena bahasa Indonesia berkedudukan
sebagai bahasa nasional dan bahasa negara .
1. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional Lambang Kebanggaan
a ) Lambang Indentitas Nasional.
b ) Alat Perhubungan Antarwarga , Antardaerah , Antarbudaya.

3
c ) Alat Pemersatu Suku Budaya dan Bahasa.

2. Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara


a ) Bahasa Resmi Kenegaraan.
b ) Bahasa Pengantar dalam Pendidikan
c ) Alat Perhubungan pada Tingkat Nasional
d ) Alat Pegembangan Kebudayaan , Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

3). Bahasa Indonesia Baku


1. Pengertian Bahasa Baku dan Nonbaku
Bahasa baku adalah bahasa yang menjadi pokok , yang menjadi dasar ukuran ,
atau yang menjadi standar . Jadi , bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa
Indonesia yang menjadi pokok , yang menjadi dasar ukuran , atau yang menjadi
standar. Bahasa baku adalah bentuk bahasa yang biasa memakai kata - kata atau
ungkapan , struktur kalimat , ejaan , dan pengucapan yang biasa dipakai oleh mereka
yang berpendidikanSedangkan bahasa nonbaku adalah bentuk bahasa yang biasa
memakai kata - kata atau ungkapan , struktur kalimat , ejaan , dan pengucapan yang
biasa dipakai oleh mereka yang kurang berpendidikan dan yang biasa beraktivitas
dalam lingkungan tidak resmi .

2. Fungsi Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku mempunyai empat fungsi yaitu:
Pertama , bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai pemersatu .
Kedua , bahwa bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penanda kepribadian .
Ketiga , bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai penambah wibawa .
Keempat , bahasa Indonesia baku berfungsi sebagai kerangka acuan

3. Konteks Pemakaian Bahasa Indonesia Baku


Bahasa Indonesia baku dipakai di dalam beberapa konteks, yaitu Pertama, dalam
komunikasi resmi , yaitu dalam surat - menyurat resmi atau dinas, pengumuman-
pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi , perundang - undangan , penamaan,
dan peristilahan resmi . Kedua, dalam wacana teknis, yaitu dalam laporan resmi dan
karya ilmiah berupa makalah, skripsi, tesis, disertasi, dan laporan hasil penelitian .
Ketiga, dalam pembicaraan di depan umum, yaitu ceramah , kuliah , dan kotbah .
Keempat, dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati , yaitu atasan dengan
bawahan di dalam kantor , siswa dan guru di kelas atau di sekolah , guru dan kepala
sekolah di pertemuan pertemuan resmi , mahasiswa dan dosen di ruang perkuliahan .

4. Ciri - ciri Bahasa Indonesia Baku

4
Secara lebih spesifik dapat juga disajikan 14 ciri bahasa Indonesia baku sebagai
hasil sintesis dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Harimurti Kridalaksana , Anto
M. Muliono , dan Suwito ( Barus dkk . , 2014 : 13-15 ) , yakni sebagai berikut .
( 1 ) Pelafalan sebagai bahagian fonologi bahasa Indonesia baku adalah pelafalan yang
relatif bebas dari atau sedikit diwarnai bahasa daerah atau dialek .
( 2 ) Bentuk kata yang berawalan me- dan ber- , dan lain - lain sebagai bahagian
morfologi bahasa Indonesia baku ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam
kalimat .
( 3 ) Konjungsi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas
dan tetap di dalam kalimat .
( 4 ) Partikel -kah , -lah , dan -pun sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
ditulis secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 5 ) Preposisi atau kata depan sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia baku
dituliskan secara jelas dan tetap dalam kalimat .
( 6 ) Bentuk kata ulang atau reduplikasi sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tetap sesuai dengan fungsi dan tempatnya di dalam
kalimat.
( 7 ) Kata ganti atau polaritas tutur sapa sebagai bahagian morfologi bahasa Indonesia
baku ditulis secara jelas dan tepat dalam kalimat .
( 8 ) Pola kelompok kata kerja aspek + agen + kata kerja sebagai bahagian kalimat
bahasa Indonesia baku di tulis dan diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 9 ) Konstruksi dan bentuk sintesis sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku
ditulis atau diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 10 ) Fungsi gramatikal sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap di dalam kalimat .
( 11 ) Struktur kalimat , baik tunggal maupun majemuk , ditulis atau diucapkan secara
jelas dan tetap sebagai bahagian kalimat bahasa Indonesia baku di dalam kalimat .
( 12 ) Kosa kata sebagai bahagian semantik bahasa Indonesia baku ditulis atau
diucapkan secara jelas dan tetap dalam kalimat .
( 13 ) Ejaan resmi sebagai bahagian bahasa Indonesia baku ditulis secara jelas dan tetap
, baik kata , kalimat maupun tanda - tanda baca sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia.
( 14 ) Peristilahan baku sebagai bahagian bahasa Indonesia baku dipakai sesuai dengan
Pedoman Peristilahan Penulisan Istilah yang dikeluarkan oleh pemerintah melalui
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa .

II. TEKS AKADEMIK


1). Pengertian Teks Akademik
Menurut KBBI , teks berarti wacana tertulis . Kridalaksana ( 2011 : 238 )
menyatakan bahwa teks adalah : ( 1 ) satuan bahasa terlengkap yang bersifat abstrak ,
( 2 ) deretan kalimat , kata , dan sebagainya yang membentuk ujaran , ( 3 ) ujaran yang

5
dihasilkan dalam interaksi manusia . Dilihat dari tiga pengertian teks yang
dikemukakan tersebut dapat dikatakan bahwa teks adalah satuan bahasa yang bisa
berupa bahasa tulis dan bisa juga berupa bahasa lisan yang dihasilkan dari interaksi
atau komunikasi manusia .
Menurut Wiratno ( 2014 : 1-2 ) teks akademik atau teks ilmiah dapat berwujud
dalam berbagai jenis , misalnya buku , ulasan buku , proposal penelitian , laporan
penelitian , laporan praktikum , dan artikel ilmiah . Jenis - jenis tersebut merupakan
genre makro yang masing - masing di dalamnya terkandung campuran dari beberapa
genre mikro seperti deskripsi , laporan , prosedur , eksplanasi , eksposisi , dan diskusi.
Genre makro adalah genre yang digunakan untuk menamai sebuah jenis teks secara
keseluruhan , dan genre mikro adalah subgenre - subgenre yang lebih kecil yang
terdapat di dalamnya dan dipayungi oleh genre makro tersebut .

2). Perbedaan Teks Akademik dengan Teks Non - Akademik


Teks akademik atau yang sering juga disebut teks ilmiah berbeda dengan teks
non - akademik atau teks non - ilmiah . Teks akademik dan teks non akademik ditandai
oleh ciri - ciri tertentu . Untuk membedakan keduanya , anda harus menelusuri ciri -
ciri tersebut . Dengan memahami ciri - ciri teks akademik , anda akan merasa yakin
bahwa jenis teks tersebut memang penting bagi kehidupan akademik anda . Terbukti
bahwa dalam menjalani kehidupan akademik , anda harus membaca dan mencipta teks
akademik . Perbedaan antara teks akademik dan teks non - akademik perlu dijelaskan
secara memadai dengan mengidentifikasi ciri - ciri yang ada . Pendapat tentang teks
akademik yang berkembang selama ini adalah bahwa teks akademik mempunyai ciri -
ciri antara lain sederhana , padat , objektif , dan logis ( lihat , misalnya , Sudaryanto ,
1996 , Moeliono , tanpa tahun ; Moeliono , 2004 ) .
Pengeksplorasian ciri - ciri keilmiahan pada teks akademik menjadi penting
karena teks akademik merupakan dimensi tersendiri apabila dibandingkan dengan
jenis0jenis teks yang lain ( Bazerman , 1998 : 15-27 ) , dan teks akademik cenderung
membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memahamkan isinya kepada target
pembaca ( Martin & Veel , Eds , 1998 : 31 ) . Teks akademik yang dihasilkan harus
memperhatikan ada / tidaknya penggunaan kalimat minor . Kalimat minor adalah
kalimat yang tidak lengkap .
3). Ciri-ciri Teks Akademik
Perbedaan Teks Akademik (Teks Ilmiah) Teks Non Akademik (Teks Non Ilmiah)
Objek Adanya fakta objek yang diteliti Tidak ada objek yang diteliti
Fakta Pengamatan Dibuktikan dengan pengamatan (objektif) Tanpa dukungan atau bukti
Tata Urutan Bersifat metodis dan sistematis Sesuai dengan alur
Bahasa Menggunakan bahasa yang ilmiah Menggunakan bahasa non ilmiah
Istilah Pemakaian istilah khusus Pemakaian istilah umum
Gaya Bahasa Formal Non formal dan popular

6
Isi Biasanya berisi pengamatan atau Dapat bersifat persuasive, deskriptif
penelitian maupun kritik tanpa didukung bukti

4). Teks Akademik dalam Berbagai Genre Makro


Teks akademik atau teks ilmiah dapat terwujud dalam bebagai jenis , misalnya
buku , ulusan buku , proposal penelitian , laporan penelitian , laporan pratikum , dan
artikel ilmiah . Jenis - jenis tersebut merupakan genre makro yang masing - masing di
dalamnya terkandung campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi , laporan ,
prosedur , eksplanasi , eksposis , dan diskusi . Genre makro adalah genre yang
diguankan untuk menamai sebuah jenis teks secraa keseluruhan , dan genre mikro
adalah subgenre - subgenre yang lebih kecil yang terdapat di dalamnya dan dipayungi
oleh genre makro tersebut .
1 ) Ulasan 3 ) Laporan Penelitian.
2 ) Proposal 4 ) Artikel Ilmiah

III. TEKS ULASAN


1). Pengertian Teks Ulasan Buku
Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya
yang dihasilkan oleh orang lain ( Isnatun & Farida , 2013 : 57 ) . Ulasan sering juga
diistilahkan dengan timbangan , resensi , dan review .Sebenarnya ulasan tidak hanya
dilakukan terhadap buku tetapi juga pada karya - karya lain berupa artikel , karya sastra,
karya seni , dan lain - lain . Kosasih ( 2014 : 203 ) mengumakan bahwa ulasan adalah
jenis teks discussinon , yang berfungsi untuk membahas berbagai pandangan mengenai
suatu objek , isu , ataupun masalah tertentu.
Menurut Isnatun & Farida ( 2013 : 57 ) , tujuan pembuatan ulasan adalah sebagai
berikut .
1. Menyajikan informasi komprehensif ( menyeluruh ) tentang sebuah karya .
2. Memengaruhi penikmat karya untuk memikirkan , merenungkan , dan
mendiskusikan lebih jauh fenomena atau problema pada suatu karya
3. Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati
atau tidak .

2). Struktur Teks Ulasan Buku


Struktur teks ulasan menurut Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan (
2016 ) adalah sebagai berikut :
a. Identitas ( Opsional ),
b. Orientasi, Tafsiran Isi,
c. Evaluasi, dan
d. Rangkuman.

7
3). Cara Merekonstruksi Teks Ulasan Buku
1. Membaca teks ulasan , maksudnya adalah sebelum merekonstruksi suatu tek ulasan
yang pernah dibuat .
2. Apabila belum pernah membaca buku yang diulas , dapat mencari informasi
mengenai buku tersebut . Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber .
3. Melihat struktur teks ulasan.
4. Menuliskan kembali teks ulasan berdasarkan struktur teks ulasan .

Langkah - langkah Operasional Penulisan Teks Ulasan


Menurut Direktorat Jendral Pembelajaran dan Kemahasiswaan ( 2016 ) perlu
diperhatikan langkah - langkah berikut :
1. Memilih buku yang diulas
2. Membaca kritis
3. Membuat ringkasan
4. Menentukan kriteria penilaian
5. Mencari buku pembanding dan referensi untuk rujukan
6. Menulis laporan

IV. TEKS PROPOSAL


1). Hakikat Proposal
Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara
formal dan standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepentingan atau
pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan - persetujuan . Pada umumnya proposal
merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan
pembaca .
Tujuan penulisan proposal sebenarnya dapat dilihat dari defenisi atau
pengertianya , yakni penulisan proposal dilakukan untuk menyampaikan rencana
kegiatan pada pihak terkait , sehingga kegiatan tersebut dapat diterima dengan tujuan
mendapatkan dukungan , mendapatkan izin , memperoleh dana dan sponsor , dan
sebagainya . Jika dirincikan tujuan penulisan antara lain menyampaikan rencana
aktivitas atau kegiatan yang akan dilaksanakan , menjelaskan secara langsung agenda
dan acara yang akan diselenggarakan , mendapatkan izin acara atau kegiatan dari pihak
yang berwenang atau terkait mendapatkan dana atau sponsor untuk sebuah kegiatan
maupun peneltian ; menunjukkan susunan organsisasi kepanitiaan; meyakinkan para
donator untuk memberikan bantuan dalam pelaksanaan kegiatan maupun penelitian.

2). Jenis-jenis Proposal


1. Proposal Kegiatan
2. Proposal Penelitian

8
3). Struktur Teks Hubungan Genre Mikro pada Proposal
a). Proposal Kegiatan
Struktur Teks Genre Mikro Yang Fungsi Retoris
Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi Memberikan latar belakang kegiatan yang akan dilaksanakan, gambaran
tentang jenis dan bentuk kegiatan, tinjauan, manfaat, serta strategi yang
akan digunakan untuk melaksanakan kegiatan
Tata Laksana Deskripsi Menyajikan strategi yang akan dilakukan dalam melaksanakan kegiatan,
Kegiatan termasuk langkah-langkah yang ditempuh
Penutup Deskripsi Menyampaikan harapan agar proposal kegiatan itu diterima dan
menghasilkan sesuai seperti rencana.
2). Proposal Penelitian
Struktur Teks Genre Mikro Yang Fungsi Retoris
Diharapkan
Pendahuluan Eksposisi Memberikan latar belakang penelitian yang akan dilaksanakan,
permasalahan yang akan diteliti, tujauan, pentingnya masalah itu diteliti,
serta metode yang akan digunakan untuk melaksanakan penelitian
Landasan Teori Review Menyajikan ulasan teoritis tentang dasar pemikiran yang akan
dan Tinjauan digunakan untuk memecahkan masalah penelitian.
Pustaka
Menyajikan ulasan tentang penelitian sebelumnya dan perbandingannya
dengan penelitian yang akan dilaksanakan.
Metologi Deskripsi Menyajikan pendekatan, metode dan tekhnik penelitian uang akan
Penelitian diterpkan termasuk Langkah-langkah yang akan ditempuh.

4). Deskripsi Proposal Penelitian


1. Judul Penelitian
2. Pendahuluan
3. Perumusan Masalah
4. Tinjauan Pustaka
5. Tujuan Penelitian
6. Kontribusi Hasil
7. Metode Penelitian
8. Jadwal Pelaksanaan
9. Daftar Pustaka
10. Lampiran

9
V. TEKS LAPORAN
1). Pengertian Teks Laporan
Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu. Berbeda dengan teks deskripsi , teks laporan
bersifat umum atau universal Sedangkan teks deskipst lebih bersifat khusus dan
mendetail . Teks laporan disebut juga teks klasifikasi karena teks tersebut memuat
klasifikasi mengenai jenis - jenis sesuatu berdasarkan kriteria tertentu . Teks Taporan
sering dianggap sama dengan teks deskripsi .

2). Model Penulisan Teks Laporan


Model Pertama Model ini adalah model yang paling banyak digunakan oleh para
mahasiswa penyusun skripsi atau tesis .
Variasi 1 : Bab I Pendahuluan
Bab II Penyusunan Kerangka Teori dan Pengajuan Hipotesis Metodologi Penelitian
Bab III
Bab IV Laporan Penelitian
Bab V Simpulan dan Saran

Variasi 2
Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penclitian
Bab II Kerangka Teoretik dan Pengajuan Hipotesis
A. Latar Belakang Teori
B. Penelitian yang Relevan
C. Kerangka Berpikir
D. Perumusan Hipotesis
Bab III Metode Penelitian
A. Jenis Penelitian
B. Data dan Sumber Data
A. Teknik Pengumpulan Data
C. Teknik Analisis Data
D. Tahapan Penelitian
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan

10
Bab V Penutup
A. Simpulan
B. Saran ( dan Implikasi )
b . Model Kedua
Laporan yang diklasifikasikan sebagai model kedua adalah laporan penelitian yang
wujudnya tidak seluas dan sekomprehensif skripsi , tesis , atau disertasi .Laporan kedua
ini , misalnya , laporan penelitian pesanan bagi para dosen ( bukan mahasiswa ) yang
deselenggarakan oleh Pusat / Balai Penelitian di Universitas , Institut atau jenis
perguruan tinggi lain . Salah satu bentuk kerangka laporan yang masih dipakai adalah
sebagai berikut .
Bab I Pendahuluan ( termuat juga di bagian ini kajian pustaka dan kerangka berpikir )
Bab II Cara Penelitian
Bab III Hasil dan Analisis Penelitian
Bab IV Simpulan dan Saran

3). Model Teks Laporan Kegiatan


Teks Laporan kegiatan adalah teks yang disusun setelah kegiatan selesal dilaksanakan.
Teks laporan ini dibuat oleh sekelompok atau perorangan yans bertanggungjawab
dalam melaksanakan kegiatan tersebut . Teks laporan digunakan sebagai bahan
pertanggungjawaban kepada pemberi mandat , atasan atau pun sponsor kegiatan
tersebut . Selain itu , teks laporan ini juga sebagai alat bukti bahwa kegiatan tersebut
telah selesai dilaksanakan . Teks laporan kegiatan harus ditulis dengan sistematis , dan
jelas sehingga bisa dengan mudah dipahami oleh pembacanya. Laporan kegiatan tidak
disusun berdasarkan penelitian , tetapi berdasarkan kegiatan , misalnya job training '
latihan kerja ' , seminar , lokakarya , petas seni , dan kegiatan kemahasiswaan yang
lain. Mahasiswa yang terlibat dalam benunitiaan dituntut untuk menulis laporan setelah
mereka menyelesaikan kegiatan - kegiatan tersebut .

4). Langkah - Langkah Penulisan Teks Laporan


Langkah - langkah penulisan teks laporan penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut .
1 ) Penulisan Pendahuluan
2 ) Penulisan Landasan Teori dan Tinjauan Pustaka
3 ) Penulisan Metodologi Penelitian
4 ) Penulisan Hasil Penelitian dan Pembahasan
5 ) Penulisan Penutup

5). Manfaat Penulisan Teks Laporan


Teks laporan mempunyai banyak manfaat , tidak hanya bagi peneliti atau pelaksana
kegiatan tetapi juga bagi pihak - pihak yang menerima laporan . Secara lebih khusus ,

11
manfaat penelitian dan manfaat kegiatan dapat dibaca pada bagian pendahuluan
laporan . Bagi peneliti , laporan penelitian menjadi bukti bahwa dia sudah melakukan
suatu penelitian atau sudah menemukan sesuatu melalui penelitian yang telah
dilakukannya . Bagi pelaksana kegiatan , laporan kegiatan menjadi bukti bahwa mereka
telah melaksanakan tugas dengan baik . Bagi pihak penerima laporan , laporan memberi
masukan tentang pemecahan masalah yang telah diteliti atau suatu kegiatan yang telah
dilaksanakan .
Menurut Nurwardani dkk . , 2016 : 180 ) , laporan penelitian dan laporan kegiatan
mempunyai empat fungsi , yaitu
( 1 ) sebagai sumber informasi bag pembaca atau orang yang berkepentingan ,
( 2 ) sebagai bentuk pertanggung jawaban dari pelapor kepada atasan , sponsor , atau
pembaca bahwa penclitian dan kegiatan telah dilaksanakan ,
( 3 ) sebagai sarana untuk melakukan pengawasan kepada peneliti dan pelaksana
kegiatan , dan
( 4 ) sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan mengenai sesuatu .

VI. TEKS ARTIKEL ILMIAH


1). Pengertian Teks Artikel Ilmiah
Artikel ilmiah ( research articles ) adalah tulisan yang berisi laporan sistematis
mengenai hasil kajian atau hasil penelitian yang disajikan mereka untuk dipikirkan ,
dikaji kembali , dan didiskusikan , baik secara lisan tujuan menyampaikan hasil kajian
dan kontribusi penulis artikel kepada bagi masyarakat ilmiah tertentu yang merupakan
audiens khusus dengan maupun tertulis ( Adnan dan Zifirdaus , 2005 ) . Kata artikel
dapat dimaknai dengan karya tulis lengkap . Kemudian , kata ilmiah dapat diartikan
dengan bersifat ilmu dan memenuhi syarat ilmu pengetahuan .
Jadi , dapat dinyatakan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang
bersifat ilmu atau mernenuhi syarat ilmu pengetahuan yang digunakan oleh dosen ,
mahasiswa , peneliti , dan ilmuwan . Ada empat prinsip utama tentang pengertian
ilmiah . Pertama , teks artikel ilmiah bersifat objektif . Kedua , segala sesuatu yang
dikemukakan penulis , harus berdasarkan data . Ketiga , penyimpulan penemuan di
dalamnya berpola induktif dan deduktif . Keempat , pembahasan datanya berdasarkan
rasio . Teks artikel ilmiah dapat dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel
konseptual .
2). Struktur Teks Artikel Ilmiah
Struktur teks artikel penelitian maupun struktur teks artikel konsentual relatif
bervariasi. Namun , secara umum dapat dikatakan bahwa struktur teks . artikel
penelitian yaitu Abstrak , pendahuluan , tinjauan pustaka , metodologi penelitian , hasil
penelitian dan pembahasan , dan simpulan . Struktur teks artikel konseptual lebih
bervariasi , tetapi yang sering dijumpai adalah abstrak , pendahuluan , tinjauan pustaka,
pembahasan , simpulan .

12
3). Pentingnya Teks Artikel Ilmiah dan Publikasinya
Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang
dapat membantu dalam mengerjakan tugas - tugas penulisan yang sejenis dengan
artikel ilmian , misalnya paper , esai , atau makalah dengan lebih mudah . Menurut
Eneste ( 2017 : 99 ) keseragaman pada satu penerbit ini merupakan ciri khas penerbit
bersangkutan . Ciri khas inilah yang disebut gaya penerbit atau gaya selingkung , yang
dalam bahasa Inggris disebut house style . Setiap penerbit idealnya mempunyai gaya
penerbit / gaya selingkung atau house style. Dengan demikian , gaya itu akan terlihat
pada semua produk satu penerbit . Gaya itulah yang menjadi identitas penerbit . Gaya
penerbit / gaya selingkung ini tentu berbeda dari satu penerbit ke penerbit lain . Itu
lumrah saja . Tiap penerbit pasti mempunyai pertimbangan tertentu mengapa memilih
gaya penerbit seperti itu dan mengapa tidak yang lain ( Simorangkir , 2019 : 2 ) .

4). Langkah - langkah Penulisan Teks Artikel Ilmiah i .


Langkah - langkah yang ditempuh pada tahap prapenulisan adalah
1 ) pemilihan topik ,
( 2 ) pembatasan topik ,
( 3 ) penentuan judul ,
( 4 ) perumusan tema ,
( 5 ) pengumpulan bahan , dan
( 6 ) penyusunan kerangka artikel konseptual .
Langkah - langkah yang ditempuh pada tahap penulisan adalah penulisan pendahuluan
( 2 ) penulisan tinjauan pustaka ,
( 3 ) penulisan pembahasan , dan
( 4 ) penulisan penutup .

5). Penulisan Kutipan , Daftar Rujukan , dan Catatan Kaki


1. Penulisan Kutipan
Kutipan adalah fakta , ide , opini , atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen , posisi , atau opini penulis dalam artikel
ilmiah. Ini berarti bahwa semua kutipan , baik berupa fakta , ide , opini maupun
pemyataan , yang terdapat dalam artikel ilmiah , bukan milik penulis itu sendiri . Dalam
penulisan artikel ilmiah kutipan digunakan terutama dalam penulisan pendahuluan dan
penulisan tinjauan pustaka Dalam penulis pendahuluan biasanya digunakan untuk
menguraikan fenomena , pentinen masalah , teori atau pandangan yang digunakan , dan
istilah khusus. Lalu dalem penulisan tinjauan pustaka kutipan digunakan untuk
mengkaji pokok pembicaraan .
Contoh : ( Suharyanto , 1998a , 1998b , 1998c ) . g )
2. Penulisan Daftar Rujukan

13
Ada dua istilah yang dapat dipakai untuk menamai bagian karya tulis , tempat sejumlah
rujukan didaftarkan , yaitu daftar pustaka dan daftar rujukan . Kedua istilah itu
mempunyai konsep yang berbeda . Daftar pustaka ( bibliografi ) adalah sejumlah
rujukan yang menjadi sumber kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak
langsung ( tidak dikutip ) . Sedangkan daftar rujukan adalah daftar semua sumber
kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya tulis . Dalam penulisan artikel
ilmiah , rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi surnber kutipan . Oleh
karena itu , bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah rujukan , lebih
tepat diberi nama daftar rujukan . Dalam bahasa Inggris namanya references yang
berarti referensi ( mempunyai makna jamak ) yang didaftarkan menurut suatu sistem
tertentu . Karena itu , references dapat diindonesiakan dengan daftar rujukan .
Bagaimana menulis daftar rujukan ? Pedomanilah petunjuk penulisan daftar rujukan
yang di bawah ini .
( 1 ) Nama penulis ditulis tanpa gelar .
( 2 ) Identitas setiap buku rujukan diketik satu spasi dan jarak dua spasi untuk
identitas buku berikutnya .
( 3 ) Buku - buku rujukan didafarkan secara alpabetis dan tidak diberi nomor urut .
( 4 ) Urutan identitas setiap buku dalam penulisannya dapat dijelaskan sebagai
berikut.
( 5 ) Nama penulis ( tanpa gelar ) . Tahun terbit . Judul Buku , Nama kota tempat
penerbitan ; nama penerbit . Dalam hal ini , judul buku harus digaris bawahi atau
dicetak dengan huruf miring .
( 6 ) Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma .
( 7 ) Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis , disisipkan kata dan di antara kedua
nama penulis .
( 8 ) Bila buku ini ditulis lebih dari dua orang , yang ditulis hanya nama penulis
pertama dengan menambahkan singkatan dkk . , di belakangnya .

3. Catatan Kaki
Catatan kaki adalah " keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman
buku ( biasanya dicetak dengan huruf yang lebih kecil daripada huruf di teks guna
menambahkan rujukan uraian di dalam naskah pokok ( KBBI Ed . ketiga 2002 : 196 ).
Jika keterangan semacam itu ditempatkan di akhir bab atau , bahkan , di akhir karangan
, catatan itu disebut sebagai keterangan atau catatan belakang . Hubungan antara catatan
kaki dan teks yang diberi penjelasan , biasanya , dinyatakan dengan nomor penunjukan
yang sama untuk teks dan catatan kakinya . Baik di dalam teks , maupun pada catatan
kakinya , nomor tersebut dicetak sebagai superskrip , yaitu huruf yang berukuran lebih
kecil daripada teks dan berada sekitar setengah spasi lebih tinggi daripada teks . Dengan
peranti lunak MS - Word , misalnya , pembuatan catatan kaki dapat dilakukan secara

14
otomatis . Pilihan untuk menandai hubungan juga tersedia beragam , misalnya dapat
berupa nomor urut angka arab ( 1,2,3 ... ) , angka romawi kecil ( i , ii , iii , ... ) , huruf
kecil ( a , b , c , ... ) , tanda asterisk ( * ) , atau tanda salib . Unsur - unsur catatan kaki
, umumnya , sama dengan data pustaka suatu daftar acuan , yaitu ( 1 ) penulis , ( 2 )
judul , ( 3 ) data pustaka berupa tempat dan tahun penerbitan , serta ( 4 ) jilid dan nomor
halaman . Saat pertama kali merujuk suatu sumber , nama penulis sumber tidak dibalik
dan data pustaka dituliskan lengkap .pertama ;
a . Nama penulis sumber ditulis lengkap, tidak dibalik karena referensi
b . Antara nama penulis sumber dan judul buku digunakan tanda koma , bukan titik .
Sebaliknya , antara judul buku dan data pustaka tidak ada titik ataupun koma ( pada
contoh , tanda titik digunakan karena menandai singkatan kata edition ) ;
c . Tempat , penerbit , dan tahun penerbitan sumber pustaka diapit tanda kurung . Nama
tempat dibubuhi tanda titik dua , kemudian diikuti nama penerbit yang diakhiri tanda
koma , dan diikuti angka tahun penerbitan .

Jika catatan kaki yang berikut menunjuk kepada karya yang telah dirujuk dalam catatan
nomor sebelumnya , digunakan singkatan ibid . ( = ibidem ) , yang berarti di tempat
yang sama . Jika halaman yang dirujuk berbeda , sesudah singkatan ibid . dicantumkan
pula nomor halamannya . Jika nomor halamannya sama , cukup ibid .

15
BAB III
PEMBAHASAN/ANALISIS

1. Pembahasan isi Buku


Buku “ Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi” adalah buku yang saya
bahas dalam membuat Critical Book Report ini. Buku ini dikarang oleh Fitriani Lubis,
S.Pd., M.Pd, dkk. Selain itu, saya juga menggunakan buku “Bahasa Indonesia Untuk
Perguruan Tinggi” yang ditulis oleh tim Directorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaan sebagai buku pembandingnya. Sesuai dengan judul buku, buku utama
dan juga buku pembanding ditujukan kepada para mahasiswa yang ada di seluruh
Indonesia, agar mereka dapat memperdalam pengetahuan mereka tentang Bahasa
Indonesia. Selain itu, isi dari buku utama dan buku pendamping ini membahas dengan
lengkap tentang Bahasa Indonesia dan juga pembahasan-pembahasan lainnya yang
berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia. Di setiap buku juga mengandung
pendapat dari berbagai ahli, disertai dengan bukti dari mana pendapat tersebut ditulis
sebelumnya.
Dengan adanya hal ini, bisa dikatakan bahwa kedua buku tersebut bukanlah
karangan semata tetapi juga merupakan hasil pencarian yang dilakukan oleh
penulis/pengarang buku, sehingga setiap pendapat ataupun pernyataan-pernyataan
yang ada di kedua buku tersebut dapat dipercaya oleh pembaca karena sudah dapat
dipertanggung jawabkan pendapatnya dan juga ada bukti-buktinya. Kedua buku juga
mengandung pertanyaan-pertanyaan yang cukup banyak dan juga menarik untuk
dibahas oleh pembaca. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan tersebut juga dapat dikatakan
sebagai “tugas” atau “PR” bagi para pembaca, terutama dikalangan Mahasiswa dan
juga dosen yang dapat membantu mahasiswa dalam membahas pertanyaan tersebut.
Kedua buku ini juga memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan yang dimaksud
adalah sama-sama Bahasa Indonesia, Teks-teks yang berkaitan dengan bahasa
Indonesia seperti, Teks Akademi, Ulasan buku, Proposal dan juga teks lainnya.
Sedangkan perbedaannya yang adalah perbedaan sampul yang memberi kesan pada
kedua buku, kemudian beberapa pengertian yang berasal dari para ahli di setiap
pembahasan dan juga tata cara penulisan yang sedikit berbeda. Jadi dapat dikatakan di
dalam beberapa aspek, buku ini saling berhubungan dan dapat menambahi kekurangan
masing-masing buku.

16
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu dan termasuk ke dalam rumpun
Bahasa Austronesia . Dalam hal ini , Bahasa Melayu itu sudah lama ( berabad - abad )
digunakan sebagai lingua franca ' bahasa perhubungan ' di nusantara ini pada zaman
Sriwijaya dan Majapahit. Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa bermula
dari peristiwa ikrar Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 , dalam rangkaian kegiatan
Kongres Pemuda Kedua di Jakarta , Butir ketiga ikrar Sumpah Pemuda. Kedudukan
Bahasa Indonesia Bagi bangsa Indonesia , bahasa Indonesia memiliki kedudukan yang
sangat penting karena bahasa Indonesia berkedudukan sebagai Bahasa Nasional
Lambang Kebanggaan dan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Negara.

Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi bukan hanya sekedar


membahas tentang asal-usul Bahasa Indonesia, tetapi juga membahas tentang hal-hal
lainnya seperti teks-teks. Teks-teks yang dibahas kali ini yaitu adalah Teks Akademik,
Teks Ulasan, Teks Proposal, Teks Laporan, dan juga Teks Artikel Ilmiah. Setiap teks
memiliki struktur, jenis, ciri khas dan tata cara penulisan serta penyusunannya.

B. Rekomendasi
Semoga tugas ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Jika dalam penulisan dan
penyajian makalah ini terdapat kesalahan, kritik dan saran dari pembaca kami terima
sebagai intropeksi diri agar dalam pembuatan tugas selanjutnya dapat lebih
ditingkatkan serta agar kedepannya semua menjadi lebih baik lagi.

17
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, F, dkk. 2022. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan: CV. DARIS
INDONESIA

Kemahasiswaan, D. J. P. dan. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.


Jakarta: RISTEKDIKTI.

18
LAMPIRAN

19

Anda mungkin juga menyukai